Perdagangan Antar Daerah Dan Internasional BR
Perdagangan Antar Daerah Dan Internasional BR
Perdagangan Antar Daerah Dan Internasional BR
Oleh :
TUTIK SRIWAHYUNI
NIM: 23040885012
1
ABSTRAK
Kata kunci: Hasil Belajar, IPS, Materi Perdagangan Model Pembelajaran, Direct
Learning, Media Pop Up Book
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata peajaran IPS merupakan salah satu
alasan dilaksanakannya penelitian ini. Selain itu Materi Perdagangan merupakan
materi yang cukup luas dan sulit dimengerti siswa, yang mana membutuhkan
tehnik pemahaman ekstra bagi siswa setingkat SMP/sederajat dalam memahami
konsep. Maka dengan Penerapan Model Pembelajaran Direct Learning Dan Media
Pop Up Book diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dan
mempunyai pengalaman dan pemahaman materi dengan cara yang
menyenangkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk Mengetahui Penerapan Model
Pembelajaran Direct Learning Dan Media Pop Up Book Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Materi Perdagangan. 2) Untuk Mengetahui Peningkatan Hasil
Belajar IPS Materi Perdagangan Setelah Di Implementasikan Model Pembelajaran
Direct Learning Dan Media Pop Up Book.
Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan proses/ hasil belajar
dan bersifat kritis terhadap hasil belajarnya. Adapun instrumen yang digunakan
berupa RPP, lembar observasi, lembar wawancara dan tes hasil belajar IPS pada
Materi Perdagangan yakni Materi Perdagangan berbentuk pilihan ganda sebanyak
20 soal.
Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami
perubahan yang signifikan dari jumlah nilai 2495 dengan nilai rata-rata adalah
77,97. pada siklus II mengalami peningkatan yaitu jumlah nilai menjadi 2895
dengan nilai rata-rata 90,47. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa
penggunaan Penerapan model pembelajaran direct learning dan media
pembelajaran pop up book efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa
pada Materi Perdagangan.
Dari hasil tersebut disimpulkan dengan Penerapan Model Pembelajaran
Direct Learning Dan Media Pop Up Book dapat meningkatkan hasil belajar.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Abstrak ...................................................................................................................iii
Daftar Isi ................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................8
C. Tujuan Penelitian......................................................................................8
D. Manfaat Penelitian....................................................................................9
3
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................62
B. Pembahasan ...........................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................94
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar. Kesadaran
menciptakan pola pikir, sikap, tingkah laku dan keterampilan yang baik. Sesuai
Pendidikan Nasional :
5
dapat mengembangkan dirinya kearah yang lebih baik dan bermanfaat. Serta
kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, afektif,
kegiatan yang terpadu dan menyeluruh antara peserta didik dengan pendidik
serta materi pelajaran dalam suasana yang bersifat interaksi. Interaksi tersebut
melibatkan sarana dan prasarana seperti serta Media, Metode, Model dan
sebelumnya.
komponen, bersifat timbal balik, dan untuk mencapai tujuan yang telah
wadah bagi peserta didik dalam menggali ilmu pengetahuan, dan menjadi salah
satu faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa.
Tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internal factor) dan faktor yang berasal dari
perhatian, dan bakat. Adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa
6
membuat siswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil
belajar membutuhkan kerja sama dan kemampuan siswa sendiri untuk bisa
mengajukan pertanyaan, dan membahasnya dengan orang lain. Selain itu siswa
mereka dapatkan dengan kata lain dalam proses pembelajaran siswa dituntut
untuk terlibat aktif terkhususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS).
pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial
7
perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
yang masih dibawah standar ketuntasan yaitu KKM 75. Rendahnya hasil
belajar ini disebabkan karena siswa kurang bersemangat dalam belajar karena
terlihat antara lain, dalam proses belajar guru kurang melibatkan siswa serta
menarik dan membuat siswa tidak termotivasi dalam belajar, sehingga interaksi
antara guru dan siswa menjadi kurang efektif. Ketika guru memberikan materi
pelajaran siswa hanya fokus pada guru yang bercerita didepan kelas. Siswa
menerima saja materi yang diberikan guru tanpa merespon dengan baik. Saat
guru menanyakan kembali pelajaran yang baru saja diberikan hanya sekitar 2
atau 3 siswa saja yang menjawab pertanyaan guru tersebut, dan siswa yang lain
yang memposisikan siswa sebagai objek pembelajaran dan guru sebagai pusat
8
kegiatan belajar. Siswa yang pintar terlihat tidak peduli dengan temannya yang
belum memahami materi pelajaran dengan baik. Kondisi ini tentu membuat
Rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas VIII-E di SMP Negeri 1 Jatirejo dapat
dilihat dari nilai rata-rata ujian tengah semester IPS semester I kelas VIII-E
baik dan kreatif dalam menciptakan kondisi yang baik dalam proses
Learning dan media Media Pop Up Book dalam pembelajaran akan membuat
dan media Media Pop Up Book dapat dilakukan guru ketika menjelaskan
9
Model pembelajaran Direct Learning merupakan model pembelajaran
kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas. Model ini juga dapat
sebagai objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi
teman sebayanya.
dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa
& Iif Khoiru Ahmadi, 2010:39) bahwa Model Direct Learning (Direct
10
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
melakukan sesuatu. Sedangkan media Pop Up Book merupakan salah satu alat
bantu yang efektif dan menyenangkan saat digunakan guru untuk proses
dimensi dan gerak. Materi pada media pop up book disampaikan dalam
bentuk buku yang berisikan gambar apabila dibuka akan dapat bergerak
kooperatif Direct Learning dan media Media Pop Up Book ini pada mata
Book pada SMP Negeri 1 Jatirejo kelas VIII. Berdasarkan latar belakang yang
Pembelajaran Direct Learning Dan Media Pop Up Book Siswa Kelas VIII-E
11
B. Rumusan Masalah
Book Pada Siswa Kelas VIII-E SMP Negeri 1 Jatirejo Tahun Pelajaran
2022?
C. Tujuan Penelitian
12
Implementasikan Model Pembelajaran Direct Learning Dan Media Pop Up
Book Pada Siswa Kelas VIII-E SMP Negeri 1 Jatirejo Tahun Pelajaran 2022
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat Teoritis
bentuk audio, visual, audio-visual, maupun media tiga dimensi dalam proses
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Guru
13
c. Bagi Siswa
siswa dapat lebih cepat memahami isi materi dan menjadikan siswa lebih
Kelas VIII E.
d. Bagi Lembaga
IPS.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar
kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh
karena itu, adalah penting sekali bagi tiap guru memahami sebaik-baiknya
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni
perubahan kelakuan.
15
Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar,
seterusnya. Ada pula tafsiran lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa
belajar dengan menghapal. Padahal, menghapal hanya salah satu bagian dari
16
laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut
Hamalik belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari
persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misal
pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap.
Hilgard dan Brower, menyatakan bahwa belajar adalah sebagai
perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.
keterampilan, dan nilai serta sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif
konstan dan berbekas.” Dalam hal ini, belajar berarti sesuatu yang dilakukan
berkat pengalaman dan latihan. Hal senada yang diungkapkan oleh Slameto
yang mengatakan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
17
mengenai segala aspek pribadi seseorang.
Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam
Dalam pengertian ini terdapat kata change atau perubahan yang berarti
dibedakan dengan kegiatan lain selain belajar, yaitu: “(1) Belajar adalah
18
suatu proses yang disengaja dan secara sadar; (2) Belajar merupakan suatu
aktivitas yang dirancang; (3) hasil belajar relatif menetap dan tidak berubah-
ubah”.
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
2. Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “hasil belajar terdiri dari dua
kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang
menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dar apa yang
dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Dalam hal
ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapa diamati dan dapat dibuktikan
19
yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor.”
belajar nilai akhir dari seorang siswa yang diukur melalui teknik evaluasi,
a. Faktor internal yang meliputi dua aspek , yaitu; aspek fisiologis dan aspek
1) Intelegensi siswa
2) Sikap siswa
3) Bakat siswa
4) Minat siswa
5) Motivasi siswa
20
b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Lingkungan sosial
media pembelajaran.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
pembelajaran.
mengatasi masalah tersebut, maka siswa tidak dapat belajar dengan baik.
kelompok.
proses hasil belajar siswa di sekolah. Terdapat dua faktor utama yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa (internal),
dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal). Tinjauan kedua
21
1) Faktor dari dalam siswa (internal)
a. Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi harus cukup,
b. Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa aman, bebas
a. Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu
b. Faktor sosial diantara faktor manusia (sesama manusia), baik itu ada
langsung hadir.
diraih siswa juga tergantung dari lingkungan, salah satu lingkungan belajar
22
yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas
pengajaran. Hal senada dengan apa yang dikatakan Carrol, bahwa ada lima
faktor yang dapat mempengaruh hasil belajar siswa yaitu: 1) bakat pelajar,
2) waktu yang tersedia untuk belajar, 3) waktu yang diperlukan siswa untuk
a. Pengertian IPS
ilmu.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran
23
yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian
IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdir dari
ruang lingkup IPS adalah manusia pada konteks sosialnya atau manusia
24
bembatasan-pembatasan sesuai dengan kemampuan pada tingkat masing-
merupakan materi IPS yang dapat merangsang pikiran para siswa. Gejala-
gejala tersebut ditinjau dari berbagai dimensi atau segi ekonomi, segi
proses tersebut, guru dan siswa telah memberikan fungsi yang praktis
guru maupun murid tidak berhadapan dengan sumber dan materi yang
asing bagi mereka, pada diri siswa dapat dibina konsep-konsep IPS yang
c. Karakteristik IPS
berikut:
25
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas
tertentu.
keamanan.
sehari-hari. Selain itu, IPS juga merupakan salah satu mata pelajaran yang
d. Tujuan IPS
26
sebagai sosial budaya”.
keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat
baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan
lebih tinggi.
Internasional
27
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/ lembaga suatu daerah atau
1) Memperoleh keuntungan
b) Meningkatkan produktivitas
28
2. Perdagangan Antarnegara
Antarnegara/Internasional
1) Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.
negeri.
lain.
1) Ekspor
29
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar
pihak pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau
mata uang luar negeri, seperti Dollar. Mata uang asing ini selanjutnya
impor. Apa itu impor? Impor akan dijelaskan pada uraian berikutnya.
