Materi Tahsin-Tasmi Kelas 9 Semester Genap Kedua

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

KISI-KISI UJIAN SEMESTER GENAP KELAS 9

PRAKTIK TARTIL-TAHFIDZ/HAFALAN-IBADAH
SMP ISLAM TERPADU PAPB
TAHUN AJARAN 2023/2024

Reguler/Tahfidz
Materi 9
Tartil Roja'I/Al Quran*
Hafalan Sesuai dengan capaian
tartil-hafalan bulan Juli 23
s.d Mei 2024

Tajwid Mad 'Aridh Lissukun


Mad 'Iwad
Mad Silah Qosiroh
Mad Silah Towilah

Akidah-Akhlak Sastra Arab Pegon - Membaca Kitab atau Teks Arab Pegon

Fikih Tata cara Haji - Umroh

*) Atau sesuai placement test atau capaian sebelumnya


**) Pelaksanaan : 6-7 Mei 2024

1|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


TAJWID

Mad Arid Lissukun


Secara bahasa, arti kata ‘mad’ yaitu panjang. ‘Arid’ bermakna baru. Sementara itu, kata ‘lissukun’
berarti sukun (mati).

Pengertian mad arid lissukun adalah suatu bacaan mad (panjang) karena salah satu huruf mad bertemu
dengan huruf yang diwaqafkan/ waqaf di akhir ayat.

Hukum bacaan mad arid lissukun terjadi apabila salah satu huruf mad bertemu huruf yang
waqaf/dimatikan.

Cara membacanya panjang dua, empat, atau enam harakat.

No Kalimat Asli Waqaf

1. ‫تَ ْعلَ ُم ْو َن‬ ta’lamuuna ta’lamuuuuuun

2. َ‫ُم ْسَتَ ِق ْيم‬ mustaqiimin Mustaqiiiiim

3. َِ َ‫َِع َقا‬
‫ب‬ iqoobi iqoooooob

4. ‫اَبَُ ْو ََك‬ abuuka abuuuuuuk

5. ََ ‫بَٱل ََْٰعلَ ِم‬


‫ي‬ ِ ‫َر‬ rabbil-'aalamiina rabbil-'aalamiiiiiina

Mad ‘Iwadh
Istilah mad ‘iwadh teridiri dari dua kata, yakni mad dan ‘iwadh. Mad secara bahasa artinya panjang,

sedangkan ‘iwadh artinya pengganti. Secara istilah mad ‘iwadh ialah berhenti pada fathah tanwin ( ً)
di akhir ayat pada semua huruf hijaiyah kecuali pada ta marbuthoh ( , ‫) ى َة َة‬

No Kalimat Asli Waqaf

1. َ‫ضَْب ًحا‬
َ dhobhan dhobhaa

2. ‫جْ ًعَا‬
ََ jam’an jam’aa

3. ‫َونِ َسا ًَء‬ wanisaa an wanisaa aa

4. ‫َُه ًَدى‬ hudan hudaa

5. ‫بَُوًرَا‬ buuron buuroo

Hukum mad iwad tidak berlaku pada bacaan ta' marbuthah ( , ‫)ىة ة‬
2|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB
No Kalimat Asli Waqaf

1. ً‫قَ ْس ََوَة‬ qoswatan qoswah

2. ً‫َسيَِئََة‬ sayyiatan sayyiah

Mad Silah
Mad shilah dibagi menjadi dua, yaitu mad shilah qashirah dan mad shilah thawilah

Pengertian Mad Shilah Qashirah


Pada mad shilah qashirah biasanya terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki dengan

lambang hi/hu ( ‫ ﻩ‬/ ‫ ) ﻩ‬yang sebelumnya terdapat huruf hidup (huruf yang berharakat)
namun setelahnya bertemu huruf selain hamzah. Ukuran bacaan mad shilah qashirah yaitu sebanyak 2
ketukan.
Contoh :

1. Surat An-Naba Ayat 15

‫لن ْخر َج بهۦ َحبًّا َونَبَات‬


Latinnya: 'Linukhrija bihī ḥabbaw wa nabātā"

2. Surat At-Tariq Ayat 8

‫إنَّهۥ َعلَى َر ْجعهۦ لََقادر‬


Latinnya: "Innahụ 'alā raj'ihī laqādir"

3. Surat Al-Ikhlas Ayat 4

َ ‫َوَلْ يَكن لَّهۥ كفوا أ‬


‫َحد‬
Latinnya: "Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad"

4. An-Nasr Ayat 3

‫ٱستَ ْغف ْرﻩ ۚ إنَّهۥ َكا َن تَ َّواب‬


ْ ‫ك َو‬
َ ‫فَ َسب ْح ِبَ ْمد َرب‬
Latinnya: "Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā"

3|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


Pengertian Mad Shilah Thawilah
Pada mad shilah qashirah biasanya terjadi pada kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki dengan

lambang hi/hu ( ‫ ﻩ‬/ ‫ ) ﻩ‬yang sebelumnya terdapat huruf hidup (huruf yang berharakat) dan
setelahnya bertemu hamzah. Ukuran bacaan mad shilah qashirah yaitu sebanyak 5 ketukan.
Contoh :

1. Surat Al-Balad Ayat 7

َ ‫ََي َسب أَن َّلْ يََرﻩۥ أ‬


‫َحد‬ َْ ‫أ‬
Latinnya: "A yaḥsabu al lam yarahū aḥad"

2. Surat Al-Humazah Ayat 3

‫َخلَ َدﻩۥ‬ َّ ‫ََْي َسب أ‬


ْ ‫َن َمالَهۥ أ‬
Latinnya: "Yaḥsabu anna mālahū akhladah"

3. Surat Al-Muthaffifin Ayat 12

‫َوَما ي َكذب بهۦ إَّّل كل م ْعتَد أَثيم‬


Latinnya: "Wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm"

4. Surat Al-Fajr Ayat 26

‫َحد‬
َ ‫َوَّل يوثق َو ََثقَهۥ أ‬
Latinnya: "Wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad"

4|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


HAJI
A. Syarat Wajib Haji dan Umrah
Syarat wajib haji ada 5 (lima) :
1. Beragama Islam
2. Dewasa (baligh)
3. Berakal sehat
4. Merdeka (bukan budak)
5. Mampu (istitha’ah) baik secara fisik, harta (untuk haji dan keluarga yang
ditinggalkan), dan keamanan di perjalanan serta.

B. Rukun Haji dan Umrah


Rukun Haji adalah suatu amalan (perbuatan) yang harus dikerjakan dan apabila
ditinggalkan tidak bisa diganti dengan dam dan hajinya tidak sah dan harus diqadla’
(diganti) pada tahun berikutnya.
Rukun haji ada 6 (enam), yaitu:
1. Ihram
Ihram ialah ungkapan memulai mengerjakan haji/umrah dengan niat. Ihram harus
dilakukan dan dimulai pada waktu dan dari tempat yang telah ditentukan (miqat).

2. Wukuf di Arafah
Wukuf artinya berdiam sebentar di Arafah setelah matahari tergelincir pada
tanggal 9 Dzul Hijjah, hingga terbitnya fajar hari nahar (tanggal 10 Dzul Hijjah).
Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama, sehingga Rasulullah saw.
bersabda:
Rasulullah saw bersabda : "Haji adalah (wukuf) di Arafah." (HR. Tirmidzi dan
Ahmad)

3. Thawaf
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali dimulai dan diakhiri
sejajar dengan Hajar Aswad.
Syarat-syarat thawaf ada 8 (delapan) :
1) Harus niat thawaf dan tidak ada tujuan lain selain thawaf.
2) Suci dari hadats besar dan kecil dan suci dari najis (badan, pakaian dan
tempatnya).
3) Menutup aurat.
4) Memulai thawaf dari Hajar Aswad.
5) Dilaksanakan tujuh putaran dengan yakin.
6) Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram.
7) Thawaf harus dilakukan di luar Ka’bah dan di luar Hijir Isma’il.
8) Selama mengerjakan thawaf, Ka’bah harus berada di sebelah kiri orang
yang thawaf (berlawanan dengan arah jarum jam).

4. Sa’i
Sa’i adalah berjalan dari bukit Shafa ke bukit Marwah, dan sebaliknya sebanyak
7 kali yang dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah.
Syarat-syarat sa’i ada 7 (tujuh):
1) Niat sa’i dan tidak ada tujuan selain sa’i.

5|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


2) Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah
3) Sa’i umrah dilakukan sesudah thawaf umrah.
4) Sa’i haji dilakukan sesudah thawaf ifadlah
5) Thawaf sebelum sa’i harus thawaf yang sah.
6) Sa’i dilakukan 7 kali putaran dengan yakin.
7) Sa’i dilakukan di tempat sa’i (Shafa dan Marwah)

5. Al-Halqu/Tahallul
Al-Halqu adalah mencukur/menggunting rambut kepala paling sedikit 3 helai
rambut. Dengan memotong rambut berarti sudah melakukan tahallul yaitu keluar
dari ihram.
Orang yang sudah ber-tahallul, maka dihalalkan (dibolehkan) baginya melakukan
hal-hal yang sebelumnya dilarang selama berihram bagi yang melaksanakan
umrah.

6. Tertib
Tertib ialah melaksanakan rukun-rukun umrah di atas secara berurutan; yaitu
dimulai dari ihram, thawaf, sa’i dan tahallul.

Rukun umrah ada 5 (lima):


1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa’i
4. Al-Halqu/Tahallul
5. Tertib

C. Wajib Haji
Yang dimaksud dengan wajib haji adalah suatu amalan (perbuatan) yang harus
dikerjakan dan apabila ditinggalkan harus membayar dam dan hajinya tetap sah.

Wajib haji ada 6 (enam), yaitu :1


1. Ihram dari Miqat
Ihram ialah niat mulai mengerjakan haji/umrah. Ihram harus dimulai dari miqat (batas
waktu dan tempat yang telah ditentukan untuk memulai haji/umrah) sebagaimana telah
disebutkan di atas.
Jika jamaah haji telah tiba di miqat, lakukan persiapan ihram, dengan mandi
membasahi seluruh tubuh, kemudian bersuci. Disunnahkan bagi laki-laki untuk memakai
wewangian di tubuhnya, bukan di kain ihramnya. Bagi haji wanita yang sedang haid atau
nifas juga tetap disunnahkan mandi.

Miqat dibagi menjadi 2 macam : miqat zamani dan miqat makani.


a. Miqat Zamani ialah batasan waktu (zaman) untuk melaksanakan ibadah haji/umrah.
Miqat Zamani untuk haji adalah bulan Syawwal, Dzul Qa’dah dan 10 hari dari Dzul
Hijjah. Sedangkan umrah dapat dilaksanakan sepanjang tahun (kapan pun).
b. Miqat Makani ialah tempat-tempat yang telah ditentukan untuk memulai mengerjakan
ibadah haji/umrah.

6|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


MIQAT ZAMANI

UMRAH HAJI
Sepanjang tahun Syawal, Dzul Qa’dah dan Dzul
(kapan saja) Hijjah

MIQAT MAKANI
DAERAH ASAL NAMA MIQAT
Dzul Halifah/
Dzul Halifah (Madinah)
Bir Ali
Syam, Mesir, Maroko Juhfah
Tihamatil Yaman, Indonesia Yalamlam
Masyriq (Iraq) Dzatu Iraq
Najdil Hijaz dan Najdil Yaman Qornul Manazil

Bagi orang yang bermukim di Makkah, maka untuk miqat hajinya dari rumah (tempat)
masing-masing. Sedangkan untuk miqat umrahnya, yaitu harus keluar dari batas Tanah
Haram. Tempat yang paling utama untuk miqat umrah adalah Ji’ranah, Tan’im atau
Hudaibiyah.

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah


Mabit adalah berhenti sejenak atau bermalam sebentar untuk
mempersiapkan segala sesuatu dalam pelaksanaan melontar jumrah.
Mabit di Muzdalifah dilakukan pada tanggal 10 Dzul Hijjah, yaitu lewat tengah malam
setelah melaksanakan wukuf di Arafah.
(Selama perjalanan dari Arafah menuju Muzdalifah, disunnatkna
memperbanyak talbiyah, shalawat dan doa).

3. Mabit (bermalam) di Mina


Mabit di Mina dilakukan dalam 2 hari (11 dan 12 Dzul-Hijah) bagi yang akan
mengambil ‘Nafar Awal’, dan 3 hari (11, 12, dan 13 Dzul-Hijah) bagi yang akan
mengambil ‘Nafar Tsani’.
Selama mabit di Mina sampai terakhir, jamaah haji melontar ketiga jumrah, yaitu
Ula, Wustha dan Aqabah.

4. Melontar jumrah (Ula, Wustha dan Aqabah)


Melontar jumrah adalah melontar dengan batu kerikil yang mengenai tempat jamarat.
Pada hari nahar (10 Dzul Hijjah) cukup melontar jumrah aqabah, kemudian bertahallul
awal. Sedangkan pada hari-hari tasyriq (11,12 dan 13 Dzul Hijjah) melontar ketiga jumrah
yaitu: ula, wustha dan aqabah.

7|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


WAKTU MELONTAR JUMRAH

JUMRAH WAKTU
Aqabah (10 Dzul Mulai tengah malam 10 s/d 13 Dzulhijjah (Akhir Hari
Hijjah) Tasyriq)
Ula, Wusta, ▪ Mulai tergelincirnya matahari sampai matahari
Aqabah terbenam (Muktamad).
(11, 12 dan 13 ▪ Menurut Imam Imam Hanafi, Imam Rofii dan Imam
Dzul Hijjah) Asnawi (madzhab Syafi’i boleh dilakukan sebelum
tergelincirnya matahari sejak terbit fajar hingga
sebelum terbit fajar hari berikutnya.2

5. Meninggalkan larangan-larangan Ihram

6. Thawaf wada’
Thawaf wada’ artinya thawaf perpisahan atau thawaf pamitan.
Thawaf ini hukumnya wajib bagi jamaah haji yang hendak meninggalkan Makkah
dan akan kembali (pulang) ke rumahnya masing-masing. Jadi, apabila
jamaah haji masih lama tinggal di Makkah, maka thawaf wada’nya menunggu hingga
menjelang kepulangannya.
Thawaf wada’ dilakukan dengan ketentuan seperti biasa dan diakhiri dengan shalat
sunnah thawaf dua rakaat, tanpa sa'i.

Jika salah satu wajib haji di atas ditinggalkan, maka diwajibkan membayar dam yaitu
menyembelih 1 ekor kambing dan diberikan kepada fakir miskin Tanah Haram. Jika tidak
mampu, maka wajib berpuasa 10 hari dengan rincian 3 hari di saat haji dan 7 hari ketika
sudah pulang ke tanah air.

D. Sunnah-sunnah ihram
Sebelum melaksanakan ihram, disunnahkan hal-hal sebagai berikut: 3
1. Mandi sebelum Ihram dengan niat
2. Membersihkan badan
3. Memakai minyak wangi di badan sebelum niat Ihram
4. Memotong rambut dan kuku
5. Mencabut bulu ketiak, memotong/mencukur kumis dan bulu kemaluan
6. Menggunakan pakaian ihram berwarna putih
7. Sholat sunnah ihram 2 rakaat
8. Membaca talbiyah selama ihram

E. Larangan-larangan selama berihram


Orang yang sedang melakukan ihram (sudah memulai niat ihram haji atau umrah),
maka dilarang melakukan hal-hal berikut, yaitu :
1. Memakai minyak wangi/pengharum kecuali yang sudah dipakai sebelum niat
ihram.
2. Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki
3. Menutup wajah dan kedua telapak tangan bagi perempuan, (sebaiknya tidak
memakai masker kecuali dalam keadaan darurat).
4. Menutup kepala bagi laki-laki.

8|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


5. Memakai minyak rambut.
6. Mencukur, mencabut atau memotong rambut atau kuku (di bagian mana saja).
7. Berburu binatang dengan cara apapun.
8. Mencabut atau memotong rumput atau pepohonan di Tanah Haram.
9. Melakukan akad nikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi.
10. Melakukan hubungan suami istri dan pengantarnya

Orang yang melanggar/mengerjakan larangan-larangan ihram di atas selain akad


nikah dan bersetubuh (jimak), maka ia wajib membayar dam atau denda seperti dalam
tabel berikut.

F. Macam-macam Haji dan Cara Pelaksanaan


Bentuk (macam) dan cara-cara mengerjakan haji itu ada 3 macam, yaitu ifrad,
tamattu’ dan qiran. Jamaah haji diperbolehkan untuk memilih salah satu d cara
tersebut.
1. Haji Ifrad
Haji ifrad adalah mendahulukan pekerjaan haji dari pada umrah. Artinya ibadah
haji dan umrah dikerjakan dalam waktu sendiri-sendiri.
Jamaah haji yang memilih haji ifrad tidak wajib membayar dam nusuk
(ibadah).
2. Haji Tamattu’
Tamattu’ adalah mengerjakan ibadah umrah terlebih dahulu kemudian mengerjakan
ibadah haji. Artinya berihram untuk umrah (dengan niat untuk haji tamattu') pada
bulan-bulan haji (Syawwal, Dzul Qa’dah dan sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah).
Umrahnya diselesaikan pada waktu-waktu tersebut. Kemudian berihram untuk haji
dari Makkah atau sekitarnya pada hari tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) pada tahun
umrahnya tersebut.
Tamattu’ artinya bersenang-senang (santai), artinya jamaah haji diperbolehkan
bertahallul terlebih dahulu, kemudian berihram lagi untuk mengerjakan ibadah haji.
Jamaah haji yang memilih haji tamattu’ wajib membayar dam nusuk (ibadah);
3. Haji Qiran
Haji Qiran adalah mengerjakan haji dan umrah dengan satu niat dan dalam waktu
yang bersamaan/sekaligus (tanpa selang waktu).
Jamaah haji yang memilih haji qiran juga wajib membayar dam nusuk (ibadah).

CATATAN :

• Dam nusuk haji tamatthu’ dan qiran yaitu menyembelih 1 ekor kambing. Jika tidak
mampu maka berpuasa 10 hari: 3 hari dikerjakan di tanah suci dan 7 hari setelah
pulan

9|Materi Ujian Tahsin – Tasmi’ Ibadah Kelas IX SMP IT PAPB


SASTRA ARAB PEGON

1. Huruf Hijaiyyah
‫ال‬........ ‫ا ب ت ث ج ح خ‬
2. Aksara Arab yang diambil untuk aksara Pegon
‫اب ت ج د ر س ط ع ف ك ل م ن و ه ي‬

3. Transkripsi huruf Pegon kedalam huruf Jawa dan Latin (abjad)

Aksara Aksara Aksara Aksara Aksara Aksara


No No
Jawa Latin Pegon Jawa Latin Pegon

01 Ha H/A ‫أ‬/‫ه‬ 11 Pa P ‫ڤ‬

02 Na N ‫ن‬ 12 Dha Dh ‫ڎ‬

03 Ca C ‫چ‬ 13 Ja J ‫ج‬

04 Ra R ‫ر‬ 14 Ya Y ‫ي‬

05 Ka K ‫ك‬ 15 Nya Ny ‫ۑ‬

06 Da D ‫ڎ‬ 16 Ma M ‫م‬

07 Ta T ‫ت‬ 17 Ga G ‫ڮ‬

08 Sa S ‫س‬ 18 Bha B ‫ب‬

09 Wa W ‫و‬ 19 Tha Th ‫ط‬

10 La L ‫ل‬ 20 Nga Ng ‫ڠ‬

10 | M a t e r i U j i a n T a h s i n – T a s m i ’ I b a d a h K e l a s I X S M P I T P A P B
Huruf Pegon ini merupakan huruf konsonan sebelum digandeng dengan huruf
vokal dan sandangan huruf lain. Untuk menjadikan huruf vokal maka harus
ditambahkan huruf vokal yaitu :
• Alif (‫ )ا‬: untuk bunyi A
• Ya (‫ )ي‬: untuk bunyi I
• Wawu (‫ )و‬: untuk bunyi u

Serta harus ditambah sandangan (bantu) yaitu fathah (َ ) , pȇpȇt (~) dan Hamzah
(‫)ء‬.
4. Kaidah – kaidah aksara Pegon
1. Huruf JIM (‫ )ج‬ditambah 2 titik menjadi/dibaca CA/C
2. Huruf FA (‫ )ف‬ditambah 2 titik menjadi/dibaca PA/P
3. Huruf DAL (‫ )د‬diberi 3 titik di atas menjadi/dibaca DHA/DH
ket : titik diletakkan diatas untuk keseragaman dengan ‫ذ‬
4. Huruf YA (‫ )ي‬ditambah 2 titik menjadi/dibaca NYA/NY
5. Huruf KAF (‫ )ك‬ditambah 3 titik dibawah menjadi/dibaca GA/G
6. Huruf AIN (‫ )ع‬ditambah 3 titik diatas menjadi/dibaca NGA/NG
ket : titik diletakkan diatas agar seragam dengan ‫غ‬
Huruf HA aksara Pegonya ada dua yaitu HA (‫ )ه‬dan alif (‫)ا‬, karena HA
dapat dibaca A contoh hayu dibaca ayu, hana dibaca ana.
7. Huruf Pegon ditambah alif (‫ )ا‬berbunyi A, contoh ‫ها‬/‫ أ‬maka dibaca ha/a
Huruf Pegon diberi alif (‫ )ا‬berbunyi Ó (dalam bahasa Jawa) seperti
bunyi O pada kata Gógó (tanaman padi pada lahan kering) dan
berbunyi A dalam bahasa Indonesia, namun di beberapa daerah Jawa
sering juga dibaca A :
‫ ا‬+ ‫ ه‬dibaca HO dalam bahasa Jawa
HA dalam bahasa Indonesia

11 | M a t e r i U j i a n T a h s i n – T a s m i ’ I b a d a h K e l a s I X S M P I T P A P B
Contoh : ‫ سورااباي‬Suroboyo : Jawa
Surabaya : Indonesia.
8. Huruf Pegon ditambah YA (‫ )ي‬berbunyi I contoh
‫ ن‬: ‫ ي‬+ ‫ ن‬dibaca NI
‫ يج‬: ‫ ي‬+ ‫ ج‬dibaca JI
‫ يك‬: ‫ي‬+‫ ك‬dibaca KI
Contoh : NIKI ditulis ‫نيك‬
9. Huruf Pegon diberi tambahan Wawu (‫ )و‬berbunyi U
‫ أو‬: ‫ و‬+ ‫ أ‬dibaca U
‫ هو‬: ‫ و‬+ ‫ ه‬dibaca HU
‫ نو‬: ‫ و‬+ ‫ ن‬dibaca NU
Contoh : KUKU ditulis : ‫كوكو‬
10. Huruf Pegon di Fathah dan digandeng dengan (‫ )ي‬dibaca É, seperti E
pada kata énak, pédé, saté.
‫ اي‬: ‫ي‬+ ‫ ا‬dibaca E
‫ه‬: ‫ي‬+ ‫ ه‬dibaca HE
‫ ن‬:‫ ي‬+ ‫ ن‬dibaca NE
Contoh : Enak : ‫ايناك‬

