Danang
Danang
Danang
DiajukankepadaFakultasteknikUniversitasNegeri Yogyakarta
UntukMemenuhiSebagaiPersyaratanGunaMemperolehGelarSarjanaPendidikan
Oleh :
Danang Tri Atmaja
09518244031
i
ii
iii
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap Alhamdulillah atas karunia Alloh SWT, saya bingkiskan karya
Ibu tercinta, Sartini, yang tanpa lelah mendukung saya dan mendoakan saya
dan waktunya untuk membimbing saya dan bekerja keras untuk keluarga saya,
serta memberi masukan dan semangat hingga akhirnya skripsi ini telah selesai
disusun.
Indah Hening Herdianti, yang tanpa lelah dan sabar membimbing saya,
mengajari saya, memberi saya semangat dan doanya agar saya selalu kuat dan
selesai disusun.
Adikku tercinta dan kakakku tercinta, Ardian Yuliansyah dan Agustina Ayu
Purwanti, yang telah mendoakan saya dan memberi saya semangat hingga
Pembimbing saya Dr. Edy Supriyadi, yang telah sabar membimbing saya dan
semangat untuk saya hingga akhirnya skripsi ini telah selesai disusun.
vi
Sahabat-sahabaku, Pendidikan Teknik Mekatronika angkatan 2009, yang
vii
PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN DASAR PENGGUNAAN ALAT
PERBENGKELAN MATERI PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI
SMK N 2 DEPOK
Oleh:
Danang Tri Atmaja
NIM. 09518244031
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Penyusunan laporan Tugas Akhir Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta yang dimaksudkan guna memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Program Studi Pendidikan
Teknik Mekatronika Universitas Negeri Yogyakarta.
Terselesaikannya Tugas Akhir Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Berkenaan dengan hal tersebut, penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Edy Supriyadi selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak
memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas akhir
Skripsi ini.
2. Drs. Ima Ismara, M.Pd.M.Kes, Totok Heru TM, M.Pd dan Drs. Suparna selaku
Validator instrumen penelitian TAS yang memberikan saran/masukan perbaikan
sehingga penelitian TAS dapat terlaksana sesuai dengan tujuan.
3. Dra. Zamtinah, M.Pd dan Ariadie Chandra Nugraha, M.T selaku tim penguji yang
memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini.
4. Drs. Ima Ismara, M.Pd.M.Kes dan Herlambang Sigit Pramono,ST.MCs selaku
Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
beserta dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasiitas selama proses
penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya TAS ini.
ix
5. Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta yang memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir
Skripsi.
6. Drs. Aragani Mizan Zakaria selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Depok Yogyakarta
yang telah memberikan ijin dan bantuan dalam meleksanakn penelitian Tugas
Akhir Skripsi ini.
7. Para guru dan staf SMK N 2 Depok Yogyakarta yang telah memberi bantuan
memperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir Skripsi
ini.
8. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas dan perhatiannya selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi
ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amaln yang bermanfaat dan mendapatkan balasn dari Allah SWT/Tuhan
Yang Maha Esa dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi
pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.
NIM. 09518244031
x
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
xi
5. Alat perbengkelan.......................................................................... 36
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 52
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 53
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 128
B. Saran ................................................................................................. 131
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 132
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
Tabel 24. Kategorisasi Skor Kapasitor ................................................ 110
Tabel 25. Jumlah siswa dalam kategorisasi .......................................... 112
Tabel 26. Kategorisasi Skor LDR......................................................... 113
Tabel 27. Jumlah siswa dalam kategorisasi .......................................... 114
Tabel 28. Kategorisasi Skor Baterai dan Rangkaian ............................ 115
Tabel 29. Jumlah siswa dalam kategorisasi .......................................... 116
Tabel 30. Tingkat Kesukaran Butir Soal Tahap Pertama....................... 117
Tabel 31. Tingkat Kesukaran Butir Soal Tahap Kedua ......................... 118
Tabel 32. Kategorisasi Skor Semua Komponen .................................... 123
Tabel 33. Jumlah siswa dalam kategorisasi .......................................... 124
Tabel 34. Kategorisasi Skor Semua Komponen .................................... 125
Tabel 35. Jumlah siswa dalam kategorisasi .......................................... 127
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
Lampiran 17. Rerata Ketercapaian Keterampilan .......................................... 228
Lampiran 18. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Tahap Pertama
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai
1
dari segala aspek, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil penilaian dapat
namun tingkatannya dari satu siswa ke siswa yang lain dapat berbeda. Ada
siswa yang memiliki sikap kurang baik, namun mempunyai pengetahuan dan
keterampilan tinggi. Demikian sebaliknya ada siswa yang memiliki sikap baik,
keterampilan biasa.
