Seksi 7.6 Fondasi Tiang

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SP 6 I FIKA SI LA,IT,'V{ 20 I 8

SEKSI7.6

FONDASI TIANG

7.6.1 UMUM

l) Uraian

a) Yang dimaksud dengan Fondasi Tiarg adalah elemen utama struktur berupatiang
-v"ang berinteraksi langsung dengan tanah. berfungsi sebagai penopang akhir dan
menr,alurkan beban dari strukurr bangunan atas dan barvah jembatan ke tanah.

b) Pekerjaan y'ang diatur dalam Seksi ini harus mencakup tiang pancang, turap dan
tiang bor yang disediakan dan ditempatkan sesuai dengan Spesifikasi ini, dan
sedapat mungkin mendekati Gambar menurut penetrasi atau kedalamannl'a
sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Tiang uji dan/atau
pengujian pembebanan diperlukan untuk menentukan dala dukung fondasi tiang.
jumlah dan panjang tiang pancang 1'ang akan dilaksanakan.

c) Peke4aan ini mencakup jenis-jenis tiang pancang berikut ini

i) Tiang Kayu. termasuk Cerucuk


ii) Tiang Baia Struktur
iii) Tiang Beton Bertulang Pracetak
iv) Tiang Beton Pratekan, Pracetak
v) Tiang Bor Beton Cor langsung di Tempat

d) Jenis tiang pancang J'ang akan digunakan hanrs seperti -vang diurnjukkan dalam
Gambar.

2) Tians.Uii ffest Pile)

Tiang uji digunakan untuk mengetahui dengan pasti kedalaman dan daya dukung dari
fondasi tiang pada jembatan. Penyedia Jasa akan melengkapi dan melaksanakan tiang
uji pada lokasi y'ang ditentukan oleh Pengarvas Pekcrjaan. Semua pengujian tiang uji
harus dilaksanakan dengan pengaryasan Pengawas Pekerjaan.

Bilamana diperintahkan oleh Pengarvas Pekerjaan, tiang uji harus diuji dengan
pengujian pembebanan sesuai dengan ketentuan dari Pasal 7.6.1.(3) dan Pasal 7 .6.1.(4)
dari Spesifikasi ini.

Setelah mendapat pemetujuan dari Pengawas Pekerjaan" pemancangan tiang uji harus
dilanjutkan sampai diperintahkan untuk dihentikan. Apabila pengujian tiang uji telah
melampaui kedalaman 1'ang ditentukan atau diperlukan serta menunjukkan bahwa daya
dukung tiang masih terus meningkat, maka Penyedia Jasa selanjutn-va harus meneruskan
pengujian tiang uii tersebut sampai didapat da-va dukung tiang 1,ang sesuai dengan
rencana, dan Pent'edia Jasa melengkapi sisa tiang pancang dalam struktur -vang belum
diselesaikan. Dalam menentukan panjang tiang . Penyedia Jasa harus mengikuti daftar
panjang tiang pancang yang diperkirakan untuk sisa panjang yang harus diselesaikan
dalam struktur. Jumlah tiang pancang dan lokasi 1"ang diuji akan ditentukan oleh
Pengawas Pekerjaan. tetapi jumlatr ini minimal satu untuk setiap jembatan. Tiang uji
dapar dilaksanakan di dalam atau di luar keliling fondasi, dan dapat menjadi bagian dari

7 -9r
,"*- b tu
SP BI FlK.4il L'blL'lvf 20 I I

pekeriaan yang permanen. Jumlah tiang pancang untuk jembatan besar ditentukan oleh
Perancang.

3) PeneuiianPembebananStatis/Ioodir?slestl

Percobaan pembebanan statis harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Penyedia Jasa harus menverahkan detail gambar peralatan
pembebanan yang akan digunakann_la kepada Pengawas Peke{aan untuk mendapat
persetujuan. Peralatan tersebut harus dibuat sedemikian hingga memungkinkan
penambahan beban tanpa men,vebabkan getaran terhadap tiang uji. Pelaksanaan
pengujian Static Loading Test mengacu pada Standar ASTM Dll43/Dll43M-
07(2013).

4) Peneuiian Dinamis

Uji beban dmamis digunakan untuk mengetahui da-ra dukung tiang dan integritas tiang
sebagai alternatif uji beban statis.

Apabila untuk mengetahui daya dukung tiang digunakan metode Pile Driving Analltzer
(PDA), maka alat yang digunakan harus mampu merekam dengan baik regangan pada
tiang dan pergerakan relatif (relative displacement) l1ang terjadi antara tiang dan tanah
di sekitarnyaakibat impdctyangdiberikan. Pengujian dinamis ini mengacu padaASTM
D4945-r7.

Apabila dipandang perlu. untuk mengetahui integritas tiang dapat dilakukan dengan
Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) danPile Integrity'I'est (PIT). Pengujian Pile
Integng'Iesr (PIT) mengacu pada ASTM D5882-16, sedangkan pengujian Crosshole
Sonic l.ogging (CSL) mengacu pada ASTM D6760-16.

5) Pekeriaan Seksi Lain Yane Berkaitan denqan Seksi Ini

a) Pengamanan Lingkungan Hidup Seksi l.l7


b) Keselamatan dan Kesehaan Kerja Seksi l.19
c) Manajemen Mutu Seksi 1.21
d) Galian Seksi 3.1
e) Timbunan Seksi 3.2
0 Beton dan Beton KineriaTinggi Seksi 7.1
g) Beton Pratekan Seksi 7.2
h) Baja Tulangan Seksi 7.3
i) Baja Struktur Seksi 7.4
j) Pembongkaran Struktur Seksi 7.15

6) Jaminan Mutu

Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil penyelesaian harus dipantau dan
dikendalikan seperti yang ditetapkan dalarn Standar Rujukan dalam Seksi 7.1,7 .2.7 .3
dan7.4 dari Spesifikasi ini.

7 -92
b _tu
SP I:'sI FIKAS I L\,tL'fu t 2 O1 8

7) Toleransi

a) Lokasi Kepala Tiang Pancane

Tiang pancang harus ditempatkan sebagaimana 1'ang ditunjukkan dalam


Gambar. Penggeseran lateral kepala tiang pancang dari posisi yang ditentukan
tidak boleh melampaui 75 mm dalam segala arah.

b) Kemirinqan Tians Pancanq

Penyimpangan arah vertikal atau kemiringan yang disl'aratkan tidak boleh lebih
melampaui 20 mm per meter (yaitu I per 50).

c) Kelenskunean (Bow)
(i) Kelengkungan tiang pancang beton cor langsung di tempat harus tidak
boleh melampaui 0.01 dari panjang suatu tiang pancang dalam segala
arah.
(ii) Kelengkungan lateral tiang pancang bajatidak boleh melampaui 0,0007
dari panjang total tiang pancang.

d) Tianq Bor Beton Cor langsune Di Tempat

Garis tengah lubang bor tanpa selubung (casing)harus - 0% sampai + 5o/o dai
diameter nominal pada setiap posisi.

e) TiangPancanq Beton Pracstak

Toleransi harus sesuai dengan Pasal 7.6.1.7) dari Spesifikasi ini.

8) Standar Ruiukan

Standar Nasional Indonesia (SNI) :

SNI074722-1989 : Baja canai panas untuk konstruksi umum.


SNI03-3448-1994 : Tata cara penyambungan tiang pancang beton pracetak
penampang persegi dengan sistem monolit baban epory.
SNI034434-1997 : Spesifikasi tiang pan€ng beton pratekan untuk pondasi
jembatan ukuran (30 x 30.35 x 35.40 x 40) cm2, panjang l0-
20 meter dengan baja tulangan BJ 24 dan BJ 40.
SNI6764:2016 : Spesifikasi baja karbon struktural (ASTM A36/A36M-12,
rDT)

AASHTO :

AASHTO MI I IMA4I I I-I5 Zinc (Hot-DpGalvanized) Coatings om lron


and Steel Products
AASHTO MI33.I2 Preservatives and Pressure Treatment
Processes lbr Timber.
AASHTO M16847(20r2) ll/ood Products
AASFTTO M202M 1M20248(20 l 2) Steel Sheet Piling.