Juga dibaca Ё seperti pada kata peyek, remeh, teh, namun dalam
bahasa Indonesia tetap dibaca É.
Contoh : Peyek : ‫ڤيييك‬

12 | M a t e r i U j i a n T a h s i n – T a s m i ’ I b a d a h K e l a s I X S M P I T P A P B
11. Huruf Pegon di Fathah dan digandeng dengan Wawu (‫ )و‬untuk bunyi
O, seperti pada kata ijo, bojo, loro, soto.
‫ او‬: ‫و‬+ ‫ ا‬dibaca O
‫نو‬: ‫و‬+ ‫ ن‬dibaca NO
‫ هو‬: ‫و‬+ ‫ ه‬dibaca HO
Contoh : Bojo loro : ‫بوجو لورو‬
Soto Babat : ‫سوتو ابابت‬

12. Huruf Pegon diberi sandangan Pȇpȇt (~) atau tidak diberi sandangan
apapun dibaca Ê seperti bunyi e pada kata sejuk, seger, semar,
semangka.
‫ أ‬atau ‫ ا‬dibaca E
‫ ۿ‬atau ‫ ه‬dibaca HE
‫ ن‬atau ‫ ن‬dibaca NE
Contoh : Negara :‫ نڮارا‬atau ‫نڮارا‬
Semangka : ‫ سامڠك‬atau ‫سامڠك‬
5. Penulisan Sastra Pegon dengan konsonan rangkap
Penulisan konsonan rangkap pengucapannya seolah – olah ada bunyi E
(Pȇpȇt), maka jika diucapkan perlahan – lahan akan terasa bunyi E
(Pȇpȇtnya).

Contoh :

Program, jika dibaca perlahan akan terasa perogram.

Struktur, jika dibaca perlahan akan terasa seteruktur.

Cara penulisan konsonan rangkap dengan Huruf Pegon adalah dengan


mengembalikan bunyi E (Pȇpȇt) yang seolah – olah ada pada konsonan
rangkap tersebut.

13 | M a t e r i U j i a n T a h s i n – T a s m i ’ I b a d a h K e l a s I X S M P I T P A P B
Contoh :

• Kata program maka jika ditulis Pegon menjadi ‫ڤروڮرام‬


• Praduga menjadi ‫ڤراڎوڮا‬.
• Struktur menjadi ‫ سرتوكتور‬.
6. Kaidah Hamzah (alif) diawal kalimah
1. Alif diberi Hamzah diatas dibaca A/O contoh : ono ditulis ‫أان‬.
2. Alif diberi Hamzah dibawah dibaca I contoh : ini ditulis ‫ان‬.
3. Alif diberi Hamzah diatas dan Wawu (‫ )أو‬dibaca U contoh : udara
ditulis ‫أوڎارا‬
4. Alif diberi Hamzah dibawah dan Ya’ (‫ )ي‬dibaca E, contoh : Enak ditulis
‫ا يناك‬
5. Alif tanpa Hamzah dan Wawu dibaca O contoh : Orang ditulis : ‫اوراڠ‬
6. Alif tanpa Hamzah, tanpa Wawu dan tanpa Ya’ dibaca E, contoh elang
ditulis ‫الاڠ‬
7. Alif diberi Hamzah diatas dan Ya’ dibaca E. Contoh : Epson
ditulis ‫أيڨسان‬
Catatan :
1. Kaidah menyambung Huruf – huruf Pegon sama dengan kaidah
menyambung huruf – huruf Hijaiyyah.
2. Bahasa Indonesia atau Jawa yang diserap dari bahasa Arab tetap ditulis
aslinya. Contoh : kata "Islam" harus ditulis ‫ اسالم‬bukan ‫ ايسالم‬, kata “Batin”
ditulis ‫ ابطن‬bukan ‫ابطني‬.

14 | M a t e r i U j i a n T a h s i n – T a s m i ’ I b a d a h K e l a s I X S M P I T P A P B

Anda mungkin juga menyukai