Makalah Gizi Jamet

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GIZI IBU MENYUSUI

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh :

Jamet Aprida

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITK)

AVICENNA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
taufik dan hidayah buat kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, walaupun banyak menemui hambatan.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih banyak kepada : Kedua
orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, Bapak Dr. H Ali Imron ,
S.H., M.S. selaku Dosen Mata kuliah Gizi Daur Ulang dalam Kehidupan serta rekan-rekan
yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dan tak lupa penulis mengharapkan saran dan kiritk yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih
dari pada yang diberikan, Amin

Kendari, 06 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I...............................................................................................................................................

PENDAHULUAN..........................................................................................................................

 LATAR BELAKANG.......................................................................................................
 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................
 TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................

BAB II.............................................................................................................................................

PEMBAHASAN.............................................................................................................................

 KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI....................................................


 DAMPAK KEKURANGAN GIZI PADA IBU MENYUSUI .......................................
 SISTEM PENDAFTARAN TANAH DAN JAMINAN HUKUM TANAH-
TANAH YANG TERDAFTAR........................................................................................

BAB 3..............................................................................................................................................

PENUTUP......................................................................................................................................

 Kesimpulan.........................................................................................................................
 Saran...................................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi berasal dari kata bahasa Arab "Ghidza" yang berarti makanan. llmu gizi

berkaitan dengan makanan dan berkaitan pula dengan tubuh manusia. Kata gizi selain

berkaitan dengan kesehatan juga berkaitan dengan potensi ekonomi seseorang, yaitu

berhubungan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktifitas kerja.

Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta

mengatur prosesproses kehidupan. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat

konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi kurang

baik dan lebih. Ibu menyusui memerlukan energi dan gizi yang lebih besar dari pada

yang tidak menyusui. Energi dan gizi ini digunakan untuk memenuhi produksi dan

aktivitas ibu menyusui itu sendiri. Pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan

berpengaruh kepada status gizi ibu menyusui dan juga bagi tumbuh kembang bayinya.

Menyusui selain bermanfaat memberiakan zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi juga

bermanfaat bagi ibunya juga.

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI

yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI

tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi ASI yaitu status gizi

ibu, ibu yang cemas, perawatan payudara, pengaruh proses persalinan, umur

kehamilan saat persalinan, berat bayi, frekuensi menyusui, teknik menyusui, rawat

gabung, penggunaan alat kontrasepsi, alkohol, merokok dan obat-obatan.

Pemberian ASI eksklusif merupakan pemberian ASI kepada bayi dari usia 0 hingga 6

bulan tanpa memberikan makanan maupun minuman tambahan apapun, selain obat-

4
obatan. Stunting merupakan masalah gizi berupa gangguan pertumbuhan linear yang

diakibatkan oleh masalah gizi kronis dan infeksi berulang ditandai dengan indeks

tinggi badan menurut umur (TB/U) dimana Z score < -2 SD. Inisiasi menyusu dini

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif dan

terjadinya stunting.

Selama masa kehamilan, dimana wanita yang mengalami peningkatan berat badan

yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan yang lebih tinggi

dari pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi konsumsi

makanannya, akibatnya dapat menghambat produksi susu atau mengganggu status

gizi ibu, selain itu rasa letih yang sering dirasakan ibu seiring dengan penurunan berat

badan yang cepat akan berdampak buruk pada pengeluaran. Oleh karena itu diet pada

masa nifas perlu mendapat perhatian yang serius, karena diet yang diharapkan harus

bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan,

tapi bukan diet yang mengurangi konsumsi zat-zat gizi. Menu makanan yang harus

dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu pedas dan berlemak, tidak

mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna.

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan

bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah

sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan

pada mata ataupun tulang. Status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan persalinan

kemudian diikuti masa lakt, tidak segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi

yang kurang, serta jumlah paritas yang banyak dengan jarak kehamilan yang pendek,

akan menyebabkan ibu mengalami gangguan penyerapan gizi, akibatnya ibu akan

berada dalam status gizi yang kurang baik dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan

5
anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui anaknya khususnya pada masa nifas

harus diberikan pengetahuan tentang asupan nutrisi yang baik bagi ibu dan bayinya.