2) Impor
termasuk dalam kelompok non- migas antara lain adalah karet, kopi,
ikan, kayu lapis, kelapa sawit, serta barang tambang nonmigas seperti
30
c. Kebijakan Pemerintah Untuk Mendorong Ekspor
4) Meningkatkan Promosi
1) Memperoleh keuntungan
negara.
31
4) Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru
produksi.
proses merupakan factor penting untuk memperoleh hasil yang baik dan
1. Guru
32
2. Siswa
3. Lingkungan
5. Lokasi
6. Silabus
beragam.
umumnya dikelola secara klasik, guru memberi perlakuan yang sama pada
pembelajaran yang penting disenangi oleh guru karena pembelajaran ini yang
ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara Direct
33
pengetahuan deklaratifyang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Direct
Learning berpusat pada guru, tetapi harus tetap menjamin keterlibatan siswa.
evaluasi.
34
4) Lingkungan belajar yang telah terstruktur
Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru
tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, pinsif atau generalisasi). Kritik
terhadap penggunaan model ini antara lain, bahwa model ini tidak dapat
digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan
semua siswa
siswa.
Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan
35
Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi,
c. Melaksanakan bimbingan
mereka pelajari.
Langsung.
36
1) Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan
tersebut.
2) Ketika guru ingin mengajari siswa suatu ketrampilan atau prosedur yang
oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung
penerapan.
37
10) Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang
b) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil
diungkapkan.
rendah.
dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh
seluruh siswa.
38
g) Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi
dipermalukan .
39
m) Cerama dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahun yang tidak
efektif.
memperbaikinya.
40
dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan
3) Karena siswa memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit
mereka.
4) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini tergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,
7) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model
disampaikan.
41
kesempatan untuk mendebat cara pandang ini Jika model pembelajaran
setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat isi materi yang
disampaikan.
percaya bahwa guru akan member tahu mereka semua yang perlu
pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah
paham
2. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah “perantara atau pengantar pesan dari
belajar selain guru yang disebut penyalur atau penghubung pesan ajar yang
42
diadakan dan/atau diciptakan oleh para guru atau pendidik”. Banyak batasan
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan
informasi”.
inovasi pada pembelajaran agar dapat terjadi proses belajar pada siswa
secara efektif dan efisien. Dalam hal ini efektif berarti memberikan hasil
guna yang tinggi ditinjau dari pesannya dan kepentingan siswa yang sedang
belajar. Sedangkan efisien artinya memiliki daya guna ditinjau dari segi cara
isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Media juga
maksudnya, dengan kata lain apa yang ditampilkan melalui media tersebut
tujuan yang ingin dicapai. Jadi media dalam pembelajaran adalah segala
43
dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain
di dalam kelas, seperti objek yang terlalu besar, bisa digantikan oleh
sebagai berikut:
44
b. Fungsi afektif, yaitu dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
menambah daya tarik untuk siswa. Dalam hal ini, media dapat diasosiasikan
memperhatikan. Selain itu, media juga dapat merubah peran guru menjadi
45
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai
orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat
dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang
a. Tingkat ketertarikan
b. Keterpahaman
c. Kredibilitas
g. Efektif
46
media tidak lagi sekedar merupakan alat bantu tetapi sudah merupakan
bagian integral dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain seperti ada
mengajar guru yang akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa.
dimensi. Salah satu media tiga dimensi adalah pop up book. Bagian yang
visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat
adalah media berbentuk buku yang mempunyai unsur tiga dimensi dan
gerak. Pada pop up book, materi disampaikan dalam bentuk gambar yang
menarik karena terdapat bagian yang jika dibuka dapat bergerak, berubah
yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi.
Sekilas pop up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini
47
mempergunakan teknik melipat kertas. Walau demikian origami lebih
tampilan gambar yang memiliki dimensi dan dapat bergerak saat dibuka
dalam pembuatannya.
dan respektif.
4) Pull-tabs. Yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan
48
5) Carousel. Teknik ini didukung dengan tali, pita atau kancing yang
6) Box and cylinder. Box and cylinder atau kotak dan silinder adalah
gerakan sebuah kubus atau tabung yang bergerak naik dari tengah
dasar dalam pembuatan pop up book. Dalam pembuatan pop up book ini
baik.
pada benda.
WIB)
49
proses pembelajaran tematik yakni membantu guru dalam menyampaikan
materi pada siswa. Selain itu, penggunaan media pop up book dapat
diakui bahwa ada hasil pembelajaran yang langsung dapat diukur setelah
dengan tipe isi bidang studi juga dapat dilakukan. Meskipun harus diakui
bahwa karena adanya kaitan langsung antara tujuan dan isi pembelajaran
50
maka pengukuran pada variable tujuan sudah dapat menggambarkan
Tabel 2.1
Keefektifan Media
Variabel Indikator Sub Indikator (Aspek yang dinilai)
Kesesuaian Tingkat relevansi media pop up
Keefektifan dengan
Tingkat Retensi dengan
Tingkat kurikulum yangsiswa
kemudahan berlakudalam
prosedur mengingat cerita dengan
menggunakan media pop up
Ketepatan media pop up untuk
pembelajaran
Tingkat keterbantuan siswa dengan
adanya media pop up
Kuantitas unjuk Tingkat keterlibatan siswa dalam
kerja pembelajaran denganmedia
Tingkat kemanfaatan menggunakan
pop up
media pop up
Tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan dengan
menggunakan media pop up
Tingkat motivasi siswa untuk belajar
lebih giat
Ketertarikan siswa dengan
menggunakan media pop up
Kecermatan Keterbantuan siswa dengan adanya
penguasaan media pop up
B. Kerangka Berfikir
Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang sangat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang
51
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
dapa membantu siswa untuk memahami materi-materi yang ada dalam IPS.
