Proposal Dia Purnamasari 3 Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 57

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA DAN

STATUS GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1-3 DI UPTD


PUSKESMAS GUNUNG TABUR KABUPATEN BERAU

PROPOSAL SKRIPSI

Di susun Oleh :

DIA PURNAMASARI
NIM. 21041004

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2022
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA DAN
STATUS GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1-3 DI UPTD
PUSKESMAS GUNUNG TABUR KABUPATEN BERAU

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana


Kebidanan (S.Keb)

Di susun Oleh :

DIA PURNAMASARI
NIM. 21041004

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA DAN STATUS


GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1-3 DI UPTD PUSKESMAS
GUNUNG TABUR KABUPATEN BERAU

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

DIA PURNAMASARI
NIM. 21041004

Proposal penelitian Telah Disetujui


Tanggal 31 Oktober 2022

Pembimbing,

Eka Frenty Hadiningsih, SST., M.Keb


NIDN. 1109039101

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Kebidanan

Eka Frenty Hadiningsih, SST., M.Keb


NIDN. 1109039101

iii
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA DAN STATUS


GIZI PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1-3 DI UPTD PUSKESMAS
GUNUNG TABUR KABUPATEN BERAU

PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:

DIA PURNAMASARI
NIM. 21041004

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji


Tanggal Oktober 2022

Penguji I

Dwi Hartati,.S.SiT,.M.Keb
NIDN. 120078501

Penguji II Penguji III

DR. Aniah Ritha, M.Keb Eka Frenty Hadiningsih, S.ST.,M.Keb


NIDN. NIDN. 1109039101

Mengetahui
Ketua Program Studi S1-Kebidanan

Eka Frenty Hadiningsih,.S.ST,.M.Keb


NIDN. 1109039101

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dia Purnamasari
NIM : 21041004
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Judul Laporan Tugas Akhir :
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu
Hamil Trimester 1-3 Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau.

Menyatakan bahwa proposal penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri, dan
semua sumber, baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar.

Berau, Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,

Dia Purnamasari

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan
rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada
Ibu Hamil Trimester 1-3 Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten
Berau”.
Penyusunan proposal penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan program pendidikan SI Kebidanan di Institut Kesehatan dan Sains
Wiyata Husada Samarinda. Dalam penyusunan proposal penelitian ini, peneliti
banyak mengalami hambatan dan kesulitan, namun berkat Pertolongan Tuhan
Yang Maha Esa dan dengan bimbingan, pengarahan dan bantuan berbagai pihak
akhirnya proposal penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada :
1. H. Mujito Hadi, S.Pd., M.Kep., selaku Ketua Yayasan Institut Teknologi
Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
2. Dr. Eka Ananta Sidharta, SE, MM., AK., CA., CSRS., CFrA, selaku Rektor
Yayasan Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
3. Eka Frenty Hadiningsih ,S.ST., M.Keb., selaku Ketua Program Studi S1
Kebidanan ITKES Wiyata Husada Samarinda sekaligus Pembimbing dan
Penguji III yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan proposal penelitian.
4. Dwi Hartati, S.SiT., M.Keb selaku Penguji I yang telah memberikan
masukan dan saran yang membangun dalam penyusunan proposal ini.
5. DR. Aniah Ritha, M.Keb selaku penguji 2 yang telah memberikan masukan
dan saran yang membangun dalam penyusunan proposal ini.
6. Segenap Dosen dan Tenaga Pengajar Kependidikan Program Studi
Kebidanan Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada
Samarinda.
7. Kepada pemerintah Kabupaten Berau melalui kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Bapak Muhammad Said, SH., MH yang telah

vi
memberikan rekomendasi izin belajar untuk melanjutkan studi ke jenjang S1
Kebidanan
8. Suami dan anak-anakku tersayang yang telah menjadi penyemangat dan
selalu mensuport untuk melanjutkan studi ke S1 Kebidanan
9. Keluarga yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan moril maupun
materil yang tak ternilai harganya serta do’a dan kasih sayangnya selama ini
kepada peneliti.
10. Kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang
telah banyak membantu memberi pengarahan dalam penyusunan proposal
penelitian ini.

Semoga Allah, SWT. membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada
saya dengan kebaikan yang lebih banyak lagi dan lebih baik lagi. Demi
kesempurnaan proposal penelitian ini peneliti mengharapkan kritik, masukan dan
saran yang sifatnya membangun, guna perbaikan selanjutnya. Akhir kata peneliti
berharap semoga proposal penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua
dan dapat dijadikan saran untuk menambah wawasan, khususnya dalam ilmu
kebidanan.

Berau, Agustus 2022


Peneliti

Dia Purnamasari

vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Dia Purnamasari
NIM : 21041004
Program Studi : Sarjana Kebidanan

Dengan ini menyetujui dan memberikan hak kepada ITKES Wiyata Husada
Samarinda atas proposal penelitian saya yang berjudul :
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu
Hamil Trimester 1-3 Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak ini, ITKES Wiyata
Husada berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Berau, Agustus 2022


Yang menyatakan

Dia Purnamasari

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..........................viii
DAFTAR ISI......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................x
DAFTAR SKEMA.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................5
E. Penelitian Terkait ...............................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................8


A. Konsep Dasar Kehamilan ..................................................................8
B. Konsep Dasar Anemia Dalam Kehamilan........................................13
C. Konsep Dasar Status Gizi.................................................................17
D. Konsep Dasar Pengetahuan...............................................................22
E. Kerangka Teori.................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................26


A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................26
B. Kerangka Konsep .............................................................................26
C. Subjek Penelitian..............................................................................26
D. Populasi dan Sampel ........................................................................26
E. Variabel Penelitian............................................................................27
F. Definisi Operasional.........................................................................28
G. Waktu dan Tempat penelitian...........................................................28
H. Instrumen Penelitian ........................................................................28
I. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................29
J. Analisa Data .....................................................................................30
K. Etika Penelitian ................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................32


DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penggolongan Status Anemia Ibu Hamil........................................13


Tabel 3.1. Definisi Operasional.....................................................................28

x
DAFTAR SKEMA

Skema 2.3. Kerangka Teori Penelitian..............................................................25


Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian..........................................................26

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Inform Consent


Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Penelitian
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian
Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian

xii
DAFTAR SINGKATAN

IUD : Intra Uterin Device


KB : Keluarga Berencana
PUS : Pasangan Usia Subur
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
PPM : Perkiraan Permintaan Masyarakat

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat sekitar 1,62 miliar orang,


hal ini mempengaruhi semua kelompok usia, tetapi ibu hamil dan anak-anak
lebih rentan. Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia pada ibu
hamil. Asupan rendah dan penyerapan zat besi yang buruk terutama pada
pertumbuhan dan kehamilan bila kebutuhan zat besi lebih tinggi tetap
merupakan faktor risiko anemia (Devi et al., 2021)
Anemia kehamilan terjadi bila kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 11,0gr% sebagai akibat ekspansi volume plasma yang lebih besar
dari pada peningkatan konsentrasi hemoglobin dalam sel darah merah. Ibu
hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan kekurangan gizi, karena
terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin
yang dikandung. Kebutuhan gizi meningkat selama kehamilan untuk
pertumbuhan janin, plasenta, pertambahan volume darah, mamae yang
membesar dan metabolisme yang meningkat (Chandra et al., 2019)
Anemia pada kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin saat kehamilan maupun kelahiran, seperti abortus, terjadi
kematian intrauterin, prematuritas, berat badan lahir rendah, retardasi
pertumbuhan intrauterin, depresi perinatal, dan kematian perinatal. Selain itu,
jika anemia tidak diobati dengan segera, hal-hal lain yang dapat memengaruhi
ibu hamil ialah ancaman payah jantung, ketuban pecah dini, gangguan his,
retensio plasenta, perdarahan postpartum karena atonia uteri, hingga kematian
ibu akibat persalinan (Devi et al., 2021)
Masalah anemia ibu hamil ini masih cukup tinggi walaupun telah
dilakukan berbagai upaya untuk menguranginya antara lain melalui
suplementasi zat besi lewat pemberian tablet Fe. Namun komplikasi yang
ditimbulkan oleh anemia adalah meningkatnya angka kematian ibu (AKI),
angka kematian bayi (AKB), kelahiran premature, dan berat badan lahir
rendah (BBLR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin yang

