Perbup 07 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 46

PROVINSI ACEH

PERATURAN BUPATI BlREUEN


NOMOR 1 TAHUN 2022

TENTANG

PENGELOLAAN BELANJA TlDAK TERDUGA

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI BIREUEN,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 68


Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Bab 11 Huruf D
Angka 4 huruf m Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu mengatur
tentang Pengelolaan Belanja Tidak Terduga;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan untuk tertib administrasi
pengelolaan keuangan daerah, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Belanja Tidak
Terduga;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten
Simeulue (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3897) Sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Norn.or 8 Tahun 2000 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 48 Tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan
Kabupaten Simeulue (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3963);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 4 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nornor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4 . Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

- 1-

Dipindai dengan CamScanner


5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 ten tang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 49, Tambahan Lcmbaran
Negara Nomor 4503);
6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Rcpublik Indonesia Nomor 4633);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Dacrah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lcmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pcmerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5165);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah (Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1781);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN BELANJA


TJDAK TERDUGA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.
2. Pemerintah Kabupaten adalah penyelenggara urusan
Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten sesuai dengan
fungsi dan kewenangan masing-masing.
3. Pcmerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut
Pemerintah Kabupaten adalah unsur Penyelenggara
Pemerintah Daerah yang terdiri atas Bupati dengan Perangkat
Daerah Kabupaten.

-2-

Dipindai dengan CamScanner


4. Bupati adalah Bupati Bireucn.
5. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah
dalam rnngka penyclcnggaraan Pcmerintahan Daerah yang
dapat dinilai dengan uang scrta scgala bentuk kekayaan yang
dapat dijadikan milik Dacrah berhubung dcngan hak dan
kcwajiban Dacrah terscbut.
6. Anggaran Pendapatan dan Bclanja Kabupaten yang
c]anjutnya disingkat APBK adalah rencana keuangan
tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Qanun.
7. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kcrja Perangkat
Kabupatcn, yang selanjutnya disingkat RKA-SKPK adalah
dokumen yang memuat rencana pendapatan dan belanja
SKPK atau dokumen yang memuat rencana pendapatan,
belanja, dan pembiayaan SKPK yang rnelaksanakan fungsi
bendahara umum daerah yang digunakan sebagai dasar
penyusunan rancangan APBK.
8. Perubahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Kabupaten yang selanjutnya disingkat Perubahan
DPA-SKPK adalah dokumen yang memuat perubahan
pendapatan dan belanja SKPK atau dokumen yang memuat
perubahan pendapatan, belanja, dan pembiayaan SKPK yang
melaksanakan fungsi bendahara umum daerah yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh
pengguna anggaran.
9. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi 1
(satu) atau lebih kegiatan/sub kegiatan yang dilaksanakan
oleh SKPK atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh
Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan Daerah.
10. Kegiatan/Sub Kegiatan adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh l (satu) atau beberapa satuan kerja
perangkat kabupaten (SKPK) sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari
sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang
berupa personil atau sumber daya manusia, barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut, sebagai
masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk
barang/j asa.
11. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening ternpat
penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh Bupati
untuk menampung seluruh penerimaan Daerah dan
membayar seluruh pengeluaran Daerah pada bank yang
ditetapkan.
12. Belanja Tidak Terduga merupakan pengeluaran anggaran
atas beban APBK untuk keperluan darurat termasuk
keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya
serta pengembalian kelebihan penerimaan daerah tahun-
tahun sebelumnya dan belanja bantuan sosial yang tidak
dapat direncanakan sebelumnya.
13. Keadaan Darurat merupakan bencana alam, bencana non-
alam, bencana sosial dan/ a tau kejadian luar biasa,
pelaksanaan operasi pencarian clan pertolongan, dan/ atau
kerusakan sarana/ prasarana yang dapat mengganggu
kegiatan pelayanan publik.

-3-

. d 'd
D.1p1n ,fl
a1 engan CamScanner
14. Keadaan Mendesak meliputi kebutuhan daerah dalam rangka
pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum
tersedia dalam tahun anggaran berjalan dan/ atau belanja
yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib
dan/ atau pengeluaran daerah yang berada diluar kendali
Pemerintah Kabupaten Bireuen dan tidak dapat
diprcdiksikan sebelumnya, serta amanat peraturan
perundang-undangan dan/ a tau pengeluaran daerah lainnya
yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Kabupaten Bireuen dan/ atau
masyarakat.
15. Rencana Kebutuhan Belanja yang sclanjutnya disingkat RKB
adalah dokumen yang berisikan daftar kebutuhan
barang/ jasa yang dilengkapi dengan volume, satuan, harga
satuan, dan jumlah total biaya yang diajukan dan
ditandatangani oleh kepala SKPK pengguna/penerima yang
rnelaksanakan suatu aktivitas atau kegiatan/ sub kegiatan
teknis yang dananya bersumber dari belanja tidak terduga.
16. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat
SP2D adalah dokurnen yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD /Kuasa BUD.
17. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang selanjutnya
disingkat SKPK adalah unsur perangkat kabupaten pada
Pemerintah Kabupaten Bireuen yang melaksanakan Urusan
Pemerintahan Daerah.
18. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah kepala SKPKD yang mernpunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBK dan bertindak se bagai
bendahara umum daerah dalam hal ini Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
19. Bendahara Umurn Daerah yang selanjutnya disingkat BUD
adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai BUD.
20. Aparat Pengawasan Intern Pernerintah yang selanjutnya
disebut APIP/Inspektorat adalah instansi pemerintah yang
dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini sebagai pedoman
pengelolaan belanja tidak terduga yang bersumber dari APBK.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini agar pengelolaan
belanja tidak terduga yang bersumber dari APBK dapat
dilakukan sccara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat, serta taat
pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi:
a. peruntukan belanja tidak terduga;
b. penganggaran belanja tidak terduga;
c. pelaksanaan dan penatausahaan belanja tidak terduga;
d. pertanggungjawaban dan pelaporan belanja tidak
terduga;

-4-

Dipindai dengan CamScanner


kegiatan pelayanan publik.
14. Keadaan Mendesak meliputi kebutuhan daerah dalam rangka
pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum
tersedia dalam tahun anggaran berj alan dan/ atau belanja
yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib
dan/ atau pcngeluaran dacrah yang berada diluar kendali
Pemcrintah Kabupaten Bireuen dan tidak dapat
diprediksikan sebclumnya, scrta amanat peraturan
perundang-undangan dan/atau pengeluaran daerah lainnya
yang apabila ditunda akan rnenimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Kabupaten Bireuen dan/ atau
masyarakat.
15. Rencana Kebutuhan Belanja yang selanjutnya disingkat RKB
adalah dokurnen yang berisikan daftar kebutuhan
barang/jasa yang dilengkapi dengan volume, satuan, harga
satuan, dan jumlah total biaya yang diajukan dan
ditandatangani oleh kepala SKPK pengguna/ penerima yang
melaksanakan suatu aktivitas atau kegiatan/sub kegiatan
teknis yang dananya bersumber dari belanja tidak terduga.
16. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat
SP2D adalah dokumen yang digunakan scbagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD /Kuasa BUD.
17. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang selanjutnya
disingkat SKPK adalah unsur perangkat kabupaten pada
Pemerintah Kabupaten Bireuen yang rnelaksanakan Urusan
Pemerintahan Daerah.
18. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah kepala SKPKD yang mernpunyai tugas
rnelaksanakan pengelolaan APBK dan bertindak sebagai
bendahara umum daerah dalarn hal ini Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
19. Bendahara Urnum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD
adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai BUD.
20. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya
disebut APIP/Inspektorat adalah instansi pemerintah yang
dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini sebagai pedoman
pengelolaan belanja tidak terduga yang bersumber dari APBK.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini agar pengelolaan
belanja tidak terduga yang bersumber dari APBK dapat
dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat, serta taat
pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ruang lingkup Peraturan Bupati ini rneliputi:
a. peruntukan belanja tidak terduga;
b. penganggaran belanja tidak terduga;
c. pelaksanaan dan penatausahaan belanja tidak terduga;

-4-

Dipindai dengan CamScanner


d. pertanggungjawaban clan pelaporan belanja tidak
tercluga;
e. pemonitoran, evaluasi clan reviu belanja tidak terduga;
f. larangan clan sanksi; dan
g. pengelolaan belanja tidak terduga melalui sistem
informasi berbasis elektronik.

BAB III
PERUNTUKAN BELANJA TIDAK TERDUGA

Pasal3
(1) Belanja tidak terduga diperuntukan untuk pengeluaran:
a. keadaan darurat;
b. keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya;
c. pengembalian atas kelebihan pembayaran atas
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya; dan
d. belanja bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya.
(2) Keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat {l)
huruf b sesuai dengan karakteristik Pemerintah Kabupaten
Bireuen yang kriterianya ditetapkan dalam Qanun tentang
APBK tahun berkenaan dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4
(1) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) huruf a meliputi:
a. bencana alarn, bencana non-alam, bencana sosial
dan/ atau kejadian luar biasa;
b. pelaksanaan operasi pencarian clan pertolongan;
dan/atau
c. kerusakan sarana/ prasarana yang dapat mengganggu
kegiatan pelayanan pu blik.
(2) Pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat yang belum
tersedia anggarannya, diformulasikan terlebih dahulu dalam
RKA-SKPK, kecuali untuk kebutuhan tanggap darurat
bencana, konflik sosial, dan/ atau kejadian luar biasa.
(3) Belanja untuk kebutuhan tanggap darurat bencana, konflik
sosial, dan/ a tau kejadian luar biasa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Penggunaan belanja tidak terduga untuk kebutuhan tanggap
darurat bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. pencarian clan penyelamatan korban bencana;
b. pertolongan darurat;
c. evakuasi korban bencana;
d. kebutuhan air bersih clan sanitasi·,
e. kebutuhan pangan;
f. kebutuhan sandang;
g. pelayanan kesehatan; dan
h. penampungan serta tempat hunian sementara.

