Ekplorasi Modul 1.3
Ekplorasi Modul 1.3
Ekplorasi Modul 1.3
3
A.1. Memimpin Perubahan Positif - Berpikir Strategis
1. Visi dan Tujuan: Merumuskan visi yang jelas dan tujuan yang terukur untuk
perubahan yang diinginkan. Visi yang kuat akan menjadi panduan dalam
mengarahkan upaya perubahan.
2. Perencanaan Strategis: Mengembangkan rencana strategis yang rinci untuk
mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan pengidentifikasian langkah-langkah
konkret, alokasi sumber daya yang tepat, serta penentuan waktu dan
tanggung jawab.
Memimpin perubahan positif dengan pendekatan inkuiri apresiatif membawa paradigma yang
berbeda dalam proses transformasi. Berikut adalah cara inkuiri apresiatif dapat diterapkan
sebagai paradigma dalam memimpin perubahan positif:
Konsep "Amati - Tiru - Modifikasi" (ATM) adalah suatu pendekatan dalam pendidikan
yang mengacu pada proses dimana seseorang mengamati atau meniru suatu model,
kemudian mengadaptasi atau memodifikasi perilaku tersebut sesuai dengan konteks
atau kebutuhan mereka sendiri. Dalam konteks mengelola perubahan positif dalam
pendidikan, ATM dapat digunakan sebagai pendekatan yang efektif. Berikut adalah
bagaimana ATM dapat diterapkan:
Sebagai seorang pendidik, Saya dapat menerapkan inkuiri apresiatif dalam berbagai
aspek kegiatan sehari-hari Saya di dalam kelas maupun di luar kelas. Berikut adalah
beberapa cara untuk membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks
Saya sebagai pendidik:
Proses menyusun visi pribadi sebagai seorang pendidik dapat menjadi perjalanan
yang mencerahkan dan memotivasi Saya secara pribadi dan profesional. Beberapa
hal yang mungkin mencerahkan Saya selama proses ini termasuk:
1. Kesadaran akan Dampak yang Dapat Saya Berikan: Saat Saya merumuskan
visi pribadi Saya, Saya mungkin mulai memikirkan dampak positif yang dapat
Saya berikan sebagai seorang pendidik. Kesadaran akan peran Saya dalam
membentuk masa depan siswa, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan
dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat.
2. Mengakui Nilai dan Tujuan Pribadi: Proses merumuskan visi pribadi
memungkinkan Saya untuk menggali dan mengartikulasikan nilai-nilai yang
paling penting bagi Saya sebagai pendidik. Mengidentifikasi tujuan dan
aspirasi pribadi Saya membantu memberikan arah yang jelas dan tujuan yang
bermakna dalam pekerjaan Saya.
3. Koneksi dengan Kolaborator dan Inspirator: Proses ini mungkin melibatkan
berinteraksi dengan sesama pendidik, mentor, atau tokoh inspiratif dalam
bidang pendidikan. Berbagi pengalaman, ide, dan aspirasi dengan orang-
orang ini dapat memberi Saya wawasan baru dan energi positif dalam
menyusun visi Saya.
4. Melihat Kemajuan dan Pertumbuhan Pribadi: Ketika Saya merenungkan
perjalanan Saya sebagai pendidik, Saya mungkin menyadari pertumbuhan dan
pencapaian pribadi yang telah Saya capai. Melihat bagaimana Saya telah
berkembang dari waktu ke waktu dapat memberi Saya keyakinan dan
semangat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
5. Membayangkan Masa Depan yang Lebih Baik: Proses merumuskan visi
pribadi memungkinkan Saya untuk membayangkan masa depan yang lebih
baik, baik bagi diri Saya sendiri maupun bagi siswa dan lingkungan tempat
Saya bekerja. Kemampuan untuk memvisualisasikan perubahan positif dapat
memberi Saya harapan dan semangat untuk terus bergerak maju.
6. Rasa Pemenuhan dan Kepuasan: Saat Saya mendekati akhir dari proses
menyusun visi pribadi Saya, Saya mungkin merasa perasaan pemenuhan dan
kepuasan yang mendalam. Mengetahui bahwa Saya memiliki arah yang jelas
dan tujuan yang bermakna dapat memberi Saya rasa kedamaian dan
kepuasan dalam peran Saya sebagai pendidik.
Melalui proses ini, Saya tidak hanya mengembangkan visi yang kuat dan inspiratif
untuk diri sendiri, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang
identitas dan peran Saya dalam dunia pendidikan.