1
2

mengalami kejadian perdarahan postpartum primer dikarenakan mengalami


anemia pada kehamilan sebesar 85,3%. Angka kematian ibu sampai saat ini
masih tergolong tinggi, bahkan sekitar 830 wanita meninggal akibat
komplikasi terkait kehamilan atau persalinan diseluruh dunia setiap harinya
(Daru et all, 2018).
Prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia di seluruh dunia berkisar
antara 41,8%- 43,8% yang berarti sekitar 56-59 juta wanita hamil mengalami
anemia. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia yang
mempengaruhi kondisi kesehatan manusia serta pembangunan sosial dan
ekonomi baik di negara berkembang maupun negara maju. Angka kejadian
anemia pada ibu hamil secara global sebanyak 28-36 juta orang. Sedangkan
jumlah anemia tertinggi berada di Benua Asia, yaitu sebanyak 12-22 juta
orang dan yang rendah berada di Oceania atau kawasan di Samudera Pasifik
sekitar 100-200 orang. Di dunia, Benua Asia khususnya Asia Tenggara
memiliki persentase paling tinggi untuk masalah anemia pada ibu hamil yaitu
mencapai 48,2% (Kapasiang & Patungo, 2021)
Prevalensi ibu hamil di Indonesia yang mengalami anemia sebesar
31,25%. Sedangkan pada tahun 2018, prevalensi ibu hamil anemia di
Indonesia mengalami peningkatan sebesar 48,9% dengan klasifikasi usia 15-
24 tahun sebesar 84,6%, usia 25-34 tahun 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar
33,6%, usia 45-54 tahun sebesar 44% (Kemenkes,2017).
Prevalensi ibu hamil yang beerpengetahuan kurang baik dan mengalami
anemia di Kalimantan Timur tahun 2021 sebanyak 63% ibu hamil sedangkan
ibu hamil yang patuh atau dalam kategori baik dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah dan tidak mengalami anemia sebanyak 47% ibu hamil. (Rahayu
Apriliani et al., 2021)
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa tidak tahu bahkan tidak
menyadari menderita anemia. Bahkan ketika tahu masih beranggapan anemia
sebagai masalah kecil. Banyak faktor penyebab anemia dalam kehamilan
adalah ketidak tahuan ibu dan faktor sosial ekonomi yang rendah juga
memegang peranan penting kaitannya dengan asupan gizi ibu selama hamil.
Berdasarkan status pendidikan, kebanyakan ibu hanya sampai sekolah dasar
3

bahkan ada yang tidak bersekolah. Rendahnya pendidikan ibu akan


berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada
keputusan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Makin rendah
pengetahuan ibu, makin sedikit keinginannya untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan. Pendidikan ibu adalah faktor yang cukup berpengaruh terhadap
terjadinya anemia. Upaya Pemerintah Indonesia untuk menanggulangi
masalah Anemia pada Ibu hamil dengan penyuluhan dan kelas ibu hamil serta
memberikan tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
(Hayati, 2020).
Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan
gizi ibu karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Negara Indonesia merupa
kan salah satu negara berkembang yang masih menghadapi permasalahan gizi
selama bertahun-tahun. Berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa
prevalensi gizi kurang pada ibu hamil sebesar 17,3% (Riskesdas, 2018). Gizi
menjadi salah satu ukuran keberhasilan perbaikan status kesehatan masyarakat
dan merupakan tujuan utama Pembangunan kesehatan dimasyarakat.
Status gizi ibu sebelum hamil dan selama hamil mempengaruhi status
gizi ibu dan bayi. Selama kehamilan ibu sangat membutuhkan asupan gizi
agar bisa memberikan nutrisi yang adekuat kepada janin yang dikandungnya.
Asupan gizi yang adekuat selama masa kehamilan akan dapat mencegah
keadaan malnutrisi pada ibu hamil, apabila tidak segera diberikan nutrisi yang
adekuat maka akan dapat berdampak buruk pada perkembangan janin yaitu
berat badan lahir rendah atau berlebih (Chandra et al., 2019)
Faktor prenatal yang akan menyebabkan komplikasi pada ibu yang
kekurangan gizi seperti terjadinya anemia, perdarahan, persalinan sulit dan
lama, serta akan berpengaruh terhadap janin seperti terjadinya bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan otak sehingga akan menyebabkan resiko cacat bawaan. Status
gizi Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin mengalami
Intrauterine Growth Retardation (IUGR) sehingga bayi akan lahir dengan
kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta
terkena penyakit degeneratif saat dewasa kelak (Foetal Origin disease).
4

(Chandra et al., 2019). Dalam pelayanan antenatal bidan memiliki peran


dalam pemberian asuhan kebidanan terhadap ibu hamil yaitu melakukan
pengkajian, analis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Rahayu Apriliani
et al., 2021).
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil 5
dari 7 ibu hamil mengalami pengetahuan buruk tentang anemia sehingga pada
trimester 1-3 ibu hamil dengan hasil pemeriksaan hb <11 mg/dl. Prevalensi
anemia ibu hamil yang masih tinggi dan belum tercapainya target nasional
pelayanan kesehatan ibu hamil dimana salah satu indikatornya adalah cakupan
pemberian suplemen Fe di Puskesmas maka peneliti tertarik untuk mengetahui
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu Hamil
Trimester 1-3 Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau.

B. Rumusan Masalah
Anemia pada kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin saat kehamilan maupun kelahiran Masalah anemia ibu
hamil ini masih cukup tinggi pada tahun 2018, prevalensi ibu hamil anemia
mengalami peningkatan sebesar 48,9% dengan klasifikasi usia 15-24 tahun
sebesar 84,6%, usia 25-34 tahun 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6%, usia
45-54 tahun sebesar 44%. Sedangkan Prevalensi ibu hamil yang
beerpengetahuan kurang baik dan mengalami anemia di kalimantan timur
tahun 2021 sebanyak 63% ibu hamil sedangkan ibu hamil yang patuh atau
dalam kategori baik dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dan tidak
mengalami anemia sebanyak 47% ibu hamil.. Banyak faktor penyebab anemia
dalam kehamilan adalah ketidak tahuan ibu dan faktor sosial ekonomi yang
rendah dan pendidikan rendah juga memegang peranan penting kaitannya
dengan asupan gizi ibu selama hamil
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan rumusan
masalah yaitu “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia
Dan Status Gizi Pada Ibu Hamil Trimester 1-3 Di UPTD Puskesmas Gunung
Tabur Kabupaten Berau ?”.
C. Tujuan Penelitian
5

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang anemia
dan status gizi pada ibu hamil dengan anemia trimester 1-3.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang anemia dan
status gizi pada ibu hamil dengan anemia trimester 1-3.
b. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang status gizi pada
ibu hamil dengan anemia trimester 1-3.
c. Gambaran pengetahuan ibu tentang anemia dan status gizi pada ibu
hamil dengan anemia trimester 1-3.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini disarankan dapat Menambah ilmu pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang anemia dan status gizi pada
ibu hamil dengan anemia trimester 1-3.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ilmu Kebidanan
Penelitian ini dapat menambah referensi atau informasi dalam
ilmu kebidanan antenatal care dalam mengetahui pengetahuan ibu
tentang anemia dan status gizi pada ibu hamil dengan anemia trimester
1-3.
b. Bagi Institusi/Perguruan Tinggi
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
sebagai referensi yang berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang
anemia dan status gizi pada ibu hamil dengan anemia trimester 1-3.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat bisa
mengetahui serta mencegah terjadinya anemia dan status gizi pada ibu
hamil dengan anemia trimester 1-3.

d. Bagi Praktisi
6

Diharapkan bagi pelayanan kesehatan untuk dapat memberikan


edukasi dan sosialisasi mengenai masalah anemia dan status gizi pada
ibu hamil dengan anemia trimester 1-3.

E. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh (Chandra et al., 2019) dengan judul
tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil dengan status anemia. T
ujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan p
endidikan dan pengetahuan dengan status anemia ibu hamil di Puskes
mas Simpang Kawat Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan pe
nelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel
dengan menggunakan teknik total sampling berjumlah 41 responden,
Analisa data yang digunakan adalah analisa Univariat dan Bivariat den
gan uji statistic Chi Square. Hasil: Hasil uji statistis diketahui ada hubu
ngan yang bermakna antara pendidikan dan Pengetahuan responden de
ngan status anemia ibu hamil dengan nilai 0.000 (p<0.005). Kesimpula
n: Pentingnya dilaksanakan edukasi kesehatan tentang anemia selama
kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi pasca kehamilan.
Perbedaan penelitian terletak pada variabel independen dan dependen
yang akan diteliti. Persamaan pada penelitian terletak pada metode
penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan (Rahayu Apriliani et al., 2021) dengan judul
kejadian anemia pada ibu hamil trimester II dan III di wilayah Puskes
mas Perumnas II Pontianak Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
pada bulan Mei-Juni 2017. Pemilihan sampel pada kelompok kasus seb
anyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran penge
tahuan baik sebanyak 19 orang (59,4%), sedangkan berdasarkan status
gizi, responden yang memiliki status gizi kurang sebanyak 15 orang (5
0%). Kejadian anemia di Puskesmas Perumnas II terdapat 22 orang(68,
8%) ibu hamil yang mengalami anemia. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe adalah baik seb
7

anyak 18 responden (56,25%), Tingkat asupan zat gizi ibu hamil yang
mengalami asupan energi kurang yaitu sebanyak (81,2%) dan asupan p
rotein kurang yaitu sebanyak (75,0%), Angka kejadian anemia pada ib
u hamil di wilayah kerja puskesmas perumnas II sebanyak (68,8%), dis
arankan ibu hamil agar tetap selalu mengkonsumsi makanan yang men
gandung zat besi. Petugas puskesmas dapat memberikan motivasi dan
monitoring konsumsi tablet Fe. Perbedaan penelitian terletak pada
variabel independen dan lokasi penelitian. Persamaan penelitian
terletak pada sampel yang diteliti yaitu ibu hamil.
3. Penelitian yang dilakukan (Wulandari et al., 2018) dengan judul hubun
gan faktor resiko kejadian anemia pada ibu hamil trimester ketiga. Pen
elitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekat
an cross sectional menggunakan data kuantitatif. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu
63 ibu hamil trimester ketiga. Data diolah dan dianalisis menggunakan
Uji Chi square p<0,05 pada program SPSS. Hasil penelitian ini menun
jukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, paritas, f
rekuensi antenatal care (ANC), pendidikan, pengetahuan, status gizi da
n kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian Anemia pada ib
u hamil trimester ketiga. Ada hubungan antara faktor- faktor risiko (Us
ia, Pendidikan, Paritas, Frekuensi Antenatal Care (ANC), Status Gizi,
Pengetahuan dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe) dengan kejadia
n Anemia pada ibu hamil trimester ketiga. Perbedaan pada penelitian
terletak pada metode penelitian. Persamaan penelitian terletak pada
sampel yang akan diteliti yaitu ibu hamil.

1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan


1. Pengertian Kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung
yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah
waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak
yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah
anak itu lahir (Galuh Nila, 2018).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari
pertama haid terakhir (HPHT) dan tidak lebih dari 43 minggu (Syafrie,
2018).
2. Perubahan Fisiologis Kehamilan
Perubahan fisiologis kehamilan menurut (Syafrie, 2018) :
a. Uterus
Uterus mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk.
Pada saat kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama
karena pengaruh dari hormone esterogen dan progesterone yang
kadarnya meningkat. Pada wanita hamil berat uterus 1000 gram
dengan panjang kurang lebih 2,5 cm.
Pada usia gestasi 30 minggu fundus uteri dapat dipalpasi di
bagian tengah antara umbilikus dan sternum. Pada usia kehamilan 38
minggu, uterus sejajar dengan sternum. Tuba uterin tampak agak
terdorong ke dalam di atas bagian tengah uterus. Frekuensi dan
kekuatan kontraksi otot segmen atas rahim semakin meningkat. Oleh
karena itu, segmen bawah uterus berkembang lebih cepat dan
merenggang secara radial, yang jika terjadi bersamaan dengan
pembukaan serviks dan pelunakan jarringan dasar pelvis, akan

8
9

menyebabkan presentasi janin memulai penurunannya ke dalam pelvis


bagian atas. Hal ini mengakibatkan tinggi fundus yang disebut dengan
lightening, yang mengurangi tekanan pada bagian atas abdomen.
Peningkatan berat uterus 1.000 gram dan peningkatan ukuran
uterus 30 x 22,5 x 20 cm.
b. Serviks uteri
Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan secara
bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, dan
akan mengalami dilatasi sampai pada kehamilan. Sebagian dilatasi
ostium eksternal dapat dideteksi secara klinis dari usia 24 minggu,
dan pada sepertiga primigravida, ostium internal akan terbuka pada
minggu ke-32. Enzim kolagenase dan prostaglandin berperan dalam
pematangan serviks.
c. Vagina dan vulva
Pada kehamilan terkadang terjadi peningkatan rabas vagina.
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini bisanya agak kental,
sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih
cair.
d. Payudara
Pada ibu hamil terkadang keluar rembesan cairan berwarna
kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengan kolostrum. Hal
ini tidak berbahaya dan merupakan pertanda bahwa payudara sedang
menyiapkan ASI untuk menyusui bayinya nantinya. Progesterone
menyebabkan puting menjadi lebih menonjol dan dapat.
e. Sistem integumen
Perubahan sistem integumen sangat bervariasi tergantung ras.
Perubahan yang terjadi disebabkan oleh hormonal dan peregangan
mekanik. Secara umum, perubahan pada integument meliputi
peningkatan ketebalan kulit dan rambut, peningkatan aktivitas
kelenjar keringat, dan peningkatan sirkulasi dan aktivita vasomotor.
Striae gravidarum biasanya terjadi dan terlihat sebagai garis merah
10

yang berubah menjadi garis putih yang berkilau keperakan, hal ini
kadang mengakibatkan rasa gatal.
f. Sistem kardiovaskular
Sejak pertengahan kehamilan denyut nadi waktu istirahat
meningkat sekitar 10-15 kali per menit dan aspek jantung berpindah
sedikit ke lateral, bising sistolik pada saat inspirasi meningkat.
Cardiac Output (COP) meningkat sekitar 30-50% selama kehamilan
dan tetap tinggi sampai persalinan. Cardiac Output (COP) dapat
menurun bila ibu berbaring terlentang pada akhir kehamilan karena
pembesaran uterus menekan vena cava interior, mengurangi venous
kembali ke jantung sehingga menurunkan Cardiac Output (COP).
Sehingga ibu akan mengalami hipotensi sindrom, yaitu pusing,
mual, dan seperti hendak.
g. Sistem respirasi
Kecepatan pernapasan menjadi sedikit lebih cepat untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat selama kehamilan
(15-20%). Tidal volume meningkat 30-40%. Pada kehamilan lanjut
ibu cenderung menggunakan pernafasan dada daripada pernafasan
perut, hal ini disebabkan oleh tekanan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
h. Sistem pencernaan
Nafsu makan pada akhir kehamilan akan meningkat dan
sekresi usus berkurang. Usus besar bergeser ke arah lateral atas dan
posterior, sehingga aktivitas peristaltik menurun yang mengakibatkan
bising usus menghilang dan konstipasi umumnya akan terjadi.
i. Sistem perkemihan
Aliran plasma renal meningkat 30% dan laju fitrasi
glomerulus meningkat (30 sampai dengan 50%) pada awal kehamilan
mengakibatkan poliuri. Usia kehamian 12 minggu pembesaran uterus
menyebabkan penekanan pada vesika urinaria menyebabkan
peningkatan frekuensi miksi yang fisiologis. Kehamilan trimester II
kandung kencing tertarik ke atas pelvik dan uretra memanjang.
11

Kehamilan trimester 3 kandung kencing menjadi organ abdomen dan


tertekan oleh pembesaran uterus serta penurunan kepala sehingga
menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
j. Sistem muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan berubah
(Fauziah dan Sutejo, 2012). Peningkatan distensi abdomen membuat
panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan
peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Berat uterus dan
isinya menyebabkan perubahan titik pusat gravitasi dan garis bentuk
tubuh. Lengkung tulang belakang berubah bentuk mengimbangi
pembesaran abdomen.
k. Perubahan pada sistem metabolik
Basal metabolic rate (BMR) umumnya meningkat 15-20%
terutama pada trimester 3 dan akan kembali ke kondisi sebelum hamil
pada 5-6 hari postpartum. Peningkatan BMR menunjukkan
peningkatan kebutuhan dan pemakaian oksigen. Vasodilatasi perifer
dan peningkatan aktivitas kelenjar keringat membantu mengeluarkan
kelebihan panas akibat peningkatan BMR selama hamil. Ibu mungkin
tidak dapat metoleransi suhu lingkungan yang sedikit panas.
Kelemahan dan kelelahan setelah aktivitas ringan, rasa mengantuk
mungkin dialami ibu sebagai akibat peningkatan aktivitas
metabolisme.
l. Perubahan berat badan
Penambahan berat badan selama kehamilan bervariasi antara
ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Kenaikan berat badan selama
hamil berdasar usia kehamilan 10 minggu sebesar 600 gr, 20 minggu
sebesar 4000 gram, 30 minggu sebesar 8500 gram, dan 40 minggu
sebesar 12.500 gram. Pada kehamilan trimester 3 terjadi penambahan
berat badan 0,5 kg/minggu atau sebesar (8-15 kg).
12

