99-Article Text-271-1-10-20170317
99-Article Text-271-1-10-20170317
99-Article Text-271-1-10-20170317
Peneliti:
Dhita Widya Putri
Maulida De Mormes
Abstrak
Instagram merupakan media sosial yang memiliki kekuatan visual. Dengan
kekuatannya ini, banyak pihak baik individu maupun organisasi
menggunakannya untuk menarik perhatian masyarakat dari informasi yang
disampaikan. PT. Hood Digital Asia (Kufed) dengan akun Instagram nya,
@thekufed merupakan salah satu perusahaan e-commerce yang memiliki
strategi sendiri dalam perencanaan pesan pada akun Instagram @thekufed.
Penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana strategi perencanaan pesan
pada akun Instagram @thekufed. Metode yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam pembahasan
penelitian ini menghasilkan beberapa strategi yang digunakan oleh Kufed
dalam perencanaan konten pesan pada akun Instagramnya antara lain
Instagram @thekufed digunakan sebagai teaser, pendekatan melalui
community building, bekerja sama dengan influencers untuk produksi konten
dan kurasi produk, serta perancangan cerita untuk memperkuat konten
visual dengan strategi emotionless. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
strategi yang dirancang oleh tim Kufed sudah dilakukan dengan maksimal
karena strategi tersebut didasari oleh konsep, karakter, dan tujuan yang
ingin dicapai oleh Kufed dalam periode pre-launching seperti saat ini.
Kata Kunci:
Strategi, perencanaan pesan, media baru, media sosial, Instagram
Abstract
Instagram is a social media that has a visual power. Together with, many
1
parties both individuals and organizations use Instagram to get some
information they want to convey. For instance, PT. Hood Digital Asia
(Kufed) who created @thekufed account to develop their messages that will
be delivered to their publics. They used their own strategy by adjusting the
characters and the concepts with their targets. Therefore, this study explored
about how @thekufed designed their messages strategy. The researcher used
qualitative method with descriptive approach to examine Kufed’s message
plan and strategy, such as teaser, community building, collaboration with
influencers for content production and curation of products, as well as
planning the story to strengthen the visual content with emotionless. The
conclusion is Kufed has implemented the message strategy based on its
concept and character.
Keywords:
Strategy, planning messages, new media, social media, Instagram, awareness
PENDAHULUAN
Perubahan pola komunikasi yang saat ini terjadi pada masyarakat
ditandai dengan munculnya internet. Dimana internet memungkinkan
hampir semua orang di belahan dunia dapat saling terhubung dan
berkomunikasi tanpa batas. Selain itu, internet mengubah cara
berkomunikasi yang tadinya bermodel “satu-untuk-banyak” (model pada
media konvensional misalnya seperti televisi) menjadi “banyak-untuk-satu”
(dari jutaan pengguna ke sebuah situs) bahkan “banyak-untuk-banyak”
(forum online, milis, dsb) dengan cara komunikasi yang lebih
terdesentralisasi dan lebih demokratis (Severin dan Tankard, 2011).
Kontribusinya akan sistem komunikasi yang berjaringan ini bermanfaat
untuk masyarakat, dengan hanya melalui sebuah komputer, internet hadir
untuk publik sebagai media massa baru.
Perkembangan internet terbilang fenomenal. Baik dari jumlah
pengguna maupun jumlah komputer induknya (host computer). Host computer
dapat mengukur besarnya perkembangan internet beberapa tahun silam
karena, Host computer merupakan tempat penyimpanan informasi melalui
jaringan. Jumlah pengguna Internet dunia pada Bulan Juni tahun 2016 ini
2
terhitung sebesar 7.340.093.980, bahkan di Indonesia sendiri, Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah
pengguna internet di Indonesia mencapai 88 juta orang hingga akhir tahun
2014 (APJII, 2015, p.20). Salah satu faktor penunjang perkembangan internet
yang begitu pesat adalah sifatnya yang cepat dan mudah. Dengan begitu,
masyarakat dari berbagai belahan dunia dapat saling berkomunikasi satu
sama lain tanpa batas dalam satu dunia baru bernama cyberspace.
