Pengaruh Mastitis Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal
Pengaruh Mastitis Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal
Pengaruh Mastitis Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal
SKRIPSI
Disusun Oleh :
WENY ASTRIA
NIM : 1991067
Oleh :
WENY ASTRIA
NIM: 1991067
Bd.Damayanti.,S.Tr.Keb.,M.Keb
NPP. 02.18.24.02.1990
ii
LEMBAR PENGESAHAN
GRAND MEDISTRA
TAHUN 2023
Oleh:
WENY ASTRIA
1991067
Skripsi penelitian ini telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu syarat
untuk melanjut ke tahap penelitian
1. Bd.Riris Sitorus,SST,M.Kes
NPP. 02.11.09.01.1987
3. Bd. Damayanti,S.Tr.Keb,M.Keb
NPP: 01.18.24.02.1990
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT, yang telah
Pakam”
Medistra Lubuk Pakam. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari bahwa
masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan maupun kata-kata. Namun
besar harapan peneliti harap dalam tulisan yang sederhana ini dapat menambah
dan dukungan dari berbagai pihak, baik moral maupu materi, maka pada
kesempatan ini dengan kesungguhan hati dan rasa ikhlas peneliti ingin
Lubuk Pakam.
iv
4. Bd. Ika Nur saputri, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi serta Wali
Pakam.
7. Seluruh staf dosen pengampu dan dosen mata ajaran beserta staf pegawai
8. Kepada yang paling istimewa kedua orangtua saya, bunda dan ayah saya
Lubuk Pakam yang telah membantu saya dalam mengerjakan Proposal ini.
kritik, saran dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini.
Kebaikan dan bantuan yang telah peneliti terima dalam proses pelaksanaan
penelitian ini.
v
Lubuk Pakam, Februari 2023
Peneliti,
Weny Astria
NIM : 1991067
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1.Latar Belakang...............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3.Tujuan.............................................................................................................4
1.4.Manfaat Penelitian..........................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
2.1. Kista Pada Wanita.........................................................................................6
2.1.1.Definisi Kista..........................................................................................6
2.1.2.Sifat Kista................................................................................................6
2.1.3. Jenis-Jenis Kista.....................................................................................9
2.2.Definisi Kontasepsi Hormonal.....................................................................23
2.2.1.Jenis kontrasepsi homonal.....................................................................23
2.2.2.Hormon yang Terdapat dalam Kontrasepsi hormonal..........................27
2.3.Kerangka Teori.............................................................................................29
2.4.Kerangka konsep..........................................................................................29
2.5.Hipotesis.......................................................................................................30
BAB III..................................................................................................................31
METODE PENELITIAN.......................................................................................31
3.1. Metode Penelitian........................................................................................31
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................31
3.3. Populasi dan Sampel...................................................................................32
3.3.1 Populasi.................................................................................................32
3.3.2 Sampel Penelitian..................................................................................32
3.3.3 Metode Pengumpulan Data..................................................................33
viii
3.4. Variabel dan Defenisi Oprasional...............................................................33
3.4.1.Variabel Penelitian................................................................................33
3.4.2 Definisi Operasional.............................................................................34
3.5. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data................................................36
3.5.1.Pengolah Data.......................................................................................36
3.6. Analisa Data................................................................................................37
BAB IV Hasil Penelitian ................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..44
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar kuesioner.........................................................................................48
xii
HUBUNGAN PENYAKIT KISTA DENGAN PENGGUNAAN
LUBUK PAKAM
WENY ASTRIA
ABSTRAK
xiii
CORRELATION BETWEEN CYST DISEASE AND THE USE OF
HORMONAL CONTRACEPTION AT GRANDMED LUBUK PAKAM
HOSPITAL
WENY ASTRIA
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
sosial bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan, semua hal
tinggi disebabkan ole h fakta bahwa kista ovarium pada awalnya tidak
1
menunjukkan gejala dan menyebabkan ketidaknyamanan ketika terjadi
(WHO, 2020).
yang di dapat dari Rumah Sakit Grand Medistra pada tahun 2022
terdapat 235 wanita yang menderita kista. 196 wanita telah melakukan
ovarium benigna (jinak). Dimana kasus tertinggi pada rentang usia 20-
50 tahun. Dari 196 wanita yang menderita kista ada 156 wanita yang
wanita lainnya ada yang menggunakan alat kontrasepsi AKDR dan ada
kontrasepsi hormonal.
