Materi Cci Mapsi 2023
Materi Cci Mapsi 2023
Materi Cci Mapsi 2023
AL QURAN HADITS
ٱلَّرُس وَل َوُأ۟و ىِل ٱَأْلْم ِر ِم نُك ْم ۖ َفِإن َٰٓيَأُّي ا ٱَّلِذي ا ٓو ۟ا َأِط ي ۟او ٱلَّل َأِط ي و۟ا
ُع َه َو ُع َه َن َء َم ُن
ِإن ُك ن ِم وَن ِبٱلَّلِه ٱْل ِم َٰن ْعُت ىِف َش ٍء ُّدو ِإىَل ٱلَّلِه ٱلَّر وِل
َو َيْو ُتْم ُتْؤ ُن َو ُس ْى َفُر ُه َت َز ْم
ٱْل َءاِخ ِر ۚ َٰذ ِلَك َخ ْيٌر َوَأْح َس ُن َتْأِوياًل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
َو َم ٓا َأنَزْلَنا َعَلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِإاَّل ِلُتَبَنِّي ُهَلُم ٱَّلِذى ٱْخ َتَلُفو ِفيِهۙ َوُه ًد ى َوَرَمْحًة
۟ا
َأَوْمَل َيَر ٱَّلِذ يَن َك َف ُرٓو ۟ا َأَّن ٱلَّس َٰم َٰو ِت َوٱَأْلْر َض َك اَنَتا َرْتًق ا َفَف َتْق َٰن ُه َم اۖ َوَجَعْلَنا
ِم َن ٱْلَم ٓاِء ُك َّل َش ْى ٍء َح ٍّى ۖ َأَفاَل ُيْؤ ِم ُنوَن
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?
ِإَّن َرَّبُك ُم ٱلَّلُه ٱَّلِذى َخ َلَق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َوٱَأْلْر َض ىِف ِس َّتِة َأَّياٍم َّمُث ٱْس َتَوٰى َعَلى
ِث ِش
ٱْلَعْر ِش ُيْغ ى ٱَّلْيَل ٱلَّنَه اَر َيْطُلُب ۥُه َح يًثا َوٱلَّش ْم َس َوٱْلَق َم َر َوٱلُّنُج وَم
ِم
ُمَس َّخَٰر ٍۭت ِبَأْم ِرِهٓۦۗ َأاَل َلُه ٱَخْلْلُق َوٱَأْلْم ُر ۗ َتَباَرَك ٱلَّلُه َرُّب ٱْلَٰع َل َني
Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam.
َلَك َطِر يًق ا ْلَتِم ِفيِه ِعْل ا َّه الَّل َل ِبِه َطِر يًق ا ِإىَل ا َّنِة
َجْل ًم َس َل ُه ُه َي ُس َمْن َس
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim, no. 2699).
2. Q.S. al-Furqān/25: 63
وَن َلى ٱَأْل ِض ا ِإَذا اَط ٱَٰجْلِه ُلوَن َقاُلو۟ا
ًن ْمَي ي ِع ا ٱلَّرَٰمْحِن ٱَّلِذ
َبُه ُم َخ َه
ْر ْو َو َع ُش َن َو َب ُد
َس َٰل ًم ا
Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan.
َوَءاِت َذا ٱْلُقْرٰىَب َح َّق ۥُه َوٱْلِم ْس ِكَني َوٱْبَن ٱلَّس ِبيِل َواَل ُتَبِّذ ْر َتْبِذيًرا
Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros.
ِإَّن ٱْلُم َبِّذِريَن َك اُنٓو ۟ا ِإْخ َٰو َن ٱلَّشَٰي ِط ِني ۖ َوَك اَن ٱلَّش ْيَٰطُن ِلَرِّبِهۦ َك ُف وًرا
Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan
syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
َفُك ُلو۟ا َّمِما َرَزَقُك ُم ٱلَّلُه َح َٰل اًل َطِّيًبا َوٱْش ُك ُرو۟ا ِنْع َم َت ٱلَّلِه ِإن ُك نُتْم ِإَّياُه َتْع ُبُد وَن
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah.
Hadits terkait tentang rendah hati, hemat, dan hidup sederhana
Hadis terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan
bergizi dalam kehidupan sehari-hari
3. Q.S. az-Zumar/39: 53
ِة ِه ۟ا ِم ِس ۟ا ِع ِد ِذ
ُقْل َٰي َبا َى ٱَّل يَن َأْس َرُفو َعَلٰٓى َأنُف ِه ْم اَل َتْق َنُطو ن َّرَمْح ٱلَّل ۚ ِإَّن ٱلَّلَه
ي ْغِف ٱلُّذ ُنو ِمَج ي اۚ ِإَّنۥ ٱْلَغُفو ٱلَّرِح
ُم ُر َب ًع ُه ُه َو َي ُر
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.
Q.S. Al-Hujurāt/49: 13
ْلَٰن ُك و ا ٓاِئ ِل ا ُفٓو ۟ا ُأن ٍر َذ
َك ن ِّم م ُك َٰن ْقَل اَّنِإ َّنا ل ٱ ا ُّيَأَٰٓي
ُش
َو َوَجَع ْم ُع ًب َو َقَب َل َتَع َر َثٰى َخ َه ُس
ِب يۚ ِإَّن َأْك ُك ِعنَد ٱلَّلِه َأ َق ٰى ُك ۚ ِإَّن ٱلَّل ِل
َه َع ٌم ٌري
َخ ْت ْم َرَم ْم
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
4. Tajwid
Hukum bacaan nun mati
a. Idzhar Halqi
Secara bahasa idzhar ialah Al bayan artinya menjelaskan. Adapun secara istilah
ialah:
Idgham Bighunnah
Idgham Bilaghunnah
Maka jika berjumpa nun mati atau tanwin dengan huruf lam atau ra’ itu
dibacakan dengan hukum idgham bilaghunnah.
Cara membaca idgham bilaghunnah ialah dengan memasukkan suara nun mati
atau tanwin sepenuhnya kepada huruf lam atau ra tanpa memakai dengung pada
waktu meng-idgham-kan suara harus ditaydidkan kepada huruf lam dan ra
seraya menahan nafas sejenak.
c. Iqlab
Menjadikan satu huruf pada tempat huruf yang lain beserta tetap memelihara
bacaan ghunnah’’
Iqlab dalam pengertian hukum nun mati dan tanwin ialah membalikkan bacaan
bunyi nun mati atau tanwin menjadi huruf mim (perubahan hanya pada bacaan
saja tidak pada tulisan).
d. Ikhfa’
Apabila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari huruf
ikhfa’ maka hukum bacaannya ialah ikhfa.
صذثكجشقسدطزفتضظ
Hukum mim mati
a. Ikhfa’ Syafawi
Ikhfa’ artinya samar, syafawi artinya bibir, terjadi nila memenuhi tiga syarat
berikut:
Adapun cara membaca idgham mimi ialah dengan memasukkan suara mim
yang mati kepada huruf mim yang berharakat yang ada di depannya. Kemudian
suara diidghamkan secara sempurna 3 harkat dengan suara ghunnah yang
keluar dari pangkal hidung.
ِلِم
Berikut contoh idgham mimi: ُهَلْم َم اَيَتُقْو َن – ُك ْنُتْم ُمْس َنْي
c. Idzhar Syafawi
Secara bahasa idzhar artinya jelas, dan syafawi artinya bibir. Makam apabila
ada mimmati bertemu dengan huruf hijaiyah yang selain ba’ dan mim maka
dinamakan dengan idzhar syafawi.
Cara membaca idzhar syafawi harus jelas dan terang. Yaitu, pada saat
menghadapkan huruf mim dengan cara merapatkan bibir. Kejelasan
pengucapannya cukup hanya dengan satu ketukan saja.
Bacaan Mad
Mad Ashli / Mad Thobi’i adalah mad yang berdiri sendiri karenaa zat huruf
mad itu. Jadi mad ashli/mad thobi’i itu suatu mad yang masih murni.