-5-
Dipindai dengan CamScanner
(2) Batas" aktu penggunaan belanja tidak terduga adalah waktu
status keadaan darurat bcncana yaitu dimulai saat tanggap
darurat ditctaplmn olch Bupati sampai ketetapan tahap
tanggap darurn.t selesai.
Pasal 5
(1) Keperluan mendesak scbagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf b, mcliputi:
a. kebutuhan daerah dalam rangka pelayanan dasar
masyarakat yang unggarannya belum tersedia dalam
tahun anggaran berjalan;
b. belanja yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat
wajib;
c. pengeluaran daerah yang berada diluar kendali
Pemerintah Kabupaten Bireuen dan tidak dapat
diprediksikan sebelumnya, serta amanat peraturan
perundang-undangan; dan/atau
d. pengeluaran daerah lainnya yang apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi Pemerintah
Kabupaten Bireuen dan/ atau masyarakat.
(2) Belanja yang bersifat mengikat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan belanja yang dibutuhkan secara
terus menerus dan harus dialokasikan oleh pemerintah
daerah dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap
bulan dalam tahun anggaran berkenaan, seperti:
a. belanja pegawai antara lain untuk pembayaran
kekurangan gaji dan tunjangan; dan
b. belanja barang dan jasa antara lain untuk pembayaran
telepon, air, listrik dan internet
(3) Belanja yang bersifat wajib sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b merupakan belanja untuk:
a. memenuhi terjaminnya kelangsungan pemenuhan
pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain
Pendidikan dan Kesehatan;
b. melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga;
c. kewajiban pembayaran pokok pinjaman, bunga pinjaman
yang telah jatuh tempo; dan
d . kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Pengeluaran untuk mendanai keperluan mendesak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum tersedia
anggarannya dan/ atau tidak cukup tersedia anggarannya,
diformulasikan terlebih dahulu dalam RKA-SKPK dan/ atau
Perubahan DPA-SKPK.
(5) Kriteria keadaan darurat dan keperluan mendesak ditetapkan
dalam Qanun ten tang APBK tahun berkenaan.

Pasal 6
(1) Pengembalian atas kelebihan pembayaran atas penerimaan
daerah tahun-tahun sebelumnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c dibebankan secara langsung
pada belanja tidak terduga.
(2) Penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yaitu penerimaan daerah yang terjadi

-6 -

Dipindai dengan CamScanner


tahun-tahun sebelumnya yang harus dikembalikan dan
bersifat bcrsifat tidak berulang.
(3) Belanja bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf d dibebankan secara langsung pada belanja tidak
terduga.

BAB IV
PENGANGGARAN BELANJA TIDAK TERDUGA

Pasal 7
(1) Belanja tidak terduga dianggarkan pada:
a. Kegiatan: Pcnunjang Urusan Kewenangan Pengelolaan
Keuangan Daerah; dan
b. Sub Kegiatan: Pengelolaan Dana Darurat clan Mendesak.
sesuai ketentuan peraturan perunclang-undangan.
(3) Belanja tidak tercluga dianggarkan clan diuraikan menurut
jenis, objek, rincian objek, dan sub rincian objek dengan
nama belanja tidak terduga.
(4) Belanja tidak terduga dianggarkan pada Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah dalam hal ini pada DPA-SKPK
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah pada tahun anggaran
berkenaan.

BABV
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
BELANJA TIDAK TERDUGA

Bagian Pertarna
Pembebanan Belanja Tidak Terduga

Pasal 8
(1) Penggunaan belanja tidak terduga melalui pembebanan
secara langsung pada rekening belanja tidak terduga
dilaksanakan untuk:
a. belanja kebutuhan keadaan darurat/tanggap darurat
bencana alam, kejadian luar biasa, dan bencana sosial;
b. pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-
tahun sebelurnnya; dan
c. bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan
sebelurnnya.
(2) Penggunaan belanja tidak terduga untuk keperluan
mendesak dilakukan rnelalui proses pergeseran anggaran dari
rekening belanja tidak terduga ke program, kegiatan dan sub
kegiatan pada SKPK yang membidangi atau SKPK yang
membutuhkan untuk menggunakan belanja tidak terduga.
(3) Pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. penggunaan belanja tidak terduga diformulasikan dalam
RKA-SKPK dan/atau Perubahan DPA-SKPK pada SKPK
yang membidangi atau SKPK yang membutuhkan untuk
menggunakan belanja tidak terduga;
b. RKA-SKPK dan/ atau Perubahan DPA-SKPK digunakan
sebagai dasar untuk melakukan perubahan Peraturan
Bupati tentang Penjabaran APBK; dan

-7-

Dipindai dengan CamScanner


c. dilaporkan kepada pimpinan DPRK.
(4) Dalam hal pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan scbelum Perubahan APBK, dilakukan
dengan cara melakukan perubahan terhadap Peraturan
Bupati tentang Penjabaran APBK tahun bcrkcnaan sebagai
dasar pelaksanaannya untuk kemudian ditampung dalam
Qanun tentang Pcrubahan APBK tahun anggaran bcrkenaan.
(5) Dalam hal pergeseran anggaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan setelah Perubahan APBK ditetapkan,
maka dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran
Pemerintah Kabupaten Bireuen tahun berkenaan.

Bagian Kedua
Keadaan Darurat/Tanggap Darurat

Pasal 9
(1) Tata cara penggunaan belanja tidak terduga untuk mendanai
keadaan darurat/tanggap darurat dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Bupati menetapkan status keadaan tanggap darurat
untuk bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial
termasuk konflik sosial, kejadian luar biasa sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Berdasarkan penetapan status keadaan tanggap darurat
oleh Bupati, Kepala SKPK yang rnembidangi atau SKPK
yang membutuhkan untuk menggunakan belanja tidak
terduga mengajukan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB)
kepada PPKD selaku BUD.
c. Pengajuan RKB dilampiri dengan dokumen, antara lain:
1) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK;
2) Naskah Perjanjian Belanja Tidak Terduga (NPBTT);
atau sejenisnya; dan
3) Kuitansi bermaterai cukup.
(2) Berdasarkan RKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dan lampiran dokumen sebagairnana dimaksud pada ayat
(1) huruf c, PPKD selaku BUD rnencairkan dana belanja tidak
terduga kepada kepala SKPK dengan menerbitkan SP2D-TU,
paling larnbat 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterirnanya
RKB berkenaan.
(3) Dalam hal belanja tidak terduga tidak mencukupi untuk
mendanai keadaan darurat/tanggap darurat, Pemerintah
Kabupaten Bireuen dapat menggunakan:
a. dana dari hasil penjadwalan ulang capaian program;
Kegiatan dan sub kegiatan lainnya serta pengeluaran
pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan; dan/ a tau
b. rnemanfaatkan kas yang tersedia.
(4) Penjadwalan ulang capaian program; Kegiatan dan sub
kegiatan sebagaimana dirnaksud pada ayat (3) huruf a
diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan DPA-SKPK.
(5) Format RKB sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) huruf b
tercanturn dalarn Larnpiran lA, Lampiran 1B Lampiran 2A
dan Larnpiran 2B Peraturan Bupati ini.

-8-

Dipindai dengan CamScanner


(6) Format Surat Pcrnyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huru.f c angka 1)
tercantum dalam Lampiran 3 Peraturan Bupati ini.
(7) Format Naskah Perjanjian Belanja Tidak Terduga (NPBTT)
atau sejenisnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huru.f c
angka 2) tercantum dalam Lampiran 4 Pcraturan Bupati ini.
(8) Format kuitansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huru.f
c angka 3) tercantum dalam Lampiran 5 Peraturan Bupati ini.

Pasal 10
(1) Setiap pencairan belanja tidak terduga dalam rangka
penggunaan pengeluaran keadaan darurat/ tanggap darurat
terlebih dahulu dituangkan dalam Naskah Perjanjian Belanja
Tidak Terduga (NPBTT) atau sejenisnya yang ditandatangani
oleh Kepala SKPK yang membidangi atau SKPK yang
membutuhkan untuk menggunakan belanja tidak terduga
dengan PPKD selaku BUD.
(2) NPBTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memuat ketentuan mengenai:
a. pemberi dan penerima belanja tidak terduga;
b. tujuan pemberian belanja tidak terduga;
c. besaran/ rincian rencana penggunaan belanja tidak
terduga;
d. hak dan kewajiban pemberi dan penerima belanja tidak
terduga;
e. penyaluran/penyerahan belanja tidak terduga;
f. pelaporan belanja tidak terduga.

Pasal 11
(1) Dalam rangka pencairan dana belanja tidak terduga untuk
mendanai keadaan darurat/tanggap darurat, PPKD selaku
BUD dengan terlebih dahulu meminta APIP/Inspektorat
untuk melakukan reviu atas RKB yang diajukan oleh Kepala
SKPK yang membidangi atau SKPK yang membutuhkan
untuk menggunakan belanja tidak terduga.
(2) Pelaksanaan reviu atas RKB sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Ketiga
Keadaan Mendesak dan Rasionalisasi Anggaran

Pasal 12
(3) Tata cara penggunaan belanja tidak terduga untuk mendanai
keperluan mendesak dilakukan melalui pergeseran anggaran
dari belanja tidak terduga ke belanja program, kegiatan, sub
kegiatan pada SKPK yang membidangi atau SKPK yang
membutuhkan untuk menggunakan belanja tidak terduga,
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Setiap usulan pergeseran anggaran yang dananya
bersumber dari belanja tidak terduga harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan pergeseran anggaran dari
Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah
Kabupaten (TAPK) .
b. Dalam hal anggaran belum tersedia, penggunaan belanja

-9 -

Dipindai dengan CamScanner


tidak terduga terlebih dahulu diformulasikan dalam RKA-
SKPK;
c. Dalam hal anggarnn belum tercukupi, penggunaan
belanja tidak. terduga tcrlebih dahulu diformulasikan
dalam Pcrubahan DPA-SKPK;
d. RKA-SKPK dan/ atau Perubahan DPA-SKPK sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b menjadi dasar clalam
mclakukan perubahan Peraturan Bupati tentang
Pcnjabaran APBK untuk selanjulnya ditampung dalam
Qanun tentang Perubahan APBK atau dituangkan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dalam hal Pemerintah
Kabupaten Bireuen tidak melakukan Perubahan APBK
atau telah melakukan Perubahan APBK.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pergeseran
anggaran mempedomani ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Bupati yang mengatur mengenai Mekanisme
dan Tata Cara Pengeseran Anggaran.
(4) Format surat persetujuan pergeseran anggaran dari
Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah
Kabupaten (TAPK} sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a tercantum dalam Lampiran 3A Peraturan Bupati ini.

Pasal 13
Tata cara penggunaan belanja tidak terduga untuk rasionalisasi
anggaran kegiatan/ sub kegiatan dilakukan dengan pergeseran
anggaran dari belanja tidak terduga ke belanja program, kegiatan,
sub kegiatan pada SKPK yang membidangi atau SKPK yang
membutuhkan untuk menggunakan belanja tidak terduga, dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Dalam hal anggaran belum tersedia, penggunaan belanja
tidak terduga terlebih dahulu diformulasikan dalam RKA-
SKPK;
b. Dalam hal anggaran belum tercukupi, penggunaan belanja
tidak terduga terlebih dahulu diformulasikan dalam
Perubahan DPA-SKPK; dan
c. RKA-SKPK dan/atau Perubahan DPA-SKPK sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b menjadi dasar dalam
melakukan perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran
APBK untuk selanjutnya ditampung dalam Qanun tentang
Perubahan APBK atau dituangkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dalam hal Pemerintah Kabupaten Bireuen tidak
melakukan Perubahan APBK atau telah melakukan
Perubahan APBK.
d. Ketentuan lebih lanjut rnengenai tata cara pergeseran
anggaran mempedomani ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Bupati yang mengatur mengenai Mekanisme dan
Tata Cara Pengeseran Anggaran.