3. Komplikasi Kehamilan
Menurut (Fadli & Fatmawati, 2020) terdapat beberapa komplikasi yang
dapat terjadi pada kehamilan :
a. Plasenta previa
Prasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah
rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan
lahir (Ostinum Uteri Internum) dan bagian terendah sering kali
terkendala memasuki pintu atas panggul (PAP) atau dapat
menimbulkan kelainan janin dalam lahir. Pada keadaan normal
plasenta umumnya terletak di korpus uteri bagian depan atau
belakang agak kearah fundus uteri.
b. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat
implementasi yang normalnya (uterus) sebelum janin dilahirkan.
Terjadi pada masa gestasi di atas 22 minggu atau berat badan janin
diatas 500 gram. Pelepasan sebagian atau seluruh seluruh plasenta
dapat menyebabkan perdarahan, baik ibu maupun janin.
c. Persalinan prematuritas
Persalinan prematuritas (premature) adalah persalinan yang
terjadi di antara umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan
lahir kurang dari 2,5 kg dan alat-alat vital belum sempurna.
d. Preeklamsia
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan yang dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan janinnya. Penyakit ini pada
umumnya terjadi dalam trimester 3 kehamilan dan dapat terjadi
pada waktu antepartum, intrapartum, dan pasca.
e. Anemia kehamilan
Anemia kehamilan adalah jika kadar hemoglobin <11 gr/dL
pada trimester 1 dan 3, atau jika kadar hemoglobin <10,5 gr/dL
13

pada trimester II. Adapun klasifikasi anemia yaitu anemia ringan 9-


10 gr/dL, anemia sedang 7-8 gr/dL, dan anemia berat <7gr/dL.

B. Konsep Dasar Anemia Dalam Kehamilan


1. Definisi Anemia
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb
berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh
kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi
Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling
sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi
besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan
untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi
anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl
selama trimester 3 (Rahayu Apriliani et al., 2021).
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan
pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun otak. Anemia gizi dapat
mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan,
BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan mordibitas
dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi.
Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko
morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi
BBLR dan premature juga lebih besar (Hayati, 2020).
Menurut (Waryana, 2016) untuk mendiagnosis anemia dalam
kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan Hemoglobin (Hb) dengan alat
Sahli serta pengawasan. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat
digolongkan sebagai berikut :
Tabel 2.1 penggolongan status anemia ibu hamil
Kadar Hemoglobin Status Anemia
11 Gr % Tidak anemia
9 – 10 Gr % Anemia ringan
7 – 8 Gr % Anemia sedang
< 7 Gr % Anemia berat
Sumber : (Waryana, 2016)
14

2. Faktor Penyebab Anemia Kehamilan


Penyebab langsung, banyak berpantang makanan tertentu selagi
hamil dapat memperburuk keadaan anemia gizi besi. Biasanya ibu hamil
enggan makan daging, ikan, hati atau pangan hewani lainnya dengan
alasan yang tidak rasional.
Selain karena adanya pantangan terhadap makanan hewani. Faktor
ekonomi merupakan penyebab pola konsumsi masyarakat kurang baik,
tidak semua masyarakat dapat mengkonsumsi lauk hewani dalam setiap
kali makan. Padahal pangan hewani merupakan sumber zat besi yang tinggi
absorbsinya (Waryana, 2016)
Kekurangan besi dalam tubuh tersebut disebabkan karena
kekurangan konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari
sumber hewani, kekuranagn besi karena kebutuhan yang meningkat seperti
pada kehamilan. Masa tumbuh kembang serta pada penyakit
infeksi(malaria dan penyakit kronis lainnya misalnya TBC), kehilangan
besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid yang berlebih. Sering
melahirkan dan pada infestasi cacing ketidakseimbangan antara kebutuhan
tubuh akan besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan (Waryana,
2016).
Salah satu tanda yang paling sering dikatakan dengan anemia
adalah pucat. Pucat biasanya karena kurangnya volume darah, kurangnya
hemoglobin dan vasokontriksi untuk memaksimalkan pasokan 02 ke
organorgan vital. Indicator yang baik dalam menilai pucat jika
dibandingkan dengan warna kulit ialah bantalan kuku, telapak tangan, dan
membrane mukosa. Gejala anemia yang paling sering dijumpai adalah 5L
yaitu lesu, lemah, letih, lelah dan lalai. Sedangkan gejala anemia pada
kehamilan yaitu ibu sering mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan menurun, konsentrasi
hilang serta nafas pendek pada penderita anemia parah (Apriliayanti et al.,
2018)
15

Anemia dalam kehamilan berpengaruh sangat kurang baik bagi ibu,


baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan maupun dalam masa
nifas. Pengaruh yang ditimbulkan dalam masa kehamilan antara lain ialah
persalinan premature, abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terinfeksi, risiko dekompenssasi kordis, mola hidatidosa,
giperemesis gravidum, perdarahan anterpartum, dan ketupan pecah dini
(Garno & Irene Putri, 2020).
3. Tanda dan gejala anemia
Tanda ibu hamil mengalami anemia adalah pucat, glossitis,
stomatitis, eodema pada kaki karena hypoproteinemia. Gejala ibu hamil
yang mengalami anemia adalah lesu dan perasaan kelelahan atau merasa
lemah, gangguan pencernaan dan kehilangan nafsu makan (Khatimah et al.,
2022).
4. Tipe- tipe Anemia
Menurut (Waryana, 2016) dapat anemia digolongkan menjadi beberapa
golongan, yaitu :
a. Anemia defisiensi gizi besi Anemia jenis ini biasanya berbentuk
normositik dan hipokromik. Keadaan ini paling banyak dijumpai pada
kehamilan.
b. Anemia megaloblastik Anemia ini biasanya berbentuk makrosistik,
penyebabnya adalah karena kekurangan asam folat, namun jenis
anemia ini jarang terjadi.

c. Anemia hipoplastik Anemia hipoplastik disebabkan oleh hipofungsi


sumsum tulang dalam membentuk sel-sel darah merah baru.
d. Anemia hemolitik Anemia hemolitik disebabkan oleh penghancuran
atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.
5. Upaya pencegahan anemia
Adapun pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengatur pola
makan yaitu dengan mengkombinasikan menu makanan serta konsumsi
buah dan sayuran yang mengandung vitamin C (seperti tomat, jeruk,
jambu) dan mengandung zat besi (sayuran berwarna hijau tua seperti
bayam). Kopi dan teh adalah minuman yang dapat menghambat
16

penyerapan zat besi sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi (Rahayu


Apriliani et al., 2021).
6. Dampak anemia
a. Abortus
Penelitian yang dilakukan oleh Aryanti (2016) menyebutkan
bawah terdapat hubungan antara anemia dengan abortus. Hal ini
disebabkan oleh metabolisme ibu yang terganggu karena kekurangan
kadar hemoglobin untuk mengikat oksigen. Efek tidak langsung yang
dapat diakibatkan oleh ibu dan janin antara lain terjadinya abortus,
selain itu ibu lebih rentan terhadap infeksi dan kemungkinan bayi
lahir prematur.
b. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat disebabkan oleh anemia karena
karena sel- sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen
sehingga kemampuan jasmani menjadi menurun. Anemia pada
wanita hamil dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian
perinatal dapat meningkat oleh hal tersebut (Fadli & Fatmawati,
2020).
c. Perdarahan postpartum
Penelitian Frass (2015) dalam Rizky, dkk. (2017) yang
melaporkan bahwa terdapat hubungan antara anemia dengan risiko
perdarahan postpartum. Anemia pada kehamilan menyebabkan
oksigen yang diikat dalam darah kurang sehingga jumlah oksigen
berkurang dalam uterus dan menyebabkan otot-otot uterus tidak
berkontraksi dengan adekuat sehingga menimbulkan perdarahan
postpartum, sehingga ibu hamil yang mengalami anemia memiliki
kemungkinan terjadi perdarahan postpartum 15,62 kali lebih besar
dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia.
17

C. Konsep Dasar Status Gizi


1. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel
tertentu. Dalam buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi, status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan fisik yang merupakan hasil
dari konsumsi, absorpsi dan utilisasi berbagai macam zat gizi baik makro
maupun mikro (Chandra et al., 2019).
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam
tubuh ibu hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan
hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh. Status gizi ibu
hamil dapat diketahui dengan melakukan pengukuran lingkar lengan
atas (LILA). Pengukuran LILA cukup representatif, dimana ukuran
LILA ibu hamil erat dengan IMT ibu hamil yaitu semakin tinggi LILA
ibu hamil diikuti pula dengan semakin tinggi IMT ibu (Chandra et al.,
2019).
2. Faktor – Faktor yang memengaruhi Status Gizi Ibu Hamil
Faktor yang memengaruhi gizi ibu hamil diantaranya (Apriliayanti et
al., 2018), yaitu:

a. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan


Ibu hamil biasanya lebih memperhatikan zat gizi untuk
keluarganya padahal ibu hamil harus lebih serius pada dirinya
dalam penambahan zat gizi demi pertumbuhan dan perkembangan
janin.
b. Status ekonomi
Ekonomi seseorang memengaruhi dalam pemilihan
makanan yang akan dikonsumsi sehari – harinya. Seorang dengan
ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kebutuhan gizi yang
dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat
gizi ibu semakin terpantau.
18

c. Pengetahuan zat gizi dalam makanan


Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan
memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan yang baik,
kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.
d. Status kesehatan
Status kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Seorang ibu yang dalam keadaan sakit otomatis
aan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam
keadaan sehat.
e. Aktifitas
Seseorang dengan gerak yang aktif memerlukan energi yang
lebih besar daripada mereka yang hanya duduk diam. Setiap
aktifitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas
yang dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak.
f. Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan
menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat
berjalan lancar. Pada trimester I harus ada penambahan berat badan
meskipun ibu hamil dalam kondisi mual dan muntah yang tidak
karuan.
g. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang
sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang
diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena
selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya
sendiri juga harus berbagi dengan janin yang dikandung.

3. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil


Menurut (Rahayu Apriliani et al., 2021) penilaian status gizi dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung dan
tidak langsung. Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal
dari data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara
19

untuk menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko


status gizi kurang maupun gizi lebih. Menurut (Chandra et al., 2019) yang
dikutip dalam buku Gizi Ibu Hamil, ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau
penambahan berat badan selama hamil, mengukur LILA untuk
mengetahui apakah seseorang menderita KEK dan mengukur kadar Hb
untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi. Penilaian
status gizi ibu hamil antara lain:

a. Lingkar Lengan Atas (LILA)


Pengukuran LILA yang dilakukan pada kelompok wanita usia
subur (WUS) dan ibu hamil adalah salah satu cara deteksi dini
mengetahui kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK).
KEK merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami
kekurangan energi dan protein dalam waktu yang lama (menahun).
Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan
status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran LILA dapat dilakukan
oleh masyarakat awam karena pengukurannya sangat mudah dan dapat
dilakukan oleh siapa saja (Garno & Irene Putri, 2020).
1) Tujuan
Menurut beberapa tujuan pengukuran LILA mencakup masalah
WUS baik ibu hamil maupun calon ibu dan masyarakat umum.
Tujuan tersebut adalah :
a) Mengetahui risiko KEK pada ibu hamil maupun calon ibu
untuk menapis wanita yang berisiko melahirkan berat bayi
lahir rendah (BBLR).
b) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar
lebih berperan dalam penanggulangan KEK.
c) Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

d) Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya


perbaikan gizi WUS yang menderita KEK. Mengarahkan
pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang
20

menderita KEK.

2) Ambang Batas
Pengukuran LILA dengan menggunakan pita LILA dengan
ketelitian 0,1 cm dan ambang batas LILA WUS dengan risiko KEK
di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila kurang dari 23,5 cm, artinya
wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan
melahirkan bayi dengan BBLR. BBLR mempunyai risiko kematian,
gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan
anak (Garno & Irene Putri, 2020).
3) Cara Pengukuran LILA
Menurut (Chandra et al., 2019) dalam buku Penilaian Status Gizi
pengukuran LILA dilakukan dengan urutan yang telah ditetapkan.
Ada 7 urutan pengukuran LILA, yaitu :
(1) Tetapkan posisi bahu dan siku
(2) Letakkan pita antara bahu dan siku
(3) Tentukan titik tengah lengan
(4) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
(5) Pita jangan terlalu ketat
(6) Pita jangan terlalu longgar
(7) Cara pembacaan skala yang benar

Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku


lengan kiri (kecuali orang kidal kita ukur lengan kanan). Lengan
harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam
keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan
baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
permukaannya sudah tidak rata (Bakhtiar et al., 2021).

b. Penambahan berat badan selama hamil


Seorang ibu hamil mengalami kenaikan berat badan selama
kehamilan sebanyak 10 – 12 kg. Pada trimester I pertambahan berat
badan ibu tidak mencapai 1 kg tapi tetap harus ada kenaikan berat
badan. Setelah mencapai trimester II pertambahan berat badan semakin
21

banyak yaitu sekitar 3 kg dan pada trimester 3 sekitar 6 kg.


Penambahan berat badan tersebut terjadi disebabkan karena adanya
pertumbuhan janin, plasenta dan air ketuban. Kenaikan berat badan
yang ideal untuk seorang ibu yang gemuk yaitu 7 kg dan 12,5 kg untuk
ibu yang tidak gemuk. Jika berat badan ibu tidak normal maka akan
memungkinkan terjadinya keguguran, bayi besar, lahir premature,
BBLR, gangguan kekuatan rahim saat kelahiran (kontraksi) dan
perdarahan setelah kelahiran (Bakhtiara et al., 2021).

c. Kadar hemoglobin (Hb)


Kadar Hemoglobin (Hb) adalah parameter yang digunakan
secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan
senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat
diukur secara kimia dan jumlah Hb/100ml darah dapat digunakan
sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Penilaian
status gizi dengan kadar Hb merupakan penilaian status gizi secara
biokimia. Fungsinya untuk mengetahui satu gangguan yang paling
sering terjadi selama kehamilan yaitu anemia gizi. (Supariasa dkk,
2012).
Kadar Hb yang dibawah normal dapat menyebabkan anemia
pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana kadar
hemoglobin berada di bawah 11 g/dl pada trimester 1 dan 3 atau di
bawah 10,5 g/dl pada trimester 2. (Rizky dkk, 2017).
Anemia pada kehamilan mempunyai dampak yang buruk pada
ibu dan janinya. Pada ibu dapat menyebabkan infeksi, perdarahan,
KPD, abortus dan persalinan premature. Sedaangkan pada janin
mengakibatkan BBLR, cacat bawaan, infeksi pada janin, IUFD dan
bayi premature. Ibu yang mengalami anemia akan sangat berdampak
kurang gizi pada masa kehamilan yang dapat mengakibatkan
komplikasi diantaranya: kurang zat besi, tidak bertambahnya BB ibu
selama hamil, perdarahan dan infeksi postpartum. Pada proses
persalinan, ibu yang mengalami kurang gizi dapat menyebabkan
terjadinya prsalinan lama dan juga persalinan sulit, bayi lahir
22

premature, dan resiko terjadinya perdarahan dan meningkatkan resiko


persalinan dengan operasi. Selain itu juga mengakibatkan keguguran,
abortus, kematian neonatal, IUFD, kelainan konginetal, anemia,
asfiksia dan BBLR (Handayani, 2019).

D. Konsep Dasar Pengetahuan


1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan tertentu terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pasca indera manusia, yakni penglihatan,
penginderaan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. pengetahuan (kognitif)
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang karena pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2018).
Pengetahuan merupakan hasil tau seseorang dari pengalaman,
penglihatan dan pendengaran yang didapatkan dari banyak orang serta
dapat merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik dari pada
sebelumnya. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Notoatmdjo mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan yakni :
a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini
sikap subjek sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
23

apa yang dikehendaki.


e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuatu dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang anemia serta kepatuhan


ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil. Pengetahuan yang
kurang mengenai anemia mempunyai pengaruh terhadap perilaku
kesehatan ibu hamil. Ibu hamil yang kurang pengetahuan mengenai
anemia dapat menyebabkan kurang konsumsi makanan yang mengandung
zat besi selama kehamilan disebabkan oleh ketidaktahuan (Hidayah, W
dan Anasari, 2012).
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, pekembangan atau
perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada
diri individu, kelompok atau masyarakat. Ciri-ciri kegiatan belajar
adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan terhadap individu,
kelompok atau masyarakat yang sedang belajar, baik actual maupun
potensial sehingga pengetahuan akan bertambah (Notoatmodjo, 2018).
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia dalam upaya
pendidikan. Pendidikan merupakan peranan yang paling penting
menentukan kualitas manusia. Dengan pendidikan manusia dianggap
memperoleh pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan manusia maka
akan semakin berkualitas (Arifin, 2016).
b. Sumber Informasi
Menurut (Notoatmodjo, 2018) sumber informasi adalah segala
sesuatu yang menjadi perantara yang menyampaikan informasi,
merangsang pikiran dan kemampuan. Sumber informasi dibagi 2 yaitu:
1) Sumber informasi internal yaitu sumber informasi yang diperoleh
24

dari teman, tetangga dan orang tua.


2) Sumber informasi eksternal yaitu informasi yang diperoleh dari
petugas kesehatan, media massa (media cetak dan media
elektronik).
3) Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan
kepada khalayak ramai yang tersebar secara heterogen yang
disebarkan melalui media cetak dan elektronik sebagai pesan
informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Adapun bentuk media massa secara garis besar ada dua jenis
yaitu : media cetak (surat kabar, majalah, buku dan tabloid), media
elektronik (televise, radio dan internet).
c. Usia
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya (Wati, 2021).
d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara
mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.
Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita
waktu. Bekerja bagi ibu – ibu akan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan keluarga (Pada et al., 2021).
25

E. Kerangka Teori

Pengetahuan Ibu Hamil

Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil tentang


pengetahuan : anemia dan status gizi :
1. Pendidikan 1. Baik
2. Sumber Informasi 2. Kurang
3. Usia
4. Pekerjaan

Status Gizi Ibu Hamil :


Faktor yang mempengaruhi 1. Baik
Anemia dan Status gizi : 2. Kurang
1. Kebiasaan dan pandangan
wanita terhadap makanan
2. Status ekonomi
3. Pengetahuan zat gizi dalam
makanan
4. Status kesehatan
5. Aktifitas
6. Berat badan
7. Umur
5.

Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian


Sumber : (Syafrie, 2018), (Rahayu Apriliani et al., 2021), (Apriliayanti et al.,
2018), (Notoatmodjo, 2018).
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian
yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat
gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Penelitian ini
juga diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk mendiskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Dalam bidang
kesehatan masyarakat digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah
kesehatan serta yang terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang
yang tinggal dalam komunitas tertentu (Notoatmodjo, 2012)
Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional, yaitu
penelitian dimana variabel atau kasus yang terjadi diukur dan dikumpulkan dalam
satu waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2012).

B. Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Baik


Anemia

Stastus Gizi Pada Ibu Hamil Dengan Kurang


Anemia

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian


C. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah ibu hamil trimester 1-3 yang berada di UPTD
Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau.

D. Popolasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester

26
27

1-3 yang berjumlah 85 orang sampel di UPTD Puskesmas Gunung Tabur


Kabupaten Berau.
2. Sampel
Sampel Penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di UPTD Puskesmas
Gunung Tabur Kabupaten Berau. Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan teknik total sampling. Total sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi
(Sugiyono, 2012). Alasan mengambil total sampling karena menurut
Sugiyono (2012) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah
85 responden yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut :
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu hamil trimester 1-3
b. Ibu hamil trimester 1-3 dengan anemia
c. Ibu yang datang periksa ke UPTD Puskesmas Gunung Tabur
2. Kriteria Eksklusi
a. Ibu hamil yang tidak berkenan menjadi responden
b. Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan

E. Variabel Penelitian
Berdasarkan hubungan fungsional atau perannya, variabel dibedakan atas
variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas).Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Sedangkan variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel
adependen (Nasution, 2019).
Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan
anemia trimester 1-3 sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah
pengetahuan ibu tentang anemia dan status gizi pada ibu hamil.
28

F. Definisi Operasional
Tabel 2.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Pengetahuan Anemia kehamilan adalah Kuisioner 1. Baik, (jika Ordinal
Ibu tentang jika kadar hemoglobin <11 skor ≥ nilai
anemia gr/dL pada trimester 1 dan median 8).
2. Kurang,
3, atau jika kadar
(jika skor ≤
hemoglobin <10,5 gr/dL nilai median
pada trimester II dan III. 8).
Sumber :
(Nasution,
2019)
Status gizi pada Pengukuran LILA yang Pita LILA 1. Normal = ≥ -
ibu hamil dilakukan pada kelompok 23,5 cm
dengan anemia wanita usia subur (WUS) 2. KEK = ≤
dan ibu hamil adalah salah 23,5 cm
satu cara deteksi dini
mengetahui kelompok
berisiko Kekurangan
Energi Kronis (KEK).

G. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Desember 2022.

H. Instrumen Penelitian
Bahan dan alat pengumpulan data adalah alat untuk mengumpulkan data
atau alat ukur penelitian, disebut juga dengan instrument penelitian (Timporok,
2018).
1. Lembar persetujuan Responden (informed consent)
Lembar persetujuan responden di berikan kepada calon responden untuk
mencatat hasil penjaringan calon responden yang termasuk dalam kriteria
29

inklusi dan kriteria eksklusi serta untuk mendapatkan pernyataan persetujuan


responden.
Instrumen yang digunakan meliputi kuisioner yang berisi data demografi
dan informasi mengenai riwayat kelahiran anak. Data demografi meliputi
inisial responden (nama. alamat, usia ibu, pekerjaan ibu, serta pendidikan
terakhir ibu. Riwayat kelahiran anak meliputi, usia kehamilan dan ada/tidak
nya komplikasi selama kehamilan.
1. Instrumen Pengetahuan tentang Anemia dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester
1-3
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat bantu, yaitu instrumen
penelitian kuisioner pengetahuan ibu tentang anemia dan pada ibu hamil
dengan anemia trimester 1-3 oleh (Nasution, 2019) yang terdiri dari 16
pertanyaan terkait dengan pengetahuan anemia ibu hamil trimester 1-3
dengan 2 pilihan jawaban Ya atau Tidak,
Untuk dapat mengukur pengetahuan ibu hamil tentang anemia maka dapat
digunakan kuesioner. Jumlah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 16 pertanyaan, dengan pilihan jawaban adalah ya atau tidak serta
menggunakan skala ordinal. Dengan pemberian skor sebagai berikut .
1. Ya, dengan skor 1
2. Tidak, dengan skor 0
Berdasarkan kriteria pemberian skor, pengetahuan dikategorikan dengan
skala pengukuran sebagai berikut :
3. Baik, (jika skor ≥ nilai median 8).
4. Kurang, (jika skor ≤ nilai median 8).
2. Instrumen Status Gizi Ibu Hamil Trimester 1-3
Untuk mengukur status gizi ibu hamil Peneliti menggunakan alat
pengumpul berupa kuisioner dan data berupa pita LILA ibu hamil. Pita LILA
untuk mengetahui apakah seseorang menderita kekurangan energi kronik
(KEK).
Ukuran LILA ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Normal = ≥ 23,5 cm
2. KEK = ≤ 23,5 cm
30

I. Prosedur pengumpulan Data


Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh
data atau data ringkasan dari data primer maupun skunder dan di olah dengan
beberapa tahap :
1. Editing (Memeriksa)
Adalah memeriksa daftar pertanyaan apakah sudah lengkap ,dan apakah
jwaban pertanyaan sudah ada semua dan bisa di baca dengan jelas,apakah
jawaban relevan dengan pertanyaan,apakah dari beberapa pertanyaan yang
berkaitan jawabanya konsisten.
2. Coding (Memberi Tanda Kode)
Merupakan mengklasifikasikan jawaban para responden dalam bentuk
angka atau bilangan biasan klasifikasi dilakukan dengan cara pemberain tanda
atau kode dalam bentuk angka pada masing-masing jawaban.
3. Entery Data
Setelah semua kuisoner terisi penuh dan sudah dilakukan pengcodingan
maka selanjutnya yaitu memproses data dilakukan dengan meng entery data
agar dianalisis ,prosesnya data dari kuisoner akan di entry ke komputer dengan
program.
4. Cleaning (Pembersihan Data)
Pembersihan data, lihat variable apakah data sudah benar atau belum. dan
merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada
kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita
meng-entry data ke computer.

J. Analisa Data
1. Uji Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Analisa univariat tergantung dari jenis
datanya. Untuk data yang bersifat numerik digunakan nilai mean atau rata-
rata, median dan standar devisiasi (Notoatmodjo, 2018). Analisa univariat ini
dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana karakteristik responden dan
31

masing-masing variabel yang diteliti yaitu Pengetahuan ibu tentang anemia


dan status gizi pada ibu hamil dengan anemia trimester 1-3 Pengambilan data
menggunakan rumus sebagai berikut :

100%

Keterangan :
P = Presentase
f = Frekuensi
n = Jumlah

K. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian yang dilakukan ini adalah:
1. Perizinan
Peneliti mengurus perizinan penelitian pada pihak Pimpinan UPTD
Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau untuk melakukan penelitian
berupa pengambilan data sekunder dan data primer.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Peneliti dalam pengambilan data tidak mencantumkan identitas subjek
secara lengkap, tetapi menggunakan inisial dan kode subjek sebagai
keterangan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti menjaga privasi dan kerahasiaan data yang diambil dengan tidak
membicarakan data yang diambil kepada orang lain dan hanya data tertentu
yang dilaporkan oleh peneliti Hanya data kelompok tertentu yang dilaporkan
pada hasil riset hasil penelitian yang dilakukan dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Semua
informasi yang dijamin oleh peneliti dijamin kerahasiaannya
4. Peneliti akan memberikan penjelasan secara rinci tentang penelitian yang akan
dilakukan kepada responden. Kemudian memberikan informed consent
(lembar persetujuan) sebagai bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian. Tujuan informed consent tersebut adalah agar responden
32

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika


responden menyetujui harus menandatangani lembar persetujuan. Beberapa
informasi yang harus ada dalam lembar persetujuan tersebut adalah partisipasi
responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang diperlukan, komitmen,
prosedur pelaksanaan, dan kerahasiaan responden.
33

DAFTAR PUSTAKA

Apriliayanti, R., Desi, & Ginting, M. (2018). Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester Ii Dan Iii Di Wilayah Puskesmas Perumnas Ii Pontianak Barat.
Jurnal Gizi …, 1(1), 65–69.
http://jurnal.gizikaryahusadakediri.ac.id/index.php/gizikh/article/view/20
Bakhtiar, R., Muladi, Y., Tamaya, A., Utari, A., Yuliana, R., & Ariyanti, W.
(2021). Hubungan Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Anemia Dalam
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Di Wilayah Kerja Puskesmas
Lempake Kota Samarinda. Jurnal Kedokteran Mulawarman, 8(3), 78.
https://doi.org/10.30872/j.ked.mulawarman.v8i3.6514
Bakhtiara, R., Muladib, Y., Tamayab, A., Utarib, A., Yulianab, R., Wina, &
Ariyantib. (2021). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN
IBU HAMIL ANEMIA DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH
DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMPAKE KOTA
SAMARINDA. Neuro-Psy, 13(4), 151–156. https://doi.org/10.1016/b978-2-
294-71024-7.00011-6
Chandra, F., Junita, D. D., & Fatmawati, T. Y. (2019). Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Anemia. Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan Indonesia, 9(04), 653–659.
https://doi.org/10.33221/jiiki.v9i04.398
Devi, D., Lumentut, A. M., & Suparman, E. (2021). Gambaran Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil dalam Pencegahan Anemia pada Kehamilan di Indonesia.
E-CliniC, 9(1), 204–211. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i1.32415
Fadli, F., & Fatmawati, F. (2020). Analisis faktor penyebab kejadian anemia pada
ibu hamil. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 137–146.
https://doi.org/10.31101/jkk.988
Galuh Nila. (2018). Efektivitas Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi Nyeri
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Bergas. Karya Tulis Ilmiah, 1(1).
Garno, C., & Irene Putri, S. (2020). Hubungan Kualitas Tidur Dan Konsumsi
Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil Relationship Between Sleep
Quality And Consuming Iron (Fe) Tablets With Anemia In Pregnant
34

Woment. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia, 6(1), 19–25.


Handayani, E. (2019). Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Prodi D3 Kebidanan Universitas Tulungagung. Journal.Unita.Ac.Id.
https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/download/254/238
Hayati, E. (2020). Gambaran karakteristik ibu hamil anemia naskah publikasi.
Kapasiang, D. R., & Patungo, V. (2021). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Bahaya Anemia Pada Masa Kehamilan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sentani. 14–20.
https://ejournal.stikesjypr.ac.id/index.php/JULKIA/article/view/91
Khatimah, H., Setiawati, D., & Haruna, N. (2022). Hubungan Faktor Risiko
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester Ketiga. 7(1), 10–19.
Nasution. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Dengan
Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe. 1–9. https://doi.org/.1037//0033-
2909.I26.1.78
Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pada, K., Hamil, I. B. U., Masa, D. I., & Covid, P. (2021). Kecemasan pada ibu
hamil di masa pandemi covid 19 di rsud ibnu sutowo baturaja. Jurnal
SMART Keperawatan, 8(1), 64–69.
Rahayu Apriliani, F., Avianty, I., & Angie Nauli, H. (2021). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Puskesmas Tegal Gundil Tahun 2020. Promotor, 4(4), 312.
https://doi.org/10.32832/pro.v4i4.5598
Rosmawati. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Kehamilan
dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Kehamilan di Kota
Yogyakarta Tahun 2017. Jurnal Kesehatan.
Syafrie, I. R. (2018). Gambaran Pengetahuan Dan Kecemasan Ibu Hamil
Trimester Iii Dalam Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Aman Kecamatan Lebongâ Utara, Kabupaten Lebong Tahun 2016.
Journal Of Midwifery, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.37676/jm.v5i1.564
Waryana. (2016). Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama. Yogyakarta.
Wati, P. K. (2021). Hubungan Senam Hamil Dengan Kejadian Persalinan Lama
35

Kala I Pada Ibu Bersalin Di Klinik Pratama Ratna Komala Bekasi. Jurnal
Ayurveda Medistra, 3(2), 28–31. https://doi.org/10.51690/medistra-
jurnal123.v3i2.45
Wulandari, P., Menik, K., & Khusnul, A. (2018). Peningkatan Produksi ASI Ibu
Post Partum melalui Tindakan Pijat Oksitosin. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Indonesia [JIKI], 2(1), 33. https://doi.org/10.31000/jiki.v2i1.1001
Lampiran 1

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Kepada Yth.
Ibu Hamil
Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dia Purnamasari
NIM : 20041004
Asal institusi : ITKES Wiyata Husada Samarinda
Merupakan mahasiswa program Sarjana Kebidanan ITKES Wiyata Husada Samarinda yang
sedang melakukan penelitian Skripsi adapun masalah penelitian ini mengambil judul:
“Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu Hamil Trimester 1-3 Di
UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau”.
Ibu hamil yang menjadi responden dalam penelitian ini bersifat SUKARELA, tidak ada unsur
pemaksaan. Jawaban yang telah ibu berikan di dalam kuesioner, saya akan menjamin
kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian. Demikian yang dapat saya sampaikan atas
partisipasi dan kerja sama saudara, saya ucapkan terima kasih.
Berau, 30 Agustus 2022

Dia Purnamasari
NIM. 21041004
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini ,dengan ini setuju untuk mengisi
kuisoner “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu
Hamil Trimester 1-3 Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau” yang
di teliti oleh :

Nama : Dia Purnamasari


NIM : 21041004
Asal institusi : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Saya telah meminta dan memberikan izin untuk berperan dalam penelitian
ini. Oleh peneliti saya di minta untuk mengisi dan menjawab kuisoner yang telah
di sediakan. Saya mengerti bahwa resiko yang terjadi sangat kecil. Apabila ada
pertanyaan yang menimbulkan emosional yang tidak nyaman maka akan
menghentikan pengumpulan data dan peneliti akan memberikan hak kepada saya
untuk mengundurkan diri.
Saya mengerti bahwa hasil penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya akan
di gunakan untuk keperluan pengelolaan data saja dan bila sudah akan disimpan
serta hanya peneliti yang mengetahui kerahassiaan data.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tidak ada
unsur paksaan dari pihak manapun.

Responden Peneliti

(.………………….…….) ( Dia Purnamasari)


LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu Hamil Trimester 1-3
Di UPTD Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau

Petunjuk pengisian:
a. Pastikan identitas terisi dengan lengkap
b. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan kuesioner
c. Berikan tanda chek point / centang () pada jawaban yang dirasa tepat dan
sesuai dengan responden
d. Pastikan semua jawaban telah terisi
A. Indentitas Responden

1. No Responden : (diisi peneliti)

2. Nama :

3. Alamat :

4. Umur :

5. Pekerjaan :

6. Pendidikan terakhir* : Tidak Sekolah

SD/SLTP

SLTA/Sederajat

Diploma/Sarjana
A. Kuisioner Pengetahuan Ibu Tentang Anemia
Petunjuk : Pernyataan berikut ini menjelaskan perasaan dan persepsi mengenai
Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dan Status Gizi Pada Ibu Hamil Trimester 1-3 Di UPTD
Puskesmas Gunung Tabur Kabupaten Berau. Pikirkanlah setiap poin, dalam kaitannya dengan
bagaimana hubungan anda dengan anak atau anak-anak anda biasanya. Harap tunjukkan sejauh
mana anda memberikan jawaban (v) pada kolom Ya atau Tidak.
Sumber : (Nasution, 2019)

No Pertanyaan Jawaban
YA TIDAK
1. Apakah kekurangan darah / tensi rendah disebut anemia
2. Apakah kekurangan darah dalam masa kehamilan kebanyakan disebabkan k
arena kekurangan zat besi
3. Anemia adalah penurunan konsentrasi hemoglobin atau penurunan jumlah s
el darah merah dalam darah
4. Apakah asupan besi yang cukup bisa menyebabkan terjadinya anemia
5. Selama masa kehamilan. Ibu hamil dikatakan anemia apabila tensinya kura
ng dari 10,5 sampai 11 gr/dl
6. Dalam masa kehamilan asupan zat besi sangat meningkat
7. Apakah asupan zat besi yang tidak cukup serta penyerapan yang tidak baik
dapat menyebabkan anemia
8. Gejala anemia adalah letih, lesu, lemah,dan lunglai.
9. Kehilangan nafsu makan, mual dan muntah apakah gejala anemia atau kura
ng darah.
10. Anemia adalah kekurangan darah yang disebabkan oleh kekurangan minera
l kalsium.
11. Anemia terjadi karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan
12. Anemia tidak menyebabkan keguguran
13. Anemia bisa menyebabkan pendarahan pada saat persalinan
14. Anemia tidak menyebabkan kematian pada janin
15. Peningkatan makanan yang banyak mengandung zat besi dapat mencegah a
nemia
16. Apakah media cetak dan eletronik bisa dapat membantu ibu dalam mengeta
hui tentang anemia (kekurangan darah)
B. Kuisioner Status Gizi Ibu Hmil dengan Anemia Trimester 1-3 di UPTD
Puskesmas Gunung Tabur Kebupaten Berau
Keterangan: Berilah tanda centang (√) pada kotak tersebut sesuai dengan jawaban anda
PETUNJUK UMUM
1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti, pilihlah salah satu jawaban dengan
memberikan tanda ceklis pada jawaban YA jika menurut anda pernyataan tersebut
"Benar" atau memberikan tanda ceklis pada kolom huruf Tidak jika menurut anda
pernyataan tersebut "Salah".
2. Anda dimohon menjawab pernyataan ini dengan jujur, apa adanya, sesuai dengan
yang diketahui tanpa bertanya kepada orang lain.
3. Jawaban yang anda berikan sangat kami hargai dan kerahasiaan anda akan kami
jaga sebaik-baiknya. Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya. Sumber :
(Rosmawati, 2017)
No. Pernyataan YA TIDAK
1 Seorang ibu yang kekurangan gizi selama masa kehamilan m
aka bayi yang dikandungnya tidak akan menderita kekuranga
n gizi
2 Gizi ibu hamil adalah makanan dan zat gizi dalam makanan
yang berguna bagi kesehatan ibu hamil
3 Gizi kurang pada ibu hamil tidak akan mempenga
ruhi kehamilan
4 Makanan bergizi adalah makanan yang enak dan mahal
5 Gizi yang baik diperlukan ibu hamil agar pertumbuhan janin
tidak terlambat dan bisa melahirkan bayi dengan berat norma
l
6 Kekurangan asupan protein tidak berdampak buruk bagi jani
n dalam kandungan
7 Bahan pangan yang merupakan sumber protein misalnya dag
ing, ikan, telur, susu
8 Untuk pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan vitamin dan
mineral (Vitamin C, Asam Folat, Zat Besi, Kalsium dan Zin
k)
9 Makanan yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah sepe
rti roti, permen dan jahe.
10 Makanan yang harus dihindari selama hamil adalah mak
anan yang mengandung pengawet
11 Minum alkohol tidak berpengaruh pada kehamilan
12 Contoh bahan makanan yang mengandung zat besi adalah ke
ju, gandum, beras, dan mentega
13 Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat m
enyebabkan anemia
14 Tablet tambahdarah dapat diminum dengan menggu
nakan teh
15 Kebutuhan energi trimester 3 diperlukan untuk pertumbuhan
janin dan plasenta
16 Semakin muda umur ibu ketika hamil, maka semakin banyak
energi yang dibutuhkan
17 Menurut mitos jawa, ibu hamil dilarang untuk mengkonsums
i ikan lele karena dapat menyebabkan si bayi berukuran besa
r dan susah lahir
18 Ibu hamil dilarang untuk mengkonsumsi ikan dempet karena
dapat menyebabkan bayinya lahir dengan kembar siam
19 Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan ibu selalu m
erasa lemah dan kurang nafsu makan
20 Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan persalinan s
ebelum waktunya
21 Kekurangan gizi saat hamil tidak menyebabkan berat badan l
ahir rendah
22 Kurang Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana seseor
ang menderita kekurangan makanan yang berlangsung pada
wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil.
23 Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi
24 Kurang gizi kronik dapat disebabkan karena tidak mengkons
umsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang
baik dalam periode/kurun waktu yang lama
25 Faktor ekonomi (pendapatan) menentukan makanan y
ang dikonsumsi
26 Jika ibu hamil yang terinfeksi jamur atau cacing, maka nafsu
makannya akan selalu menurun
27 Ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan tentang nutr
isi akan memilih makanan yang lebih bergizi dari pada yang
kurang bergizi
28 Lingkar Lengan Atas (LLA) dapat digunakan untuk mengeta
hui KEK
29 Beberapa cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara
lain memantau berat badan, LLA dan mengukur kadar Hb
30 Kondisi Wanita Usia Subur (WUS) yang sehat akan menduk
ung keadaan ibu selama hamil dan melahirkan
C. Penilaian Status Gizi Ibu Hmil dengan Anemia Trimester 1-3 di UPTD
Puskesmas Gunung Tabur Kebupaten Berau

1 Pengertian Suatu cara untuk mendeteksi dini yang mudah dan dapat
dilaksanakan untuk mengetahui adanya kelompok beres
iko kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil

2 Tujuan 1. Mengetahui resiko KEK bumil maupuncalon ibu,unt


uk menapis wanita yang mempunyai resiko melahirk
an bayi BBLR.
2. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat a
gar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggul
angan KEK.

3 Referensi Buku Standar Pelayanan KIA

4 Alat dan Bahan 1. Alat Tulis


2. Buku Pink
3. Pita LILA
5 Langkah - Langkah 1. Memberitahukan kepada pasien tentang ti
ndakan yang akan dilakukan.
2. Mempersilahkan pasien untuk menggulung lengan
baju kiri atau lengan kanan bagi pasien yang ki
dal.
3. Menentukan posisi pangkal bahu dan ujung siku de
ngan cara siku dilipat dengan telapak t
angan dilipat kearah perut.
4. Tentukan titik tengah lengan antara pangkal bahu da
n siku.
5. Kemudian lingkarkan pita LILA antara p
angkal bahu dan ujung siku.melingkarkan pita
LILA pada lengan, pitanya jangan t
erlalu ketat atau terlalu longgar.
6. Lihat hasil dari pita lila

Hasil Ukur LILA :

Anda mungkin juga menyukai