Halaman Judul

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 91

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR (612502A)

RANCANG BANGUN SISTEM MANAGEMENT PENGGUNAAN DAYA


LISTRIK POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

ADAM MEREDITA REALDO


NRP.0417040031

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. YUNING WIDIARTI, ST., MT.
ANGGARA TRISNA NUGRAHA, ST., MT.

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2021

i
TUGAS AKHIR (612502A)

RANCANG BANGUN SISTEM MANAGEMENT PENGGUNAAN DAYA


LISTRIK POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

ADAM MEREDITA REALDO


NRP.0417040031

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. YUNING WIDIARTI, ST., MT.
ANGGARA TRISNA NUGRAHA, ST., MT.

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2021

ii
(halaman senagaja dikosongkan)

iii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM MANAGEMENT PENGGUNAAN DAYA


LISTRIK POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan


Program Studi D4 Teknik Kelistrikan Kapal
Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal

Disetujui oleh Tim penguji Tugas Akhir Tanggal Ujian : .....


Periode Wisuda : ...

Mengetahui/menyetujui,

Dosen Penguji Tanda Tangan


1. Penguji 1 (.........................................................)
2. Penguji 2 (.........................................................)
3. Penguji 3 (.........................................................)
4. Penguji 4 (.........................................................)

Dosen Pembimbing Tanda Tangan


1. Dr. Yuning Widiarti, ST., MT. (.........................................................)
2. Anggara Trisna Nugraha, ST., MT. (.........................................................)

Program Studi D4 Teknik Kelistrikan Kapal


Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal
POLITEKNK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Menyetujui Mengetahui
Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi,

Hendro Agus Widodo, S.ST., MT. Dr. Yuning Widiarti, ST., MT.
NIP. 196907131995011001 NIP. 198005162006042001

iv
(halaman senagaja dikosongkan)

v
No. : F.WD I. 021
Date : 3 Nopember 2015
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Rev. : 01
Page : 1 dari 1

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Adam Meredita Realdo
NRP : 0417040031
Jurusan/Prodi : Teknik Kelistrikan Kapal/D4 Teknik Kelistrikan Kapal

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

Tugas Akhir yang akan saya kerjakan dengan judul :


RANCANG BANGUN SISTEM MANAGEMENT PENGGUNAAN DAYA
LISTRIK POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE
adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.

Surabaya,
Yang membuat pernyataan,

(Adam Meredita Realdo)


NRP. 0417040031

vi
(halaman senagaja dikosongkan)

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM
MANAGEMENT PENGGUNAAN DAYA LISTIK POLITEKNIK
PERKAPALAN NEGERI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE
DECISION TREE” dengan tepat waktu.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan baik dari segi materi, moral, motivasi, doa serta semangat
yang tiada hentinya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga, khususnya kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Sri Enami yang tiada henti terus mendoakan, memberikan
dorongan, motivasi dan semangat untuk terus berusaha serta
mendukung segala usaha yang dilakukan oleh penulis semasa kuliah
hingga penyusunan Tugas Akhir.
3. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., FRINA selaku Direktur Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
4. Bapak Hendro Agus Widodo, S.ST., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Kelistrikan Kapal PPNS yang telah memberikan semangat dan arahan
dari awal persiapan pengerjaan Tugas Akhir.
5. Ibu Dr. Yuning Widiarti, ST., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Kelistrikan Kapal dan sekaligus sebagai dosen pembimbing 1 yang
selalu meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Bapak Anggara Trisna Nugraha, ST., M.T. selaku dosen pembimbing 2
yang senantiasa membimbing dan selalu memberikan pengarahan
dalam mengerjakan Tugas Akhir dengan baik, sabar serta tulus, dan
juga telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis.

viii
7. Seluruh Staff, Dosen, dan Karyawan Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
8. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal PPNS yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis melaksanakan
studi.
9. Seluruh keluarga Himpunan Mahasiswa Teknik Kelistrikan Kapal
khususnya teman-teman D4 Teknik Kelistrikan Kapal angkatan 2017
atas segala bentuk dukungan serta kenangan perjuangan bersama
selama menjadi mahasiswa.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna. Oleh karena
itu penulis menerima segala masukan baik berupa saran maupun kritik demi
kesempurnaan laporan ini.
Demikian laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan dengan harapan
dapat bermanfaat dalam akademik baik bagi penulis sendiri maupun bagi
pembaca.

Surabaya,

Penulis

ix
RANCANG BANGUN SISTEM MANAGEMENT
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK POLITEKNIK
PERKAPALAN NEGERI SURABAYA MENGGUNAKAN
METODE DECISION TREE

Nama Mahasiswa : Adam Meredita Realdo


NRP : 0417040031
Calon Dosen Pembimbing : 1. Dr. Yuning Widiarti, ST., MT.
2. Anggara Trisna Nugraha, ST., MT.

RINGKASAN

Energi listrik telah menjadi suatu kebutuhan primer di masyarakat termasuk pada
sektor pendidikan, hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya penggunaan
peralatan listrik yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Namun hal ini tidak berbanding lurus dengan kesadaran pelajar atau mahasiswa
akan pentingnya menghemat energi, sehingga dapat merugikan bagi negara. Pada
tugas akhir ini penulis akan membuat sistem management penggunaan daya listrik
yang diperlukan untuk penghematan energi listrik pada sektor pendidikan. Konsep
tersebut dilakukan dengan cara mengatur penggunaan beban listrik sesuai dengan
penjadwalan yang telah dibuat, fungsi dari penjadwalan adalah sebagai kontrol
jika terjadi kelalaian untuk mematikan peralatan listrik. Metode yang digunakan
adalah decision tree¸ metode ini bertujuan untuk mempermudah melakukan
penjadwalan yang akan dimasukkan kedalam sistem. Sistem akan mengatur
pemakaian beban listrik dengan cara mengontrol ON atau OFF beban tersebut
sesuai jadwal yang telah dibuat, dari pengaturan beban tersebut akan dapat dibaca
penggunaan daya listrik dan juga biaya pemakaian. Selain itu Tugas Akhir ini
juga melakukan beberapa analisis terkait pembacaan sensor dengan
membandingkan menggunakan multimeter, juga membandingkan biaya
pemakaian antara sistem ini dengan tanpa menggunakan sistem. Sehingga
diharapkan hasil tugas akhir ini dapat dimanfaatkan untuk penghematan
penggunaan energi listrik.

Kata kunci : Decision Tree, IoT, Management Beban Listrik

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.....................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
RINGKASAN..........................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
1.5 Batasan Masalah........................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1. Penelitian Terdahulu..................................................................................4
2.2. Decision Tree............................................................................................5
2.2.1 Definisi Decision Tree.......................................................................5
2.2.2 Algoritma - Algoritma dalam Decision Tree.....................................6
2.2.3 Algoritma C4.5...................................................................................6
2.3 NodeMCU.................................................................................................7
2.4 Arduino Nano............................................................................................9
2.5 PZEM-004T V3.......................................................................................10
2.6 RTC DS3231...........................................................................................11
2.7 Power Supply 5V.....................................................................................12
2.8 Buck Converter LM2596.........................................................................13
2.9 Modul Relay 8 Channel..........................................................................14
2.10 Relay AC.................................................................................................14
2.11 Arduino IDE............................................................................................15

xi
2.12 MySQL....................................................................................................16
2.13 Laptop......................................................................................................17
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................18
3.1 Tahap Penelitian......................................................................................18
3.2 Tahap Identifikasi....................................................................................19
3.2.1 Identifikasi Masalah.........................................................................19
3.2.2 Penetapan Masalah...........................................................................19
3.2.3 Studi Literatur..................................................................................20
3.3 Analisa dan Kebutuhan Sistem................................................................20
3.3.1 Kebutuhan komponen......................................................................20
3.3.2 Pengumpulan Data...........................................................................21
3.4 Desain dan Perancangan Sistem..............................................................21
3.4.1 Diagram Blok Sistem.......................................................................21
3.4.2 Arsitektur Sistem..............................................................................22
3.5 Perancangan Hardware dan Mekanik.....................................................23
3.5.1 Perancangan Hardware....................................................................23
3.5.2 Perancangan Mekanik......................................................................24
3.5.3 Prinsip Kerja Alat.............................................................................25
3.6 Perancangan Wiring Elektrik...................................................................26
3.6.1 Wiring Pengujian Arduino Nano dan RTC DS 3231.......................28
3.6.2 Wiring Pengujian Arduino Nano dan PZEM 004T.........................28
3.6.3 Wiring Pengujian Arduino Nano dan Relay....................................29
3.6.4 Wiring Pengujian RTC DS 3231 dan Relay....................................29
3.7 Perancangan Software.............................................................................30
3.7.1 Penjadwalan Metode Decision Tree................................................30
3.7.2 Perancangan Interface Web..............................................................35
3.8 Analisa Data............................................................................................36
3.8.1 Nilai Persentase Error......................................................................36
3.8.2 Nilai Rata-Rata Error.......................................................................38
3.9 Kesimpulan dan Saran.............................................................................39
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................40
4.1 Pengujian Hardware................................................................................40
4.1.1 Pengujian Arduino Nano dan RTC DS 3231...................................40
4.1.2 Pengujian Arduino Nano dan PZEM 004T......................................42

xii
4.1.3 Pengujian Arduino Nano dan Relay.................................................46
4.1.4 Pengujian RTC DS 3231 dan Relay.................................................47
4.1.5 Pengujian Power Supply 5V............................................................50
4.1.6 Pengujian Buck Converter 3,3V.......................................................52
4.2 Pengujian Software..................................................................................53
4.2.1 Tampilan Website dengan RTC DS 3231........................................53
4.2.2 Tampilan Website dengan PZEM 004T...........................................55
4.2.3 Tampilan Website dengan Relay......................................................56
4.3 Pengujian Hasil........................................................................................57
4.3.1 Pengujian Mode Manual pada Website............................................57
4.3.2 Pengujian Keseluruhan Sistem Tanpa Penjadwalan........................58
4.3.3 Pengujian Keseluruhan Sistem Dengan Penjadwalan......................58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60
Lampiran 1.............................................................................................................62
Lampiran 2.............................................................................................................63

xiii
(halaman senagaja dikosongkan)

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU V3.....................................................................17


Tabel 2.2 Spesifikasi PZEM-004T V3...................................................................20
Tabel 2.3 Spesifikasi RTC DS3231.......................................................................21
Tabel 2.4 Spesifikasi Laptop..................................................................................26
Tabel 3.1 Alat dan Bahan.......................................................................................29
Tabel 3.2 Data Beban Listrik.................................................................................30
Tabel 3.3 Data Penjadwalan Beban Listrik............................................................40
Tabel 3.4 Perhitungan Algoritma C4.5 dari Data Beban Listrik...........................41
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor RTC (Jam).......................................................51
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor RTC (Tanggal).................................................51
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sensor PZEM (Tegangan)...........................................53
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sensor PZEM (Arus)...................................................54
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Sensor PZEM (Daya)..................................................55
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Relay............................................................................56
Tabel 4.7 Data Pengujian RTC dan Relay.............................................................58
Tabel 4.8 Data Pengujian RTC dan Relay.............................................................59
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Power Supply...............................................................60
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Buck Converter..........................................................62

xv
(halaman senagaja dikosongkan)

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Pohon Keputusan...................................................................6


Gambar 2.2 NodeMCU V3......................................................................................8
Gambar 2.3 Pin NodeMCU V3................................................................................9
Gambar 2.4 Arduino Nano.......................................................................................9
Gambar 2.5 Pin Arduino Nano..............................................................................10
Gambar 2.6 PZEM-004T V3.................................................................................11
Gambar 2.7 RTC DS3231......................................................................................12
Gambar 2.8 Power Supply 5V...............................................................................13
Gambar 2.9 Buck Converter LM2596...................................................................13
Gambar 2.10 Modul Relay 8 Channel...................................................................14
Gambar 2.11 Relay AC..........................................................................................15
Gambar 2.12 Tampilan Software Arduino IDE.....................................................16
Gambar 2.13 MySQL.............................................................................................16
Gambar 2.14 Acer Aspire E5-475G.......................................................................17
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian.....................................................................18
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem.........................................................................22
Gambar 3.3 Arsitektur Sistem................................................................................22
Gambar 3.4 Perancangan Hardware......................................................................23
Gambar 3.5 Rancangan Mekanik...........................................................................24
Gambar 3.6 Prinsip Kerja Alat...............................................................................25
Gambar 3.7 Wiring Elektrik Arduino....................................................................27
Gambar 3.8 Wiring Elektrik NodeMCU................................................................27
Gambar 3.9 Wiring Pengujian RTC DS 3231........................................................28
Gambar 3.10 Wiring Pengujian PZEM 004T........................................................29
Gambar 3.11 Wiring Pengujian Relay...................................................................29
Gambar 3.12 Wiring Pengujian RTC DS 3231 dan Relay....................................30
Gambar 3.13 Pohon Keputusan untuk Penjadwalan..............................................34
Gambar 3.14 Interface Web pada Komputer.........................................................35
Gambar 3.15 Interface Web pada HP.....................................................................35
Gambar 4.1 Pembacaan RTC pada Serial Monitor................................................41

xvii
Gambar 4.2 Pengujian Sensor RTC.......................................................................41
Gambar 4.3 Pengujian Sensor PZEM....................................................................43
Gambar 4.4 Grafik Pembacaan Tegangan oleh Sensor dan Multimeter................44
Gambar 4.5 Grafik Pembacaan Arus oleh Sensor dan Multimeter........................45
Gambar 4.6 Pengujian Relay.................................................................................46
Gambar 4.7 Pengujian Jadwal Hari Senin-Kamis..................................................48
Gambar 4.8 Pengujian Jadwal Hari Jum’at............................................................48
Gambar 4.9 Pengujian Power Supply dengan Multimeter.....................................51
Gambar 4.10 Pengujian Buck Converter dengan Multimeter................................52
Gambar 4.11 Tampilan Website Pengambilan Data pada Komputer.....................54
Gambar 4.12 Tampilan Website Pengambilan Data pada HP................................54
Gambar 4.13 Tampilan Website Monitoring pada Komputer................................55
Gambar 4.14 Tampilan Website Monitoring pada HP...........................................55
Gambar 4.15 Tampilan Website Mode Relay pada Komputer..............................56
Gambar 4.16 Tampilan Website Mode Relay pada HP.........................................56
Gambar 4.17...........................................................................................................57

xviii
(halaman senagaja dikosongkan)

xix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan energi listrik berkaitan erat dengan kebutuhan pokok seluruh
lapisan masyarakat, dimana hal tersebut didasari oleh kemajuan perkembangan
teknologi peralatan listrik dan tingkat konsumsi terhadap energi listrik yang terus
meningkat. Faktanya sejak tahun 2015 penggunaan konsumsi listrik nasional
menunjukkan tren yang meningkat, hingga mencapai 910 kWh/kapita, angka ini
terus mengalami peningkatan sampai tahun 2019 sebesar 1.084 kWh/kapita, dan
data terakhir berdasarkan Kementerian ESDM mencapai 1.142 kWh/kapita pada
tahun 2020. Di Indonesia khususnya, penggunaan energi listrik dilakukan dengan
sistem prabayar yaitu masyarakat diharuskan untuk membeli pulsa listrik dengan
jumlah tertentu untuk mendapatkan energi listrik. Alat yang digunakan untuk
mendistribusikan energi listrik adalah kWh meter, melalui alat tersebut
pendistribusian listrik dapat berjalan.
Seiring dengan peningkatan penggunaan terhadap energi listrik tersebut
dapat berdampak pada pemborosan energi listrik. Di sektor pendidikan
pemborosan energi listrik biasa terjadi karena adanya penggunaan yang dilakukan
secara berlebihan dan kurangnya kesadaran pelajar atau mahasiswa terhadap
upaya penghematan energi listrik, sehingga dapat merugikan bagi negara. Kondisi
lain yang dapat terjadi adalah risiko kecelakaan berupa hubung singkat, dimana
meningkatnya jumlah konsumsi terhadap peralatan listrik serta beban arus yang
berlebihan merupakan faktor pendorong adanya risiko tersebut. Sejumlah upaya
yang terus digalakkan guna mengatasi kondisi tersebut adalah dengan memonitor
dan mengontrol penggunaan energi listrik, sehingga diperlukan adanya
management penggunaan energi listrik.
Adanya hal tersebut kita dapat menentukan beban daya listrik yang akan
digunakan pada waktu tertentu dan beban listrik dapat dinyalakan atau dimatikan
secara otomatis sesuai jadwal yang telah dibuat dengan management penggunaan
daya listrik. Pada penelitian yang pernah dilakukan (Juwita et al., 2018) yaitu
management penggunaan daya listrik rumah tangga dengan menggunakan

xx
algoritma Greedy, penelitian ini sudah ada penjadwalan terhadap beban listrik,
namun belum ada pembacaan mengenai biaya pemakaian dan kontrolnya
menggunakan PLC dimana dalam segi biaya cenderung mahal. Penelitian
selanjutnya pernah dilakukan (Nugraha et al., 2019) yaitu sistem monitor dan
kontrol konsumsi listrik rumah tangga, penelitian ini belum ada penjadwalan
terhadap beban listrik dan untuk beban listrik hanya sebatas tiga alat saja.
Penelitian lebih lanjut pernah dilakukan (Tanjung et al., 2016) yaitu penentuan
daya listrik rumah tangga menggunakan metode decision tree, penelitian ini untuk
menentukan besar daya listrik rumah tangga dengan metode decision tree.
Dari beberapa literasi pendukung di atas penulis ingin membuat Tugas
Akhir berupa rancang bangun sistem management penggunaan daya listrik
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan metode decision tree.
Pengaturan kontrol beban listrik ON atau OFF menggunakan mikrokontroler dan
metode decision tree digunakan karena memudahkan penulis dalam pengambilan
keputusan secara cepat, dimana melalui kemampuannya tersebut mampu
menyederhanakan proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih
singkat.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sistem management penggunaan daya listrik
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan metode decision
tree?
2. Bagaimana cara kerja sistem management penggunaan daya listrik
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan metode decision
tree?
3. Bagaimana pengaruh sistem terhadap penghematan energi di Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya?
4. Bagaimana pembacaan biaya konsumsi listrik di Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya?

xxi
1.3 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang sistem management penggunaan daya listrik Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan metode decision tree.
2. Mengetahui cara kerja sistem management penggunaan daya listrik
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan metode decision
tree.
3. Mengetahui pengaruh sistem terhadap penghematan energi di Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
4. Mengetahui pembacaan biaya konsumsi listrik di Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa :
Pembelajaran dan penelitian lebih lanjut mengenai mikrokontroler dan
metode decision tree.
2. Bagi Masyarakat :
Memudahkan masyarakat untuk menghemat penggunaan daya listrik
secara otomatis, dengan pengambilan keputusan melalui metode decision
tree.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah digunakan dalam pengerjaan penelitian Tugas Akhir ini
sebagai berikut :
1. Penelitian ini menggunakan metode decision tree untuk menentukan
penggunaan beban listrik di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
2. Penelitian ini berfokus pada monitoring tegangan, arus, daya, energi, lama
pemakaian dan biaya waktu pemakaian peralatan listrik terhadap sektor
pendidikan.
3. Data beban listrik pada penelitian ini disesuaikan dengan ruangan M-102
gedung M di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

xxii
xxiii
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Sebelumnya telah ada penelitian terkait dengan management penggunaan
daya listrik diantaranya:
1. “Perancangan Dan Implementasi Manajemen Daya Listrik Menggunakan
Algoritma Greedy Untuk Otomatisasi Rumah” (Juwita, 2018). Penelitian ini
bertujuan membuat sistem management daya untuk menghemat penggunaan
energi listrik dengan cara memonitor dan mengontrol beban listrik dengan
menggunakan metode algoritma Greedy, PLC digunakan sebagai kontrol ON
atau OFF beban listrik dan komputer digunakan sebagai server untuk
memonitor. Pada penelitian ini sudah ada penjadwalan terhadap beban listrik,
namun belum ada pembacaan mengenai biaya pemakaian. Beberapa parameter
yang dimonitoring hanya daya, durasi waktu dan energi listrik.
2. Kemudian, ada juga penelitian lain berjudul ”Sistem Monitor Dan Kontrol
Konsumsi Listrik Rumah Tangga Berbasis IoT Dan Android” (Nugraha, 2019).
Penelitian ini bertujuan untuk menghemat penggunaan energi listrik dengan
memonitor dan mengontrol beban listrik, namun metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah Rapid Application Development (RAD), untuk mengontrol
beban listrik digunakan Arduino Uno dan untuk memonitor menggunakan
android. Pada penelitian ini belum ada penjadwalan mengenai penggunaan
beban listrik dan beban listrik hanya sebatas 3 alat. Adapun parameter yang
dimonitoring adalah tegangan, arus, energi listrik dan biaya pemakaian.
3. Lebih lanjut, ada juga penelitian lain berjudul “Penentuan Daya Listrik Rumah
Tangga Menggunakan Metode Decision Tree” (Tanjung, 2016). Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan besar daya listrik yang akan dipasang pada sektor
rumah tangga menggunakan metode decision tree, tujuan digunakan metode ini
adalah mempermudah dalam penentuan besar daya yang akan dipasang
sehingga lebih cepat.
Maka dari itu, pada penelitian ini akan dibuat rancang bangun sistem
management penggunaan daya listrik Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

xxiv
dengan metode decision tree dan parameter yang dibaca lebih kompleks yaitu
tegangan, arus, daya, energi listrik, waktu pemakaian dan biaya pemakaian
energi listrik. Serta untuk menyalakan dan mematikan beban listrik ditentukan
sesuai jadwal yang sudah dibuat atau diatur dari website secara manual.

2.2. Decision Tree


Decision Tree adalah sebuah metode yang biasa digunakan dalam
pengolahan data mengambil kesimpulan dari kumpulan data tersebut, dalam
penggunaannya dapat menggunakan beberapa algoritma yang ada. Adapun
penjelasan lebih lengkap mengenai decision tree seperti dibawah ini.

2.2.1 Definisi Decision Tree


Menurut (Setio et al., 2020) pohon keputusan (decision tree)
merupakan salah satu metode klasifikasi yang popular karena dapat dengan
mudah diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan adalah sebuah struktur
yang dapat digunakan untuk membagi kumpulan data yang besar menjadi
himpunan-himpunan record yang lebih kecil dengan menerapkan
serangkaian aturan keputusan.
Decision tree merupakan sebuah metode dengan diagram yang
memiliki bentuk seperti struktur pohon, dimana root node hanya sebagai
tujuan akhir atau keputusan yang akan diambil. Root node memiliki
beberapa cabang keluar dan tidak ada cabang masuk, pada setiap cabang
dari root node menentukan suatu pengujian terhadap atribut tersebut atau
disebut internal node. Internal node memiliki beberapa cabang keluar dan
cabang masuk, dimana cabang keluar akan menentukan kelas-kelas dari
hasil internal node atau disebut leaf node.
Decision tree digunakan untuk mengelompokkan suatu data yang
belum diketahui kelasnya, kedalam kelas yang sudah ada. Cara
pengujiannya dengan memasukkan data kedalam pohon keputusan melalui
root node dan berakhir pada leaf node, dimana leaf node akan menentukan
suatu kelas dari data tersebut. Data harus berupa data kategorik, apabila data
kontinyu harus diubah menjadi data diskrit.

xxv
Gambar 2.1 Struktur Pohon Keputusan
(Sumber: Setio et al., 2020)

2.2.2 Algoritma - Algoritma dalam Decision Tree


Ada beberapa klasifikasi pada decision tree, adanya algoritma baru
adalah hasil dari pengembangan algoritma lama yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja tersebut. Penentuan algoritma dalam decision tree
ditentukan dengan cara bergantung pada karakteristik training set-nya.
Beberapa algoritma pada decision tree antara lain: ID3, C4.5 dan CART.

2.2.3 Algoritma C4.5


Menurut (Setio et al., 2020) Algoritma C4.5 merupakan salah satu
algoritma yang dapat digunakan untuk mengkonstruksi sebuah pohon
keputusan. Algoritma C4.5 merupakan pengembangan algoritma ID3,
dimana bentuk data berupa tabel akan diubah menjadi model pohon pada
pohon keputusan. Sehingga dari model pohon tersebut akan diubah menjadi
rule dan disederhanakan.
Cara algoritma C4.5 untuk membentuk pohon keputusan sebagai berikut :
 Memilih atribut sebagai akar
 Membuat cabang untuk setiap nilai
 Membagi kasus cabang
 Mengulangi proses pada setiap cabang sampai semua kasus memiliki
kelas yang sama

xxvi
Konsep Entropy
Rumus untuk perhitungan nilai entropy, sesuai persamaan 2.1 berikut ini:
n
Entropy (S )=∑ − pi∗log 2 pi (2.1)
i=1

Keterangan:
S=himpunan kasus
A=fitur
n=jumlah partisi S
pi=proporsi dari Si terhadap S
Konsep Gain
Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada nilai gain tertinggi dari
atribut-atribut yang ada.
Rumus untuk menghitung nilai gain, sesuai persamaan 2.2 berikut ini:
n
|S i|
Gain ( S , A )=Entropy ( S )−∑ ∗Entropy ( Si ) (2.2)
i=1 |S|
Keterangan:
S=himpunan kasus
A=atribut
n=jumlah partisi atribut A
|Si|=jumlah kasus pada partisi ke-i
|S|=jumlah kasus dalam S

2.3 NodeMCU
Menurut (Satriadi et al., 2019) NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang
bersifat open source. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip (SoC)
ESP8266-12 buatan Espressif System, juga firmware yang digunakan yang
menggunakan bahasa pemrograman scripting Lua, terdapat micro USB yang
berfungsi sebagai pemrograman ataupun sumber daya listrik, dimana juga terdapat
2 tombol push button yaitu flash dan reset. NodeMCU menggunakan Lua sebagai
bahasa pemrograman, selain itu software Arduino IDE juga support terhadap
NodeMCU dengan melakukan perubahan board manager pada Arduino IDE.
Firmware keluaran dari AiThinker cocok digunakan apabila menggunakan

xxvii
software Arduino IDE karena support AT Command, untuk menggunakan tool
loader firmware yang dipilih adalah NodeMCU.

Gambar 2.2 NodeMCU V3


(Sumber: Tulle, 2017)

Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU V3

Spesifikasi Keterangan

Mikrokontroler ESP8266

Ukuran board 57 mm × 30 mm

Tegangan output 3,3 ~ 5V

GPIO 13 Pin

Kanal PWM 10 Kanal

10 bit ADC pin 1 Pin

Flash memory 4 MB

Clock speed 40/26/24 MHz

WiFi IEEE 802.11 b/g/n

Frekuensi 2,4 GHz ~ 22,5 GHz

USB port Micro USB

Card reader Tidak ada

USB to serial converter CH340G


(Sumber: Tulle, 2017)

xxviii
Gambar 2.3 Pin NodeMCU V3
(Sumber: Tulle, 2017)

2.4 Arduino Nano


Menurut (Yoga Widiana et al., 2019) Arduino merupakan sebuah jenis
board yang memanfaatkan mikrokontroller yang dengan mudah dapat di berikan
sebuah perintah logika atau pemrogramman yang mudah dipahami oleh manusia.
Arduino Nano merupakan varian dari produk papan mikrokontroler Arduino.
Arduino Nano adalah papan Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroler
Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x.
Varian ini berbagi sirkuit yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi ukuran
dan desain PCB berbeda. Arduino Nano tidak dilengkapi dengan soket catu daya,
tetapi terdapat pin untuk catu daya eksternal, atau dapat menggunakan catu daya
dari port mini USB.

Gambar 2.4 Arduino Nano


(Sumber: Yoga Widiana et al., 2019)

xxix
Gambar 2.5 Pin Arduino Nano
(Sumber: Yoga Widiana et al., 2019)

2.5 PZEM-004T V3
Menurut (Habibi et al., 2017) PZEM-004T adalah sebuah modul sensor
multifungsi yang berfungsi untuk mengukur daya, tegangan, arus dan energi yang
terdapat pada sebuah aliran listrik., dimana fungsi tersebut membuat modul
PZEM-004T cocok digunakan sebagai project pengukuran daya pada suatu
instalasi listrik rumah atau gedung.
Modul PZEM-004T menggunakan komunikasi serial TTL, dimana hal
tersebut mempermudah pemrograman dengan berbagai jenis board
Mikrokontroler seperti ESP8266, Arduino, NodeMCU, Raspberry Pi, WeMos dan
lain-lain.
Beberapa fungsi dari modul PZEM-004T sebagai berikut :
 Fungsi pengukuran (voltage / tegangan, current / arus, active power)
 Komunikasi serial TTL
 Pengukuran daya : 0 ~ 9999kW
 Pengukuran tegangan : 80 ~ 260VAC
 Pengukuran arus : 0 ~ 100A

xxx
Gambar 2.6 PZEM-004T V3
(Sumber: Alipudin & et. al, 2019)

Tabel 2.2 Spesifikasi PZEM-004T V3


Spesifikasi Keterangan

Tegangan kerja 80 ~ 260 VAC

Nilai daya 100 A/ 22000 W

Frekuensi kerja 45 ~ 65 Hz

Akurasi pengukuran 1.0


(Sumber: Alipudin & et. al, 2019)

2.6 RTC DS3231


RTC adalah singkatan dari Real Time Clock, dimana terdapat chip Maxim-
DS3231. Modul ini mengelola semua fungsi ketepatan waktu dan memiliki fitur
antarmuka I2C dua kabel sederhana sebagai penghubung dengan mikrokontroler.
Menurut (Suryanto & Rijanto, 2019) untuk menjaga atau menyimpan data
waktu yang telah dinyalakan pada modul, terdapat sumber catu daya sendiri yaitu
baterai jam kancing, serta keakuratan data waktu yang ditampilkan digunakan
osilator kristal eksternal.
Modul RTC adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan informasi
waktu dan tanggal, dimana baterai digunakan sebagai sumber daya supaya modul
tetap berjalan. Modul ini memiliki 6 terminal yaitu 4 pin utama dan 2 pin lainnya
tidak wajib digunakan, 4 pin tersebut adalah SCL, SDA, VCC dan GND.

xxxi
Gambar 2.7 RTC DS3231
(Sumber: Suryanto & Rijanto, 2019)

Tabel 2.3 Spesifikasi RTC DS3231

Spesifikasi Keterangan

Tegangan kerja 3,3 ~ 5,5V

Kelebihan Dapat beroperasi pada tegangan rendah

Konsumsi baterai 500nA

Memory chips ATC24C32

Komunikasi I2C bus interface SDA, SCL

Suhu kerja -45oC ~ 80oC

Dimensi 3,8 cm × 2,3 cm × 1 cm

Berat 10 gram
(Sumber: Suryanto & Rijanto, 2019)

2.7 Power Supply 5V


Menurut (Evanly Nurlana, 2019) catu daya atau power supply merupakan
sebuah peralatan elektronika daya yang berfungsi sebagai penyedia daya
(tegangan dan arus) untuk peralatan lainnya dengan prinsip mengubah tegangan
listrik yang tersedia dari jaringan jala-jala ke nilai yang dibutuhkan beban.
Rangkaian dari power supply memiliki fungsi sebagai pengubah tegangan AC
menjadi DC. Cara kerja dari power supply sendiri dengan menggunakan dioda

xxxii
sebagai penyearah dan kapasitor sebagai penyaring, hasil tegangan output dari
power supply ini berupa tegangan 5V.