Mad Wajib Muttashil terjadi apabila mad thabi’i bertemu dengan huruf
hamzah ( ) ءpada satu kalimat atau ayat.
Mad jaiz munfasil terjadi apabila mad thobi’i atau mad asli bertemu dengan
huruf hamzah ( ) ءdalam dua kata yang lain. Cara membaca mad jaiz
munfasil yaitu lafalnya dibaca panjang menjadi 4 atau 5 harakat.
3. Mad layyin
Mad layyin atau mad lin yaitu terjadi apabila huruf wau ( ) وatau ya ( ) يyang
berharakat sukun didahului oleh harakat fathah sedangkan sesudahnya terdapat
satu huruf hidup ketika diwaqafkan (berhenti).
Adapun dalam bahasa penjelasan yang lebih mudah adalah bacaan miring (lin)
bertemu satu huruf yang dimatikan karena waqof (berhenti)
Yang dimaksud bacaan miring (lin) adalah bacaan yang berbunyi seperti:
–“Ai”= fathah bertemu huruf ya ( ) ي,
– “Au” = fathah bertemu huruf wau ( ) و.
Mad Arid Lissukun yaitu terjadi apabila berhenti (waqof) terdapaat di akhir
ayat sehingga mematikan huruf terakhir sebelum huruf yang dimatikan
tersebut terdapat mad asli.
Cara membaca mad arid lissukun yaitu lafalnya dibaca panjang 2, 4, atau 6
harakat, tetapi lebih diutamkan dibaca sampai 6 harakat.
5. Mad iwad
Mad iwad yaitu apabila setiap huruf yang berharkat fathahtain ketika
diwaqafkan dibaca fathah dengan panjang 2 harakat.
6. Mad badal
Mad badal yaitu apabila setiap huruf hamzah yang dibaca panjang
dikarenakan bertemu dengan huruf mad. Sehingga lafalnya dibaca panjang
2 harakat.
Mad lazim mukhaffaf kilmi adalah mad tabi’i berhadapan dengan huruf
mati (sukun) panjangnya 6 harakat.
Mad lazim harfi mukhaffaf adalah huruf-huruf hijaiyah yang menjadi awal
atau permulaan sebuah dalam Al-Qur’an.
Mad Shilah Qashiroh yaitu apabila terdapat ha dhamir, kata ganti orang ke
tiga berada sesudah huruf yang berharakat (huruf hidup). Shilah artinya
hubungan, sedangkan qasirah artinya pendek.
Cara membacanya yaitu dengan satu alif setara dengan dua harakat atau
seperti panjangnya mad tabi’i, demikian juga jika tidak didahului huruf mati
(sukun) atau tidak dihubungkan dengan huruf lain berikutnya.
alif lam qamariyah adalah alif lam sukun yang bertemu dengan salah satu huruf
qomariah, sehingga huruf lam ( )الdibaca secara jelas.
Alif lam qamariyah disebut juga izhar qamariyah. Terdapat 14 huruf qomariah
dalam hukum tajwid, yaitu ba ()ب, jim ()ج, kha ()ح, kho ()خ, ‘ain ()ع, ghoin ()غ,
fa ()ف, qof ()ق, kaf ()ك, mim ()م, wawu ()و, hamzah ()ء, ha ()ه, dan ya ()ي.
alif lam syamsiyah adalah alif lam sukun yang bertemu dengan salah satu huruf
syamsiyah dan dibacanya tidak jelas atau melebur dengan huruf setelahnya
(idgam).
Hukum bacaan bacaan alif lam syamsiah akan terjadi apabila bertemu dengan
14 huruf hijaiyah, yaitu ta ()ت, tsa ()ث, dal ()د, dzal ()ذ, ra ()ر, za ()ز, sin ()س,
syin ()ش, shod ()ص, dhod ()ض, tho ()ط, dhlo ()ظ, lam ()ل, dan nun ()ن.
Qalqalah
- Qalqalah Sugra
Qalqalah sugra terjadi apabila terdapat huruf qalqalah yang mendapat harakat
sukun asli. Umumnya, jenis qalqalah ini letaknya ada di tengah-tengah kata
atau lafal ayat. Cara membaca qalqalah sugra dengan memantulkan suara tidak
secara kuat.
Qalqalah kubra terjadi saat huruf qalqalah berada di akhir kata yang dibaca
sukun. Huruf qalqalah tersebut bisa karena memang memiliki harakat sukun,
atau memiliki harakat fathah, dammah, kasrah, atau tanwin tapi dibaca waqaf
(diberhentikan). Saat menemukan qalqalah kubro maka membaca harus lebih
mantap dengan memantulkan suara melalui pantulan kuat.
Contoh: ْمَل َيِلْد َو ْمَل ُيوَلْد ٱلَّلُه ٱلَّصَم ُد ُقْل ُه َو ٱلَّلُه َأَح ٌد َو ْمَل َيُك ن َّل ۥُه
ُك ا َأ ٌۢد
ُفًو َح
Hukum lam jalalah
- Tafkhim
Tafkhim secara bahasa artinya tebal. Sedangkan secara istilah, tafkhim adalah
mengucapkan huruf tebal sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya.
Lafaz jalalah dapat dibaca tafkhim jika didahului oleh huruf yang berharakat
fathah atau dammah.
Secara bahasa, tarqiq artinya tipis. Sedangkan secara istilah, tarqiq adalah
mengucapkan huruf dengan ringan atau tipis sehingga tidak sampai memenuhi
mulut ketika mengucapkannya. Lam ini didahului oleh huruf yang berbaris
kasrah.
ِل اِهلل
Contoh:
ْىِف َرُسْو
Ghunnah
Adapun huruf bacaan ghunnah yakni huruf nun bertasydid ( )ّنdan mim
bertasydid ( )ّم. Cara membaca hukum bacaan ini yakni dengan
menghentakkan suara mim atau nun yang bertasydid tanpa terputus,
didengungkan secara nyata pada pangkal hidung selama 2 harokat / 1 alif
dengan terus-menerusnya nafas.
َاآَل ِاَّنُهْم ُهُم اْلُم ْفِس ُد ْو َن َع َّم َيَتَس ٓاَء ُلْو َن
ۙ َو ا لّٰن ِزٰع ِت َغْر ًقا َاَّم ا َمِن اْسَتْغ ٰن ى
Waqaf
Selain waqaf, terdapat јugа wasal. Wasal artinya terus dibaca atau
bersambung. Membaca Al-Qur’an dеngаn wasal bearti јіkа ada tanda baca
wasal, cara membacanya itu diteruskan atau disambung dеngаn kalimat
berikutnya.
2. Al Khabir
Al-Khabir dalam Asmaul Husna adalah Maha Mengenal, Teliti, Waspada, dan
sebagainya. Penjelasannya adalah Allah SWT Maha Waspada dan Mengetahui
perkara yang tersembunyi. Semuanya diketahui Allah SWT dengan rinci,
kecermatan, dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin.
3. As Sami’
As Sami’ artinya adalah Maha Mendengar, yakni Allah SWT Maha Mendengar
atas segala sesuatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di alam semesta,
termasuk juga doa-doa dari hamba-Nya. Ada 2 macam sifat mendengar bagi
Allah:
a. Mendengar dengan maksud mendengar suara
b. Mendengar dengan maksud mengabulkan (memperkenankan) setiap
permintaan dan doa dari hambaNya, juga memberikan balasan pahala
Dalil Naqli
َقاَل َر ِّبى َيْع َلُم ٱْلَقْو َل ِفى ٱلَّسَم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِضۖ َو ُهَو ٱلَّس ِم يُع ٱْلَعِليُم
Artinya: Berkatalah (Muhammad kepada mereka): "Tuhanku mengetahui
semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui". (QS. Al Anbiya: 4)
Dalil Aqli
a. Allah dapat mendengar semua suara baik yang pelan maupun yang keras
b. Allah dapat mendengar suara hati manusia
Dalil Naqli
ِإَّن ٱَهَّلل َيْع َلُم َغْيَب ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِضۚ َو ٱُهَّلل َبِص يٌۢر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hujurat: 18)
Dalil Aqli
a. Allah melihat segala hal yang dilakukan makhlukNya walaupun makhluk
lain tidak melihatnya
b. Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi
Sifat malaikat:
1. Malaikat diciptakan dari Nuur
2. Malaikat selalu bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah
3. Malaikat dapat berubah wujudnya sesuai kehendak Allah
4. Malaikat tidak menikah dan tidak memiliki keturunan
5. Malaikat memiliki sayap, ada yang dua, tiga maupun lebih dari itu
2. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam,
seperti melepaskan angin, menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-
tumbuhan, dll.
َٰٓل
َم ن َك اَن َع ُدًّو ا ِهَّلِّل َو َم ِئَك ِتِهۦ َو ُرُس ِلِهۦ َو ِج ْبِريَل َوِم يَكٰى َل َفِإَّن ٱَهَّلل َع ُد ٌّو ِّلْلَٰك ِفِر يَن
Artinya: “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,
rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh
orang-orang kafir.” (Al Baqarah: 98)
3. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala dihari kiamat dan hari
kebangkitan.
َو ُهَو ٱَّلِذ ى َخ َلَق ٱلَّسَٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر َض ِب ٱْلَح ِّقۖ َو َي ْو َم َيُق وُل ُك ن َفَيُك وُن ۚ َقْو ُل ُه ٱْلَح ُّق ۚ َو َل ُه ٱْلُم ْل ُك َي ْو َم ُينَفُخ ِفى
ٱلُّص وِر ۚ َٰع ِلُم ٱْلَغْيِب َو ٱلَّش َٰه َد ِةۚ َو ُهَو ٱْلَحِكيُم ٱْلَخ ِبيُر
Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan
benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah",
dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia
mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui.” (Al An’am: 73)
4. Malaikat Izrail
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya.
Malaikat Izrail juga dikenal dengan malaikat maut.
ُقْل َيَتَو َّفٰى ُك م َّم َلُك ٱْلَم ْو ِت ٱَّلِذ ى ُو ِّك َل ِبُك ْم ُثَّم ِإَلٰى َر ِّبُك ْم ُتْر َج ُعوَن
Artinya: Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu
akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan". (As Sajadah: 11)
7. Malaikat Malik
Malaikat Malik bertugas menjaga neraka dan memimpin para malaikat dalam
menyiksa penghuni neraka. Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah.
Q.S. Al Muddatsir ayat 27-31
َو َم ٓا َأْد َر ٰى َك َم ا َس َقُر
اَل ُتْبِقى َو اَل َتَذ ُر
َلَّواَح ٌة ِّلْلَبَش ِر
َع َلْيَها ِتْس َع َة َع َش َر
َٰٓل
َو َم ا َجَع ْلَنٓا َأْص َٰح َب ٱلَّناِر ِإاَّل َم ِئَك ًةۙ َو َم ا َجَع ْلَنا ِع َّد َتُهْم ِإاَّل ِفْتَنًة ِّلَّلِذ يَن َكَفُرو۟ا ِلَيْسَتْيِقَن ٱَّلِذ يَن ُأوُتو۟ا ٱْلِكَٰت َب َو َيْز َداَد
ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإيَٰم ًناۙ َو اَل َيْر َتاَب ٱَّلِذ يَن ُأوُتو۟ا ٱْلِكَٰت َب َو ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ۙ َو ِلَيُق وَل ٱَّل ِذ يَن ِفى ُقُل وِبِه م َّم َر ٌض َو ٱْلَٰك ِف ُروَن
َم اَذ ٓا َأَر اَد ٱُهَّلل ِبَٰه َذ ا َم َثاًل ۚ َك َٰذ ِلَك ُيِض ُّل ٱُهَّلل َم ن َيَش ٓاُء َو َيْهِد ى َم ن َيَش ٓاُء ۚ َو َم ا َيْع َلُم ُج ُنوَد َر ِّبَك ِإاَّل ُهَو ۚ َو َم ا ِهَى ِإاَّل
ِذ ْك َر ٰى ِلْلَبَش ِر
Artinya: “Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?”
“Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.”
“(Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.”
“Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”
“Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan
tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan
bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin
dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang
yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
(mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai
suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan
Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.”
8. Malaikat Ridwan
Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga dan memimpin para malaikat pelayan
surga.
َو ِس يَق ٱَّلِذ يَن ٱَّتَقْو ۟ا َر َّبُهْم ِإَلى ٱْلَج َّنِة ُز َم ًراۖ َح َّتٰٓى ِإَذ ا َج ٓاُء وَها َو ُفِتَح ْت َأْبَٰو ُبَها َو َقاَل َلُهْم َخَزَنُتَها َس َٰل ٌم َع َلْيُك ْم ِط ْبُتْم
َفٱْدُخ ُلوَها َٰخ ِلِد يَن
Artinya: Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu
sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-
penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka
masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (Az Zumar: 73)
1. TAURAT
Kitab Taurat adalah kitab suci yang diwahyukan atau diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai
pedoman dan petunjuk untuk Bani Israil. Taurat atau Torah berasal dari bahasa Ibrani yakni yarah.
Sebagai kata kerja, yarah dapat diartikan sebagai "memberi pengajaran", "mengajarkan", atau
"menunjukkan". Dalam konteks agama, Torah bisa bermakna "ajaran atau perintah dari Tuhan".
;َو ٰا َتۡي َنا ُم ۡو َس ى اۡل ـِكٰت َب َو َجَع ۡل ٰن ُه ُهًدى ِّلَبِنۤۡى ِاۡس َر ٓاِء ۡي َل َااَّل َتَّتِخ ُذ ۡو ا ِم ۡن ُدۡو ِنۡى َو ِكۡي اًل
Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk
bagi Bani Israil (dengan firman), "Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain
Aku.
ISI:
1. Jangan ada pada Tuhan lain di kehadirat-Ku.
2. Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena
Aku Tuhan Allahmu.
3. Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia.
4. Ingatlah kamu akan hari sabat (Sabtu), supaya kamu sucikan dia.
5. Berilah hormat kepada ibu bapakmu.
6. Jangan membunuh sesama manusia.
7. Jangan berzina.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan menjadi saksi palsu.
10. Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain.
b. Kitab Zabur
( turun abad ke 10 SM) atau yang saat ini disebut dengan Mazmur oleh kalangan
Kristiani, diturunkan kepada Nabi Dawud As, untuk disampaikan dan jadikan
pedoman hidup bagi umatnya. Firman Allah
Artinya dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud." (QS. Al Isra': 55)
c. Kitab Injil
( turun abad ke 1 M), diturunkan kepada Nabi Isa As, sebagai petunjuk dan
tuntunan bagi Bani Israil. Allah berfirman QS. Al Maidah: 46.
َوَقْفْيَن ا َع َلى َأَثِرِه م ِبِع يَس ى اْبِن َم ْر َيَم ُم َص ِّد ًق ا ِلَم ا َبْيَن َيَدْي ِه ِم َن الَّتْوَر َنِة َوَم اَتْي َلُه
اإلنجيل ِفيِه ُه ًد ى َوُنوٌر َوُم َص ِّد ًق ا ِلَم ا َبْيَن َيَدْي ِه ِم َن الَّتْوَر َنِة َوُه ًد ى َوَمْو ِع َظًة
Artinya: " Dan Kami inginkan jejak mereka (nabi-nabi) dengan Isa putra Maryam,
membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat, dan menjadi
petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Maidah : 46)
Kitab injil memuat beberapa ajaran pokok antara lain sebagai berikut:
1). Perintah agar kembali kepada ajaran tauhid yang murni
3). Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus)]
D Kitab Al-Qur'an
(turun abad ke 7 M) adalah kitab suci umat Islam, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Untuk dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat
manusia, bukan hanya bangsa Arab.
Al Qur'an pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada malam Seni
tanggal 17 Ramadan tahun 40 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau tanggal
Agustus 610 M. Ketika beliau berkhalwat di Gua Hira. Adapun wahyu yang pertam
diturunkan adalah QS. Al 'Alaq ayat 1-5.
Al Qur'an di dalamnya terdiri dari 30 juz, 114 surat, sekitar 6.236 ayat, 345 345
huruf Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22
hari atau 23 tahun, yaitu 13 tahun pada waktu Nabi Nuhammad SAW masih di
Makkah 10 tahun setelah hijrah ke Madinah
d. Cara atau jalan untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat e
Ceritera/sejarah umat manusia sebelum Nabi Muhammad Saw
f. Akhlaq/budi pekerti
h. Ilmu pengetahuan
2. SHUHUF
Selain menurunkan empat kitab di atas, Allah SWT juga menurunkan wahyu
dalam bentuk shuhuf. Shuhuf adalah lembaran-lembaran berisi firman Allah SWT
yang diturunkan kepada para nabi atau rasul Shuhuf berisi tentang hukum dasar
yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan agama bagi nabi atau rasul
yang telah di beri shuhuf
ِإَّن َه َذا َلِف ي الُّصُح ِف اُألوَلى ُصُح ِف ِإْبَراِه يَم َوُم وَس ى
Artinya: "Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab Allah yang dahulu
(yaitu)
kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al-A'la: 18-19). Dalam ayat ini memang tidak
dibedakan antara kitab dan shuhuf Tetapi Nabi Muhammad SAW membedakannya
dengan menyuruh sahabatnya untuk menuliskan ayat pada pelepah kurma kulit
atau tulang hewan Lembaran pelepah kurma, kulit dan tulang hewan yang
a. Kitab isinya lebih lengkap dari pada shuhuf sebab hanya semacam brosur
brosur kecil
b. Kitab adalah wahyu yang kemudian dibukukan, sedangkan shuhuf belum
dibukukan
Thaharah
Secara bahasa thahârah berarti suci dan bersih, baik itu suci dari kotoran lahir
maupun dari kotoran batin berupa sifat dan perbuatan tercela. Sedangkan secara
istilah fiqh, thaharah adalah: mensucikan diri dari najis dan hadats yang
menghalangi shalat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau tanah, atau batu.
Penyucian diri di sini tidak terbatas pada badan saja tetapi juga termasuk pakaian
dan tempat.
Hukum thahârah (bersuci) ini adalah wajib, khususnya bagi orang yang akan
melaksanakan shalat. Hal ini didasarkan pada QS. Al-Ma’idah/5: 6 dan hadis Nabi
saw:
Alat yang digunakan untuk bersuci terdiri dari air, debu dan batu atau benda padat
lainnya (seperti: daun, tisu) yang bukan berasal dari najis/kotoran. Benda padat
tersebut digunakan khususnya ketika tidak ada air. Namun jika ada air yang bisa
digunakan bersuci, maka disunnahkan untuk lebih dahulu menggunakan air. Tapi
tidak semua air dapat digunakan untuk bersuci.
Sedangkan air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci antara lain:
1) Air mutanajjis yaitu air yang sudah terkena najis, kecuali dalam jumlah yang
besar yakni minimal dua kulah atau sekitar 500 liter, dan tidak berubah sifat
kemutlakannya yakni berubah bau, rasa dan warnanya;
2) Air suci tetapi tidak dapat mensucikan, seperti air kelapa, air gula (teh atau
kopi), air susu, dan semacamnya. Namun air yang bercampur dengan sedikit benda
suci lainnya –seperti air yang bercampur dengan sedikit sabun, kapur barus atau
wewangian–, selama tetap terjaga kemutlakannya, maka hukumnya tetap suci dan
mensucikan. Tapi jika campurannya banyak hingga tidak layak lagi disebut sebagai
air mutlak, maka hukumnya suci tapi tidak mensucikan.
Shalat Fardhu