Kuliah 2 Kewirausahaan
Kuliah 2 Kewirausahaan
Kuliah 2 Kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
2. Faktor pendidikan.
3. Faktor Pengalaman.
Cara Mengembangkan Pola Pikir Kewirausahaan :
1. Mengembangkan Pola Pikir Positif.
1.Orientasi strategis
2. Komitmen terhadap peluang.
3. Komitmen terhadap sumber daya
4. Kontal sumber daya.
5. Struktur manajemen
6. Filosofi pemberian penghargaan
7. Orientasi pertumbuhan
8. Kultur kewirausahaan
KEMAMPUAN MENGENALI PELUANG
Salah satu ciri yang membedakan seorang wirausaha dengan
yang bukan wirausaha adalah memiliki kemampuan untuk
mengenali peluang bisnis.
Risiko berwirausaha memiliki sisi negatif dan positif. Dari sisi negatif,
risiko muncul karena situasi yang dihadapi dalam berbisnis tidak
pasti. Berbagai kemungkinan dapat terjadi dalam situasi yang tidak
dapat ditebak. Contoh, banyak perusahaan yang mengalami
kebangkrutan akibat krisis moneter dunia yang terjadi pada tahun
1997-1998. Krisis ekonomi di Indonesia bahkan tercatat sebagai
yang terparah di Asia Tenggara pada saat itu. Kondisi global yang
fluktuatif merupakan faktor lingkungan yang sulit untuk dikendalikan
oleh seorang wirausaha. saat itu. Kondisi global yang fluktuatif
merupakan faktor lingkungan yang sulit untuk dikendalikan oleh
seorang wirausaha.
Dari sisi positif, jika wirausaha dapat memperhitungkan risiko secara
tepat, maka keuntungan bisnis justru akan diperoleh. Banyaknya risiko
yang ditemui seharusnya membuat seorang wirausaha justru selalu
berusaha untuk memperhitungkan strategi bisnis dengan cerdas, agar
dapat meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Kreativititas
Kreativitas Kemampuan menghasilkan ide-ide baru dengan
menggabungkan, mengubah, atau memoles ide yang sudah ada.
Kreativitas ditandai dengan kemampuan untuk membuat dan
menciptakan sesuatu menjadi bentuk yang baru, untuk menghasilkan
sesuatu melalui keterampilan imajinatif. Kreativitas adalah kemampuan
untuk menghasilkan ide baru dengan menggabungkan, mengubah,
atau memodifikasi ide yang telah ada.
Kreativitas juga merupakan sikap, kemampuan untuk
menerima perubahan dan kebaruan, keberanian untuk
bermain dengan ide dan berbagai kemungkinan, dan
fleksibilitas dalam cara pandang. Kreativitas juga adalah
proses, orang yang kreatif akan bekerja keras dan terus-
menerus meningkatkan ide dan solusi, dengan membuat
perubahan dan perbaikan secara bertahap terhadap karya-
karya mereka. Kreativitas juga merupakan sikap, kemampuan
untuk menerima perubahan dan kebaruan, keberanian untuk
bermain dengan ide dan berbagai kemungkinan, dan
fleksibilitas dalam cara pandang. Kreativitas juga adalah
proses, orang yang kreatif akan bekerja keras dan terus-
menerus meningkatkan ide dan solusi, dengan membuat
perubahan dan perbaikan secara bertahap terhadap karya-
karya mereka.
Berpikir Kreatif
Setiap ide adalah hasil dari pemikiran dan setiap produk adalah manifestasi dari
ide seseorang. Para pemikir yang kreatif adalah orang yang melihat suatu masalah
sebagai suatu kesempatan untuk meningkatkan dan melakukan sesuatu yang baru
atau sesuatu yang lebih baik.
Pemikir yang kreatif Orang yang melihat suatu masalah sebagai suatu kesempatan
untuk meningkatkan dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lebih
baik.
Mereka adalah orang yang selalu menanamkan dua pertanyaan penting dalam
pikiran mereka, yaitu "Apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki sesuatu
yang telah ada?”, atau “Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat sesuatu yang
lebih baik dari yang telah ada?” (Okpara, 2007).
Kemampuan Inovasi
Inovasi
Menambahkan sesuatu yang baru terhadap suatu produk atau proses yang
telah ada. Eksploitasi ide-ide baru.
Inovasi adalah kunci untuk melakukan pengembangan pada perusahaan,
wilayah, atau bahkan pengembangan suatu negara. Seiring dengan terjadinya
perubahan teknologi, maka penjualan berbagai produk lama akan mengalami
penurunan, demikian pula terjadi pengurangan atau penutupan industri-
industri lama. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai penemuan baru maupun
inovasi untuk memperkuat perkembangan ekonomi masa depan.
Jenis-jenis Inovasi
Inovasi memiliki beberapa tingkatan, tergantung pada keunikan ide-ide yang
dihasilkan. Hisrich, dkk., (2010) mengajukan tiga tingkatan inovasi seperti
terlihat pada Gambar 2.2, yaitu breakthrough innovation, technological
innovation, dan ordinary innovation.
Breakthrough innovation Inovasi yang sangat unik, paling jarang dilakukan,
merupakan bentuk inovasi awal dari suatu area yang sedang dikembangkan.
Yang termasuk inovasi breakthrough adalah penemuan penicillin, mesin uap,
komputer, pesawat, kendaraan, internet dan teknologi nano.
Jenis inovasi kedua adalah inovasi technological, yang lebih sering muncul
setelah inovasi breakthrough.
Technological innovation Inovasi yang muncul setelah breakthrough
innovation, merupakan inovasi pengembangan dari inovasi awal
Contoh inovasi teknologi adalah penemuan PC (personal computer), pesan
suara dan teks, dan pesawat jet.
Jenis inovasi yang terakhir adalah inovasi ordinary, yaitu inovasi yang paling
umum dijumpai. Jenis inovasi ini umumnya merupakan pengembangan dari
suatu inovasi teknologi untuk menghasilkan produk barang atau jasa yang
lebih baik atau yang lebih sesuai dengan selera pasar. Inovasi ini biasanya
dilakukan setelah melakukan analisis pasar, bukan karena dorongan faktor
teknologi.
Sebagai contoh, kreasi nasi liwet instan dari beras Garut yang
diciptakan oleh Andris Wijaya, dengan nama ‘Seribu Satu’. Nasi liwet
instan yang dikemas dalam kemasan plastik berukuran 250 dan 500
gram tersebut memiliki beragam rasa, mulai dari rasa original, pete,
jengkol, cumi, teri dan jambal. Sebagai contoh, kreasi nasi liwet
instan dari beras Garut yang diciptakan oleh Andris Wijaya, dengan
nama ‘Seribu Satu’. Nasi liwet instan yang dikemas dalam kemasan
plastik berukuran 250 dan 500 gram tersebut memiliki beragam
rasa, mulai dari rasa original, pete, jengkol, cumi, teri dan jambal.