Rangkuman Materi 2 Sim

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Tugas Merangkum

Sistem Informasi Manajemen

NAMA : SARWATI
NIM : 143009344321131
PRODI : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PORT NUMBAY


JAYAPURA, PAPUA
RANGKUMAN MATERI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen merupakan perpaduan antara Sumber Daya Manusia dan
aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali
data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan sebuah perusahaan.

 Fungsi Sistem Informasi Manajemen


1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai.
2. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
3. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
4. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
5. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi
dan teknologi baru.

 TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN


o Lingkungan Perusahaan
Dalam dunia usaha keberadaan sistem informasi sebagai salah satu komponen
yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan itu sendiri. Kedua domain ini
memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia
usaha tersebut. Manajemen dalam menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut
perusahaan sebagai penggerak (drive) terhadap sistem informasi bisnis, sedangkan sistem
informasi perusahaan akan menjadi penentu (enabler) kinerja perusahaan tersebut.
 Keunggulan Bersaing Perusahaan
Banyak pendapat mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan salah satu senjata
persaingan, hal ini tidak perlu diragukan lagi karena saat ini teknologi informasi telah
menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional perusahaan.
Sebagai salah satu contoh perusahaan biro perjalanan bekerja sama dengan pihak
perbankan untuk menggunakan sebuah kartu kredit sebagai alat pembayaran atas jasa yang
ditawarkan dari perusahaan biro perjalanan tersebut.

 Peranan Jaringan Komunikasi dalam Perusahaan


Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh teknologi informasi dalam sebuah perusahaan
adalah pembentukan jaringan komunikasi antar perusahaan untuk meningkatkan efesiensi
dan efektivitas. Fenomena kerja sama antar perusahaan yaitu bekerja sama untuk menghadapi
perusahaan yang lebih baik.

 Teknologi Informasi sebagai Aset Utama Perusahaan


Kecepatan perkembangan teknologi informasi sangat tinggi sehingga sangat sulit bagi
perusahaan menyusun strategi dalam mempertahankan eksistesinnya dalam jangka panjang.
Ada tiga kunci utama yaitu ; Sumber daya manusia, Teknologi dan Relasi.

 Manajemen Supply Chain dan Sistem Informasi Korporat Terpadu


- Sistem informasi terpadu
- Arsitektur sistem informasi korporat terpadu
- Strategi membangun sistem informasi terpadu korporat terpadu

 STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN YANG BERFOKUS MASA DEPAN


o Kesimpulan pokok strategi
- Merupakan satu kesatuan rencana organisasi yang komprehensif dan terpadu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi;
- Penyusunan strategi diperlukan analisis lingkungan
- Pencapaian tujuan organisasi berbagai pilihan alternatif yang harus dipertimbangkan
- Strategi yang telah dipilih akan diimplementasikan oleh organisasi dan memerlukan
evaluasi.

 Peran Teknologi Informasi


Teknologi informasi merupakan manifestasi perkembangan ilmu atau teori informasi.
Perkembangan teknologi informasi dalam bentuk sistem aplikasi, sistem operasi maupun
perangkat keras dalam decade terakhir ini sangat pesat sehingga mengakibatkan peningkatan
secara eksponensial kuantitas pengetahuan sebagai hasil transformasi informasi, transformasi
yang dimaksud adalah produk manusia dengan tanpa bantuan teknologi informasi.

 Transformasi Informasi sebagai Pengetahuan


Informasi dapat ditransformasikan menjadi pengetahuan (knowledge) setelah informasi
yang satu dengan yang lainnya dipahami dalam kerangka pola maupun prinsip
keterkaitannya. Metode mentransformasikan informasi pada individu tergantung kepada hasil
pembelajaran sebelumnya dalam bentuk pengalaman kognitif (akumulasi pengetahuan),
psikomotor (keterampilan motoric), dan afektif (tingkah laku). Baik individu maupun
organisasi keduanya harus belajar dan berfungsi dalam mentransformasikan informasi
pengetahuan.

 TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF PERUSAHAAN


Teknologi informasi (TI) merupakan sebutan lain dari teknologi komputer, yang
dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi sebuah
perusahaan. TI ini terus mengalami perkembangan baik dari bentuk, ukuran, kecepatan, dan
kemampuan untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer. Perkembangan itu
disebabkan tingginya tingkat persaingan antar produsen processor komputer seperti intel,
Motorola, apple, DEC dan lainnya.