7 -93
b tu
SP INI I:Ik/l$ {,;ivl{ j,ll 20 I I

ASTM:
ASTM 4252-IO Standard Specification for Welded and Seamless
Steel Pipe Piles.
ASTM D l143lDl 143M47(2013) Standard Test Methods -for Deep Foundafions
Under Static Arial C.ompressive Load.
ASTM D4945-17 Standard Test Method .for High-Strain Dynamic
Testing of Deep Foundations..
ASTM D-5882-16 Standard Test Method .lbr Inw Strain Impact
Integrit"v T'esting of Deep Foundations.
ASTM D6760.16 Standard Test Method Jbr Integrity Testing of
Concrete Deep Foundations b1, Ultrasonic
Crosshole Testing.

9) Penqaiuan Kesiapan Keria

Sebelum memulai suatu pekerj:um pemancffig&, Penyedia Jasa harus mengajukan


kepada Pengawas Pekerjaan hal-hal sebagai berikut:

a) Program yang terinci untuk pekerjium pemancangan.

b) Rincian metode 1'ang diusulkan untuk pemancangan atau penurunan trang


bersama dengan peralatan y,ang akan digunakan.

c) Perhitungan rancangan, termasuk mmus pemancangan, !'ang menunjukkan


kapasitas tiang pancang bilamana penumbukan menggunakan peralatan yang
diusulkan oleh Penyedia Jasa.

d) Usulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini mencakup


metode pemberian beban, pengukuran beban dan penurunan serta pen.v-ajian
data yang diusulkan.

e) Persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas


harus diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekeqaan
pemancangan.

l0) Penvimpanan dan Perlindungan Bahan

Semen, agregat dan baja tulangan harus disimpan sebagaimana )'ang disyaratkan dalam
Seksi 7.1 dan 7.3 dari Spesifikasi ini. Unit-unit beton bertulang atau prategang dan unit-
unit baja harus ditempatkan bebas dari konak langsung dengan permukaan tanah dan
ditempatkan pada penvangga ka-v-u di atas tanah keras yang tidak akan turun baik musin
hujan maupun kemarau" akibat beban dari unit-unit tersebut. Bilamana unit-unit tersebut
disusun dalam lapisan-lapisan, maka tidak melebihi dari 3 lapisan dengan pen-vangga
ka,vu dipasang di antara tiap lapisan. Penl'angga untuk setiap lapisan harus dipasang di
atas lapisan 1,ang terdahulu. Untuk gelagar dan tiang pancang- penl'angga harus
dipasang padajarak tidak lebih dari 20% dari ukuran panjang unit, 1'ang diukur dan
setiap ujung.

I l) Mutu Pekenaan dan Perbaikan Atas Pekeriaan Yanq Tidak Memenuhi Ketentuan

a) Bilamana toleransi diberikan dalam Pasal 7.6.1.7) telah dilampaui" maka


_vang
menlalesaikan setiap langkah perbaikan 1,ang dianggap perlu
Pen-v-edia Jasa harus
oleh Pengalvas Pekerjaan dengan bial'a sendin.

7 -94
b b
SP T$ I FTKISI UA,fi;L{ 2O } 8

b) Setiap tiang pancang vang rusak akibat cacat dalam (internal) atau pemancangan
tidak sebagaimana mestin1,4 dipancang keluar dari lokasi ]-ang semestinl,a atau
dipancang di baw'ah elevasi ],'ang ditunjukkan dalarn Gambar atau ditetapkan oleh
Pengax,as Pekerjaan, harus diperbaiki atas biaya Penledia Jasa.

c) Pekerjaan pertaikan, seperti yang telah ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan dan
drkeqakan atas bia,va Pen-vedia Jasa akan mencakup, tetapi tidak perlu dibatasi
berikut ini :

i) Penarikan kembali tiang pancang )"ang rusak dan penggantian derrgan


tiang pancang baru atau lebih panjang, sesuai dengan J'ang diperlukan.
ii) Pemancangan tiang pancang kedua sepanjang sisi tiang pancang yang
cacat atau pendek. Perpantangan tiang pancang dengan cara
penyambungan, seperti 1.'ang telah disyaratkan di bagian lain dari Seksi
ini, untuk memungkinkan penempatan kepala tiang pancang ).ang
sebagaimana mestinya dalam balok kepala tiang (pile cap).

7.6.2 BAHAN

l) Kavu

Kayu untuk tiang pancang penahan beban (bukan cerucuk) dapat diarvetkan atau tidak
diawetkan, dan dapat dipangkas sampai membentuk penampang 1'ang tegak lurus
terhadap panjangnya atau berupa batang pohon lurus sesuai bentuk aslinya. Selanjutnya
semua kulit ka.vu harus dibuang.

Tiang pancang kayr harus seluruhnya keras dan bebas dari kerusakan, mata kayu,
bagian yang tidak keras atau akibat serangan seftrngga. Pengawetan hanrs sesuai dengan
AASHTO Ml33-12 Preservatives and Pressure Treqtment Processes.fbr Tintber.

Cerucuk ka1.u harus terbuat dari jenis, diameter dan mutu yang ditunjukkan dalam
Gambar.

2) Beton

Beton harus memenuhi ketentuan dari Seksi 7.1. Bilamana beton akan dicor di dalam
air, seperti halnya dengan tiang beton cor langsung di tempat, maka beton harus dicor
dengan cara tremi dan harus mempunyai proporsi campuftrn yarlg memenuhi kriteria
kelecakan (w orkabili tfl, kekuatan (s tren gth), dan kearvetan (dura hi li tv).

Beton Memadat Sendiri (SCC) digunakan untuk isian tiang pancang prpa baja dan tiang
bor beton.

3) Baia Tulangan

Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dari Seksi 7.3.

4) Tians Pancane Beton Pratekan Pracetak

Tiang pancang beton pratekan pracetak hams memenuhi ketentuan dari Seksi 7.2.

7 -95
b tu
SPESIFIKASI LML'LT 2018

5) Tians Pancanq Baia Struktur

Pipa baja y'ang digunakan harus memenuhi ketentuan dad ASTM 1^252-rc Grade 2.
Pelat penutup untuk menutup ujung tiang pancang harus memenuhi ketentuan dari SNI
03 -67 64-2002 (ASTM A36/A3 6M- l 4).

Pipa baja harus mempuny,ai garis tengah sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar.
Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar tebal dinding tidak boleh kurang dari 4,8 mm.
Pipa baja termasuk penutup ujung, harus mempunvai kekuatan ]'ang cukup untuk
dipancang dengan metode yang ditentukan tanpa distorsi.

Pelat penutup dan las penyambung tidak boleh menonjol ke luar dari keliling ujung tiang
pancang.

6) Sepatu dan Sambunqan Tiane Pancanq

Sepatu dan sambungan tiang pancang harus seperti -r-ang dinrnjukkan dalam Gambar
atau sebagaimana )'ang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

7) Turan Baia

Turap baiaharus memenuhi ketentuan dari AASfmO M202WM202-08(2012)

7.6.3 TURAP

l) Umum

a) Yang dimaksud dengan Turap adalah suatu jenis tiang pancang khusus yang
digunakan untuk dinding penahan tanah atau unhrk pengamanan terhadap gerusan.

b) Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini harus mencakup turap yang disediakan dan
dipancang atau ditempatkan sesuai dengan Spesifikasi ini, dan sedapat mungkin
mendekatr Gambar menurut penetrasi atau kedalamannva sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

c) Pekerjaan ini jrrga harus mencakup jenis-jenis turap berikut ini

i) Turap Kayu
ii) Turap Baja
iii) Turap Beton Pracetak

Jenis turap yang akan digunakan harus seperti yang ditunjukkan dalam Gambar

2) Turap Kalu

Setiap turap kalu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk rnemastikan
bahrvaturap ka1,u tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diizinkan.

Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala turap harus


diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala turap sampai
penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan
memasang cincin baja atau besi 1'ang kuat alau dengan metode lainnya y'ang lebih
efektif.

7 -96
b tu
SP B I FItilS I Ljlv{Li\ t 20 I I

Setelah pemancangan. kepala turap harus dipotong tegak lurus terhadap panjangny'a
sampai bagian kayu yang keras.

Turap harus dilengkapi dengan sepatu 1'ang sesuai untuk melindungi ujungn\a selama
pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah )'ang
lunak. Posisi sepatu harus benar-benar sentris (pusat sepatu sama dengan pusat turap)
dan dipasang dengan kuat pada ujungnya. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus
cukup untuk menghindari tekanan y'ang berlebihan selama pemancangan.