Gambar 1. Statistik Pengguna Internet Dunia Per Juni 2016, dari: Internet
World Stats, 2016
6
c. Hypertextual, yang berarti sebuah teks yang dapat mengizinkan kita untuk
mengakses teks-teks lain. Dengan adanya mengklik suatu teks saja yang
sudah terdapat link didalamnya, maka para pengguna dapat terhubung
dengan halaman lain dengan isi teks yang berbeda.
d. Dipersal, yaitu produksi, distribusi dan konsumsi tidak terpusat karena
setiap pengguna internet dapat sesuka hati menjadi produsen, distributor
atau hanya sekedar konsumen (personal freedom).
e. Virtuality, merupakan karakter untuk yang ada di dalam media baru. Ini
adalah sebuah presepsi terhadap objek-objek immaterial, karena media baru
juga memiliki unsur presence atau wujud dari kehadirannya bukan berupa
fisik atau sering disebut dunia maya. Hal ini menjadi pemicu terbentuknya
karakter budaya baru, yakni budaya virtual.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan tujuan untuk
mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya (Somantri, 2005). Metode
kualitiatif merupakan metode yang memperhatikan proses, peristiwa, dan
otentisitas yang mengedepankan pencarian data-data, yang dalam penelitian
ini adalah berasal dari dokumen. Kualitatif deskriptif dipilih untuk dapat
memperoleh data yang akurat dan secara mendalam mengenai topik
penelitian.
Metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam kepada 6
orang narasumber, yaitu; Admin dan Marketing Executive @thekufed,
Konsultan @thekufed, Tim Kreatif @thekufed, Graphic Designer @thekufed,
Praktisi Media Sosial, dan Akademisi di bidang Media Sosial.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian Logika Ekspresif
Kesuksesan membangun sebuah perusahaan online startup tidak
terlepas dari bagaimana perusahaan tersebut mengoptimalisasikan
penggunaan medianya. Salah satunya dengan perencanaan pesan dan
pemilihan strategi yang tepat agar informasi yang ingin disampaikan dapat
tercapai sesuai dengan tujuannya. Dalam logika ekspresif, terjadi proses
komunikasi untuk pengungkapan pesan yang bersifat terbuka dan reaktif
(O’Keefe dalam LittleJohn, 2009). Dalam kasus ini, Kufed memilih strategi
untuk dapat memenuhi tujuannya yaitu branding dan awareness.
Strategi pertama adalah dengan menggunakan Instagram dan
berbagai fiturnya sebagai media utama untuk menyebarkan informasi baik
sebagai promosi maupun aktivitas yang sedang berlangsung dalam
perusahaan tersebut, yang perencanaan pesannya dilakukan dengan
memakai unsur visual berupa foto, video, dan gif dimana hal ini dapat
mempermudah sekaligus menarik perhatian masyarakat dibanding hanya
sekedar tulisan saja. Seperti yang dipaparkan oleh Konsultan Kufed bahwa,
“kita buat dari berbagai macam bentuk konten, baik berupa foto, gif,
maupun video tergantung pada nature konten yang dibuat itu
bagusnya seperti apa. […] Kita akan siapkan konten sebanyak-
banyaknya kaya yang buat di journal atau blog kita, kita kerjasama
dengan influencer siapa, lalu kita angkat cerita unik dari mereka, baik
dari sisi karir, personality maupun hal-hal yang bisa inspirasi banyak
orang dari cerita tersebut. Tidak hanya dari influencer aja, kita juga
kerjasama dengan brand-brand yang udah kerjasama dengan kita untuk
bisa bikin konten bareng mereka, kayak misalkan kita bikin cerita dari
pembuatan dari produk-produk mereka dan lain sebagainya.”
9
dan selera Kufed. Hal ini menunjukkan Kufed mengedepankan orisinalitas
dan kualitas kontenya. Bersama ini pula, Praktisi dan Akademisi media
sosial mendukungpenrnyataan tersebut,
“[…] sekarang orang lebih tertarik kepada quality content sebuah post.
Bukan hanya dari segi visual yang bagus saja, melainkan apa sih yang
menarik dari post tersebut. Salah satu cara membuat hal itu menarik
adalah membuat sebuah cerita yang sesuai dengan karakter audience
yang mau kita tuju. Kalau target kita adalah orang-orang yang suka
fashion, maka kita harus juga buat content yang menarik tentang
fashion […] Jadi, kita juga sharing informasi sesuai dengan desire
mereka. Selain itu, sekarang strategi yang bisa dipertimbangkan
untuk dilakukan adalah kolaborasi.”