 Gelombang Inovasi Teknologi


Menurut Budi Sutedjo (2012:49) Gelombang teknologi informasi yang berbasis internet
berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
- Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan
memperkecil biaya. Bagi organisasi yang mulai menerapkan teknologi tersebut akan
melakukan otomatisasi kegiatan rutinnya, seperti surat menyurat, slide presentasi,
pembuatan tabel dan neraca. Aplikasi yang digunakan antara lain Word, Excel, Power
Point dan Acces.
- Gelombang kedua; TI difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan
komputer melalui Pembangunan jaringan komputer. Jaringan ini dibangun dengan cara
menghubungkan komputer-komputer dengan menggunakan kabel dan card jaringan
sehingga printer, harddisk dan peralatan lain dapat digunakan secara serempak. Jaringan
ini dapat menghemat biaya investasi dan mempercepat distribusi data dan informasi.
- Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat Pembangunan
program sistem informasi. Seperti pada sebuah Universitas membangun jaringan sistem
informasi pelayanan administrasi akademik, sistem informasi pelayanan administrasi
keuangan maupun sistem informasi pelayanan umum, yang kesemuanya berbasis
teknologi informasi dan menguntungkan bagi pihak Universitas maupun mahasiswa yang
dilayani.
- Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan dari
data kualitatif. Seperti Pembangunan sistem pendukung keputusan (DSS/Decision
Support System) bagi penerimaan pegawai, Penilaian prestasi pegawai, peningkatan
jenjang karir pegawai dan lain sebagainya (back office).
- Gelombang kelima, TI difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui
pengembangan jaringan internet. Membangun eksplorasi besar-besaran terhadap internet.
Maka dalam hal ini lahirlah dalam dunia bisnis apa yang disebut electronic Business (e-
Business), e-Commerce yang mampu menjangkau konsumen lokal, nasional maupun
global yang tanpa batas.
- Gelombang keenam, TI yaitu mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless).
Sistem tersebut memungkinkan seseorang mengakses internet melalui komputer yang
terhubung ke telepon selular. Bahkan masa yang akan datang internet dapat diakses
langsung lewat ponsel. Gelombang inovasi ini menunjukkan bahwa TI dapat digunakan
untuk komunikasi efektif dengan konsumen dan mitra kerjanya.
 Sinergi Positif dan Negatif Sistem Informasi dan Strategi Perusahaan
Dalam menyusun sebuah perancangan strategi perusahaan, salah satu pekerjaan yang
harus dilakukan adalah membuat portofolio operasional perusahaan dan merekomendasikan
strategi yang cocok untuk setiap perusahaan. Portofolio tersebut dibangun dengan
mempertimbangkan berbagai hal seperti kinerja keuangan perusahaan, posisi kompetitif
perusahaan, perkiraan kondisi masa depan dan berbagai aspek lainnya. Sinergi negatif dan
positif antara sistem informasi dengan strategi perusahaan. Pada gambaran pertama sistem
informasi tidak mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan dalam proses pembuatan keputusan karena tidak didukung oleh sistem informasi
yang ada. Dalam konsep sistem informasi yang sudah di kenal sejak lama, informasi sangat
berperan dalam membuat keputusan, termasuk di dalamnya keputusan strategi.
Ketidakmampuan sistem informasi perusahaan untuk menyajikan informasi yang di butuhkan
akan membawa dampak terhadap strategi perusahaan. Dampak yang dihasilkan adalah
strategi perusahaan yang meragukan pengambilan keputusan, karena disusun berdasarkan
informasi yang terbatas dan inilah sinergi negatif yang dihasilkan.
Sedangkan sinergi positif adalah sinergi antara sistem informasi yang disajikan dengan
baik serta pemahaman strategi perusahaan yang memadai. Keduanya akan menghasilkan
sebuah strategi perusahaan yang baik dan bias dipertanggungjawabkan.

 Pendekatan Human-Centered dalam Manajemen Perusahaan


Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam berbagai bidang kehidupan mengalarai kemajuan yang sedemikian pesat.
Tidak terkecuali kemajuan ilmu pengetahuan di bidang bisnis yang telah memunculkan
konsep dan strategi baru. Konsep dan strategi baru ini kemudian diterapkan dalam praktek
oleh beberapa perusahaan yang mempunyai peluang untuk memanfaatkan keampuhan
konsep dan strategi tersebut. Selain itu, penerapan salah satu konsep dan strategi yang
diterapkan dalam perusahaan akan berpengaruh pada keseluruhan sistem perusahaan tersebut.
Munculnya berbagai konsep dan strategi pada perusahaan, berkaitan dengan situasi
persaingan antara perusahaan yang ada. Namun munculnya fenomena persaingan tersebut
dipicu oleh cepatnya perkembangan dan perubahan teknologi informasi yang semakin
mutakhir. Untuk mampu menguasai teknologi informasi yang optimal, setidaknya diperlukan
prasyarat umum yang meliputi kesiapan baik sumber daya manusia maupun sumber daya
material. Kesiapan sumber daya bukanlah sesuatu yang mudah untuk dipenuhi, oleh
karenanya bagi perusahaan harus mencari alternatif tertentu yang paling menguntungkan dan
tepat guna.

 Keamanan Sistem Informasi, Moral, Etika dan Hukum Teknologi Informasi


- Keamanan Sistem Informasi
Keamanan sistem informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk menjamin
keutuhan data dan kualitas informasi yang dihasilkan. Beberapa prosedur yang telah
dirumuskan untuk melindungi data dan informasi, baik dari faktor kesengajaan maupun
masalah teknis dan etika yang diperkirakan dapat merusak , menghilangkan atau
menghambat distribusi data dan informasi tersebut.

- Moral, Etika, dan Hukum Teknologi Informasi


Menurut McLeod dalam Budi Sutedjo (2011:90) Moral merupakan kebiasaan
dalam mempercayai perilaku baik atau buruk, oleh sebab itu moral merupakan institusi
sosial yang memiliki Sejarah dan sederetan peraturan dimana semua individu harus
mempunyai tanggung jawab terhadap perilaku masyarakatnya, moral tersebut
mempelajari aturan-aturan tentang perilaku sejak seseorang masig kecil.
Isu etika yang paling penting antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual,
seperti penggunaan software bajakan, bom e-mail, hacker, cracker, privacy, kebebasan
melakukan akses pornografi dan hukum teknologi informasi. Akhir-akhir ini banyak
forum-forum diskusi yang mendorong pembentukan hukum teknologi informasi yang
diharapkan akan menjadi fondasi untuk mengelola komunitas internet.
Hukum merupakan aturan formal tentang perilaku, wewenang atau kekuasaan,
pemerintahan yang menentukan subjek atau kewarganegaraan. Teknologi informasi yang
digunakan dalam sebuah perusahaan merupakan petunjuk bagi seorang pimpinan dan
bawahannya yang harus memiliki nilai moral, etika, informasi khusus serta sebagai
bentuk aplikasi penegakkan hukum. Oleh karena itu penggunaan teknologi informasi
dalam setiap aktivitas organisasi, terutama perusahaan memerlukan budaya etika yang
lebih baik, di mana perusahaan merupakan sentral etika yang dijadikan contoh bagi
karyawan dan seluruh unsur manusia yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
 APLIKASI TQM DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
o Filosofi Total Quality Management (TQM)
Konsep Total Quality Management pertama kali dikemukakan oleh Nancy
Warren, seorang Behavior Scientist di United States Navy (Walton dalam Bounds, et al.,
2004).

 Pilar Total Quality Management (TQM)


Bill Creech, seorang mantan jendral berbirintang empat, berhasil menerapkan berbagai
prinsip TQM pada United States Air Force semasa perang teluk. Prinsip yang digunakannya
dikenal dengan istilah “Lima Pilar TQM” yang terdiri atas Produk Proces, Organisasi,
pemimpin dan Komitmen (Creech, 2006).

 Kendala-kendala Potensial Penerapan TQM


Kecenderungan yang terjadi pada dunia bisnis saat ini mengindikasikan bahwa
persaingan antar perusahaan dalam merebut peluang dasar semakin ketat. Oleh karena itu
setiap perusahaan dituntut untuk terus memperkuat bangunan yang berbasis persaingan.
Untuk memiliki basis persaingan yang kuat perusahaan memerlukan alat, metode, atau
prinsip-prinsip yang akurat. Banyak perusahaan yang memperoleh keberhasilan karena
menerapkan Total Quality Management (TQM).

 Keterkaitan TQM dan QWL Dalam Perusahaan


Efektivitas organisasi perusahaan tidak dapat dicapai tanpa orang-orang yang memiliki
kemampuan dan komitmen sepenuhnya terhadap semua, hirarki organisasi. TQM adalah
suatu peralihan proses yang dikendalikan oleh pengendalian eksternal melalui kepatuhan
terhadap prosedur dalam proses perbaikan kebiasaan yang ditanamkan dalam kultur
organisasi. TQM berorientasi pada pelanggan dan secara terus menerus meningkatkan
kualitas. Pandangan ini menunjukkan bahwa TQM adalah konsep yang memiliki jangkauan
luas dan mengandung dua unsur yang saling ketergantungan yaitu kultur organisasi dan
sejumlah konsep baru.
Keterkaitan TQM dan QWL (Quality of Working Life) dapat dijelaskan sebagai berikut :
TQM pada dasarnya adalah QWL. Maka QWL merupakan kultur berbasis keterlibatan.
Dalam QWL terletak sumber utama kesulitan penerapan TQM. Menurut pendapat Plowman
(1990) perilaku manejemen menunjukkan bahwa lembaga mengalami masalah dalam
mengembangkan kualitas total, karena menghadapi berbagai permasalahan. Dari sejumlah
permasalahan tersebut perubahan kultural diidentifikasikan sebagai permasalahan utama.
Hambatan kultural merupakan ketidakselarasan hubungan fungsional, komunikasi yang
buruk di antara fungsi organisasi. Dan sikap manajemen terhadap staf yang memperlakukan
staf seolah-olah tidak mampu berpikir.

 Pendekatan Kualitas Perusahaan Jasa (Kualitas Pelayanan).


Mengevaluasi kualitas layanan jasa diperlukan pendekatan yang komprehensif, karena
jasa memiliki karakteristik cukup komplek dibanding produk yang berwujud. Karena jasa
pada modal, investasi bidang jasa yang berkualitas dan memiliki value dari pengguna jasa,
saat ini di butuhkan modal yang sangat besar di samping padat karya (memerlukan tenaga
SDM) yang memiliki dedikasi, kapabilitas, maupun skill yang spesifik. Terdapat dua
pendekatan untuk memberikan pelayanan yang bermutu kepada pengguna jasa yaitu :
- Pendekatan Service Triangle (Segitiga layanan)
- Total Quality service(TQS)

 Upaya-upaya Perbaikan Layanan pada Perusahaan


Upaya perbaikan layanan pada perusahaan tidak sederhana yang dipikirkan, karena
masalah layanan yang tampak belum tentu merupakan permasalahan yang sebenarnya, bisa
jadi persoalan yang tampak hanya merupakan gejala dari persoalan lain yang tidak tampak.
Kesadaran akan kualitas dalam perusahaan tergantung kepada faktor intangibles,
terutama sikap manajemen tingkat atas pimpinan perusahaan terhadap kualitas produk / jasa
perusahaan. Pencapaian tingkat kualitas bukan hasil penerapan jangka pendek untuk
meningkatkan daya saing, melainkan melalui implementasi TQM yang mensyaratkan
kepemimpinan yang kontinyu.
Dalam konteks TQM, pemimpin perlu memiliki karakteristik pribadi yang mencakup :
dorongan, motivasi untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, inisiatif,
kreativitas/originalitas, adaptabilitas/fleksibilitas, kemampuan kognitif, pengetahuan dan
kharisma.
Kepemimpinan transformasional yang dikembangkan pada tingkat pimpinan selanjutnya
disebarluaskan keseluruh jajaran perusahaan. Hanya melalui difusi ini perusahaan dapat
menanamkan nilai-nilai TQM yang merembes melewati batas-batas tradisional dengan
stakeholder eksternal.
Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta yang nyata tentang kualitas yang
didapatkan dari berbagai sumber di seluruh jajaran organisasi. Jadi tidak semata-mata atas
dasar intuisi, praduga atau organizational politics. Berbagai alat telah dirancang dan
dikembangkan untuk mendukung pengumpulan dan Analisa data, serta pengambilan
keputusan berdasarkan fakta. Diantaranya ada 7 alat statistic utama yang melandasi
Statistical Process Control (SPC) yaitu : Diagram sebab akibat, check sheet, Diagram pareto,
Run Chart, Histogram dan Scatter Diagram.

 KERANGKA KERJA TIM DALAM MANAJEMEN PERUSAHAN


Tim kerja adalah asset yang tidak ternilai bagi sebuah perusahaan. Sebab, di tangan
kelompok yang terdiri dari beberapa orang inilah nasib perusahaan ditentukan. Jika tim
bekerja efektif, perusahaan tumbuh dengan baik seperti diharapkan. Tugas seorang pemimpin
adalah membina mereka agar dapat menampilkan produktivitas yang maksimal dengan
memberinya pedoman, arahan, motivasi, dan inspirasi agar apapun tugas yang didelegasikan
dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi karena tim berdiri dari beberapa orang, untuk
membinanya bukanlah hal yang mudah. Untuk membangun tim kerja yang kompak,
diperlukan :
- Bentuk identitas bersama
- Perkuat misi dan tujuan;
- Pemimpin yang menjadi teladan

Beberapa ciri yang mencerminkan terdapatnya ketangguhan sebuah tim kerja meliputi :

- Kesamaan visi dan misi kerja.


- Prioritas perhatian dan tindakan pada sesuatu yang terbaik buat organisasi.
- Karyawan berkomitmen tinggi pada pekerjaan.
- Karyawan dapat hidup berdampingan dalam keragaman.
- Tim yang kuat sebagai magnit talenta.

Tim kerja yang Tangguh adalah dambaan setiap manajemen puncak. Disadari tim kerja yang
kuat tidak timbul tiba-tiba. Tetapi harus dibentuk dan dikembangkan. Untuk itu diperlukan
suatu perencanaan operasional yang dapat dilaksanakan dan terukur.

 Transformasi Individu Menuju Tim


Bahasan tentang dunia kerja di Indonesia pada umumnya, dapat tercermin dari pola kerja
dan semangat hidup masyarakatnya yaitu kerja sama dan gotong royong. Melalui semangat
gotong royong, Masyarakat dibentuk dan dilatih dalam suatu tim kerja untuk secara bersama-
sama menyelesaikan berbagai jenis pekerjaan.
Melalui kerja sama secara gotong royong, setiap individu tidak ada yang merasa dirinya
paling ahli, serta keberhasilan maupun kegagalan kerja sama tersebut akan menjadi milik
bersama. Oleh sebab itu tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab secara kolektif,
sehingga setiap anggota individu dapat bekerja tanpa merasa terbebani oleh tanggung jawab
yang sangat besar yang diembannya.
Tanggung jawab individu akan menjadi lebih ringan, karena dipikul secara bersama.
Kekurangan masing-masing individu akan saling menutupi dan saling melengkapi, serta
keahlian yang dimiliki oleh seorang individu akan menyempurnakan kerja sama, sehingga
melalui pekerjaan secara kolektif setiap anggota individu mengalami perkembangan
bersama-sama secara cepat.

Beberapa risiko yang dapat dihindari melalui kerja tim dalam perusahaan, antara lain :

- Tanggung jawab dalam perusahaan merupakan tanggung jawab kolektif;


- Dengan kecilnya beban risiko yang ditanggung, maka secara psikologis para karyawan
tidak merasa sangat dibebani, sehingga energinya dapat diarahkan untuk menciptakan
perubahan dan inovasi baru dalam proses produksi.
- Keterbatasan kemampuan dan keterampilan para karyawan akan teratasi melalui kerja
sama.
 Tim Kerja Perusahaan dalam Revolusi Informasi
Tim kerja sebagai pertanda munculnya peradaban dan Masyarakat informasi, secara
simplistis ditunjukkan ke dalam gambar. Kedua gambaran memiliki perbedaan yang sangat
mendasar dan sekaligus menegaskan betapa sangat kontrasnya struktur Masyarakat yang
bercorak industri dengan struktur Masyarakat yang bercorak informasi.
Pada akhirnya evolusi Masyarakat yang telah sampai pada pembentukan Masyarakat
informasi merubah paradigma pengelolaan semua organisasi industri, politik, hukum,
organisasi, organisasi kebudayaan dan lain-lain kearah integrasi atau kerja sama yang saling
memberi manfaat. Di satu pihak informasi semakin penting fungsinya sebagai masukan bagi
keseluruhan proses penciptaan kebijakan organisasi. Konsekuensinya setiap organisasi baik
organisasi bisnis maupun organisasi lainnya harus semakin sistematis mengadopsi substansi-
substansi baru melekat pada informasi. Sedangkan substansi-substansi baru yang
dimaksudkan itu tidak lain adalah kebenaran yang berlaku secara universal meskipun tampil
dengan format yang sama sekali baru.
Sementara di lain pihak, cara kerja aktor organisasi harus berubah mengikuti
kecenderungan cepat revolusi informasi. Sebagaimana kita ketahui akibat revolusi iinformasi
itu data dan informasi mengalir ke seluruh sudut dunia seperti kecepatan Cahaya dan tidak
dapat dibendung oleh kekuatan apapun.
Melalui tim kerja setiap individu yang terlibat dalam perusahaan berarti turut serta
mengembangkan suatu pemahaman, bahwa dalam Masyarakat informasi tidak mungkin
seorang individu yang memiliki kemampuan seperti layaknya superman (seperti yang
dituntut oleh sementara kelompok bahwa yang akan menjadikan kinerja perusahaan lebih
baik adalah karyawa, sementara karyawan adalah manusia biasa yang memiliki banyak
keterbatasan.