2
Dari 39 wanita yang terdeteksi menderita kista, 19 wanita pada usia 20-
28 tahun terdeteksi kista ovarium dan pada usia 20-26 tahun ada 15
usia 43-50 tahun. Seorang wanita dapat di diagnose kista pada saat
serviks pada tahun 2016 sebanyak 3612 kasus, dan pada tahun 2017
lingkungan. Dari data penderita kista pada wanita paling banyak wanita
ovarium.
3
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui
Lubuk Pakam.
1.3. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1.Bagi Peneliti
4
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
berikutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga berisi
sel ini terpisah dengan jaringan normal yang ada di sekitarnya sehingga
Kista bersifat jinak tetapi bisa juga berubah menjadi ganas. Jinak
keseluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan sering
6
sifat, ada beberapa kista yang memiliki sifat bisa mengecil dan ada juga
1. Gangguan Hormon
ovarium.
2. Faktor Genetik
radiasi.
3. Pengobatan Infertilitas
4. Hipotiroid
7
Stimulating Hormone) lebih banyak sehingga kadar TSH meningkat.
folikel.
5. Faktor Usia
rendah.
6. Faktor Lingkungan
terpapar polusi asap rokok atau zat berbahaya lainnya, stress dan kurang
8
2.1.3. Jenis-Jenis Kista
1.Kista Bartolini
a) Pengertian
b) Etiologi
1). Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh:
9
(b) Jamur : asinomises.
dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di
d) Pengobatan
2014)
10
2) Kista Ovarium
a) Pengertian
maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di
ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang
cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam Rahim atau
(Wiknjosastro, 2017).
11
kista neoplastic umumnya harus operasi namun hal itu pun tergantung
12
(4) Kista dermoid
Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak. Bentuk cairan kista ini
seperti mentega. Kandungannya tidak hanya berupa cairan tapi juga ada
partikel lain seperti rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit. Konsistensi
sebagian kristik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat menjadi ganas.
torsi tangkai kista dermoid. Dinding kista dapat rupture sehingga isi
Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi,
namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau beberapa folikel primer
didapat satu kista atau lebih, dan besarnya biasanya dengan diameter 1 –
15 cm. Kista folikel ini bias menjadi sebesar jeruk nipis. Cairan dalam
13
(2) Kista korpus luteum
Kista ini berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah
amenorea diikuti oleh pendarahan tidak teratur. Adanya kista dapat pula
terganggu.
Kista biasanya bilateral dan bias sebesar ukuran tinju. Tumbuhnya kista
spontan.
banyak terdapat pada wanita yang lanjut umurnya, dan besarnya jarang
14
(5) Kista endometriosis
ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga
menimbulkan nyeri haid atau nyeri sengga ma. Gejala kista ini sangat
khas karena berkaitan dengan haid. Seperti diketahui, saat haid tidak
semua darah akan tumpah dari rongga rahim ke liang vagina, tapi ada
yang ada di selaput perut mengidap penyakit baru yang dikenal dengan
c) Etiologi
15
Beberapa teori menyebutkan bahwa penyebab tumor adalah bahan
bahan-bahan tambang.
16
(7) Tubal ligation – Fungsional kista telah dikaitkan dengan sterilisasi
tuba ligase.
tanda, terutama pada tumor yang kecil. Tanda dan gejala yang biasanya
adalah:
(2) Nyeri hebat akibat torsi atau ruptur kista: Ruptur kista ditandai
dengan nyeri pelvis yang mendadak, tajam, unilateral, hal ini dapat
dan perdarahan.
yang dalam.
17
(5) Tekanan panggul menyebabkan tenesmus atau frekuensi kencing
muda
(10) Endometrioma
e) Penatalaksanaan medis
18
pada jenisnya masing-masing. Kista ovarium neoplastic memerlukan
operasi dan kista nonneoplasti tidak. Jika menghadapi kista yang tidak
memberi gejala atau keluhan pada penderita dan yang besar kistanya
kemungkinan besar kista tersebut adalah kista folikel atau kista korpus
(Winjosastro, 2014).
ovarium yang mengandung kista. Akan tetapi, jika kistanya besar atau
19
meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan pemeriksaan sediaan
3) Kista endometriotits
berada diluar rahim. Jenis kista ini menimbulkan nyeri yang sangat
Jenis kista ini tidak menimbulkan gejala yang menonjol. Kista ini
20
Kista ini merupakan kista yang terjadi di sekeliling ovarium. Jenis
kista ini berukuran kecil, kista ini bisa mengganggu kesuburan wanita
6) Kista Folikel.
Kista folikel ini terjadi akibat gangguan pada sel telur. Sehingga
7) Kista Payudara
ini paling sering dijumpai pada perempuan dalam usia tiga puluh atau
empat puluhan, yang saat ini lebih sering menjadi periode usia hamil .
21
berupa kista kecil, subklinis hanya kelihatan pada sonografi atau
mikroskop, akan tetapi kurang lebih 25% dapat berupa kista besar, bulat
1) Kontrasepsi Suntik
22
yaitu suntik setiap tiga bulan dan suntik setiap satu bulan (Manuaba,
2019).
dengan dosis 150 mg. Depoprovera adalah derifatif yang dibuat secara
sebulan sekali.
jerawat, rambut rontok, perubahan berat badan, pusing atau sakit kepala,
sekali untuk suntik progestin dan satu bulan sekali untuk suntik
23
Kunjungan ulang dilakukan apabila ada keluhan dan sesuai jadwal
suntik satu bulan sekali untuk kombinasi dan tiga bulan sekali untuk
2) Kontrasepsi Pil
berbentuk tablet pil yang diminum setiap hari selama 28 hari (Manuaba,
2019).
Kombinasi terdiri dari 28 pil kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi
penggunaan satu siklus. Pil kontrasepsi oral ini diminum saat pertama
kali haid, selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama 28 hari. Pil mini atau
hormon estrogen, efek samping yang sering terjadi yaitu rasa mual,
retensi cairan dan natrium, sakit kepala, nyeri pada payudara, dan fluor
24
diuretik. Dalam kondisi tersebut, akseptor dianjurkan untuk melanjutkan
pil tiap hari pada waktu yang sama. Sehari satu tablet selama 28 hari,
kunjungan ulang dilakukan apabila ada keluhan dan sebelum pil habis
3) Kontrasepsi Implan
atas berbentuk silastik (lentur). Berukuran sebesar batang korek api yang
ditanam dibawah antara kulit dan daging (otot) sehingga terlihat dari
25
2) Terdiri dari 2 kapsul silastik berisi levonogestrel 75 mg (Manuaba,
2019).
migran), nyeri perut bagian bawah, kloasma bercak hitam pada wajah,
yaitu tetap jaga agar luka kering, hindari mengangkat beban berat, dan
jadwal pelepasan, apabila ada keluhan, dan minimal satu kali dalam
kontrasepsi hormonal karena hormon jenis ini cepat sekali diserap oleh
usus dan mudah dihancurkan oleh hati. Agar tidak mudah dihancurkan
oleh hati maka ditambah gugus etinil pada C 17, sehingga terbentuklah
sulit dimetabolisme oleh hati dan waktu paruhnya di dalam darah pun
cukup lama. Semua jenis kontasepsi oral yang dewasa ini digunakan
26
Estrogen dosis tinggi baru digunakan bila pada penggunaan dosis
27
2.3. Kerangka Teori
Penggunaan kontrasepsi
hormonal
2.5. Hipotesis
hormonal pada pasien di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam pada
2022.
28
H1 : Terdapat hubungan kista dengan penggunaan kontrasepsi hormonal
pada pasien di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam pada 2022.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
31
Tabel 2. 1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan / 2023
1 Pengajuan Judul
2 Persiapan
proposal
3 Seminar
proposal
4 Perbaikan
Proposal
5 Menyiapkan
lokasi
6 Pengumpulan
data
7 Pengolahan data
8 Analisa data
9 Mengajukan
hasil
1 Seminar hasil
0
1 Menyusun
1 laporan
1 Penggandaan
2 laporan
3.3.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
menilai objek yang diteliti. Populasi pada penelitian ini adalh wanita
32
1). Wanita pengguna KB hormonal dan tidak mengalami kista
berjumlah kurang dari 1000 orang. Rumus perhitungan besar sanpel adalah
sebagai berikut.
Keterangan
n = sampel
N = populasi
tingkat 10%
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
n= 235
1+ 236(10)²
n= 2350
3,350
responden.
33
3.3.3 Metode Pengumpulan Data
sekunder. Dimana data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara
3.4.1.Variabel Penelitian
nilai terhadap suatu benda, manusia dan lain lain (I Made Sudarma, 2021).
34
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya dan
penyakit kista.
mendefenisikan variable-variable.
a. Kontrasepsi hormonal
esterogen.
dan esterogen.
b. Kista
jaringan. Alat ukur menggunakan rekam medis dan atau hasil pemeriksaan
diagnosis.
35
3.1 Tabel definisi operasional
Kista Dermoid
dan Kista
Endometriotik
36
3.5. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
3.5.1.Pengolah Data
1. Editing
yang telah dikumpulkan dan untuk memonitori jangan sampai ada kekosongan
2. Scoring
memasukkan data yang telah dimasukkan dalam master table atau data base
3. Cording
perhitungan selanjutnya.
4. Tabulating
Tabulasi adalah proses membuat table table yang berisikan data yang
telah diberikan kode sesuai analisa yang dibutuhkan untuk membuat tabulasi
butuh ketelitian dan harus berhati hati terutama dalam pembuatan tabulasi
silang.
37
1. Analisa Univariat
variable independen dan dependen yang disajikan dalam bentuk tabel lalu
2. Analisis bivariate
Pearson dimana nilai sig < 0,05 maka berkorelasi maka Ha diterima, artinya
Namun,jika nilai P value > 0,05 maka Ha ditolak artinya tidak ada
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Rumah Sakit Grandmed adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang berada
Tabel 4.2.1
Kolmogorov-Smirnovª Shapiro-Wilk
dengan sig 0,009, pengguna KB hormonal 0,011 dan jumlah anak memiliki nilai
sig 0,005, yang artinya nilai sig > 0,005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data tersebut berdistribusi normal dan berarti sampel yang diambil dalam
38
4.3 Analisis Bivariat
Tabel 4.3.1
Hubungan Penyakit Kista Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Hormonal dan Jumlah Anak Di RS Grandmed Lubuk Pakam
kista dengan pengguna KB hormonal terdapat nilai sig (2-tailed) 0.016. Umur
penderita kista dengan jumlah anak memiliki nilai sig (2-tailed) 0.495. Pengguna
KB hormonal dengan umur penderita kista dengan niali sig (2-tailed) 0.160.
Jumlah anak dengan umur penderita kista dengan nilai sig (2-tailed) 0.495, yang
berarti > 0.05 sehingga dapat dikatan memilki hubungan. Sedangkan pengguna
kista yaitu memiliki nilai 0.000 di RS Grandmed Lubuk Pakam tahun 2022.
Maka keputusan pada data tabel tersebut Ha diterima yang berarti ada
39
BAB V
PEMBAHASAN
KB non hormonal dan 17 wanita lainnya tidak menggunakan KB. Pada 49 wanita
pengguna KB hormonal pada pengguna KB suntik 3 bulan ada 23, KB suntik 1 bulan
Hasil penelitian pada tabel 4.2.1 tentang hubungan penyakit kista dengan
penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang memiliki nilai paling tinggi yaitu pada
penggunaan KB hormonal dengan nilai sig 0.011. berdasarkan dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Ari Sulistyawati 2018) penggunaan alat kontrasepsi hormonal
Soetomo tahun 2013, namun hasil penelitian ini menunjukkan pada resspsonden
Dari tabel 4.3.1 di dapatkan umur dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal
memiliki hubungan dengan kejadian kista, sedangkan jumlah anak tidak memiliki
hubungan dengan kejadian kista. Dari penelitian yang dilakukan oleh (Afiah 2012)
yang berjudul hubungan antara usia dan paritas dengan kejadian kista ovarium di
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2012 menunjukkan bahwa ada hubungan
40
Kista ovarium paling sering terjadi pada wanita berusia antara 20-50 tahun.
Wanita yang melahirkan pertama kali pada usia di atas 35 tahun dan wanita yang
mempunyai keluarga dengan riwayat kehamilan pertama terjadi pada usia dibawah 25
tahun dapat meningkatkan terjadinya tumor ovarium (Faisal 2005) dalam penelitian
(Dwi Fajriyah Handayani dkk 2017). (Annisa Putri Prasistyami 2018) yang berjudul
RSUP Dr.Sardjito dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan anatar
kontrasepsi hormonal, baik pil, suntik dan implant dengan kejadian kanker serviks.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Putri
kanker serviks dengan metode kontrasepsi pil sebesar 3,94 kali, suntik 1.90 dan
Menurut pendapat peneliti bahwa kista merupakan tumor jinak yang berasal dari
proses ovulasi normal dan banyak menyerang usia repsroduksi dikarenakan pada usia
reproduksi peristiwa ovulasi sudah mulai teratur, hormone esterogen dan progesterone
sudah mulai berfungsi, namun gangguan pembentukan hormone dapat terjadi akibat
pengaruh lingkungan,factor genetic atau riwayat keluarga yang memiliki kista, pola
hidup yang tidak sehat juga dapat memicu terjadinya kista. Beberapa jenis tumor
ovarium yang peneliti temukan pada wanita usia reproduksi adalah kista jenis kista
41
BAB VI
6.1 Kesimpulan
didalam KB hormonal.
3. Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan uji correlation 0.12 > 0.05.
6.2 Saran
3. Bagi Masyarakat
42
Disarankan bagi masyarakat khususnya wanita yang mengalami kista
4. Bagi Peneliti
43
DAFTAR PUSTAKA
Almira Keumala Ulfa, R. R. (2022). Ragam Analis Data Penelitian. Madura: IAIN
Madura Press.
Khoiri, Prasetyo R., & Susilaningih, E. Z. (2021). Asuhan Keperawatan Pasien Post
Laparotomi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman.
Khoiria, N., Indriati, D. W., Sundari, A. S., & Diyantoro. (2020). Prevalence and
Associated Factors of Ovarian Cyst Malignancy: A Cros sectional Based Study in
Surabaya. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences, 1–2.
44
Jurnal Kesehatan. Semarang : STIKES Telogorejo
Akseptor KB Pil. Jurnal Sain Med. Vol 5. No 2.Gasier. 2019. Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Meihartati, Tuti. Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Kanker Servik. Jawa
Barat. Jurnal Darul Azhar. 2017.
Ningsih, Dwi Putri Sulistiya; Dibyo Pramono; Detty Siti Nurdiati. FaktorFaktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat. 2017.
Anggraeni, Fatimah Dewi dan Retno Rahayu. Gambaran Karakteristik Wanita yang
Mengalami Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan
Senopati Bantul Yogyakarta. Yogyakarta. Media Ilmu Kesehatan. 2017.
45
Lampiran 1
Nim : 1991067
Saya adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut
kuosioner. Dan juga kesediaan untuk diberikan aromaterapi lavender tanpa ada
paksaan.
Peneliti
Weny Astria
46
Lampiran 2
No. Responden/Inisial :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
diberikan oleh peneliti, dan saya bersedia untuk datang ke RS Grandmed Lubuk
Pakam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Penyakit Kista Dengan
beritahukan bahwa secara sukarela ikut serta dalam penelitian ini tanpa adanya
paksaan .
Responden
47
KUESIONER
Pertanyaan Ya Tidak
No
1. Bagaimana rasa sakit yang anda rasakan ketika terkena
kista?
2. Pada usia berapa anda terkena kista?
48
Master data
49
Catatan:
KB suntik 1 bulan = 10
KB pil = 10
KB implant = 6
KB AKDR = 4
Tidak berKB = 17
50
Data hasil uji spss
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
Descriptives
Median 42.00
Variance 93.323
Minimum 18
Maximum 58
Range 40
Interquartile Range 13
51
Mean Upper Bound 1.58
5% Trimmed Mean 1.45
Median 1.00
Variance .252
Std. Deviation .502
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness .176 .287
Kurtosis -2.028 .566
Jumlah Anak Mean 1.64 .125
Median 2.00
Variance 1.102
Minimum 0
Maximum 3
Range 3
Interquartile Range 2
Correlations
Umur Prnderita
Kista Pengguna KB Jumlah Anak
N 70 70 70
Pengguna KB Pearson Correlation -.170 1 .810**
Sig. (2-tailed) .160 .000
N 70 70 70
Jumlah Anak Pearson Correlation -.083 .810** 1
N 70 70 70
52
53
54
Dokumentasi
55