Bilamana diperlukan untuk menggunakan turap yang terdiri dari dua batang atau lebih.
permukaan ujungn-va harus dipotong sampai tegak lurus terhadap panjangn-va untuk
menjamin bidang kontak seluas seluruh penarnpang tiang pancang. Pada turap yang
digergaji, sambungannvaharus diperkuat dengan ka1,u atau pelat penyambung baja, atau
profil baja seperti profil kanal atau profil siku --v'ang dilas menjadi satu membentuk kotak
-vang dirancang untuk memberikan kekuatan y.ang diperlukan. Turap harus diperkuat
dengan baja penvambung. Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan
maksimum harus dihindarkan.

3) Turap Beton Pracetak

Turap harus dirancang. dicor dan dirawat unhrk memperoleh kekuatan y,ang diperlukan
sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan
tanpa kerusakan.

Bajatulangan harus disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengangkatan,
penvusunan dan pengangkutan turap maupun tegangan ),ang terjadi akibat pemancangan
dan beban-beban yang didukung. Selimut beton tidak boleh tidak boleh kurang dari yang
dipersyaratkan dalam Seksi 7.3.1.5) dari Spesifikasi ini.

Penyambungan turap harus dihindarkan bilamanamemungkinkan. Bilamana perpanjangan


turap tidak dapat dihindarkan, Penyedia Jasa harus menyerahkan metode pen.rambungan
kepada Pengawas Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Tidak ada penyambungan turap
sampai metode pen-vambungan disetujui secaraterhrlis dari Pengarvas Pekerjaan.

Turap harus dilengkapi dengan sepatu 1.ang datar atau mempunyai sumbu yang sama
(co-axial).jika dipancang masuk ke dalam atau menembus jenis tanah seperti batu,
kerikil kasar- tanah liat dengan berangkal, dan tanahjenis lainnya yang mungkin dapat
merusak ujung turap beton. Sepatu tersebut dapat terbuat dari baja atau besi tuang.
Untuk tanah liat atau pasir yang seragam, sepatu tersebut dapat ditiadakan. Luas ujung
sepatu harus sedemikian rupa sehingga tegangan dalam beton pada bagian turap ini
rnasih dalam batas yang aman seperti yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

Turap dibuat dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari Seksi 7.1 dan Seksi 7.3 dari
Spesifikasi ini. Waktu 1,ang diizinkan untuk memindahkan turap harus ditentukan
dengan menguji empat buah benda uji yang telah dibuat dari campuran vang sama dan
dirarvat dengan cara vang sama sepefti turap tersebut. Turap tersebut dapat dipindahkan
bilamana pengujian kuat tekan pada keempat benda uji menunjukkan kekuatan yang
lebih besar dari tegangan .vang terjadi pada turap 1,ang dipindahkan, ditambah dampak
dinamis yang diperkirakan dan dikalikan dengan faktor keamanan, semuanl'a harus
berdasarkan persetuj uan dari Pengarvas Pekeri aan.

Tidak ada turap beton pracetak vang boleh dipancang sebelum berumur minimum 28
hari atau telah mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.

7 -97
b tu
SP IXI FIK4SI Ulvlt,:lvt 20 I 8

Setiap turap harus ditandai dengan tanggal pengecoran dan panjangn"va, ditulis dengan
jelas dekat kepala turap.

Pen-vedia Jasa dapat menggunakan semen dengan penambahan admixture agar bahan
turap beton cepat mengeras. Penl'edia Jasa harus memberitahu s€caftr tertulis kepada
Pengawas Pekerjaan atas penggunaan jenis dan penggunaan bahan tambah kimia
(admixture') yang diusulkan. Bahan tambah kimia (admixture) yang akan digunakan
untuk campuran beton harus disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum digunakan.
Periode dan ketentuan perlindungan sebelum pem:mcangan harus sebagaimana -vang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

1) Turap Baia

Pada umumnya, turap baja struktur harus berupa profil baja yang harus sesuai dengan
AA SFrrO lvI202MlM202 4 8 (20 I 2) .

Bilamana korosi pada turap baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruas-ruasn.'-a
-vang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan galvanis sesuai AASFITO
Ml I lN{/Ml I l-15 atau dengan pengecatan menggunakan lapisan pelindung yang telah
disetujui dan/atau digunakan logam ."-ang lebih tebal bilamana daya korosr dapat
diperkirakan dengan akurat dan beralasan. Umumnl,a seluruh panjang turap baja yang
terekspos, dan setiap panjang yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka
air terendah, harus dilindungi dari korosi.

Sebelum pemancangan, kepala turap harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya
dan topi pemancang (driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu tiang
pan@ng segaris dengan sumbu palu. Setelah pemancangan. pelat topi. batang baja atau
pantek harus ditambatkan pada balok kepala tiang (pile cap),atau tiang pancang dengan
panjang yang cukup harus ditanamkan ke dalam balok kepala tiang (pile cap).

Pada pemancangan di
tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan
menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja untuk
menambah ketebalan baja.

7.6.4 TIANG PAi\CANG KAYU

I ) Umum

Semua trang pancang kalu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa tiang pancang kalu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan
toleransi yang diizinkan.

2) Penga$'etan (Tiane Pancane Karu)

Semua kalu lunak yang digunakan untuk tiang pancang memerlukan pengawetan, yang
harus dilaksanakan sesuai dengan AASIITO Ml33-12 dengan menggunakan instalasi
peresapan bertekanan. Bilamana instalasi sem;rciln ini tidak tersedia, pengawetan
dengan tangki tertuka secara panas dan dingin, harus digunakan. Beberapa kalu kcras
dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk
mengarvetkan kayu keras tergantung padajenis kap dan beratnya kondisi pelayanan.

Persetujuan dari Pengarvas Pekerjaan secara tertulis harus diperoleh sebelum


pemancangan tiang pancang -vang tidak diawetkan.

7-98
b tu
SP BI FIKASI L'\iULI 20 1.9

3) Kepala Tianq Pancans

Sebelum pemancilngan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang


harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang
pancang sampai penamp,urg melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap
panjangrrya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya
yang lebih efektif.

Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap
panjangrya sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum balok
kepala tiang (pile cap) dipasang.

Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk fondasi struktur permanen dan akan
dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan
untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di balvah
permukaan air tanah yang terendah _v-ang diperkirakan.

Bilamana digunakan balok kepala iang (pile cap) dari beton. kepala tiang pancang harus
tertanam dalam balok kepala tiang tersebut dengan kedalaman yang cukup sehingga
dapat memindahkan gay'a. Tebal beton di sekeliling tiang pancang paling sedikit 150
mm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan pada beton.

4) Sepatu Tiang Pancans

Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu -'-ang cocok untuk melindungi ujung
tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada
tanah yang lunak. Posisi sepatu harus benar-benar sentris (pusat sepatu sama dengan
pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara
sepatu dan kalu harus cukup untuk menghindari tekanan lang berlebihan selama
pemanqugan.

5) Pemancanqan

Pemancangan berat 1'ang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan
menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu
dan jumlah penumbukan padatiang pancang. Umumny4 berat palu harus sama dengan
beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan
selarna pemancangan unhlk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu
berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus teftadap panjang tiang pancang dan bahw'a
tiang pancang dalam posisi 1'ang relatif pada tempatn),a.

6) Penrambunqan

Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang
atau lebih. permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap
panjangn-v"a untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang.
Pada tiang pancang yang digergaji, sambungann-va harus diperkuat dengan karu atau
pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas
menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang
diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan
di dekat titik-titik !'axg mempunlai lendutan maksimum harus dihindarkan.

7 -99
b tu
SP 6 I FIAAS I L\I'IL lVI 20 I E

1.6.5 TIANG PANCANG BETON PRACETAK

l) Umum

Tiang pancang harus dirancang. dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang
diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan. dan tekanan akibat
pemancangan tanpa kerusakan. Tiang pancang segi empat harus mempunyai sudut-
sudut yang ditumpulkan. Pipa pancang berongga (hollow piles) dapat digunakan
bilanrana panjang tiang yang diperlukan melebihi dari biasanla atau sesuai dengan
Gambar.

Baja tulangan hanrs disediakan untuk menahan tegangan yang te{adi


akibatpengangkatan. pen!.usunan dan pengangkutan tiang pancang maupurl tegangan
.vang terjadi akibat pemancangan dan beban-beban yang didukung. Selimut beton tidak
boleh kurang dari yang dipersyaratkan dalam Seksi 7.3.1.5) dan Spesifikasi ini.

2) Penva:rrbunqan

Penl'ambungan tiang pancang harus dihindarkan bilamana memungkinkan. Bilamana


penvambungan tiang pancang tidak dapat dihindarkan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan metode penyambungan kepada Pengawas Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan. Sambungan tiang pancang harus dilaksanakan dengan menggunakan las
listrik, kemudian daerah sambungan tersebut harus dilapisi dengan jenis cat anti karat
sebagaimana .vang disyaratkan dalam Seksi 8.7. Tidak ada pekerjaan penyambungan
tiang pancang sampai metode pen-vambungan disetujui secara tertulis dari Pengawas
Pekerjaan. Perlindungan cat anti karat pada sambungan tiang pancang dilaksanakan
pada daerah mulai 20 cm di atas pelat sambung sampai 20 cm di bawah pelat sambung
pada daerah kering.

3) Perpanianean Tianq Pancane

Perpanjangan tiang pancang beton pracetak dilaksanakan dengan peny'ambungan


tumpang tindih (overlap) baj a tulangan . Beton pada kepala tiang pancang akan dipotong
hingga baja tulangan y'ang tertinggal mempunyai pa.Uang minimum 40 kali diameter
tulangan.

Perpanjangan tiang pancang beton harus dilaksanakan dengan menggunakan baja


tulangan yang sama (mutu dan diameteml,a) seperti pada tiang pancang yang akan
diperpanjang Baja spiral harus dibuat dengan tumpang tindih sepanjang minimum 2
kali lingkaran penuh dan baja tulangan memanjang harus mempunyai tumpang tindih
minimum 40 kali diameter.

Bilamana perpanjangan melebihi 1,50 m, acuan harus dibuat sedemikian hingga tinggi
jatuh pengecoran beton tak melebihi 1,50 m.

Sebelum pengecoftm beton. kepala tiang pancang harus dibersihkan dari semua bahan
lepas atau pecahan dan kotoran lain, dibasahi sampar merata dan diberi adukan semen
yang tipis. Mutu beton 1'ang digunakan sekurang-kurangn)*a harus sama dengan mutu
beton tiang pancang yang akan disambung. Mutu beton vang digunakan harus sama
dengan mutu tiang pancang yang akan disambung. kecuali diperintahkan lain oleh
Pengau'as Pekerjaan.

Acuan tidak boleh dibuka sekurang-kuftmgnya 7 hari setelah pengecoftrrl atau setelah
beton mencapai kuattekan minimum vang disy'aratkan. Perpanjangan tiang pancang harus
dirawat dan dilindungi dengan cara yang sama seperti tiang pancang yang akan

7-100
b tu
SP BI FlKl S I UtuI{il,t 20 I te

disambung. Bilamana tiang pancang akan diperpanjang setelah operzrsi pemancangan,


kepala tiang pancang direncanakan tertanam dalam balok kepala tiang (pile cap),maka
perpanjangan baja tulangan yang diperlukan harus seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar. Bilamana tidak disebutkan dalam Gambar, maka panjang tumpang tindih baja
tulangan harus minimum 40 kali diameter untuk tulangan memanjang, kecuali
diperintahkan lain oleh Pengawas Pekerjaan.

4) SepatrTiane Pancang

Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu I'ang datar atau mempunyai sumbu.vang
sana (co-axial). jikadipancang masuk ke dalam atau menembus jenis tanah seperti batu,
kerikil kasar, tanah liat dengan berangkal, dan tanah jenis lainn-v.'a 1,ang mungkin dapat
merusak ujung tiang pancang beton. Sepatu tersebut dapat terbuat dan baja atau besi
tuang. Untuk tanah liat atau pasir yang seragam, sepatu tersebut dapat ditiadakan. Luas
ujung sepatu harus sedemikian rupa sehingga tegangan dalam beton pada bagian tiang
pancang ini masih dalam batas yang arnan seperti yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.

5) Pembuatan dan Perawatan

Tiang pancang dibuat dan diraw-at sesuai dengan ketentuan dari Seksi 7.1 dafl Seksi 7.3
dari Spesifikasi ini. Waktu yang diizinkan untuk memindahkan tiang pancang harus
ditentukan dari hasil uji minimum 3 buah bendauji yang telah dibuat dari qrmpuran ),:ulg
sama dan dirarvat dengan cara yang sama seperti tiang pancang tersebut. Tiang pancang
tersebut dapat dipindahkan bilamana pengujian kuat tekan menunjukkan suatr nilai
kekuatan rata-rda ),ang mervakili 1,'ang lebih besar dari tegangan 1,ang terjadi pada tiang
pancang pada saat dipindahkan, ditambah dampak dinamis yang diperkirakan dan
dikalikan dengan faktor keamanan. semuanva harus berdasarkan persetujuan dari
Pengarvas Pekerjaan.

Ruas tiang pancang yang akan terekspos untuk pemancangan -vaitu tiang-tiang rangka
pendukung, harus diselesaikan sesuai dengan Pasal 7.1.5.3).

Tiang pancang tidak boleh dipancang sebelum berumur paling sedikit 28 hari atau telah
mencapai kekuatan minimum yang disyarukan.

Acuan samping dapat dibuka minimum 24 jam setelah pengecoftul beton atau setelah
beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan, tetapi seluruh tiang pancang tidak
boleh digeserdalam waktu minimum 7 hari setelah pengecoran beton. atau setelah beton
mencapai kel'rratan minimum -vang disl'aratkan sebagaimana ).ang diperintahkan oleh
Pengarvas Pekerjaan. Peralvatan harus dilaksanakan minimum selama 7 hari setelah
pengecoftul atau sampai beton mencapai kekuatan minimum 1,'ang disl'aratkan dengan
mempertahankan tiang pancang dalam kondisi basah selama jangka ruaktu tersebut.

Selama operasi pengangkatan, tiang pancang harus didukung pada titik seperempat
panjangnya atau sebagaimana yang diperintatrkan oleh Pengawas Pekerjaan. Bilamana
tiang pancang tersebut akan dibuat 1,5 m lebih panjang daripada panjang 1'ang
disebutkan dalam Gambar, Pengawas Pekerjaan akan memerintahkan menggunakan
baja tulangan dengan diameter y'ang lebih bcsar dan/atau memakai tiang pancang
dengan ukuran yang lebih besar dari yang ditunjukkan dalam Gambar.

Setiap tiang harus ditandai dengan tanggal pengecofirn dan panjang, ditulis dengan jelas
di dekat kepala tiang pancang.

7 - tOt
b tu
sPEyr-7,LdS1 {,\t {,L [ 2A ] I

Penyedia Jasa dapat menggunakan semen vang ditambah dengan bahan tambah kimia
sehingga beton dapat cepat mengeras untuk tiang pancang bila disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan. PenyediaJasaharus memberitahu secaraterfirlis kepada Pengarvas Pekerjaan
atas penggunaan mutu beton yang diusulkan. Periode dan ketentuan perlindungan
sebelum pemancangan harus sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan,

6) Penqupasan KeBalaTianq Pancanq

Beton harus dikupas sampai pada elevasi l'ang sedemikian sehingga beton I'ang
tertinggal akan masuk ke dalam balok kepala timg (pile cap) sedalan 50 mm sampai
100 mm atau sebagaimana ditunjukkan di dalam Gambar. Untuk tiang pancang beton
bertulang, baja tulangan -vang tertinggal setelah pengupasan harus cukup panjang
sehingga dapat diikat ke dalam pile cap dengan baik seperti yang ditunjukkan dalarn
Gambar. Untuk tiang pancang beton pratekan, panjang kawat prategang yang tertinggal
setelah pengupasan harus dimasukkan ke dalam pile cap sedalam 50 mm sampai 100
mm. Pengankuran ini harus dilengkapi, jika perlu, dengan baja tulangan yang di cor ke
dalam bagian atas tiang pancang. Sebagai altematit pengikatan dapat dihasilkan dengan
baja tulangan lunak yang di cor ke dalam bagian atas dari tiang pancang pada saat
pembuatan. Pengupasan tiang pancang beton harus dilakukan dengan hati-hati untuk
mencegah terjadinl'a pecah atau kerusakan lainnya pada si sa tiang pancang. Setiap beton
yang retak atau cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan beton baru yang direkatkan
sebagaimana mestin),a dengan beton -vang lama.

Sisa bahan potongan tiang pancang, )-ang menurut pendapat Pengarvas Pekerjaan, tidak
perlu diarnankan, harus dibuang sampai ditenma oleh Pengar.r'as Pekerjaan.

7.6.6 TIANG PANCANG BAJA STRUKTUR

l) Umum

Pada umumn1,a, tiang pancang baja struktur berupa profil baja dilas biasa- pipa baja dan
persegi dapat digunakan. Bilamanatiang pancang pipa atau persegi digunakan, dan akan
diisi dengan beton. mutu beton tersebut minimum "fc' 30 MPa hingga kedalaman
minimum 8 meter di balvah permukaan tanah rencana sebagaimana )'ang ditunjukkan
dalam Gambar dengan beton SCC dan mutu seperti yang disl,aratkan dan memenuhi
kriteria keawetan (durability). Bahan isian pasir di dalam tiang pancang baja pipa harus
dalam kondisi benih dan tidak mengandung bahan yang korosif seperti pasir laut.

2) Perlindungan Terhadap Korosi

Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi. maka panjang atau
ruas-ruasn-va yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan
menggunakan lapisan pelindung 1,ang bersifat anti karat dan telah disetujui dan/atau
digunakan logam 1-ang lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan
akurat dan beralasan. Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap
panjang ]-ang tertanam dalam tanah 1,2rg terganggu di atas muka air terendah, harus
dilindungi dari korosi.

Tiang pancang baja yang berada pada daerah berair (sungai), maka tiang pancang
tersebut harus diberi lapisan pelindung anti karat minimum 1.5 meter di atas muka air
banjir terbesar dan 0,5 meter di bawah muka air terendah, sedangkan untuk tiang
panqmg yang berada pada daerah pasang surut diberi lapisan pelindung cat anti karat

7 -102
. A:-
b tu
SP BI FIK.Iil L,\,{UL{ 2A 1 8

pada daerah 1-5 meter di atas muka air pasang dan 0.5 meter di bawah muka air surut.
Bahan cat anti karat dan ketebalan cat sesuai dengan y'ang disyaratkan dalam Seksi 8.7.
Semua sambungan tiang pancang yang dilas harus diberi lapisan anti karat sesuai
dengan yang disl'ararkan Pasal7.6.5.2) dalam Spesifikasi ini.

3) Kepala Tiang Pancans

Sebelum pemancangan- kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap
panjangrrya dan topi pemancang (driving cap) hants dipasang untuk mempertahankan
sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu palu. Setelah pemancangan. pelat topi,
batang baja atau pantek harus ditambatkan pada balok kepala tiang. atau tiang pancang
dengan panjang yang cukup harus ditanamkan ke dalam balok kepala ttang (pile cap).

4) Perpaniangan Tians Pancans

Perpanjangan tiang pancang baja harus dilakukan dengan pengelasan dengan


menggunakan las listrik. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan
penampang baja semula dapat ditingkatkan. Sambungan harus dirancang dan
dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang
benar pada ruas-ruas tiang pancang. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak akan diisi
dengan beton setelah pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.

5) Sepafir Tians Pancans

Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil baja
gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras. maka
ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan
mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa
atau kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana sepatu tiang diperlukan,
maka sepatu tiang ini dapat dikerlakan dengan cara mengelaskan pelat datar atau yang
dibentuk sedemikian rupa dari pelat baja dengan mutu yang sama atau baja fabrikasi.

7.6.7 PEMANCANGAN TIANG

1) Umum

Penl'edia Jasa harus menyediakan alat untuk mem:rncang tiang yang sesuai dengan jenis
tanah dan jenis tiang pancang dan mencapai kedalaman yang telah ditentukan arau
mencapai daya dukung y,ang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bilarnana diperlukan,
Penyedia Jasa dapat melakukan penyelidikan tanah dengan tanggungan biaya sendiri.

Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli,
maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian
khusus harus diberikan agar dasar fondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas-
batas yang ditunjuhkan dalam Gambar.

Kepala tiang pancang baJa harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan
kepala tiang ka-v-,u harus dilindungi dengan cincin besi ternpa atau besi non-magnetik
sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini. Palu, topi baja. bantalan topi,
katrol dan tiang pancang harus mempunvai sumbu yang sama dan harus terletak dengan
tepat satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus
dipancang secara sentris dan diarahkan dan drjaga dalam posisi yang tepat. Semua
pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh Pengawas Pekerjaan atau rvakilny4 dan

7 -103
b tu
sP 6t FtL"til |;ML;L{ 20 I I

palu pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpa
persetujuan dari Pengar,r'as Pekerjaan atau wakilnya.

Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu
sesuai 5,ang ditunjukkan dalam Gambar, sebagaimana yang diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan. atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai
kedalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban -vang
dirancang, yang diberikan menerus untuk penurullan sekurang-kurangn,va 60 mm.
Dalam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari 1'ang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana J-ang diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika
disetujui oleh Pengawas Pckerjaan.

Bilamana ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Pengarvas Pekerjaan dapat
memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang dalam kelompok tersebut
sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang pancang tidak melampaui kapasitas
da-va dukung yang aman, atau Pengarvas Pekerjaan dapat mengubah rancangan
bangunan barvah jembatan bilamana dianggap perlu.

Alat pancang -vang digunakan dapat dari


jenis drop hammer. diesel atau hidrolik. Berat
palu pada jenis drop hammer sebaiknl'a tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi
pimcangnya. Sedangkan untuk diesel hammer berat palu tidak boleh kurang 2,2 ton.
sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan rumus pemancangan Hiley. Tinggi
jatuh palu tidak boleh melampaui 2.5 meter atau sesuai dengan jenis alat pancang yang
digunakan atau sebagaimana y'ang diperintahkan oleh Pengau'as Pekerjaan. Alat
pancang dengan jenis drop hammer. diesel atau hidrolik y'ang disetujui, harus mampu
memasukkan tiang pancang dengan daya dukung yang diinginkan sebagaimana ),ang
ditentukan dari rumus pemancangan yang disetujui

Pemancangan dengan gerakan tunggal (single acting)atau palu yang dijatuhkan harus
dibatasi sampai 1,2 meter dan lebih baik I meter. Penumbukan dengan tinggi jatuh --vang
lebih kecil harus digunakan bilamana terdapat kerusakan pada tiang pancang. Contoh-
contoh berikut ini adalah kondisi y'ang dimaksud :
a) Bilamana terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang harus
ditembus pada saat awal pemancangan untuk tiang pancang yang panjang.
b) Bilamana terdapat lapisan tanah lunak l,ang dalam sedemikian hingga penetrasi
yang dalam terjadi pada setiap penumbukan.

c) Bilamana tiang pancang diperkirakan akan membal (rebound) akibat batu atau
tanah yang benar-benar tak dapat ditembus lainnla.

Bilamana serangkaian penurnbukan tiang pancang untuk 10 kali pukulan terakhir telah
mencapai hasil 1'ang memenuhi ketentuan {maksimum 25 mm/10 pukulan terakhir
untuk tiang pancang baja dan maksimum 35 mm untuk tiang pancang beton),
penumbukan ulangan harus dilaksanakan dengan hati-hati, dan pemancangan r-ang terus
menerus setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus dicegah, terutama jika
digunakan palu berukuran sedang. Suahr catatan pemancangan y'ang lengkap harus
dilakukan sesuai dengan Pasal 7.6.1.9) tenkng Pengajuan Kesiapan Kerja.

Setiap perubahan I'ang rnendadak dari kecepuan penetrasi yang tidak dapat dianggap
sebagai perubahan biasa dari sifat alamiah tanah harus dicatat dan penl'ebabn,va harus
dapat diketahui sebe lum pemancangan di lanj utkan.

7-104
b tu
9PrSIFLK4SI L fi-ilt{ 20}I

Tidak diperkenankan memanc:urg tiang pancang dalam jarak 6 m dari beton 1'ang
berumur kurang dan 7 hari atau kurang dari kekuatan minimum 1,ang disraratkan.
Bilamana pemancangan dengan menggunakan palu yang memenuhi ketentuan
minimum, tidak dapat memenuhi Spesifikasi, maka Penyedia Jasa harus menyediakan
palu yang lebih besar dan/atau menggunakan water jet atas biay'a sendiri.

2l PenshantarTiansPanc:ins.(Leads)

Penghantartiang pancang harus dibuat sedemikian hingga dapat memberikan kebebasan


bergerak untuk palu dan penghantar ini hams diperkaku dengan tali atau palang 1'ang
kaku agar dapat memegang tiang pancang selama pemancangan. Kecuali jika tiang
pancang dipancang dalam air, penghantar tiang pancang, sebaiknl'a mempunl'ar panjang
yang cukup sehingga penggunium bantalan topi tiang pancang panjang tidak diperlukan.
Penghantar tiang pancang miring sebaiknya digunakan untuk pemancangan tiang
pancang miring.

3) Bantalan Topi Tiarg Pancane Palianq fFbl/o)rer.si

Pemancangan tiang pancang dengan bantalan topi tiang pancang panjang sedapat
mungkin harus dihindari, dan hanla akan dilakukan dengan persetujuan tertulis dari
Pengawas Pekerjaan.

4) Tiang Pancans vans Naik

Bilamana tiang pancang mungkin naik akibar naikn_va dasar tanah, maka elevasi kepala
tiang pancang harus diukur dalam interval w'aktu di mana tiang pancang 1,ang
berdekatan sedang dipancang. Tiang pancang yang naik sebagai akibat peman&mgan
tiang pancang l'ang berdekatan. harus dipancang kembali sampai kedalaman atau
ketahanan semula. kecuali jika pengujiim pemancangan kembali pada tiang pancang
l,ang berdekatan menunlukkan bahwa pemancangan ulang ini tidak diperlukan.

5) PemancanganDeneanPancar Air Mater Jet)

Pemancangan dengan pancar air dilaksanakan hanya seizin Pengarvas Pekerjaan dan
dengan cara yang sedemikian rupa hingga tidak mengurangi kapasitas daya dukung
tiang pancang .yang telah selesai dikerjakan, stabilitas tanah atau keamanan setiap
struktur y,ang berdekatan.

Ban-vaknya pancaran, volume dan tekanan air pada nosel semprot harus sekedar cukup
untuk melonggarkan bahan yang berdekatan dengan tiang pancang, bukan untuk
membongkar bahan tersebut. Tekanan air harus 0,5 MPa sampai I MPatergantung pada
kepadatan tanah. Perlengkapan harus dibuat. jika diperlukan, untuk mengalirkan air
yang tergenang pada permukaan tanah. Sebelum penetrasi yang diperlukan tercapai,
maka pancaran harus dihentikan dan tiang pancang dipancang dengan palu sampai
penetrasi akhir. Lubang-lubang bekas pancaran di samping tiang pancang harus diisi
dengan mortar semen setelah pemancangan selesai.

6) Tians Pancane Yanq Cacat

Prosedur pemancangan tidak mengizinkan tiang pancang mengalami tegangan vang


berlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan, pecahn,ra beton, pembelahan,
pecahnya dan kerusakan ka1u, atau deformasi baja. Apabila terjadi kesalahan posisi
dalam pemancangan, maka upaya apa pun untuk memperbaiki tialrg pancang dengan
memaksa tiang pancang kembali ke posisi yang sebagaimana mestinl,a tidak akan
diizinkan oleh Pengawas Pekegaan. Tiang pancang yang cacat harus diperbaiki atas

7-105
///-+' b tu
SPBIFIK4SI LT,{LM 2O]8

biaya Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkan dalam Pasal T .6,2 dan sebagaimana.vang
disetujui oleh Pengan as Pekerjaan.

Bilarnana pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula tidak


memungkinkan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi semula,
atau tiang pancang tambahan harus dipancang sebagaimana yiurg diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan.

7) Catatan Pemancangan/Kalenderins

Sebuah catatan I'ang detail dan akurat tentang pemancangan harus disimpan oleh
Pengawas Pekerjaan dan Penyedia Jasa harus membantu Pengalvas Pekerjaan dalam
menyimpan catatan ini yang meliputi: jumlah tiang pancang. posisi, jenis, ukuran,
paEang aktual. tanggal pemancangan, panjang dalam balok kepala tiang, penetrasi pada
saat l0 penumbukan terakhir, enerji pukulan palu. berat dan jenis palu. panjang
perpanjargan, panjang pemotongan dan panjang akhir -v-ang dapat diba,var.

8) Rumus Drnamis untuk Perkiraan Kapasitas Tianq Pancang

Kapasitas daya dukung tiang pancang harus diperkirakan dengan menggunakan rumus
dinamis (Hiley). Penl'edia Jasa dapat mengajukan rumus lain untuk menghitung daya
dukung dan mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

erWH W + n2we
Pu x
S+(Cr +Cz+C:)12 W+Wp

P" = P"/N

di mana
P,: Kapasitas daya dukung batas (kN)
Pu: Kapasitas da-v-'a dukung yang diizinkan (kN)
et: Efisiensi palu
w: Berat palu atau ram (kN)
w: Berat tiang pancang (kN)
p
n: Koefisien restitusi
H: Tinggi jatuh palu (m)
H = 2 H' untuk palu diesel (H' = tinggi jatuh ram)
S Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir- atau "set" (m)
Cr Tekanan sementaravang diizinkan untuk kepalatiang dan balok kepala
tiang (m)
C: Tekanan somentara yang diizinkan untuk deformasi elastis dari
batang tiang pancang (m) yang dapat dihitung dengan persam:um :
P,L
. dt mana.
AE
L= Panjang tiang (m)
E: Modulus elasisitas tiang (KN/mr)
A: Luas permukaan tiang.
C.; Tekanan sementara yang diizinkan gempa di lapangan (m) 1'ang dapat
diambil sebagai berikut:
C, = 0,0 untuk tanah keras (batu. pasir padat dan gravel)
C:-.2,5mm s/d 5 mm untuk lainnya
N FaktorKeamanan

7-106
,"/r'- b -tu
SP BI F-LK^ISI LhtUl,I 20 I I

Tabel 7.6.7.1) Nilai Efisiensi Palu (e)

Jenis Palu Efisiensi (er)


Drop hammer 0.75 - 1.00
Sinple acting hammer 0.75 - 0.85
Double dcting hammer 0,85
Diesel hqmmer 0.85 - 1.00
Tabr-L7.6.7.2) Nilai Koefisien Restitusi (n)

Material N
Tiang pancane kal,u 0.25
Bantalan kavu di atas tianq pancang baia 0.32
Bantalan kavu pada tiang pancane baia 0.4
Tiang pancang baja tanpa bantalan ka1.u/ tiang beton dengan 0,5
bantalan
Palu besi cor di atas tiang pancang beton tanpa topi 0.4

Tahel T .6.7.3) Nilai Kr *Nilai Perpendekan Elastik Kepala Tiang Pancang


dan Topi Tiang Pancang

Kr ( mm)
Tegangan pemaocangan pada kepala tiang
Bahan Dancang
35 MPa 7,0 MPa l05MPa 1.1,0MPa
Tiang aau pipa baja
- Langsungpadakepalatiang 0 0 0 0
- Langsungpada kepalatiangkavu I I 3 5
Tiang pancang beton pracetak dengan topi
setebal (75-100) mm 3 6 9 12.5
Topi baja vang mengandung paking kalu
untuk tiang baja H atau tiang baja pipa
I ) ., 1
Cap Block terdiri dari 5 mm balnn frber di
antara dua pelat baia l0 mnr 0,5 I 1.5 2

7.6.8 TIANG BOR BETON COR LANGSUNG DI TEMPAT

I ) Umum

Contoh bahan y'ang digali harus disimpan untuk semua tiang bor. Pengujian
penetrometer untuk bahan di lapangan harus dilakukan selama penggalian dan pada
dasar tiang bor sesuai dengan 1.'ang diminta oleh Pengawas Pekerjaan. Pengambilan
contoh bahan ini harus selalu dilakukan pada trang bor pertama dari tiap kelompok.

2) Penseboran Tiang Bor Beton

Peny'edia Jasa harus menl'ediakan alat 1'ang sesuai dengan jenis tanah sehingga lubang-
lubang yang dibor dapat mencapai kedalaman seperti 1'ang ditunjukkan dalam Gambar
atau ditentukan berdasarkan pengujian hasil pengeboran. Semua lubang harus diperiksa"
bilamana diameter dasar lubang kurang dari setengah diameter y'ang ditentukan,
pekerjaan tersebut akan ditolak.

Sebelum pengecoftrn beton, semua lubang tersebut harus ditutup sedemikian rupa
hingga keutuhan lubang dapat terjamin. Dasar selubung (casing) harus dipertahankan

7 -to7
b tu
S P lis.l FIK{S I LiL I Ltt { 20 I 8

tidak lebih dari 1,5 m dan tidak kurang dari 300 mm di bawah permukaan beton selama
penarikan dan operasi penempatan. kecuali ditentukan lain oleh Pengawas Pekerjaan.