dan istilah-istilah yang cukup banyak dan bervariasi yang harus dipahami dan
Learning Dan Media Pop Up Book diharapkan siswa lebih mudah memahami
dan mengingat istilah-istilah yang ada. Dengan demikian belajar IPS siswapun
berikut:
52
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Penerapan model
pembelajaran direct
Menerapkan model pembelajaran
learning dan direct
media
learning dan media pop up book berupa
pembelajaran pop upbuku
book
tiga dimensi yang sangat menarik
untuk sehingga
meningkatkan
dapat meningkatkan pemahaman
pemahamanbelajar
belajarsiswa
pada
mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi Perdagangan
Subyek Penelitian pada kelas
Antardaerah Atau
VIII-E SMP Negeri 1 Jatirejo
Antarpulau Dan
Perdagangan
Internasional untuk Kelas
Revisi metode
VIII-E SMP Negeri 1
dan media
Jatirejo
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
direct learning dan media pembelajaran pop up book, siswa terlibat langsung
dan memainkan kartu yang telah disediakan oleh guru. Penerapan model
pembelajaran direct learning dan media pembelajaran pop up book ini memicu
sebagai penelitian yang dialakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang
diterangkan.
54
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
3. Kelas dalam hal ini terkait pada pengertian ruangan kelas, tetapi pada
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Arikunto, 2008).
spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
Puta
berikut : ran
1
Refleksi Rencana
Rencana
awal/rancangan
awal/rancangan
Puta
ran
Tindakan/Observasi 2
Tindakan/
Observasi
55
C. Subjek atau Partisipasi yang Terkait
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas
VIII-E SMP Negeri 1 Jatirejo. Adapun jumlah siswa yang menjadi subjek
laki-laki.
guru. Dan berkolaborasi dengan guru IPS yang mengajar di kelas lain di
sekolah yang sama dengan peneliti yaitu Ibu Rumiati,S.Pd sebagai partner,
yaitu menyaksikan segala aktifitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
book.
56
berjalan sesuai dengan rencana. Pada penelitian ini konsep perencanaan
Tabel 3.1
Jadwal konsep perencanaan tindakan
57
5 PELAKSANAAN. 1. Sebelum proses pembelajaran Dilaksanakan
TINDAKAN dilaksanakan, guru memberikan tes selama 2 hari
SIKLUS I kemampuan awal (pre test) kepada (21 dan 28
. siswa Februari 2022)
2. Guru memberikan penjelasan
mengenai silabus materi yang akan
diberikan kepada siswa
3. Guru membagi kelas menjadi 8
kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4 hingga 5 orang
4. Guru membagikan Penerapan
model pembelajaran direct learning
dan media pembelajaran pop up
book
5. Guru menjelaskan aturan
pembelajaran kartu dengan
memberikan contoh
6. Siswa memainkan Penerapan
model pembelajaran direct learning
dan media pembelajaran pop up
book
7. Siswa mempresentasikan hasil
perminan
6 MONITORING a. Peneliti mencatat setiap detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas selama 2 hari
KEBERHASILAN b. Memberikan tes kemampuan akhir (21 dan 28
PROSES (posttest) dan kuisioner kepada siswa Februari 2022)
PEMBELAJARAN pada akhir siklus I
PADA SIKLUS I
7 REFLEKSI 1. Pengolahan dan menganalisis data Dilaksanakan
PROSES yang diperoleh pada siklus I selama 3 hari
PEMBELAJARAN 2. Menarik kesimpulan kekurangan (7 dan 9 Maret
PADA SIKLUS I siklus I 2022)
3. Merefleksikan kekurangan siklus
I
8 PERENCANAAN 1. Mencari solusi dari kekurangan Dilaksanakan
TINDAKAN yang terdapat pada siklus I selama 2 hari
SIKLUS II 2. Peneliti melakukan (14 dan 15
penyempurnaan acuan program Maret 2022)
pembelajaran dengan Penerapan
model pembelajaran direct
learning dan media pembelajaran
pop up book pada Materi
Perdagangan Antardaerah Atau
Antarpulau Dan Perdagangan
58
9 PELAKSANAAN 1. Sebelum proses pembelajaran Dilaksanakan
TINDAKAN dilaksanakan, guru memberikan selama 2 hari
SIKLUS II tes kemampuan awal (pre test) (21 dan 28
. kepada siswa Maret 2022)
2. Guru memberikan penjelasan
mengenai silabus materi yang
akan diberikan kepada siswa
3. Guru membagi kelas menjadi 8
kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4 hingga 5 orang
4. Guru membagikan Penerapan
model pembelajaran direct
learning dan media pembelajaran
pop up book
5. Guru menjelaskan aturan
pembelajaran kartu dengan
memberikan contoh
6. Siswa memainkan Penerapan
7. Siswa mempresentasikan hasil
pembelajaran
8. Pada akhir pembelajaran guru dan
siswa bersama-sama
menyimpulkan materi
10 MONITORING 1. Peneliti mencatat setiap detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas selama 2 hari
KEBERHASILAN 2. Memberikan tes kemampuan (21 dan 28
PROSES akhir (posttest) dan kuisioner Maret 2022)
PEMBELAJARAN kepada siswa pada akhir siklus II
PADA SIKLUS II
59
F. Tahap Intervensi Tindakan
Internasional.
