Salinan - Salinan Kepmen Nomor 247 O 2024 Tentang Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja Sama

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 247/O/2024
TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan penilaian kelayakan


satuan Pendidikan kerja sama berdasarkan mutu layanan
Pendidikan, perlu menetapkan instrumen akreditasi;
b. bahwa instrumen akreditasi yang berlaku saat ini sudah
tidak sesuai dengan perkembangan kebijakan Pendidikan,
sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi tentang Instrumen Akreditasi Satuan
Pendidikan Kerja Sama;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun
2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6676)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2022 Nomor
14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6762);
4. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31
Tahun 2014 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan

jdih.kemdikbud.go.id
-2-

Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing


Dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 580);
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 963) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 16 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2024 Nomor 198);
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 38 Tahun 2023 tentang Akreditasi
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 422);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI TENTANG INSTRUMEN AKREDITASI
SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA.

KESATU : Menetapkan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja


Sama yang terdiri atas:
a. Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja Sama
Pendidikan Anak Usia Dini sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I;
b. Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja Sama
Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II;
c. Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja Sama
Sekolah Menengah Pertama sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III;
d. Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja Sama
Sekolah Menengah Atas sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KEDUA : Instrumen Akreditasi sebagaimana dimaksud pada diktum


KESATU merupakan instrumen yang digunakan oleh Badan
Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah untuk melakukan
akreditasi pada Satuan Pendidikan Kerja Sama.

KETIGA : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 395/P/2019
tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Satuan Pendidikan
Kerja Sama, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

jdih.kemdikbud.go.id
-3-

KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Juni 2024

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001

Ineke
Indraswati
NIP 197809262000122001

jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 247/O/2024
TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN
KERJA SAMA

INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Instrumen akreditasi satuan pendidikan kerja sama pendidikan anak usia dini
disusun berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu syarat formal, kinerja satuan
pendidikan, dan wawasan kebangsaan.

BUTIR-BUTIR INSTRUMEN
NO. BUTIR

A. Syarat Formal
Sekolah Penyelenggara Kerja Sama (SPK) harus memenuhi persyaratan
formal yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

1. Apakah SPK memiliki izin pendirian SPK yang masih berlaku dari
Menteri atas rekomendasi Direktur Jenderal terkait?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

2. Apakah SPK memiliki perjanjian kerja sama dengan LPA yang diakui
oleh Kemendikbudristek dan masih berlaku?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

3. Apakah SPK menerapkan tambahan muatan pembelajaran skolastik


(pra-membaca, pra-menulis, pra-Matematika, berbahasa, problem
solving, motorik kasar) dan nonskolastik (kemandirian, komunikasi,
kemampuan membina hubungan) dari LPA?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

4. Apakah saat ini SPK memiliki surat kepemilikan atau perjanjian


pemakaian lahan dan bangunan yang masih berlaku untuk minimal 5
(lima) tahun mendatang pada saat proses akreditasi?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

5. Apakah jumlah pendidik Warga Negara Indonesia (WNI) paling sedikit


30%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

jdih.kemdikbud.go.id
-5-

NO. BUTIR

6. Apakah kualifikasi pendidik (WNI dan WNA) minimal setara Sarjana


atau Sarjana Terapan pada bidang pendidikan anak usia dini, psikologi
atau pendidikan lainnya?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

7. Apakah SPK memiliki tenaga kependidikan sekurang-kurangnya


meliputi pimpinan SPK, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar (misalnya: staf IT, staf pemeliharaan), tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, dan keamanan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

8. Apakah jumlah tenaga kependidikan warga negara Indonesia (WNI)


paling sedikit 80%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

9. Apakah kepala SPK dan/atau koordinator akademik minimum


berijazah magister?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

10. Apakah pendidik menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa


pengantar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan pengenalan diri
peserta didik sebagai warga negara Indonesia?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

11. Apakah SPK membangun kemampuan peserta didik WNI untuk dapat
berbahasa Indonesia dengan baik, mengenal identitas dirinya sebagai
warga negara Indonesia, dan mengenal agama/kepercayaan yang
dianutnya?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

12. Apakah SPK memastikan seluruh peserta didiknya memiliki Nomor


Induk Siswa Nasional (NISN)?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

13. Apakah SPK memiliki rencana induk pengembangan (RIP) SPK atau
sejenisnya?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

14. Apakah SPK menyelenggarakan pelajaran Kajian Budaya Indonesia


(Indonesian Studies) untuk WNA yang dilaksanakan secara terpisah dan
menggunakan alokasi waktu yang sesuai?*
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak
*Wajib diisi oleh SPK yang memiliki peserta didik WNA

jdih.kemdikbud.go.id
-6-

NO. BUTIR

B. Kinerja Satuan Pendidikan


SPK menunjukkan kinerja unggul sebagai lembaga pendidikan Indonesia
yang bermitra dengan lembaga pendidikan asing.
Bagi SPK yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi dari BAN-PDM
sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 38 Tahun 2023 Tentang Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah hanya menggunakan
instrumen akreditasi komponen A dan C. Bagi SPK yang belum
diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional menggunakan
instrumen akreditasi secara lengkap, yakni komponen A, B, dan C.