Sampai kedalaman 3 m dari permukaan beton 1'ang dicor harus digetarkan dengan alat
ponggetar bila n'renggunakan jenis beton biasa, sedangkan untuk kedalaman lebih dari
3 meter harus menggunakan beton memadal sendiri (SCC) dan tidak diperlukan
penggetaran. Sebelum pengecoran, semua bahan lepas -vang terdapat di dalam lubang
bor harus dibersihkan. Air bekas pengeboran tidak diperbolehkan masuk ke dalam
lubang.

Sebelum pengecoran, semua air 1'ang terdapat dalarn lubang bor harus dipompa keluar.
Selubung (casing) harus digetarkan pada saat pencabutan untuk menghindari
menempelnva beton pada dinding casing. Pengecoran beton dan pemasangan baja
tulangan tidak diizinkan sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

3) Penqecoran Beton

Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 7.1 Di mana pun beton
digunakan harus di cor ke dalam suatu lubang -v-ang kering dan bersih. Beton harus di
cor melalui sebuah corong dengan panjang pipa (tremi), seperti 1,ang telah diuraikan
dalam Pasal 7.1.4.3). Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa hingga beton tidak
menimpa baja tulangan atau sisi-sisi lubang. Beton harus di cor secepat mungkin setelah
pengeboran di mana kondisi tanah kemungkinan besar akan tidak stabil akibat
terekspos. Bilamana elevasi akhir pemotongan berada di barvah elevasi muka air tanah,
tekanan harus dipertahankan pada beton _vang belum mengeras. sama dengan atau lebih
besar dari tekanan air tanah, sampai beton tersebut selesai menger:x.

4) Pengecoran Beton di Barvah Air

Apabila dilakukan pengecotm beton di dalam air atau lumpur pengeboran, semua bahan
lunak dan bahan lepas pada dasar lubang harus dihilangkan dan cara tremi 1,'ang telah
disetujui harus digunakan.

Cara tremi harus mencakup sebuah pipa y'ang diisi dari sebuah corong di atasnya. Pipa
harus diperpanjang sedikit di bawah permukaan beton baru dalam tiang bor sampai di
atas elevasi airllumpur.

Bilamana beton mengalir keluar dari dasar pipa, maka corong harus diisi lagi dengan
beton sehingga pipa selalu penuh dengan beton baru. Pipa tremi harus kedap air, dan
harus berdiameter paling sedikit 150 mm. Sebuah sumbat harus ditempatkan di depan
beton yang dimasukkan pertama kali dalam pipa untuk mencegah pencampuran beton
dan air.

5) Penaneanan Kepal.a Tians Bor Beton

Pada umumnya tiang bor harus dicor sampai kira-kira satu meter di atas elevasi yang
akan dipotong. Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas dari bagian
puncak tiang bor dan baja tulangan J'ang tertinggal harus mempunvai panjang ,vang
cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempuma ke dalam balok kepala tiang
(pile cap) atau struk;tur di atasnya.

6) Tianq Bor Beton Yanq Cacat

Tiang bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat
dipastikan bahwa tidak terdapat kerusakan y'ang terjadi pada tiang bor y'ang dibentuk

7-108
b tu
SPEJ.| FIK{SI lj]tluV{ 20 I I

sebelumn!'a. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi harus diperbaiki atas biaya
Pen.vedia Jasa sesuai dengan Pasal 7.6.9.

7.6.9 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

l) CaraPeneukuran

a) Cerucuk

Cerucuk hams diukur untuk pembal,aran dalam jumlah meter panjang unhrk
peny'cdiaan dan pemancimgan cerucuk memenuhi garis dan elevasi _r"ang
ditunjukkan dalarn Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas
Pekerjaan.

b) Dindine Turap

Dinding turap ka1u, baja atau beton 1,ang pennanen. harus diukur sebagai jumlah
dalam meter penegi y'ang dipasang memenuhi garis dan elevasi I'ang ditunjukkan
pada Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Luas
dindrng urrap merupakan panjang turap yang diukur dari ujung turap sanrpar
elevasi bagran pucak turap 1,ang dipotong, dikalikan dengan panjang struktur y'ang
diukur pada elevasi bagian puncak turap yang dipotong. Baang arik, tiang ankur
atau balok, balok ganjal dasar dan sebagainl,a 1'ang ditunjukkan dalam Gambar
tidak akan diukur untuk pemba],aran.

Dinding turap sementara. dalam bahan apapun untuk cofibrdam, pengendalian


drainase. penahan lereng galian arau penggunaan tidak permanen lainnya tidak
akan drukur untuk pembalaran, tetapi harus dianggap telah dicakup dalam
berbagai mata pemba!,aran untuk galian. drainase, strukfir dan lain-lain.

c) Penl'ediaan Tians Pancanq

Satuan pengukuran untuk pembayaran tiang pancang kayu dan beton pracetak
(bertulang atau pratekan) dan tiang pancang baja harus diukur dalam meter panj ang
dari tiang pancang y'ang disediakan dalam bertagai panjang dari saiap ukuran dan
jenisnya. Dalam segala hal, jenis dan panjang yang diukur adalah sebagaimana
yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, disediakan sesuai dengan ketentuan
bahan dari Spesifikasi ini dan disusun dalam kondisi baik di lapangan dan diterima
oleh Pengawas Pekerjaan. Panjang tiang pancang ),ang dibayar untuk penyediaan
adalah dari ujung tiang sampai batas potong trang (cut of leve[). Tidak ada
pembay'aran terhadap sisa potongan tiang atau penyediaan tiang pancang y'ang
tidak terpasang. Kuantitas dalam meter panjang yang akan dibayar, termasuk
panjang tiang uji dan tiang tarik -vang diperinahkan oleh Pengau'as Pekerjaan,
tetapi tidak termasuk panjang -r'ang disediakan menurut pendapat Penl'edia Jasa.

Tiang pancang -vang disediakan oleh Penyedia Jasa" termasuk tiang uji tidak
diizinkan untuk menggantikan tiang pancang yang telah diterima sebelumn.va oleh
Pengawas Pckerjaan. l'ang tem),ata kemudian hilang atau rusak sebelum
penyelesaian Pekerjaan selama penumpukan atau penanganan atau pemancangan.
dan akan 1,ang drperinuhkan oleh Pengarvas Pekerjaan untuk disingkirkan dari
tempat pekerjaan atau dibuang dengan cara lain.

Bilamana perpanjangan tiang pancang dipertukan. panjang perpanjangan akan


dihitung dalam meter paqiang dan akan diukur untuk pembal'aran.

7 -109
b tu
sP 6 1 FLK.I,S r (k tL',l,t 20 I I

Pen-vetelan, sepatu dan peny'ambungan bilamana diperlukan, acuan tidak akan


diukur untuk pembal,aran.

Bilamana PenyediaJasa mengecortiang pancang beton pracetak lebih panjang dari


yang diperlukan, sebagaimana seluruh panjang b4ja tulangan untuk memudahkan
pemancangan, maka tidak ada pengukuran untuk bagian beton y,ang harus
dibongkar agar supala batang baja tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam
stnrktur yang mengikatnva.

Tidak ada pembavaran terpisah untuk pasir ),ang digrrnakan sebagai bahan isian
tiang pancang pipa bqf a sebagaimana vang ditunjukkan dalam Gambar. Beton SCC
sebagai isian tiang pancang diukurdan dibayarsesuai Seksi 7.1. dan bajatulangan
dibayar sesuar Seksi 7.3.

d) Pcmancanqan Tians Pancanq

Tiang pancang ka1'u, baja dan beton akan diukur untuk penuncangan sebagai
jumlah meter panjang dari tiang pancang yang diterima dan tertinggal dalam
struktur yang telah selesai, termasuk penyambungan dengan las listrik dan lapisan
anti karat pada daerah sambungan tiang tersebut.

Panjang dari masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang pancang
sampai sisi bawah balok kepala ttang (pile cap) unt* tiang pancang yang seluruh
panjangnya masuk ke dalam tanah, arau dari ujung tiang pancang sampai
permukaan tanah untuk tiang pancang I'ang hany'a sebagian panjangrrya masuk ke
dalam tanah.

e) Pelaksanaan Tizure Pancanq Di Tempat Yane Berair

Pengukuran untuk bial'a tambahan terhadap tiang pancang yang dilaksanakan


di bawah air harus dihitung dalam meter panjang yang diukur dari permukaan
dasar danau, sungai atau selat sampai ke permukaan air normal rata-rata. Tidak
ada pengukuran untuk pembayaran tambahan 1'ang akan dilakukan jika
kedalaman air dari dasar danau, sungai atau selat sampai ke permukaan air
normal rata-ralakurang dari 50 cm.

