Proposal PKN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PKN

(PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)
Kelompok 8

Oleh:
MOSTARS MATHEW IGLESIAS SITOHANG
NIM 2101048
MUHAMMAD NUR HIDAYAT
NIM 2101054
RIZKY MAULANA
NIM 2101060

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan segala puji syukur atas kehadirat Allah


SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga penulis
dapat memenuhi tugas pembuatan makalah dengan tidak ada hambatan dari
internal dan eksternal sehingga pembuatan makalah dapat terselesaikan tepat
waktu.
Semoga makalah yang kami tulis ini bermanfaat bagi para pembaca makalah
kami, Kami harap para pembaca memaklumi jika ada salah kata dan penulisan di
makalah yang kami buat ini. Karena kita sebagai manusia tidak luput dari
kesalahan.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar belakang......................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan..................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................2
2.1. Definisi Ingrasi Nasional.....................................................................................2
2.2. Urgensi Integrasi Nasional...................................................................................3
2.2. Model Intgrasi nasional indonesia.......................................................................4
2.2 Pengembangan Intgrasi..............................................................................................5
2.3. Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional....6
1. Dinamika Integrasi nasional di indonesia............................................................6
2. Tantangan dalam membangun integrasi..............................................................6
BAB III JURNAL...............................................................................................................8
3.1. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional........................................................................8
3.2. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional........................................................................9
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state)
selalu dihadapkan pada upaya nagaimana menyatukan menyatukan
keanekaragaman orang-orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan,
kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun kesejahteraan
untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh karna itu, bagaimana mungkin suatu
negara-bangsa bisa membangun, jika orang-orang yang ada didalam negara
tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan, dan
tidak bersedia mengikatkan diri sebagai satu bangsa.
Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang
dinamakan integerasi nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-bangsa
yang mampu membangun integerasi nasionalnya akan memperkokoh rasa
persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integerasi nasional
merupakan salah satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui definisi Integrasi Nasional
2. Mengetahui pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia
3. Mengetahui bagaimana proses Integrasi Nasional di Indonesia

5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Ingrasi Nasional

Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional.
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti
menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.
a) Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integrasi memiliki arti
pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh
b) Secara politis
Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti
bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional
c) Secara Antropologi
egrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda
sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan
masyarakat.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang
sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan
budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia
yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

6
2.2. Urgensi Integrasi Nasional

1. Makna Integrasi Nasional


Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya,
dan daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh
dan berdaulat. Integrasi Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan
keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan
mandiri. Integrasi Nasional juga meliputi upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa, menghormati keanekaragaman budaya dan agama, dan
membangun rasa cinta tanah air yang kuat. Integrasi Nasional sangat penting bagi
keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia, karena akan memudahkan
dalam melakukan pembangunan, menjaga stabilitas politik, sosial dan ekonomi,
serta memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasiol

2. Jenis Integrasi
Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai perbedaan yang ada
pada masyarakat, sehingga menjadi selaras dalam sebuah bangsa. Intergasi
juga memiliki beberapa jenis yaitu: Integrasi Bangsa, Itegrasi wilayah,
Integrasi Nilai, Integrasi elit masa dan Integrasi tingkah laku.

 Integrasi Bangsa
Integasi bangsa menunjukan pada suatu proses upaya untuk menyatukan
berbagai unsur atau kelompok sehingga menjadi kesatuan nasional
 Integrasi Wilayah
Integrasu Wilayah menunjukan pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat di atas unis-unit sosial yang lebih kecil yang
berangotan kelompok sosial budaya masyarakat tertentu
 Intgrasi Nilai
Integrasi Nilai menunjukan adanya dalam pembelajaran proses
memadukan nilai-nilai tertentu terhadap sebuah konsep lain sehingga
menjadi suatu kesatuan yang koheren dan tidak bisa dipisahkan atau
proses pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat

7
 Integrasi Elit
Elit terintegrasi merupakan suatu kondisi dimana terdapat suatu nilai
consensus ada diantara para elit yang didukung oleh kerja sama dan rasa
saling percaya antara kelompok yang berbeda dan ada jaringan inklusif
dan interaksi pribadi yang luas di antara berbagai kelompok dalam
masyarakat
 Integrasi Tingkah Laku
Integrasi tingkah laku (perilaku integratif)menunjuk pada penciptaan
tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan
bersama. (2010), dalam negara merdeka, faktor pemerintah yang
berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting bagi pembentukan
negara-bangsa
2.2. Model Intgrasi nasional indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia
sejak bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi
kolonial, namun integrasi model ketiga ini berbeda dengan model kedua.
Integrasi model kedua lebih dimaksudkan agar rakyat jajahan (Hindia
Belanda) mendukung pemerintahan kolonial melalui penguatan birokrasi
kolonial dan penguasaan wilayah. Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk
membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka,
memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran
kebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan
tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia
yang mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis
pemerintah kolonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi
pergerakan baik yang bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik,
ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan. Para kaum terpelajar ini
mulai menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus
berjuang meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan
sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah dan
suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan penderitaan sehingga bersatu
menggalang kekuatan bersama. Misalnya, Sukarno berasal dari Jawa,

8
Mohammad Hatta berasal dari Sumatera, AA Maramis dari Sulawesi, Tengku
Mohammad Hasan dari Aceh.
2.2 Pengembangan Intgrasi

Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut


ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya kita
sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah :
Adanya ancaman dari luar, Gaya politik kepemimpinan, Kekuatan lembaga–
lembaga politik, Ideologi Nasional, dan Kesempatan pembangunan ekonomi.
1. Adanya ancaman dari luar
Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat.
Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika
menghadapi musuh bersama. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin
kembali ke Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya.
2. Gaya politik kepemimpinan
Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik,
dicintai rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu
menyatukan bangsanya yang sebelumya tercerai berai. Misal Nelson
Mandela dari Afrika Selatan. Gaya politik sebuah kepemimpinan bisa
dipakai untuk mengembangkan integrasi bangsanya.
3. Kekuatan lembaga politik
Lembaga politik, misalnya birokrasi, juga dapat menjadi sarana pemersatu
masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan
sistem pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang
beragam. Pada akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan.
4. Idiologi Nasional
5. Ideologi merupakan seperangkat nilai-nilai yang diterima dan disepakati.
Ideologi juga memberikan visi dan beberapa panduan bagaimana cara
menuju visi atau tujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda
tetapi menerima satu ideologi yang sama maka memungkinkan masyarakat
tersebut bersatu. Bagi bangsa Indonesia, nilai bersama yang bisa

9
mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila
merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh
masyarakat.
6. Kesempatan pembangunan ekonomi
Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun
jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau
ketimpangan. Orang–orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau
bersatu atau merasa satu bangsa dengan mereka yang diuntungkan serta
yang mendapatkan kekayaan secara tidak adil.

2.3. Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi


Nasional
1. Dinamika Integrasi nasional di indonesia
Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secara terus-
menerus dilakukan. Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari integrasi
itu. yang terjadi di Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman
waktu
2. Tantangan dalam membangun integrasi
Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi
datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan
yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan
suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang
ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang
pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung
berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih
sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga
hal ini memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi horizontal lebih
menonjol daripada dimensi vertikalnya. Terkait dengan dimensi horizontal ini,
salah satu persoalan yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk
Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah primordialisme
yang masih kuat. Titik pusat goncangan primordial biasanya berkisar pada

10
beberapa hal, yaitu masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras),
bahasa, daerah, agama, dan kebiasaan. Masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan dapat menimbulkan
berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa. Hal ini bisa berpeluang mengancam integrasi horizontal di Indonesia. Terkait
dengan dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para pemimpin
untuk terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin mau
mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat dengan kelompok-
kelompok yang merasa dipinggirkan.

11
BAB III
JURNAL

3.1. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional


A. Memperkuat Integrasi Nasional Melalui Generasi Bangsa Dan Teknologi
Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau-pulau kecil
yang memiliki keberagaman baik dalam adat istiadat, kebiasaan, agama dan etnis.
Namun, keberagam di Indonesia dilanda krisis kebiasaan buruk setiap daerah.
Banyak keberagaman bangsa yang bertambah tetapi tercampur oleh kebiasaan
asing justru tidak banyak tersaring menjadi sebuah adaptasi. Banyaknya resiko
yang terjadi pada saat ini identitas diri generasi bangsa yang terkikis. Indonesia
juga negara yang sangat mudah rentan akan terjadinya beberapa perpecahan juga
konflik. Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar
dalam pembangunan bangsa yang kuat, ditambah dengan sembohyan yang sangat
kental dengan sebuah makna kebersamaan yang menciptakan pilar yang kokoh.
Untuk menyatukan beragam masyarakat yang berasal dari setiap daerah,
diperlukannya jiwa saling menghargai yang tinggi antarkebudayaan. Ini menjadi
sebuah PR penting bagi anak-anak penerus bangsa untuk memikirkan strategi
dalam menumbuhkan rasa kepeduliaan dan persatuan melalui teknologi. Menurut
Kent County Council (dalam Hartoyo, 2010) “mendefinisikan TIK sebagai cara,
media, atau teknologi untuk menyimpan, mengembalikan, memanipulasi,
meneruskan, dan menerima data atau informasi digital”. Hakikatnya dengan
teknologi dapat mempengaruhi semua aspek bahkan dalam konteks sosial setiap
daerah yang ada di Indonesia.
Pada dasarnya penyatuan kelompok sosial atau budaya ini dapat
membentuk sebuah identitas negara, masalah integrasi nasional merupakan
masalah yang hampir dihadapi seluruh negara, negara yang memiliki status negara
berkembang termasuk negara Indonesia. Sejak proklamasi hingga sekarang
Indonesia masih saja dihadapi dengan berbagai permasalah salah satunya