15. SPK melaksanakan asesmen yang dikoordinasikan oleh LPA dan


menggunakan hasil asesmen tersebut untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.

16. SPK melaksanakan penjaminan mutu internal yang melibatkan LPA


untuk perbaikan layanan.

17. SPK menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.

18. SPK mengelola sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

19. SPK memberikan pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan


sesuai standar yang ditetapkan oleh LPA kepada tenaga pendidik yang
mengajar kurikulum asing di SPK.

20. SPK menjamin kepala SPK memiliki kompetensi kepemimpinan sebagai


kepala SPK.

21. SPK menyediakan pendidik WNI dan WNA yang kompeten dalam
mengampu mata pelajarannya.

C. Wawasan Kebangsaan
SPK menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menumbuhkan nilai-
nilai kebangsaan, menguatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan
YME, dan berkontribusi aktif yang berdampak pada ekosistem
pendidikan dan masyarakat di sekitarnya.

22. SPK memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan agama sesuai


agama/kepercayaan yang dianut oleh peserta didik.

23. SPK menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan


bermakna agar peserta didik WNI dapat berbahasa Indonesia dengan
baik, mengenal identitas dirinya sebagai warga negara Indonesia, dan
mengenal agama/kepercayaan yang dianutnya.

24. SPK memfasilitasi peserta didik untuk menguatkan keimanan dan


ketakwaan pada Tuhan untuk membentuk akhlak yang mulia melalui
beragam pengalaman belajar.

25. SPK memfasilitasi pengalaman belajar untuk menguatkan


kecintaan/rasa hormat peserta didik terhadap tanah air, bangsa, dan
negara Indonesia.

jdih.kemdikbud.go.id
-7-

NO. BUTIR

26. SPK memfasilitasi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa


komunikasi agar peserta didik terampil berbahasa Indonesia sesuai
dengan konteks kehidupan nyata.

27. SPK memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan


bernalar dan memecahkan masalah.

28. SPK berkontribusi dan memberikan dampak pada ekosistem


pendidikan dan masyarakat di sekitarnya.

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001

Ineke
Indraswati
NIP 197809262000122001

jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 247/O/2024
TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN
KERJA SAMA

INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA


SEKOLAH DASAR

Aspek kualitas dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan kerja sama


sekolah dasar disusun berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu syarat formal,
kinerja satuan pendidikan, dan wawasan kebangsaan.

BUTIR-BUTIR INSTRUMEN
NO. BUTIR

A. Syarat Formal
Sekolah Penyelenggara Kerja Sama (SPK) harus memenuhi persyaratan
formal yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

1. Apakah SPK memiliki izin pendirian SPK yang masih berlaku dari
Menteri atas rekomendasi Direktur Jenderal terkait?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

2. Apakah SPK memiliki perjanjian kerja sama dengan LPA yang diakui
oleh Kemendikbudristek dan masih berlaku?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

3. Apakah SPK menerapkan minimal 3 (tiga) mata pelajaran dari LPA?


A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

4. Apakah saat ini SPK memiliki surat kepemilikan atau perjanjian


pemakaian lahan dan bangunan yang masih berlaku untuk minimal 5
(lima) tahun mendatang pada saat proses akreditasi?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

5. Apakah jumlah pendidik Warga Negara Indonesia (WNI) paling sedikit


30%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

6. Apakah kualifikasi pendidik (WNI dan WNA) minimal setara Sarjana


atau Sarjana Terapan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

jdih.kemdikbud.go.id
-9-

NO. BUTIR

7. Apakah SPK memiliki tenaga kependidikan sekurang-kurangnya


meliputi pimpinan SPK, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar (misalnya: staf IT, staf pemeliharaan), tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, dan keamanan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

8. Apakah jumlah tenaga kependidikan warga negara Indonesia (WNI)


paling sedikit 80%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

9. Apakah kepala SPK dan/atau koordinator akademik minimum berijazah


magister?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

10. Apakah pendidik menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa


pengantar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan
Pancasila?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