Gambar 2.8 Power Supply 5V


(Sumber: Evanly Nurlana, 2019)

2.8 Buck Converter LM2596


Menurut (Hamdani et al., 2019) LM2596 DC-DC merupakan konverter
penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi
tegangan DC. LM2596 merupakan sebuat IC monolitik yang menyediakan fungsi
sebagai regulator switching penurun tegangan. Sehingga tegangan 5V DC yang
berasal dari power supply akan diturunkan menjadi tegangan output 3,3V, dimana
tegangan tersebut akan digunakan sebagai supply NodeMCU.

Gambar 2.9 Buck Converter LM2596


(Sumber: Hamdani et al., 2019)

xxxiii
2.9 Modul Relay 8 Channel
Modul relay merupakan saklar listrik yang dalam pengoperasiannya
memiliki prinsip elektromagnetik, dimana kontaktor memindahkan posisi ON ke
OFF atau sebaliknya. Modul relay dapat beroperasi secara otomatis berdasarkan
perintah logika yang diprogramkan, supply relay sendiri berupa tegangan 5 volt
DC. Meskipun supply berasal dari tegangan DC namun modul relay ini dapat
digunakan untuk menyalakan dan mematikan beban listrik AC.
Menurut (Sadewo et al., 2017) terdapat dua macam jenis relay yaitu:
1. Normally Close (NC) dengan kondisi awaI saklar pada posisi tertutup.
2. Normally Open (NO) dengan kondisi awaI saklar pada posisi terbuka.

Gambar 2.10 Modul Relay 8 Channel


(Sumber: Dokumen Pribadi)

2.10 Relay AC
Relay adalah komponen elektronika yang tersusun dari dua bagian utama
yaitu elektromagnet atau kumparan dan bagian mekanis. Relay menggunakan
prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak sakelar, sehingga arus kecil
dapat menghantarkan arus tegangan tinggi. Sebenarnya relay AC memiliki prinsip
kerja yang sama dengan modul relay yang membedakan adalah untuk relay AC
mendapatkan supply berupa tegangan AC.

xxxiv
Gambar 2.11 Relay AC
(Sumber: Dokumen Pribadi)

2.11 Arduino IDE


Arduino IDE adalah singkatan dari Integrated Development Environment,
merupakan sebuah software yang digunakan dalam penulisan program dan
mengunggahnya ke board Arduino. Software ini mendukung bahasa C dan C++,
dalam penyusunan kode nya harus menggunakan aturan khusus. Hampir semua
modul Arduino dapat digunakan pada software ini, karena sifatnya yang open
source. Program avrdude digunakan untuk mengubah kode sehingga dapat dibaca
menjadi file teks pada board Arduino.
Menurut (Arifin et al., 2016) Software Arduino IDE terdiri dari tiga bagian:
1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode
program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa
program yang dipahami oleh mikrokontroler.
3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memory
mikrokontroller.

xxxv
Gambar 2.12 Tampilan Software Arduino IDE
(Sumber: Arifin et al., 2016)

2.12 MySQL
Menurut (Yuliansyah et al., 2014) MySQL adalah sebuah database
manajemen sistem (DBMS) popular yang memiliki fungsi sebagai relational
database manajemen sistem (RDBMS). Selain itu software MySQL merupakan
suatu aplikasi yang sifatnya open source serta server basis data MySQL memiliki
kinerja sangat cepat, reliable dan mudah untuk digunakan serta bekerja dengan
arsitektur client server atau embedded sistems. Dikarenakan faktor open source
dan popular tersebut maka cocok untuk mendemontrasikan proses replikasi basis
data.

Gambar 2.13 MySQL


(Sumber: Yuliansyah et al., 2014)

xxxvi
2.13 Laptop
Pada penelitian ini membutuhkan laptop yang digunakan untuk membuat
dan memasukkan program ke dalam sistem, laptop juga digunakan untuk
monitoring pada penggunaan beban listrik melalui website.

Gambar 2.14 Acer Aspire E5-475G


(Sumber: Dokumen Pribadi)

Tabel 2.4 Spesifikasi Laptop

Spesifikasi Keterangan

Merk Acer Aspire E5-475G

Processor Intel Core i5-6200U

Memory 4GB (DDR4)

Model GPU NVIDIA GeForce 940MX

Baterai 4-cell Lithium Ion 2800 mAh


HDMI, USB 2.0, USB 3.0, Bluetooth,
Konektifitas Card Reader, Camera, Speaker,

Microphone
(Sumber: Dokumen Pribadi)

xxxvii
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Penelitian


Metodologi penelitian digunakan untuk menyusun kerangka dasar yang
berisi langkah-langkah dalam menyelesaikan penelitian, biasanya diuraikan dalam
bentuk diagram alir atau flowchart lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.15 Diagram Alir Penelitian

Dari Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa dalam proses pengerjaan Tugas Akhir
ini terdapat beberapa tahapan hingga selesai. Tahap pertama adalah identifikasi
masalah yang akan diangkat sebagai objek, dari identifikasi masalah tersebut akan
dicari studi literatur yang digunakan untuk menambah referensi, penunjang untuk
memahami permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menemukan solusi
dari masalah tersebut. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem

xxxviii
untuk mengetahui komponen yang digunakan dalam pembuatan sistem serta
penerapan teknologi yang digunakan, setelah mengetahui komponen yang
dibutuhkan maka dimulai melakukan perancangan sistem berupa perancangan
hardware dan software. Jika proses perancangan sistem selesai maka dilakukan
pengujian sistem apakah sistem tersebut berjalan baik, jika terdapat kendala maka
dilakukan pengecekan atau perbaikan terhadap perancangan hardware dan
software. Apabila sistem tidak ada kendala maka dilanjutkan dengan analisis data
dan penulisan buku Tugas Akhir yang terdapat kesimpulan dan saran untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.

3.2 Tahap Identifikasi


Tahap ini merupakan langkah awal dalam pelaksanaan penelitian, sehingga
dapat dilakukan identifikasi permasalahan serta tujuan yang akan dicapai. Dalam
proses ini terdapat beberapa tahapan, diantara lain:

3.2.1 Identifikasi Masalah


Tahap awal dari pengerjaan penelitian ini adalah identifikasi
masalah, dimana pada tahap ini kita melakukan pengamatan terhadap
permasalahan suatu objek yang kemudian dijadikan topik untuk
mendapatkan sebuah solusi. Penelitian ini didapat dari permasalahan yang
ada disekitar lingkungan kita, sebab itu akan dibuat Tugas Akhir dari
permasalahan ini dengan mengembangkan dari penelitian yang sudah ada.

3.2.2 Penetapan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, terdapat
rumusan masalah yang menjadi tujuan penelitian Tugas Akhir ini. Rumusan
masalah pada kali ini berkaitan dengan management penggunaan daya
listrik di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dengan metode decision
tree, adapun pembacaan parameter berupa tegangan, arus, daya, energi,
waktu pemakaian dan biaya pemakaian.

xxxix
3.2.3 Studi Literatur
Tahap selanjutnya adalah mencari dan mengumpulkan berbagai
referensi dan teori-teori yang mendukung untuk pengerjaan Tugas Akhir
sesuai dengan topik yang sudah ditentukan, tujuannya untuk mempermudah
dalam pengerjaan Tugas Akhir ini. Referensi dan teori-teori yang digunakan
dapat berbentuk jurnal, buku, katalog ataupun website yang sesuai dan
berkaitan dengan topik tersebut.

3.3 Analisa dan Kebutuhan Sistem


Analisa kebutuhan sistem adalah tahapan yang digunakan untuk
mengetahui kebutuhan sistem yang akan dibangun. Dengan memperhatikan
kebutuhan sistem dan juga pengumpulan data yang digunakan untuk sistem.
Dalam proses ini ada beberapa kebutuhan sistem, diantara lain:

3.3.1 Kebutuhan komponen


Kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan untuk perancangan
sistem dapat di lihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.5 Alat dan Bahan

No Komponen Jumlah
1 NodeMCU 1
2 Arduino Nano 1
3 PZEM-004T 1
4 RTC DS3231 1
5 Power Supply 5V 1
6 Buck Converter LM2596 1
7 Modul Relay 8 Channel 1
8 Relay AC 1

xl
3.3.2 Pengumpulan Data
Tahap ini merupakan pengumpulan data dari penelitian yang akan
dilakukan, dengan mendata beban listrik apa saja yang akan digunakan.

Tabel 3.6 Data Beban Listrik

No Beban Listrik Ruangan

1 Lampu 1
2 Lampu 2
3 Lampu 3
4 Lampu 4
5 Lampu 5 M-102
6 Lampu 6
7 Lampu 7
8 Lampu 8
9 AC

3.4 Desain dan Perancangan Sistem


Tahap ini merupakan proses desain dan perancangan sistem yang digunakan
untuk memberikan gambaran atas sistem yang dibuat pada Tugas Akhir ini,
sehingga dapat dijadikan panduan dalam pengerjaannya.

3.4.1 Diagram Blok Sistem


Tahap ini merupakan proses pembuatan dan perancangan sistem, pada
sistem ini, bagian yang termasuk kedalam input adalah modul RTC DS3231 dan
modul PZEM-004T, data dari modul akan diolah menggunakan Arduino Nano
pada bagian proses. Data hasil olahan tersebut akan dikirim ke relay untuk
menyalakan beban listrik kemudian modul PZEM juga akan membaca parameter-
parameter dari beban listrik.

41
Gambar 3.16 Diagram Blok Sistem

Dari diagram blok yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 dijelaskan bahwa
terdapat tiga komponen utama yaitu sensor untuk membaca input, controller
untuk mengolah data, dan aktuator sebagai plan yang dijalankan. Untuk sensor
yang digunakan sebagai input adalah modul RTC untuk pembacaan waktu dan
tanggal. Modul PZEM-004T sebagai sensor arus, tegangan, daya dan energi.
Sedangkan untuk kontroler yang digunakan adalah Arduino Nano, aktuator yang
digunakan adalah relay 8 channel.

3.4.2 Arsitektur Sistem


Pada tahap ini menjelaskan tentang arsitektur sistem yang akan digunakan.

Gambar 3.17 Arsitektur Sistem

42
Data yang didapat dari sensor akan dikirim melalui NodeMCU menuju
MySQL dengan perantara jaringan internet, dimana data dari NodeMCU akan
diterima oleh database dari MySQL. Selanjutnya data tersebut akan ditampilkan
di laptop dengan menggunakan website, terdapat dua mode pada database
MySQL yaitu mode otomatis dan manual. Untuk mode otomatis kontrol beban
listrik yang digunakan berasal dari data penjadwalan decision tree, sedangkan
mode manual kontrol beban yang digunakan berasal dari status relay pada
website.

3.5 Perancangan Hardware dan Mekanik


Setelah pembuatan desain dan perancangan sistem, tahap ini digunakan
untuk membuat rancangan hardware dan mekanik. Pada perancangan hardware
dan mekanik terdapat 3 tahap dan prinsip kerja pada alat tersebut.

43
3.5.1 Perancangan Hardware
Pada tahap ini dilakukan penggabungan komponen-komponen yang
dibutuhkan untuk menunjang kerja dari sistem.

Gambar 3.18 Perancangan Hardware

44
Dari Gambar 3.4 dapat diketahui bahwa perancangan hardware
menjelaskan bahwa untuk melakukan management penggunaan daya
diperlukan adanya kontrol dan monitoring, langkah pertama adalah sumber
daya harus sudah terhubung ke NodeMCU, Arduino Nano dan relay.
Pengambilan data dimulai dari modul RTC, dimana data dari modul tersebut
berupa waktu dan tanggal akan diolah di Arduino Nano dan digunakan
sebagai penjadwalan beban listrik. Selanjutnya data tersebut akan dikirim ke
modul relay 8 channel yang berfungsi sebagai kontrol ON atau OFF beban
listrik, ketika beban aktif maka modul PZEM akan membaca data berupa
tegangan, arus, daya dan energi. Semua data akan diterima dan diproses
oleh Arduino Nano kemudian dikirim ke NodeMCU, dari NodeMCU data
akan dikirim ke server melalui jaringan internet, untuk memonitoring dan
mengontrol data tersebut menggunakan laptop.

3.5.2 Perancangan Mekanik


Rancangan mekanik memiliki tujuan untuk memberikan gambaran
desain alat untuk Tugas Akhir seperti pada Gambar 3.5.

Gambar 3.19 Rancangan Mekanik

45
Pada Gambar 3.5 telah dibuat perancangan mekanik, terdapat beberapa
komponen yang terpasang yaitu:
1. Power Supply
2. Sensor RTC DS 3231
3. ESP8266
4. Sensor PZEM 004T
5. Relay AC
6. Terminal Blok
7. Arduino Nano
8. Stop Kontak
9. Relay 8 Channel

3.5.3 Prinsip Kerja Alat


Untuk prinsip kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.6.

46
Gambar 3.20 Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja alat tersebut dibagi menjadi dua, dari alat dan website.
Prinsip kerja dari alat, pertama data berupa waktu, tanggal, tegangan, arus,
daya dan energi dari modul dikirim ke Arduino Nano. Selanjutnya diolah di
Arduino Nano dan dilanjutkan ke NodeMCU, dari NodeMCU data tersebut
akan dikirim ke dalam database MySQL, pada database terdapat dua mode
apakah melakukan kontrol otomatis atau tidak. Jika ya maka data untuk
kontrol akan diambil dari penjadwalan decision tree yang sudah dibuat
untuk kontrol relay dan jika tidak maka kontrol dilakukan secara manual
dengan mengambil data dari database melalui website. Sedangkan prinsip
kerja dari website, pertama buka website yang digunakan sebagai kontrol
dan monitor. Data diambil dari database yang ditampilkan di website,
selanjutnya akan terdapat pilihan dua mode yaitu otomatis dan manual.
Apakah melakukan kontrol manual atau tidak, jika ya maka kontrol manual

47
akan dilakukan dari website untuk kontrol beban ON atau OFF, jika tidak
maka tetap mengambil data decision tree dari database. Mode manual ini
bisa digunakan ketika ada tambahan waktu saat kuliah.

3.6 Perancangan Wiring Elektrik


Rancangan wiring elektrik pada sistem ini memiliki tujuan untuk
memberikan gambaran mengenai alur elektrik yang bekerja pada sistem ini
dan juga sambungan antar komponen seperti ditunjukkan pada Gambar 3.7
untuk wiring PCB pada Arduino Nano dan Gambar 3.8. untuk wiring PCB
pada ESP8266.

Gambar 3.21 Wiring Elektrik Arduino

48
Gambar 3.22 Wiring Elektrik NodeMCU

Berdasarkan perancangan hardware yang telah dibuat, maka selanjutnya


adalah membuat rancangan wiring elektrik keseluruhan sistem yang akan
digunakan untuk pengerjaan Tugas Akhir ini. Adapun beberapa komponen
yang terpasang, antara lain:
1. NodeMCU (ESP8266)
2. Arduino Nano
3. Modul PZEM-004T
4. RTC DS 3231
5. Power Supply
6. Buck Converter
7. Relay

3.6.1 Wiring Pengujian Arduino Nano dan RTC DS 3231


Gambar 3.9 menampilkan wiring dari pengujian sensor RTC sebagai
pengingat waktu. Pengujian dilakukan dengan menyesuaikan waktu berupa
jam, hari dan tanggal yang tertampil pada serial monitor Arduino IDE
dengan waktu sebenarnya.

49
Gambar 3.23 Wiring Pengujian RTC DS 3231

3.6.2 Wiring Pengujian Arduino Nano dan PZEM 004T


Gambar 3.10 menampilkan wiring pengujian sensor PZEM yang
digunakan sebagai pembaca tegangan, arus, daya dan energi. Pengujian
dilakukan dengan melihat data pada serial monitor Arduino IDE.

Gambar 3.24 Wiring Pengujian PZEM 004T

3.6.3 Wiring Pengujian Arduino Nano dan Relay


Gambar 3.11 menampilkan wiring pengujian untuk aktuator berupa
relay. Pengujian dilakukan dengan memasukkan kondisi pada serial monitor
Arduino IDE berupa ON atau OFF dan dibandingkan dengan kondisi pada
relay.

50
Gambar 3.25 Wiring Pengujian Relay

3.6.4 Wiring Pengujian RTC DS 3231 dan Relay


Gambar 3.12 menampilkan wiring pengujian sensor RTC dan relay
yang digunakan sebagai penjadwalan kontrol beban ON atau OFF.
Pengujian dilakukan dengan memasukkan waktu ketika beban kondisi ON
dan OFF.

Gambar 3.26 Wiring Pengujian RTC DS 3231 dan Relay

3.7 Perancangan Software


Pada tahap ini dilakukan perancangan software yang digunakan dalam
sistem, ada dua hal pokok yang akan dibuat pada perancangan dilakukan pada
tahap ini. Pertama adalah membuat penjadwalan beban listrik dengan metode
decision tree, hal ini bertujuan untuk mengatur kontrol ON atau OFF beban listrik
secara otomatis. Kedua adalah perancangan interface web yang akan digunakan

51
untuk monitoring dan kontrol penggunaan daya listrik, perancangan ini bertujuan
untuk menunjukkan gambaran mengenai interface web dan kontrol penggunaan
daya listrik secara otomatis dan manual.

3.7.1 Penjadwalan Metode Decision Tree


Pada sistem ini metode decision tree digunakan sebagai jadwal untuk
mengatur penggunaan beban listrik secara otomatis. Beban listrik akan
dijadwal berdasarkan waktu pemakaian. Langkah pertama adalah membuat
penjadwalan berdasarkan hari, berikut data beban listrik berdasarkan
penjadwalan dilihat pada Tabel 3.3.

52
Tabel 3.7 Data Penjadwalan Beban Listrik
Beban Waktu
No Keadaan
Listrik Senin - Kamis Jum'at
07.51-11.30
1 Lampu 1 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
2 Lampu 2 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
3 Lampu 3 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
4 Lampu 4 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
5 Lampu 5 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
6 Lampu 6 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
7 Lampu 7 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
8 Lampu 8 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
07.51-11.30
9 AC 07.21-11.00 ON
12.11-15.50
11.31-12.10
10 Lampu 1 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
11 Lampu 2 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
12 Lampu 3 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
13 Lampu 4 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
14 Lampu 5 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
15 Lampu 6 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
16 Lampu 7 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
17 Lampu 8 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50
11.31-12.10
18 AC 11.01-07.20 OFF
15.51-07.50

Langkah berikutnya dari data Tabel 3.3 akan dibuat pohon keputusan
(decision tree) menggunakan algoritma C4.5, dengan menghitung jumlah

53
entrophy dan gain. Sehingga dalam penentuan jadwal nya akan lebih
mudah, apakah beban tersebut ON atau OFF, perhitungan dari Tabel 3.3
dengan menggunakan algoritma C4.5 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.8 Perhitungan Algoritma C4.5 dari Data Beban Listrik


Uraian Jumlah (S) ON (S) OFF (S) Entrophy Gain
Total 18 9 9 1
Beban Listrik 0
Lampu 1 2 1 1 1
Lampu 2 2 1 1 1
Lampu 3 2 1 1 1
Lampu 4 2 1 1 1
Lampu 5 2 1 1 1
Lampu 6 2 1 1 1
Lampu 7 2 1 1 1
Lampu 8 2 1 1 1
AC 2 1 1 1
Waktu 1
07.51-11.30
9 9 0 0
12.11-15.50
Senin - Kamis
11.31-12.10
9 0 9 0
15.51-07.50
Waktu 1
07.21-11.00 9 9 0 0
Jum'at
11.01-07.20 9 0 9 0

Perhitungan nilai entrophy sesuai dengan persamaan 2.1.


n
Entropy (S )=∑ − pi∗log 2 pi
i=1

ON OFF
Entropy ( S ) = ( −ON
total
∗log 2
total ) +(
−OFF
total
∗log
total )
2

Dari rumus diatas kita gunakan untuk menghitung nilai entrophy

( −918 log 189 )+( −9


Entrophy total= 2
18
log
9
18 )
=1 2

−1 1 −1 1
Entrophy lampu=( log ) +( log )=1
2 2
2 2 2 2
−1 1 −1 1
Entrophy AC=( log ) +( 2 log )=1 2
2 2 2 2

54
Entrophy 07.51−11.30 dan 12.11−15.50= ( −99 log 99 )+( −09 log 09 )=0
2 2

−0 0 −9 9
Entrophy 11.31−12.10 dan 15.51−07.50=( log )+ ( log ) =0
2 2
9 9 9 9
−9 9 −0 0
Entrophy 07.21−11.00=( log )+ ( log ) =0
2 2
9 9 9 9
−0 0 −9 9
Entrophy 11.01−07.20=( log ) + ( log ) =0
2 2
9 9 9 9

Karena semua lampu memiliki data yang sama dalam sehari yaitu dua
kali ON dan OFF maka kita hitung untuk semua lampu memiliki entrophy
yang sama.

Perhitungan nilai gain sesuai dengan persamaan 2.2.


n
|S i|
Gain ( S , A )=Entropy ( S )−∑ ∗Entropy ( Si )
i=1 |S|
Perhitungan nilai gain untuk beban listrik

( jumlah
Gain ( S , A )=Entropy ( S )−
total
L1
× entrophy L 1)

jumlah L2 jumlah L 3
−( ×entrophy L2 )−( × entrophy L 3 )
total total
jumlah L 4 jumlah L 5
−( ×entrophy L 4 )−( × entrophy L 5 )
total total
jumlah L6 jumlah L7
−( × entrophy L 6 )−( × entrophy L 7 )
total total
jumlah L 8 jumlah AC
−( × entrophy L 8 )−( × entrophy AC )
total total
Dari rumus diatas kita gunakan untuk menghitung nilai gain beban listrik

Gain ( S , A )=1− ( 182 ×1 )−( 182 ×1 )−( 182 ×1)−( 182 × 1)−( 182 × 1)−( 182 × 1)−( 182 ×1 )−( 182 ×
Perhitungan nilai gain untuk waktu Senin - Kamis

Gain ( S , A )=Entropy ( S )− ( jumlah W1


total
× entrophy W 1)

55
− ( jumlah
total
W2
× entrophy W 2 )

W = Waktu
Dari rumus diatas kita gunakan untuk menghitung nilai gain waktu Senin -
Kamis

Gain ( S , A )=1− ( 189 ×0 )−( 189 × 0)=1


Perhitungan nilai gain untuk waktu Jum’at

( jumlah
Gain ( S , A )=Entropy ( S )−
W1
total
× entrophy W 1)

jumlah W 2
−( × entrophy W 2 )
total
W = Waktu
Dari rumus diatas kita gunakan untuk menghitung nilai gain waktu Jum’at

Gain ( S , A )=1− ( 189 ×0 )−( 189 × 0)=1


Karena gain dari atribut waktu untuk hari Senin – Kamis dan Jum’at
memiliki nilai yang sama yaitu 1, maka pembuatan pohon keputusan
menggunakan atribut waktu pada root node nya, pada internal node
menggunakan atribut hari Senin – Kamis dan Jum’at, sedangkan pada leaf
node menggunakan atribut keadaan.

Dari Tabel 3.4 digunakan untuk membuat pohon keputusan (decision


tree), dengan memangkas atribut-atribut yang ada sehingga lebih mudah
digunakan. Pohon keputusan dari perhitungan algoritma tersebut dapat
dilihat pada Gambar 3.13.

56
Gambar 3.27 Pohon Keputusan untuk Penjadwalan

Pada Gambar 3.13 menjelaskan mengenai pengambilan keputusan


dengan decision tree yang digunakan untuk penjadwalan dengan
memangkas data-data yang tidak diperlukan dari Tabel 3.3 sehingga dalam
pengambilan keputusan akan lebih cepat.

3.7.2 Perancangan Interface Web


Langkah selanjutnya adalah perancanagan website padaa Gambar 3.10
adalah tampilan website yang digunakan pada Tugas Akhir ini.

Gambar 3.28 Interface Web pada Komputer

57
Gambar 3.29 Interface Web pada HP

Pada perancangan interface web ini bertujuan untuk menampilkan data-data yang
diperoleh dari sensor pada alat yang diubah ke bentuk data grafik ataupun tabel.
Terdapat beberapa tombol dan menu pada tampilan website. Beberapa fungsi
menu tersebut yaitu:
1. Beranda. Digunakan untuk menampilankan data tegangan, arus, daya,
energi, biaya pemakain dan grafik dari kWH pada waktu tersebut.
2. Relay. Digunakan untuk mengubah mode dari alat tersebut, mode manual
dan otomatis.
3. Data. Digunakan untuk menampilkan data tabel berupa tegangan, arus,
daya, energi, biaya pemakaian dan grafik kWH pada jarak waktu tertentu.
4. Pengguna. Digunakan untuk menambahkan data user.
5. Logout. Digunakan untuk keluar dari halaman tersebut.

3.8 Analisa Data


Tahap ini merupakan tahap melakukan analisa dan hasil uji coba yang telah
dilakukan, dimana data yang diperoleh dari proses kontrol dan monitoring melalui
penjadwalan akan dibandingkan dengan data yang diperoleh dan diukur secara
manual. Kemudian data yang diperoleh setelah dibandingkan akan terlihat apakah

58
terjadi pengurangan penggunaan daya energi listrik atau tidak, hal ini untuk
membuktikan apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau belum.

3.8.1 Nilai Persentase Error


Nilai persentase error merupakan nilai yang diperoleh dari hasil nilai
mutlak dari pengurangan nilai aktual (Na) dan nilai eksperimental (Ne)
dibagi dengan nilai aktual (Na) dan dikalikan dengan 100%. Rumus
perhitungan error dapat dilihat pada persamaan (3.1).

% e= |Na−Ne
Na |
×100 % (3.1)

Sebagai contoh perhitungan dapat diambil beberapa data dari masing-


masing tabel hasil pengujian.

Data pengujian tegangan pada PZEM 004T

% e=|224,3−218,8
224,3 |×100 %=2,45 %
223,4−218,6
% e=| |×100 %=2,15 %
223,4
223,6−218,7
% e=| |×100 %=2,19 %
223,6

Data pengujian arus pada PZEM 004T

% e=|0,15−0,16
0,15 |
×100 %=6,25 %

0,15−0,15
% e=|
0,15 |
×100 %=0 %

0,16−0,16
% e=|
0,16 |
× 100 %=0 %

Data pengujian daya pada PZEM 004T

% e= |30−28,7
30 |
×100 %=4,33 %

59
% e= |30−29,0
30 |
×100 %=3,33 %

Data pengujian power supply

% e=|5−5,00
5 |
×100 %=0 %

5−5,01
% e=|
5 |
× 100 %=0,2 %

Data pengujian buck converter

% e=|3,3−3,24
3,3 |
×100 %=1,82 %

3,3−3,27
% e=|
3,3 |
×100 %=0,91 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui perhitungan error dari beberapa


pengujian seperti PZEM 004T untuk data berupa tegangan, arus dan daya.
Dan error dari pengujian power supply dan buck converter. Untuk lebih
jelasnya tabel pengujian dapat dilihat pada bab 4.

3.8.2 Nilai Rata-Rata Error


Nilai rata-rata error merupakan nilai yang diperoleh dari hasil

pembagian antara jumlah nilai error ( ∑ e ) dan banyaknya data (P). Rumus
perhitungan rata-rata error dapat dilihat pada persamaan (3.2).

x́ e=
∑e
P
(3.2)
Sebagai contoh perhitungan dapat diambil data dari masing-masing tabel
hasil pengujian.

Data pengujian tegangan pada PZEM 004T

60
( 2,45+2,15+ 2,19+ 2,06+2,10+1,66+2,41+1,89+2,45+1,80 )
x́ e=
10
¿ 2,12 %

Data pengujian arus pada PZEM 004T


( 6,25+6,25+ 6,25+6,67+0+ 0+6,67+6,67+ 6,67+0 )
x́ e=
10
¿ 4,54 %

Data pengujian daya pada PZEM 004T


( 4,33+4,33+ 4,33+3,33+3,33 )
x́ e=
5
¿ 3,93 %

Data pengujian power supply


( 0+ 0,2+ 0+0,4+ 0+0,4+ 0,2+0+0+ 0,2 )
x́ e=
10
¿ 0,14 %

Data pengujian buck converter


( 1,82+0,91+0,91+1,82+0+ 0+0,91+0,3+0+ 0 )
x́ e=
10
¿ 0,67 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui nilai rata-rata error dari semua
pengujian, untuk PZEM 004T memiliki rata-rata error untuk data tegangan
2,12%, data arus 4,54% dan data daya 3,93%. Sedangkan pengujian power
supply dan buck converter memiliki rata-rata error 0,14% dan 0,67%. Untuk
lebih jelasnya tabel pengujian dapat dilihat pada bab 4.

61
3.9 Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merupakan tahap memberikan kesimpulan dari seluruh rangkaian
penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan tersebut nantinya bisa digunakan
sebagai rujukan pembuatan saran untuk dikembangkan pada penelitian
selanjutnya.

62
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab hasil dan pembahasan berisi tentang hasil pengujian komponen-
komponen penunjang Tugas Akhir beserta analisanya. Sehingga pada bab ini
dilakukan beberapa pengujian tujuannya untuk memastikan bahwa komponen
ataupun sistem yang terdapat pada Tugas Akhir ini mampu berjalan sesuai
perencanaan yang telah dibuat. Adapun beberapa pengujian tersebut diantaranya
sebagai berikut:
1. Pengujian Hardware: terdiri dari beberapa pengujian terhadap sensor,
kontroler dan aktuator.
2. Pengujian Software: terdiri dari pengujian sistem alat dengan dengan
tampilan website.
3. Pengujian Hasil: terdiri dari pengujian plan yang digunakan dalam
management penggunaan daya listrik.
Berikut merupakan penjelasan masing-masing pengujian yang dilakukan
pada Tugas Akhir ini.

4.1 Pengujian Hardware


Pada proses pengujian hardware ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keakuratan setiap komponen-komponen yang akan digunakan, serta juga dapat
diketahui berapa besar nilai error yang dihasilkan. Sehingga dapat diketahui
kelayakan dari sensor yang digunakan pada pengerjaan Tugas Akhir ini. Berikut
merupakan beberapa pengujian tingkat keakuratan komponen-komponen yang
akan digunakan.

4.1.1 Pengujian Arduino Nano dan RTC DS 3231


Pada penelitian Tugas Akhir ini, dilakukan pengujian sensor RTC
yang digunakan sebagai pengingat waktu atau pengatur jadwal. Pada
Gambar 4.1 merupakan hasil pembacaan sensor RTC oleh serial monitor,
sedangkan Gambar 4.2 merupakan gambar ketika melakukan pengujian.
Untuk Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 merupakan hasil pengujian.

63
Gambar 4.30 Pembacaan RTC pada Serial Monitor

Gambar 4.31 Pengujian Sensor RTC

Pada rangkaian ini, pin VCC dari sensor RTC dihubungkan dengan
pin 5V pada Arduino Nano. Sedangkan pin GND dari sensor juga
dihubungkan ke pin GND pada Arduino Nano. Setelah itu pin SDA pada
sensor akan dihubungkan ke pin A4 dan untuk pin SCL dihubungkan ke pin
A5.

64
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara waktu
yang tertera pada sensor dengan waktu yang sebenarnya pada laptop atau
hp. Terdapat 2 jenis pengujian pada sensor ini, yaitu berupa ketepatan
pembacaan sensor mengenai jam dan tanggal. Pada setiap jenisnya terdapat
5 kali pengujian, setelah pengujian maka dapat kita lihat apakah sensor
memiliki ketepatan dalam pembacaan waktu sesuai dengan waktu yang
sebenarnya.

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Sensor RTC (Jam)


Percobaan Waktu pada Waktu Sebenarnya
Ke- Sensor (Jam) (Jam)
1 10.52.41 10.52.52
2 10.52.42 10.52.53
3 10.52.43 10.52.54
4 10.52.44 10.52.55
5 10.52.45 10.52.56

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Sensor RTC (Tanggal)


Percobaan Waktu pada Waktu Sebenarnya
Ke- Sensor (Tanggal) (Tanggal)
1 28/04/2021 28/04/2021
2 28/04/2021 28/04/2021
3 29/04/2021 29/04/2021
4 29/04/2021 29/04/2021
5 29/04/2021 29/04/2021

Dari tabel diatas untuk pengujian mengenai jam dan tanggal, untuk
pengujian sensor berupa jam memiliki perbedaan waktu 11 detik dari jam di
laptop dan untuk tanggal memiliki ketepatan karena sudah sesuai dengan
tanggal yang sebenarnya. Meskipun memiliki perbedaan pada pengujian jam
namun masih dianggap layak karena selisihnya sangat kecil hanya 11 detik,
maka dapat disimpulkan bahwa sensor RTC ini layak digunakan untuk
Tugas Akhir.

65
4.1.2 Pengujian Arduino Nano dan PZEM 004T
Selanjutnya yaitu dilakukan pengujian sensor PZEM yang digunakan
sebagai pembaca tegangan, arus dan daya. Pada Gambar 4.3 merupakan
gambar ketika melakukan pengujian. Untuk Tabel 4.3 merupakan hasil
pengujian sensor untuk tegangan, Tabel 4.4 merupakan hasil pengujian
sensor untuk arus dan Tabel 4.5 merupakan hasil pengujian sensor untuk
daya.

Gambar 4.32 Pengujian Sensor PZEM

Pada rangkaian ini, pin VCC dari sensor PZEM dihubungkan dengan
pin 5V pada Arduino Nano. Sedangkan pin GND dari sensor juga
dihubungkan ke pin GND pada Arduino Nano. Setelah itu pin RX pada
sensor akan dihubungkan ke pin D12 dan untuk pin TX dihubungkan ke pin
D11.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai
yang tertera pada sensor dengan nilai pada multimeter. Terdapat 3 jenis
pengujian pada sensor ini, yaitu berupa pembacaan sensor mengenai
tegangan, arus dan daya. Untuk pembacaan tegangan dan arus terdapat 10
kali pengujian, sedangkan untuk pembacaan daya hanya dilakukan 5 kali
pengujian dengan menggunakan beban lampu 30 Watt.
Setelah pengujian sensor PZEM dilakukan maka selanjutnya dapat
dicari nilai presentase error (% e), yaitu dengan melakukan perkalian hasil

66
nilai mutlak dari pengurangan nilai aktual (Na) dan nilai eksperimental (Ne)
dibagi dengan nilai aktual (Na) kemudian dikalikan dengan 100% seperti
pada Persamaan (3.1). Adapun untuk mendapatkan nilai rata-rata error x́ e
adalah dengan pembagian antara jumlah nilai error (∑e) dan banyak data
(P) seperti pada Persamaan (3.2).

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Sensor PZEM (Tegangan)


Percobaan Tegangan pada Tegangan pada
Error (%)
Ke- Sensor (Volt) Multimeter (Volt)
1 218,8 224,3 2,45
2 218,6 223,4 2,15
3 218,7 223,6 2,19
4 218,8 223,4 2,06
5 218,7 223,4 2,10
6 218,9 222,6 1,66
7 218,8 224,2 2,41
8 218,4 222,6 1,89
9 218,8 224,3 2,45
10 218,6 222,6 1,80
Rata-rata error 2,12

Tabel 4.3 menampilkan pembacaan sensor PZEM dan multimeter


berupa tegangan, pada pengujian tersebut diperoleh data dengan perbedaan
tegangan sekitar 4V, dimana pembacaan tegangan pada multimeter
cenderung lebih tinggi dibandingkan sensor PZEM. Dari membandingkan
kedua data pengujian tersebut, sehinngga diperoleh rata-rata error 2,12%.

67
Gambar 4.33 Grafik Pembacaan Tegangan oleh Sensor dan Multimeter

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Sensor PZEM (Arus)


Percobaan Arus pada Sensor Arus pada Multimeter
Error (%)
Ke- (Ampere) (Ampere)
1 0,16 0,15 6,25
2 0,16 0,15 6,25
3 0,16 0,15 6,25
4 0,15 0,14 6,67
5 0,15 0,15 0,00
6 0,15 0,15 0,00
7 0,15 0,14 6,67
8 0,15 0,14 6,67
9 0,15 0,14 6,67
10 0,16 0,16 0,00
Rata-rata error 4,54

Tabel 4.4 menampilkan pembacaan sensor PZEM dan multimeter


berupa arus, pada pengujian tersebut diperoleh data dengan perbedaan arus
sekitar 0,01A, dimana pembacaan arus pada multimeter cenderung lebih
rendah dibandingkan sensor PZEM. Dari membandingkan kedua data
pengujian tersebut, sehinngga diperoleh rata-rata error 4,54%.

68
Gambar 4.34 Grafik Pembacaan Arus oleh Sensor dan Multimeter

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Sensor PZEM (Daya)


Percobaan Daya pada Name Daya pada Sensor
Error (%)
Ke- Plate (Watt) (Watt)
1 30 28,7 4,33
2 30 28,7 4,33
3 30 28,7 4,33
4 30 29,0 3,33
5 30 29,0 3,33
Rata-rata error 3,93

Dari tabel 4.5 menampilkan pembacaan sensor PZEM berupa daya,


dibandingkan dengan spesifikasi name plate pada beban yang digunakan.
Dari hasil pembandingan kedua data tersebut diperoleh rata-rata error
3,93%.

4.1.3 Pengujian Arduino Nano dan Relay


Selanjutnya yaitu dilakukan pengujian relay yang digunakan sebagai
aktuator pada sistem ini. Pada Gambar 4.6 merupakan gambar ketika
melakukan pengujian relay dalam kondisi ON semua. Untuk Tabel 4.6
merupakan hasil pengujian.

69
Gambar 4.35 Pengujian Relay

Pada rangkaian ini, pin VCC dari relay dihubungkan dengan pin 5V
pada Arduino Nano. Sedangkan pin GND dari relay juga dihubungkan ke
pin GND pada Arduino Nano. Setelah itu pin IN1, IN2 dan IN3 pada relay
akan dihubungkan ke pin A1, A2 dan A3, untuk pin IN 4, IN 5, IN 6, IN 7
dan IN 8 dihubungkan ke pin D5, D6, D7, D8 dan D9.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara status
relay yang tertera pada serial monitor dengan kondisi relay sebenarnya.
Pengujian dilakukan dengan menyalakan semua relay, kemudian
mematikannya untuk mengecek kondisi relay.

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Relay


Percobaan Ke- Relay Status Kondisi
1 1 ON ON
2 2 ON ON
3 3 ON ON
4 4 ON ON
5 5 ON ON
6 6 ON ON
7 7 ON ON
8 8 ON ON
9 1 OFF OFF
10 2 OFF OFF
11 3 OFF OFF
12 4 OFF OFF
13 5 OFF OFF
14 6 OFF OFF
15 7 OFF OFF
16 8 OFF OFF

70
Dari tabel diatas untuk pengujian relay memiliki kondisi yang baik
karena kondisi relay ketika di ON dan OFF kan sudah sesuai dengan status
pada serial monitor. Maka dapat disimpulkan bahwa relay ini layak
digunakan untuk Tugas Akhir.

4.1.4 Pengujian RTC DS 3231 dan Relay


Selanjutnya yaitu dilakukan pengujian sensor RTC dan relay yang
digunakan sebagai penjadwalan kontrol beban ON atau OFF. Pada Gambar
4.7 dan 4.8 menunjukkan gambar ketika melakukan pengujian. Untuk Tabel
4.7 dan Tabel 4.8 merupakan hasil pengujian.

Gambar 4.36 Pengujian Jadwal Hari Senin-Kamis

71
Gambar 4.37 Pengujian Jadwal Hari Jum’at

Pada rangkaian ini penghubungan pin-pin pada RTC, Arduino dan


Relay adalah dengan menggabungkan rangkaian dari percobaan
sebelumnya, yaitu pengujian RTC dan pengujian relay.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengecek kondisi ON atau OFF
relay terhadap penjadwalan dari sensor RTC, dimana sensor RTC akan
menjadi kontrol waktu untuk relay ketika ON atau OFF.

72
Tabel 4.15 Data Pengujian RTC dan Relay
Jam Relay Status Kondisi
1 ON ON
2 ON ON
07.50-11.30
3 ON ON
4 ON ON
dan 5 ON ON
6 ON ON
7 ON ON
12.10-15.50
8 ON ON
9 ON ON
1 OFF OFF
2 OFF OFF
11.30-12.10
3 OFF OFF
4 OFF OFF
dan 5 OFF OFF
6 OFF OFF
7 OFF OFF
15.50-07.50
8 OFF OFF
9 OFF OFF
Hari Senin – Kamis

73
Tabel 4.16 Data Pengujian RTC dan Relay
Jam Relay Status Kondisi
1 ON ON
2 ON ON
3 ON ON
4 ON ON
07.20-11.00 5 ON ON
6 ON ON
7 ON ON
8 ON ON
9 ON ON
1 OFF OFF
2 OFF OFF
3 OFF OFF
4 OFF OFF
11.00-07.20 5 OFF OFF
6 OFF OFF
7 OFF OFF
8 OFF OFF
9 OFF OFF
Hari Jum’at

Berdasarkan data pengujian pada tabel diatas dapat dipastikan bahwa


penjadwalan sudah dapat digunakan meskipun pada saat ON atau OFF relay
masih terdapat delay beberapa detik.

4.1.5 Pengujian Power Supply 5V


Pada Tugas Akhir ini, membutuhkan power supply dengan tegangan
output 5 VDC yang digunakan sebagai sumber tegangan untuk Arduino
Nano, dan relay seperti pada Gambar 4.9.

74
Gambar 4.38 Pengujian Power Supply dengan Multimeter

Power Supply ini nantinya akan digunakan sebagai sumber teganan untuk
Arduino Nano, buck converter dan relay. Untuk mengetahui tingkat akurasi
dan presentase error dari power supply tersebut maka dilakukan pengujian
menggunakan alat ukur multimeter. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel
4.9.

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Power Supply


Percobaan Power Supply Multimeter
Error (%)
Ke- (Volt) (Volt)
1 5,00 0,00
2 5,01 0,20
3 5,00 0,00
4 5,02 0,40
5 5,00 0,00
5
6 5,02 0,40
7 5,01 0,20
8 5,00 0,00
9 5,00 0,00
10 5,01 0,20
Rata-rata error 0,14

75
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil perbandingan dari
nilai seharusnya dan nilai hasil pengukuran multimeter mempunyai rata-rata
persentase error adalah 0,14%. Sehingga power supply layak digunakan
untuk Tugas Akhir ini.

4.1.6 Pengujian Buck Converter 3,3V


Pada Tugas Akhir ini, membutuhkan buck converter sebagai penurun
tegangan dari power supply dengan tegangan output 5 VDC menjadi
tegangan 3,3 VDC, yang digunakan sebagai sumber tegangan ESP8266
seperti pada Gambar 4.10.

Gambar 4.39 Pengujian Buck Converter dengan Multimeter

Buck Converter ini nantinya akan digunakan sebagai sumber teganan


untuk NodeMCU. Untuk mengetahui tingkat akurasi dan presentase error
dari buck converter tersebut maka dilakukan pengujian menggunakan alat
ukur multimeter. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.10.

76
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Buck Converter
Percobaan Buck Converter Multimeter
Error (%)
Ke- (Volt) (Volt)
1 3,24 1,82
2 3,27 0,91
3 3,27 0,91
4 3,24 1,82
5 3,30 0,00
3,3
6 3,30 0,00
7 3,27 0,91
8 3,29 0,30
9 3,30 0,00
10 3,30 0,00
Rata-rata error 0,67

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil perbandingan dari


nilai seharusnya dan nilai hasil pengukuran multimeter mempunyai rata-rata
persentase error adalah 0,67%. Sehingga buck converter layak digunakan
untuk Tugas Akhir ini.

4.2 Pengujian Software


Pada proses pengujian software ini bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan komunikasi mengirimkan data dari pembacaan sensor, serta
melakukan kontrol secara manual melalui website dan untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya website menampilkan data pembacaan sensor dan kontrol manual
tersebut. Berikut merupakan pengujian komunikasi dan tampilan website yang
digunakan pada Tugas Akhir ini.

4.2.1 Tampilan Website dengan RTC DS 3231


Tampilan website untuk sensor RTC menunjukkan waktu berupa
tanggal dan jam ketika melakukan pengambilan data monitoring yang
digunakan pada Tugas Akhir ini.

77
Gambar 4.40 Tampilan Website Pengambilan Data pada Komputer

Pada Gambar 4.11 juga menunjukkan delay waktu saat melakukan


pengambilan data hasil monitoring pada komputer, delay waktu yang
digunakan adalah 10 menit. Sedangkan tampilan data pada HP dapat dilihat
pada Gambar 4.12.

Gambar 4.41 Tampilan Website Pengambilan Data pada HP

78
4.2.2 Tampilan Website dengan PZEM 004T
Tampilan website untuk sensor PZEM menunjukkan data tegangan,
arus, daya, kWh dan biaya pemakaian yang digunakan pada Tugas Akhir
ini. Pada tampilan ini menunjukkan data penggunaan ketika seluruh beban
aktif atau kondisi menyala.

Gambar 4.42 Tampilan Website Monitoring pada Komputer

Pada Gambar 4.13 menunjukkan data hasil monitoring melalui


tampilan website pada komputer, sedangkan untuk tampilan website pada
HP dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.43 Tampilan Website Monitoring pada HP

79
4.2.3 Tampilan Website dengan Relay
Pada penelitian Tugas Akhir ini akan menampilkan website yaitu
aktuator relay yang digunakan untuk menunjukkan kontrol otomatis dan
manual. Dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengubah kondisi
beban apakah otomatis sesuai jadwal atau manual melalui website.

Gambar 4.44 Tampilan Website Mode Relay pada Komputer

Pada Gambar 4.15 menampilkan website relay pada komputer yang


digunakan untuk mengubah mode otomatis dan manual, sedangkan untuk
tampilan website relay pada HP dapat dilihat pada Gambar 4.16 dibawah ini.

Gambar 4.45 Tampilan Website Mode Relay pada HP

80
4.3 Pengujian Hasil
Pada proses pengujian hasil ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem
berfungsi sesuai yang diinginkan dan untuk mengetahui keberhasilan sistem ini
melakukan penghematan daya dan pembacaan biaya selama pemakaian beban
listrik. Terdapat beberapa kondisi yang digunakan pada pengujian ini, berikut
merupakan beberapa kondisi dan penjadwalan decision tree yang digunakan pada
Tugas Akhir ini.

4.3.1 Pengujian Mode Manual pada Website


Pada penelitian Tugas Akhir terdapat pengujian mode manual yaitu
melakukan kontrol ON dan OFF pada relay melalui website. Tujuannya
adalah dengan menyalakan beban listrik secara manual atau diluar dari
penjadwalan yang telah dibuat, hal ini berfungsi ketika terdapat kegiatan
diluar dari jadwal.

Gambar 4.46 Pengujian Mode Manual pada Website

Pada Gambar 4.17 menunjukkan pengujian mode manual


menggunakan beban lampu, dapat dilihat pada gambar bahwa pengujian
sudah berhasil. Ketika status pada website berada pada posisi ON beban

81
listrik menyala, sedangkan ketika status pada website berada pada posisi
OFF beban listrik mati.

4.3.2 Pengujian Keseluruhan Sistem Tanpa Penjadwalan


4.3.3 Pengujian Keseluruhan Sistem Dengan Penjadwalan
Pada penelitian Tugas Akhir ini dilakukan pengujian sistem dengan
penjadwalan metode decision tree, dimana penggunaan beban listrik
digunakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Pengujian ini bertujuan melihat
penggunaan daya, energi dan biaya pemakaian selama 1 hari penuh sesuai
penjadwalan. Pengujian pertama adalah penjadwalan hari Kamis, beberapa
sampel data hasil pengujian dapat di lihat pada Tabel 4.

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Penjadwalan Kamis

Pada Tabel 4. merupakan sampel data dari beberapa hasil pengujian,


data yang dibaca berupa arus, tegangan, daya dan energi. Sedangkan untuk
total kWh dan biaya pemakaian pada pengujian hari Kamis dapat dilihat
pada Gambar 4.

82
Pada Gambar 4. menunjukkan grafik kWh dan biaya pemakaian
pada komputer, sedangkan untuk grafik kWh dan biaya pemakaian pada HP
dapat dilihat pada Gambar 4.

Hasil pengujian beban listrik pada hari Kamis menunjukkan bahwa


total penggunaan kWh adalah 2,64 kWh dan hasil pembacaan biaya
pemakaian adalah Rp. 2.521.

83
Selanjutnya adalah pengujian penjadwalan hari Jum’at, beberapa
sampel data hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Penjadwalan Jum’at

Pada Tabel 4. merupakan sampel data dari beberapa hasil pengujian,


data yang dibaca berupa arus, tegangan, daya dan energi. Sedangkan untuk
total kWh dan biaya pemakaian pada pengujian hari Jum’at dapat dilihat
pada Gambar 4.

84
85
86
DAFTAR PUSTAKA

Alipudin, M. A., & et. al. (2019). Rancang bangun alat monitoring biaya listrik
terpakai berbasis internet of things (IOT). 1–11.
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/276/257
Evanly Nurlana, M. (2019). Pembuatan Power Supply Dengan Tegangan
Keluaran Variable Menggunakan Keypad Berbasis Arduino Uno. 8(2), 1–35.
Habibi, F. N., Setiawidayat, S., & Mukhsim, M. (2017). Alat Monitoring
Pemakaian Energi Listrik Berbasis Android Menggunakan Modul PZEM-
004T. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017, 01(01),
157–162.
Juwita, P. S., Susanto, E., & Halomoan, J. (2018). Perancangan Dan Implementasi
Manajemen Daya Listrik Menggunakan Algoritma Greedy Untuk
Otomatisasi Rumah. TEKTRIKA - Jurnal Penelitian Dan Pengembangan
Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik, Dan Elektronika, 2(2), 19–25.
https://doi.org/10.25124/tektrika.v2i2.1677
Nugraha, A., Cahyadi, D., Oktarina, D., Handayani, D., Studi, P., & Informatika,
T. (2019). Sistem Monitor Dan Kontrol Konsumsi Listrik Rumah Tangga.
8(01), 9–16.
Sadewo, A. D. B., Widasari, E. R., & Muttaqin, A. (2017). Perancangan
Pengendali Rumah menggunakan Smartphone Android dengan Konektivitas
Bluetooth. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer,
1(5), 415–425.
Satriadi, A., Wahyudi, & Christiyono, Y. (2019). Perancangan Home Automation
Berbasis NodeMCU. Transient, 8(1), 64–71.
Setio, P. B. N., Saputro, D. R. S., & Bowo Winarno. (2020). Klasifikasi Dengan
Pohon Keputusan Berbasis Algoritme C4.5. PRISMA, Prosiding Seminar
Nasional Matematika, 3, 64–71.
Suryanto, M. juhan dwi, & Rijanto, T. (2019). Rancang Bangun Alat Pencatat
Biaya Pemakaian Energi Listrik pada Kamar Kos Menggunakan Modul
Global System For Mobile Communications (GSM) 800L Berbasis Arduino
Uno. Jurusan Teknik Elektro, 8(1), 47–55.

87
Tanjung, Y. P., Sentinuwo, S. R., & Jacobus, A. (2016). Penentuan Daya Listrik
Rumah Tangga Menggunakan Metode Decision Tree. Jurnal Teknik
Informatika, 9(1). https://doi.org/10.35793/jti.9.1.2016.14141
Yoga Widiana, I. W., Raka Agung, I. G. A. P., & Rahardjo, P. (2019). Rancang
Bangun Kendali Otomatis Lampu Dan Pendingin Ruangan Pada Ruang
Perkuliahan Berbasis Mikrokontroler Arduino Nano. Jurnal SPEKTRUM,
6(2), 112. https://doi.org/10.24843/spektrum.2019.v06.i02.p16
Yuliansyah, H., Studi, P., Informatika, T., & Ahmad, U. (2014). Perancangan
Replikasi Basis Data Mysql Dengan Mekanisme Pengamanan Menggunakan
Ssl Encryption. Jurnal Informatika Ahmad Dahlan, 8(1), 102982.
https://doi.org/10.12928/jifo.v8i1.a2081

88
Lampiran 1

89
Lampiran 2

90
Lampiran 3

91

Anda mungkin juga menyukai