Proposal PKN
Proposal PKN
Proposal PKN
(PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)
Kelompok 8
Oleh:
MOSTARS MATHEW IGLESIAS SITOHANG
NIM 2101048
MUHAMMAD NUR HIDAYAT
NIM 2101054
RIZKY MAULANA
NIM 2101060
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar belakang......................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan..................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................2
2.1. Definisi Ingrasi Nasional.....................................................................................2
2.2. Urgensi Integrasi Nasional...................................................................................3
2.2. Model Intgrasi nasional indonesia.......................................................................4
2.2 Pengembangan Intgrasi..............................................................................................5
2.3. Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional....6
1. Dinamika Integrasi nasional di indonesia............................................................6
2. Tantangan dalam membangun integrasi..............................................................6
BAB III JURNAL...............................................................................................................8
3.1. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional........................................................................8
3.2. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional........................................................................9
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state)
selalu dihadapkan pada upaya nagaimana menyatukan menyatukan
keanekaragaman orang-orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan,
kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun kesejahteraan
untuk bangsa yang bersangkutan. Oleh karna itu, bagaimana mungkin suatu
negara-bangsa bisa membangun, jika orang-orang yang ada didalam negara
tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan, dan
tidak bersedia mengikatkan diri sebagai satu bangsa.
Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang
dinamakan integerasi nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-bangsa
yang mampu membangun integerasi nasionalnya akan memperkokoh rasa
persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. Integerasi nasional
merupakan salah satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui definisi Integrasi Nasional
2. Mengetahui pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia
3. Mengetahui bagaimana proses Integrasi Nasional di Indonesia
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Ingrasi Nasional
Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional.
Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti
menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.
a) Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integrasi memiliki arti
pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh
b) Secara politis
Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti
bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional
c) Secara Antropologi
egrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda
sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan
masyarakat.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang
sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan
budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia
yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
6
2.2. Urgensi Integrasi Nasional
2. Jenis Integrasi
Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai perbedaan yang ada
pada masyarakat, sehingga menjadi selaras dalam sebuah bangsa. Intergasi
juga memiliki beberapa jenis yaitu: Integrasi Bangsa, Itegrasi wilayah,
Integrasi Nilai, Integrasi elit masa dan Integrasi tingkah laku.
Integrasi Bangsa
Integasi bangsa menunjukan pada suatu proses upaya untuk menyatukan
berbagai unsur atau kelompok sehingga menjadi kesatuan nasional
Integrasi Wilayah
Integrasu Wilayah menunjukan pada masalah pembentukan wewenang
kekuasaan nasional pusat di atas unis-unit sosial yang lebih kecil yang
berangotan kelompok sosial budaya masyarakat tertentu
Intgrasi Nilai
Integrasi Nilai menunjukan adanya dalam pembelajaran proses
memadukan nilai-nilai tertentu terhadap sebuah konsep lain sehingga
menjadi suatu kesatuan yang koheren dan tidak bisa dipisahkan atau
proses pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat
7
Integrasi Elit
Elit terintegrasi merupakan suatu kondisi dimana terdapat suatu nilai
consensus ada diantara para elit yang didukung oleh kerja sama dan rasa
saling percaya antara kelompok yang berbeda dan ada jaringan inklusif
dan interaksi pribadi yang luas di antara berbagai kelompok dalam
masyarakat
Integrasi Tingkah Laku
Integrasi tingkah laku (perilaku integratif)menunjuk pada penciptaan
tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan
bersama. (2010), dalam negara merdeka, faktor pemerintah yang
berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting bagi pembentukan
negara-bangsa
2.2. Model Intgrasi nasional indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia
sejak bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi
kolonial, namun integrasi model ketiga ini berbeda dengan model kedua.
Integrasi model kedua lebih dimaksudkan agar rakyat jajahan (Hindia
Belanda) mendukung pemerintahan kolonial melalui penguatan birokrasi
kolonial dan penguasaan wilayah. Integrasi model ketiga dimaksudkan untuk
membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka,
memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru atau kesadaran
kebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan
tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia
yang mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis
pemerintah kolonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi-organisasi
pergerakan baik yang bersifat keagamaan, kepemudaan, kedaerahan, politik,
ekonomi perdagangan dan kelompok perempuan. Para kaum terpelajar ini
mulai menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus
berjuang meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan
sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah dan
suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan penderitaan sehingga bersatu
menggalang kekuatan bersama. Misalnya, Sukarno berasal dari Jawa,
8
Mohammad Hatta berasal dari Sumatera, AA Maramis dari Sulawesi, Tengku
Mohammad Hasan dari Aceh.
2.2 Pengembangan Intgrasi
9
mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila
merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh
masyarakat.
6. Kesempatan pembangunan ekonomi
Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun
jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul kesenjangan atau
ketimpangan. Orang–orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau
bersatu atau merasa satu bangsa dengan mereka yang diuntungkan serta
yang mendapatkan kekayaan secara tidak adil.
10
beberapa hal, yaitu masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras),
bahasa, daerah, agama, dan kebiasaan. Masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan dapat menimbulkan
berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa. Hal ini bisa berpeluang mengancam integrasi horizontal di Indonesia. Terkait
dengan dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para pemimpin
untuk terus menerus bersedia berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin mau
mendengar keluhan rakyat, mau turun kebawah, dan dekat dengan kelompok-
kelompok yang merasa dipinggirkan.
11
BAB III
JURNAL
12
menyatukan penduduk yang terdiri dari beberapa etnis. Sehingga pada dasarnya
sebuah pengalaman menunjukan bahwa dalam membangun kehidupan negara ini
sering kali dihadapkan oleh realitas konflik setiap kelompok atau individu. Hal ini
dapat dapat menunjukan masalah intergrasi nasional di Indonesia yang harus
dirubah secara bersama-sama, Integrasi nasional merupakan konsep penting yang
harus diketahui oleh setiap warga negara sebagaimana yang dikemukakan (Zuhdi,
2018) “manusia juga memiliki hak untuk mengingat atau melupakan suatu
peristiwa”. Dengan Integrasi Nasional yang baik dan terstruktur menjadikan
negara berkembang Indonesia ini terhindar dari segala konflik yang berasal dari
luar atau pengaruh asing yang belum ditentukan penting untuk menjalankan
persatuan. Adanya Pancasila merupakan sebagai alat pemersatu juga miniature
budaya yang ada Indonesia yang menjadi dasar negara, tidak dapat lepas dari
banyaknya pemberitaan. Banyak isu-isu strategis yang kembali menyerang
eksistensi Pancasila. Belakangan ini, banyaknya kelompok masyarakat besar yang
masih berharap implementasi besar dari dasar negara.
3.2. Kutipan Jurnal Integrasi Nasional
13
beda dari segi kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan serupa itu diwujudkan
dalam satuan-satuan etnik. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300
kelompok etnik dan 250 jenis bangsa yang setiap kelompok etnik itu memiliki
identitas kebudayaan sendiri, termasuk di dalamnya bahasa-bahasa yang
digunakannya. Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi
beban daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai
masalah yang sumbernya berasalkan kemajemukan. Saat ini pula bangsa
Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang kehidupan
kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum merdeka. Kesadaran akan
pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras dan budaya harus selalu diwujudkan
melalui pemahaman integrasi nasional.
14
istilah integrasi mempunyai pengertian “pembauran atau penyatuan hingga
menjadi kesatuan yang utuh atau bulat”. Sedangkan istilah “nasional” mempunyai
pengertian :
15
BAB IV
PENUTUP
1. Integrasi nasional berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi berarti
memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Kata
nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa sebagai
persekutuan hidup manusia.
1)
16
DAFTAR PUSTAKA
17