Makalah Sumber Daya Manusia Global (Gyanti Gita) 2
Makalah Sumber Daya Manusia Global (Gyanti Gita) 2
Makalah Sumber Daya Manusia Global (Gyanti Gita) 2
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan globalyaitu
bagaimana mencipatakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiiki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama inisering diabaikan. Globalisasi yang
sudah pasti dihadapi oleh bangsa indinesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam
dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan interaregional dan intemasional akan
terjadi persaingan antara negara. Manajemen sumberdaya manusia adalah rancangan sistem-
sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara
efektif dan efesien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Dalam sebuah lingkuangan
dimana angkatan kerja terus bertambah, hukum berubah, manajemen sumber daya mnausia
harus terus berubah dan berkembangHal ini sangat benar ketika manajemen beroperasi secara
global.
Sebuah Negara akan mengalami kemajuan yang signifikan tergantung dari tingkat pengetahuan
SDM Negara tersebutSebut saja SDM Negara Jepang yang mengalami kemajuan pesat, terhitung
dari pengeboman Hirosima dan Nagasaki. Kini Jepang menjadi negara maju di dunia yang patut di
contoh oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Tidak hanya Jepang, tetapi juga Amerika, Jerman, dan negara-negara maju lainnya yang
mempunyai sumberdaya manusia unggul dan berkualitas. Manajemen SDM juga salah satu unsur
yang menjadikan sebuah negara menjadi maju dan mampu bersaing dengan Negara-negara
canggih. Negara Indonesia perlu belajar manajemen SDM kepada Negara-negara maju semacam
Jepang, Amerikadan Jerman supaya pemanfaatan SDA bisa maksimal dan mampu menjadikan
Indonesia Negara yang bersaing.
PEMBAHASAN
J.A.FStoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti tak ada luar negeri lagi.
Dunia sekarang telah berubah menjadi "Desa yang besar (big village) dan tanpa batas
(bordeless)". Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai
individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas
yang terjadi di dunia internasionalBaik yang menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politikbudaya,
perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara.
Transformasi arus uang/modal, teknologi, tenaga ahli, barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi
antar negara sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan jalur informasi
digital bebas hambatan (the digital information superhighway - disk). Semua kegiatan itu hanya
akan berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh
tenaga ahli dan system yang bernuansa internasionalTerutama dalam segi kebudayaanya yang
sangat berbeda dalam tiap-tiap negara. Hofstede mendefinisikan budaya sebagai pemrograman
kolektif atas pikiran yang membedakan anggota- anggota suatu kategori lainnya.
Seringkali membandingkan budaya nasional dimulai dari memperhatikan prilaku sosialOrang
Jepang tidak menyukai jabatan tangan, tapi lebih menyukai membungkuk ketika menghormat
orang lain dan tidak membersihkan hidungnya di muka umumOrang Inggris meletakkan piring
sup jauh darinya, menyantap kacang polong dengan menusuknya beberapa biji sekaligus dengan
sebuah garpu, dan bermain golf pada saat hujan.
Itu merupakan bagian umum dari pembahasan manajemen global ini, namun di dalam
makalah ini akan dibahas dalam hubungannya dengan manajemen yang tentunya menjadi
Dengan tandas Samuel CCerto memberikan definisi manajemen inetrnasional adalah aktivitas-
aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah nasional. Lebih jelas lagi Weihrich dan
Koontz (1993) mengemukakan, bahwa studi manajemen internasional memfokuskan pada
operasi perusahaan internasional
wilayah nasional..
Ciri-ciri budaya nasional akan tetap menjadi bingkai pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak
kan urung akan dan harus menanggung akibat dampak hubungan manajemen atau
pemerintahan internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi
Peter F. Drucker (1982) menyatakan bahwa "Pada semua lembaga itu, manajemen
merupakan alat yang aktif dan efektif, tanpa lembaga tidak akan ada manajemen, ekonomi
maupun kerjasamaTetapi alat itu tidak pernah ditentukan oleh apa yang mereka kerjakan, juga
bahkan oleh bagaimana mereka mengerjakannya, alat ditentukan oleh sumbanganya. Dan
manajemenlah yang memungkinkan lembaga untuk menyumbang. Manajemen adalah tugas,
juga merupakan suatu disiplin" Setiap karya manajemen adalah karya seorang manajer. Yang
mengelola adalah orang, bukan kekuatan atau fakta. Pandangan,
pengabdian dan integritas para manajer menentukan apakah ada manajemen ataukah yang ada
hanyalah suatu salah urus/mismanagement. Persepsi kebenaran berfikir itu, telah diakui dan
1. Ekspatriat
Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan
warga yang berasal dari Negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan tersebut
merupakan seorang warga yang berasal dari Negara dimana kantor pusat organisasi
setempat
2. Warga dari Tuan Rumah
Seorang warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana operasi itu
ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di negara lain. Tujuannya karena
organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat satu
komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negara
3. Warga dari Negara Ketiga Karyawan ini adalah seorang warga dari satu negara yang
bekerja di negara kedua, dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara
ketiga.
c. Aktivitas-Aktivitas MSDM
Secara khusus Manajemen SDM merujuk pada aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh
suatu organisasi untuk memanfaatkan SDM yang secara efektif, aktifitas-aktivitas tersebut
3Manajemen kinerja
6Hubungan industrial
contoh: pajak, gaji dalam mata uang asingkeluarga pekerjaan dan lain-lain
Meningkatkan resiko-resiko
contoh kesehatankeamanan
faktor:
Para manajer SDM Global harus mengembangkan bidang-bidang keahlian mereka meliputi
keahlian mereka meliputi pengetahuan dalam beberapa budaya asing, praktik SDM dan kerangka
hukum demikian pula isu-isu bisnis global, ekonomi dan politik yang akan mempengaruhi
keputusan dan praktik-praktik SDMPara praktisi SDM harus memiliki perspektif yang jauh lebih
luas untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang efektif dilingkungan internasional.
3. Keterlibatan yang lebih banyak dalam kehidupan pribadi karyawan dalam MSDM
domestik
Keterlibatan departemen SDM dengan keluarga sangat terbatas. Sedangkan dalam SDM Global
departemen SDM harus banyak terlibat menyediakan dukungan dan mengetahui lebih banyak
tentang kehidupan karyawan, misalnya dibeberapa negara mewajibkan penyertaan surat
pernikahan sebelum memberikan visa untuk pasangan yang menjadi karyawan pada sebuah
perusahaan multinasional. 4Pengungkapan resiko
Seringkali kegagalan SDM dan keuangan dalam area intemasional lebih hebat daripada bisnis
domestikMisalnya kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja dalam penugasan internasional
adalah masalah-masalah potensial yang berbiaya sangat tinggi, aspek lainnya resiko keamanan,
banyak perusahaan multinasional harus mempertimbangkan resiko politik dalam keamanan
penugasan internasional.
5. Pengaruh-pengaruh eksternal yang lebih luas
Faktor-faktor eksternal yang yang utama yang mempengaruhi MSDM Global adalah, tipe
pemerintah, keadaan ekonomi dan praktik-praktik ketenagakerjaan di tiap Negara berbeda-beda
e. Tugas Global
1Tugas teknis.
seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan khusus kemudian kembali, dimana. dibutuhkan
keterampilan kebudayaan tertentu
2Tugas fungsionalseseorang dikirim untuk melakukan proyek atau pekerjaan besar tetapi kembali
setelah
seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan strategis yang penting, dalam tugas dibutuhkan
usaha-usaha lebih, serta pemahaman dan keterampilan antar budaya.
NAFTA, EUAFTA arus sumber daya manusia / perpindahan tidak dibatasi sepenuhnya
Akselerasi pasar keuangan internasional dan jaringan informasi Kurang penanganan yang
memadai dalam hal perencanaan dan pengembangan operasi
internasional Mobilitas tenaga kerja perpindahan orang dari suatu negara ke negara lain atau
suatu daerah (rural) ke daerah lain (urban) untuk memperoleh pekerjaanHal ini disebabkan oleh:
aEkonomi ingin mendapatkan kehidupan lebih baik dengan pekerjaan dan bayaran lebih
baikmemenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara tuan rumah daan dapat meningkatkan
ini
f. Masalah-Masalah MSDM bagi Perusahaan Global
Hambatan-hambatan Kebudayaan:
Satu tantangan terbesar bagi SDM Global pada umumnya adalah perbedaan kebudayaan antar
NegaraDalam isu terminologi sosiologis dan pendidikanhambatan-hambatan tersebut
diilustrasikan sebagai berikut:
Pemikiran bahwa system organisasi dan manajerial yang dikembangkan dan dilaksanakan di
negara asal dan perusahaan indukyang harus dipaksa untuk diterapkan pada cabang luar negara
perusahaan multinasional adalah salah.
2Proses-proses manajemen
Dalam proses manajemen, ada sejumlah isu dan perhatian yang dipengaruhi secara langsung
oleh tipe atau jenis-jenis hambatan kebudayaan
3Masalah-masalah organisasional
Masalah-masalah yang perlu diperhatikan mengenai tenaga kerja asing adalah: Tenaga kerja asing
(immigrant labor) dapat dianggap merugikan karena mengambil pekerjaan
penduduk asli keadaan ekonomi membaik
Ras/perselisihan dengan penduduk asli negara penerima Ledakan jumlah imigran dan
ketidakteraturan yang ditimbulkan
Persaingan global
Tantangan-tantangan Manajerial:
Mengembangkan pemikiran global Mekanisme pengendalian informasi Batasan silang dan Tim
virtual Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan
Komunikasi horisontal
Penugasan-penugasan internasional
hStaffing Policy
Berkaitan dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang memiliki
keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya
1. Ethnocentric Approach
Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan
perusahaan induk
Alasannya:
⚫ Kurangnya individu yang kurang kompeten dari dalam negeri terutama dari negara berkembang
negeri
untuk memiliki :
Fleksibilitas
Tanggapan lokal
Pembagian pengetahuan
Pengalihan kompetensi
Kelemahan:
Produktivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat Cultural Myopia: kegagalan
perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada implementasi marketing dan manajemen
2. Polycentric Approach
Kelemahannya :
Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitasnasionalisme, perbedaan
budaya) Sulit berubah terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan
3. Regiocentric Approach
Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun dari negara
sewilayah.
Alasan :
Menghemat biaya
Kelemahan:
4. Geocentric Approach
Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang
kewarganegaraan.
Kelebihan:
Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya Memupuk kader executive
internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan berbagai
budaya
i. Seleksi Expat
1Self Orientation: self esteem, self confidence, mental well being Seseorang yang memiliki
mental ini akan mampu menyesuaikan diri dengan makanan setempat
olahraga, musik dan hobi 2. Other orientation: kemampuan membangun hubungan dan
berkomunikasi dengan teman
kerja dan masyarakat di negara dimana dia ditempatkan 3Perceptual ability: mampu mengerti
perilaku warga negara lain / memiliki empati
4. Cultural toughness / ketahanan budaya hubungan antara negara asal dan kemampuan
beradaptasi manajer atau suatu penempatan (mampu di suatu negara bukan berarti mampu di
negara lain)
Cultural training: sejarah, politik, ekonomi, agama, situasi sosial dan bisnis
Repatriasi expat
KESIMPULAN
Manajemen sumberdaya manusia pada suatu negara sangat penting guna perkembangan Negara
tertentu sekaligus salah satu tameng dari tergusurnya perekonomian Negara dengan berlakunya
Globalisasi yang sudah berjalan
Manajemen Indonesia yang banyak mengadopsi manajemen barat (Amerika dan Eropa Barat)
dan timur (Jepang dan Cina),dan timur tengah tampaknya tidak luput dari pengaruh faktor
budaya tradisional yang ada di tengah-tengah masyarakatApalagi belum ditemukannya secara pas
bentuk manajemen Indonesiamenjadikan manajemen yang dijalankan selama ini mencampurkan
berbagai macam bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah dengan faktor budaya di mana
organisasi tersebut berada