BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Pengetahuan Penggunaan APD Terhadap Keselamatan Kerja Petugas

Medis Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamedika Ummi

Rosnati

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30

responden yang diteliti, Sebagian besar pengetahuan petugas medis

tentang penggunaan APD berada pada kategori kurang baik sebanyak

17 responden (56,7%).

Pengetahuan merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu,

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan melalui penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba terhadap suatu objek tertentu.

Pendapat lain juga mengungkapkan bahwa pengetahuan adalah

informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan

potensi untuk menindaki, yang lantas melekat di benak

seseorang. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

pendidikan, pengalaman orang lain, media masa, maupun

lingkungan.16

Petugas kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien

setiap hari memungkinkan petugas medis memiliki pengetahuan yang

jauh lebih baik. Pengetahuan petugas laboratorium di RS Prikasih

46
 Jakarta Selatan terhadap penggunaan APD merupakan pengetahuan

tinggi sebanyak 87.5%.21

Sumber pengetahuan diperoleh melalui pengalaman langsung

setiap hari. Pengetahuan yang tinggi mengindikasikan bahwa perawat

tersebut memiliki ilmu yang cukup baik mengenai APD dan

pentingnya menggunakan APD. Pengetahuan yang didapat langsung

saat bekerja akan sangat susah untuk dilupakan karena biasa dihadapi

sehari-hari.30

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala instalasi didapat

data bahwa sedikit petugas mendapatkan pelatihan dalam

menggunakan APD secara rutin tiap tahunnya secara bergiliran.

Petugas medis yang masih baru diutamakan dalam mendapatkan

pelatihan. Sehingga distribusi materi pelatihan tidak dapat tersebar

dengan baik.

Angka kepatuhan penggunaan APD sangat tinggi pada petugas

kesehatan yang sudah mengikuti pelatihan yaitu sebesar 88.6 %. Salah

satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah penelitian yang lain

juga merekomendasikan hal yang sama yaitu agar manajemen

institusi pelayanan kesehatan memfasilitasi adanya pelatihan

pengendalian infeksi nosokomial sebagai cara untuk meningkatkan

kepatuhan melakukan kebersihan tangan sebagai salah satu keharusan

sebelum memakai APD bagi tenaga kesehatan.32

5.1.2 Sikap APD Terhadap Keselamatan Kerja Petugas Medis Instalasi

Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati

47
 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30

responden yang diteliti, Sebagian besar sikap petugas medis tentang

penggunaan APD berada pada kategori kurang baik sebanyak 18

responden (60,0%).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap kecenderungan

bertindak dari individu, berupa respon tertutup stimulus atau objek

terntentu dimana reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap stimulus atau objek.10

penelitian menghasilkan sikap positif yaitu sebanyak 75%.

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Putera dan

Hardiansyah. Perawat di ruang rawat inap di RSU Bunda Margonda

Depok yang menghasilkan sikap positif dalam menggunakan APD

sarung tangan yaitu 70.3%.33

Sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa

respon tertutup terhadap stimulus atau objek tertentu.15 Sikap

merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap stimulus atau objek.16

Hasil penelitian Feandi dan Hardiansyah menyebutkan bahwa

tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan

perawat dengan sikap dalam penggunaan APD sarung tangan. Hal

ini bertentangan dengan penelitian hubungan antara pengetahuan dan

sikap petugas kesehatan dalam menggunakan APD di ruang rawat

MB RSHJ.35

48
 Hal yang sama juga dikemukakan bahwa responden dengan

sikap baik sebagian besar patuh menggunakan APD di laboratorium

Rumah Sakit Prikasih Jakarta Selatan yaitu 63,3%.21

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang

dikemukakan bahwa sikap ditentukan atau terbentuk dari beberapa

faktor, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Sikap negatif yang ditampilkan oleh petugas kesehatan bukan hanya

dipengaruhi oleh pengetahuan, tetapi juga faktor lain. Kebiasaan

menyepelekan menggunakan APD dan merasa bahwa pemakaian

APD tidak begitu penting justru memberikan efek buruk bagi

keselamatan kerja petugas kesehatan. Pembentukan sikap positif

dapat dilakukan secara perlahan dan dapat memberikan hasil saat

dilakukan dengan disiplin.10

5.1.3 Perilaku APD Terhadap Keselamatan Kerja Petugas Medis Instalasi

Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30

responden yang diteliti, Sebagian besar sikap petugas medis tentang

penggunaan APD berada pada kategori kurang baik sebanyak 23

responden (76,7%).

Perilaku sering diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang

ditampilkan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dan

lingkungan di sekitarnya, atau bagaimana manusia beradaptasi

terhadap lingkungannya. Perilaku, pada hakekatnya adalah aktifitas

49
atau kegiatan nyata yang ditampilkan seseorang yang dapat teramati

secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku keselamatan adalah

tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan faktor – faktor

keselamatan kerja.9

Hasil penelitian penggunaan APD pada perawat di IGD RSUD

Pasar Rebo menunjukkan bahwa angka kepatuhan penggunaan APD

sangat tinggi terutama pada perawat yang sudah mengikuti pelatihan

yaitu sebesar 88,6 %. Alasan terbesar dalam menggunakan APD oleh

perawat IGD RSUD Pasar Rebo yaitu untuk menjaga keselamatan diri
36

Jenis APD yang tersedia di setiap rumah sakit, seperti sarung

tangan dan masker, dimana merupakan APD dasar. Untuk google,

apron, pelindung kaki, topi tidak selalu tersedia. karena kebutuhan

di Rumah Sakit adalah sarung tangan dan masker yang selalu

diperlukan setiap waktu.4

50