5-6 siswa.
materi
60
E. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya partisipasi siswa
hasil wawancara dengan guru dan siswa. Data saat proses pembelajaran
pada akhir siklus serta dari hasil kuisioner tiap akhir siklus. Sedangkan sumber
data hasil belajar diperoleh dari hasil tes siswa yang diberikan sebelum
kepada guru menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan guru dalam
pelajaran IPS dan kesulitan dalam mempelajari IPS khususnya pada Materi
61
Perdagangan Antardaerah Atau Antarpulau Dan Perdagangan Internasional
tentang kegiatan-kegiatan baik yang dilakukan oleh siswa ataupun oleh guru
3. Kuisioner
up book, juga untuk mengetahui minat siswa untuk belajar dengan media
pembelajaran.
4. Tes kemampuan
Tes kemampuan dilakukan sebelum (pre test) dan sesudah (post test)
62
I. Teknik Pengumpulan Data
wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru IPS dan siswa.
Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pandangan siswa terhadap
guru dalam mengajarkan IPS pada siswa khususnya pada Materi Perdagangan
pembelajaran pop up book dan tes kemampuan untuk mendapatkan data hasil
Setelah mendapatkan data dari hasil pengamatan pada setiap siklus, maka
1. Hasil belajar
ketuntasan belajar.
a. Menghitung rata-rata
63
Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:
Keterangan:
P =
Keterangan :
perhitungan.
x x 100 %
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu
64
K. Indikator Keberhasilan
belajar siswa secara individula mendapatkan nilai 75, dan secara klasikal
indikator keberhasilan ditetapkan sebanyak 75% dari jumlah siswa. Selain itu
65
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data
hasil observasi tentang aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan data tes hasil belajar pada setiap akhir siklus.
kualitatif. Penyajian data hasil penelitian yang akan diuraikan adalah hasil
pembelajaran berlangsung serta data tes hasil belajar yang diberikan diakhir
a. Tahap Perencanaan
66
Pada siklus I, peneliti memperkenalkan metode pembelajaran dengan
VIII-E yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 16 perempuan dan 16 laki-
laki.
terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu penjelasan materi dan pembelajaran. Dalam
ketiga bagian dari Model Pembelajaran Direct Learning Dan Media Pop Up
Book disatukan dalam 1 (satu) kali pertemuan. Sehingga dalam 3 (tiga) kali
Learning Dan Media Pop Up Book yang terdiri dari soal-soal, kemudian
67
Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I
Pertemuan I
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan II
Waktu : 2 x 40 menit
kriteria penilaian yaitu: Baik sekali (skor 4/A), Baik (skor 3/B), Cukup
68
Tabel 4.1 Lembar Observasi aktivitas guru pada siklus I
69
interaktif
g. Mengelilingi siswa dan memberikan
3
bantuan seperlunya
h. Memotivasi siswa
3
i. Mengenalkan konsep
2
j. Memberikan tugas rumah (PR)
3
Total 6.7
Rata-rata 2.68
Kategori Cukup
tampak pasif dan kurang kreatif dalam belajar (3) guru (peneliti) kurang
70
dengan guru (4) guru (peneliti) perlu meningkatkan kemampuan siswa
dalam menerapkan cara belajar dalam bentuk kelompok (5) bahasa yang
digunakan guru kurang dipahami oleh siswa (6) siswa perlu diberi
membantu teman yang kurang mampu (7) guru kurang menanggapi setiap
kesulitan yang dihadapi siswa (8) siswa perlu diberi pengertian agar
selama 2 jam pelajaran (1 pertemuan) dapat dilihat pada tabel 4.2. dengan
kelompok.
Tabel 4.2
Aktivitas siswa ( kelompok ) selama kegiatan pembelajaran pada siklus I
Nama siswa
Rama
Achmad Eka Gading Mochamm
No Indikator penilaian Septya ∑t
Azis Novita Akva ad candra
n Tirta
Riyanto Sari Dinata Deca A
R
71
Berdiskusi/bertanya
1 4 3 2 4 3 16
dengan teman kelompok
Bertanya kepada guru
2 3 1 2 1 1 8
terkait materi
Terlibat dalam setiap
3 4 1 1 2 2 10
percobaan
Berpartisipasi dalam
4 melakukan mengerjakan 3 2 2 1 2 10
tugas kelompok
Memberikan
5 saran/tanggapan 2 1 2 1 2 8
terhadap kelompok lain
∑T tot
∑T 16 8 9 9 10
= 52
indikator yang diamati, namun belum signifikan. Hal ini disebabkan: (1)
dimana siswa masih malu untuk bertanya baik terhadap sesama teman
mengerjakan tugas atau masalah yang diberikan (3) Pada saat siswa
72
besar siswa bekerja secara individu dan didominasi oleh siswa yang
untuk bertanya kepada siswa yang mampu (4) Interaksi antara kelompok
Book.
pembelajaran konvensional.
