Resume Tasawuf

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

RESUME

TAUHID DAN AKLAQ TASAWUF


DOSEN PENGAMPU : PROF.DR.H.ABDUL HADI,M.AG

Disusun oleh :
Nama : Rafa Shira Najdah
Nim : 2202056066
Kelas : Ilmu Hukum B1

ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN WALISONGO SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
Ilmu Tauhid dan Obyek kajiannya
1. Definisi Ilmu Tauhid
2. Dasar-dasar tauhid
3. Faham-faham Tauhid
4. Jabariyyah
5. Qadariyyah
6. Mujassimah
7. Mu’tazilah
8. Murji’ah
9. Ta‘lĩmiyyah/ Syĩ ‘ah
10. Asy’ariyyah
11. Maturidiyyah
12. Salafi/ Wahabiyah : Tauhid 3
13. Gaib: Tuhan, Malaikat, syaitan, jinn, ruh, dll.
14. Mengenal Allah ‘azza wa jall
15. Sifat-sifat Allah dan Asma’
16. Rasul dan Nabi persamaan dan perbedaannya
17. Ma‘ṣũm: pandangan Sunnĩy dan Syĩ’iy
18. Wali
19. Mu’jizat, karãmah, ma‘ũnah dan sihir.
20. Enam alam: 1.arwah, 2.rahim, 3.dunia, 4.barzakh, 5.hari kebangkitan dan maḥsyar, 6.
surga
dan neraka.

Ilmu Akhlaq
21. Definisi Ilmu Ahlãq dan obyek kajiannya
22. Akhlaq Nabi Muhammad
23. Kesadaran dan tingkatannya
24. Akhlaq otonom
25. Akhlaq heteronom
26. Akhlaq, etic dan etiket
27. Akhlaq terhadap diri sendiri,
28. akhlaq terhadap keluarga, ayah, ibu, dan saudara
29. akhlaq terhadap masyarakat
30. Akhlaq terhadap negara: cinta tanah air, lingkungan, pegawai, pejabat, dan kepala negara.

Ilmu Tasawuf
31. Definisi Tasawuf dan obyek kajian
32. Sejarah tasawuf
33. Sejarah tarekat
34. Macam-macam tasawuf
35. As-ṣifat al-maḥmũdah
36. As-ṣifat al-mażmũmah
37. Tujuan hidup
38. Maqãmãt
39. Macam-macam tarekat
40. Tokoh-tokoh sufi dan perilaku mereka
Materi 1 dan 2

DEFINISI ILMU TAUHID, DAN DASAR-DASAR TAUHID

A. Definisi Ilmu Tauhid


Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan akidah agama
dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan,dalil-dalil nya yaitu dalil naqli,dalil aqli,
dan dalil wijdani.Adapun Definisi Ilmu Tauhid secara bahasa dan istilah
a) Ilmu Tauhid Menurut Bahasa
Ilmu tauhid berasal dari kata wahhada yang artinya keyakinan atas keesaan Allah
b) Ilmu Tauhid Menurut Istilah
Ilmu yang membahas tentang Allah swt,sifat-sifat wajib, sifat-sifat yang boleh disifatkan,
sifat-sifat yang harus ditiadakan.
B. Dasar-Dasar Tauhid
Dasar tauhid menurut dalam kitab aqidatul awam aqoidul khosim. Apa itu kitab Aqidatul
Awam? Kitab Aqidatul Awam adalah salah satu nadhom yang popular,seusuai namanya kitab
ini berarti “aqidah untuk orang-orang awam”yang diperuntukan kepada umat islam tentang
ilmu tauhid lebih dalam.
Dasar-dasar yang digunakan oleh ulama Ahlusunnah Wal Jamaah yaitu:
1. Mengenal 20 sifat wajib Allah
2. 1 Sifat Jaiz Allah
3. 4 Sifat Wajib Rasul
4. 1 Sifat Jaiz Rasul
Adapun dasar-dasar tauhid yang ada diluar Ahlusunnah Wal Jamaah yaitu:
1. Sifat Rububiyah: Rububiyah ini adalah mentauhidkan Allah atau mengesakan Allah
melalui penciptaannya,kekuasaannya,dan segala aturan yang ada dimuka bumi.
2. Sifat Uluhiyah: Uluhiyah ini adalah mengesakan seluruh bantuk ibadah kepada Allah
misalnya berdo’a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, harapan
dalam cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah.
3. Asmaul Husnah: Asmaul Husnah ini sendiri adalah kumpulan nama-nama Allah, yang
berjumlah 99 nama dan terdapat dalam hadist.
Materi 3 dan 4
PAHAM PAHAM TAUHID DAN JABIRIYYAH
Menurut Husain Affandi Al-Hisr, Imu Tauhid merupakan ilmu yang membahas tentang
menetapkan akidah dengan dalil dalil yang meyakinkan.
Jabariyyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. Menurut Asy-Syahrastani
jabariyah mempunyai arti menghilangkan perbuatan hamba secara hakikat dan menyandarkan
perbuatan kepada allah.
Dalam sejarah, orang yang pertama kali mengemukakan paham jabariyah adalah Al-Ja’ad bin
Dirham. Pandangan Al Ja’ad diikuti oleh pengikutnya, yaitu Jahm bin Safwan. Paham
Jabariyah yang dikemukakan okeh Jahm bin Safwan adalah jabariyah yang ekstrem.
Sementara itu, Jabariyah yang mderat seperti yang dikemukakan oleh Hussain bin
Muhammad An-Najjar dan Dirrar bin ‘Amr.
Materi 5
Qadariyah
Qodariyah atau dalam Bahasa arab ‫ قداريه‬Qidriyah adalah sebuah ideologi bid’ah didalam
aqidah islam yang muncul dipertenghan abad pertama hijriyah di Basrah,Irak.Kelompok ini
memiliki keyakinan mengingkari takdir,yaitu bahwa perbuatan makhluk berada diluar
kehendak Allah.Para hamba berkehendak bebas menentukan perbuatannya sendiri dan
makhluk sendirilah yang menciptakan amal tanpa adanya andil dari Allah.
Ideologi Qoadariyah murni adalah mengingkari takdir.Yakni semua perkataan yang ada
merupakan seuatu yang baru (terjadi seketika) diluar takdir dan ilmu Allah.Allah baru akan
mengetahui setelah takdir itu terjadi.
Namun paham Qodariyah yang murni dapat dikatakan telah punah, akan tetapi masih bisa
dijumpai pada masa sekarang. Dari paham Qodariyah ini meskipun kini menetapkan bahwa
Allah sudah mengetahui segala perbuatan hamba tersebut sebelum terjadi.
Materi 6
Mujassimah
Kaum musyabbihan artinya kaum yang menyerupakan. Kaum musyabbihah di gelari kaum
musyib [menyerupakan] karena mereka menyerupakan tuhan dengan makhluk-nya. Mereka
bahwa tuhan allah bertangan, bermuka ,berkaki, bertubuh seperti manusia.
Ada orang yang menamai mereka dengan “kaum hasyawiyah”. Hasyawiyah artinya
percakapan omong kosong, percakapan di luar batas, percakapan hina-hina. Jadi mereka itu
adalah kaum omong kosong.
Pokok Ajarannya
1.Tuhan allah bermuka dan bertangan
2.Tuhan allah duduk bersela diatas arsy
3. Tuhan di atas langit
Materi 7
Mu’tazilah
Kaum mu’ tazilah merupakan sekelompok manusia yang pernah menggemparkan
dunia islam selama lebih dari 300 akibat fatwa fatwa mereka yang menghebohkan, selama
waktu itu pula kelompok ini juga telah menumpahkan ribuan darah kaum muslimin terutama
para ulama ahlussunnah yang bersikukuh dengan pedoman mereka.
Tokoh tokoh mu’tazilah dan pemikiran nya
1. Washil bin atha
2. Abu Huzail al-Allaf (w. 235 H)
3. Al- jubba’i
4. An-Nazzam
5. Al- jahiz
6. Mu‟ammar bin Abbad
7. Bisyr al-Mu’tamir
8. Abu Musa al-Mudrar
9. Hisyam bin Amr al-Fuwat
Perkembangan aliran mu’tazilah
sebagai aliran teologi Disisi lain secara umum, aliran Mu‟tazilah melewati dua fase yang
berbeda. Fase Abbasiyah (100 H - 237 M) dan fase Bani Buwaihi (334 H). Generasi pertama
mereka hidup di bawah pemerintahan Bani Umayah untuk waktu yang tidak terlalu lama.
Kemudian memenuhi zaman awal Daulah Abbasiyah dengan aktivitas, gerak,teori, diskusi
dan pembelaan terhadap agama,dalam suasana yang dipenuhi oleh pemikiran baru.
Materi 8
Murji’ah
Murji'ah merupakan kelompok yang tidak sependapat dengan Khawarij yang menghukum
orang kafir bagi yang melakukan dan menerima tahkim. Pokok-pokok ajaran Murji'ah pada
dasarnya bersumber dari gagasan atau doktrin irja, yang diterapkan pada berbagai mata
pelajaran, baik politik maupun teologis.
Secara garis besar, ajaran-ajaran pokok Murji'ah adalah:
1. Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Jadi pengikut golongan ini tak dituntut
membuktikan keimanan dalam perbuatan sehari-hari. Ini merupakan sesuatu yang janggal
dan sulit diterima kalangan Murji'ah itu sendiri, karena iman dan amal perbuatan dalam Islam
merupakan satu kesatuan yang harus selaras dan berkesinambungan.
2. Selama meyakini 2 kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa besar tak dihukum
kafir. Hukuman terhadap perbuatan manusia ditangguhkan, artinya hanya Allah yang berhak
menjatuhkannya di akhirat.
Adapun kaum Murji'ah terbagi menjadi dua golongan, yaitu Murji'ah Moderat dan Murji'ah
Ekstrem.
Materi 9
Ta’limiyyah/Syi’ah
A. Syi'ah
Istilah syiah berasal dari bahasa Arab dan pengikut syiah disebut syi’i. Kata syiah menurut
estimologi ahas Arab yang bermakna, pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga
bermakna, kaum yang berkumpul atas suatu perkara. Adapun menurut terminologi islam kata
ini bermakna, mereka yang mengatakan Ali bin Abi Thalib adalah yang paling berhak utama
untuk memegang tampuk kepimpinan atas kaum muslim, demikian pula anak cucunya.
B. Sejarah Syi’ah
Aliran syiah muncul pada akhir masa ke khalifahan Utsman bin Affan. Yaitu Abdullah bin
Saba seorang yahudi yang menjadi seorang muslim dan disebut agen yahudi untuk
disusupkan ke dalam umat islam guna merusak tatanan agama dan masyarakat muslim. Syiah
sendiri merupakan salah satu sekte pecahan dari islam. Dalam keyakinan syiah dikatakan
Rasulullah menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai pengganti kekhalifahan islam selanjutnya.
Mereka percaya bahwa keluarga Muhammad (yaitu para imam syiah) adalah sumber terbaik
tentang Quran dan islam, guru terbaik tentang islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa
serta penjaga terpercaya dan tradisi sunnah. Secara khusus, syiah berpendapat bahwa Ali bin
Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah
penerus ke khalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang
diakui oleh Sunni. Menurut kyakinan syiah, Ali bin Abi Thalib berkedudukan sebagai
khalifah dan imam melalui wasiat Nabi Muhammad.
Materi 10
ALIRAN ALASY’ARIYAH
Sejarah Munculnya Paham Asy’ariyah
Teologi Asy’ariyah muncul karena tidak terlepas dari, atau malah dipicu oleh situasi sosial
politik yang berkembang pada saat itu. Teologi Asy’ari muncul sebagai teologi tandingan
dari aliran Mu’tazilah yang bercorak rasionil. Aliran Mu’tazilah ini mendapat tantangan
keras dari golongan tradisionil Islam terutama golongan Hambali. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pada tahun 827 M. Khalifah Abbasiyah, al-Makmun, menerima doktrin Mu’tazilah secara
resmi, dan dilanjutkan pada pemerintahan dua khalifah setelahnya. Orang-orang yang teguh
memegang tradisi, khususnya Ahmad bin Hanbal disiksa bahkan lebih dari itu, orang- orang
yang tidak memahami defenisi dogmatis Mu’tazilah yang cerdas atau menolak menerima
mereka, dan kadang-kadang sebagian besar dianggap kafir.
Adapun pokok-pokok ajaran Abu Hasan al-Asy’ary adalah sebagai berikut:
1. Zat dan sifat-sifat Tuhan.
2. Kebebasan dalam berkehendak
3. Akal dan wahyu
4. Qadimnya kalam Allah (al-Qur’an)
5. Melihat Allah
6. Keadilan
7. Kedudukan orang yang berbuat dosa
Materi 11
MATURIDIAH
Munculnya Aliran Maturidiah. Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmud Al-
Maturidi lahir di Samarkand pada pertengahan kedua dari abad ke-9 M dan meninggal pada
tahun 944 M. Tidak banyak diketahui mengenai riwayat hidupnya. Ia adalah pengikut Abu
Hanifah. Sistem pemikiran teologi yang ditimbulkan Abu Mansur termasuk dalam golongan
teologi Ahli Sunnah dan dikenal dengan nama alMaturidiah. Sebagai pengikut Abu Hanifah
yang banyak memakai rasio dalam pandangan keagamaannya, alMaturidi banyak pula
memakai akal dalam sistem teologinya. Oleh karena itu antara teologinya dan teologi yang
ditimbulkan oleh al-Asy’ari terdapat perbedaan, dan keduanya timbul sebagai reaksi terhadap
aliran Mu’tazilah. Salah satu pengikut penting dari al-Maturidi ialah Abu al-Yusr Muhammad
alBazdawi (421-493 H).
pemikiran-pemikiran Aliran Maturidiah baik Samarkand maupun Bukhara
1.Pelaku dosa besar
Aliran Maturidiah baik Samarkand maupun Bukhara tampaknya sepakat bahwa pelaku dosa
besar masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Balasan yang
diperolehnya kelak di akhirat bergantung pada yang dilakukannya di dunia. Jika ia meninggal
tanpa taubat terlebih dahulu, keputusannya diserahkan sepenuhnya pada kehendak Allah
SWT. Jika menghendaki pelaku dosa besar itu diampuni, ia akan memasukkannya ke neraka,
tetapi tidak kekal di dalamnya.
2. Perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia Mengenai perbuatan Tuhan terdapat
perbedaan antara Maturidiah Samarkand dan Bukhara. Aliran Maturidiah Samarkand
memberikan batas pada kekuasaan dan kehendah mutlak Tuhan, bahwa perbuatan Tuhan
hanya menyangkut hal-hal yang baik saja.
Materi 12
Salafi/Wahabi
Trilogi Tauhid menurut salafi wahabi :
Tauhid Rububiyyah
Tauhid rububiyah berasal dari nama dan sifat allah, “Rabb” yang berarti Allah pencipta.
Secara istilah Tauhid Rububiyyah memiliki arti yakni bahwa Allah satu-satunya yang
menciptakan, mengendalikan dan pemilik alam semesta ini.
Tauhid uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah adalah tauhid yang mentauhidkan Allah melalui segala pekerjaan
mahkluk untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tauhid Uluhiyyah juga di definisikan
meyakini bahwa tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah. Adapun bukti kita harus
mengimani terhadap Tauhid Uluhiyah adalah firman Allah swt dalam al Qur’an al isra ayat
22: Lā taj'al ma'allāhi ilāhan ākhara fa taq'uda mażmụmam makhżụlā Artinya : janganlah
kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak
ditinggalkan (Allah).
Tauhid Asmaa' was Sifat
Secara istilah tauhid Asmaa' was Sifat terdiri dari tiga kata yakni Asmaa, was dan Sifat. Kata
Asmaa sendiri adalah bentuk plural dari kata ism yang memiliki arti nama. Kata wa memiliki
arti dan, Sedangkan Sifat adalah bentuk plural dari kata sifah yang memiliki arti sifat. Jadi
dapat disimpulkan Tauhid Asmaa' wash Shifat yaitu mengesakan nama-nama dan sifat-sifat
Allah yang dalam pada al-Quran dan hadits. Dalilnya terdapat pada surah Asy-syura ayat 11
Materi 13
Gaib: Tuhan, Malaikat, Syaitan, Jin, Ruh, DLL
DEFINISI GAIB
Gaib adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang tidak bisa dilihat oleh indera
manusia karena sifat nya yang tak tampak namun, keberadaan nya dapat kita rasakan atau
nyata berada di sekeliling kehidupan Makhluk gaib yang telah ALLAH swt ciptakan mereka
semua memiliki peranan nya masing masing dalam menjalani kehidupan berdampingan
dengan makhluk ALLAH swt lainnya yaitu makhluk hidup
makhluk gaib yang di ciptakan oleh ALLAH swt diantaranya
a) Malaikat
b) Syaitan
c) Jin
d) Ruh
1. Tuhan
Tuhan adalah pencipta alam semesta ini. Tuhan termasuk sesuatu yang gaib karena tidak
dapat dilihat oleh indra manusia namun, kita dapat merasakan keberadaan nya, perlindungan
nya, pengawasan nya yang nyata. ALLAH swt sama hal nya seperti malaikat tidak memiliki
hawa nafsu, tidak makan, tidak minum, tidak berekeluarga karena ALLAH maha esa. Dialah
yang mengatur semua yang ada di alam semesta ini. Kemudian dalam firman-Nya pula Allah
SWT menegaskan: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Mahaesa, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (QS. Al
Baqarah, 2:163).
2. Malaikat
Malaikat adalah ciptaan ALLAH swt yang diciptakan di memiliki hawa nafsu, tidak makan,
tidak minum dan Malaikat bukan laki-laki dan bukan pula perempuan, Allah melaknat orang-
orang Musyrik Arab dahulu karena mengatakan bahwa Malaikat adalah seorang wanita. Hal
ini sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat
yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang
perempuan.
3. Syaitan
Syaitan adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang gaib. Syaitan termasuk ke dalam kata sifat
yang menyimpang dari tabiat nya berupa kejahatan atau keburukan
4. Jin
Jin adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang tercipta dari api dan dianugerahi akal seperti
manusia. Namun sifat nya yang angkuh dan sombong dan suka menggoda manusia agar
berbuat menyimpang dari ajaran ALLAH swt. tujuan diciptakannya jin dan manusia ialah
dalam rangka beribadah kepadanya. Demikian ditegaskan dalam firman Allah surat al
Dzariyyat ayat 56
5. Ruh
Roh adalah sesuatu yang ada di dalam setiap tubuh manusia yang hidup. Bahkan roh sebagai
sesuatu penyebab adanya kehidupan ataupun kematian seseorang.
Materi 14
Mengenal Allah ‘ azza wa jalla
PENGERTIAN ALLAH AZZA WA JALLA
Allah Azza Wa Jalla adalah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung. merupakan gelar
Allah yang berarti Dialah pemilik kebesaran dan kehormatan, Allah lah Yang Maha Kuat dan
tidak terkalahkan. Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada perkara yang dipelajari dalam ilmu
tersebut. Karena tidak ada yang lebih mulia daripada Allâh Subhanahu wa Ta’ala, maka ilmu
mengenal Allâh merupakan ilmu yang paling mulia.
Mengenal ALLAH Azza Wa Jalla
Mengenal Allâh Azza wa Jalla mencakup 4 bagian yaitu :
1. Mengenal keberadaan Allâh.
2. Mengenal keesaan rububiyah Allâh.
3. Mengenal keesaan uluhiyah Allâh (hak Allâh untuk diibadahi)
4. Mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla
Materi 15
Sifat-sifat dan Asma-asma Allah
Para ulama kemudian menetapkan apa yang disebut Aqaid Seket (akidah 50)
sebagaimana diterangkan dalam beberapa kitab akidah Ahlusssunnah wal Jama'ah adalah
akidah tentang sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah; dan bagi para Nabi. Aqoid seket
adalah pembahasan tentang sifat Allah Swt dan Rasulnya yang berjumlah 50. Sifat 50 (seket)
tersebut terdiri dari 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 1 sifat jaiz sedangkan sifat Rasul
terdiri dari 4 sifat wajib, 4 sifat mustahil dan satu sifat jaiz. Sifat wajib adalah sifat yang
harus ada pada Dzat Allah swt. sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Sifat-sifat wajib Allah tidak
dapat diserupakan dengan sifat-sifat makhluk-Nya maka sifat Allah wajib diyakini dengan
akal (wajib aqli) dan berdasarkan Al Qur‟an dan hadits Nabi saw. (wajib naqli).
1.Sifat Wajib Allah
Sifat wajib adalah sifat yang harus ada pada Dzat Allah swt. Sebagai kesempurnaan bagi
Nya. Sifat-sifat wajib Allah tidak dapat diserupakan dengan sifat-sifat makhluk-Nya maka
sifat Allah wajib diyakini dengan akal (wajib aqli) dan berdasarkan Al Qur‟an dan hadits
Nabi saw. (wajib naqli). Memahami sifat tersebut membuat kita, sebagai hamba, terasa lebih
dekat kepada-Nya. Allah SWT yang maha sempurna, sejatinya memiliki sifat-sifat yang tidak
terbatas.
2.Sifat Jaiz Allah
Sifat Jaiz bagi Allah Swt. adalah melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau)
meninggalkannya, seperti dijadikannya manusia itu kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan
lain sebagainya.Atau di dalam kitab-kitab tauhid lainnya dibahasakan sifat jaiz bagi Allah
Swt.
3.Sifat Mustahil Allah
Sifat mustahil Allah SWT adalah sifat- sifat yang tidak mungkin ada dan pasti tidak dimiliki
oleh Allah dan merupakan lawan dari sifat wajib Allah. Itulah sebabnya sifat mustahil juga
ada 20 yang berkebalikan dari 20 sifat wajib Allah.
ASMA-ASMA ALLAH
Rasulullah pernah menyebut secara eksplisit bahwa Allah memiliki 99 nama indah atau lebih
dikenal sebagai Asmaul Husna (pelafalan yang lebih tepat sejatinya adalah al-asmâ’ al-
ḫusnâ). Sabda Nabi tersebut terekam dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim.
Jumlah Asmaul Husna sebenarnya terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait
jumlah nama-nama Allah. Sebagian mengatakan bahwa nama Allah pada dasarnya tidak
terbatas pada angka tertentu. Ada pula yang berpendapat, bahwa jumlah nama itu
terbatas di angka tertentu (100, 1000, 99, dan lainnya) meskipun sebagian nama-nama-Nya
tidak diketahui manusia.
Materi 16
Rasul dan Nabi Persamaan dan Perbedaan

A. Persamaan antara Rasul dan Nabi


1. Pertama bahwa para Rasul dan Nabi sama -sama utusan Allah yang merupakan seseorang
yang dipilih khusus oleh Allah serta memiliki sifat khusus dan sama -sama diberikan wahyu
oleh Allah.
2. Yang kedua merupakan setiap Nabi dan Rasul yang dikirim oleh Allah adalah seorang
laki-laki. Karena Al-Quran juga menjelaskan bahwa tidak ada nabi dan rasul yang berjenis
kelamin perempuan.
3. Pada saat Nabi dan Rasul dilahirkan ke dunia sampai kematiannya, mereka tidak memiliki
sifat buruk . Karena nabi dan rasul memiliki sifat yang diselamatkan dari dosa
B. Perbedaan antara Nabi dan Rasul
Seorang Rasul merupakan seorang Nabi ,akan tetapi sorang Nabi belum tentu seorang Rasul.
Tingkatan dari kerasulan ini lebih tinggi dari pada tingkat dari kenabian, rasul lebih penting
dari pada nabi berdasarkan Ijma” karena rasul memiliki hak yang istimewa dengan risalah
yang (tingkat) lebih tinggi daripada tingkat kenabian.
Materi 17
Ma’sum: Pandangan Suni dan Syiah
Maksum merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh para nabi dan rasul Allah SWT.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maksum artinya terbagi, terpisah, tercerai,
dan lepas, sedangkan secara istilah berarti bebas dari segala dosa. Imam Muhammad Shirazi
(2002) mendefinisikan maksum berarti bebas dari dosa dan kesalahan. Secara istilah,
maksum berarti suci dari berbuat dosa atau terpelihara dari berbuat dosa, kesalahan, dan
kekeliruan.
Konsep maksum di kalangan Sunni hanya berlaku bagi para nabi dan rasul saja,
sehingga yang dimaksudkan dengan ‘ismah menurut kelompok ini adalah pemeliharaan Allah
SWT terhadap para nabi dan rasul-Nya dari perbuatan dosa dan maksiat, serta dari
kemungkaran-kemungkaran dan perkara-perkara yang diharamkan. Maksum bersifat esensial
yang melekat dalam diri para nabi dan rasul yang membedakan mereka dengan manusia
umumnya. Mengenai sosok yang dianggap maksum, sebagian besar ulama Sunni meyakini
bahwa ‘ismah hanya dikhususkan bagi para nabi dan rasul. Tidak terdapat dalam diri seorang
pun selain mereka, sebab setiap manusia biasa selalu menjadi sasaran berbuat khilaf dan
dosa.
Materi 18
Wali
1.Pengertian Wali
Wali adalah isim fa’il dari kata wala-yali yang berati dekat dengan sesuatu/menolong. Isim
fa’ilnya berarti orang yang dekat dengan allah sehingga mendapatkan pertolongan dari allah.
Wali menurut istilah adalah orang yang memiliki kedekatan dengan allah karena
keimanannya dan ketakwaannya serta berbuat ihsan yang selalu bergantung kedapa allah
sehingga ia mendapatkan perlindungan dari allah
2.Ciri-Ciri Wali
a. Selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya, baik wajib maupun sunah, dan
menghindari larangan Allah dan rasulnya baik haram, makruh, maupun mubah
b. Selalu bertobat kepada Allah setiap kali tergelincir melakukan kesalahan walaupun kecil
c. Selalu menyucikan diri lahir dan batin dengan memperbanyak dzikir dan mujahadah
d. Selalu bersyukur atas nikmat dan kehendak Allah.
e. Selalu menghadirkan Allah dalam hatinya, pada setiap detak jantungnya dan hembusan
napasnya
Ciri ciri wali menurut Abu Nu’aim al Asbahani sebagai berikut
a. Memiliki haibah sehingga ia dipatuhi dan dijadikan rujukan oleh orang orang yang
bertujuan baik
b. Memiliki pengaruh sehingga ketika mengajak orang selalu diikuti
c. Selalu taat dan tidak pernah berbuat sesuatu yang tercela
d. Zuhud dari hal hal yang duniawi
Materi 19
Mu’jizat, Karamah, Ma’unah, dan Sihir
1. Mukjizat
Kata "mukjizat" berasal dari bahasa Arab “akjaza-yukjizu-mukjizat” yang artinya, sesuatu
yang melemahkan atau mengalah. Secara istilah, mukjizat bermakna sesuatu yang terjadi
pada diri Nabi atau Rasul Allah SWT dan bersifat istimewa atau berada di luar batas akal
manusia. Mukjizat diberikan kepada Nabi atau Rasul bertujuan untuk membuktikan bahwa
dirinya merupakan utusan Allah SWT. Mukjizat merupakan sesuatu yang tidak dapat ditiru
oleh siapapun. Mukjizat memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mukjizat hanya diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi atau Rasulnya
2) Mukjizat adalah kejadian di luar batas kemampuan manusia
3) Mukjizat merupakan bukti atas kekuasaan Allah SWT
4) Mukjizat adalah bukti kenabian maupun kerasulan
2. Karomah
Karomah artinya kelebihan, keistimewaan, maupun kejadian luar biasanya yang
dianugerahkan kepada mereka-mereka yang dicintai oleh Allah SWT lantaran
ketaatannya. Beberapa orang yang mendapatkan karomah adalah mereka-mereka
yang terpilih seperti para waliyullah (para kekasih Allah SWT). Adapun beberapa
ciri-ciri karomah sebagai berikut:
1. Karomah diturunkan kepada Allah bukan kepada Nabi dan Rasul
2. Karomah dianugerahkan tanpa adanya syarat tertentu seperti berdoa maupun
merapalkan dzikir secara khusus.
3. Karomah diberikan kepada orang yang alim dan salih secara sadar maupun tidak
4. Karomah bertujuan sebagai penguat keimanan seorang penerima
5. bahwa karomah dibagi menjadi dua berdasarkan jenis, yaitu karomah hisyam dan
karomah ma’nawiyah.
6. Karomah hisyam seperti dapat terbang di udara dan berjalan di atas air. Sedangkan,
karomah ma’nawiyah seperti terbukanya hijab kelalaian, kasyaf (kesucian hati), dan
naik kepada maqam ihsan.
3. Maunah
Maunah artinya keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada seorang mukmin
yang tengah berada dalam masa sulit. Maunah juga dapat dimaknai dengan pertolongan
Allah SWT kepada hambanya. Allah Subhanahu wata'ala memberikan maunah kepada
siapa pun yang dikehendaki-Nya baik nabi, para wali, atau manusia biasa.
4. Sihir
Menurut Fakhruddin ar-Razi mengemukakan, secara istilah Syari’at, sihir hanya khusus
berkenaan dengan segala sesuatu yang sebabnya tidak terlihat dan digambarkan tidak
seperti hakikat yang sebenarnya, serta berlangsung melalui
tipu daya.
Materi 20
Enam Alam: Arwah, Rahim, Dunia, Barzakh, Hari kebangkitan dan
mahsyar, Surga dan neraka
Perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga hari akhir. Alam ruh adalah fase
pertama kehidupan manusia, disinilah manusia itu berasal. Di alam ini, manusia
menunggu panggilan dari Allah untuk nantinya ditempatkan dalam jasad yang telah
Allah sediakan. Lalu alam yang kedua yaitu Alam kandungan ini adalah Proses awal
sebelum lahirnya sosok manusia yang baru. Dalam proses ini sunnatullah berjalan,
bermula dari ovum yang dibuahi oleh sperma, kemudian janin tersebut menempel di
dinding rahim, dan dalam penjelasan hadits Arbain an nawawi urutan hadits yang ke
empat rasulullah menjelaskan tentang tahapan manusia dalam kandungan. Manusia
dalam kandungan mengalami beberapa proses, yang mana masing-masing prosesnya
dilalui selama 40 hari.
Selanjutnya Alam Dunia Setelah sekitar 9 bulan lamanya berada didalam kandungan
ibu, lahirlah manusia ke alam dunia dalam keadaan suci. Untuk bekal beribadah kepada
Allah SWT ditanamkan didalam hati manusia rasa keinginan untuk beribadah kepada
Allah SWT, hal ini disebut fitrah manusia. Kemudian Alam Kubur atau Barzah, Barzah
merupakan antara alam dunia dan alam akhirat. Hal ini merupakan salah satu alam yang
di alami manusia mulai dari saat menemui ajal sampai datangnya hari kiamat atau hari
akhir (yumil qiyamah atau yaumil akhir).

Dan yang terakhir adalah Alam akhirat adalah pemberhentian terakhir dari perjalanan
panjang kehidupan manusia, pada alam ini manusia akan di audit seluruh amal kebaikan
dan amal keburukannya. Setelah peristiwa kiamat dimana malaikat meniup terompet
sangkakala membangunkan seluruh arwah yang sedang tidur dalam alam kubur yang
diikuti dengan satu kali teriakan. Semua terbangun dan bergegas menuju ke padang
masyhar untuk untuk dihisap keimanan , perbuatan baik dan buruk selama hidup di
dunia.
Materi 21
DEFINISI ILMU AKHLAK DAN OBJEK KAJIANNYA
lmu Akhlak adalah ilmu untuk menetapkan semua perbuatan manusia. Baik atau buruk, ,
benar atau salahnya, sah atau batal, semua itu ditetapkan dengan mempergunakan ilmu
akhlak sebagai petunjuknya.. Akhlaq adalah suatu kemantapan jiwa yang menghasilkan
perbuatan atau pengalaman dengan mudah, tanpa harus direnungkan dan disengaja.
1. Akhlak kepada Alloh Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita
sebagai mahluk kepada kholiq-Nya,
a.Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai
denganperintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap
perintah Allah, bukti kecintaan kita terhadap Allah dan agama Allah.
b. Berpikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik
yang diucapkan melalui mulut atau di dalam hati. Berpikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan kedamaian hati.
c.Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Manusia sebagia makhluk
ciptaan Allah yang tidak pernah mau berdoa kepada sang penciptanya, maka orang tersebut
termasuk kepada golongan orang yang sombong.
d.Tawakal kepada Allah,tawakal berarti berserah diri kepada Allah atas sumua hal dalam
kehidupannya. Arti tawakal tidak dapat diterima jika hanya berserah diri kepada Allah saja,
melainkan juga disertai dengan usaha(ikhtiar) dan juga doa. Bertawakal tanpa disertai ikhtiar
adalah kemunafikan.
e.Tawaduk kepada Allah, yaitu kita hanyalah makhluk ciptaan tuhan yang tidak memiliki
kekuasaan melakukan serta memiliki apapun didunia ini melaikan dengan kuasa Allah.oleh
karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang
lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
2.Akhlak kepada sesama muslim
Sebagai makhluk ciptaan Allah yang tidak dapat berdiri sendiri, kita harus mengerti akhlak
dan etika dalam kehidupan bersosial yang baik diantaranya sebagai berikut : Memberi
bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya Di dunia ini peranan orang lain tidak
bisa dipungkiri pentingnya dalam kehidupan kita. Tolong-menolong dan saling membantu
merupakan hal wajib yang harus kita tanamkan dalam diri sedari kecil. Kesulitan kita
dimudahkan oleh Allah melalui saudara-saudara kita, kesulitan saudara-saudara kita
merupakan tanggung jawab kita juga. Hukum alam yang tidak kita hindari yaitu hubungan
timbal balik, dimana hari ini ita membantu pasti suat saat kita juga akan dibantu oleh orang
lain.
3. Akhlak kepada non muslim
1. Saling toleransi dalam hal masalah agama (ibadah)
2. Melindunginya kalau mereka meminta pertolongan
3. Jangan saling menyakiti
Materi 22
Akhlak Nabi Muhammad
A. Pengertian Akhlaq dan Pendapat Pendapat Ulama
Ada dua pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan kata “Akhlak”, yaitu pendekatan
secara etimologi (bahasa) dan pendekatan secara terminologi (istilah). Secara etimologi
(bahasa), akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari ٌ ‫ َ ُخ كي‬khuluqun
yang berarti budi pekerti, tingkah laku, perangai, atau tabiat. Kata „Akhlak‟ juga memiliki
sinonim atau persamaan kata dengan „etika‟ dan „moral‟ yang memiliki arti yang sama yaitu
adat kebiasaan. Akan tetapi jika dikaji lebih dalam dan dihubungkan dengan konteks kalimat,
kata akhlak, etika dan moral memiliki pengertian yang berbeda. Etika merupakan ilmu
pengetahuan mengenai asas-asas akhlak, yaitu tentang perbuatan baik dan buruk, tentang hak
dan kewajiban moral. Sedangkan moral merupakan ajaran mengenai baik atau buruk yang
diterima umum
B. Pembagian Akhlak
Adapun pembagian akhlak terdiri dari dua macam, yaitu akhlak karimah atau akhlak
mahmudah (terpuji) dan akhlak mazmumah (tercela). Akhlak mahmudah merupakan salah
satu tanda kesempurnaan iman. Yang mana tanda tesebut dimanifestasikan ke dalam
perbuatan sehari-hari dalam bentuk perbuatanperbuatan yang sesuai dengan ajaran-ajaran
yang terkandung di dalam al-Qur‟an dan al-Sunnah. Sifat terpuji, sebagaimana digambarkan
dalam beberapa ayat di dalam al-Qur‟an seharusnya menjadi identitas hamba-hamba Allah
swt. pada umat ini. Mereka seharusnya menerima seruan Allah melalui ayat-ayat al-Qur‟an,
mendengarkan dan menyaksikan, yang pada gilirannya dari sanalah titik awal pergerakan
mereka. Selain itu, dengan akhlak terpuji ini dapat membantu kita mendapatkan
kesempurnaan hidup, diantaranyamencakup sifat jujur.
Materi 23
Kesadaran dan Tingkatannya
Mengenai defenisi kesadaran, ada banyak versi dan jenisnya, diantaranya:
1) Dalam pandangan klinis, kesadaran ialah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan lingkungan. Berdasarkan tingkatannya, kesadaran dibedakan menjadi 6,
yaitu Compos Mentis (conscious), Apatis, Delirium, Somnolen (Obtundasi, Letargi), Stupor
(soporo koma), dan Coma (comatose).
2) Kesadaran menurut tarekat/tasawuf yaitu tingkat penghayatan manusia dalam beribadah
kepada Tuhannya. Kesadaran ini ada 4 tingkatan yaitu syari’at, tarekat, hakikat dan ma’rifat.
Bahkan al-ghozali membagi titik kesadaran dalam empat tempat, yaitu Qalb, domir, fuad dan
sirr. Dalam diri manusia ada empat lapisan kesadaran yaitu, kesadaran indrawi, kesadaran
jiwa (emotional), kesadaran spiritual (ruh) dan kesadaran tauhid. Kesadaran-kesadaran
tersebut harus dilalui dengan bertahap untuk mencapai tingkat tertinggi dalam kesadaran.
Pembagian ini didasarkan kepada dominasi bagian ruhiah tersebut dalam mempengaruhi pola
kesadaran dan tingkah laku.
Syari’at
Menurut bahasa, syari’at berarti jalan, jalan yang baik untuk sampai kepada satu tujuan yang
benar. Menurut istilah, syari’at ialah aturan-aturan, pondasi, nilai-nilai dan etika yang harus
ada dan dilaksanakan oleh umat suatu agama. Orang yang berada di tingkatan ini, prilakunya
sudah baik. Tapi kesadaran berprilakunya terkadang masih didorong oleh ego diri dan nafs.
Sifat ’ujub dan riya masih sering muncul dan mengiringi prilakunya.
Tarikat
Menurut bahasa tarikat berarti jalan tanpa rambu di padang pasir dan ditempuh oleh suku
badui Arab dari oase ke oase. Para sufi menggambarkan tarikat sebagai prilaku keagamaan
yang ditempuh seseorang sebagai amalan ruhiyah. Seperti para penempuh padang pasir yang
membutuhkan seorang pembimbing yang mengenal medan, para salik yang menempuh jalan
tarikat juga membutuhkan seorang pembimbing spiritual yaitu syekh yang akan menemani
dan membimbingnya dalam bertarekat.
Hakikat
Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran. Di makam ini, kesadaran seseorang bukan hanya
hasil peniruan seperti dua makam sebelumnya. Tetapi merupakan kesadaran utuh yang
diperoleh dari pengalaman langsung terhadap kebenaran yang gaib.
Makrifat
Menurut bahasa, makrifat berarti pengetahuan. Para sufi mengklaimnya sebagai kesadaran
tingkat tinggi yang hanya bisa dicapai segelintir orang. Ia adalah kearifan yang dalam atau
pengetahuan kebenaran spiritual. Ma’rifat ialah tingkatan para nabi, rasul. Serta para sufi dan
orang-orang suci terkemuka.
Materi 24 dan 25
Akhlak Otonom dan Aklak Heteronom
1. Pengertian akhlak otonom dan akhlak heteronom
Menurut Immanuel kant (1724-1804) sikap dibedakan menjadi 2 yaitu otonom
dan heteronom.
a. Otonom sikap adalah manusia menaati sendiri kewajibannya karena dia sendiri.
b. heteronomi sikap adalah sikap dimana orang memenuhi kewajibannya bukan karena dia
insaf bahwa kewajiban itu pantas dipenuhi, melainkan karena ia tertekan, takut berdosa, takut
dikutuk tuhan dan sebagainya orang yang menyadari bahwa kalau dia menaati apa yang
menjadi kewajiban moralnya, ia bukannya secara buta dan terpaksa menaati hukum yang
melulu ditentukan dari luar, melainkan menaati hukum yang juga ditetapkan sendiri dari akal
budinya.
2.Penerapan sikap otonom dan heteronom
Contoh sikap otonom adalah berpakaianlah sesuka Anda, di luar mode atau tren maksudnya
kita berhak memakai model apapun sesuai dengan apa yang sedang kita mau tidak ada tolak
ukur sendiri bebas sesuai keinginana kita. Contoh lagi Dengarkan satu jenis musik atau
lainnya maksudnya kita diberi pilihan terserah kita akan mendengarkan satu musik ataupun
yang lainnya tergantung dengan keinginan kita tidak ada paksaan dari orang lain, orang lain
hanya bisa menyarankan tidak bisa memaksa.
Contoh sikap heteronom adalah Perhatikan dokter pada saran atau resep apa pun maksudnya
kita diharuskannya atau adanya paksaan untuk memerhatikan dokter agar kita tidak salah
dalam menerima saran dan mengambil resep atau apapun itu yang dari dokter. Contoh lagi
Memulai suatu kegiatan karena semua teman memulainya maksudnya kita akan melakukan
suatu kegiatan jikalau teman kita melakukannya terlebih dahulu.
Materi 26
Akhlaq, Etik,dan Etiket
PENGERTIAN AKHLAK
Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau
peragai. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan biasanya
akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Kata akhlak telah disebutkan dalam
(QS.Shad:46) berikut ini. "Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan
(menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia)
kepada negeri akhirat." (QS Shad : 46). Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah
salah satu sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu
perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.
PENGERTIAN ETIK
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap,
cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang
melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti
yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens,
2000)
PENGERTIAN ETIKET
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :
1. Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang)
yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
2. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam
pergaulan agar hubungan selalu baik. Perbedaan Etiket dengan Etika K. Bertens dalam
bukunya yang berjudul “Etika” (2000) memberikan 4 (empat) macam perbedaan etiket.
Materi 27
Tauhid dan Akhlaq Tasawuf Akhlaq Terhadap Diri Sendiri
Pengertian akhlak terhadap diri sendiri
Menurut etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab akhlak bentuk jamak dari mufradnya
khuluq yang berarti “budi pekerti”. Sedangkan menurut terminologi, kata “budi pekerti”, budi
adalah yang ada pada manusia, berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh
pemikiran, ratio. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh
perasaan hati yang disebut behavior. Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban
terhadap dirinya sendiri. Namun bukan berarti kewajiban ini lebih penting daripada
kewajiban kepada Allah. Jadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah
sikap seseorang terhadap diri pribadinya yang baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita
harus adil dalam memperlakukan diri kita. Selain itu ada macam-macam akhlak seorang
muslim terhadap diri sendiri, diantaranya:
a.Berakhlak terhadap jasmani
1.Senantiasa menjaga kebersihan
2.Menjaga makan dan minumnya
3.Menjaga kesehatan
4.Berbusana yang islami

b.Berakhlak terhadap akal


1.Menuntut ilmu
2.Memiliki spesialisasi ilmu yang dikuasai

c.Berakhlak terhadap jiwa


1.Bertaubat
2.Memperbanyak ibadah
3.Menghadiri majlis iman

Materi 28
Akhlaq Terhadap Keluarga, Ayah, Ibu, dan Saudara
 AKHLAK TERHADAP AYAH
Sebagai anak kita wajib hormat dan patuh kepada orang tua, salah satunya ayah.seperti
pada QS. Al-isra:23 yang berisi: “Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain allah dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan
sebaik-baiknya.
 AKHLAK TERHADAP IBU
Dalam beberapa riwayat juga dijelaskan bahwa murkanya seorang ibu adalah murkanya
Allah dan Rasulullah. Betapa tidak, sangat banyak hal yang dikorbankan ibu demi
anaknya. Ketika ibu mengandung, ibu harus rela membatasi makanan kesukaannya agar
tidak menjadi masalah bagi kita yang berada dalam kandungannya. Setiap hari membawa
beban berat di perutnya hingga 9 bulan lamanya.
 AKHLAK TERHADAP SAUDARA
Sebagian orang tua sering mengeluhkan adanya hubungan kurang harmonis antara kakak
adik . seharusnya hal tersebut tidak dianggap hal yang wajar terjadi. Justru sebagai orang
tua harus membiasakan beretika kepada saudara-saydara nya. Contoh etika terhadap
sesame saudara adalah Mengucapkan salam. Tersenyum, Berbicara dengan lemah
lembut.Tidak mengejek dan menertawakan kekurangan nya, Tidak mengambil hak milik
saudaranya dan memberikan hadiah.
Materi 29
Akhlak dalam Masyarakat
Akhlak dalam bermasyarakat
Hidup bermasyarakat merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari manusia.
Penciptaan manusia sebagai makhluk sosial membuatnya selalu membutuhkan orang lain.
Hidup dalam bermasyarakat pasti bukan perkara mudah, dan hal ini tidak boleh
disepelekan. Menjaga nilai dan akhlak dalam hidup bermasyarakat merupakan hal yang
sangat penting. Hal ini bertujuan agar hubungan baik dengan orang lain selalu terjalin
dengan harmonis sehingga menciptakan rasa cinta, damai dan tenteram di antara
masyarakat. Dalam pokok pembahasan ini, beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni:
1. Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah dapat artikan sebagai persaudaraan di antara golongan umat Islam,
ada hal-hal yang harus ditunaikan antara sesama umat Islam sebagaimana yang dijelaskan
Rasulullah dalam sabdanya : Hak seorang muslim dengan muslim ada 6 yaitu: “Apabila
engkau berjumpa dengannya, ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu, penuhilah,
apabila dia meminta nasehat kepadamu berilah nasehat, apabila dia bersin dan
mengucapkan Alhamdulillah, ucapkanlah Yarhamukallah, apabila dia sakit, jenguklah
dan apabila dia meninggal dunia, antarkanlah jenazahnya” (HR. Bukhari Muslim)
Hak seorang muslim sebagaimana yang disebutkan dalam Hadist diatas, yaitu :
1.Apabila engkau berjumpa dengannya, ucapkanlah salam
2.Apabila ia mengundangmu usahakan penuhilah
3.Apabila dia minta nasehat maka nasihatilah
Materi 30
Akhlak terhadap negara: cinta tanah air, lingkungan, pegawai, pejabat dan
kepala negara
Negara merupakan suatu wadah tempat berlindung para bangsa,yang di dalamnya tedapat peraturan-
peraturan yang mengikat baik tertulis maupun secara lisan. Akhlak terhadap Negara terbagi dalam
2 katagori : 1. Akhlak para pemimpin atau pejabat 2. Akhlak warga atau rakyat biasa
1. Akhlak para pejabat
Yang disebut pemimpin adalah orang-orang yang punya tugas memikul tanggung jawab
sangat berat,hakikatnya setiap muslim adalah punya tanggungjawab terhadap dirinya sendiri
dan menjadi pemimpinnya sendiri.Oleh sebabitumeskipun ada seorang yang memimpin
kita,maka harus tahu dulu apa yangadadalam diri kita,karena merupakan tanggungan
individualistis.
2. Akhlak warga negara
Tidak hanya pemimpin sajah yang memenuhi kewajiban sebagai warga Negara pun harus
senantiasa memenuhi kewajiban atas apa yang diperintahkanpemimpinnya yang memenuhi
criteria pemimpin menurut pandanga islam.danini merupakan kewajiban akhlak muslim
sebagai warga negara. Kewajiban itu diantaranya :
a. Harus ta’at pada pemimpin/pemerintah,selama mereka memerintahkan atas
perkarayang positif dan masih dalam kategori perintah Allah serta Rasulnya.
b. Mengoreksi dan mengevaluasi perjalanan Negara.
c. Membela Negara,kewajiban membela Negara dan mempertahankan adalah warga
negaranya sendiri,atau masyarakat itu sendiri termasuk para
pemerintahannya,bukan hanya kuasa pemerintah sajah yang memegang tetapi
semua penduduk harus ikut meras peduli dan melindungi.

Materi 31

Tauhid Dan Akhlaq Tasawuf Definisi Tasawuf Dan Objek Kajian


Tasawuf secara etimologi,diantaranya adalah:
Tasawuf berasal dari istilah yang telah dikonotasi oleh kata Ahl Al-suffah yaitu sekolompok
sahabat nabi yang telah hijrah bersama Rasulullah dari kota Mekkah ke kota Madinah dengan
harus berkorban meninggalkan rumah mereka masing-masing.Mereka terdiri dari Abdu
Darda,Abu hurairah dan juga Abu Dzar Al Ghiffari. Ketika telah sampai di Kota Madinah
mereka bertempat tinggal di teras masjid Madinah dan mereka pun tidur di atas batu sambil
memakai pelana kuda atau yang di kenal dengan istilah shuffah sebagai bantal.
Definisi Tasawuf secara Terminologi Tasawuf memiliki definisi yang berbeda-beda juga
berdasarkan Terminologi diantaranya yaitu:
Imam Junaidi al-Bagdadi Tasawuf yaitu membersihkan hati dan fikiran dari selain Allah,
menolak semua ajakan dari hawa nafsu,lebih mementingkan hidup yang lebih kekal di
akhirat, dan juga selalu mengikuti syariat yang telah di contohkan oleh Rasululllah Saw.

Objek kajian Tasawuf


Yang menjadi objek kajian tasawuf adalah hati ataupun jiwa seorang manusia. Karena di
dalam pembahasan tasawuf lebih menekankan kepada masalah jiwa yang dimiliki oleh
seseorang secara immateri. ketika seseorang memiki hati yang baik dan suci, maka ketika dia
mereka beribadah kepada Allah maka itu semua semata mata hanya karena ingin
mengharapkan ridho dari Allah Swt dan mereka tidak akan menjalankan suatu ibadah hanya
untuk kepentingan dunia semata. Di dalam tasawuf itu ketika kita ingin menjalankan semua
perintah dari Allah, maka hati kita harus bersih dari amarah dan kotoran hawa nafsu.
Jika ingin mencapai derajat yang tinggi dihadapan Allah Swt maka ada beberapa hal yang
harus kita lakukan untuk membersihkan hati diantaranya yaitu: Zuhud,bertaubat, sabar,
tawakkal, wara’, fakir, dan juga ridho
Materi 32
Sejarah Tasawuf

A. Sejarah Tasawuf
Tasawuf atau yang dikenal juga sebagai sufisme merupakan suatu ajaran tentang bagaimana
menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, serta membangun dhahir dan batin untuk dapat
memperoleh kebahagian abadi.Tasawuf sendiri muncul sebelum Nabi Muhammad SAW
menjadi rasul. Sebagian pendapat kemudian mengatakan bahwa paham tasawuf sebagai
paham yang telah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ada dua teori yang berpengaruh dalam
membentuk tasawuf, yaitu teori yang berasal dari ajaran atau unsur Islam, dan teori yang
berasal dari ajaran atau unsur lain di luar Islam.
1. Unsur Islam
Para tokoh sufi dan juga termasuk dari kalangan cendikian muslim memberikan pendapat
bahwa sumber utama ajaran tasawaf adalah bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits.
2. Unsur di luar Islam
Menurut teori Ignas Goldziher, bahwa asal usul tasawuf terutama yang berkaitan dengan
ajaran-ajaran yang diajarkan dalam tasawuf merupakan pengaruh dari unsur-unsur di luar
Islam.
Materi 33
Sejarah Tarekat
Tarekat yang pertama kali muncul adalah tarekat Thaifuriyah pada abad ke-9 Masehi
di Persia sebagai suatu lembaga Pengajaran Tasawuf. Tarekat tersebut dinasabkan kepada
Abu Yazid al-Busthami karena pahamnya bersumber dari ajaran Abu Yazid,pendapat ini
dapat diperkuat dengan kenyataan bahwa tarekat-tarekat yang muncul di Persia terutama
daerah Hurazon, pada umumnya menganut paham Bayazid. Sejarah islam menunjukan bahwa
tarekat-tarekat sejak bermunculan pada abad ke-12 (abad ke-6 H), mengalami perkembangan
pesat. Dapat dikatakan bahwa dunia islam sejak abad berikutnya (1317H),pada umumnya
dipengaruhi oleh tarekat.
Tarekat yang pernah muncul sejak abad ke-12 (abad ke-6 H) itu antara lain :
- Tarekat Qadiriyah, (dihubungkan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, yang
wafat di Irak pada 1161 H) yang mempunyai penganut di Irak, Turki, Turbekistan, Sudan,
Cina, India, dan Indonesia.
- Tarekat Syadziliah, (dihubungkan kepada Syekh Ahmad Asy- Syadzili, yang wafat di Mesir
pada 1258 M), yang mempunyai pengikut di Mesir, Afrika Utara, Syiria, dan Negri-negri
Arab lainnya. Pokok-pokok ajarannya antara lain Bertaqwa kepada Allah ditempat sunyi dan
ramai, Mengikuti sunnah dalam segala perkataan dan perbuatan. Berpaling hati dari makhluk
waktu berhadapan dari waktu membelakangi dan Kembali kepada Allah diwaktu senang dan
susah
- Tarekat Rifaiyah, (dihubungkan kepada Syekh Ahmad Ar- Rifai, yang wafat di Mesir pada
1182 M), yang mempunyai pengikut di irak dan di Mesir.
- Tarekat Naqsabandiyah (dihubungkan kepada Syekh Bahaudin Naqsabandi yang wafat di
Bukhara pada 1389 M), yang mempunyai pengikut di Asia Tenggara, Turki, India, Cina, dan
Indonesia.
Materi 34
Macam-macam Tasawuf
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang
di formulasikan pada pengaturan sikap dan mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat guna
mencapai kebahagiaan yang optimum. Adapun karaktersitik tasawuf akhlaki ini antara lain:

1. Melandaskan diri pada Al-Quran dan As-Sunnah. dalam ajaran- ajarannya, cenderung
memakai landasan Qurani dan Hadis sebagai kerangka pendekatannya.
2. Saling berhubungan antara hakikat dengan syariat, yaitu keterkaitan antara tasawuf
(dalam aspek batiniahnya) dan fiqh (dalamaspek lahirnya).
3. Lebih cenderung mengajarkan dualisme dalam hubungan antartuhan dan manusia.

Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajarannya memadukan antara visi dan mistis dan
rasional sebagai penggagasannya. Pada tasawuf falsafi pendekatan yang digunakannya adalah
pendekatan rasio atau akal pikiran, karna dalam tasawuf ini menggunakan bahan-bahan
kajian atau pemikiran yang terdapat dikalangan filosof. Seperti filsafat tentang tuhan,
manusia, hubungan manusia dengan tuhan dan lainya.

Materi 35 dan 36

As-sifat al-mahmudah dan As-sifat al maszumah

Akhlak mahmudah yang meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan amanah.
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya). Contohnya : hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas,
durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus
asa, marah, fasik, dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak,
takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah, aniaya dan diskriminasi, perbuatan
dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba), israaf,
tabdzir.
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga)
bagian yaitu :
1. Akhlak kepada Allah SWT, Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya
terhadap Allah SWT.
2. Akhlak kepada MakhlukNya, Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan
hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.

3. Akhlak kepada Lingkungan


Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta
alam), seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya. Contoh
Sifat Mazmumah (Tercela) yaitu Penyakit hati antara lain disebabkan karena ada perasaan iri,
Penyakit hati disebabkan karena perasaan dengki dan Hasud.

Materi 37

FALSAFAH TUJUAN HIDUP MANUSIA

Di dalam salah satu ayat Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Dan tidaklah Aku
menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku". (QS. Adz
Dzariyat: 56).
Jika kita tinjau dari ayat tersebut, sudah jelas bahwa manusia dala hidup ini semata-mata
hanyalah untuk beribadah kepada Tuhan karena seperti yang sudah saya jelaskan diatas
bahwa tujuan hidup manusia seharusnya sama dengan tujuan Tuhan menciptakan
Manusia.

Materi 38

Tauhid dan Tasawuf Maqamat

Tingakatan (maqam) adalah tingkatan seorang hamba di hadapan Allah tidak lain
merupakan kualitas kejiwaan yang bersifat tetap, Para guru sufi memberikan jumlah yang
berbeda dalam maqamat. Macam-macam maqamat:

1. Taubat (al-taubah) Taubat adalah penyucian diri atau taubat dari semua dosanya dan
memohon ampun kepada Allah, Tobat dapat diartikan sebagai berbalik dan kembali kepada
Allah dari dosa seseorang untuk mencari pengampunannya.

2. Zuhud (al-zuhud) Zuhud adalah tidak ketergantungan terhadap duniawi, harta benda yang
dia miliki tidak akan mempengaruhi jiwanya dalam hubungan Allah.

3. Al-wara (wara) Wara berarti berhati-hati terhadap segala hal yang mempunyai potensi keburukan
sehingga dengan kehati-hatian itu ia dapat memilih jalan yang baik dan menjauhkan diri dari
perbuatanperbuatan shubhat atau tidak jelas kebaikannya

4. Al-faqr (faqir) Secara harfiah fakir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh
atau orang miskin. Sedangkan dalam pandangan sufi fakir adalah tidak meminta lebih dari
apa yang telah ada pada diri kita Adapun faqir adalah menjalani hidup dalam kefakiran, yaitu
selalu membutuhkan Allah dalam kondisi apa pun.

5. Al-shabr (sabar) Sabar secara bahasa adalah bertahan atau menahan, bertahan dan menahan
diri dari rasa gelisah, rasa cemas dan rasa amarah, menahan lidah dari keluh kesah, menahan
anggota tubuh dari kekacauan

6. Al-tawakal (tawakal) Secara harfiah tawakal berarti menyerahkan diri, tawakkal adalah
berserah diri dan menyerahkan keputusan atas segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT.

7. Al-ridla (ridha) Ridha berarti ikhlas menerima dengan lapang dada atas apa yang telah
ditentukan dan ditakdirkan oleh Allah kepadanya. Keikhlasan mereka dalam menerima
semata-mata karena Allah.

Materi 39

Macam-macam Tarekat

Tarekat merupakan suatu jalan atau sebuah metode untuk mendekatkan diri pada Allah
SWT. Tarekat memiliki makna sebagai jalan khusus atau individual dan merupakan fase
kedua dalam perjalanan keagamaan Islam. Jika syariat dimaknai sebagai perintah Allah dan
larangannya, tarekat merupakan perjalanan dan aplikasi dari syariat. Tujuan tarekat adalah
membersihkan jiwa dan menjaga hawa-nafsu untuk melepaskan diri dari pelbagai bentuk
ujub, takabur, riya’, hubbud dunya (cinta dunia), dan sebagainya. Semua amalan pasti
memiliki tujuan, termasuk tarekat.
Macam – Macam Tarekat:
Thoriqoh Naqsabandiyah
- Thoriqoh Qadariyah
- Thoriqoh Sadziliyah
- Tarikat Rifaiyah
- Tarikat Khalawatiyah
- Tarikat Khalidiyah
- Tarikat Sammaniyah
- Tarikat ‘Aidrusiyah
- Tarikat Al-Haddad
- Tarikat Tijaniyah
Materi 40
Tokoh-tokoh Sufi dan Perilaku Mereka
Berikut merupakan para tokoh sufi beserta perilaku mereka, diantaranya :
1. Abu Nawas (756–814)
2. Imam Al-Ghazali (1056–1111)
3. Hasan Al Basri (632)
4. Said Nursi (1877)
5. Jalaluddin Rumi (1207–1273)
Menurut tokoh Imam Junaid al Bagdadi) Imam Junaid merumuskan delapan sifat sufi,
yakni sebagai berikut:
1. Murah hati seperti Nabi Ibrahim Konon Nabi Ibrahim tidak pernah makan malam
sendirian, jika tiada teman maka dia akan memanggil tetangganya untuk menemani. Sufi
tidak mungkin pelit, sebab dia sudah tak lagi terikat pada dunia.
2. Ridha seperti Nabi Ismail Selalu rela apa pun ketetapan Allah atas dirinya. Nabi Ismail
bahkan rela menyerahkan nyawanya untuk Allah. Hal ini berkebalikan dengan kita yang
suka mengeluh dan menawar.
3. Sabar seperti Nabi Ya’kub Dia tadinya konglomerat namun jatuh miskin, diberi cobaan
dengan penyakit kulit, hingga istri dan anak meninggalkannya, bahkan diasingkan
masyarakatnya.
4. Mampu berkomunikasi dengan isyarat seperti Nabi Zakaria Ketika akan punya anak,
Nabi Zakaria tidak lancar bicara secara verbal tapi berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Kita tahu bahwa ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan begitu saja di masyarakat karena
bisa menimbulkan salah pemahaman yang berujung keributan. Maka, sufi perlu menguasai
bahasa simbolik.
5. Uzlah seperti Nabi Yahya Tidak terlalu terlibat dengan masyarakat agar dirinya tidak
hilang ditelan kerumunan. Maka, sufi perlu sesekali menjauh (uzlah) agar mampu
memandang banyak hal secara lebih luas. Tujuannya adalah agar tak terlalu sibuk sehingga
bisa muhasabah. Tentu saja dekat dengan masyarakat bukan sesuatu yang negatif, hanya
saja perlu dijaga agar tidak terlalu terikat.
6. Kesederhanaan seperti Nabi Musa Nabi Musa sebenarnya bisa bergaya ala seorang
pangeran sebab dia merupakan anak angkat Raja Firaun. Namun, dia suka mengenakan
pakaian sederhana yang terbuat dari kain wol.
7. Pengembara seperti Nabi Isa Ke mana-mana membuat seseorang bisa mengerti macam-
macam, wawasannya semakin luas. Para ulama terdahulu punya tradisi rihlah (perjalanan)
ilmiah. Konon, untuk mencari satu hadis saja diperlukan waktu hingga berminggu-minggu.
8. Rendah hati seperti Nabi Muhammad Rasulullah saw tidak meninggi-ninggikan diri. Hal
ini rasa-rasanya berkebalikan dengan kita hari ini yang merasa paling tinggi dan paling
benar.

Materi 41

JAM`IYYAH AHLITH THARIQAH AL-MU`TABARAH AN-NAHDLIYYAH

Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah atau jatman adalah organisasi


yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mengamalkan thoriqoh.

Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah adalah organisasi yang anggotanya


terdiri dari orang-orang yang mengamalkan thoriqoh. Dengan demikian thoriqoh memiliki
dua pengertian. Pertama, ia berarti metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu
dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, thoriqoh
sebagai persaudaraan kaum sufi yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti
zawiyah, ribath atau pondok pesantren, perguruan, atau khalaqah.

Sifat ajaran at-thoriqah al-mu’tabaroh adalah:


1. Universal
2. Sifat menyeluruh
3. Tertib dan terbimbing
4. Al-Wushul ila Allah
5. Amanah; fathonah; shidiq dan tabligh
DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shiddieqy Hasbi, Muhammad. (1999). Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid


Kalam. Jakarta: Pustaka Rizki Putra.

https;www.detik.com/edu/detikpedia/d-5802051/arti-aradhul-basyariyah-
bagi-rasul-seperti-apa-penjelasannya. Diakses pada Kamis, 15 September 2022

https;//ms.m.wikipedia.org/wiki/Tauhid_Rububiyah. Diakses pada Jumat 16


September 2022.

https://tirto.id/sejarah-aliran-jabariyah-pemikiran-dan-perbedaan-dengan-
qadariyah-ghVf

H.Abuddin Nata, 2021, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tassawuf, Jakarta

H. Yunahar Ilyas, 1998, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta

Syeihkh Abu Bakar Jabir Al-Jaza ‘iri, 2019, Minhajul Muslim (Konsep Hidup Ideal
dalam Islam), Jakarta

Ali, Y. (1987). Pengantar Ilmu Tasawuf. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.


Asmaran. (1996). Pengantar Studi Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Affifi, Abu al-„Ala, at-Tasawwuf ar Ruhiyyah fi al-Islam (Kairo: tp., 1962).
Khaldun, Ibnu, Muqaddimah, terj. A. Thoha (Jakarta: Pustaka Firdaus, cet.
II, 2000).
Syukur Amin.1999. Menggugat Tasawuf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Umarie
Barmawie. 1966. Sistematika Tasawuf. Solo: Penerbit Siti Syamsiyah.
Solihin Muhammad, Rosihon Anwar. 2008. Ilmu Tasawuf. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Amin, Ahmad, Etika (Ilmu Akhlak), (Terj), Farid M’aruf, dari judul asli al-
Akhlak, Jakarta:Bulang Bintang, 1983.

Anda mungkin juga menyukai