Gizi Tumbuh Kembang Bayi - (Kel 12)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Gizi Untuk Tumbuh Kembang Janin, Kaitan Dengan Kesehatan


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas Kelompok
Mata kuliah: Ilmu Gizi Pangan
Dosen Pengampu: Dr.Ir. Sussi Astuti M.Si

Disusun oleh: Kelompok 12

Aldi Ardiansyah 2314051018


Alifa Jihan Nabila 2314051046
Yolanda Kesuma Ningrum 2314051012

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena hanya dengan izin
rahmat dan kuasa-Nya lah kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang “Gizi untuk Tumbuh Kembanga Janin, Kaitan
Dengan Kesehatan”.
Pada kesempatan ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata
Kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita khususnya mengenai “Ilmu Gizi Pangan”. Saya
juga menyadari sepenuhnya, bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu Saya berharap kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.

Bandar Lampung, Juni 2024

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. iii
A. Latar belakang .................................................................................................. iii
B. Rumusan masalah............................................................................................. iii
C. Tujuan penulisan .............................................................................................. iii
BAB II............................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN............................................................................................................. 1
A. Gizi ...................................................................................................................... 1
B. Prinsip Gizi Ibu Hamil ...................................................................................... 1
C. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil ............................................................................... 3
D. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil ............................................................................... 9
E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan, Gizi pada Ibu Hamil.......... 9
F. Gangguan Kesehatan yang di Akibat Kekurangan Gizi Selama Hamil .... 10
BAB III ......................................................................................................................... 12
PENUTUPAN .............................................................................................................. 12
A. Kesimpula......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13
LAMPIRAN ................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Asupan gizi ibu hamil penting untuk nutrisi dan pertumbuhan janin dalam
kandungan. Kekurangan gizi saat hamil bisa terjadi jika ibu hamil makan terlalu
sedikit dan tidak memenuhi kebutuhan tubuhnya. Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan akibat kurang nutrisi pada ibu hamil berupa bayi dengan berat lahir
rendah dan hindering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kurang
nutrisi pada risiko hindering bayi yang dilahirkan.
B. Rumusan masalah
Upaya peningkatan pengetahuan gizi misalnya melalui kegiatan edukasi yang
dilakukan melalui sosialisasi agar masyarakat tidak hanya mengetahui dan memahami
gizi, tetapi juga siap melaksanakan rekomendasi. Tujuan artikel ini adalah untuk
mengedukasi dan memperluas pengetahuan tentang gizi ibu hamil.

C. Tujuan penulisan
4. Strategi untuk mengatasi konstipasi pada ibu hamil meliputi mengonsumsi
makanan tinggi serat, memperhatikan asupan cairan yang cukup, serta melalui
kegiatan olahraga atau aktivitas fisik .
5. Cara lain untuk mengatasi masalah konstipasi pada ibu hamil selain dengan
konsumsi makanan tinggi serat adalah dengan memperhatikan asupan cairan
yang cukup dan melalui kegiatan olahraga atau aktivitas fisik .
6. Konsumsi cairan yang cukup dapat membantu mengatasi konstipasi pada masa
kehamilan dengan menurun volume makanan pada lambung setelah makan,
sehingga dapat mengurangi tekanan yang menyebabkan refluks.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gizi
Terdapat kaitan yang sangat erat antara status gizi dengan konsumsi makanan,
tingkat status gizi yang ideal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi tersebut
terpenuhi, namun demikian perlu diketahui bahwa keadaan seseorang dalam
suatu masa bukan hanya ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada saat itu saja,
tetapi lebih banyak ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa yang telah
lampau.

Pola makan dan nutrisi ibu hamil merupakan poin penting yang harus
diperhatikan selama hamil. Pola makan dan nutrisi yang tepat selama kehamilan
sangat membantu dalam menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Asupan
makanan selama hamil harus diperhatikan demi kesehatan rahim. Ibu hamil perlu
mengonsumsi nutrisi yang cukup, meliputi 4 nutrisi sehat dan 5 nutrisi lengkap.
Pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal bergantung pada
nutrisi yang tepat serta kuantitas dan kualitas nutrisi yang dicerna.