11. Apakah pembelajaran untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib (Bahasa


Indonesia, Pendidikan Pancasila, dan Agama) dilaksanakan secara
terpisah untuk siswa WNI?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

12. Apakah SPK memastikan seluruh peserta didiknya memiliki Nomor


Induk Siswa Nasional (NISN)?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

13. Apakah SPK memiliki rencana induk pengembangan (RIP) SPK atau
sejenisnya?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

14. Apakah SPK menyelenggarakan pelajaran Kajian Budaya Indonesia


(Indonesian Studies) untuk WNA yang dilaksanakan secara terpisah dan
menggunakan alokasi waktu yang sesuai?*
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak
*Wajib diisi oleh SPK yang memiliki peserta didik WNA

B. Kinerja Satuan Pendidikan


SPK menunjukkan kinerja unggul sebagai lembaga pendidikan Indonesia
yang bermitra dengan lembaga pendidikan asing.
Bagi SPK yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi dari BAN-PDM
sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 38 Tahun 2023 Tentang Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah hanya menggunakan
instrumen akreditasi komponen A dan C. Bagi SPK yang belum

jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -

NO. BUTIR

diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional menggunakan


instrumen akreditasi secara lengkap, yakni komponen A, B, dan C.

15. SPK melaksanakan asesmen yang dikoordinasikan oleh LPA dan


menggunakan hasil asesmen tersebut untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.

16. SPK melaksanakan penjaminan mutu internal yang melibatkan LPA


untuk perbaikan layanan.

17. SPK menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.

18. SPK mengelola sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

19. SPK memberikan pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan


sesuai standar yang ditetapkan oleh LPA kepada tenaga pendidik yang
mengajar kurikulum asing di SPK.

20. SPK menjamin kepala SPK memiliki kompetensi kepemimpinan sebagai


kepala SPK.

21. SPK menyediakan pendidik WNI dan WNA yang kompeten dalam
mengampu mata pelajarannya.

C. Wawasan Kebangsaan
SPK menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menumbuhkan nilai-
nilai kebangsaan, menguatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan
YME, dan berkontribusi aktif yang berdampak pada ekosistem
pendidikan dan masyarakat di sekitarnya.

22. SPK memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan agama sesuai


agama/kepercayaan yang dianut oleh peserta didik.

23. SPK menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan


bermakna untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib yaitu Pendidikan
Pancasila, Agama, dan Bahasa Indonesia.

24. SPK memfasilitasi peserta didik untuk menguatkan keimanan dan


ketakwaan pada Tuhan untuk membentuk akhlak yang mulia melalui
beragam pengalaman belajar.

25. SPK memfasilitasi pengalaman belajar untuk menguatkan


kecintaan/rasa hormat peserta didik terhadap tanah air, bangsa, dan
negara Indonesia.

26. SPK memfasilitasi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa


komunikasi agar peserta didik terampil berbahasa Indonesia sesuai
dengan konteks kehidupan nyata.

27. SPK memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan


bernalar dan memecahkan masalah.

jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -

NO. BUTIR

28. SPK berkontribusi dan memberikan dampak pada ekosistem pendidikan


dan masyarakat di sekitarnya.

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001

Ineke
Indraswati
NIP 197809262000122001

jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 247/O/2024
TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN
KERJA SAMA

INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Aspek kualitas dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan kerja sama


sekolah menengah pertama disusun berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu syarat
formal, kinerja satuan pendidikan, dan wawasan kebangsaan.

BUTIR-BUTIR INSTRUMEN
NO. BUTIR

A. Syarat Formal
Sekolah Penyelenggara Kerja Sama (SPK) harus memenuhi persyaratan
formal yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

1. Apakah SPK memiliki izin pendirian SPK yang masih berlaku dari
Menteri atas rekomendasi Direktur Jenderal terkait?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

2. Apakah SPK memiliki perjanjian kerja sama dengan LPA yang diakui
oleh Kemendikbudristek dan masih berlaku?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

3. Apakah SPK menerapkan minimal 3 (tiga) mata pelajaran dari LPA?


A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

4. Apakah saat ini SPK memiliki surat kepemilikan atau perjanjian


pemakaian lahan dan bangunan yang masih berlaku untuk minimal 5
(lima) tahun mendatang pada saat proses akreditasi?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

5. Apakah jumlah pendidik Warga Negara Indonesia (WNI) paling sedikit


30%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

6. Apakah kualifikasi pendidik (WNI dan WNA) minimal setara Sarjana


atau Sarjana Terapan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -

NO. BUTIR

7. Apakah SPK memiliki tenaga kependidikan sekurang-kurangnya


meliputi pimpinan SPK, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar (misalnya: staf IT, staf pemeliharaan), tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, dan keamanan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

8. Apakah jumlah tenaga kependidikan warga negara Indonesia (WNI)


paling sedikit 80%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

9. Apakah kepala SPK dan/atau koordinator akademik minimum berijazah


magister?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

10. Apakah pendidik menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa


pengantar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan
Pancasila?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

11. Apakah pembelajaran untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib (Bahasa


Indonesia, Pendidikan Pancasila, dan Agama) dilaksanakan secara
terpisah untuk siswa WNI?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

12. Apakah SPK memastikan seluruh peserta didiknya memiliki Nomor


Induk Siswa Nasional (NISN)?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

13. Apakah SPK memiliki rencana induk pengembangan (RIP) SPK atau
sejenisnya?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

14. Apakah SPK menyelenggarakan pelajaran Kajian Budaya Indonesia


(Indonesian Studies) untuk WNA yang dilaksanakan secara terpisah dan
menggunakan alokasi waktu yang sesuai?*
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak
*Wajib diisi oleh SPK yang memiliki peserta didik WNA

B. Kinerja Satuan Pendidikan


SPK menunjukkan kinerja unggul sebagai lembaga pendidikan Indonesia
yang bermitra dengan lembaga pendidikan asing.
Bagi SPK yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi dari BAN-PDM
sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 38 Tahun 2023 Tentang Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah hanya menggunakan
instrumen akreditasi komponen A dan C. Bagi SPK yang belum

jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -

NO. BUTIR

diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional menggunakan


instrumen akreditasi secara lengkap, yakni komponen A, B, dan C.

15. SPK melaksanakan asesmen yang dikoordinasikan oleh LPA dan


menggunakan hasil asesmen tersebut untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.

16. SPK melaksanakan penjaminan mutu internal yang melibatkan LPA


untuk perbaikan layanan.

17. SPK menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.

18. SPK mengelola sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

19. SPK memberikan pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan


sesuai standar yang ditetapkan oleh LPA kepada tenaga pendidik yang
mengajar kurikulum asing di SPK.

20. SPK menjamin kepala SPK memiliki kompetensi kepemimpinan sebagai


kepala SPK.

21. SPK menyediakan pendidik WNI dan WNA yang kompeten dalam
mengampu mata pelajarannya.

C. Wawasan Kebangsaan
SPK menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menumbuhkan nilai-nilai
kebangsaan, menguatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan YME,
dan berkontribusi aktif yang berdampak pada ekosistem pendidikan dan
masyarakat di sekitarnya.

22. SPK memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan agama sesuai


agama/kepercayaan yang dianut oleh peserta didik.

23. SPK menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan


bermakna untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib yaitu Pendidikan
Pancasila, Agama, dan Bahasa Indonesia.

24. SPK memfasilitasi peserta didik untuk menguatkan keimanan dan


ketakwaan pada Tuhan untuk membentuk akhlak yang mulia melalui
beragam pengalaman belajar.

25. SPK memfasilitasi pengalaman belajar untuk menguatkan


kecintaan/rasa hormat peserta didik terhadap tanah air, bangsa, dan
negara Indonesia.

26. SPK memfasilitasi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa


komunikasi agar peserta didik terampil berbahasa Indonesia sesuai
dengan konteks kehidupan nyata.

27. SPK memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan


bernalar dan memecahkan masalah.

jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -

NO. BUTIR

28. SPK berkontribusi dan memberikan dampak pada ekosistem pendidikan


dan masyarakat di sekitarnya.

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001

Ineke
Indraswati
NIP 197809262000122001

jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 247/O/2024
TENTANG
INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN
KERJA SAMA

INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA


SEKOLAH MENENGAH ATAS

Aspek kualitas dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan kerja sama


sekolah menengah atas disusun berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu syarat
formal, kinerja satuan pendidikan, dan wawasan kebangsaan.

BUTIR-BUTIR INSTRUMEN
NO. BUTIR

A. Syarat Formal
Sekolah Penyelenggara Kerja Sama (SPK) harus memenuhi persyaratan
formal yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

1. Apakah SPK memiliki izin pendirian SPK yang masih berlaku dari
Menteri atas rekomendasi Direktur Jenderal terkait?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

2. Apakah SPK memiliki perjanjian kerja sama dengan LPA yang diakui
oleh Kemendikbudristek dan masih berlaku?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

3. Apakah SPK menerapkan minimal 3 (tiga) mata pelajaran dari LPA?


A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

4. Apakah saat ini SPK memiliki surat kepemilikan atau perjanjian


pemakaian lahan dan bangunan yang masih berlaku untuk minimal 5
(lima) tahun mendatang pada saat proses akreditasi?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

5. Apakah jumlah pendidik Warga Negara Indonesia (WNI) paling sedikit


30%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

6. Apakah kualifikasi pendidik (WNI dan WNA) minimal setara Sarjana


atau Sarjana Terapan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -

NO. BUTIR

7. Apakah SPK memiliki tenaga kependidikan sekurang-kurangnya


meliputi pimpinan SPK, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar (misalnya: staf IT, staf pemeliharaan), tenaga
administrasi, tenaga kebersihan, dan keamanan?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

8. Apakah jumlah tenaga kependidikan warga negara Indonesia (WNI)


paling sedikit 80%?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

9. Apakah kepala SPK dan/atau koordinator akademik minimum berijazah


magister?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

10. Apakah pendidik menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa


pengantar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan
Pancasila?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

11. Apakah pembelajaran untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib (Bahasa


Indonesia, Pendidikan Pancasila, dan Agama) dilaksanakan secara
terpisah untuk siswa WNI?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

12. Apakah SPK memastikan seluruh peserta didiknya memiliki Nomor


Induk Siswa Nasional (NISN)?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak

13. Apakah SPK memiliki rencana induk pengembangan (RIP) SPK atau
sejenisnya?
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak memiliki

14. Apakah SPK menyelenggarakan pelajaran Kajian Budaya Indonesia


(Indonesian Studies) untuk WNA yang dilaksanakan secara terpisah dan
menggunakan alokasi waktu yang sesuai?*
A. Ya, Bukti Terlampir
B. Tidak
*Wajib diisi oleh SPK yang memiliki peserta didik WNA

B. Kinerja Satuan Pendidikan


SPK menunjukkan kinerja unggul sebagai lembaga pendidikan Indonesia
yang bermitra dengan lembaga pendidikan asing.
Bagi SPK yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi dari BAN-PDM
sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 38 Tahun 2023 Tentang Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah hanya menggunakan
instrumen akreditasi komponen A dan C. Bagi SPK yang belum

jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -

NO. BUTIR

diakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional menggunakan


instrumen akreditasi secara lengkap, yakni komponen A, B, dan C.

15. SPK melaksanakan asesmen yang dikoordinasikan oleh LPA dan


menggunakan hasil asesmen tersebut untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.

16. SPK melaksanakan penjaminan mutu internal yang melibatkan LPA


untuk perbaikan layanan.

17. SPK menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.

18. SPK mengelola sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan


pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

19. SPK memberikan pelatihan pengembangan profesional berkelanjutan


sesuai standar yang ditetapkan oleh LPA kepada tenaga pendidik yang
mengajar kurikulum asing di SPK.

20. SPK menjamin kepala SPK memiliki kompetensi kepemimpinan sebagai


kepala SPK.

21. SPK menyediakan pendidik WNI dan WNA yang kompeten dalam
mengampu mata pelajarannya.

C. Wawasan Kebangsaan
SPK menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menumbuhkan nilai-nilai
kebangsaan, menguatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan YME,
dan berkontribusi aktif yang berdampak pada ekosistem pendidikan dan
masyarakat di sekitarnya.

22. SPK memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan agama sesuai


agama/kepercayaan yang dianut oleh peserta didik.

23. SPK menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan


bermakna untuk 3 (tiga) mata pelajaran wajib yaitu Pendidikan
Pancasila, Agama, dan Bahasa Indonesia.

24. SPK memfasilitasi peserta didik untuk menguatkan keimanan dan


ketakwaan pada Tuhan untuk membentuk akhlak yang mulia melalui
beragam pengalaman belajar.

25. SPK memfasilitasi pengalaman belajar untuk menguatkan


kecintaan/rasa hormat peserta didik terhadap tanah air, bangsa, dan
negara Indonesia.

26. SPK memfasilitasi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa


komunikasi agar peserta didik terampil berbahasa Indonesia sesuai
dengan konteks kehidupan nyata.

27. SPK memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan


bernalar dan memecahkan masalah.

jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -

NO. BUTIR

28. SPK berkontribusi dan memberikan dampak pada ekosistem pendidikan


dan masyarakat di sekitarnya.

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

TTD.

Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001

Ineke
Indraswati
NIP 197809262000122001

jdih.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai