Komunikasi Kantor
Komunikasi Kantor
Komunikasi Kantor
KOMUNIKASI KANTOR
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pada mata kuliah
Manajemen Perkantoran Dan Kearsipan
Dosen Pengampu :
Shopiana, M.Pd
Disusun Oleh :
Adinda Putri Zahroh Hasibuan
(22020079)
Melysa Anggreini Harahap
(22020080)
SEMESTER IV
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat terwujud dengan baik. Solawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga
akhir zaman. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah
manajemen perkantoran dan kearsipan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Definisi Komunikasi dan Pentingnya Komunikasi Kantor.................................3
B. Fungsi-Fungsi Komunikasi Perkantoran.............................................................4
C. Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi..............................................................6
D. Prinsip-Prinsip Komunikasi................................................................................8
1 ?
Fuad Gani. “Manajemen Perkantoran Modern”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada), hal. 137
2
Aris Febri Rahmanto. “Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi”, jurnal
komunikologi vol. 1 No. 2, September 2004, (https://digilib.esaunggul.ac.id),
diakses pada 26 Mei 2024
3
Ibid. “Manajemen Perkantoran Modern”
4
Chusnu Syarifa. “Komunikasi Perkantoran”
(http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN
%2010- 12%20KOMUNIKASI%20PERKANTORAN.pdf), diakses pada 26 Mei
2024
kunci penting bagi keefektifan dalam manajemen. Maka dari itu, komunikasi
dapat terjadi di mana dan kapan saja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa definisi dan pentingnya komunikasi dalam perkantoran?
2. Apa saja fungsi-fungsi komunikasi dalam perkantoran?
3. Apa saja faktor-faktor penghambat komunikasi?
4. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi dan pentingnya komunikasi dalam
perkantoran.
2. Mengetahui fungsi-fungsi komunikasi dalam perkantoran.
3. Mengetahui faktor-faktor penghambat komunikasi.
4. Mengetahui prinsip-prinsip komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
5
(https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/Komunikasi), diakses pada 26 Mei 2024
6
Zikri Fachrul Nurhadi dan Achmad Wildan Kurniawan, “Kajian Tentang Efektivitas
Pesan dalam Komunikasi”, Jurnal Komunikasi Vol. 3 No.1 April 2017.
7
Badri Munir Sukoco, “Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”,
(Jakarta: Erlangga 2007), Hal. 49
komunikasi yang berlangsung dan terjadi dalam kantor. Pada prinsipnya
komunikasi merupakan suau aktivitas yang menukarkan suatu gagasan
atau ide.
Pentingnya komunikasi yaitu dapat membantu untuk menjelaskan
tujuan strategi suatu organisasi (kantor). Karena organisasi memerlukan
dukungan dari berbagai kelompok atau public utama. Untuk itu, visi misi dan
nilai-nilai yang direncanakan organisaasi harus dikomunikasikan secara jelas.
Komunikasi dirancang untuk memengaruhi perilaku dan adanya
komunikasi yang baik juga membantu organisasi untuk meminimalkan
ancaman dengan mengenali masalah atau konflik yang mungkin terjadi secara
awal.
Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan pegawai memegang
peranan yang strategis bagi organisasi, terutama dalam kegiatan operasional
kantor, sebab pencapaian tujuan organian dan kegiatan operasional kantor
membutuhkan suatu kerjasama yang saling mendukung dan mempengaruhi di
antara berbagai elemen yang ada dalam organisasi. Hubungan tersebut dapat
dibangun melalui komunikasi yang efektif.
Bernard (Gie, 1992:19) menyatakan bahwa komunikasi merupakan unsur
yang pertama dari segenap organisasi. Dalam konteks lain dapat dikatakan
bahwa komunikasi merupakan urat nadi pelaksanaan aktivitas organisasi.