Kualitas makanan yang dikonsumsi seorang ibu sebelum dan selama


kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan bayinya. Oleh karena itu, ibu hamil
perlu mengetahui cara terbaik memberi makan dirinya dan bayinya di dalam
kandungan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kebiasaan makan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Ibu hamil memerlukan asupan nutrisi
yang cukup untuk tumbuh kembang janinnya. Oleh karena itu, diperlukan asupan
makanan yang bervariasi untuk mengimbangi nutrisi yang terdapat dalam
makanan.
B. Prinsip Gizi Ibu Hamil
Kehamilan merupakan suatu keadaan yang istimewa bagi ibu hamil karena
pada masa kehamilan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh dan
mempengaruhi cara hidup. Pola makan dan gaya hidup yang sehat mendukung
tumbuh kembang janin dalam kandungan. Kehamilan membawa banyak
perubahan fisik, sosial, dan mental.

Namun disini ibu tidak hidup sendiri, melainkan bersama dengan janin yang
ada dalam kandungannya, sehingga ibu hamil perlu menjaga kesehatannya
secara optimal. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengonsumsi nutrisi yang

1
cukup tidak hanya sebelum hamil, terlebih lagi saat hamil. Seorang ibu hamil
perlu makan dengan benar, karena makanan yang diterimanya akan digunakan
untuk dirinya dan bayinya yang dikandungnya. Jika seorang ibu mengalami
kekurangan gizi saat hamil, maka bayi yang dikandungnya juga akan mengalami
kekurangan gizi. Rephrase Jika hal ini tidak diperbaiki maka bayi akan lahir
dengan berat badan lahir rendah dan pemberian ASI juga akan memiliki berat
badan rendah.
Saat hamil, berat badan Anda akan bertambah hingga mencapai sekitar 12,5
kg. Kenaikannya terjadi 15 tahun lalu, kata Friana. Proses pertambahan berat
badan terdiri dari janin 25-27%, plasenta 5%, cairan ketuban 6%, peningkatan
volume darah 10%, peningkatan lemak tubuh 25-27%, peningkatan cairan
ekstraseluler 13%, pertumbuhan rahim dan payudara 11 Seperti % .
Pada trimester pertama, pertumbuhan janin masih lambat dan kebutuhan
nutrisi tambahan masih tergolong rendah. Pada tahap ini, ibu memasuki fase
anabolik, menyimpan sebanyak mungkin nutrisi dari makanan yang dikonsumsi
setiap hari dan menyimpannya untuk trimester berikutnya. Saat trimester kedua
dimulai, janin mulai tumbuh lebih pesat dibandingkan sebelum hamil. Laju
pertumbuhannya mencapai 10 gram per hari. Pada tahap ini, tubuh ibu juga
mengalami perubahan dan adaptasi, seperti pembesaran payudara dan
peningkatan kualitas nutrisi, karena ia mulai menyimpan lemak dan nutrisi lain
sebagai bahan pembentukan ASI. Pada kehamilan trimester ketiga, vitamin dan
mineral dibutuhkan untuk menunjang pesatnya pertumbuhan dan pembentukan
otak janin.
Kebutuhan energi janin dipenuhi oleh energi yang disimpan ibu pada tahap-
tahap sebelumnya. Dalam menjalani pola makan sehat untuk ibu hamil, ada
baiknya memperhatikan hal-hal berikut ini:.
1. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu dan pertumbuhan bayi.
2. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak,
vitamin dan mineral).
3. Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.
4. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan
sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

2
C. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Pada masa kehamilan, kebutuhan zat gizi meningkat untuk memenuhi


kebutuhan perkembangan janin dan ibu hamil serta untuk mempersiapkan masa
menyusui. Peningkatan kebutuhan setiap zat gizi dapat dihitung berdasarkan angka
kecukupan gizi tahun 2019. Untuk menghindari kekurangan gizi yang tidak
terduga, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi makro yaitu karbohidrat,
protein, lemak, dan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral. Untuk memastikan
asupan nutrisi tercukupi, ibu hamil harus memperhatikan makanan sumber nutrisi
tertentu.

Ada beberapa zat-zat gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil diantaranya:
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting karena merupakan sumber
energi utama. Tubuh ibu hamil memerlukan pasokan energi yang cukup
setiap menitnya selama 280 hari untuk pertumbuhan janin dan
pembentukan sel-sel tubuh dengan menggunakan protein. Karbohidrat
seperti nasi, biji-bijian, dan gandum merupakan sumber energi utama.
Sebaiknya separuh energi Anda berasal dari karbohidrat. Dengan tidak
adanya karbohidrat, energi diperoleh dari protein. Disarankan ibu hamil
mengonsumsi 3 porsi karbohidrat atau serat setiap harinya untuk
memenuhi kebutuhan energinya (1 potong roti sama dengan 1 porsi
karbohidrat/serat). Pilih makanan yang diperkaya yang terbuat dari biji-
bijian seperti gandum. Makanan berbahan dasar biji-bijian utuh
memiliki nilai gizi lebih tinggi dibandingkan produk olahan lainnya.
Dan ini sangat penting terutama bagi ibu hamil yang sering mengalami
kesulitan buang air besar.

Makanan kaya serat seperti biji-bijian, buah-buahan segar, dan sayuran


segar dapat mengatasi buang air besar tersebut. Meski serat bukan
merupakan nutrisi, namun keberadaannya sangat penting. Serat tidak
dicerna oleh manusia, melainkan oleh bakteri dan organisme lain.
Karbohidrat terdiri dari:
a) Monosakarida/gula sederhana yang terdiri dari atas jumlah atom C
yang sama dengan molekul air, yang termasuk ke dalam
Monosakarida adalah Glukosa, Fruktosa, Galaktosa,

3
b) Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama
lain melalui kondensasi. Yang termasuk disakarida yaitu sukrosa,
maltosa, laktosa, trehalosa.

c) Polisakarida adalah jenis karbohidrat komplek ini dapat


mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun
dalam bentuk rantai panjang lurus dan bercabang terutama adalah
glukosa. Jenis karbohidrat yang termasuk polisakarida adalah pati,
dekstrin. Glikogen, polisakarida non pati/serat,

2. Protein
Protein adalah bagian sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air, fungsi protein yaitu membangun serta memelihara sel-sel
dan jaringan tubuh. Klasifikasi protein dapat dilakukan berdasarkan:

a) Protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut mempunyai


kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan
terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh. Protein bentuk serabut ada
4 bagian yaitu kolagen (protein utama jaringan ikat), elastin (terdapat
dalam urat, otot, arteri dan jaringan elastin), kreatin (protein rambut
dan kuku), miosin (protein utama serat otot).
b) Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan
tubuh, mudah larut dalam larutan garam dan asam encer. Ada 4 yaitu
albumin, globulin, histon dan proktamin.

c) Protein Konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dalam


bahan- bahan non asam amino. Ada 4 yaitu nukleoprotein,
lipoprotein, phosphoprotein, metalloprotein.
Selama kehamilan, ibu membutuhkan semua nutrisi. Oleh karena itu,
kebutuhan energi, protein, vitamin dan mineral meningkat. Komponen sel
somatik ibu dan janin sebagian besar terdiri dari protein. Protein juga
diperlukan untuk perubahan ibu seperti plasenta. Untuk memenuhi seluruh
kebutuhan nutrisi Anda, sebaiknya konsumsi semua kelompok makanan
yang tercantum dalam Pedoman Diet Seimbang. Anda membutuhkan
tambahan protein selama hamil, rata-rata 17 gram per hari. Namun pada
trimester pertama, ibu hamil belum bisa memenuhi kebutuhan proteinnya
karena belum bisa makan dengan normal. Diharapkan Anda dapat

4
menyerap 1g protein per kg berat badan. Memasuki trimester kedua, nafsu
makan ibu hamil mulai meningkat. Diperkirakan 1,5gram protein
dikonsumsi per kg berat badan per hari. Pada trimester ketiga, nafsu
makan ibu hamil sudah kuat, bahkan pada beberapa kasus perlu dibatasi
agar tidak terjadi obesitas dan memperlancar persalinan (jika kelebihan
berat badan, melahirkan berbahaya). Pada kehamilan trimester ketiga,
kandungan proteinnya bisa mencapai 2 g per kg berat badan per hari.
Penting bahwa protein harus memenuhi 15% dari total kebutuhan energi
Anda. Jenis protein yang Anda konsumsi sebaiknya yang bernilai biologis
tinggi, seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-
bijian, susu, dan yogurt. Jika ibu seorang vegetarian dan biasanya banyak
makan kacang-kacangan, biji-bijian, sayur mayur, dan buah-buahan, ia
tidak akan mengalami masalah kekurangan protein.

3. Lemak
Lemak merupakan kelompok ikatan organik yang tersusun dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen yang mempunyai sifat larut dalam pelarut
tertentu. Lemak mempunyai peranan penting dalam makanan dan
disebut trigliserida atau trigliserida, yaitu molekul asam lemak yang
terikat pada ikatan gliserol ester. Klasifikasi lemak adalah :
a) Menurut struktur kimianya yaitu lemak Netral (trigliserida),
Fosfolipida, lecithin,sfingomilin
b) Menurut Sumbernya (bahan makanan) yaitu lemak hewani dan lemak
nabati
c) Menurut Konsistensinya yaitu lemak padat dan lemak cair
d) Menurut wujudnya yaitu lemak tidak terlihat dan lemak terlihat.
Adapun fungsi lemak dalam tubuh adalah terutama sebagai cadangan
energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbulkan di tempat-
tempat tertentu. Asam lemak tak jenuh ganda merupakan zat gizi yang
esensial bagi kesehatan kulit dan rambut, lemak sebagai sumber utama
energi dan sebagai pelarut vitaminvitamin yang larut dalam lemak,
yaitu vitamin A, D, E, dan K.
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah

5
sangat kecil dan biasanya tidak dapat diproduksi oleh tubuh Vitamin
termasuk dalam kelompok zat yang mengatur pertumbuhan dan
menopang kehidupan. Jenis-jenis vitamin adalah :
a) Vitamin A
Vitamin A penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama
kehamilan. Vitamin A juga berperan dalam diferensiasi sel,
perkembangan penglihatan, fungsi kekebalan tubuh, dan
perkembangan paru-paru. Sumber vitamin A tersedia baik dari
makanan hewani maupun non hewani. Sumber makanan vitamin A
antara lain susu, sayuran berdaun hijau, serta buah-buahan berwarna
oranye dan kuning. Kekurangan vitamin A mungkin berhubungan
dengan terjadinya IUGR (pembatasan pertumbuhan intrauterin) dan
peningkatan angka kematian ibu dan bayi.
b) Thiamin, Riboflavin, Asam Folat
Thiamin atau vitamin B1 dan riboflavin atau vitamin B2 bekerja pada
metabolisme energi. Mengonsumsi asam folat sebelum hamil juga
dianjurkan untuk mencegah anemia megaloblastik. Sumber makanan
asam folat berasal dari makanan seperti sayuran berdaun hijau, hati,
produk biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
c) Vitamin C
Kebutuhan tambahan vitamin C selama kehamilan adalah 10 mg per
hari selama kehamilan. Vitamin C memiliki kemampuan untuk
meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Oleh karena itu, ibu
hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung vitamin C bersamaan dengan asupan makanan sumber zat
besi untuk membantu penyerapan. Sumber vitamin C adalah buah-
buahan seperti jeruk, pepaya, dan stroberi.
d) Vitamin D
Vitamin D terlibat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang.
Vitamin D juga mendukung penyerapan dan pemanfaatan kalsium.
Kebutuhan vitamin D tidak meningkat selama kehamilan. Asupan
harian 600 IU vitamin D memenuhi kebutuhan vitamin D Anda selama
kehamilan. Makanan yang mengandung vitamin D antara lain telur,
ikan, minyak ikan, susu yang diperkaya vitamin D, dan sinar matahari.