Tes yang diberikan oleh guru lebih banyak menekankan pada pengetahuan
siswa, sehingga hasil yang terukur hanya pengetahuan siswa saja, sedangkan
keterampilan yang dimiliki oleh siswa tidak terukur. Hal ini dapat disebabkan
2
Salah satu mata pelajaran pokok yang ada pada Jurusan Audio-Video
keterampilan dan analisis. Dalam mata pelajaran ini terdapat kompetensi dasar
B. Identifikasi Masalah
d. Tes atau penilaian yang diberikan guru lebih banyak menekankan pada
3
e. Belum tersedianya perangkat tes keterampilan dasar penggunaan alat
C. Pembatasan Masalah
ada pada SMK, terutama yang terkait dengan tes keterampilan menggunakan
D. Perumusan Masalah
reliabilitas?
4
2. Sejauh mana validitas dan reliabilitas perangkat tes keterampilan yang
elektronika?
E. Tujuan Penelitian
reliabilitas.
5
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pemerintah
3. Bagi Pembaca
selanjutnya.
1. Bagi Guru
2. Bagi Sekolah
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
diperoleh hasil bahwa perangkat tes alat ukur yang dibuat layak dan valid
tes yang telah dikembangkan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
reliabilitasnya sebesar 0,823. Hasil uji coba empiris kedua rata-rata tingkat
kesukaran butir soalnya 0,668; rata-rata indeks daya bedanya 0,405; dan
koefisien reliabilitasnya sebesar 0,426. Hasil uji coba empiris ketiga rata-
rata tingkat kesukaran butir soalnya 0,385; rata-rata indeks daya bedanya
1
diperbaiki berdasarkan analisis hasil uji coba empiris ketiga, dan kini soal
kompetensi terdiri atas aspek proses dan hasil. Aspek proses terdiri atas 44
butir deskriptor. Tes kompetensi disusun dalam bentuk perangkat tes, yang
penyelenggaraan tes. Pada uji coba empiris tahap pertama dan kedua
C. Kerangka Berpikir
dalam suatu mata pelajaran dapat pula dilihat dari hasil evaluasi mengenai
2
Elektronika merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa untuk dapat
siswa. Hal ini dikarenakan belum adanya pengembangan mengenai alat ukur
kapasitor, LDR, baterai dan rangkaian) yang tepat dapat membantu pendidik
sejauhmana siswa memahami materi praktik yang diberikan oleh guru. Selain
itu, siswa hasil tes unjuk kerjanya digunakan sebagai dasar untuk belajar dan
3
soal, dan banyaknya soal keseluruhan maupun pada masing-masing bagian.
mata pelajaran.
Menulis soal tes yang baik perlu memperhatikan kaidah penulisan soal
4
Soal yang telah ditelaah kemudian diuji secara rasional oleh para ahli.
Masukan dari para ahli akan membantu menyempurnakan soal. Setelah soal
diperbaiki dan siap untuk diuji secara empiris, sebelumnya perlu dilakukan uji
terbatas guna menjajaki respon peserta tes terhadap soal dan beberapa hal lain
terkait pelaksanaan tes. Uji coba empiris terhadap sampel yang telah
ditentukan idealnya dilakukan sebanyak dua kali. Analisis hasil uji coba
butir soal. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan acuan untuk menentukan
butir soal mana yang perlu diperbaiki atau diganti. Uraian kerangka berpikir
Perlu dilakukan
Ditelaah oleh pakar Dilakukan uji coba
pengembangan baku
(ahli) empiris
5
BAB IV
A. Deskripsi Data
1. Pengembangan Tes
spesifikasi tes, kisi-kisi tes, menulis butir soal, menelaah tes, perbaikan
tes, uji coba empiris tahap pertama, uji coba empiris tahap kedua, dan
penyempurnaan.
a. Spesifikasi Tes
komponen elektronika.
66
siswa, baik dalam ranah kognitif dan psikomotorik. Kedua ranah
tugas yang terkait dengan menghitung hambatan, kuat arus listrik, dan
tegangan listrik.
siswa pada saat praktik elektronika baik dalam proses maupun kualitas
hasilnya.
baterai.
67
mengetahui alat ukur multimeter, menunjukkan bagian alat ukur dan
dalam menulis soal, dan siapa saja yang menulis soal akan
proses pembelajaran.
68
Dalam penelitian ini pokok bahasan yang dipilih adalah
menit, untuk tes praktik bisa lebih dari itu. Dalam penelitian ini
69
Dalam menyusun spesifikasi tes, peneliti juga memilih
b. Kisi-kisi tes
kesulitannya relatif sama. Matrik kisi penskoran soal terdiri dari dua
penskoran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
70
No Tujuan Sub Ranah Indikator
Pembelajaran Pokok Psikomotorik
Bahasan
menyebutkan
bagian-bagian
alat ukur
tersebut.
Keterampilan Mengkalibrasi nol
pada gerakan pada skala multimeter
dasar dalam dengan memutar
mengoperasikan skrup yang terdapat
multimeter dibawah skala.
Memilih lingkup yang
diinginkan dapat
dipilih dengan cara
memutar tombol
pemilih yang terletak
di tengah.
Memilih saklar DC
atau AC sesuai jenis
komponen yang akan
diukur
71
No Tujuan Sub Ranah Indikator
Pembelajaran Pokok Psikomotorik
Bahasan
rangkaian paralel
resistor seri dan
paralel
Keterampilan Mengaturselector
dalam pengujian pada bagian yang
kapasitor dipilih dengan skala
yang disesuaikan
besar kecilnya
kapasitansi yang
tertulis pada fisik
kapasitor (X1, X10
untuk kapasitor kecil
sedangkan untuk
kapasitor yng besar
gunakan skala X100
atau X1K)
Menghubungkanprobe
(jarum positif dan
negatif multimeter) ke
masing-masing kaki
kapasitor.
Pemasangan probe
dapat bolak-balik
Memperhatikan
pergerakan jarum
indikator pada
multimeter. Jika jarum
diam (tidak bergerak),
kemungkinan
kapasitor putus, jika
jarum menunjuk
angka 0 (Nol),
kemungkinan
kapasitor terhubung
singkat (short). Jika
jarum bergerak dan
menunjuk nilai
tertentu tetapi tidak
kembali ke semula,
kemungkinan
kapasitor bocor.Jika
jarum bergerak dan
menunjuk nilai
72
No Tujuan Sub Ranah Indikator
Pembelajaran Pokok Psikomotorik
Bahasan
tertentu kemudian
jarum tersebut
kembali ke semula,
kapasitor tersebut
masih bagus
Keterampilan Mengukur hambatan
dalam mengukur pada LDR dalam
hambatan pada keadaan gelap
LDR Mengukur hambatan
pada LDR dalam
keadaan terang
Keterampilan Mengukur tegangan
dalam mengukur pada baterai
tegangan pada
baterai
Keterampilan Mengukur arus pada
dalam mengukur skema yang telah
arus pada skema disediakan
yang telah
disediakan
2. Siswa dapat Komponen Kemampuan Menuliskan hasil ukur
elektronika yang berkenaan dan mengkonversi
membaca dan
dengan satuan ke SI
menuliskan hasil komunikasi
membacakan
pengukuran
hasil ukur
multimeter
berdasarkan
Satuan
Internasional
(SI)
73
c. Menulis Perangkat Tes
dan jobsheet.
1) Lembar Pengamatan
resistor dan kapasitor, 2 soal untuk LDR dan baterai dan rangkaian.
tabel 3 berikut:
Multimeter
No Komponen Skor
4 3 2 1
1 Mampu memilih alat ukur dengan tepat dan cepat
2 Mampu mengecek kelengkapan komponen alat
dengan cara menyebutkan komponen-komponen dari
alat ukur tersebut
3 Mampu mengkalibrasi nol pada skala multimeter
dengan memutar skrup yang terdapat dibawah skala
4 Mampu memilih lingkup yang diinginkan dapat
dipilih dengan cara memutar tombol pemilih yang
terletak di tengah.
5 Mampu memilih saklar DC atau AC sesuai jenis
74
komponen yang akan diukur
6 Mampu memilih skala ohm meter, volt meter, atau
ampere meter sesuai dengan jenis komponen yang
akan diukur
7 Mampu merapikan alat ukur dan mengecek
kelengkapan komponen alat ukur
8 Mampu menuliskan hasil ukur dan mengkonversi
satuan ke SI
Resistor
No Komponen Skor
4 3 2 1
1 Mampu mengukur rangkaian resistor seri dan paralel
2 Mampu merapikan alat ukur dan mengecek
kelengkapan komponen alat ukur
3 Mampu menuliskan hasil ukur dan mengkonversi
satuan ke SI
Kapasitor
No Komponen Skor
4 3 2 1
1 Mampu mengaturselector pada bagian yang dipilih
dengan skala yang disesuaikan besar kecilnya
kapasitansi yang tertulis pada fisik kapasitor (X1,
X10 untuk kapasitor kecil sedangkan untuk kapasitor
yng besar gunakan skala X100 atau X1K)
2 Mampu menghubungkanprobe (jarum positif dan
negatif multimeter) ke masing-masing kaki
kapasitor. Pemasangan probe dapat bolak-balik
3 Mampu Memperhatikan pergerakan jarum indikator
pada multimeter
Light Dependent Resistor
No Komponen Skor
4 3 2 1
1 Mampu mengukur hambatan pada LDR dalam
keadaan gelap
2 Mampu mengukur hambatan pada LDR dalam
keadaan terang
Baterai dan Rangkaian
No Komponen Skor
4 3 2 1
1 Mampu mengukur tegangan pada baterai
2 Mengukur arus pada skema yang telah disediakan
75
Tabel 3 di atas menunjukkan komponen ranah kognitif dan
2) Jobsheet
76
sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada didalam jobsheet.
jobsheet.
a) Kompetensi
77
b) Alat dan Kelengkapannya
d. Menelaah Tes
ahli dari jurusan mekatronika dan dua guru dari jurusan video-audio.
78
yang ada sebelum tes keterampilan diujikan di lapangan. Tahap
e. Perbaikan Tes
yang masih belum baik. Ada beberapa soal sudah baik sehingga tidak
perlu direvisi, beberapa butir perlu direvisi, dan beberapa yang lain
validasi.
79
Validator Masukan Perbaikan
2. Menambahkan K3 alat ukur dan buat pengukur yang
K3 pada jobsheet ada pada jobshett telah ditambahkan dan
dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman
184
kekurangan yang telah disebutkan pada tabel 4 dan 5. Oleh karena itu,
berikut:
80
mengarah pada penulisan kalimat yang ringkas, padat, jelas, dan
dimengerti dan tidak sesuai dengan isi materi yang diujikan. Judul
bukan hanya untuk diri peserta sendiri tetapi juga untuk lingkungan
melaksanakan praktik.
multimeter digital
81
komponen elektronika pasif, aktif dan elektronika optik siswa
82
elektronika.Observer pada uji coba empiris tahap pertama berjumlah 7
orang.
relatif lama untuk memahami isi Lembar Latihan pada Jobsheet yaitu
sekitar 20-25 menit.Hal tersebut tentu melebihi dari waktu yang telah
peserta tes dalam memahami isi dan instruksi tes.Oleh karena itu,
83
yang sama menunjukkan hasil atau skor yang sama. Keandalan tes
hasil telaah ahli yaitu dua dosen jurusan Teknik Elektro dan satu
Cronbach.
tiga makna, yaitu: (1) ada tidaknya korelasi, (2) arah korelasi, dan
bawah ini menunjukkan hasil validitas butir soal uji coba tahap
pertama.
84
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Empiris Butir Soal Tahap Pertama
Correlations
Total
Pearson
Correlation N
Butir1 0.694 32
Butir2 0.756 32
Butir3 0.720 32
Butir4 0.584 32
Butir5 0.578 32
Butir6 0.776 32
Butir7 0.535 32
Butir8 0.805 32
Butir9 0.689 32
Butir10 0.409 32
Butir11 0.729 32
Butir12 0.502 32
Butir13 0.569 32
Butir14 0.569 32
Butir15 0.655 32
Butir16 0.672 32
Butir17 0.569 32
Butir18 0.585 32
Total 1 32
Suatu butir dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Nilai r
tabel sebesar 0,349. Nilai r hitung pearson semua butir soal masing-
masing > r table, sehingga dapat dikatakan bahwa semua butir soal
halaman 202.
85
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
Melalui analisis butir soal tes ini maka akan diketahui validitas dan
Tahap Pertama
Soal Reliabilitas
1 Multimeter 8 0. 897
2 Resistor 3 0. 704
3 Kapasitor 3 0.709
4 LDR 2 0.931
pada rangkaian
86
tahap pertama, instrumen tes keterampilan siswa SMK jurusan
202.
g. Perbaikan Tes
kekurangan yang ada pada perangkat tes tersebut. Oleh karena itu,
berikut:
kerja praktik dan uraian latihan (tugas). Perbaikan isi dan penulisan
87
sehingga mudah dimengerti. Untuk memahami langkah kerja dan
tes antara lain meliputi bahan dan peralatan yang harus disiapkan,
88
h. Uji Coba Empiris Tahap Kedua
Audio-Video dengan jumlah siswa 32 orang. Hasil dari uji coba tahap
Melalui analisis butir soal tes ini maka akan diketahui validitas dan
dan kedua ini yaitu satu orang tidak dapat hadir dikarenakan sakit.
berikut:
beberapa hal yang terkait dengan instruksi dan deskriptor yang ada
89
3) Pelaksanaan uji coba tahap kedua berlangsung lancar dan tertib,
Correlations
Pearson
Correlation N
Butir1 0.694 32
Butir2 0.756 32
Butir3 0.720 32
Butir4 0.584 32
Butir5 0.578 32
Butir6 0.776 32
Butir7 0.535 32
Butir8 0.805 32
Butir9 0.689 32
Butir10 0.409 32
Butir11 0.729 32
Butir12 0.502 32
Butir13 0.569 32
Butir14 0.569 32
Butir15 0.655 32
Butir16 0.672 32
Butir17 0.569 32
Butir18 0.585 32
Total 1 32
90
Dapat dilihat bahwa nilai r tabel untuk jumlah data (N) =
Kedua
Soal Reliabilitas
1 Multimeter 8 0.802
2 Resistor 3 0.748
3 Kapasitor 3 0.489
4 LDR 2 0.643
pada rangkaian
91
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas semua komponen
hubungan kuat dan dinyatakan layak atau valid dan reliable dalam
alokasi waktu pada saat uji coba empiris tahap kedua tetap relatif
lebih lama yaitu sekitar 160 menit dari alokasi waktu 140 menit
92
i. Penyempurnaan
tes sebelum masuk waktu tes. Hal tersebut tentu akan mengurangi
sebelumnya.
93
1) Multimeter
yang dicapai siswa 32.Nilai rerata ideal (M) sebesar 20 dan standar
sebagai berikut:
No Nilai Kategorisasi
1 X ≥ 26 Sangat Baik
2 22 ≤ X < 26 Baik
3 18 ≤ X < 22 Cukup
4 14 ≤ X < 18 Kurang
5 X ≤ 14 Sangat kurang
terendah yang dipeoleh siswa sebesar 13; nilai tertinggi sebesar 31.
94
3 orang atau 9,375%.Kategori sangat kurang dengan frekuensi 0.
95
Skor yang diperoleh siswa
2) Resistor
yang dicapai siswa 12 sehingga didapat nilai rerata (M) sebesar 7,5
No Nilai Kategorisasi
96
No Nilai Kategorisasi
2 8.25≤X<9.75 Baik
3 6,75≤X<8.25 Cukup
4 5,25≤X<6,75 Kurang
berikut ini
97
Tabel 13. Jumlah siswa dalam kategorisasi
98
yang dicapai siswa 12 sehingga didapat nilai rerata (M) sebesar 7,5
dan standar deviasi (SD) sebesar 1,5. Hasil analisis skor kapasitor
No Nilai Kategorisasi
99
kategori baik. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
100
4) LDR
dan standar deviasi (SD) sebesar 1. Hasil analisis skor LDR adalah
sebagai berikut:
No Nilai Kategorisasi
2 5,51≤X<6,5 Baik
3 4,5≤X<5,51 Cukup
4 3,5≤X<4,5 Kurang
101
frekuensi 16 atau 50%. Kategori cukup dengan frekuensi 2 atau
berikut ini:
102
Skor yang diperoleh siswa
Gambar 10.Histogram Kategorisasi Skor LDR
dan standar deviasi (SD) sebesar 1. Hasil analisis skor baterai dan
No Nilai Kategorisasi
1 X ≥ 6,5 Sangat Baik
2 5,51≤X<6,5 Baik
3 4,5≤X<5,51 Cukup
4 3,5≤X<4,5 Kurang
103
No Nilai Kategorisasi
5 X≤3,5 Sangat Kurang
Baik 11 34,375
104
Kategorisasi Frekuensi Proporsi
(Jumlah siswa) (%)
Cukup 4 12.5
Kurang 10 31.25
Total 32 100
sebelumnya.
105
1) Multimeter
No Nilai Kategorisasi
1 X ≥ 26 Sangat Baik
2 22 ≤ X < 26 Baik
3 18 ≤ X < 22 Cukup
4 14 ≤ X < 18 Kurang
5 X ≤ 14 Sangat kurang
106
frekuensi 0.Berdasarkan nilai rata-rata (μ= 25,03), maka dapat
berikut ini:
107
Skor yang diperoleh siswa
2) Resistor
yang dicapai siswa 12 sehingga didapat nilai rerata (M) sebesar 7,5
dan standar deviasi (SD) sebesar 1,5. Hasil analisis skor multimeter
No Nilai Kategorisasi
108
No Nilai Kategorisasi
2 8.25≤X<9.75 Baik
3 6,75≤X<8.25 Cukup
4 5,25≤X<6,75 Kurang
109
Tabel 23. Jumlah siswa dalam kategorisasi
110
3) Kapasitor
yang dicapai siswa 12 sehingga didapat nilai rerata (M) sebesar 7,5
dan standar deviasi (SD) sebesar 1,5. Hasil analisis skor kapasitor
No Nilai Kategorisasi
111
frekuensi 3 atau 9,375%.Kategori kurang dengan frekuensi 1 atau
112
4) LDR
sebagai berikut:
No Nilai Kategorisasi
2 5,51≤X<6,5 Baik
3 4,5≤X<5,51 Cukup
4 3,5≤X<4,5 Kurang
113
15,625%. Kategori kurang dengan frekuensi 6 atau 18,75%.
114
5) Baterai dan Rangkaian
dan standar deviasi (SD) sebesar 1. Hasil analisis skor baterai dan
No Nilai Kategorisasi
115
frekuensi 4 atau 12.5%.Kategori kurang dengan frekuensi 10 atau
Baik 11 34,375
Cukup 4 12.5
Kurang 10 31.25
Total 32 100
116
Skor yang diperoleh siswa
Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan pada uji coba tes tahap
pertama dan kedua. Hasil analisis dari 16 butir soal menunjukkan bahwa
butir soal tingkat kesukarannya memenuhi syarat butir soal yang baik.
Butir soal dengan nomor 1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16 kategori tingkat
No
Mean TK Kesimpulan
Soal
1 3.59 0.72 Mudah
2 3.47 0.69 Sedang
3 3.44 0.69 Sedang
4 3.53 0.71 Mudah
5 3.56 0.71 Mudah
6 3.66 0.73 Mudah
117
No
Mean TK Kesimpulan
Soal
7 3.5 0.7 Sedang
8 3.56 0.71 Mudah
9 3.59 0.72 Mudah
10 3.53 0.71 Mudah
11 3.53 0.71 Mudah
12 3.53 0.71 Mudah
13 3.25 0.65 Sedang
14 3.47 0.69 Sedang
15 3.56 0.71 Mudah
16 3.53 0.71 Mudah
Pada tahap kedua hasil analisis dari 16 butir soal menunjukkan bahwa
semuya butir soal tergolong mudah. Hal ini dikarenakan subjek penelitian
pada tahap pertama dan kedua sama. Siswa sebagian besar sudah paham
No
Mean TK Kesimpulan
Soal
1 3.78 0.76 Mudah
2 3.72 0.74 Mudah
3 3.88 0.78 Mudah
4 3.84 0.77 Mudah
5 3.91 0.78 Mudah
6 3.69 0.74 Mudah
7 3.53 0.71 Mudah
8 3.75 0.75 Mudah
9 3.75 0.75 Mudah
10 3.63 0.73 Mudah
11 3.63 0.73 Mudah
12 3.63 0.73 Mudah
13 3.63 0.73 Mudah
118
No
Mean TK Kesimpulan
Soal
14 3.66 0.73 Mudah
15 3.88 0.78 Mudah
16 3.88 0.78 Mudah
B. Pembahasan
1. Pengembangan Tes
telaah para ahli serta diuji coba empiris, sesuai dan dapat diaplikasikan
rancangan awal dari perangkat tes, terdapat cukup banyak perbaikan dan
pengembangan sebagai hasil dari uji coba rasional dan uji coba empiris
kegiatan pelaksanaan tes dapat diketahui dan dipahami oleh penguji dan
sekolah.
119
a. Validasi Ahli
lapangan, perangkat tes tersebut divalidasi oleh dua dua dosen ahli dari
rtabel. Nilai r tabel untuk jumlah data (N) = 32, df = N-2, maka
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,349. Nilai r hitung pearson semua butir
120
multimeter, 0. 704untuk resistor, 0.709 untuk kapasitor, 0.931 untuk
Momentdikatakan valid jika nilai rhitung> dari rtabel. Nilai r tabel untuk
0,349. Nilai r hitung pearson semua butir soal masing-masing > r table,
dari hasil penilaian ahli maupun uji coba empiris tahap pertama dan
pada tahap pertama dan sebesar 0.806 pada tahap kedua. Keandalan
suatu alat ukur merupakan konsistensi atau keajegan alat ukur tersebut
dalam mengukur apa yang diukur. Makin tinggi atau mendekati 1.00,
maka makin dekat nilai skor amatan ke nilai komponen skor yang
121
sesungguhnya, sehingga nilai skor amatan dapat digunakan sebagai
hati-hati.Dalam hal ini, praktisi atau guru yang menjadi penguji harus
keterampilan di sekolah.
isi hasil penilain ahli dan keandalan hasil analisis uji coba empiris.
Keandalan ini dilihat pada kesesuaian antara materi tes dengan materi
122
dikembangkan berdasarkan pada materi keterampilan yang ada pada
Alat Perbengkelan
yang mungkin didapat siswa adalah 18 dan skor tertinggi yang dicapai
sebagai berikut:
No Nilai Kategorisasi
123
Berdasarkan analisis data responden penggunaan alat
kategori baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 31 dan gambar
124
Skor yang diperoleh siswa
Gambar 17.HistogramKategorisasi Skor Semua Komponen
Alat Perbengkelan
yang mungkin didapat siswa adalah 18 dan skor tertinggi yang dicapai
sebagai berikut:
No Nilai Kategorisasi
125
No Nilai Kategorisasi
dipeoleh sebesar 33; nilai tertinggi sebesar 63. Dari analisis tersebut
126
Tabel 35. Jumlah siswa dalam kategorisasi
127
BAB V
A. Kesimpulan
dapat disimpulkan:
meliputi; spesifikasi tes, kisi-kisi tes, menulis butir soal, menelaah tes,
perbaikan tes, uji coba empiris tahap pertama, uji coba empiris tahap
kemampuan pada aspek proses yang terdiri dari lima indikator. Aspek
128
ditunjukkan dari hasil validitas empiris dengan menggunakan uji korelasi
Pearson Product Moment. Nilai r tabel untuk jumlah data (N) = 32, df =
5% diperoleh nilai r tabel sebesar 0,349. Nilai r hitung pearson semua butir
soal masing-masing > r table, sehingga dapat dikatakan bahwa semua butir
soal valid. Selain itu, keandalan tes dengan formula alpha (α)
Berdasarkan hasil uji coba empiris tahap pertama dapat dinyatakan bahwa
pada uji coba tahap pertama, instrumen tes keterampilan siswa SMK
3. Tes keterampilan secara empiris tahap kedua dilakukan pada siswa yang
sama pada saat uji coba tahap pertama. Hasil analisis butir tes telah
Moment. Nilai r tabel untuk jumlah data (N) = 32, df = N-2, maka
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,349. Nilai r hitung pearson semua butir soal
masing-masing > r table, sehingga dapat dikatakan bahwa semua butir soal
valid. Selain itu, keandalan tes dengan formula alpha (α) menunjukkan
4. Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan pada uji coba tes tahap
pertama dan kedua. Tingkat kesukaran butir soal pada tahap pertama
129
yaitu berkisar antara 0.65-0.73, sedangkan tahap kedua berkisar antara
0.71-0.78. Hasil analisis dari 16 butir soal menunjukkan bahwa butir soal
tingkat kesukarannya memenuhi syarat butir soal yang baik. Butir soal
dikarenakan subjek penelitian pada tahap pertama dan kedua sama. Siswa
6,25%.
130
keterampilan penggunaan alat perbengkelan sudah baik serta layak untuk
digunakan.
B. Saran
pada sub-bab keterampilan atau pada indikator apa saja yang sudah
seperti itu dapat digunakan sebagai umpan balik, baik pada siswa
maupun guru. Bagi siswa, umpan balik terhadap hasil tes unjuk
cepat dan akurat. Guru atau penguji hanya mengisikan skor-skor tiap
131
2. Berdasarkan pada kisi-kisi instrumen dan jobsheet lembar latihan
latihan yang lebih banyak dan variatif. Sesungguhnya hal ini dapat
C. Keterbatasan Penelitian
berikut:
pada penguji (dalam penelitian ini adalah guru dan observer). Jika
elektronika, dan atau tidak memahami perangkat tes ceara baik, maka ada
132
kemungkinan hasil pengukurannya tidah sahih. Kemampuan dan
2. Jumlah observer saat uji coba empiris tahap kedua yang tidak sesuai
dengan jumlah observer saat uji coba pertama. Hal ini disebabkan karena
satu observer sakit dan tidak dapat hadir saat uji coba kedua. Oleh karena
sebaiknya dikurang dalam hal kegiatan tata letak meja, agar waktu yang
133
DAFTAR PUSTAKA
Ika Prasetya Ningrum. (2010). Skripsi Pengembangan Tes Alat Ukur. Skripsi.
Yogyakarta: FMIPA-UNY
134
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17: 2010, Pasal 78
135