12
menyatukan penduduk yang terdiri dari beberapa etnis. Sehingga pada dasarnya
sebuah pengalaman menunjukan bahwa dalam membangun kehidupan negara ini
sering kali dihadapkan oleh realitas konflik setiap kelompok atau individu. Hal ini
dapat dapat menunjukan masalah intergrasi nasional di Indonesia yang harus
dirubah secara bersama-sama, Integrasi nasional merupakan konsep penting yang
harus diketahui oleh setiap warga negara sebagaimana yang dikemukakan (Zuhdi,
2018) “manusia juga memiliki hak untuk mengingat atau melupakan suatu
peristiwa”. Dengan Integrasi Nasional yang baik dan terstruktur menjadikan
negara berkembang Indonesia ini terhindar dari segala konflik yang berasal dari
luar atau pengaruh asing yang belum ditentukan penting untuk menjalankan
persatuan. Adanya Pancasila merupakan sebagai alat pemersatu juga miniature
budaya yang ada Indonesia yang menjadi dasar negara, tidak dapat lepas dari
banyaknya pemberitaan. Banyak isu-isu strategis yang kembali menyerang
eksistensi Pancasila. Belakangan ini, banyaknya kelompok masyarakat besar yang
masih berharap implementasi besar dari dasar negara.
3.2. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional

A. INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER


PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

Suatu negara bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang dinamakan


integrasi nasional di katakan bahwa sebuah negara bangsa yang mampu
membangun integrasi nasionalnya dalam memperkokoh rasa persatuan dan
kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan
salah satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia sebagai sebuah
negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan tingkatan, dari segi
geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratusratus pulau besar dan beribu-ribu
pulau kecil. Masih banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan belakangan ini
dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi milik Negara
Malaysia. Dari perspektif kewilayahan tampak pembagian Indonesia Bagian
Timur dan Indonesia Bagian Barat atau kawasan perkotaan dan perdesaan.

Realitas itu menyebabkan pula kewargaan penduduk Indonesia berbeda-

13
beda dari segi kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan serupa itu diwujudkan
dalam satuan-satuan etnik. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300
kelompok etnik dan 250 jenis bangsa yang setiap kelompok etnik itu memiliki
identitas kebudayaan sendiri, termasuk di dalamnya bahasa-bahasa yang
digunakannya. Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi
beban daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai
masalah yang sumbernya berasalkan kemajemukan. Saat ini pula bangsa
Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang kehidupan
kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum merdeka. Kesadaran akan
pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras dan budaya harus selalu diwujudkan
melalui pemahaman integrasi nasional.

B.Pengertian Integritas Nasional


Integrasi berasal dari bangsa inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan atua keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk
apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas
teriorial, nilai-nilai, norma-norma dan pranata-pranata sosial. Di Indonesia istilah
integrasi masih sering disamakan dengan istilah pembauran atau asimilasi,
padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan
integrasi kebudayaan, integrasi sosial dan pluralisme sosial. Sementara pembauran
dapat berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur
kebudayaan (cultural traits) mereka yang berbeda atau bertentangan, agar dapat
dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis). Caranya
adalah melalui difusi (penyebaran), dimana unsur kebudayaan baru diserap ke
dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur
kebudayaan tradisional tertentu. Cara penanggulangan masalah konflik adalah
melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur-unsur kebudayaan baru dan lama.
Inilah yang disebut sebagai Integrasi Sosial (Theodorson & Theodorson, 1979
dalam Danandjaja, 1999).
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keseraian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan
bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi
hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Istilah
integrasi nasional terdiri dari dua unsur kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”.
Dalam Kamus Besar Indonesia Edisi Ketiga Tahun 2002, dikemukakan bahwa

14
istilah integrasi mempunyai pengertian “pembauran atau penyatuan hingga
menjadi kesatuan yang utuh atau bulat”. Sedangkan istilah “nasional” mempunyai
pengertian :

1). Besifat Kebangsaan


2). Berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri
3). Meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan
nasional dan sebagainya.
Mengacu pada penjelasan kedua istilah di atas maka integrasi nasional
identik dengan integrasi bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses
penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan
wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat
menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai
tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Myron Weiner dlam Juhardi (2014)

15
BAB IV
PENUTUP

1. Integrasi nasional berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi berarti
memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Kata
nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa sebagai
persekutuan hidup manusia.

2. Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian, unsur


atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang lebih bulat,
sehingga menjadi satu nation (bangsa).

3. Jenis jenis integrasi mencakup 1) integrasi bangsa, 2) integrasi wilayah, 3)


integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi tingkah laku (perilaku
integratif).

4. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau


pendekatan yakni 1) Adanya ancaman dari luar, 2) Gaya politik kepemimpinan, 3)
Kekuatan lembaga–lembaga politik, 4) Ideologi Nasional, dan 5) Kesempatan
pembangunan ekonomi.

5. Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas


bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa

1)

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai