Ris 108250
Ris 108250
Ris 108250
Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Pajak
Masukan yang dapat diperhitungkan sebesar Rp794.762.894,00;
AK
Menurut Terbanding : bahwa Pajak Pertambahan Nilai Masukan atas Pemanfaatan Jasa Kena
Pajak dari luar daerah Pabean yang berkaitan dengan biaya sewa pesawat
dan jasa teknik dan FR Limited di bulan Januari Tahun 2013 sebesar
Rp794.762.894,00 dikoreksi karena biaya tersebut tidak mempunyai
J
hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pemohon Banding untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan Pemohon Banding
PA
sehingga Pajak Pertambahan Nilai Jasa luar negeri yang telah dibayar tidak
dapat dikreditkan;
bahwa Terbanding telah melakukan pengujian atas biaya pembebanan sewa pesawat dari FR Ltd.
dimana merupakan pihak yang berafiliasi dengan Pemohon Banding, Pemohon Banding memberikan
dokumen "Perincian Aircraft Rental Lease Tahun 2013" pada saat pemeriksaan, namun dari bukti
N
pendukung yang diberikan Pemohon Banding terkait dengan biaya charter pesawat penerbangan
dari FR, Ltd, tidak diketahui tujuan/misi penerbangan, tidak ada data manifest/daftar penumpang,
LA
tidak ada data jenis pesawat terbang yang disewa;
bahwa dari data flight yang dipinjamkan Pemohon Banding pada saat pemeriksaan menunjukkan
bahwa Route Flight (Penerbangan) yang telah dilaksanakan adalah: Halim PK, Singapura, Bandung,
DI
Pontianak, Kualalumpur, Tarakan, Medan, Palembang, Pangkalan Bun, Denpasar, Aceh, Bandar
Lampung, Balikpapan, Palangkaraya, Semarang, Berau, Bengkulu dan Jambi;
bahwa data tersebut menunjukkan bahwa rute penerbangan pesawat yang telah dilakukan tidak
GA
berkaitan dengan lokasi kegiatan usaha Pemohon Banding yakni di provinsi Riau, sehingga dapat
disimpulkan bahwa biaya sewa pesawat tidak terkait dengan kegiatan mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan Pemohon Banding;
bahwa semua penghasilan utama Pemohon Banding berasal sumber daya yang berasal dan dalam
EN
bahwa dari struktur organisasi jelas bahwa hubungan Pemohon Banding dengan FR, Ltd hanyalah
sebagai Ultimate Parents (Pemegang Saham dan Pemegang Sahamnya PT CP), sehingga tidak ada
korelasi antara kegiatan usaha Pemohon Banding dengan biaya sewa pesawat dari FR, Ltd dengan
P
bahwa sehingga pembebanan biaya sewa pesawat di atas tidak ada kaitannya dengan kegiatan
untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan Pemohon Banding, oleh karena itu,
Terbanding mempertahankan koreksi Terbanding (Pemeriksa);
SE
bahwa Pemohon Banding dalam proses pemeriksaan sampai dengan Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan tidak memberikan dokumen yang mendukung atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak
tersebut berupa:
1. Manifest Penerbangan;
2. Izin terbang dari instasi terkait;
atas dasar tersebut Terbanding tidak dapat meyakini apakah atas sewa pesawat mempunyai
hubungan dengan kegiatan usaha dengan Pemohon Banding;
bahwa dengan demikian maka Terbanding mengambil kesimpulan Pajak Pertambahan Nilai atas
biaya sewa pesawat tersebut tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dan
Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar tidak dapat dikreditkan, dasar hukum untuk melakukan
koreksi tersebut adalah Pasal 9 ayat 8 huruf b Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai;
bahwa Terbanding telah melakukan pengujian atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah
pabean yaitu Jasa Teknis dari FR, Ltd., Pemohon Banding tidak memberikan bukti-bukti pendukung
terkait dengan biaya Technical Assistance tersebut seperti: Laporan pertanggungjawaban, Risalah
Rapat tentang pertanggungjawaban, Surat Tertulis, Email, Faksimile yang digunakan sebagai
pemberitahuan tugas dan Surat Keputusan penunjukan Tim Penasehat (hal tersebut tertuang di
K
dalam Risalah Pembahasan Pemeriksa);
JA
bahwa Pemohon Banding merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan dalam negeri bukan
merupakan Bentuk Usaha Tetap (BUT) jadi tidak mengenal adanya pembebanan dari Kantor
Pusatnya;
PA
bahwa dilihat dan struktur organisasi (perusahaan induk) diatas menunjukkan bahwa posisi
Pemohon Banding dengan perusahaan Holdingnya FR Ltd tidaklah ada korelasi hubungan
pekerjaan, karena masih ada pemegang sahamnya yang berkedudukan di dalam negeri yang lebih
dekat hubungannya dan tentunya sebagai Pemegang Saham sudah seharusnya memberikan
bimbingan, mengawasi dan memantau operasional anak perusahaan agar maju dan menghasilkan
laba yang maksimal;
N
bahwa Pemohon Banding hanya menyerahkan kontrak dan bukti bayar terjadinya Jasa Teknis
tersebut, Jasa Teknis tersebut dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu
ILA
FR, sedangkan Terbanding perlu melakukan pengujian atas biaya pembebanan Jasa Tehnical
Assistance dan FR Ltd. dimana merupakan pihak yang berafiliasi dengan Pemohon Banding, namun
Pemohon Banding tidak memberikan bukti-bukti pendukung terkait kegiatan usaha Pemohon
Banding, yaitu berupa: Laporan pertanggungjawaban, Risalah Rapat tentang pertanggungjawaban,
Surat Tertulis, Email, Faksimile yang digunakan sebagai pemberitahuan tugas dan Surat Keputusan
AD
penunjukan Tim Penasehat;
bahwa terhadap dokumen yang diberikan oleh Pemohon Banding tidak dapat diketahui Underlying
Transaction yang mendasari timbulnya biaya technical assistance tersebut, antara lain:
1. Pihak yang telah mengerjakan jasa tersebut;
NG
2. Jenis jasa yang telah diserahkan kepada Wajib Pajak per kegiatan selama setahun;
3. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh First Resouces, Ltd dalam rangka pemberian jasa kepada
Pemohon Banding (PA);
bahwa untuk menguji pemanfaatan Jasa Kena Pajak yang terukur untuk Pemohon Banding dan
bagaimana mekanismenya maka dokumen yang diminta oleh Terbanding di atas penting untuk
PE
diteliti, namun karena Pemohon Banding tidak memberikan dokumen yang diminta tersebut pada
saat pemeriksaan maka tidak dapat diyakini apakah jasa tersebut mempunyai hubungan langsung
dengan kegiatan usaha;
bahwa dengan demikian maka Terbanding mengambil kesimpulan Pajak Pertambahan Nilai atas
AT
biaya jasa Technikal Asistance dan FR Limited tersebut tidak mempunyai hubungan langsung
dengan kegiatan usaha dan Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar tidak dapat dikreditkan, dasar
hukum untuk melakukan koreksi tersebut adalah Pasal 9 ayat 8 huruf b Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai;
RI
bahwa dalam proses keberatan, Terbanding telah memberitahukan kepada Pemohon Banding
dengan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir Nomor: SPUH-254/WPJ.02/2016 tanggal 20 Juli 2016,
Pemohon Banding tidak hadir memenuhi undangan namun memberikan keterangan tertulis yang
TA
bahwa atas ketidakhadiran Pemohon Banding dan memberikan keterangan tertulis tersebut,
Terbanding membuat Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak dan Memberikan Keterangan Tertulis
Nomor: BA-KBP 353/WPJ.02/2016 tanggal 03 Agustus 2016;
RE
bahwa atas tanggapan hasil penelitian Pemohon Banding dalam suratnya tanpa nomor tanggal 03
Agustus 2016, Terbanding mengusulkan untuk mempertahankan koreksi dengan alasan :
1. Tidak terdapat penjelasan tambahan yang dapat menguatkan alasan keberatan Pemohon
Banding,
K
2. Pemohon Banding tidak memberikan data dan dokumen baru, yang dapat digunakan untuk
mendukung alasan Pemohon Banding;
SE
bahwa berdasarkan hal tersebut, Terbanding berpendapat tetap mempertahankan hasil penelitian
sebagaimana telah disampaikan kepada Pemohon Banding;
Menurut Pemohon : bahwa atas koreksi Pajak Masukan yang dilakukan oleh Terbanding melalui
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Nomor:
00014/207/13/218/15 tanggal 08 Mei 2015 dan Keputusan Keberatan
Nomor: KEP-00297/KEB/WPJ.02/2016 tanggal 03 Agustus 2016 sebesar
Rp58.595.032,00 Pemohon Banding menyatakan tidak setuju;
bahwa Pemohon Banding mengajukan banding terhadap koreksi Terbanding atas Pajak Masukan
sebesar Rp794.762.894,00 dengan alasan/karena Terbanding telah menerbitkan Keputusan yang
nyata-nyatanya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (contra
legem);
K
b serta Pasal 13 ayat (5) dan ayat (9) Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai;
bahwa Terbanding melakukan koreksi Kredit Pajak Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri yang
JA
terdiri atas Pajak Pertambahan Nilai Masukan atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah
Pabean yaitu Sewa Pesawat sebesar Rp794.762.894,00, adapun alasan keberatan Pemohon
Banding adalah koreksi tersebut tidak sesuai dengan Pasal 9 ayat (8) huruf b Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai;
PA
bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas dapat dibuktikan dengan nyata bahwa koreksi yang
dilakukan oleh Terbanding tidak didasarkan pada ketentuan yang ada, dan oleh karenanya sudah
seharusnya dibatalkan;
bahwa dengan demikian kewajiban Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak Januari 2013
N
seharusnya adalah menjadi sebagai berikut:
ILA
Uraian Keputusan Keberatan Seharusnya
(Rp) menurut Pemohon
Banding (Rp.)
Ekspor 51.005.930.152,00 51.005.930.152,00
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut 4.161.103.190,00 4.161.103.190,00
sendiri
AD
Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut 37.679.000.000,00 37.679.000.000,00
Penyerahan yang dibebaskan dari 0,00 0,00
pengenaan PPN
JUMLAH 92.846.033.342,00 92.846.033.342,00
PK yang harus dipungut / dibayar sendiri 416.110.319,00 416.110.319,00
NG
dikompensasikan
PPN yang kurang / (lebih) dibayar 39.591.238,00 (755.171.656,00)
Sanksi bunga Pasal 13(2) KUP 19.003.794,00 0,00
Kenaikan Pasal 13(3) KUP 0,00 0,00
Jumlah PPN yang kurang / (lebih) dibayar 58.595.032,00 (755.171.656,00)
AT
Menurut Majelis : bahwa menurut Majelis, yang menjadi sengketa adalah koreksi Terbanding
atas kredit Pajak Pajak Pertambahan Nilai – Pajak Pertambahan Nilai
Masukan Dalam Negeri sebesar Rp794.762.894,00 yang tidak disetujui oleh
Pemohon Banding.
RI
(Rp)
1 Koreksi Kredit Pajak Masukan PM pemanfaatan JKP dari luar 794.762.894,00
daerah pabean
Jumlah 794.762.894,00
RE
bahwa menurut Majelis, Terbanding melakukan koreksi karena biaya tersebut tidak mempunyai
SE
hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pemohon Banding untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan Pemohon Banding sehingga Pajak Pertambahan Nilai Jasa luar negeri yang
telah dibayar tidak dapat dikreditkan.
bahwa menurut Majelis, koreksi Terbanding atas Pajak Pertambahan Nilai Masukan atas
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean yaitu Sewa Pesawat sebesar
Rp794.762.894,00 adalah terkait dengan koreksi positif Terbanding atas harga pokok penjualan
berupa biaya sewa pesawat sebesar Rp4.652.612.250,00 pada sengketa PPh Badan.
bahwa menurut Majelis, Pemohon Banding dalam surat banding antara lain menyatakan hal-hal
sebagai berikut:
bahwa koreksi Terbanding atas Pajak Masukan sebesar Rp794.762.894,00 dengan alasan/karena
Terbanding telah menerbitkan Keputusan yang nyata-nyatanya tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (contra legem);
K
bahwa Terbanding melakukan koreksi Kredit Pajak Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri yang
terdiri atas Pajak Pertambahan Nilai Masukan atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah
Pabean yaitu Sewa Pesawat sebesar Rp794.762.894,00, adapun alasan keberatan Pemohon
JA
Banding adalah koreksi tersebut tidak sesuai dengan Pasal 9 ayat (8) huruf b Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai;
bahwa menurut Majelis, Terbanding dalam surat uraian banding antara lain menyatakan hal-hal
PA
sebagai berikut:
bahwa Terbanding telah melakukan pengujian atas biaya pembebanan sewa pesawat dari FR Ltd.
dimana merupakan pihak yang berafiliasi dengan Pemohon Banding, Pemohon Banding memberikan
dokumen "Perincian Aircraft Rental Lease Tahun 2013" pada saat pemeriksaan, namun dari bukti
pendukung yang diberikan Pemohon Banding terkait dengan biaya charter pesawat penerbangan
N
dari FR, Ltd, tidak diketahui tujuan/misi penerbangan, tidak ada data manifest/daftar penumpang,
tidak ada data jenis pesawat terbang yang disewa;
ILA
bahwa dari data flight yang dipinjamkan Pemohon Banding pada saat pemeriksaan menunjukkan
bahwa Route Flight (Penerbangan) yang telah dilaksanakan adalah: Halim PK, Singapura, Bandung,
Pontianak, Kualalumpur, Tarakan, Medan, Palembang, Pangkalan Bun, Denpasar, Aceh, Bandar
Lampung, Balikpapan, Palangkaraya, Semarang, Berau, Bengkulu dan Jambi;
AD
bahwa data tersebut menunjukkan bahwa rute penerbangan pesawat yang telah dilakukan tidak
berkaitan dengan lokasi kegiatan usaha Pemohon Banding yakni di provinsi Riau, sehingga dapat
disimpulkan bahwa biaya sewa pesawat tidak terkait dengan kegiatan mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan Pemohon Banding;
NG
bahwa dari struktur organisasi jelas bahwa hubungan Pemohon Banding dengan FR, Ltd hanyalah
sebagai Ultimate Parents (Pemegang Saham dan Pemegang Sahamnya PT CP), sehingga tidak ada
korelasi antara kegiatan usaha Pemohon Banding dengan biaya sewa pesawat dari FR, Ltd dengan
skema kepemilikan sebagai berikut:
PE
bahwa Pemohon Banding dalam proses pemeriksaan sampai dengan Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan tidak memberikan dokumen yang mendukung atas pemanfaatan Jasa Kena Pajak
tersebut berupa:
1. Manifest Penerbangan;
2. Izin terbang dari instasi terkait;
AT
atas dasar tersebut Terbanding tidak dapat meyakini apakah atas sewa pesawat mempunyai
hubungan dengan kegiatan usaha dengan Pemohon Banding;
bahwa dengan demikian maka Terbanding mengambil kesimpulan Pajak Pertambahan Nilai atas
biaya sewa pesawat tersebut tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dan
RI
Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar tidak dapat dikreditkan, dasar hukum untuk melakukan
koreksi tersebut adalah Pasal 9 ayat 8 huruf b Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai;
TA
bahwa saat ini kegiatan Perusahaan adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi
minyak sawit yang terletak di Rokan Hulu, Propinsi Riau dengan total areal Perusahaan yang telah
RE
ditanami sampai 31 Desember 2013 adalah seluas 11.098 hektar dan telah menghasilkan, areal
entitas anak yang telah ditanami sampai dengan 31 Desember 2013 adalah seluas 51.717 hektar
untuk kelapa sawit dengan 40.270 hektar yang telah menghasilkan dan 3.157 hektar untuk karet dan
belum menghasilkan (Catatan 1a dan Catatan 8 Laporan Auditor Independen Perusahaan tahun
2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja – Ernst &
K
Young);
SE
bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah pasal 4 ayat 1 huruf e:
“Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas :
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah Pabean di dalam daerah Pabean.”
bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah pasal 9 ayat 8 huruf b:
“Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat diberlakukan
bagi pengeluaran untuk:
b. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan
langsung dengan kegiatan usaha.”;
bahwa dalam Penjelasan Undang-Undang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengeluaran
yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha adalah pengeluaran untuk kegiatan produksi,
distribusi, pemasaran dan manajemen;
bahwa menurut Pemohon Banding transportasi udara digunakan oleh Perusahaan untuk memastikan
K
pengelolaan kebun yang luas telah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, Pimpinan perusahaan
dapat memantau dan memberikan arahan agar pengelolaan operasional dapat lebih efektif dan
efisien;
JA
bahwa perjalanan dari Pekanbaru menuju Rokan Hulu berjarak kurang lebih 190km yang dapat
ditempuh melalui transportasi darat kurang lebih selama 4 jam sedangkan melalui transportasi udara,
yaitu pesawat terbang ditempuh hanya selama 50 menit, oleh sebab itu, transportasi udara menjadi
PA
pilihan Pemohon Banding karena paling efektif dan efisien;
bahwa sehingga menurut Pemohon Banding pengkreditan Pajak Masukan atas pemanfaatan Jasa
Kena Pajak sewa pesawat berhubungan langsung dengan kegiatan usaha sudah sesuai dengan
Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah;
N
bahwa menurut Majelis, terkait dengan sengketa Pajak Pertambahan Nilai Masukan atas
ILA
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean berupa Sewa Pesawat, untuk selanjutnya
mengikuti pembahasan koreksi positif Terbanding atas harga pokok penjualan berupa biaya sewa
pesawat sebesar Rp4.652.612.250,00 sebagaimana dimuat dalam Putusan sengketa PPh Badan PT
PA.
bahwa menurut Majelis, dalam sengketa koreksi positif Terbanding atas harga pokok penjualan
AD
berupa biaya sewa pesawat sebesar Rp4.652.612.250,00 sebagaimana dimuat dalam Putusan
sengketa PPh Badan PT PA, Majelis telah berpendapat untuk tidak mempertahankan koreksi
Terbanding, maka Majelis tidak mempertahankan koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai yang Pajak Pertambahan Nilainya harus dipungut sendiri masa Januari
2013 sebesar Rp794.762.894,00.
NG
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif
Pajak;
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit
PE
pajak;
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada
penyelesaian sengketa lainnya;
AT
pengenaan PPN
a.6. Jumlah 92.846.033.342,00 92.846.033.342,00 92.846.033.342,00
b. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang - - -
SE
K
d.8 Tanggung Jawab Secara Renteng - - -
d.9 Jumlah - - -
2. Penghitungan PPN Kurang Bayar
JA
a. Pajak keluaran yang harus dipungut/dibayar 416.110.319,00 416.110.319,00 416.110.319,00
sendiri
b. Dikurangi
b.1. PPN yang disetor di muka dalam - - -
Masa Pajak yang sama
b.2. Pajak masukan yang dapat 1.171.281.975,00 376.519.081,00 1.171.281.975,00 (794.762.894,00)
PA
diperhitungkan
b.3. STP (Pokok kurang bayar) - - -
b.4. Dibayar dengan NPWP sendiri - - -
b.5. Lain-lain - - -
b.6. Jumlah 1.171.281.975,00 376.519.081,00 1.171.281.975,00 (794.762.894,00)
c. Diperhitungkan
c.1 SKPPKP - - -
d. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan 1.171.281.975,00 1.171.281.975,00 1.171.281.975,00
e. Jumlah perhitungan PPN Kurang/(lebih) (755.171.656,00) 39.591.238,00 (755.171.656,00) 794.762.894,00
N
Bayar
3. Kelebihan Pajak yang sudah:
a. Dikompensasikan ke masa pajak berikutnya - - -
b. Dikompensasikan ke masa pajak (karena - - -
ILA
pembetulan)
c. Jumlah - - -
4. PPN yang kurang/(lebih) dibayar (755.171.656,00) 39.591.238,00 (755.171.656,00) 794.762.894,00
5. Sanksi Administrasi:
a. Bunga Pasal 13 (2) UU KUP - 19.003.794,00 - 19.003.794,00
b. Kenaikan Pasal 13 (3) UU KUP - - -
c. Bunga Pasal 13 (5) KUP - - -
AD
d. Kenaikan Pasal 13A KUP - - -
e. Kenaikan Pasal 17C (5) KUP - - -
f. Kenaikan Pasal 17D (5) KUP - - -
g. Bunga Pasal 13 (2) UU KUP jo. Pasal 9 (4f) - - -
PPN
h. Jumlah - 19.003.794,00 - 19.003.794,00
6. Jumlah PPN yang kurang/(lebih) dibayar (755.171.656,00) 58.595.032,00 (755.171.656,00) 813.766.688,00
NG
5. Sanksi Administrasi: -
6. Jumlah PPN yang kurang/(lebih) dibayar (755.171.656,00)
Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Rabu tanggal 28
K
Februari 2018, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri oleh
Pemohon Banding dan Terbanding.
JA
PA
N
ILA
AD
NG
PE
AT
RI
TA
K RE
SE