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi

dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan

prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat

badan ideal.

Gizi seimbang mengandung 3 zat gizi utama yaitu:

1. Zat tenaga (yang terdiri dari karbohidrat dan lemak)

2. Zat pembangun (yang terdiri dari protein)

3. Zat pengatur (yang terdiri dari vitamin dan mineral)

Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu

menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan

serta pekembangan bayinya. Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu

yang penting bagi ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air

susu, Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengauh

terhadap status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya. Komponen-

komponen di dalam ASI diambil dari tubuh ibu sehingga harus digantikan oleh makan

makanan yang cukup pada ibu menyusui tersebut. Oleh karena itu, ibu menyusui

membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak

menyusui dan masa kehamilan, tetapi konsumsi pangannya tetap harus

beranekaragam dan jumlah serta poposinya sesuai.

Adapun manfaat Gizi seimbang pada ibu menyusui adalah sebagai berikut :

1. Untuk melakukan aktivitas.

2. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh.

3. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil.

6
4. Sebagai cadangan dalam tubuh.

5. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk

pertumbuhan bayi.

Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi

juga akan berhasil dan tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan

kuantitas produksi ASI menjadi baik. Status gizi ibu memberikan peranan yang

penting terhadap kuantitas dan kualitas produksi. Misalnya jika ibu kekurangan

kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada

jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan mengakibatkan ibu

mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi di pengaruhi oleh

keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi sekitar 600 - 800 ml pada

bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi sekitar 500 -

700 ml.

Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip dan faktor yang mesti diperhatikan

dalam pemenuhannya.

1. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu. Bila

pemberian berlangsung baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit

baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Penting bagi iu menyusui

adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

2. Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi

Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume yang diproduksi per hari. Protein

dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari. Suplement, jika makan sehari

seimbang, suplement tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

7
Faktor lainnya seperti aktivitas, psikologi, kesehatan, pengetahuan dan pendidikan

tentang pantangan, kesukaan, kebutuhan, sosial ekonomi, bayi tidak mau menyusu

dan masalah pada payudara.

3. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui

Kebutuhan nutrisi selama laktat didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan

jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat

makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi dan untuk aktivitas ibu itu

sendiri.

 Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui

Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan

karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi.

Zat gizi yang dibutuhkan antara lain:

1. Energi

Energi sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui karena sedang menjalani masa

menyusui, ibu membutuhkan tambahan masukan energi untuk mencukupi kebutuhan

ibu dan anak.

2. Protein

Protein sangat dibutuhkan untuk membangun jaringan baru pada tubuh, meningkatkan

kekebalan tubuh terhadap infeksi, memelihara sel tubuh dan mensuplai kebutuhan

akan energi.

3. Zat besi

Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk . Oleh karna itu perlu

ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan

pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi

sebesar 5 mg/ hari.

8
4. Kalsium

Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena dalam

proses produksi , tubuh juga menjaga konsenter kalsium dalam relative konstan baik

dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake kalsium tidak mencukupi

maka kebutuhan kalsium dalam produksi akan diambil dari deposit yang ada pada

tubuh ibu, termasuk dalam tulang.

5. Vitamin D

Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.

6. Vitamin B-6

Memetabolisme lemak dan protein, memflit pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan

sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan

putih.

7. Folic Acid (Asam folat)

Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.

8. Vitamin B-12

Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.

9. Zinc (Seng)

Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan

luka.

9
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja gizi seimbang untuk ibu menyusui?

2. Sebutkan dan jelaskan dampak kekurangan gizi ibu menyusui?

3. Bagaimana status kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu

menyusui?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat agar teman-teman Mahasiswa dapat mengerti dan memahami:

1. Pengertian dari Gizi secara umum beserta Gizi Ibu Menyusui

2. Tata cara penerapan gizi yang seimbang terhadap Ibu Menyusui

3. Mengemukakan masalah yang akan terjadi akibat apabila tidak tercukupinya Gizi

pada Ibu menyusui

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebutuhan Gizi Seimbang Ibu Menyusui

Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan

masa kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan

energi sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga total

kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang

akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri8 yang

dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama dan 3x

makan selingan) sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang dianjukan.

Untuk mengatahui terpenuhinya energi dengan cara menimbang berat badan. Bila

terjadi penurunan >0,9 kg per minggu setelah 3 minggu pertama menyusui berarti

kebutuhan kalori tidak tercukupi sehingga akan mengganggu produksi ASI

Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu:

1. Karbohidrat

Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau

setara dengan 1 ½ porsi nasi.8

2. Protein

11
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui membutuhkan

tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe

(50gr).

3. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta

pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi

seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak

yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan

omega-6.8

4. Vitamin dan mineral

Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu hamil.8 Kadar

vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi

suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI.

Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin

A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari

dari sayuran dan buah-buahan.

ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, Anda

memerlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral khususnya

vitamin A dan zat besi.

5. Cairan

Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan

cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13

gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat

dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.

12
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui atau

sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.10 Kebutuhan cairan

dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam

makanan.

Selain itu ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu menyusui yakni

sebagai berikut :

- Konsumsi Aneka Ragam Pangan

Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak Ibu menyusui perlu

mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi

kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena

digunakan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan produksi ASI.

- Kebutuhan Zat Besi

Kebutuhan zat besi selama menyusui meningkat karena digunakan untuk

pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur

penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah.

Kekurangan hemoglobin disebut anemia dapat membahayakan kesehatan ibu

dan peningkatan risiko kematian. Ibu menyusui yang menderita anemia sebagai

akibat lanjut dari kekurangan zat besi selama masa kehamilan, juga disarankan

untuk mengonsumsi tablet tambah darah dengan konsultasi kepada ahli gizi

dan/atau dokter.

- Kebutuhan Asam Folat

Kebutuhan asam folat meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan

sistem saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan

kacang-kacangan banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada

masa menyusui. Untuk meningkatkan produksi ASI ibu dianjurkan untuk banyak

13
mengonsumsi daun katuk dan daun torbangun (sayuran yang banyak terdapat di

daerah Sumatra Utara/Batak). Kebutuhan kalsium meningkat pada saat menyusui

karena digunakan untuk meningkatkan produksi ASI yang mengandung kalsium

tinggi.

- Kebutuhan Kalsium

Sumber kalsium yang baik adalah susu, yogurt, keju, ikan teri, kacang-

kacangan, tahu dan sayuran hijau. Penyerapan kalsium pada makanan

akan lebih bagus apabila ibu membiasakan diri berjemur dibawah sinar

matahari pada pagi hari. Vitamin C dibutuhkan oleh ibu menyusui, untuk membantu

penyerapan zat besi yang berasal dari pangan nabati, sedangkan vitamin D dibutuhkan

untuk membantu penyerapan kalsium.

- Kebutuhan Asam Askorbat

Direkomendasikan tambahan 10 mg/hari dari kebutuhan asam askorbat untuk

wanita menyusui. Defisiensi asam askorbat tidak berhubungan dengan outcome

penyusuan. Namun beberapa penelitian menunjukkan hubungan kadar asam askorbat

plasma yang rendah dengan volume ASI. Asam askorbat juga bermanfaat untuk

meningkatkan absorbsi besi di usus.

- Minum Banyak Air Putih

Minumlah air putih yang lebih banyak Air merupakan cairan yang paling baik untuk

hidrasi tubuh secara optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun,

sebagai penyusun sel dan darah, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dan

mengatur suhu tubuh. Jumlah air yang dikonsumsi ibu menyusui perhari adalah

sekitar 850-1.000 ml lebih banyak dari ibu yang tidak menyusui atau sebanyak

3.000 ml atau 12-13 gelas air. Jumlah tersebut adalah untuk dapat memproduksi

ASI sekitar 600-850 ml perhari.

14
- Batasi Minum Kopi

Batasi minum kopi Kafein yang terdapat dalam kopi yang dikonsumsi ibu akan masuk

ke dalam ASI sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap bayi, misalnya bayi

sulit tidur dan gangguan metabolisme zat besi pada ibu menyusui. Hal ini

disebabkan karena metabolisme bayi belum siap untuk mencerna kafein.

Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berhubungan dengan rendahnya pasokan

ASI. Prinsip utama yang dianjurkan terkait dengan konsumsi kafein atau kopi

bagi ibu menyusui adalah : 1) bila ibu tidak biasa minum kopi sebaiknya tidak

minum kopi ketika periode menyusui; 2) bila ibu biasa minum kopi dianjurkan agar

mengurangi atau menghindari minum kopi ketika periode menyusui.

- Sumber Makanan Bergizi

Menurut Kemenkes RI (2014) dan Kemenkes RI (2011), kandungan makanan bergizi

dapat diperoleh dari:

1. Karbohidrat

Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung

2. Protein Hewani

Ikan, daging, telur, unggas, susu dan hasil olahannya

3. Protein Nabati

Tahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai)

4. Lemak

Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan cakalang

Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari

DHA merupakan asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk

perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan mengonsumsi

ikan 2-3 kali per minggu.

15
5. Vitamin dan Mineral

Buah-buahan dan sayur-sayuran.

No Jenis Mineral dan Vitamin Sumber Makanan

1. Zat besi Kuning telur, daging, hati dan

makanan laut (ikan dan kerang),

kacang-kacangan dan sayuran hijau.

2. Yodium Minyak ikan, ikan laut dan garam

beryodium

3. Kalsium Susu, keju, teri dan kacang-kacangan

4. Vitamin A Kuning telur, hati, mentega, sayuran

warna hijau, dan buah warna kuning

5. Vitamin C Buah-buahan yang memiliki rasa

asam seperti jeruk, manga, sirsak,

apel, tomat dan sebagainya

6. Vitamin B1 dan B2 Padi, kacang-kacangan, hati, telur,

ikan dll

Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan bergizi

untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein, vitamin,

16
mineral, dan cairan. Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang

dikandungnya :

Makanan Jumlah energi

3/4 gelas n seberat 100 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

2 buah kentang berukuran 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

sedang seberat 200 g

2 iris roti seberat 80 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

5 biskuit kraker seberat 50 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

1 potong daging ukuran sedang 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

seberat 50 g

1 butir telur ayam negeri seberat 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

60 g

50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

1 buah tahu ukuran besar 80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g

seberat 100 g karbohidrat

2 potong sedang tempe seberat 80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g

50 g karbohidrat

2 1/2 sdm kacang hijau seberat 80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g

25 g karbohidrat

Syarat gizi seimbang untuk ibu menyusui seperti tinggi kalori dan protein, cukup

vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800 – 1000

ml/hr, tinggi konsumsi cairan dan buah segar serta susunan menu bervariasi dan

seimbang.

B. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan

bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit,

17
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada

mata ataupun tulang. Ibu menyusui sering kekurangan energi karena kebutuhan ibu

menyusui yang meningkat tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang.

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan

bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit,

mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada

mata ataupun tulang. Dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui akan

mempengaruhi ibu serta bayinya, antara lain:

1. Pada bayi

- Proeses tumbuh kembang terganggu

- Daya tahan tubuh menurun sehingga bayi mudah sakit

- Mudah terkena infeksi

- Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang

2. Pada ibu

- Gangguan pada mata

- Kerusakan gigi dan tulang

- Mengalami kekurangan gizi dan darah

- Kualitas ASI menurun

C. Sistem pendaftaran tanah dan jaminan hukum tanah-tanah yang terdaftar

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Permenkes RI No 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang

Permenkes RI No 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk
Masyarakat

http://repository.unp.ac.id/490/1/ILMU%20GIZI.pdf

http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/jukep/article/view/3190

http://habibah-nurhayati.blogspot.com/2017/10/gizi-ibu-menyusui.html?m=1

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/97721/Pengaruh-Inisiasi-Menyusu-Dini-Terhadap-
Pemberian-ASI-Eksklusif-dan-Kejadian-Stunting-Meta-Analisis

19
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-menyusui/#:~:text=Vitamin%20dan%20mineral,-Ibu
%20menyusui%20membutuhkan&text=Vitamin%20yang%20penting%20dalam
%20masa,dari%20sayuran%20dan%20buah%2Dbuahan.

https://krakataumedika.com/info-media/artikel/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui

20

Anda mungkin juga menyukai