Bagian Keempat
Pengembalian Kelebihan Penerimaan Daerah
Tahun-Tahun Sebelurnnya

Pasal 14

- 10 -

Dipindai dengan CamScanner


(l ) Pengcmbnlin n nt, s kr.1 hihnn pcncrim.- nn d n rnh yo n
sirnt nyn tidnk hcrul nn ~ nng tc rj Hd i pacla Lnhun -l~hun
scb 1{mmyn dilnkulrnn cl nga n mcmbcllan lrnn Inn ~:1 ung pr1da
r k ' ning bcl cmjn ticlok t rcl u ga.
(2) Inforrnnsi atns pcngcmbo lian ta , kclchihan pcncrimaa n
d rah ynn g sifot n n ticfok bcrula ng ang tcrjacl i p· da ahun-
ta hun s bclu mnya scl>agaimam, lima k s ud pa cla ay t ( 1)
dapa t bcrasal dari nn tara luin:
a . Su rat pc rmohon a n pc ngcmba li n kc lcbihan pcmhayaran
da ri pi h a k ketiga;
b. Rckom ndnsi/ h nsil r viu J\ PlP / ln spcktorat;
c. Rcko mc ndasi a ta u Lapora n Hasi l Pcmcriksaan (LHP) BPK-
Rl·
d. Putu san pc ngadila n bc rkcku ata n h u k um tctap dan sudah
tid a k a d a upaya hukum la innya; da n/ atau
c. ln fo rmasi lainnya yang dipersamakan sesuai dengan
kctcntua n peratura n perunda n g-unda n gan .

Pasal 15
(1) Tata cara penggunaan belanja tidak terduga u n tuk
pengembalian penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya
berdasarkan surat permohonan pengembalian kelebihan
pcmbayaran dari pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (2) huruf a dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Berdasarkan surat permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran dari pihak ketiga, Kepala SKPK terkait sesuai
dengan kewenangannya melakukan proses verifikasi dan
validasi, yang dimaksudkan untuk:
1) memastikan keabsahan bukti yang dijadikan dasar
pengajuan pennohonan pengembalian;
2) memastikan unsur penyebab pengajuan pennohonan
pengembalian.
b. Unsur penyebab pengajuan permohonan pengembalian
sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 2) dapat
dikarenakan:
1) kesalahan yang dikarenakan kesalahan penulisan;
atau
2) adanya keberatan yang oleh pihak ketiga atas surat
penetapan/kesepakatan yang sudah disampaikan.
c. Berdasarkan informasi kelebihan atas penerimaan daerah
serta hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan SKPK
terkait, Kepala SKPK terkait mengajukan permohona n
penerbitan surat Keputusan Bupati mengenai Surat
Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) kepada Bupati Cq.
APIP/Inspektorat dengan tembusan Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. Bupati menugaskan APIP /Inspektorat untuk melakukan
reviu atas permohonan penerbitan Surat Ketetapan Lebih
Bayar (SKLB) sesuai denga n ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. APIP /lnspektorat menyampaikan rekomendasi kepada
Bupati atas hasil reviu permohonan penerbitan Surat
Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) sebagaimana dimaksud

- 11 -

Dipindai dengan CamScanner


pada huruf d disertai dengan tembusan kepada Kepala
Badan Pengelolaan Kcuangan Daerah;
f. Kepala Badan Pengclolaan Keuangan Dacrah meneliti
kelcngkapan dokumen pcngajuan permohonan
pcnerbitan Surat Ketetapan Lebih Bayar {SKLB) yang
diajukan Kepala SKPK tcrkait sebagaimana dimaksud
pada huruf c dan rekomendasi atas hasil reviu
permohonan pcncrbitan Surat Ketetapan Lebih Bayar
(SKLB) sebagaimana dimaksud pada huruf e;
g. Kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada
huruf f, sekurang-kurang terdiri atas:
1) Hasil verifkasi dan validasi dari SKPK terkait;
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK terkait;
3) Data/identitas pihak ketiga dan nomor rekening bank
pihak ketiga yang masih aktif;
4) Bukti penyetoran penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya;
5) Rekomendasi atas hasil reviu permohonan penerbitan
Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) dari
APIP / Inspektorat.
h. Dalam hal kelengkapan dokumen permohonan penerbitan
Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) dinyatakan lengkap,
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah meneruskan
kepada Bupati untuk meminta penetapan Surat
Ketetapan Lebih Bayar (SKLB);
1. Berdasarkan Surat Ketetapan Lebih Bayar {SKLB)
sebagaimana dimaksud pada huruf h, Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah yang bertindak selaku
PPKD /BUD memproses pencairkan belanja tidak terduga
dalam rangka pengembalian penerimaan daerah tahun-
tahun sebelumnya dengan menugaskan Bendahara
Pengeluaran PPKD /Bendahara Khusus PPKD untuk
memproses penerbitan SP2D-LS.
(2) Berdasarkan penugasan dari PPKD/BUD, Bendahara
Pengeluaran PPKD /Bendahara Khusus PPKD meneliti
kelengkapam dokumen pencairkan belanja tidak terduga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g.
(3) Dalam hal kelengkapan dokumen permohonan dinyatakan
lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bendahara
Pengeluaran PPKD/Bendahara Khusus PPKD kepada PPK-
SKPK Badan Pengelolaan Keuangan Daerah untuk diteruskan
kepada Kuasa BUD.
(4) Kuasa BUD bertindak sebagai Juru Bayar dengan
menerbitkan SP2D-LS atas pengembalian pembayaran atas
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya kepada pihak
ketiga.
(5) Penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
dibebankan langsung pada rekening belanja tidak terduga.
(6) Format Surat Ketetapan Lebih Bayar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf h tercantum dalam Lampiran 6A dan
Lampiran 6B Peraturan Bupati ini.
(7) Format Hasil Verifkasi dan Validasi SKPK terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g angka 1)
tercantum dalam Lampiran 7 Peraturan Bupati ini.

- 12 -

Dipindai dengan CamScanner


(8) Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
angka 2) tercantum dala m Lampiran 8 Peraturan Bupati ini.
(9) Format bukti penyctoran penerimaan daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf g angka 4) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(10) Fonnat rekomendasi atas hasil reviu dari APIP/Inspektorat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g angka 5) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kelima
Belanja Bantuan Sosial yang Tidak Dapat
Direncanakan Sebelumnya

Pasal 16
(1) Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dialokasikan
untuk kebutuhan akibat risiko sosial yang tidak dapat
diperkirakan pada saat penyusunan APBK yang apabila
ditunda penanganannya akan menimbulkan risiko sosial
yang lebih besar bagi individu dan/ a tau keluarga yang
bersangkutan.
(2) Belanja tidak terduga untuk belanja bantuan sosial yang
tidak dapat direncanakan sebelumnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dapat diberikan untuk antara lain:
a. bantuan/ santunan kematian kepada individu/
masyarakat;
b. bantuan biaya berobat bagi individu/masyarakat;
c. bantuan modal usaha bagi usaha mikro dan kecil;
d. bantuan korban kebakaran;
e. bantuan korban banjir; dan
f. bantuan sosial lainnya.
(3) Pemberian modal usaha bagi usaha mikro dan kecil
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c diberikan
kepada individu/ masyarakat yang memiliki usaha riil dan
memiliki risiko sosial dan ekonomi atau memiliki potensi
kebangkrutan jika tidak diberikan bantuan sosial.
(4) Pemberian modal usaha bagi usaha mikro dan kecil
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dibatasi hanya
berupa bantuan modal usaha terbatas dengan besaran nilai
bantuan sosial paling besar senilai RpS00,000,- (lima ratus
ribu rupiah).
(5) Tata cara penggunaaan belanja tidak terduga untuk belanja
bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Kepala SKPK Pemberi Rekomendasi mengajukan Rencana
Kebutuhan Belanja (RKB)-Belanja Bantuan Sosial yang
Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya kepada PPKD
selaku BUD;
b. PPKD selaku BUD melakukan penelitian atas Rencana
Kebutuhan Belanja (RKB)-Belanja Bantuan Sosial yang
Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya beserta dokumen
kelengkapan dan mencairkan belanja tidak terduga
kepada Kepala SKPK Pemberi Rekomendasi paling lama 1

- 13 -

Dipindai dengan CamScanner


(satu) hari terhitung scjak ditcrimanya RKB;
c. Dalam rangka pelaksanaan pencairan atas bclanja tidak
terduga atas bclanja bantuan sosial yang tida k dapat
dircncanakan sebelumnya, sebelum dicairkan atau
sebelum pcnerbilan SP2D, PPKD selaku BUD tc rlcbih
dahulu meminta kcpada APIP/Inspektorat untuk
melakukan reviu tcrlebih dahulu;
d. Dokumen pengajuan Rencana Kebutuhan Belanj a (RKB) -
Belanj a Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direncanaka n
Sebelumnya, dilampiri dengan:
1) Surat Pernyataan Tanggung J awab Mutlak (SPTJM)
Kepala SKPK Pemberi Rekomendasi;
2) Photocopy KTP dari calon penerima bantuan sosial;
3) Photocopy buku tabungan atau nomor rekening bank
yang masih aktif dari calon penerima bantua n sosial;
dan
4) Kuitansi bermaterai cukup dan ditandatangani calon
penerima bantuan sosial.
(6) Dalam hal kelengkapan dokumen pengajuan Rencana
Kebutuhan Belanja (RKB)-Belanja Bantuan Sosial yang Tidak
Dapat Direncanakan Sebelumnya dinyatakan lengkap
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d, PPKD selaku
BUD memproses pencairkan belanja tidak terduga dengan
menugaskan Kuasa BUD untuk menerbitkan SP2D-
LS/SP2D-TU.
(7) Berdasarkan penugasan dari PPKD selaku BUD, Kuasa BUD
meneliti kelengkapam dokumen pencairkan belanja tidak
terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d.
(8) Dalam hal kelengkapan dokumen permohonan dinyatakan
lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (7), Kuasa BUD
bertindak sebagai Juru Bayar dengan menerbitkan SP2D-
LS / SP2D-TU.
(9) Bendahara Pengeluaran PPKD /Bendahara Khusus PPKD
pada SKPKD mencatat mencatat penerbitan SP2D belanja
tidak terduga dan pengeluaran belanja tidak terduga ke
dalam Buku Kas Umum - Belanja Tidak Terduga Bendahara
Pengeluaran PPKD/Bendahara Khusus PPKD.
(10) Bendahara Pengeluaran pada SKPK penerima/pengguna
belanja tidak terduga mencatat penerbitan SP2D belanja
tidak terduga dan pengeluaran belanja tidak terduga ke
dalam Buku Kas Umum Pembantu - Belanja Tidak Terduga.
(11) Format Rencana Kebutuhan Belanja (RKB)- Belanja Bantuan
Sosial yang Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a tercantum
dalam Lampiran 9A dan Lampiran 9B Peraturan Bupati ini.
(12) Format Buku Kas Umum - Belanja Tidak Terduga -
Bendahara Pengeluaran PPKD /Bendahara Khusus PPKD
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tercantum dalam
Larnpiran 1OA Peraturan Bupati ini.
(13) Format Buku Kas Umum Pembantu - Belanja Tidak Terduga
scbagaimana dimaksud pada ayat (8) tercantum dalam
Lampiran 10B Peraturan Bupati ini.
(14) Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
Kepala SKPK Pemberi Rekomendasi sebagaimana dimaksud

- 14 -

Dipindai dengan CamScanner


pada ayat (5) huruf d angka 1) tercantum dalam Lampiran 11
Peraturan Bupati ini.
( 15) Belanja ban tuan sosial yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan oleh:
a. Bagian Kesra pada Sckretariat Dacrah atau nama lainnya
untuk pembcrian:
1) bantuan/santunan kematia n;
2) bantuan biaya berobat;dan
3) bantuan sejenisnya.
b. BPBD dan Dinas Sosial atau nama lainnya untuk
pemberian:
1) bantuan korban kebakaran;
2) bantuan korban banjir; dan
3) bantuan sejenisnya.
c. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM
atau nama lainnya untuk pemberian bantuan modal
usaha bagi usaha mikro dan kecil;
d. SKPK lainnya untuk pemberian bantuan sosial lainnya.
e. Pemberian bantuan modal usaha bagi usaha mikro dan
kecil sebagaimana dimaksud pada huruf c diberikan
maksimal sebesar Rp500 .000. -, (lima ratus ribu rupiah).

BAB VI
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
BELANJA TIDAK TERDUGA

Bagian Pertama
Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga

Paragraf 1
Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga
Untuk Keadaan Darurat/Tanggap Darurat

Pasal 17
(1) Kepala SKPK selaku pengguna/penerima belanja tidak
terduga atas keadaan darurat/tanggap darurat, wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) atas
penggunaan belanja tidak terduga kepada PPKD selaku BUD
dalam hal ini Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
paling lambat 1 (satu) bulan setelah SP2D-TU diterima.
(2) Dokumen kelengkapan laporan pertanggungjawaban (LPJ)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. Photocoy Keputusan Bupati mengenai status keadaan
tanggap darurat;
b. Photocopy RKB yang diajukan oleh Kepala SKPK;
c. Naskah Perjanjian Belanja Tidak Terduga (NPBTI) atau
sejenisnya;
d. SP2D;
e. Buku Kas Umum Pembantu - Belanja Tidak Tcrduga;
f. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala SKPK
atas Realisasi Penggunaan Belanja Tidak Terduga
Keadaan Darurat/Tanggap Darurat; dan

- 15 -

Dipindai dengan CamScanner


g . Bukti -bukti p en ge lua ran a tas pc n ggun aan/ realisasi
b ela nj a tid a k tc rdu ga.
(3) Format Sura t Pcrnyat aa n Tanggun g J awab Mutla k Ke p a la
SKPK a la s Rc a lisasi Pen 1gunaan Bcla nj a Tida k Terduga -
Kead a an Da rurat/Ta nggap D a rurat s c b agaima n a d im a k sud
pada ayat (2) huruf f tcrca ntum d a la m La mpi ra n 12 Pe ratu ra n
Bupa t i ini.

Paragraf 2
Pertanggungj a waba n Bela nja Tida k Terduga
Untuk Kead aan Mcndcsak clan Rasionalisasi Anggara n

Pasal 18
Pertanggungjawaban belanja tidak terduga untuk keadaan
mcndesak dan rasionalisasi anggaran pada SKPK
pengguna/ penerima belanja tidak terduga sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3
Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga
Untuk Pengembalian Kelebihan Penerimaan Daerah
Tahun-Tahun Sebelumnya

Pasal 19
Pertanggungjawaban belanja tidak terduga untuk pengernbalian
kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya, terdiri
atas:
a. Keputusan Bupati mengenai Surat Ketetapan Lebih Bayar
(SKLB);
b. Surat Permohonan Kepala SKPK;
c. Hasil verifkasi dan validasi SKPK;
d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala SKPK;
e. Surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
kembali dari pihak ketiga;
f. Data/identitas pihak ketiga dan nomor rekening pihak ketiga
yang masih aktif;
g. Bukti penerimaan daerah tahun sebelumnya; dan
h. Hasil reviu dari APIP /lnspektorat.

Paragraf 4
Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga
Untuk Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direncanakan
Sebelumnya

Pasal 20
Pertanggungjawaban belanja tidak terduga untuk bantuan sosial
yang tidak dapat direncanakan sebelumnya terdiri atas:
a. RKB yang diajukan oleh Kepala SKPK Pemberi Rekomendasi
- Belanja Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direncanakan;
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala SKPK
Pemberi Rekomendasi - Belanja Bantuan Sosial yang Tidak
Dapat Direncanakan;
c. Photocopy KTP dari calon penerima bantuan sosial;
d. Nomor rekening bank yang masih aktif dari calon penerima
bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya;

- 16 -
Dipindai dengan CamScanner
c. Kuitansi bermatcrui cuku p dun clitandatangani calon
pencrima bantuan sosial;
f. SP2D; dun
g. Dokumcn loinnyo..

Bagian Kcdua
Pclaporan Bcla nj a Tido.k Tcrduga

Puragrnf 1
Pclaporan Bclanja Tido.k Tcrduga
Untuk Kcadaan Do.rurat/Tanggup Darurat

Pasal 21
(1) Belanj a tidak terduga un tuk keadaan daru rat dibcbankan
lan gsung atau dicatat sebagai rcalisasi belanja tidak terduga
pada pada SKPKD dalam hal ini pada SKPK Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah pada tahun anggaran
berkenaan.
(2) Realisasi belanja tidak terduga untuk kcadaan
darurat/ tanggap darurat dilaporkan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Catatan atas Laporan Kcuangan pada SKPK
dalam hal ini pada tahun anggaran berkenaan dengan
mempedomani Standar Akuntansi Pemerintahan.

Paragraf 2
Pelaporan Belanja Tidak Terduga
Untuk Keadaan Mendesak dan Rasionalisasi Anggaran

Pasal 22
Belanja tidak terduga untuk keadaan mendesak clan rasionalisasi
anggaran dibebankan atau dicatat sesuai dengan realisasi RKA-
SKPK dan/atau Perubahan DPA-SKPK pada pada masing-masing
SKPK yang melakukan pergeseran anggaran yang dananya
bersumber dari belanja tidak terduga pada tahun anggaran
berkenaan dengan mempedomani Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Paragraf 3
Pelaporan Belanja Tidak Terduga
Untuk Pengembalian Kelebihan Penerimaan Daerah
Tahun-Tahun Sebelumnya

Pasal 23
(1) Belanja tidak terduga untuk pengembalian kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya dibebankan
langsung atau dicatat sebagai realisasi belanja tidak terduga
pada pada SKPKD dalam hal ini pada SKPK Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah pada tahun anggaran
berkenaan.
(2) Realisasi belanja tidak terduga untuk pengembalian
kelebihan penerimaan daerah tahun sebelumnya dilaporkan
dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan atas Laporan
Keuangan pada tahun anggaran berkenaan dengan
mempedomani Standar Akuntansi Pemerintahan.

- 17 -

Dipindai dengan CamScanner


Paragraf 4
Pelaporan Belanja Tidak Tcrduga
Untuk Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direnca nakan
Sebelumnya

Pasal24
(1) Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya
dibebankan langsung atau dicato.t sebagai realisasi belanja
tidak terduga pada pada SKPKD dalam hal ini pada SKPK
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah pada tahun anggaran
berkenaan.
(2) Realisasi belanja tidak terduga untuk bantuan sosial yang
tidak dapat direncanakan sebelumnya dilaporkan dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan atas Laporan
Keuangan pada tahun anggaran berkenaan dengan
mempedomani Standar Akuntansi Pemerintahan.

BAB VII
PEMONITORAN, EVALUASI DAN REVIU
BELANJA TIDAK TERDUGA

Pasal 25
(1) SKPK melakukan pemonitoran dan evaluasi atas belanja tidak
terduga yang digunakan/ diterimanya.
(2) APIP/Inspektorat melakukan reviu terhadap realisasi
penggunaan belanja tidak terduga yang dilaksanakan oleh
SKPK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) APIP/Inspektorat melakukan reviu terhadap pelaksanaan
penggunaan dana pada SKPK yang melakukan pergeseran
anggaran ke belanja program, kegiatan, sub kegiatan yang
dananya bersumber dari belanja tidak terduga sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII
LARANGAN DAN SANKS!

Pasal 26
(1) Kepala SKPK yang menggunakan/menerima belanja tidak
terduga dilarang:
a. mengalihkan dana belanja tidak terduga yang diterimanya
selain yang diajukan dalam Rencana Kebutuhan Belanja
(RKB); dan/atau
b. menggunakan dana belanja tidak terduga diluar
pergeseran anggaran program, kegiatan dan sub kegiatan
sesuai dengan rencana pengajuan penggunaan belanja
tidak terduga yang akan digunakan untuk rnembiayai
keperluan mendesak.
(2) Dalam hal Kepala SKPK yang rnenggunakan/rnenerirna
belanja tidak terduga tidak menggunakan/tidak
merealisasikan belanja tidak terduga sebagaimana yang
diusulkan dalam Rencana Kebutuhan Belanja (RKB)
sebagairnana dimaksud pada ayat (1) huruf a, maka Kepala

- 18 -

Dipindai dengan CamScanner


S~(PI~ wajib mengembalikan dana belanja tidak terduga yang
ditenmanya kcpada Pemerintah Kabupaten Bireuen dengan
cara disctor ke Rekening Kas Umum Daerah paling lambat 1
(satu) bulan setclah diterima SP20 atau paling lambat tanggal
31 Desember tahun anggaran berkenaan sesuai ketcntuan
peraturan perundang undangan.
(3) Dalam hal Kepala SKPK yang menggunakan/menerima
~elanja tidak terduga tidak mengembalikan dana belanja
tldak terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan/ atau
terlambat a tau tidak menyampaikan laporan
i::ertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi penggunaan belanja
tidak terduga, maka Kepala SKPK dapat dikenai sanksi
administratif dan/ atau sanksi lain clan/ atau sanksi pidana
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IX
PENGELOLAAN BELANJA TIDAK TERDUGA
MELALUI SISTEM BERBASIS ELEKTRONIK

Pasal 27
( 1) Dalam hal telah tersedia sistem informasi berbasis elektronik,
proses penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban serta pemonitoran,
evaluasi dan reviu atas belanja tidak terduga dilaksanakan
melalui sistem informasi berbasis elektronik.
(2) Penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban serta pemonitoran, evaluasi dan reviu
belanja tidak terduga melalui sistem informasi berbasis
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BABX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28
Pada saat Peraturan Bupati ini ditetapkan, Peraturan Bupati
Bireuen Nomor 32 Tahun 2011 ten tang Tata Cara Pemberian dan
Pertanggungjawaban Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial,
Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 10
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bireuen
Nomor 32 Tahun 2011 ten tang Tata Cara Pemberian dan
Pertanggungjawaban Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial,
Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten
(Berita Daerah Kabupaten Bireuen Tahun 2015 Nomor 231) yang
mengatur mengenai Belanja Tidak Terduga dinyatakan tidak
berlaku.

- 19 -

Dipindai dengan CamScanner


Pasal29
Peraturan Bupati ini mulai bcrlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memcrintahkan pengundangan


Peraturan Bupati ini dcngan penempatannya dalam Berita Daerah
I<abupaten Bireuen.

Ditetapkan di Bireuen
pada tanggal b .:3anuor, 2o2 t

BUPATI BIREUEN,

MUZAKKAR A. GANI

Diundangkan di Bireuen
pada tanggal b ::)Qnuai1 10ii

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BIREUEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2022 NOMOR .~P:

- 20 -

Dipindai dengan CamScanner


LAMPIRAN: PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR
1 TAHUN un:i. TENTANG
PENGELOLAAN BELANJA TJOAK
TERDUGA

DAFTAR LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI BIREUEN TENTANG PENGELOLMN
BELANJA TIDAK TERDUGA

Lampiran lA Format Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) - Keadaan


Darurat/Tanggap Darurat - SKPK
Lampiran lB Format Laporan Pcnggunaan Belanja Tidak Terduga -
Keadaan Darurat/Tanggap Darurat - SKPK
Lampiran 2A Format Rekapitulasi Penyaluran Belanja Tidak Terduga -
BUD
Lampiran 2B Format Rekapitulasi Laporan Penggunaan Belanja Tidal<
Terduga - BUD
Larnpiran 3A Format Surat Persetujuan Sekretaris Daerah selaku Ketua
TAPK tentang Pergeseran Anggaran Yang Dananya
Bersumber dari Belanja Tidak Terduga
Lampiran 3B Format Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK - Keadaan Darurat/Tanggap Darurat
Lampiran 4 Format Naskah Perjanjian Belanja Tidak Terduga (NPBTT)
Lampiran 5 Format Kuitansi
Lampiran 6A Format Model A: Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKLB)
Lampiran 6B Format Model B: Surat Ketetapan Lebih Bayar lSKLB)
Lampiran 7 Format Hasil Verifkasi dan Validasi SKPK - Pengembalian
Kelebihan Penerimaan Daerah Tahun-Tahun Sebelumnya
Lampiran 8 Format Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK - Pengembalian atas Kelebihan Peneriman Daerah
Tahun-Tahun Sebelumnya.
Lampiran 9A Format Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) atas Belanja
Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya
- Santunan Kernatian
Lampiran 9B Format Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) atas Belanja
Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direncanakan
Sebelumnya-Korban Bencana Alam/Bencana
Sosial/Kebakaran/Bantuan Sosial Lainnya
Lampiran lOA Format Buku Kas Urnum-Belanja Tidak Terduga - Bendahara
Pengeluaran PPKD /Bendahara Khusus PPKD
Lampiran 10B Format Buku Kas Umum Pembantu - Belanja Tidak Terduga
- SKPK
Lampiran 11 Format Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK Pemberi Rekomendasi - Belanja Bantuan Sosial yang
Tidal{ Dapat Direncanakan Sebelumnya
Lampiran 12 Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala
SKPK atas Realisasi Penggunaan Belanja Tidak Terduga -
Keadaan Darurat/Tanggap Darurat

\ auPAT! BIREUEN, ;

~MUZAKKAR A. GANI

-21-

Dipindai dengan CamScanner


Lampiran lA: Format Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) - Keadaan
Darurat/Tanggap Darurat

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


SKPK: ......... .

RENCANA KEBUTUHAN BELANJA (RKB)


KEADAAN DARURAT/TANGGAP DARURAT

No. Jenis Volume Satuan Harga Perkiraan


Kebutuhan Satuan Kebutuhan Dana
(Rp) (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Total

Bireuen, ............. .

Kepala SKPK ........ . .

Nama
NIP.

· 22 -

Dipindai dengan CamScanner


Lnm I irnn 1n: Formnt 1.npora n !>c ngg 111111 nn U :l:111jn 'ridnk 'I' .rdu ga

J>ICMERINTJ\ll 1(/\ UUPJ\'l'I~ I UII f•: U ~N


• '1(£11{: . .. . " " " .. . ..

L/\l1 >1-!J\N Hl•' /\LI SJ\.' I J>8NOOUN/\J\N l'l~L/\N,J/\ Tl.OAK TGRDUGA


l{E/\ /\AN DAHUH/\'1'/'l'/\N 1 0 /\P D/\RU AT

-
No. Uruiun An m~amn R ·ali im:-ii Penycrapan Ca pnian Output 1

(Rp) (Rp) ('¾,) Volume Satu a n

Total

Dcngan ini mcnyatakan bahwa saya bertanggung jawah penuh atas


kcbcnaran laporan pertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi penggunaan
Belanja Tidak Terduga ini.

Demikian laporan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Bireuen, ....... .

Kepala SKPK ..... .... .

Nama
NIP.

- 23 -

Dipindai dengan CamScanner


Lampiran 2A: Format Rcko.pilulnsi Pcnynluran Bcl anja Tid a k Tcrduga - BUD

PEMERINTJ\H KA UPATEN BIREUEN


BUD

RElv\PJTULASI PENYA.LURAN BELANJJ\ TTDAK TERDUGA

No. SI PK RENCANA KEBUTUl-1/\N JUMLAH


BBLJ\NJA (RKD) (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Total

Bireuen, ........ .

BUD

Nama
NIP.

- 24-

Dipindai dengan CamScanner


Lampiran 2B : Format Rekapitulasi Laporan Pcnggunaan Belanja Tidak
Terduga - BUD

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


BUD

REK.APITULASI LAPORAN REALISASI PENGGUNA.AN


BELANJA TIDAK TERDUGA
N NAM JENIS JUMLAH REALISAS SELIS! PERSENTA
0 A PENGGUNM (Rp) I H (Rp) SE
SKPK N (Rp) REALISASI
(%)

Total I I I

Bireuen, ....... .. .... .

BUD

Nama
NIP.

- 25 -

Dipindai dengan CamScanner


!:nm~irnn 31\: fi'ormut Surnl Pcr:-ictujunn Seier torls Drwrnh f!c lrtl~u l<c tL~n
IAPh. l ntnng P rgcscrnn /\n gt•nrnn YnnlJ Dnnnnyn Bcrnumbcr dnn BclonJn
Tidnk Tcrdugn --u '

PTIMERINTJ\l-1 KABUP/\TEN OIREUl~N

SGl(RET/\Rl/\T DAERAl-1

KEPUTUSAN SEKRET/\RIS DAER/\H


KJ\BUPATEN BIREUEN
NOMOR ........ .

TENTANG

PERSETUJUAN PERGESERJ\N ANGGARAN


YANG DANANYA BERSUMBER DARI BELANJA TIDAK TERDUGA

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIREUEN,

Menimbang a. bahwa terdapat kebutuhan pergeseran anggaran untuk


memenuhi kebutuhan mendesak yang dananya bersumber
dari belanja tidak terduga untuk pengeluaran belanja
Kegiatan .......... dan Sub Kegiatan ........ pada
Dinas/Badan/Sekretariat .... Kabupaten Bireuen ....... Tahun
Anggaran ..... ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris
Daerah Kabupaten Bireuen tentang persetujuan pergeseran
anggaran untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang
dananya bersumber dari belanja tidak terduga pada
Kegiatan ...... Sub Kegiatan ...... Dinas/Badan/Sekretariat ....
Kabupaten Bireuen ....... Tahun Anggaran ..... ;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2000;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengclolaan Keuangan Daerah;
6. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor . . . Tahun . . . tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Tahun
Anggaran ..... ;

• 26 ·

Dipindai dengan CamScanner


~\
1· P lurn.n Bu! nt i Bir ucn omo r .. . Tahun •···· en n
~ 'njnbnr n An g,gnrnn p nd apata n dan Bcl~nja Kab pa·en
habu nt n ircu n Tah m Anggaran ..... (Be 1ta Daerah .. •··· •
T hun ... 1 omor ... )·

1 Es 1 T
n knn

lcnctapkan Kcputu a n ekretari Dae rah Kabu pa en Bireu er.


Nomor .. ..... .. ten ta ng p r ctujua n per ~cseran anggaran u tuk
mcmenuhi kcbutuhan mcndesak yang dananya bcrsu ber da.-i
bclanja tidak tcrduaa pada Kcgiatan ...... Sub e ·a·a::
Dinas / Badan / ckr tariat .... Kabupa en Bireuen ... .... Tahu;-
Anggaran .....
"EDl!:\ Pergeseran Anggaran sebagaimana pada DIKTU. KE.SAT ·
tercantum dalarn Ia mpiran yang merupakan bagian ·da.:<
terpisal1kan dari Keputusan ini.
Segala bia •a yang timbul sebagai akibat di etapKannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan da.-:
Bcla nj a J.;:a bupaten Bireuen Tahun Anggaran ..... .
Keputusan ini mulai berlah~ pad a tanggal ........ .

Ditetapkan di Bireuen
pad a tanggal ....... . .

Sekretaris Daerah,

Keputusan ini disampaikan kepada:


Bupati Bireuen sebagai laporan
2. Inspekrur Kabupaten Bireuen
3. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bireuen
..... Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bireuen.

· 27 ·

Dipindai dengan CamScanner


Lampi_ran 3 B: Format Surat Pcrnyataa n Tanggung J awab Mutlak (S PTJM) -
PcngaJ u an Pcncairan Dana Bcl anjn Tidnk Tcrdu ga Kcaclaan Daru rat/Tanggap
Darurat

PEM ERINTAH KABUPATEN BIREUEN


Sl<PK
SURAT PERNYATMN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
PENGAJUAN PENCAIRAN DANA BELANJA TIDAK TERDUGA
KEADAAN DARURAT /TANGGAP DARURAT
Nomor: .......... .... ... ..

Yang bertanda ta ngan di bawah ini:


Nama
NIP . ·····································
SKPK . ·····································
Jabatan . ·····································
: Kcpala SKPK ................ .

Dengan ini menyatakan dan bertanggungjawab secara penuh atas hal-


hal sebagai berikut:
1. Dana Belanja Tidak Terduga yang diajukan akan digunakan sesuai
dengan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB)-Tanggap Darurat.
2. Dana Belanja Tidak Terduga sebagaimana tersebut di atas tidak akan
dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran selain
sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Kebutuhan Belanja (RKB)-
Tanggap Darurat.
3. Kelengkapan dan Kebenaran Formal dan Materiil terhadap dokumen-
dokumen kelengkapan pengajuan permintaan pencairan dana belanja
tidak terduga ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kami.
4. Apabila dikemudian hari terbukti pemyataan ini tidak benar dan
menimbulkan kerugian negara/kerugian daerah, saya bersedia
menyetorkan kerugian negara/kerugian daerah tersebut ke tersebut ke
Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
5. Dalam hal terjadi permasalahan hukum yang diakibatkan pengajuan
permintaan pencairan dana belanja tidak terduga ini menjadi tanggung
jawab Kami sepenuhnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam
keadaan sadar dan tidak di bawah tekanan.

Bireuen, ............ ..

Kepala SKPK ........ ..


Penerima/Pengguna Belanja
Tidak Terduga

Materai
Cukup

Nama
NIP.

- 28 -

Dipindai dengan CamScanner


1.,nmpir n 4 : Fonnnt Nn k a 1l p TJ.· EmJinn
·· . Ttdak
B lnnJa . Tc rdu ga

NASl<AH PERJJ\N~Ill\N BELANJJ\ TIDJ\K TERDUGA


J\NTJ\RA
PEMERINTAH I<J\BUPJ\TEN BlREUEN
DENGAN
K EPALA SKPK .... ....... SELAKU PENGGUNA/PENERIMA
BEL/\NJA TID/\K TERDUGA ....... .
TENTANG
PEMBERIAN BELA NJ A TIDJ\K TERDUGA UNTUK .................. .
(MISALNYA: BIAYA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM .. .... ........ .)
NOMOR: ................... .

Pad a hari ini . . . .. .. .. . tanggal .. .. ....... bulan . .. .. .. ... ... . . tahu n dua ribu
•· .... .... ... · (XX-XX-XXXX) bertempat di Bireuen kami yang bertanda tangan
di bawah ini: '
1. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan
································
Daerah Kabupaten Bireuen,
berkedudukan di .......... dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama
Pemerintah Kabu paten Bireuen,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Kepala SKPK ........ ............ .
···················-··--········ Kabupaten Bireuen selaku
Pengguna/Penerima Belanja Tidak
Terduga. Selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA


PIHAK terlebih dahulu menerangkan bahwa sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Bupati tentang
Pengelolaan Belanja Tidak Terduga Nomor ..... Tahun ........ , oleh karena itu
pemberian atas Belanja Tidak Terduga yang diberikan kepada SKPK
........ ....... Kabupaten Bireuen perlu dituangkan dalam Naskah Perjanjian
Belanja Tidak Terduga antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dengan Kepala
SKPK .............. selaku pengguna/penerima belanja tidak terduga
sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan diadakannya Perjanjian ini adalah untuk menjadi salah
satu dasar pengelolaan keuangan belanja tidak terduga menjadi lebih tertib,
terarah dan tepat sasaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

PASAL2
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Naskah Perjanjian Belanja Tidak Terduga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 adalah meliputi PIHAK PERTAMA sebagai Pemberi

• 29 -

Dipindai dengan CamScanner


Belanj a Tjd uk TercJuga dan J<epala SKPK s bagai PlH/\K K .
penggu na / P ncrima Belanja Tidak Terdu~;." •· ···· .. ···

PASAL3
BESAR YA BELA JA TIDAK TERDUGA
( l l.
B?lanja Tida}: Tcrduga untuk Kepala SKPK ...... .. .. .. ... .. Ka:rc1?<1t n
B1rc:ucn scbagaimana dimaksud dalam Pa sal 2 kcs::: luruhar..ry~
adalah scbcsar Rp .... ... ..... .... .......... ,- (........... .... ..... .. piah).
(2) . P(HAK KEDUA ~elaku pihaJ.: yang menggunakan/mcncn , a ::: <1,,·n
Tidak Terduga sebagaim ana dimaksud pa da aya • «knn
menggunaka n belanja tidaJ.: erduga unruk mcmb iayai b~H 1; tn
c:baga imana 1ang tcrcan um dalam Re ca a Kcbu uhr Bc:nn :a
IRKB).
(3).
Bcla nj a Tidak Tc:rduga sebagctimana dim a h ud pa a ,iya• (:)
pc:n ,mgparan ya dila kukan melalui APB ab I a H:rc~:~
Tahun An _p,, ran .. ... cla n dilaksa naka n dcn ga n c.i ra di n · <:for ... ,..,
B · nd a ha rn P ·n, luaran PPKD/ Bc da ha ra l< hU!,W, p~,. ' ; , .<'· ,"
r ·r.1• ·n1ng
• SKPK .......... ......... .. · i'1 bu pa · n ir U'".... r-·u : :~ :::-.:<
... ...... C.i ba ng Bircu n d n a n no or R Y. i f!: .................. .,,.,,,
An: I.3 ndah· r:J r ng lun ran S 'PK ........... .

p
H, DA ;· KE 1• ;fl,\ ,\ !'II i .
(I). PIIIA f>l ~RT,:,1/ rhuk . ; . ' · ,. ?~ :-G!".
:.i:..cL
p r1n11p1 unr: . , ·uh.in (LP.JI u 1·.
Tc-rdllp:i : <" b,Jf'n1tn.in1i rl1m.1J.t · u I d.1h 1 • _. -I
I' l~D ,\ . l . d,u: r _,.: '..a:::::.
J>IIIAJ' PEI~ · ' .1 r.1 ,Yo ,µ . ..
(:~). Tid 1k 'f' r h t! :,a ( J kc:pd.:: · .. J".:_
1' 1-:l)l · · l"' · 1d .
Pl, Jill IAI : ·'
:,c·h.tf .t
Bi1C'\1 •t~.
d11n: I . t cl .
(·I) . J' c·w 1'ib
1. 111 !.t
y., .tr

b.

t I.

•3 .

Dipindai engan CamScanner


wajib ~enyetorkan kerugian ncgara/kerugian daerah tersebut ke
(2). Rekei:img l~as Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen
Apabila dikemudian hari terbukti terjadi penyimpangan atas
penggunaan belanja tidak terduga yang menimbulkan
permasalahan hukum maka PIHAK KEDUA sepenuhnya
bertanggung jawab.

PASAL 6
ADDENDUM
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur lebih lanjut
dalam bentuk Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 7
PENUTUP
Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tangg~
sebagaimana tercantum pada awal Perjanjian ini dengan bermaterru
cukup dengan dibuat 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KEPALABPKD KEPALA SKPK ......
KABUPATEN BIREUEN

NIP ............. .. ...... ..... . NIP . ......................... .

Dipindai dengan CamScanner


Lampiran 5: Format Kwintnnsi/Tandn T rimn

No
Tnhun
' ········
. ········

TANDA PENERlMMN/KWINTANSl

Uang sebcsar : Rp .......... . .............. .... ..

Terbilang : ·· ····· ................... rupiah


Ya it u : Belanja Bidak Terduga kepada SKPK ..... ..... .

Dala m rangka .. . .. .. . .. .. . (misalnya, Penanggulangan


Bencana Alam yang Terjadi di Bireuen) sesuai dengan:
1. Keputusan Bupati Bireuen Nomor . .. . . . .. Tahun .. . .
lentang Penetapan Status Tanggap Darurat ... .
(misalnya, Penanganan Bencana Banjir, Tanah
Longsor dan Angin Kencang) di Kabupaten Bireuen).
2. . ....... .. ... .. ... ... ..... .
3. Surat permohonan terlarnpir.

Setuju dibayar
Kepala BPKD
selaku PPKD

NIP ................ .. Yang Menerirna


Tanggal: ......... ..... ..... .

Nama
Jabatan

Lunas dibayar
Bendahara Pengeluaran PPKD /
Bendahara Khusus PPKD

NIP ......... ........ .

- 32 -

Dipindai dengan CamScanner


Lampiran 6: Format M 0 ct 1
e A - Surat I<etctapan Lebih Bayar (SKLB)

PEMERINTAH KABUPATEN BfREUEN

BUPATJ BIREUEN

KEPUTUSJ\N BUPATI BIREUEN


NOMOR ....... ..

TENTANG

KETETAPAN LEBIH BAYAR


DALAM RANGKA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PENERIMMN DAERAH
TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA KEPADA ............ (SEBUT NAMA PIHAK KETIGA)

BUPATI BIREUEN,

Menimbang a. bahwa Pemerintah Kabupaten Bireuen telah menerima


kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang
bersifat tidak berulang;
b. bahwa berdasarkan surat permohonan pengajuan
pengembalian kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang diajukan oleh Pihak Ketiga .............. ..
(sebutkan nama Pihak Ketiga);
c. bahwa berdasarkan hasil penelitian SKPK ...... Nomor ... .
tanggal ........ , hasil penelitian BPKD Nomor .... tanggal ...... ..
dan hasil pemeriksaan/reviu APIP/Inspektorat Nomor .. ..
tanggal Kabupaten Bireuen berkenaan dengan
permohonan pengajuan pengembalian kelebihan penerimaan
daerah tahun-tahun sebelumnya;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2000;
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang cipta kerja;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor .. . Tahun ... ten tang
Pengelolaan Keuangan Daerah .... ;
13. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor. .. Tahun ... tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
.... ,

- 33 -

Dipindai dengan CamScanner


ltl . l',:11,t 11mr1 IH1;11,ri Hlrr:1 1,m J(orn 1 ,r ,,, 'f;;h1Jn ... 1/;r,;.mv,
fir:llf~ 1:!1,11111 II Hr:IIJIJ j11 'l'id:1 v. 'J'r;rrJ 11/111;

IA J1,/l1rJ'I IJ V.MI :
Mr:1 c:l:1pk11 n
Kl•:rJNl'IJ M,:11,~Wpk:ln /H;rw/ :mlJ:11i1m kt:)dJih:m p1:mfo17::ir:Jn :J ;;•,
r,tnc:ri 1nw1r, d111:n 1h w hun •t:JhUn ';';f),:JumnJ:J v. 1;p~;1fo ,,,,,,,,,,,
( ,r:IJ1"-{f,, 1rt rw,rw J'il11J,k r.,:tf{Jr;,J ,1;b 1; ir,sr P.p,,,,,,,,,,,,,,,,..,,,,,,,•
(...... ,, ....... ,, ...... rupi11h).
Kl~/ U/\ fl<;tnh:Jyumn ;JL:1 i r, •nw:mbuli,m Y.r:kbih~n pr:mh::qanm ~w:;
ri.:nc;rirrw:m d:u_;n,h L:Jh un -tJJhun w:bdumny:; w:b8,y.iimarn;
climuk ud J>Ud/J VJY.'f'UM Y.E, ATU dib 1;b:.mY.an pa 1;1, kr. di;
rnv.eninv, l.khinj u 'I iduk Terc.Jug;J ya ng dici.ng~Hrv-an pada DP/-,,-
' Kl'K Budon l'c:.ngdoJuu n Y.c:.uang;m Dacn1h Kabupatr:n Bin:m;n
Tohun Aneevrnn .....
J( /.;,Tf()A Lampirnn rin ciun tin.dun pcngcmba.lwn v.c.: Je;bihan ba.yeJr ataJ
pc;ne;rimuun dac:.ruh tahun-tahun ucbclumnya v ; bagaimh.na
cJima l·rn ud padu DJK'J'UM KESATU me;rupav..an ba:~an tidak
tc:rpi1w hl-wn dari Kc:.putm1an Bupati inL
KEEMPA'J' Segala biaya yang timbul scbagai aldbat di tc.:tapv..annya
Kcputwian ini dibcban h tn pada Anggaran Pendapatan dan
IJc:.lanja Dacrah Kabupatcn Bircucn Tahun Anggaran ...... .
KELfM/\ Kc:.putuaa n Bupati ini mulai bcrlaku pada tanggal ....... ..

Ditctapkan di Bireucn
pada tanggal

BUPATI BIREUEN,

Keputusan jni disampaikan kepada:


1. Pih ak Ketiga ........ (sebut nama Pihak Ketiga)
2. Jn spcktur Kabupaten Bireuen
3. Kcpala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bireuen
4. Kcpala SKPK ........ (sebutkan SKPK) Kabupaten Bireuen

- 34 -

Dipindai dengan CamScanner


Lnmpirnn FonnnL Mod I D
c - Sllt'nl l<etclnpon Lcbih Bnynr ( KLO)

PEMm~INTJ\J I l<A13UPATEN BIREUEN

BUPJ\TI BIRbUEN

KEPUTU AN DUPJ\TI BIREUEN


NOMOR .........

TENTJ\NO

I<ETETJ\PJ\N LEDIII BAYJ\R


DJ\LJ\M RJ\NGI<A PENGEMBALIJ\N KELEBIHJ\N PENERIMMN DAERAH
TJ\HUN-TJ\HUN SEBELUMNYJ\

BUPATI BIREUEN,

Mcnimba ng a. ba hwn Pcmcrinta h Knbupa tcn Bircucn tclah mencrima


kclcbihan pcncrimaan daerah tahun-tahun sebclumnya yang
bersifat tidak bcrulang;
b. bahwa berdasarkan surat permohonan pengajuan
pengembalian kelebihan penerirnaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang diajukan oleh Pihak Ketiga;
c. bahwa berdasarkan hasil penelitian SKPK .... .. Nomor ... .
tanggal ........ , hasil penelitian BPKD Nomor .... tanggal ...... ..
dan hasil pemeriksaan/reviu APIP/Inspektorat Nomor .. ..
tanggal Kabupaten Bireuen berkenaan dengan
permohonan pengajuan pengembalian kelebihan penerimaan
daerah tahun-tahun sebelumnya.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang


Pernbentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2000;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Qanun Ka bu paten Bireuen Nornor .. . Tahun . .. ten tang
Pengelolaan Keuangan Daerah ....
7. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor ...Tahun ... tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran ..
8. Peraturan Bupati Bireuen Nomor ... Tahun ... ten tang
Pengelolaan Belanja Tidak Terduga;

-35 -

Dipindai dengan CamScanner


'1
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Mene~apkan pengembalian kelebihan pembayaran atas
pcnenmaan daerah tahun-tahun sebelumnya kepada:
a. .............. (sebutkan nama Pihak Ketiga) sebesar
Rp ................ ,- (······-· ····· ···· ······ rup·1ah) .
b. ........... ... (scbutkan nama Pihak Ketiga) sebesar
Rp .... ...... .. ..... ,- (...... ............. .... rupiah) .
c. .............. (sebutkan nama Pihak Ketiga) sebesar
Rp ................. ,- (..... .. ... ........ .. ... rupiah) .
d. Dst.
KEDUA Pembayaran atas pengembalian kelebihan pembayaran atas
penerimaan daerah tahun sebelumnya sebagaimana dimaks~d
p~da DIKTUM KESATU dibebankan pada kode rekening BelanJa
T1dak Terduga yang dianggarkan pada DPA-SKPK Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bireuen Tahun
Anggaran ..... .
KETIGA Lampiran rincian uraian pengembalian kelebihan pemb~yaran
atas penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya sebagrumana
dimaksud pada DIKTUM KESATU merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Bupati ini.
KEEMPAT Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Ka bu paten Bireuen Tahun Anggaran ..... ••
KELIMA Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ..... ••••

Ditetapkan di Bireuen
pada tanggal

BUPATl BIREUEN,

Keputusan ini disampaikan kepada:


1. Pihak Ketiga: (a) ... ..... (sebut nama Pihak Ketiga)
2. Pihak Ketiga: (b) ........ (sebut nama Pihak Ketiga)
3. Pihak Ketiga: dst ........ (sebut nama Pihak Ketiga)
4. lnspektur Kabupaten Bireuen
5. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bireuen
6. Kepala SK.PK .... .. (sebutkan SKPK') Kabupaten Bireuen

-36-

Dipindai dengan CamScanner


LAMPIRAN ?: FORMAT LAPORAN HASIL VERIFIKASI DAN VALlDASI SKPK -
ATAS PENGEMBALIAN KELEBIHAN PENERIMAAN DAERAH TAHUN
sEBELUMNY A YANG BERS I FAT TIDAK BERULANG

LAPORAN HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI


PENGEMBALIAN KELEBlHAN PENERIMAAN DAERAH
TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA YANG BERSIFAT TIDAK BERULANG

1. Surat Perintah 1'ugas Nomor


JI. Nama dan NIP Tim Verifikasi : ·······································
: 1 ................ ..... .......... .. ... .
2 ................ ... ................. .
3. ······· ··· ······· ················· ··
m. Data mengenai Pihak Ketiga yang mengajukan permohonan
pengembalian kelebihan penerimaan daernh tahun sebelumnya adalah
sebagai berikut:
a. Nama dan Alamat
b. NIK : ·· ·· ···································
: .................... , ............... ... .
c. Narna Perusahaan : ............................. ...........
d. Nomor Telpon
: ······························· ······· ·
JV. Data mengenai pengembalian kelebihan penerimaan daerah tahun
sebelumnya

NPHD/BAST/STS/LHP Jumlah
Jenis Tahun Pemeriksa Fungsional/ Penerimaan Ket.
No Penerimaan Penerimaan Putusan Pengadilan Yang Harus
/Putusan PK MA*) Dikembalikan
Tanggal Nomor (Rp)
-

1 2 3 4 5 6 7

v. Data lainnya mengenai pengembalian kelebihan penerimaan daerah


tahun sebelumnya:
1. ·········· ······ ········ .. . · ....................................... .
2. ························· .. ········"·························· ... ..
3 ................................................................... ..
4............................................... .... ....... .......... .
5 ............ .. ...................................................... .
6 ............. ...................................................... ..
7 ................................................................... ..

VI. Hasil Verifikasi dan Validasi Administrasi:


............. .................. , ...................................... ............ .............................................. .. ....... .. , ..
······. .................................................................................. ............................. .
,

................................................................ , ........................................................................................ .
............................... .... . ................................................................. ................. .....................
........................................... , .............. ..................................................................................................... .

- 37 -

Dipindai denganC-amScanner
VII. Lampiran (dokumen yang dianggap penting):
~: ::::::::::::::::::::: ...............................................
~: ::::::::::::::::::::: ···············-·······························
.............................................. .

!:::::::::::::::::::::::::::::::·.: ::·.
.
•••••••••••••• •• •••••••••••• to o , , , , , , , , , , , , , , , , ,

··· ·· ···········································-···················

vm. Kesimpulan dan Saran:


···· ········ ·. ··········· ·········· ··························· . ........................... .. ... .... ....... .
········ .......... .. ...................... ... .............................................. ................. .
··········· ············ ··························· ··········· ·· ···· ······ ······ ··························
········· ........ ....... .. ........ ............... .......... .... .......... .................... ............. .
···············• .............................................................................. ................. .

Bireuen, ................... .
No. Nama NIP Ketua/ Anggota Tanda Tangan
1.

2.

3.

dst

Mengetahui,
Kepala SKPK .... .. .

Nama
NIP.

- 38 -

Dipindai dengan CamScanner


La mpiran .8·· F orm~t s urat Pcrnyalaan Ta nggu ng J a wab M ut1a •- r. a tas
Pengemba ha n Kele b1ha n Pc nc rim aa n Da cra h Tahun -Ta h u n Scbelum nya

PEM E RINTAH I<AB UPATEN DI REUEN


SKPK
SURAT PE RNYATAAN T/\N GG U NG ,Jt\WAB MUTLAK
PENGEMBALJAN KELEB IHAN PC!:NERIMAA N Ot\.ERA H
'l'AHUN -Tt\1-IUN SEBELUM NYA
Nomor; .. ..... ......... . ..

Yang bcrtand a tan ga n di b awa h ini:


Nama
NIP
. ··············· ···················
SKPK
. ··· ·······························
Jabatan
.: ··································
Kepala SKPK ........... ..

Dengan ini mcnyatakan dan bertanggung jawab seca ra pen uh atas hal-
hal sebagai berikut:
1. Penc~iran Dana Belanja Tidak Terduga untuk kepcrluan Pengemb~ian
Keleb1han Penerimaan Daerah Tahun-Tahun Sebelumnya kepada P1hak
Ketiga ....... ... .. .... . (sebutkan nama Pihak Ketiga).
2. Kelengkapan dan kebenaran Formal dan Materiil terhadap dokumen
kelengkapan pertanggungjawaban (LPJ) untuk keperluan Pengembalian
Kelebihan Penerimaan Daerah Tahun-Tahun Sebelumnya kepada pihak
ketiga sepenuhnya rnenjadi tanggung jawab Kami selaku Kepala SKPK

3. Apabila dikernudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan


menimbulkan kerugian negara/kerugian daerah, saya bersedia
menyetorkan kerugian negara/kerugian daerah tersebut ke Rekening Kas
Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
4. Dalarn hal terjadi permasalahan hukum yang diakibatkan
pertanggungjawaban penggunaan dana Belanja Tidak Terduga untuk
keperluan Pengembalian Kelebihan Penerimaan Daerah Tahun-Tahun
Sebelumnya kepada pihak ketiga ini menjadi tanggung jawab Kami
sepenuhnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam


keadaan sadar dan tidak di bawah tekanan.
Bireuen, ..... ............... ..

Kepala SKPK .......


Penerima/Pengguna Belanja Tidak Terduga

Materai
Cukup

NIP.

• 39 ·

Dipindai dengan CamScanner


\,n1npirn_n A.: Forrnnt R ncnnn K ·buluhnn l3clanja (RKB) _ Bantuan Sosial 1
nng ~' idnk Dnpnl Dir ncnnnknn cbclumnyu - Bantuan/Santunan
"'ll\l\\ll\11

PEMERlNT/\H KJ\BUP/\TEN BlREUEN


KPK: ...... .. ..

RENC/\NA KEBUTUH/\N BELANJ/\ (RKB)


ANTU/\N OSlA.'L YANG TIDAK Di\PAT DlRENCANAKAN SEBELUMNYA-
BANTU/\N/S/\NTUN/\N KEMATIAN/BANTUAN SEJENlSNYA

N\l( Nama Warga Ket.


No. Nnma A\amat Nomor Rekening
Ahli Bank yang Masih yang
Waris Al<.tif Meninmml
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Total
Bireuen, ...... .. ... .. .

Kepala SK.PK · · · · · · .. · ·

Materai
Cuk:up

Nama
NIP.

- 40-

Dipindai dengan CamScanner


Ln mpirnn_9 : F o m nt 1 n cn1H\ l<<'li\\tuhn n n \nn in (Rl{B) - Bontuon ,i l°
YAng T idnk D np n t Di r 'n nnnk-m ' c bcl ·,mn yn- l<orb. n · n n n.
f\ (run/13 n cnna S o s ml/K b nl<nrnn / Uan tunn So Ria \ Ln in n y n

PEM ERlNT/\H 1 /\OUP/\T •.N nt R • USN


l Pt : ... . .... . .

RENCAN/\ l<EBUTU ll /\N 13E LANJJ\ (RK )


BANTUAN SO l AL YANG TlD/\K DAPAT DIR ENC/\N/\KAN SEBELUMNYA
KORBAN BENCANA ALAM/K RB /\N B E NCJ\NJ\ SOStAL/ KORBAN
KEBAKARAN/B/\.NTU /\N S Sl /\L LAlNNYA
- No . N ama Nomor Rcke nin g Ket. I
Nll< J\lnmul
Penerima B a nk yan g Ma ih
Aktif
1.
2.
3.
4.
5.
dst. I
Total
Bireuen, ....... ..... . .

Kepala SKPK · · •· ·.. · · ·

Ma terai
Cukup

Nama
NIP.

- 41-

Dipindai dengan CamScanner


1..,arnpiran lOA: Format Buku Kas u mum - Bela nja Tidak Terduga - Ben d-1.-.
PPKD/B <1.J. ara
1

penge1uaran cndahara Khusus PPKD

Pemerintah Kabupaten Bireuen


SKPK .. .......... .

Buku Kas Umum- Bclanja Tidak Terduga


Bendahara Pengeluaran PPKD/Bendahara Khusus PPKD
Saldo
"No. Tanggal No. Kade Uraian Penerimaan I Pengeluaran
Bukti Rekening I
I
-
-
- I
- Jumlah I
I

-
Saldo Kas Belanja Tidak Terduga di Bendahara Pengeluaran PPKD /Bendahara
l(husus PPKD Rp ... .. .... ... .... .. ... ,-
(terbilang: ..... ... .......... rupiah).

terdiri atas:

Tunai : Rp .... ....... .


Bank : Rp ........ ... .

Disetujui oleh, Disiapkan oleh


Bendahara Pengeluaran PPKD /
PPKD selaku BUD
Bendahara Khusus PPKD

Nama
Nama
NIP.
NIP.

- 42-

Dipindai dengan CamScanner


1 ,,npir n l OB: Formnt Duku l a . Urn um rnb , n \I _ c\rm ia 'Tidn.k Tcrdu a
p .
m nnt~h Kn.bup, e n Birc u cn
1 PK .. ...... . ... .

Buku Kas Umum cmba ntu - Ek\a nj a Tida k Tc rd uga

--
~
No. Kode
NO· Tanggal Bukti Rckcnin T
Uraian 1 Pcnc rima n ' Pc n gcluaran \ Saldo \
I

L-,--
I
i----
I
i....-
'I
---
i----

i..--
Jumlah
I

'
\
\
J
saldo Kas Belanja Tidak Terduga di Bendahara Pengeluaran Rp .. ...... ·· .. · .. · · .... -
(tcrbilang: ..... •· · ... ... •··· rupiah) .

terdiri atas:

Tunal : Rp ············
Bank : Rp ··········· ·

Disetujui oleh, Disiapkan oleh


Bendahara Pengeluaran
Kepala SKPK

Nama
Nama
NlP.
NIP.

-43-

Dipindai dengan CamScanner


Lalilpiran 11: Forma t Sura t Pern at


sr<PK Pemberi Rekomendusi _ B j
~an Tanggung Jawab Mutlak Kepala
p irencanakan Sebclumnya e anJa Banluan Sosial yang Tidak Dapat

PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN


SKPK

L~US~P~t~R:~~TMN TANGGUNG JAWAB MUTLAK


KEPA RI REKOMENDASI - BELANJA BANTUAN SOSIAL
YANG TIDAK DAPAT DIRENCANAKAN SEBELUMNYA
Nomor ·' ................... .
yang berta nda tangan di bawah ini:
Nama : ····· ·· ·· ······ ···· ··· ··· ······ ·· ·
NIP · .. ............. ............ . .. .. ..
sKPK . ·· ················ ····· ··· ······ ··
Jabatan : Kepala SKPK ...... ...... .

Den~an i~i menyatakan dan bertanggungjawab secara penuh atas hal-


hal sebaga1 benkut:
I. Dana Bela.nja Tidak Terduga untuk Belanja Bantuan Sosial yang Tidak
Dapat Direncanakan Sebelumnya yang Kami ajukan sebesar
Rp ... ... ... ·· ········•- (...... ............... rupiah) akan dipergunakan sesuai
dengan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) - Belanja Bantuan Sosial yang
Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya.
2. Kelengkapan dan kebenaran Formal dan Materiil terhadap dokumen
kelengkapan dana Belanja Tidak Terduga untuk Belanja Bantuan Sosial
yang Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Kami sepenuhnya.
3. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan
menimbulkan kerugian negara/kerugian daerah, saya bersedia
menyetorkan kerugian negara/kerugian daerah tersebut ke Rekening Kas
Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.
4. Dalam hal terjadi permasalahan hukum yang diakibatkan
pertanggungjawaban (LPJ) atas penggunaan dana Belanja Tidak Terduga
untuk Belanja Bantuan Sosial yang Tidak Dapat Direncanakan
Sebelumnya ini menjadi tanggungjawab Kami sepenuhnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam
keadaan sadar dan tidak di bawah tekanan.

Bireuen, .................. .. .

Kepala SKPK ....... .


selaku
Pemberi Rekomendasi Belanja Bantuan Sosial
yang Tidak Dapat Direncanakan Sebelumnya

Materai
Cukup

.. .. ............... ...... .
, , ,

NIP.

- 44 -

~l
Dipindai dengan CamScanner
pira n 12: Format Su rat Pcrny .
l):l rl'll1· sasi Penggu naan Bc!anja Tida' -aTar1_? Tan rmung ,Ja w::i b • u h k ·1 -1 •
Rea < Y. ruuga _ K . · • · • • •
pa.rura a la;in Da ru ra /Ta n ,,~:1p

PE, ER i "TA I! KA13UP/\T£ 1 B IREU E I

SJ<PK ~ •'
SURAT PER1' YATAA TA 1 ( ' l C J
1
ATAS REA LISAS I PE 1 G ,U 'AA i ;H· I '.' A '! AB :-. UTL V.
KEADAA ' DAR U RAT/TA ·
I
1
C:~
,l/ TIDA K T E.PD1J (j.f..
1 GAP DATHJRAT
1

omor · '
. ····· ····· ···· ·· ···
,. rtanda
yan g b ~ .
tangan di ba vah in i··
~·ama . ···· ·· ··· ... .... .. ... ... . ... ... ... .
·· JP .... .... ....... .... ... .... .... .... .
. KPK . ......... .. ........ ... .... ...... ..
Jabatan : Ke p al a SKPK .... ... ... .. .

Oen ~an i~i mcnyatakan da n bcrtan ggungja ab sccara p':!nu h a tas haJ-
haJ ebagai bcnkut:
. . oana Belanja Tidak bTerduga dcngan da sar SP2D omor .... .. .. ..... .
r.anggaJ... ......... ..... se esar Rp ................... ,- (. .... ......... ...... . rup·ai)
untuk keperluan membiayai Keadaan Darurat/Ta nggap Darura:
...... ... ...... .. (sebu t~an jenis status tanggap darura tnya) e ah
dipergunakan sesuru dengan Rencana Kebutuhan Belanja (RK B) -
Tanggap Darurat yang Kami ajukan sebelumnya.
2 . J umlah dana Belanja Tidak Terduga sebagaimana tersebut di atas idaK
digunakan selain sebagaimana yang tercantum dalam Rencana
Kebutuhan Belanja (RKB) - Tanggap Darurat yang telah Kami ajuKa,
sebelumnya.
3. Kelengkapan dan kebenaran Formal dan Materiil terhadap dokume:i
kelengkapan pertanggungjawaban (LPJ) atas Belanja Tidak Terd ga
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kami sepenuhnya.
4. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak be ar da...,
menimbulkan kerugian negara/kerugian daerah maka saya bersedia
menyetorkan kerugian negara/kerugian daerah tersebut ke Rekening Kas
Umum Daerah Pemerintah Kabu paten Bireuen.
;:,. Dalrun hal terjadi permasalahan hukum yang diakibatkan
pertanggungjawaban (LPJ) atas penggunaan dana Belanja Tidak Terduga
Keadaan Darurat/Tanggap Darurat ..... .. .......... (sebutkan jenis s arus
tan.ggap daruratnya) ini menjadi tanggung jawab Kami sepenuhnya.
Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dala.m
l-::eadaan sadar dan tidak di bawah tekanan .

Bireuen, ...... .............. .

Kepala SKPK ...... .


Pengguna/Penerirna Belanja Tidak Terduga.

Materai
Cukup

·· ·············· ············
NIP.

-45-

Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai