Ka - Kelompok 7

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE D (KELAS VII) SMP

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB II BERKELANA DI DUNIA IMAJINASI

B. MENGIDENTIFIKASI ELEMEN DALAM TEKS NARATIF

BAGIAN 1. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM MODUL

A. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Penyusun Prasiska dan Eka Aprianti/ Kelompok


7
Sekolah Smp Negeri Satap 12 Konsel
Tahun Pelajaran 2023/2024
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas VII
Fase D
Materi Mengidentifikasi Elemen Dalam Teks
Naratif
Alokasi Waktu 2 JP (2X40 menit)

Capaian Pembelajaran Fase D

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase D, peserta didik


memiliki kemampuan berbahsa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai
dengan tujuan, konteks sosial, dan
akademis, peserta didik mampu
memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi paparan
tentang topik yang beragam dan karya
sastra. Peserta didik mampu
berprestasi aktif dalam diskusi,
memprestasikan, dan menganggapi
informasi nonfiksi dan fiksi yang
dipaparkan; peserta didik menulis
berbagai teks untuk manyampaikan
pengamatan dan pengalamanya
dengan lebih infrastruktur, da
menuliskan tanggapanya terhadap
paparan dan bacaan menggunakan
pengalaman dan pengatahuannya,
peserta didik menggambarkan
kompetensi diri melalui pajanan
berbagai teks untuk pengetahuan
karakter.
Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu megevasluasi
informasi melalui penilian ketepatan
gagasan, pikiran, arahan, pandangan,
atau pesan dari teks deskripsi,laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi,
dari diskusi, dari teks tulis, vusial,
audiovisual, dengan membandingkan
informasi tersebut dengan pengalaman
dan pengetahuannya. Peserta didik
juga mampu menilai pemilihan diksi,
kosakata, serta cara penyajian data
sesuai dengan tipe teks dan tujuan
penulisan pada teks fiksi dan
informasional secara sederahana.
Peserta didik menilai elemen intrinsik
sepeerti alur dan perubahan sikap
tokoh data teks fiksi. Peserta didik
mulai mampu menggunkan sumber
informasi lain untuk menilai akurasi
informasi pada teks yang sesuai
jenjangnya
Menulis Peserta didik mulai mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, arahan,
atau pesan tertulis untuk berbagai
tujuan melalui teks deskripsi, narasi,
prosedur, eksposisi, rekon, persuasif,
dan teks transaksional menggunakan
media multimodal. Peserta didik mulai
mampu menulis hasil pengamatannya
menggunakan dengan mangutip suber
rujukan secara etis. Peserta didik juga
mulai mampu menggunakan kosakata
baru terkait topik tertentu yang
memiliki makna denotatif, konotataif,
dan kiasan dalam karangan dan esai
dengan struktur yang baik sesuai
dengan tipe teks. Peserta didik juga
mulai mampu mengekspresikan
gagasan , imajinasi, dan amanat
tertentu dalam bentuk prosa dan pusisi
sederhana dengan menggunakan diksi
dan elemen intrinsik yang menarik
kreatif (dialog, konflik, penokohan)
untuk memikat pembaca.

B. KOMPETENSI AWAL

Peserta didik dapat mengidenatifikasi elemen dalam teks naratif

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. Beriman Dan Bertaqwa Melakukan aktivitas dengan berdoa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berperilaku sopan santun terhadap
guru dan teman.

2. Bernalar kritis Pelajar yag bernalar kritis mampu


secara objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkan
3. Kreatif Menghasilkan sesuatu yang orisisinal,
bermakna, bermanfaat, dan
berdamppak
D. SARANA DAN PRASARANA

Media dan Alat Laptop, Lcd, Papan tulis, Spidol,


Lembar kerja peserta didik (LKPD)
Sumber Belajar Buku siswa/ buku guru

E. TARGET PESERTA DIDIK

1. Peserta didik reguler/ tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam memahami
materi ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Bassed Learning (PBL)

G. ASESMEN
Sikap Observasi ( Profil Pelajar Pancasila)
Pengetahuan Tertulis
Keterampilan Unjuk Kerja

BAGIAN II. KOMPONEN INTI MODUL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi Alur dalam Cerita Fantasi.


2. Menuliskan Ulang Alur Teks Naratif
3. Mengkaji Penokohan dalam Cerita Fantasi
4. Mengenali Majas Sarkasme dalam Cerita Fantasi
5. Membandingkan Penokohan dalam Cerita Komik.
6. Menilai Alur dalam Cerita Fantasi.
7. Kalimat Langsung dan Tak Langsung dalam Teks Fantasi.

INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Peserta didik mampu mengidentifikasi alur dalam cerita fantasi
2. Peserta didik mampu menuliskan ulang teks naratif
3. Peserta didik mampu mengkaji Penokohan dalam Cerita
Fantasi
4. Peserta didik mampu mengenali Majas Sarkasme dalam
Cerita Fantasi
5. Peserta didik mampu membandingkan Penokohan dalam
Cerita Komik.
6. Peserta didik mampu menilai Alur dalam Cerita Fantasi.
7. Peserta didik mampu mengetahui kalimat Langsung dan Tak
Langsung dalam Teks Fantasi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Dengan mempelajari materi mengidentifikasi elemen dalam teks


naratif, pelajar mendapatkan pemahaman dan pengetahuan dalam
mengidentifikasi alur dalam cerita fantasi, menuliskan ulang teks
naratif

C. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apakah cerita fantasi ?


2. Apa saja ciri dan elemenya ?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Guru mempersiapkan hal yang di perlukan dalam pembejaran seperti daftar


hadir, bahan ajar, dan lain sebagainnya

BAGIAN III . KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN (2X40 MENIT)
Pendahuluan Kegiatan Pembelajaran
( 15 Menit)
Orientasi / pembukaan 1. Guru mengucapkan salam
pembuka, mengecek kehadiran
peserta ddidik, berdoa untuk
memulai pembelajaran.
2. Guru menanyakan kabar peserta
didik
3. Guru menyiapkan fisik dan psiskis
peserta didik untuk bersiap
mengikuti kegiatan

Apersepsi 1. Guru mengaitkan materi dengan


tema/ kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan
pengalaman pelajar dengan
tema/kegiatan sebelumnya
2. Guru mengajukan pertanyaan
pemantik yang ada kaitanya
dengan pelajar yang akan
dilakukan contoh,
a. Apakah cerita fantasi ?
b. Apa saja ciri dan elemenya ?

Motivasi 1. Guru memberikan gambaran


tentang manfaat mempelajari
materi yang akan di pelajari.
2. Guru menyampaikan tujuan
pelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberi Acuan 1. Guru memberitahukan materi
pelajaran yang akan di bahas
mengenai mengidentifikasi elemen
dalam teks naratif
2. Guru menjelaskan tentang
mekanisme pelaksaan sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran

Inti Kegiatan Pembelajaran


(55 menit)
Orientasi Masalah 1. Peserta didik memperhatikan
materi tentang mengidentifikasi
elemen dalam teks naratif yang di
tayangkan melaui power point
2. Guru menjelaskan materi
pembelajaran
3. Guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya
tentang materi yang telah
dijelaskan.
Mengorganisasikan peserta didik 1. Peserta didik dibagi dalam 4
kelompok yang beranggotakan
3-4 orang
2. Guru membagikan LKPD pada
masing-masing kelompok
3. Peserta didik mnjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
ada di LKPD
Membimbing penyelidikan individu 1. Guru membimbing peserta
dan kelompok didik untuk mengumpulkan
data informasi agar
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah terkait
mengidentifikasi elemen
dalam teks naratif di
antaranya :
a. Mengidentifikasi Alur
dalam Cerita Fantasi.
b. Menuliskan Ulang Alur
Teks Naratif
c. Mengkaji Penokohan dalam
Cerita Fantasi
d. Mengenali Majas Sarkasme
dalam Cerita Fantasi
e. Membandingkan Penokohan
dalam Cerita Komik.
f. Menilai Alur dalam Cerita
Fantasi.
g. Kalimat Langsung dan Tak
Langsung dalam Teks
Fantasi.

Mengembangkan dan menyajikan hasil 1. Peserta didik secara kreatif dan


karya penuh tanggung jawab
menuliskan hasil kerjanya
pada lembar kerja
2. Perwakilan Peserta didik
mempersentasikan hasil
diskusinya

Menganalisis dan mengevaluasi proses 1. Guru bersama peserta diddik


pemecahan masalah melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap hasil diskusi
kelompok
2. Peserta didik mengumpulkan
hasil pekerjaan secara
berkelompok yang tertuang
dalam LKPD
3. Guru memberikan apresiasi
terhadap masing-masing
kelompok
Penutup Kegiatan Pembelajaran
(10 menit)

1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa dengan meminta siswa untuk


mengungkapkan pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang
telah dilaksanakan.

2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik

3. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa bersama (religius)

E. REFLEKSI GURU DAN PELAJAR


1. Bagaimana agar saya dapat
Untuk pelajar mengidentifikasi teks cerita
fantasi?
2. Bagaimana saya dapat
Mengidentifikasi Alur dalam
Cerita Fantasi?
3. Bagaimana saya dapat
Menuliskan Ulang Alur Teks
Naratif?
4. Bagaumana saya dapat Mengkaji
Penokohan dalam Cerita Fantasi?
5. Bagaimana saya dapat Mengenali
Majas Sarkasme dalam Cerita
Fantasi?
6. Bagaimana saya dapat
Membandingkan Penokohan
dalam Cerita Komik?
7. Bagaimana agar saya dapat
Menilai Alur dalam Cerita
Fantas?.
8. Bagaimana saya dapat
mengetahui Kalimat Langsung
dan Tak Langsung dalam Teks
Fantasi?
1. Apakah 100% pelajar mencapai
tujuan pembelajaran ?
2. Apakah ada kesulitan yang dialami
pada pelajar?
Untuk guru 3. Apakah peserta didik mengikuti
pembelajaran dengan baik?
4. Apakah kegiatan proses belajar
mengajar berhasil?

BAHAN AJAR

A. MENGIDENTIFIKASI ELEMEN DALAM TEKS NARATIF


1. Alur dalam Cerita Fantasi
Bacalah kembali teks puisi “Tembang Kinanthi”. Puisi tersebut bergenre
fantasi. Apabila puisi tersebut dikembangkan menjadi sebuah cerita, kira-
kira akan seperti apa ceritanya?
Pertama-tama, kalian akan mengembangkan tokoh-tokoh dalam puisi
tersebut, misalnya seperti berikut ini.
1. Apakah Anoman seorang manusia atau makhluk
gaib?
2. Apakah ia memiliki kekuatan gaib?
3. Apa yang sedang ia lakukan di atas pohon
nagasari?

Teks fantasi merupakan cerita yang bersifat khayalan atau imajinatif.


dalam puisi di atas, anoman yang adalah kera berbulu putih dan dapat
terbang adalah khayalan penulis. Untuk menarik pembaca, biasanya tokoh
dalam cerita fantasi dapat memiliki keahlian atau kekuatan tertentu. Tokoh
seperti dewa-dewi, raksaksa, makhluk ajaib, manusia dengan kesaktian.
adalah tokoh dalam cerita fantasi yang tidak ada dalam kehidupan nyata.
Cerita fantasi dapat berupa cerita yang mengkhayalkan kejadian pada masa
depan. Cerita jenis ini disebut cerita futuristik. Selain cerita jenis ini, ada
cerita fantasi tentang khayalan seseorang atau cerita tentang peri.
2. Menulis Alur Cerita Fantasi
Alur merupakan urutan kejadian dalam sebuah cerita. Dalam cerita
fantasi, alur sering kali melibatkan petualangan yang menarik dan di luar
nalar. Alur cerita fantasi mengandung unsur pembangunan karakter tokoh,
konflik, dan penyelesaian masalah. Alur dalam cerita fantasi dapat disebut
juga sebagai sebuah perjalanan atau kelana.