0 Tians Bor Beton Cor Lanesune Di Temoat

Pengukuran tiang bor beton cor langsung di tempat harus merupakan jumlah aktual
dalam meter panjang trang bory'ang telah selesai dibuat dan diterima sebagai suatu
struktur. Panjang untuk pembay'aran harus diukur dari ujung tiang bor sebagaimana
yang dibuat atau disetujui lain oleh Pengawas Pekeqaan. sampai elevasi bagian
atas tiang bor yang akan dipotong seperti ditunjukkan dalam Gambar atau
sebagaimana 1,ang dirancang oleh Pengarvas Pekerjaan.

g) Pelaksanaan Tianq Bor Beton Cor Lanqsune Di Tempat Yans Berair

Pengukuran untuk bia.va tambahan teftadap tiang bor beton cor langsung di tempat
1,ang dilaksanakan di ba*'ah air harus dihitung dalam metcr panjang, dari ujung
tiang bor yang dirancang aau disef,rjui sampai elevasi bagian atas tiang bor yang
akan dipotong bilamana kepala tiang bor berada dr barvah permukaan air normal.
Bilamana elevasi bagian atas tiang bor.r'ang akan dipotong di atas permukaan air
normal, panjang yang dihitung harus dari ujung tiang bor 1,ang drrancang alau
disetujui sampai elevasi permukaan air normal.

7 - 110
b b
SP Bl FIKASI L']vIt;L{ 20 I I

h) Tiane Uii

Tiang uji akan diukur dengan fira ]':mg sama untuk penl'ediaan dan peman-
cangan sepertr
"v"ang
diuraikan dalam Pasal 7.6.9. l).c) dan 7.6.9.1).d) di atas.

i) Penzuiian Dava Dukuns dar Intesritas Tiang

Pengujian da-va dukung dan atau integritas tiang akan diukur berdasarkan jenis
dan hasil akhir pelaksanaan pekerj:un yang telah ditentukan.

2) Dasar Pembavaran

Kuantitas vang ditentukan seperti diuraikan di atas, akan dibal,'ar dengan Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk Mata Pemba-yaran yang terdaftar di balvah dan ditunjukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harg4 di mana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penvediaan. penanganan, pemancangan, penyiun-
bungan, perpanjangan, pemotongan kepala tiang. pengecatan, perarvatan, pengujiat, baja
tulangan atau baja pra-tegang dalam beton, penggunaan peledakan, pengeboran atau
peralaan lainny'a yang diperlukan untuk penetrasi ke dalam lapisan keras, dan juga
termasuk hilangnl'a selubung (casing). semua tenaga kerja dan setiap peralatan yang
diperlukan dan semua biaya lain 1'ang perlu dan biasa untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinva dari pekeriaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

7.6.(l) Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan Meter Panjang

7 6.(2\ Dinding Turap Kayu Tanpa Pengawetan, Meter Persegi


Penyediaan dan Pemancangan

7.6.(3) Dinding Turap Kayu Dengan Pengawetan. Meter Persegi


Penyediaan dan Pemancangan

7.6.(4) Dinding Turap Baja, Penyediaan dan Pemancangan Meter Persegi

7.6.(5) Dinding Turap Beton. Penl'ediaan dan Pemancangan Meter Persegi

7 6.{6',, Peny,ediaan Tiang Pancang Kalu Tanpa Pengarvetan Meter Panjang


Ukuran ....... mm

7 6.(7\ Penl'ediaan Tiang Pancang Ka1,u Dengan Meter Panjang


Pengawetan Ukuran ....... mm

7 6.(8a) Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 500 mm Meter Panjang


tebal l0mm

7.6.(8b) Penyediaan Tiang Pancang Bqja Diameter 500 mm Meter Panjang


tebal ..... mm

7 6 (8c) Penvediaan Tiang Pancang Bqja Diameter .... mm Meter Panjang


tebal..... mm

7 -111
.r,*
b -tu
S P 61 FIKLSI UfuT{,\'I 20 1 8

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembavaran Pengukuran
7.6.(9a) Penyediaan Tiang Pancang Bqia H Beam Ukuran Meter Panjang
300mm x 300 mm x l0mm x 15 mm

7.6.(eb) Penl,ediaan Tiang Pancang Baja H Beam Ukuran ... Meter Panjang
mm x ... mm x... mm x... mm

7.6.(t0a) Penyediaan Tiang Pancang Beton Bertulang Meter Panjang


Pracetak ukuran 350 mm x 350 mm

7.6.(l0b) Penyediaan Tiang Pancang Beton Bertulang Meter Panjang


Pracetak ukuran ..... mm x ...... mm

7.6.(l la) Peryediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Meter Panjang
ukuran 400 mm x 400 mm

7.6.(l lb) Penlediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Meter Panjang
ukuran ... ..fiIm x ... .. mm

7.6.(t2a) Penl,ediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Meter Panjang


diameter 450 mm

7.6.(12b) Penlediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak Meter Panjang


diameter ..... mm

7.6.(13) Pemancangan Tiang Pancang Kayu Ukuran mm Meter Panjang

7.6.(r4a) Pemancangan Tiang Pancarg Baja Diameter 500 Meter Panjang


firm

7.6.(r4b) Pemancangan Tiang Pancang Baja Diameter Meter Panjang


ml11

7 6.(15a) Pemancangan Tiang Pancang BaJa H Beam Ukuran Meter Panjang


300mm x 300 mm x l0mm x 15 mm

7.6.(l_5b) Pemancangan Tiang Pancang Baja H Beam Ukuran Meter Panjang


... mm x... rnm x ... lllm x... mm

7.6.(t6al Pemancangan Tiang Pancang Beton Bertulang Meter Panjang


Pracetakukuran 350 mm x 350 mm

7.6 (t6b) Pemancangan Tiang Pancang Beton Bertulang Meter Panjang


Pracetakukumn ..... mm x ...... mm

7.6.(t7a) Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Meter Panjang


Pracetak ukuran 400 mm x 400 mm

7.61t7b\ Pemancangan Tiang Pancang Beton Prat€kan MaerPanjarg


Pracetak ukuran .....mm x ..... mm

7 -ttz
b tu
SP fil I:lKlSI LM{.ir\.l 20 I 8

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
7.6.(l8a) Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Meter Panjang
Pracetak diameter 450 mm

7.6.(l8b) Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Meter Panjang


Pracetak diameter ..... firm

7.6.(lga) Tiang Bor Beton. diameter 800 mm MeterPanjang

7.6.(leb) Tiang Bor fleton, diameter .. mm Meter Panjang

7.6.{20) Tambahan Bia,ra untuk Nomor Mata Pembayaran Meter Panjang


7.6.(13\ yd 7.6.(18) bila Tiang Pancang dikeqakan
di Tempat Yang Berair.

7.6.Q1) Tambahan Biaya untuk Nomor Mata Pembayaran Meter Panjang


7.6.(19) bila Tiang Bor Beton dikerjakan di Tempat
Yang Berair.

7.6.(22) Pengujian Pembebanan Pada Tiang Dengan Buah


Diameter sampai 600 mm.

7 6 {23) Pengujiar Pembebanan Pada Tiang Dengan Buah


Diameterdi alas 600 mm.

7.6 (24) Tiang Uji jenis ... ukuran Meter Panjang

7.6 (25a) Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang ukuran / Buah


diameter .... dengan beban hidrolik Cara Beban
siklik

7.6 (25b) Pengujian Pembebanan Stais pada Tiang ukuran / Buah


diameter .... dengan beban hidrolik Cara Beban
Bertahap

7.6 (26a) Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang ukuran / Buah


diameter .... dengan meja beban statis Cara Beban
siklik

1.6 (26b) Pengujian Pembebanan Statis pada Tiang ukuran / Buah


diameter .... dengan meja beban statis Cara Beban
Bertahap

7.6 Q1a\ Pengujian Crosshole Sonic Loggurg (CSL) pada Buah


Tiang Bor Beton diameter ...

Pengujian Pembebanan Dinamis Jenis PDLT @r/e


7.6 (27b) Buah
Dynamic Load Testing) pada Tiang ukuran /
diame&r....

7.6 (28) Pengujian Keutuhan Tiang dengan Pi le Integity Te st Buah


eff)

7 -tL3
,"4:- b tu

Anda mungkin juga menyukai