Book.
bertanya.
73
3) Deskripsi Nilai Hasil Belajar IPS Selama Pelaksanaan Tindakan Pada
Siklus I
individu. Nilai tes yang diperoleh siswa pada siklus I, dapat dilihat pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3.
Hasil Belajar IPS pada Materi Perdagangan Antardaerah Atau Antarpulau
Dan Perdagangan Internasional Pada Siklus I
Siklus I
NO NAMA
Pretest Postest Keterangan
1 Achmad Azis Riyanto 50 80 Tuntas
2 Alexa Purbaya Saputra 60 70 Belum Tuntas
3 Aulya Ismi Fadhilah 50 70 Belum Tuntas
4 Ayunda Dewi 60 80 Tuntas
5 Crisna Palyra Alviansyah 60 80 Tuntas
6 Cyntia Puspita Anggreini 70 85 Tuntas
7 Eka Novita Sari 60 80 Tuntas
8 Eliya Cindi Anggraini 60 70 Belum Tuntas
9 Fabio Alif Hananto 70 90 Tuntas
10 Fadhila Amanda Syakir P 65 75 Tuntas
11 Fanisa Nur Rahmawati 60 70 Belum Tuntas
12 Filia Putri Andriani 70 90 Tuntas
13 Gading Akva Dinata 65 70 Belum Tuntas
14 Gilang Bagus Prasetyo 60 80 Tuntas
15 Himmatul Aliyah 65 85 Tuntas
16 Marta Dwi Maulidia 60 80 Tuntas
17 Moch. Abdhi Eka firmansyah 60 70 Belum Tuntas
18 Moch. Satria Nafillah Akbar 60 70 Belum Tuntas
19 Mochammad candra Deca A 60 85 Tuntas
20 Muhammad Azmi Sofiyyul 50 70 Belum Tuntas
21 H Muhammad Iqbal Harfi P 65 85 Tuntas
22 Pefita Aisyah Putri 70 90 Tuntas
23 Pratama Rama Ardiansyah 50 80 Tuntas
24 Putri Fero Nyca Islamiah 50 70 Belum Tuntas
25 Rama Septyan Tirta R 50 80 Tuntas
26 Reza Kharisma 50 70 Belum Tuntas
74
27 Rosy Afiano 60 80 Tuntas
28 Surya Mahardika Yanuarga 50 70 Belum Tuntas
29 TegarYusuf Muqafi 40 75 Tuntas
30 Verlita Titania Nefadila 65 85 Tuntas
31 Vini Eka Putri Subagio 40 70 Belum Tuntas
32 Zahra Nurjanah 60 90 Tuntas
Jumlah 1865 2495
Rata-rata 58,28 77,97
Dari tabel 4.3, terlihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor
62,5 %. Dengan perolehan rata-rata nilai kelas adalah 77,97. Ini berarti
berhasil. Dimana masih ada 12 orang siswa atau sebanyak 37,5 % siswa
c. Tahap Refleksi
Pada siklus I ini masih terdapat 12 (Dua belas) siswa dengan nilai
Internasional.
75
Peneliti akan memperbaiki hal tersebut di siklus II dengan
kepada siswa
Hal ini terjadi karena ada beberapa siswa yang banyak bertanya
76
Dengan adanya keadaan yang demikian, peneliti mengambil
soal-soal pembelajaran.
Internasional
Lembar Kerja Siswa (LKS). Hal ini membuat siswa mengerjakan soal-
77
soal IPS setelah mendapat penjelasan materi. Selain itu, siswa harus
yang telah dikerjakan. Dengan melihat hasil refleksi pada siklus I dan
siklus I.
a. Tahap Perencanaan
wawancara. Pada siklus II ini RPP dibuat untuk 3 (tiga) kali pertemuan
dengan 2 (dua) kali pertemuan untuk pembahasan materi, dan 1 (satu) kali
Seperti; memberikan pengarahan kepada setiap siswa agar tetap percaya diri
78
belajar siswa, yaitu dilihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan setelah
b. Tahap Pelaksanaan
Pertemuan I
Hari/tanggal : Senin, 28 Maret 2022
Waktu : 2 x 40 menit (3 x pertemuan)
KI.3 Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan
dengan: . ilmu pengetahuan, . teknologi, . seni, dan . budaya. Mampu
mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional
KI.4 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: . kreatif, . produktif, .