Komunikasi memungkinkan terjadinya koordinasi. Komunikasi juga
memungkinkan perintah atau instruksi, saran-saran, informasi, dan
sebagainya dapat disampaikan secara cepat, tepat, dan jelas, sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efektif.8
8
Doni Juni Priansa dan Agus Garnida, “Manajemen Perkantoran:Efektif,Efisien, dan
Profesional”, (Bandung: Alfabeta 2019), Hal. 84
1. Fungsi Kontrol
2. Fungsi Motivasi
Fungsi ini biasanya dilakukan melalui pemberian feedback
kepada bawahan mengenai apa yang telah mereka lakukan, sebaik apa
mereka mengerjakannya, dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk
meningkatkan kinerjanya dimasa depan.
3. Fungsi Emosi
Pada dasarnya salah satu tujuan bekerja adalah melakukan
interaksi social. Dimana masing-masing anggota organisasi dapat
mengekspresikan emosi yang negative, misalnya frustasi atau tidak
puas dengan pekerjaan yang dikerjakannya selama ini kepada temen
sekerja.
4. Fungsi Informasi
Fungsi ini berhubungan dengan memperlancar pengambilan
keputusan yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan
mentransfer data dan alternative pilihan yang ada, individu atau
organisasi kan dengan mudah mengambil keputusan.
Dari keempat fungsi diatas, tidak ada fungsi yang lebih penting dari yang
lain. Setiap proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi akan
melibatkan lebih dari satu fungsi yang ada. Misalnya, agar staff bagian
administrasi keuangan dapat bekerja secara efektif dan efisien, supervisor
sebaiknya menggunakan komunikasi yang dapat mengontrol, memotivasi,
dan memberikan informasi kepada mereka.
1. Respect (menghargai)
Hal ini yang paling utama dalam prinsip berkomunikasi ialah rasa saling
menghargai dan menghormati kepada orang lain. Ingat bahwa dasarnya
manusia merupakan mahkluk yang ingin dihargai dan dihormati. Apabila
seorang pimpinan ingin memberi kritik atau peringatan kepada pegawainya
tetap harus memperhatikan perasaan dan harga diri seseorang. Dengan
membangun kepedulian dan sikap menghargai, kita dapat membangun
lingkungan kerja yang sinergis dan meningkatkan efektifitas kerja
perorangan maupun kelompok.
2. Empathy (empati)
Terlebih dahulu sebelum ingin dipahami dan dimengerti orang lain. Jika
kita mendengar dan memahami orang lain terlebih dahulu, kita dapat
dengan mudah membangun kepercayaan dan keterbukaan pegawai untuk
membangun kerjasama.
3. Audible (memahami)
Audible berarti mudah di dengar dan dimengerti orang lain. Jika
empati berarti kita harus mendengar dan mengerti orang lain justru,
audible justru pesan yang disampaikan harus mudah diterima secara baik
oleh komunikan, kita dapat memilih saluran sedemikian rupa agar pesan
dapat empati merupakan kemampuan seseorang memposisikan diri pada
kondisi yang dirasakan oleh orang lain. Hal yang paling mendasar dari
empati yaitu kemampuan seseorang untuk mendengarkan tersalurkan dan
mudah dipahami komunikan.
4. Clarity (jelas)
Pesan yang disampaikan harus mudah dipahami oleh komunikan yang
berarti bahwa pesan yang disampaikan memiliki kejelasan dan tidak
menimbulkan spekulasi yang berbeda-beda. Apabila pesan yang
disampaikan tidak jelas akan menimbulkan dampak yang besar. Clarity
juga bisa diartikan sebagai keterbukaan informasi. Dalam proses
komunikasi, kita harus bersikap terbuka sehingga timbul rasa saling
percaya dari komunikan.
5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati merupakan unsur yang terkait dengan membangun
rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati
yang kita miliki.12
12
Doni Juni Priansa dan Agus Garnida, “Manajemen Perkantoran:Efektif,Efisien, dan
Profesional”, (Bandung: Alfabeta 2019), Hal. 91
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor Internal
Hambatan Biologis
Hambatan Psikologis
Hambatan Gender
Perbedaan Persepsi dan Bahasa
2. Faktor Eksternal
Komunikator dan Komunikan Saling Berprasangka Buruk
Faktor Media
10
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12