Farmakologi XI Anestesi, Hipnotik, Sedatif
Farmakologi XI Anestesi, Hipnotik, Sedatif
Farmakologi XI Anestesi, Hipnotik, Sedatif
Eli Ernawati
Farmakologi Kelas 11
SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA
1. ANESTESI
UMUM
ANESTESI UMUM
(Ketamini
Hydrochloridum)
3 Tiopental Natrium Pentothal Sodium Abbot
(Thiopentalum Natricum)
(Procaini Hydrochloridum)
HIPNOTIK
SEDATIF
Eli Ernawati
Farmakologi Kelas 11
SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA
INSOMNIA
Insomnia adalah kondisi tidak bisa tidur
disebabkan kebiasaan tidur yang tidak tetap
dan tidak teratur.
Disebabkan oleh faktor: batuk, rasa nyeri,
sesak nafas, gangguan emosi, ketegangan,
kecemasan, depresi dan minum kopi dan
alkohol untuk menahan kantuk.
Faktor penyebab inilah yang pertama-tama
harus dihilangkan dengan obat-obatan yang
sesuai seperti: antitussiva, analgetika, obat-
obat vasodilator, antidepresiva, sedativa atau
transquilizer.
Bila penanganan diatas tidak berhasil, barulah digunakan obat-obat
hipnotika dengan dosis serendah mungkin. Hipnotika ini efektif dalam
mempercepat dan memperpanjang waktu tidur dengan mengurangi
frekwensi bangun dan memperbaiki kualitas tidur. Penggunaannya
sebaiknya dihentikan segera setelah penderita dapat tidur normal untuk
mencegah habituasi dan adiksi.
Hipnotika atau obat tidur berasal dari kata hypnos yang berarti tidur,
adalah obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat
mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur, mempermudah atau
menyebabkan tidur.
Sedativa adalah obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP
tanpa menyebabkan tidur, dengan efek menenangkan dan mencegah
kejang-kejang.
Persyaratan Obat Tidur
1. Menimbulkan suatu keadaan yang sama dengan dengan tidur normal
2. Jika terjadi kelebihan dosis, pengaruh terhadap fungsi lain dari system saraf
pusat maupun organ lainnya kecil
3. Tidak tertimbun dalam tubuh
4. Tidak menyebabkan kerja ikutan yang negatif pada keesokan harinya
5. Tidak kehilangan khasiatnya pada penggunaan jangka panjang
Efek samping Hipnotik Sedatif
Kebanyakan obat tidur memberikan efek samping umum yang
mirip dengan morfin, antara lain:
1. Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, contohnya
flurazepam, kloralhidrat dan paraldehida
2. Tekanan darah menurun, contohnya golongan barbiturat
3. Hang-over, yaitu efek sisa pada keesokan harinya seperti
mual, perasaan ringan di kepala dan pikiran kacau, contohnya
golongan benzodiazepin dan barbiturat
4. Berakumulasi di jaringan lemak karena umumnya hipnotika
bersifat lipofil
5. Lain-lain, seperti toleransi dan ketergantungan dan bahaya
bunuh diri, contohnya glutetimid dan derivatnya, metaqualon
dan derivatnya serta golongan barbiturat
Penggolongan Hipnotik Sedatif
Secara kimiawi, obat-obat hipnotika digolongkan
sebagai berikut :
1. Golongan barbiturat, seperti fenobarbital,
butobarbital, siklobarbital, heksobarbital dan
lain-lain
2. Golongan benzodiazepin, seperti
klordiazepoksid, flurazepam, nitrazepam,
flunitrazepam dan triazolam
3. Golongan alkohol dan aldehida, seperti
kloralhidrat dan turunannya serta paraldehida
4. Golongan bromida, seperti garam bromida
(kalium, natrium dan amonium) dan turunan
urea seperti karbromal dan bromisoval
5. Golongan lain, seperti buspiron, senyawa
piperindindion (glutetimida) dan metaqualon
TERIMAKASIH