kritis, . mandiri, . kolaboratif, dan . komunikatif melalui pendekatan
ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber
lain secara mandiri
79
1) Data aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran
dari empat kriteria penilaian yaitu: Baik sekali (Skor 4/A), Baik (Skor
Tabel 4.4
Lembar Observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II
2 Pendahuluan
a. Memberi salam 3
b. Pen 4
gelolaan kelas 3
c. Apersepsi 3
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3 Penerapan
a. Memberikan siswa masalah 3
kontekstual
80
b. Merespon secara positif jawaban 3
siswa
c. Me 3
mberikan kesempatan kepada siswa
untuk memikirkan strategi mereka
sendiri dalam menyelesaikan
masalah 3
d. Menggunakan Penerapan model
pembelajaran direct learning dan
media pembelajaran pop up book
dengan sintaks yang sesuai 4
e. Menggunakan kontribusi siswa 3
f. Membangun pembelajaran yang
interaktif 3
g. Mengelilingi siswa dan memberikan
bantuan seperlunya 3
h. Memotivasi siswa 3
i. Mengenalkan konsep 3
j. Memberikan tugas rumah (PR)
4 Penanganan perilaku siswa yang tidak 3
relevan dalam kegiatan pembelajaran
5 Menanggapi setiap kesulitan yang 3
dihadapi siswa
6 Kemampuan atau keterampilan guru
a. Variasi suara 4
b. Penguasaan materi 3
c. Bertanya kepada siswa 3
d. Menjelaskan materi pelajaran 3
b. Memberikan penguatan 4
Total 7.9
Rata-rata 3.16
Kategori Baik
81
Guru (peneliti) dalam memberi motivasi dan membimbing siswa
siswa sudah berani bertanya baik dengan sesamanya maupun dengan guru,
kelas mengalami kemajuan yang baik pada siklus II. Tentunya hal ini
pada siklus II yaitu rata-rata perolehan 3.08 dengan kategori baik atau
belajar dalam bentuk kelompok, di mana pentingnya kerja sama dan saling
82
energi dengan menyajikan masalah-masalah kontekstual yang dapat
selama 2 jam pelajaran (1 pertemuan) dapat dilihat pada tabel 4.5 dengan
Tabel 4.5
Aktivitas siswa (kelompok I) selama kegiatan pembelajaran pada siklus II
Nama siswa
Rama
Achmad Eka Gading Mochamm
No Indikator penilaian Septya ∑t
Azis Novita Akva ad candra
n Tirta
Riyanto Sari Dinata Deca A
R
Berdiskusi/bertanya
1 4 4 4 3 3 18
dengan teman kelompok
Bertanya kepada guru
2 4 3 4 2 3 16
terkait materi
Terlibat dalam setiap
3 5 4 4 4 4 21
percobaan
Berpartisipasi dalam
4 melakukan mengerjakan 5 3 3 3 3 17
tugas kelompok
Memberikan
5 saran/tanggapan 3 2 2 2 2 11
terhadap kelompok lain
∑T tot
∑T 21 16 17 14 15
= 83
Dari tabel di atas (tabel 4.5.) terlihat bahwa indikator pengamatan
83
meningkat. Bahkan terjadi perubahan dominasi indikator yang sering
mengalami peningkatan frekuensi yang cukup baik pada siklus II. Secara
diterapkan oleh peneliti. Mereka juga sudah memiliki sikap siap bekerja
dalam berkomuniksi dan bertanya kepada guru terkait materi, tugas atau
hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II menunjukkan
84
dengan menggunakan metode ceramah.
setiap pertemuan.
efektivitas belajar IPS siswa, maka penelitian ini dicukupkan pada siklus
85
Pada siklus II, guru (peneliti) memberikan tes secara individu
Tabel 4.6.
Hasil Belajar IPS pada Materi Perdagangan Antardaerah Atau Antarpulau
Dan Perdagangan Internasional
Pada Siklus II
Siklus II
NO NAMA
Pretest Postest Keterangan
1 Achmad Azis Riyanto 70 95 Tuntas
2 Alexa Purbaya Saputra 65 80 Tuntas
3 Aulya Ismi Fadhilah 60 75 Tuntas
4 Ayunda Dewi 65 90 Tuntas
5 Crisna Palyra Alviansyah 70 95 Tuntas
6 Cyntia Puspita Anggreini 75 100 Tuntas
7 Eka Novita Sari 65 85 Tuntas
8 Eliya Cindi Anggraini 70 80 Tuntas
9 Fabio Alif Hananto 70 85 Tuntas
10 Fadhila Amanda Syakir P 60 90 Tuntas
11 Fanisa Nur Rahmawati 65 95 Tuntas
12 Filia Putri Andriani 70 95 Tuntas
13 Gading Akva Dinata88 70 95 Tuntas
14 Gilang Bagus Prasetyo 75 95 Tuntas
15 Himmatul Aliyah 75 100 Tuntas
16 Marta Dwi Maulidia 70 95 Tuntas
17 Moch. Abdhi Eka firmansyah 70 85 Tuntas
18 Moch. Satria Nafillah Akbar 60 95 Tuntas
19 Mochammad candra Deca A 60 95 Tuntas
20 Muhammad Azmi Sofiyyul 60 90 Tuntas
21 H Muhammad Iqbal Harfi P 70 95 Tuntas
22 Pefita Aisyah Putri 75 90 Tuntas
23 Pratama Rama Ardiansyah 65 90 Tuntas
24 Putri Fero Nyca Islamiah 60 70 Belum
25 Rama Septyan Tirta R 70 95 Tuntas
Tuntas
26 Reza Kharisma 60 85 Tuntas
27 Rosy Afiano 75 95 Tuntas
28 Surya Mahardika Yanuarga 60 95 Tuntas
29 TegarYusuf Muqafi 60 90 Tuntas
30 Verlita Titania Nefadila 65 90 Tuntas
86
31 Vini Eka Putri Subagio 60 95 Tuntas
32 Zahra Nurjanah 65 90 Tuntas
Jumlah 2130 2895
Rata-rata 66,56 90,47
kondisi siswa saat itu sedang sakit sehingga akan diberikan remidi pada
melampaui 60 %.
c. Tahap Refleksi
87
adalah memberikan motivasi pada setiap pertemuan.