 Pendekatan Kompetensi sebagai Acuan Pengembangan Karier Individu dalam Perusahaan


Praktek selanjutnya bahwa ternyata sistem kompetensi bisa diaplikasikan untuk
banyak hal termasuk rekrutmen, performance appraisal, kompensasi dan training. Sistem
kompetensi dalam perusahaan ini berusaha untuk mengeksplorasikan. Lebih jauh suatu
posisi, mengenai pengetahuan dan keterampilan atau perilaku utama yang diperlukan untuk
keberhasilan suatu posisi tertentu. Inilah yang kemudian melahirkan suatu model
kompetensi bagi posisi atau jabatan tertentu. Jika disimpulkan kompetensi model ini
merupakan pelengkap terhadap deskripsi jabatan (Job description) atau spesifikasi jabatan
(job spesifications) yang dikenal selama ini. Pada prinsipnya model kompetensi yang
dikembangkan dalam sebuah perusahaan yang mengacu pada kerangka dasar kompetensi
yang dikembangkan dalam sebuah perusahaan mengacu pada kerangka dasar kompetensi
dengan langkah-langkah yang disebut FAC (function, activities/process, dan competency).
Jadi untuk menentukan kompetensi yang diperlukan pada suatu pekerjaan tertentu dalam
perusahaan, pertama, perlu ditentukan fungsi-fungsi khusus pada suatu posisi (function of
job) , kedua, dipelajari secara khusus kegiatan dalam proses pekerjaan tersebut (activitie &
process), ketiga, ditentukan kompetensi yang diperlukan pada posisi tersebut (competency).
Pendekatan organisasi dalam perencanaan dan pengembangan sumber daya
manusia perusahaan menitik beratkan pada aspek strategi organisasi. Pendekatan ini kurang
memperhatikan pekerja sebagai anggota dari organisasi atau asset organisasi. Pendekatan
organisasi dalam pengembangan karir perusahaan memiliki kelemahan, yaitu : Pertama,
tidak memprediksi performansi pekerjaan atau keberhasilan hidup. Kedua sering bias
terhadap minoritas dan orang yang berasal dari strata ekonomi yang lebih rendah.
Salah satu alat ukur dalam pendekatan individu dalam pengembangan karir digunakan
pendekatan kompetensi. Pendekatan kompetensi ini menitikberatkan pada pandangan bahwa
setiap orang umumnya memiliki keunggulan yang sama (everage performance), tetapi ada
beberapa orang yang memiliki keahlian yang khusus (superior performance) sehingga harus
dibedakan dari orang lain.
Pendekatan kompetensi memberikan penekanan kepada kemampuan individu dalam
mengembangkan karir sehingga perkembangan karirnya tidak dipengaruhi oleh organisasi.
Karir seseorang tidak dibatasi oleh jabatan, sehingga kreativitas dan inovasi sebagai ciri
organisasi modern memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan organisasi.
Organisasi perusahaan menjadi lebih fleksibel, sehingga tidak berpengaruh terhadap motivasi
pegawai. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kompetensi karir seseorang
adalah tipe perusahaan itu sendiri, karena metode baru tidak dapat diterapkan langsung
secara frontal, namun memerlukan tahapan yang gradual.
Setiap lembaga mengharapkan tim kerja yang terdapat di dalamnya memiliki kinerja
tinggi, walaupun setiap tim kerja mempunyai cara kerja, kebiasaan, opini dan kepribadian
yang berbeda. Demikian halnya dengan perusahaan, tim kerja dapat berjalan dengan baik jika
mempunyai tata kerja yang efektif dan mampu bersinergi dalam mencapai tujuan tim. Sinergi
kerja dalam perusahaan dapat diwujudkan jika tim kerja dapat menselaraskan semua
perbedaan yang ada serta sekaligus merelevansikan perbedaan tersebut dalam wadah
kepentingan bersama.
Penyangga ketiga pilar utama dalam membangun tim kerja yang berkinerja tinggi dalam
perusahaan, akan sangat tergantung kepada dua aspek penting yaitu :
- KOMUNIKASI
- KERJASAMA

 Menciptakan Hubungan yang Harmonis dalam Perusahaan


Untuk menciptakan hubungan yang harmonis di antara mereka perlu merubah pola
pendekatan dan pendekatan kontrol ke pendekatan komitmen. Seiring dengan perkembangan
ilmu dan teknologi, mereka membutuhkan otonomi, keterlibatan yang tinggi, pengembangan
dan aktualisasi diri. Perbedaan pendekatan kontrol pimpinan berusaha mengawasi
bawahannya dan memutuskan apa yang harus dilakukan, sedangkan pendekatan komitmen
berusaha membangun budaya keterlibatan yang tinggi (high involvement culture) yang
dicapai melalui pemberdayaan (empowerment). Dalam Empowerment pimpinan memberikan
otonomi dan wewenang kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya, dengan asumsi bahwa orang yang dekat dengan
pekerjaan adalah paling tahu mengenai pekerjaanya (the person close to the job knows it
best). Dengan pendekatan ini seorang pimpinan hanya merupakan katalisator dan fasilitator.
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis dalam sebuah lembaga maka ada dua
hal yang dapat dilakukan yaitu menciptakan komunikasi dua arah dan menciptakan sistem
pengembangan SDM yang terpadu.
- Menciptakan komunikasi yang harmonis;
- Menciptakan sistem pengembangan SDM terpadu;

 Konflik dalam Perusahaan sebagai Perilaku Komunikasi


Konflik dalam sebuah perusahaan sering dilihat sebagai sesuatu yang negatif,
termasuk oleh pimpinan perusahaan. Karenanya, penanganan yang dilakukan selama ini
cenderung diarahkan untuk meredam konflik. Dalam realita, konflik merupakan sesuatu yang
sulit dihindarkan karena berkaitan erat dengan proses interaksi manusia. Dalam perusahaan
yang dibutuhkan bukan meredam konflik, tetapi bagaimana menanganinya sehingga mampu
membawa dampak konstruktif bagi perusahaan.
Istilah konflik berasal dari Bahasa latin “com” yang berarti “bersama” dan “fligere”
berarti melanggar, menabrak, menemukan dan membentur. Dengan demikian konflik
merupakan ekspresi pertikaian individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok
lain, karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini “pertikaian” menunjukkan adanya
perbedaan antara dua atau lebih individu, yang diekspresikan, diingat dan dialami (Pace &
Faules, 1994:249).

 PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


o Pengambilan Keputusan
Secara etimologis kata decide berasal dari latin prefix “de” yang berarti “off” ,
dan kata caedo yang berarti “ to cut”. Hal ini berarti proses kognitif “cut off” sebagai
tindakan memilihi diantara beberapa alternatif yang mungkin.
Intisari pengambilan keputusan yaitu perumusan beberapa alternatif tindakan
dalam menggarap situasi yang dihadapi, serta menetapkan pilihan yang tepa tantara
beberapa alternatif yang tersedia setelah diadakan evaluasi mengenai efektivitas alternatif
tersebut untuk mencapai tujuan para pengambil keputusan.
Sedangkan hasil dari pengambilan keputusan adalah keputusan (decision), di
bawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian keputusan sebagai berikut :
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Suatu
keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus
dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungan dengan
perencanaan.
Pengambilan keputusan memiliki fungsi sebagai berikut : (1). Pangkal permulaan
dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun
secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional. (2). Sesuatu
yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa akan datang,
dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Sedangkan tujuan dari pengambilan keputusan yaitu : (1). Tujuan yang bersifat
Tunggal, (2). Tujuan yang bersifat ganda,
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan suatu organisasi maupun perusahaan tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
- Posisi/Kedudukan.
- Masalah.
- Situasi.
- Kondisi
- Tujuan

 Pendapat lain mengatakan bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
adalah :
- Keadaan internal organisasi
- Keadaan eksternal organisasi
- Tersedianya informasi yang diperlukan
- Kepribadian dan kecakapan pengambilan keputusan

 Jenis-jenis Pengambilan Keputusan


Jenis-jenis keputusan dapat disusun berdasarkan berbagai sudut pandang, secara garis
besar dikenal tiga jenis keputusan yaitu : Pertama, keputusan berdasarkan tingkat
kepentingan. Pada umunya sebuah lembaga termasuk perusahaan memiliki hierarki
manajemen. Secara klasik hierarki ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu manajemen puncak,
menengah dan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat puncak berkaitan dengan
perencanaan yang berdifat strategis (strategic planning), manajemen tingkat menengah
menangani masalah pengawasan, dan kegiatannya lebih banyak bersifat administrasi.
Manajemen tingkat bawah yaitu manajemen operasional yang berkaitan dengan kegiatan
operasi sehari-hari.
o Keputusan berdasarkan lingkungan, keputusan ini dibedakan menjadi empat kelompok :
- Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
- Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko
- Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
- Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik.

 Sistem Informasi Fungsional Manajemen Perusahaan


Dalam pembahasan ini akan diuraikan peran sistem informasi dari fungsi-fungsi
manajemen perusahaan yang mencakup; sistem informasi manajemen keuangan, sistem
informasi manajemen sumber daya manusia, sistem informasi manajemen operasi dan sistem
informasi manajemen pemasaran.
o Sistem informasi manajemen keuangan
Aplikasi sistem informasi manajemen keuangan digunakan untuk membantu proses
pengolahan data keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan sistem
pencatatan yang disebut akuntansi. Akuntansi menyajikan laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh manajer keuangan dalam bentuk neraca, laporan laba rugi serta laporan
perubahan modal, oleh karena itu sistem informasi manajemen keuangan kerap disebut
dengan sistem informasi akuntansi (SIA).
o Sistem Informasi Manajemen Operasi
Sistem informasi operasi perusahaan berawal dari subsistem input yang terdiri dari
sumber internal dan sumber lingkungan berupa sistem informasi akuntansi, subsistem
infrastruktur untuk menghasilkan produk dan subsistem penyelidikan operasi berupa
fenomena yang actual di lapangan. Dari sumber internal dan lingkungan dibuat database ,
sebagai dasar pengambilan keputusan yang diwujudkan dalam subsistem output operasi,
dibantu petugas operasi back office maupun front office yang menghasilkan kualitas produk
yang diintegrasikan dengan biaya operasi yang sesuai dengan keinginan penggunanya.
o Sistem Informasi Manajemen Pemasaran
Sistem informasi pemasaran bermanfaat untuk mengatur urus informasi pemasaran
perusahaan, karena tingkat persaingan perusahaan saat ini sangat ketat seperti halnya
persaingan di dunia bisnis. Terjadinya persaingan yang sangat ketat antar perusahaan, hal
ini merupakan dampak dari banyaknya produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Untuk
menganalisis perkembangan pemasaran, para pengambil kebijakan memerlukan informasi
mengenai perkembangan maupun lingkungan pemasaran, agar situasi persaingan dapat
dianalisis lebih awal.

o Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia


Efektivitas kegiatan sumber daya manusia akan sangat tergantung kepada kualitas
informasi yang digunakan untuk menyusun berbagai program kegiatan tersebut.
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh, menyimpan, memelihara dan menggunakan
informasi sumber daya manusia. Banyak perusahaan telah menyadari pentingnya
pemenuhan kebutuhan informasi sumber daya manusia. Perusahaan tersebut
mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas serta mendukung program-program sumber daya manusia, dalam
hal ini akan mengenalkan konsep dasar sistem informasi sumber daya manusia, serta
langkah-langkah pengembangannya.

 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


o Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manajemen (SIM) menjadi perangkat utama pencetak informasi
untuk pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan. Perusahaan manufaktur
memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang
akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang
dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan. Sistem informasi
manufaktur (SIM) termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM)
secara keseluruhan. SIM lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam
sebuah proses produksi, mulai dari input bahan mentah sehingga output barang jadi,
dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

o Input
Data internal perusahaan merupakan data intern sistem keseluruhan yang
mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi
sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses
secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan,
dan lain-lain. Sedangkan data eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar
perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi
yang berguna. Contoh data ekternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan
pemerintah tentang UMR, listrik, dan lain-lain. Data-data ini biasanya berguna untuk
perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.

o Proses
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database
Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data
yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi
pemakai. Kegiatan yang terjadi didalam manajemen data :
- Pengumpulan (pendokumentasian) data.
- Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data.
- Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
- Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
- Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang
lain.

o Output
Informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu di klasifikasikan
berdasarkan beberapa subsistem. Dalam hal ini, penulis mengklasifikasikan output data
menjadi 3 bagian yaitu persediaan, produksi, dan kualitas.

Anda mungkin juga menyukai