Contoh Alur dalam Cerita Fantasi:

o Awal: Tokoh utama memperoleh tugas atau misi yang tidak biasa
o Tengah: Tokoh utama menghadapi berbagai tantangan dan rintangan
selama perjalanan
o Akhir: Tokoh utama berhasil menyelesaikan misinya dan pulang ke
dunia nyata.
3. Penokohan Dalam Cerita Fantasi
Penokohan adalah cara penggambaran tokoh-tokoh dalam cerita.
Dalam cerita fantasi, penokohan sering kali melibatkan tokoh-tokoh
dengan kekuatan supernatural atau karakteristik yang tidak lazim. Tokoh
utama dalam cerita fantasi biasanya adalah pahlawan yang memiliki
kekuatan istimewa atau kemampuan luar biasa, sementara antagonisnya
adalah karakter jahat atau makhluk menakutkan.

Contoh Penokohan dalam Cerita Fantasi:


o Tokoh Utama: Seorang anak manusia dengan kekuatan magis yang
belum terungkap
o Antagonis: Monster mengerikan yang ingin mendapatkan kekuatan
anak manusia

4. Majas sarkasme dalam cerita fantasi


Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang menggunakan sindiran
atau ejekan. Dalam cerita fantasi, majas sarkasme dapat digunakan untuk
memberikan sentuhan humor atau menggambarkan sifat karakter tertentu.
Penerapan majas sarkasme dalam cerita fantasi dapat membuat cerita lebih
hidup dan menghibur pembaca atau pendengar.

5. Membandingkan Penokohan Dalam Cerita Komik


Cerita komik juga menggunakan elemen-elemen seperti penokohan
dalam mengembangkan ceritanya. Dalam bagian ini, kita akan membandingkan
penokohan dalam cerita fantasi dengan penokohan dalam cerita komik.
Tabel Perbandingan Penokohan dalam Cerita Fantasi dan Cerita Komik:

Elemen Cerita Fantasi Cerita Komik

Mempunyai kekuatan atau


Tokoh Mempunyai kekuatan istimewa kemampuan khusus yang
Utama atau kemampuan luar biasa unik dan sering kali
humoris

Musuh yang mengancam


Monster jahat atau makhluk kedamaian atau kehidupan
Antagonis
menakutkan tokoh utama dan sering kali
memiliki sifat lucu

6. Menilai Alur Dalam Cerita Fantasi


Pada bagian ini, kita akan membahas cara menilai alur dalam cerita
fantasi. Beberapa aspek penting yang bisa dievaluasi dalam alur cerita fantasi
adalah:
o Kejelasan dan kesesuaian alur dengan tema cerita
o Kekuatan dan ketegangan dalam alur cerita
o Kejadian menarik dan tidak monoton
o Penyelesaian masalah yang memuaskan

7. Kalimat Langsung Dan Tak Langsung Dalam Teks Fantasi


Teks fantasi bisa memanfaatkan penggunaan kalimat langsung dan tak
langsung yang dapat menambah keberagaman dan kehidupan dalam ceritanya.
Penggunaan kedua jenis kalimat ini harus disesuaikan dengan situasi, konteks,
dan tujuan cerita fantasi yang ingin disampaikan.

Lembar Kerja Pesrta Didik (LKPD)

BOLA-BOLA WAKTU

Oleh Rakhma Subarna


Ivan menendang kerikil di jalan dengan kasar hingga terpelanting
berhamburan. Debu mengepul dari kerikil-kerikil itu. Lagi-lagi ia dijadikan bahan
tertawaan! Ini semua gara-gara kue basah Ibu! Setiap hari Ivan harus bangun
pukul setengah empat pagi dan membantu Ibu membuat aneka kue basah. Ivan
juga harus pergi lebih pagi untuk mengantarkan kue-kue itu ke beberapa warung
menuju sekolah. Hal yang paling memalukan, Ivan menitipkan kue itu juga di
kantin sekolah! Ketika Fiam, anak paling usil di kelasnya tahu, ia segera
mengejek Ivan. Dan begitu Fiam memulai, julukan “tukang kue” untuknya pun
langsung diikuti teman-teman sekelas. Seolah belum cukup memalukan, bangun
pagi dan rasa lelah bekerja sejak subuh membuat Ivan sering tertidur saat
pelajaran. “Wah, tukang kue mau alih profesi jadi tukang tidur,” ejek Fiam yang
memancing tawa sekelas. Ivan masih menendang kerikil-kerikil itu. “Aku tidak
mau lagi!” teriak Ivan dalam hatinya. “Aku tidak mau lagi berjualan kue. Aku
ingin menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi oleh teman-temanku!” “Kau
yakin?” Ivan menengok. Seorang pria berkerudung hitam memandangnya. Bibir
pria itu tersenyum ramah. Di meja di hadapannya tergeletak aneka bola
warnawarni. Ivan memandang pria itu sambil mengerutkan alisnya. Apakah dia
peramal? tanya Ivan dalam hati.
“Kau ingin melihat apa yang terjadi apabila kau berhenti berjualan kue?”
Ragu ragu, Ivan mengangguk. Ia lalu mengambil bola merah yang disodorkan pria
itu. Seketika, tubuhnya terasa ringan, dunia di sekitarnya berputar. Ivan terkesiap.
Ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing. Dengan heran, ia menatap Nina
dan Danu, adiknya. Mengapa mereka tidur di sini? Ivan menatap sekeliling.
Kamar itu sempit, pengap, dan terutama sangat berantakan! Barang-barang
miliknya tergeletak di mana saja, sementara tumpukan buku koleksi Nina dan
mainan Danu memenuhi sudut-sudut kamar. “Pukul 06.00? Aku terlambat untuk
membuat kue!” Ivan segera berdiri dan keluar kamar. “Kamu sudah bangun,
Van?” suara Ibu menyapanya. Mata Ivan membelalak lebar melihat kerut-kerut
yang bertambah di wajah Ibu dan kelelahan yang tergambar jelas di
sana.“Syukurlah. Ibu pergi dahulu, ya. Jangan lupa, antar adik-adikmu ke
sekolah.” Ivan termangu. Ia menatap sosok Ibu yang membawa kotak-kotak berisi
aneka kue basah. Jadi, tampaknya mereka masih berjualan kue basah. Hanya, kali
ini, Ibu tidak meminta bantuannya. Akhirnya, Ivan terbebas dari tugasnya! Lalu,
di mana Ayah? Biasanya Ayah yang mengantar Ibu untuk pergi berjualan. Ivan
memandang ke sekeliling ruangan. Saat itulah Ivan menatap sebuah foto
berbingkai hitam di dekat meja makan. Di dalamnya, wajah lelah ayahnya
tersenyum ramah. *** “Van, nanti siang jangan lupa latihan basket, ya. Minggu
depan kita lawan SMP Bina Bangsa.” Ivan hanya mengangguk lesu. Sekarang ia
tahu, ia berada di tahun 2022. Tidak ada lagi teman-teman sekelas yang
mengejeknya. Malah bisa dikatakan, ia memiliki cukup banyak teman. Nilai-
nilainya bukan yangterbaik, tetapi bukan pula yang paling jelek. Ia berhasil masuk
tim basket selama dua tahun berturut-turut.

Semua tampak sempurna. Namun, mengapa Ivan menyesal berada di


tahun ini? Tadi pagi ia mengetahui bahwa ayahnya tidak lagi bersama mereka.
Ayah meninggal karena sakit. Kata Ibu, Ayah sering mengabaikan sakit yang
dideritanya dan berkeras membantu Ibu. Ayah bahkan menolak tawaran Ibu untuk
membayar seorang pekerja. Ayah ingin hasil penjualan kue ditabung untuk biaya
kuliah Ivan nanti. “Hai, Van! Apakah Ibumu sudah sembuh? Mamaku ingin pesan
kue basah untuk arisan, tetapi Ibumu bilang ia sedang tidak enak badan.”
Perkataan Hario menyadarkan Ivan lagi dari lamunannya. Ivan menunduk. Ia
teringat wajah menua dan lelah ibunya tadi pagi, bahkan Ibunya tidak mengatakan
kepadanya bahwa ia sedang sakit. Ivan menelengkupkan kepala di atas meja.
Andai saja penyesalan bisa memutar kembali waktu, ia lebih memilih membantu
kedua orang tuanya berjualan kue. Matanya terasa panas. Kepalanya terasa
berputar. Ivan mengerjap. “Van, kamu nggak apa-apa, Van?” suara Hario
terdengar cemas dan makin jauh. Lalu segalanya gelap. *** Seseorang
mengguncang tubuhnya lembut. “Ivan, bangun, Nak.” Ivan memicingkan mata. Ia
mengenal suara tegas tetapi lembut itu. “Ayah! Syukurlah!” Ivan segera tersadar
dan memeluk ayahnya erat. “Wah, wah, wah …! Tadi kamu mimpi buruk, ya?”
Pagi masih gelap saat Ivan melihat ke luar jendela. Ivan tahu ia harus bangun
lebih pagi karena mereka mendapat pesanan kue untuk acara pernikahan dan rapat
di kantor RW. Memikirkan pesanan kue itu, Ivan melompat dari tempat tidur
dengan penuh semangat. “Ayah, Ibu, tahu nggak? Kue-kue basah buatan Ibu ini
banyak yang suka, loh!” cerita Ivan. Untuk sesaat, Ayah dan Ibu saling
memandang dan menyimpan senyum geli. Mungkin mereka heran melihat Ivan
yang tak lagi menggerutu dan malas-malasan saat membantu. “Eih, aku serius loh
ini,” tambah Ivan lagi melihat reaksi kedua orang tuanya.

Ayah tergelak. Ia mengusap kepala Ivan dengan lembut, “Tentu saja kami
tahu, ini kan resep warisan turun-temurun!” Tepat pukul 05.00, kue-kue basah nan
cantik telah siap. Harum manis kue memenuhi rumah. Meski lelah, Ivan merasa
bangga melihat kue-kue yang baru ditatanya. Rasanya ia makin mahir menata
kue-kue ini. “Van, tolong masukkan setiap jenis ke dalam kotak untuk pesanan
kawinan dan Pak RW, ya. Biar Ayah yang menyiapkan untuk dibawa ke pasar.
Ibu mau membuat sarapan dahulu sebelum adik-adikmu bangun,” kata Ibu. Ivan
mengangguk. Saat memasukkan kue-kue ke dalam setiap kotak, sebuah ide
melintas dalam benaknya. Masih ada 30 menit sebelum ia harus bersiap ke
sekolah. Ivan mengambil selembar kertas, lalu segera menggambar sebuah kotak
berisi aneka kue cantik. “Camilan Cantik Akhir Minggu,” begitu Ivan memberi
judul gambar tersebut. Di bagian bawah gambar, Ivan menulis, “Untuk
pemesanan, hubungi Ivan – kelas VII B.”
Bacalah teks Fantasi diatas, kemudia jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Siapakah nama tokoh cerita Bola-Bola Waktu?

