MODUL MTMTK Untuk Observasi
MODUL MTMTK Untuk Observasi
MODUL MTMTK Untuk Observasi
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Naning Kusdiningsih, S.Pd.
Instansi : SD Negeri Karang Jalak II
Tahun Penyusunan : Tahun 2024
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Matematika
Fase / Kelas : A/1
Materi : Pengurangan (1)
Alokasi Waktu : Jam ke-2
B. KOMPETENSI AWAL
Mengetahui konteks yang digunakan pada metode pengurangan (sisa).
Memahami bahwa rumus diekspresikan menggunakan simbol pengurangan.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri
Bernalar Kritis
Bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Belajar
Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I, Penulis: Tim Gakko Tosho
Penyadur: Wahid Yunianto. dan laptop, LCD projector dan Internet.
Gambar gantung, balok (atau kancing), benda untuk meletakan balok (piring kertas dan
lainnya), potongan model peraga (mobil), perangkat lunak terlampir.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal
F. MODEL PEMBELAJARAN
Tatap Muka (TM)
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran :
Sasaran Unit Pembelajaran
Mengetahui konteks yang digunakan dalam pengurangan dan memahami makna pengurangan.
Menilai konteks pengurangan dari gambar dan kalimat.
Dapat menghitung pengurangan untuk angka di bawah 10.
Mengekspresikan dan membaca konteks yang digunakan pengurangan pada rumus.
Kegiatan Inti
1. Lihat gambar lalu diskusikan
Menempelkan gambar ilustrasi di papan tulis. Mendiskusikan seperti
apa konteksnya.
Melihat mobil yang pergi dari tempat parkir, lalu membuat cerita sisa.
"awalnya, empat mobil diparkir di tempat parkir. Dua mobil keluar. Sisanya dua."
Menempel gambar ilustrasi (2) di papan tulis. Mendiskusikan seperti
apa konteksnya..
2. Mengoperasikan benda sambil menyesuaikan cerita
Membiarkan siswa mengoperasikan benda, sambil menceritakan konteks soal (1)
dan (2).
Mendapatkan gambaran tentang pengurangan dengan benar-benar menggunakan
kata "ambil".
3. Memahami konteks soal dan mendiskusikan pengalaman tentang menangkap ikan
dan lainnya.
Rekatkan diagram gantung akuarium di papan tulis, lalu tempelkan model peraga
5 ikan emas di dalamnya.
Berapa banyak ikan emas yang ada di akuarium?
Pertama-tama, pahami bahwa ada 5 ikan emas di akuarium.
Gunakan jaring model potongan untuk menyendok ikan emas di akuarium.
Apa yang anda coba lakukan dengan 5 ikan emas di akuarium?
Pahami konteks mengambil ikan emas di akuarium dengan jaring.Pahami
konteks mengambil ikan emas di akuarium dengan jaring.
Sembunyikan akuarium dengan kertas, agar kelima ikan emas tidak
terlihat. Kemudian, tunjukkan keadaan di mana 2 ikan emas tersebut telah
diambil. Hal yang perlu diingat
Alasan menyembunyikan akuarium dengan kertas adalah agar siswa tidak
mungkin menebak jumlah ikan emas yang
tersisa di akuarium dari gambar setelah diambil. Jadi inilah alasan mengapa tidak
ada gambar akuarium setelah disekop pada ilustrasi di 1.
Pindahkan benda di atas ikan emas dan bicarakan dengan temanmu.
Letakkan balok pada ilustrasi akuarium di buku ajar dan lakukan
eksperimen berpikir untuk menemukan jumlah ikan emas yang tersisa..
4. Mencocokkan benda dengan jumlah ikan emas dengan menggerakkan balok tersebut.
Dengan menggunakan balok sebagai pengganti ikan emas, siswa kemudian
berbicara dengan teman-temannya.
Mengoperasikan benda dan mengekspresikannya dengan kata-kata dan gambar.
Gambar
kata-kata "jika Anda mengambil 2 dari 5, sisanya adalah 3."..
5. Mengetahui bagaimana menjelaskan "5 – 2 = 3".
Memberitahu istilah "pengurangan" dan cara menulis jawaban, cara menulis
simbol dan cara membaca rumus.
Referensi
Tentang Konteks Pengenalan Metode Pengurangan
(1) Ketika metode pengurangan digunakan Pada unit ini,
• Karena jumlah pertama cukup besar, kemudian setelah dikurangi dari kuantitas
awal, lalu sisa kemudian dipertanyakan. (sisa)
• saat mencari perbedaan antara dua besaran angka.
(selisih) Mempelajari tentang kedua konteks di atas.
(2) Berniat untuk menyajikan 3 gambar pada soal (1) dan (2).
Tujuannya agar siswa dapat berbicara dengan melihat 3 buah gambar "pertama, kenapa dan,
apa yang terjadi". Lalu apakah masih ada sisa atau tidak, jika melihat dari gambar langsung
ketahuan. Siswa secara intuitif akan melihat gambar yang ketiga, dan menyadari angka
yang tersisa.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui selebihnya (jawaban) dan bertanya mengapa hal
itu ditanyakan. Dengan kata lain, penting untuk bisa menjelaskan fenomena yang
digambarkan pada gambar kedua.Oleh karena itu, penting untuk mengetahui selebihnya
(jawaban) dan bertanya mengapa hal itu ditanyakan. Dengan kata lain, penting untuk bisa
menjelaskan fenomena yang digambarkan pada gambar kedua.
Referensi
Tentang Konteks Pengenalan Metode Pengurangan
Yang penting adalah berpikir mengenai hitungan. Mampu berhitung bukan hanya tentang
mampu memproses angka sesuai dengan prosedur yang ditetapkan saja. Tetapi berhitung
adalah memikirkan sendiri proses mengolah angka, atau berpikir apa makna dari hitungan
itu sendiri. Berpikir tentang cara menggunakan aturan penghitungan dan karakter angka
yang telah diketahui sendiri. Kekuatan itu adalah kekuatan berhitung. Kami tidak ingin sisa
memiliki pandangan belajar bahwa ada metode penghitungan yang tetap dan siap pakai di
luar sana, tetapi berusaha mengajarkan kepada siswa untuk mendapatkannya adalah dengan
belajar berhitung. Kami ingin siswa dibesarkan memiliki sikap dan keyakinan bahwa mereka
harus memikirkan cara berhitung dan membuatnya sendiri.
Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan pembelajaran bahwa Dengan meminta siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya terkait dengan materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Guru Bersama siswa menutup kegiatan dengan doa dan salam
E. ASESMEN / PENILAIAN
Performa ( presentasi )
Tertulis
Remedial
Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
Referensi
Tentang Konteks Pengenalan Metode Pengurangan
Yang penting adalah berpikir mengenai hitungan. Mampu berhitung bukan hanya tentang
mampu memproses angka sesuai dengan prosedur yang ditetapkan saja. Tetapi berhitung
adalah memikirkan sendiri proses mengolah angka, atau berpikir apa makna dari hitungan itu
sendiri. Berpikir tentang cara menggunakan aturan penghitungan dan karakter angka yang
telah diketahui sendiri. Kekuatan itu adalah kekuatan berhitung. Kami tidak ingin sisa
memiliki pandangan belajar bahwa ada metode penghitungan yang tetap dan siap pakai di luar
sana, tetapi berusaha mengajarkan kepada siswa untuk mendapatkannya adalah dengan belajar
berhitung. Kami ingin siswa dibesarkan memiliki sikap dan keyakinan bahwa mereka harus
memikirkan cara berhitung dan membuatnya sendiri.
D. DAFTAR PUSTAKA