14
Bagian Logika Retoris
Dalam logika retoris, pesan-pesan yang disusun cenderung luwes,
berwawasan, dan terpusat. Pada logika ini pula terlihat bagaimana pesan
direncanakan dan diatur, guna strategi yang telah dibuat dapat menjadi satu
kesatuan yang kuat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Seperti yang
dilakukan oleh Kufed, untuk mencapai tujuannya yaitu membuat kesadaran
masyarakat akan kehadirannya sebagai salah satu pilihan berbelanja di
dunia online, serta melakukan branding sebagai hasil kombinasi startup dari
media sosial dan e-commerce (social-commerce) yang berbasis aplikasi mobile
dan website. Kufed menyediakan produk yang sudah di pilih (curated
products) oleh para kurator dengan mempertimbangkan kualitas dan
eksklusivitas dari produk tersebut.
Tidak hanya itu, Kufed menyediakan tempat bagi para penggunanya
untuk membeli, menemukan barang favorit serta dapat membagi informasi
dengan sesama pengguna lainnya yang berbentuk foto atau posting-an di
akun pribadi pengguna mobile apps tersebut. Oleh karena itu, Kufed ingin
memperkenalkan dirinya dan mengedukasi masyarakat tentang konsep
tersebut. Pada pelaksanaannya, kegiatan ini dilakukan pada periode waktu
yang berbeda-beda yang telah ditentukan, yaitu periode pre-launching,
launching, dan post-launching. Pada periode pre-launching. Namun pada
penelitian ini hanya terbatas pada tahapan pre-launching saja. Kufed
menggunakan Instagram sebagai sebuah teaser berupa foto, gif, dan video
dimana materi-materi tersebut akan dikemas oleh team marketing dan creative
dari Kufed. Selain itu, Kufed tidak memakai strategi promosi seperti diskon,
yang cendrung terkesan hard-selling atau cara yang digunakan untuk
memasarkan produk yang dijual secara langsung (to the point), atau
menyampaikan maksud seseorang untuk menjual produk kepada customer
secara terang-terangan.
15
Pada tahapan pre-launching, melakukan riset perlu dilakukan guna
mengetahui keadaan pasar dan karakter dari target yang akan dituju. Seperti
yang dikatakan oleh Akademisi Media Sosial bahwa “mengetahui
bagaimana karakter dari target yang ingin dituju sangatlah penting dalam
pembuatan strategi agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai”. Saat ini
riset yang baru dilakukan oleh Kufed adalah dengan melakukan observasi
lewat instagram, melihat peningkatan jumlah pengguna dan minat
pengguna dalam menggunakan mobile apps.
PENUTUP
Dari hasil analisis dan pembahasan didapatkan simpulan bahwa
Kufed memiliki strategi komunikasi antara lain; Community building, dimana
Kufed mendekatkan diri dan membangun hubungan dengan melibatkan
targetnya kedalam aktivitas tertentu dan bekerjasama dalam pembuatan
konten. Dalam segi konten, teks dan visual dibuat emotionless, dimana teks
yang dirancang tidak memasukkan unsur emosional atau perasaan. Dengan
tujuan penggunanya dapat memberikan respon tentang posting-an tersebut
(pengguna yang memberikan emosi kepada sebuah postingannya).
Selanjutnya, pemilihan media Instagram juga merupakan salah satu strategi
yang digunakan oleh Kufed, karena kelebihan Instagram yang bersifat
visual, hal ini digunakan sebagai teaser berupa penggalan informasi kepada
masyarakat seperti informasi mengenai produk yang dijual oleh Kufed. Ada
pula beberapa fitur dari Instagram yang Kufed gunakan untuk menunjang
konten mereka sesuai dengan kebutuhan konten tersebut seperti fitur
pengikut, fitur tag dan hashtag, fitur caption, fitur arroba, fitur pesan
langsung, fitur like, dan fitur komentar.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hayden, B., & Rafal, T., (2015, 10 Oktober, 10.00 WIB), Copyblogger.com. Retrieved
from http://www.copyblogger.com/history-of-social-media/
Lister, M., et al. (2009), New Media: A Critical Introduction, Second Edition, New York:
Routledge.
LittleJohn, S. W., & Foss, K. A., (2008). Teori Komunikasi (Theories of Human
Communication) Edisi 9, Jakarta: Salemba Humanika
17