8' Tugas Kwu
8' Tugas Kwu
8' Tugas Kwu
Enterpreneur
Hakekat Entrepreneurship
Dari beberapa konsep yang ada, maka hakekat penting entrepreneurship dapat
dikelompokkan menjadi 6, sebagai berikut:
1) Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan, dan proses
yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan
usaha mereka (Nasution, 2007).
2) Entrepreneurship adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2008)
3) Entrepreneurship merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan
kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang pasar (Zemmerer, 2008)
4) Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
5) Entrepreneurship adalah mental dan sikap, jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan
hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan (Sunyoto & Wahyuningsih, 2009)
6) Entrepreneurship adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumbersumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas ‟Kewirausahaan atau entrepreneurhip
dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different)
yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah
barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.ˮ
Karakteristik Enterpreneur
Karakteristik entrepreneur menurut Bygrave (1994: 5) dan Sunyoto (2009: 6) dikenal
dengan istilah 10D, sebagai berikut:
1. Dream, seorang entrepreneur mempunyai visi masa depan pribadi dan bisnisnya serta
mampu untuk mewujudkan impiannya,
2. Decisivenes, seorang entrepreneur adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka
membuat keputusan secara cepat penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan
mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya,
3. Doer,seorang entrepreneur dalam membuat keputusan akan langsung
menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin dan tidak
menunda-nunda waktu,
4. Determination, seorang entrepreneur melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian
dengan penuh tanggung jawab,
5. Dedication, dedikasi terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan
kepentingan keluarga,
6. Devotion, tidak mengenal lelah dan fokus terhadap usahanya,
7. Details, sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci dan teliti,
8. Destiny, bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai, tidak
tergantung pada orang lain,
9. Dollars, tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan semata-mata
karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran atau hasil dari kesuksesan bisnisnya,
10. Distribute, bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang
kepercayaannya yang mempunyai tujuan yang sama.
Ciri-Ciri Enterpreneur
Astamoen (2005: 53-55) menyebutkan ciri orang yang berjiwa entrepreneur, antara lain:
1. Mempunyai visi
2. Kreatif dan inovatif
3. Mampu melihat peluang
4. Orientasi pada kepuasan konsumen, laba dan pertumbuhan
5. Berani menanggung resiko dan berjiwa kompetisi
6. Cepat tanggap dan gerak cepat
7. Berjiwa sosial dengan menjadi dermawan
Soeryanto (2009: 5-6), mengemukakan ciri dan sifat entrepreneur ditunjukkan pada Tabel
sebagai berikut:
No CIRI SIFAT
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidak tergantungan
1 Percaya diri dan optimis
pada orang lain, dan individualistik
Kebutuhan untuk berprestasi , berorientasi laba,
Berorientasi pada tugas
2 mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad
dan hasil
kerja keras, serta inisiatif
Berani mengambil resiko Mampu mengambil resiko yang wajar
3
dan menyukai tantangan
Berjiwa kepemimipinan, mudah beradaptasi dengan orang
4 Kepemimpinan
lain, dan terbuka pada saran dan kritik
Keorisinilannya Inovatif, kreatif dan fleksibel
5
Berorientasi masa Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan
6 depan
Ciri-ciri entrepreneur yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukkan bahwa intisari
karakteristik seorang entrepreneur ialah “kreativitas”. Jadi, seorang entrepreneur pastilah
merupakan orang yang kreatif. Jika tidak kreatif, berarti dia bukan seorang entrepreneur. Seorang
entrepreneur adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan memiliki motivasi
tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya.
Etika Entrepreneur
Etika Entrepreneur itu adalah prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan
bidang entrepreneurhip dengan segala persoalannya untuk mencapai suatu tujuan serta
melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan usaha seharihari.
Etika entrepreneur itu, adalah sebagai berikut:
1. Entrepreneurship adalah tugas mulia dan kebiasaan baik, artinya entrepreneur bertugas
mewujudkan suatu kenyataan hidup berdasarkan kebiasaan yang baik di dalam
berwirausaha.
2. Menempa pikiran untuk maju, artinya entrepreneur melatih membiasakan diri untuk
berprakasa baik, bertanggungjawab, percaya diri, dapat mengerjakan kebaikan dan
meningkatkan daya saing, serta daya juang untuk mempertahankan hidup dari
prinsipprinsip berwirausaha.
3. Kebiasaan membentuk watak, artinya entrepreneur berdaya upaya membiasakan diri
berpikir, bersikap mental untuk berbuat maju, berpikir terbuka secara baik, bersih dan
teliti.
4. Membersihkan diri dari kebiasaan berpikir negatif, artinya entrepreneur harus berusaha
dan berdaya upaya menanggalkan dan membersihkan diri dari kebiasaan cara berpikir,
sikap mental yang tidak baik, misalnya menyakiti orang lain, serta menjauhkan diri dari
sikap selalu menggantungkan pada kemujuran nasib.
5. Kebiasaan berprakarsa, artinya seorang seorang entrepreneur harus membiasakan diri
berprakarsa dalam kegiatan pengelolaan usaha, dapat memberikan saran-saran yang
baik, serta dapat menolong dirinya sendiri.
6. Kepercayaan kepada diri sendiri, artinya seorang entrepreneur harus percaya kepada diri
sendiri, mempunyai keyakinan dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dapat
meningkatkan nilai-nilai kehidupan di dalam berwirausaha.
7. Membersihkan hambatan buatan sendiri, artinya seorang entrepreneur harus berusaha
membebaskan dari hambatan-hambatan adanya produk buatan sendiri. Seorang
Entrepreneur jangan mempunyai pikiran ragu-ragu, merasa takut, merasa rendah diri
terhadap hasil produk buatan sendiri.
8. Mempunyai kemauan, daya upaya dan perencanaan, artinya seorang entrepreneur harus
mempunyai kemauan, serta daya upaya untuk mengetahui kemampuan hidupnya, cara
merencanakan dan mengembangkan usahanya yang berhasil berdasarkan prinsip-prinsip
entrepreneurship
Jiwa dan Sikap Enterpreneur
Seseorang yang mempunyai jiwa entrepreneur sebagai berikut (Zemmerer, 2008:7):
1. Hasrat akan tanggung jawab. Para entrepreneur memiliki tanggung jawab mendalam
terhadap hasil usaha yang dibentuk mereka
2. Lebih menyukai resiko menengah. Para entrepreneur bukanlah orang-orang yang
mengambil resiko secara membabi buta, melainkan orang yang mengambil resiko yang
diperhitungkan.
3. Menyakini kemampuannya untuk sukses. Para entrepreneur pada umumnya sangat yakin
terhadap kemampuan mereka untuk sukses, mereka cenderung optimis terhadap peluang
kesuksesan.
4. Keinginan untuk mencapai umpan balik (feedback) segera
5. Energi tingkat tinggi. Para entrepreneur lebih enerjik, dibandingkan dengan orang rata-
rata.
6. Orientasi masa depan. Para entrepreneur memiliki naluri kuat untuk mencari serta
menemukan peluang-peluang. Mereka melihat ke depan, melihat adanya potensi-potensi,
dimana orang lain hanya melihat adanya masalah-masalah atau tidak melihat apa-apa.
7. Keterampilan mengorganisasi. Para entrepreneur bekerja secara efektif,
mengkombinasikan orangorang dalam pekerjaan yang memungkinkan untuk
mentrasformasi visi mereka menjadi realita.
8. Lebih dipentingkannya peraihan prestasi dibandingkan dengan upaya mendapatkan uang.
Pencapaian prestasi merupakan faktor primer yang memotivasi, uang hanya sekedar
imbalan untuk prestasi yang diraih.
Seorang Entrepreneur harus mampu mengalihkan sumber-sumber daya yang tidak produktif
menjadi produktif. Produktivitas tinggi hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki sikap
kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
jiwa, sikap dan perilaku Entrepreneur, dengan ciri-ciri:
a. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin,
dan bertanggung jawab
b. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif
c. Memiliki motif berprestasi, indikatornya adalah orientasi pada hasil, dan wawasan
kedepan
d. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya,
dan tangguh dalam bertindak
e. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan
Apabila ditelaah lebih dalam, sesungguhnya semua orang yang disiplin, aktif kreatif, inovatif,
dan produktif (DAKIP) merupakan entrepreneur. Menurut Ciputra (2007:16) bahwa entrepreneur
dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1. Businness entrepreneur
Kategori Pertama, adalah Business entrepreneur dapat dibagi dua yaitu Owner entrepreneur
dan Professional entrepreneur. Owner entrepreneur adalah para pencipta dan pemilik
bisnis, sedangkan professional entrepreneur adalah orang-orang yang memiliki jiwa
entrepreneur namun praktiknya di perusahaan milik orang lain. Walaupun mereka orang-
orang gajian, tetapi pola pikir dan cara kerja mereka tetap seperti seorang entrepreneur
sejati.
2. Academic entrepreneur
Kategori kedua, yaitu Academic Entrepreneur. Ini menggambarkan akademisi yang
mengajar atau mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil
tetap menjaga tujuan mulia pendidikan.
3. Government entrepreneur
Kategori ketiga, Government entrepreneur adalah seorang atau kelompok orang yang
memimpin atau mengelola lembaga Negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa dan
kecakapan entrepreneur
4. Social entrepreneur (BAGS)
Kategori keempat, social entrepreneur adalah para pendiri dan pengelola organisasi-
organisasi sosial yang berhasil menghimpun dana untuk melaksanakan tugastugas sosial.
Hal ini jarang dikategorikan sebagai entrepreneur (Suherman 2008: 28).
Penjelasan dari keempat karegori entrepreneur tersebut membuktikan bahwa ternyata
entrepreneurship demikian luas ruang lingkupnya, yang mencakup hampir semua lingkungan
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
- Muchson. (2017). ENTERPRENEURSHIP (KEWIRAUSAHAAN). Yogyakarta: Guepedia
- Muslim, dkk. (2023). KIAT SUKSES MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR. Malang:
Madza Media
- Hasanah. (2015). ENTERPRENEURSHIP. Makassar: CV. Misvel Aini Jaya