88
mengurangi sifat sering lupa terhadap materi pelajaran
Hal ini terjadi karena pengaruh dari rasa senang siswa dalam
pada saat belajar IPS. Dengan adanya konsentrasi yang baik dalam
ekonomi.
B. PEMBAHASAN
dalam kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa. Aktivitas dan peran
guru yaitu guru tidak lagi menjadi sumber otoritas ilmu tetapi menjadi
89
seoarang fasilitator, mediator dan pembimbing yang aktif dan kreatif,
dilakukan peneliti dalam penelitian ini bertolak dari masa observasi ke tempat
Kendala yang dihadapi oleh guru dalam kelas khususnya dalam pembelajaran
IPS adalah dimana siswa cenderung belajar dalam kondisi yang monoton. Hal
mengandalkan buku paket dan Lembar Kerja Siswa disertai metode ceramah
atau komunikasi verbalistik yang bersifat satu arah yang tidak melibatkan
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan dari nilai tes harian mata
pelajaran IPS siswa yang rendah berada di bawah rerata pencapaian Standar
90
learning dan media pembelajaran pop up book membuat siswa bersemangat
rata skor yang diperoleh adalah 2.6 atau memperoleh nilai akhir 65.
91
pembelajaran di siklus II meningkat. Bahkan terjadi perubahan
b. Hasil post test lebih besar dari pada pre test, baik pada siklus I maupun
pada siklus II. Pada siklus 1 jumlah siswa yang memperoleh skor ≥ 75
62,5 %. Dengan perolehan rata-rata nilai kelas adalah 77,97. Ini berarti
yang berhasil. Dimana masih ada 12 orang siswa atau sebanyak 37,5 %
siswa yang memperoleh skor nilai <75. Pada siklus II jumlah siswa
belum tuntas dalam belajar dikarenakan kondisi siswa saat itu sedang
Perolehan rata-rata nilai kelas adalah 90,47. Ini berarti secara individu
92
pembelajaran memberikan tantangan untuk memecahkan masalah
mendidik siswa untuk memiliki jiwa kompetitif yang sehat, dimana siswa
tugas yang baik. Serta membantu siswa yang lamban dan kurang
3. Keterbatasan Peneliti
yang dilakukan peneliti telah maksimal, namun penelitian ini masih banyak
siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar dalam setiap kelompok.
diskusi, mungkin dikarenakan kurang berani atau kurang percaya diri atas
93
BAB V
A. Kesimpulan
mengajar dengan efektif. Dan sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar
pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang lain yaitu dengan menggunakan
media ceramah dan penugasan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya hasil
yang diperoleh adalah 2.6 atau memperoleh nilai akhir 65. Namun pada siklus
94
aktivitas guru pada siklus II yaitu rata-rata perolehan 3.08 dengan kategori baik
atau memperoleh nilai akhir 77. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus 1
kali kemunculan atau 30.7 % dari total lima indikator/gejala yang muncul dan
mengalami beberapa kemajuan jika dilihat dari jumlah gejala dari keseluruhan
indikator yang sering muncul dibandingkan siklus I. selain itu, keempat aspek
lain juga mengalami peningkatan frekuensi yang cukup baik pada siklus II.
siklus I yaitu 52 kali kemunculan menjadi 83 kali kemunculan pada siklus II.
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu pada Materi
Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, pada
95
siklus 1 jumlah siswa yang memperoleh skor ≥ 75 sebanyak 20 orang, sehingga
nilai kelas adalah 77,97. Ini berarti secara individu sudah mencapai ketuntasan
keseluruhan siswa yang berhasil. Dimana masih ada 12 orang siswa atau
sebanyak 37,5 % siswa yang memperoleh skor nilai <75. Pada siklus II jumlah
belajarnya adalah 100 %, walaupun ada seorang siswa yang belum tuntas
dalam belajar dikarenakan kondisi siswa saat itu sedang sakit sehingga akan
adalah 90,47. Ini berarti secara individu sudah mencapai ketuntasan belajar
sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu khususnya pada
Internasional.
B. Saran
96
a. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran dengan
b. Guru lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan hasil
terhadap siswa, sehingga harapan guru tercapai dan berjalan dengan baik.
97
DAFTAR PUSTAKA
98
Menulis Permulaan dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata
Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004.
Suryabrata, Sumandi. “Psikologi Pendidikan”,. Et. Seqq. Jakarta: PT.Raja
Grafindo, 2007.
Syah, Muhibbin. “Psikologi Belajar”, cet. 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2001.
Usman, M. Uzer. “Menjadi Guru Profesional”. Cet. 17. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2007.
UU Sisdiknas 2003, cet. II. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika.
Wahid, Syafruddin. “Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran
Orang Dewasa”, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan.
Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs
kelas VIII.” Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2008.
W.S. Winkel, “Psikologi Pengajaran”, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1996.
99