6
Kekurangan vitamin D saat hamil dapat menurunkan massa tulang
pada anak dan juga meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan rakhitis dan risiko
patah tulang
5. Mineral
Mineral berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Seiring dengan
protein dan vitamin, mineral membentuk sel darah dan jaringan tubuh
lainnya. Berikut mineral yang sangat Anda butuhkan saat hamil:
a) Kalsium
Pada kelompok dewasa 19-29 tahun, rata-rata kebutuhan kalsium
adalah 800 mg per hari. Wanita hamil membutuhkan lebih banyak
kalsium. Asupan kalsium saat hamil lebih tinggi dibandingkan saat
tidak hamil. Kalsium sangat dibutuhkan pada trimester ketiga
kehamilan. Kalsium kurang lebih 250 mg/hari diperlukan untuk
tumbuh kembang janin, namun ibu hamil juga harus bisa mencukupi
kebutuhan kalsiumnya sendiri sehingga pembentukan tulang janin
tidak mengganggu suplai kalsium ibu. Sumber kalsium bisa didapat
dari susu, olahan makanan laut, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
b) Zat besi
Kebutuhan zat besi selama kehamilan sangat tinggi terutama pada
trimester kedua dan ketiga. Kebutuhan zat besi dapat dipenuhi dengan
tambahan tablet zat besi dengan dosis 100 mg/hari. Pada trimester
pertama, tidak ada kebutuhan yang mendesak, sehingga kebutuhannya
sama dengan kebutuhan wanita dewasa tidak hamil Zat besi penting
dalam pembentukan hemoglobin. Selama kehamilan, volume darah
meningkat sebesar 50%, sehingga dibutuhkan sekitar 500 mg zat besi
(termasuk suplemen) untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Saat
lahir, 250 mg zat besi hilang, tidak termasuk janin dan plasenta.
Kekurangan harus diperbaiki pada semester kedua dan ketiga. Sumber
zat besi adalah makanan yang berasal dari hewan: daging, unggas,
telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau. Untuk
penyerapan zat besi yang lebih baik, Anda membutuhkan vitamin C
yang banyak terdapat pada jeruk, aneka jus, brokoli, dan tomat
Kekurangan zat besi sering terjadi pada ibu hamil dan dapat

7
meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan
anemia pada ibu.
c) Seng
Seng adalah mineral penting. Seng diperlukan untuk fungsi sistem
reproduksi, perkembangan janin, sistem saraf pusat, dan fungsi
kekebalan tubuh. Kekurangan zinc menghambat pertumbuhan janin
dalam kandungan bahkan meningkatkan risiko bayi terlahir dengan
kretinisme (kelahiran kerdil). Selain itu, asupan seng yang tidak
mencukupi dapat memengaruhi indera perasa dan penciuman ibu. Hal
ini mengurangi nafsu makan ibu. Saat hamil, kebutuhan zinc
meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan saat tidak hamil. Seng
ditemukan dalam makanan hewani seperti daging, makanan laut, dan
unggas, serta biji-bijian. Mengonsumsi cukup protein akan memenuhi
kebutuhan seng Anda.
d) Asam Folat
Semua nutrisi diperlukan selama kehamilan, namun di antara vitamin
B, asam folat sangat penting. Asam folat diperlukan untuk
pembentukan sel-sel baru. Setelah kehamilan, asam folat berkontribusi
pada perkembangan sel saraf dan otak janin. Mendapatkan asam folat
yang cukup pada minggu-minggu sebelum kehamilan dan pada tiga
bulan pertama kehamilan (masa kritis) dapat menurunkan risiko
terjadinya gangguan sistem saraf pada bayi Anda. Kelainan bisa
berakibat serius dan bahkan fatal. Oleh karena itu, hal ini harus
dihindari sebisa mungkin. Asam folat tidak dapat disimpan di dalam
tubuh sehingga harus dikonsumsi setiap hari. Jumlah yang dibutuhkan
adalah 0,4 mg per hari. Sumber folat antara lain hati, sayuran hijau
dan oranye, kembang kol, kedelai/kacang-kacangan lainnya, roti
gandum, sereal, dan ragi.
e) Air
Air adalah nutrisi. Air merupakan bagian dari sistem transportasi
tubuh. Air membawa nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk plasenta, dan
mengangkut partikel makanan keluar tubuh. Jika ibu hamil muntah,
dianjurkan minum cairan sebanyak-banyaknya (minimal 3 liter per
hari).

8
D. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan untuk
wanita tidak hamil, kegunaan makanan tersebut adalah:
1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
2. Untuk mempertahan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.
3. Supaya luka persalinan lekas sembuh pada masa nifas.
4. Guna mengadakan cadangan untuk proses laktasi.
Banyaknya makanan yang dikonsumsi tidak menjamin ibu hamil mendapatkan
asupan gizi yang seimbang. Mengonsumsi makanan yang tepat sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janinnya selama hamil. Kualitas
makanan jauh lebih penting daripada kuantitas. Janin memakan makanan ibu.
Kuncinya adalah perencanaan menu dan pola makanan yang teratur. Menurut
Huliana dalam Masturah, 2013 kebutuhan gizi pada ibu hamil meliputi :
1. Kebutuhan protein
Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan pertumbuhan
janin.Trimester I dan II
2. Kebutuhan Energi
Tambahan energi selama hamil sangat diperlukan bagi komponen fetus
maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri, kurang lebih 27.000
kkal atau 100 kkal/hari dibutuhkan selama hamil. Pada wanita berumur 25- 50
tahun pemberian 2000 kkal/hari jika sedang hamil ditambah 300 kkal.
3. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral.
Persentase tambahan gizi ibu hamil ialah energi 15%, protein 68%, vitamin A
25%, vitamin D 100%, vitamin E 25%, Vitamin C 33%, B Complek
40%,tiamin 25%, riboflavin 15%, Niasi 30%, piridoksin 100%, asam folat
33%, fosfor dan magnesium 50%, zat besi 30% dan iodium 16%.

E. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan, Gizi pada Ibu Hamil


Menurut Marmi (2013), faktor yang memengaruhi gizi ibu hamil yaitu:
1. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan lebih banyak.
2. Berat badan
Berat badan, baik di atas atau di bawah rata-rata berat badan pada usia tertentu,
merupakan faktor penentu jumlah nutrisi yang harus diberikan agar kehamilan

9
berhasil. Di negara maju, pertambahan berat badan saat hamil kurang lebih 12-
14 kg. Jika ibu kekurangan gizi maka pertambahan berat badan hanya 7-8 kg
sehingga mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
3. Suhu lingkungan
Untuk mengoptimalkan metabolisme digunakan suhu tubuh 36,5-37,5 °C.
Semakin besar perbedaan antara suhu tubuh dan lingkungan, semakin besar
pula pengeluaran energi.
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan
Merencanakan dan menyiapkan makanan bagi ibu dan wanita dewasa
memegang peranan penting. Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan
penyiapan makanan sehat dan seimbang bagi ibu hamil antara lain pilihan
belanja keluarga dan pengetahuan gizi.
5. Kebiasaan dan pola makan wanita Pada umumnya ibu dan wanita
memberikan perhatian khusus kepada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu
hamil sebaiknya mengonsumsi minimal 3000 kalori per hari. Wanita hamil
sebaiknya menjalani tes kehamilan oleh ahli kesehatan setidaknya empat kali
selama kehamilan.
6. Aktivitas Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak
energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
7. Status kesehatan Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
diperhatikan.
8. Status Ekonomi Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap
pemilihan makanan.

F. Gangguan Kesehatan yang di Akibat Kekurangan Gizi Selama Hamil

Dampak malnutrisi saat hamil dapat membahayakan ibu dan bayi yang
dikandungnya. Bayi berat lahir rendah merupakan salah satu akibat bagi ibu hamil
yang menderita kekurangan energi kronis dan status gizi buruk. BBLR dikaitkan
dengan tingginya angka kematian bayi dan anak serta menghambat pertumbuhan
dan perkembangan intelektual anak. Ibu yang mengalami gizi buruk pada trimester
kedua kehamilan akan mengalami perdarahan prenatal, aborsi prematur, ketuban
pecah dini, dan dampak pada janin yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam kandungan serta meningkatkan risiko infeksi yang
berujung pada cacat lahir dan kelainan prenatal.

10
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini :
1. Terhadap Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum
(mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah.

Selanjutnya beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi
hamil pada saat hamil antara lain sebagai berikut :
1. Pemantauan pertambahan berat badan selama hamil agar tetap berada pada
kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang.
2. Mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) yaitu untuk mengetahui keadaan ibu
hamil terhadap kurang energi kronis karena ibu yang kekurangan energi kronis
beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
3. Pengukuran kadar Hb dimaksudkan untuk mengetahui kondisi ibu hamil
mengenai anemia. Pada masa kehamilan, ibu memerlukan nutrisi yang cukup
agar pertumbuhan janin tidak terganggu dan selanjutnya dapat melahirkan bayi
dengan berat badan normal. Jika ibu dalam keadaan sehat, mempunyai sistem
reproduksi normal, bebas penyakit, dan tidak mempunyai masalah gizi
sebelum atau selama hamil, maka ia akan melahirkan bayi yang lebih besar
dan sehat dibandingkan ibu dengan status kehamilan sebaliknya. Ibu yang
mengalami kekurangan energi kronis selama kehamilan, terutama jika ibu
menderita anemia, seringkali melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah,
vitalitas rendah, dan angka kematian lebih tinggi..

11
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpula

Kebutuhan nutrisi seorang ibu hamil merupakan bagian yang sangat penting
dalam kehamilan dan harus diperhatikan selama masa kehamilan. Kurangnya
informasi dapat berdampak buruk pada gizi buruk dan gizi buruk sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu dan anak. Diantaranya anemia dan
risiko pada janin seperti IUGR dan BBLR. Upaya peningkatan pengetahuan gizi
misalnya melalui kegiatan edukasi yang dilakukan melalui sosialisasi agar
masyarakat tidak hanya mengetahui dan memahami gizi, tetapi juga siap
melaksanakan rekomendasi. Tujuan artikel ini adalah untuk mengedukasi dan
memperluas pengetahuan tentang gizi ibu hamil.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hananto, 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan menyusui dengan bahan
makanan lokal. Jakarta. Sagung Seto.

Huliana, M. 2001. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta. Puspa swara.

Proverawati, A., Asfuah, S. 2009. Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika Yuni
Kusmiati, 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta. Fitramaya.
Eva Ellya Sibagariang, 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Trans Info Media.
Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

13
LAMPIRAN

https://ejr.umku.ac.id/index.php/jikk/article/download/1627/1010

https://stikes-nhm.e-journal.id/PGM/article/download/666/624

14
15

Anda mungkin juga menyukai