2. Apa yang diinginkannya di awal cerita?

3. Bagaimana ia memenuhi keinginannya itu?

4. Mengapa ia merasa sedih ketika akhirnya keinginannya itu tercapai?

5. Apa yang akhirnya ia lakukan?

6. Menurut kalian, bagaimana perasaannya di akhir cerita?

Kegiatan 6:

Menuliskan Ulang Alur Teks Naratif

Sekarang tuliskan ulang bagian cerita “Bola-bola Waktu” dengan bahasa kalian
sendiri. Manakah kejadian atau adegan yang menurut kalian menggambarkan
bagian awal, tengah, dan akhir cerita? Lengkapi tabel di bawah ini.

Masalah apa yang dialami tokoh? Apa keinginannya?

Apa saja rangkaian usaha yang ia lakukan atau kejadian yang ia alami untuk
menyelesaikan masalahnya tersebut?

Kejadian/Adegan

Awal, Tengah, Akhir, Apakah tokoh utama mendapatkan apa yang ia inginkan
atau ia mengubah dirinya/keinginannya sendiri?

KUE-KUE MAO
Oleh: Rakhma Subarna
Sekarang tuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, lalu
bandingkan dengan jawaban teman kalian. Diskusikan apakah jawaban kalian
sama atau berbeda, ya.

Tabel 2.4 Mengkaji Tokoh Cerita Fantasi

Pertanyaan Jawaban Saya Jawaban Teman

1. Siapa nama tokoh pada teks


diatas?

2. Tempat imajinatif apa yang


mereka tinggali?

3. Apa yang mereka pelajari


disekolah mereka?

4. Menurut kalian, bagaimana


sifat Mao?

5. Menurut kalian, bagaimana


sifat Piru?

6. Mengapa piru mendaptkan


perilaku yang buruk dari Yari
dan teman-temannta?

7. Bagaimana Piru dapat


terhindar dari perilaku tersebut?

8. Apakah kalian setuju dengan


perbuatan Piru?

9. Dalam cerita ini, Yari


menerim balasan atas perilaku
buruknya. Apakah yang dialami
Yari pada ahir cerita?
10. Apakah kalian pernah
menemukan seseorang dengan
perilaku seperti Yari dan teman-
temannya dalam kehidupan
sehari-hari?

11. Menurut kalian, apakah


amanat ceria ini? Apakah tujuan
penulis menampilkan tokoh
dengan karakter seperti Yari,
Mao, dan Piru?

Degan menjawab pertanyaan di atas, kalian berlatih menyimpulkan sifat


tokoh cerita dan amanat penulis dalam teks naratif komik tentang
pergaulan remaja

Bacalah ulang cerita "Kue-Kue Mao" dan tuliskan pengungkapan tokoh yang
menggunakan majas sarkasme. Sebutkan pula nama tokoh yang mengucapkannya.
Jangan lupa menuliskan tanda baca yang tepat untuk ungkapan langsung tersebut.

Kalian dapat mengikuti contoh di bawah ini.

1. "Dasar bodoh! Kau selalu membuat kekacauan!" kata Yari.

2.

3.

4.

5.
Kalian telah membaca dua cerita komik, yaitu "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian
Emas". Keduanya sama-sama menampilkan tokoh cerita yang berusaha untuk
mengatasi permasalahannya. Dua cerita fantasi tersebut tentunya memiliki
perbedaan pula. Salah satu perbedaan yang dapat kalian amati adalah terkait
penokohan. Diskusikan pertanyaan ini
dengan teman kalian.

1. Siapakah protagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao"?

2. Siapakah protagonis dalam cerita "Keberanian Emas"?

3. Siapakah antagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao"?

4. Siapakah antagonis dalam cerita "Keberanian Emas?"

5. Bandingkan protagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian


Emas"!

a. Apakah permasalahan yang dihadapi oleh setiap protagonis?

b. Bagaimana perbandingan sifat dan perilaku setiap protagonis?

c. Bagaimana setiap protagonis menyelesaikan masalahnya?

d. Adakah pihak lain yang membantu setiap protagonis dalam menyelesaikan


masalahnya?

Anda mungkin juga menyukai