Elfrida Maria Luruk, S. PD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

ELFRIDA MARIA LURUK, S.

Pd
by Stu di Kasus 02

Submission date: 29-Feb-2024 02:06PM (UTC +0700)


Submission ID: 2307732023
File name: MAN_HAYATI_IN DON ESIA_KELAS_X_8.docx_ 1_-_Elfrida_Maria_Luruk.pdf (140.58K)
Word count: 856
Character count: 5787
STUDI KASUS

KURANGNYA KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN


TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATIINDONESIAPADA KELAS X

UNTAD
Diajukan sebagai saJah satu tugas pendidikan Profesi
Guru

OLEH:

ELFRIDA MARIA LURUK


NIM : 201503243140

0
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
PRAJABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2023/2024
8
STUDIKASUS : KURANGNYA KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM
PEMBELAJARAN TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI
INDONESIA PADA KELAS X

A. Deskripsi Studi Kasus


'g"" Pembelajaran pada pembelajaran tentang keanekaragaman hayati Indonesia pada
kelas X merupakan proses interaksi antara guru dengan peserta didik . Belajar merupakan
bagian dari awal demi mencapai suatu keberhasilan sehingga pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik. Namun, pada peserta didik yang telah dilaksanakan kegiatan pembelajarannya
yaitu bagian dari proses pembelajarannya berjalan dengan menyenangkan bagi peserta didik

terdapat pada saat mencapai belajar secara maksimal bei!lg,&an baik agar menimbulkan
suasana kelas yang selalu &kan bagi peseta didik. Nana Sudjana (2004) menyatakan
keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam beberapa hal yaitu: ikut melaksanakan tugas
belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya, mencari berbagai informasi yang diperlukan dan melaksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru. Kasus dalam pembelajaran biologi berupa, peserta didik kurang
aktif ketik Pl'Iran berlangsung. Oleh karena itu dipilihlah studi kasus yang berjudul
"Kurangnya Keaktifan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran tentang
KEANEKAAGAMAN HAY A TI INDONESIA pada Kelas X".

B. AnaJisis Situasi
Pelaksanaan PPL I di SMAS MARIA ROSARI MOTAULUN memberikan saya banyak
pengalaman dan pembelajaran baru. Masih banyak yang saya temukan peserta didik yang
terlihat tidak begitu aktif dalam pembelajaran. sementara itu proses pembelajaran perlu
memberikan LKPD dengan metode PBL dalam pembelajaan. Terlihat peserta didik yang tidak
aktif tetap dibiarkan saja, yang penting tidak mengganggu peserta didik yang lain. Sehingga
peserta didik yang aktif saja yang menjadi perhatian guru kelas tersebut. Setelah selesai
pembelajaran guru memberikan soal tes, dan refleksi dalam evaluasi pembelajaran, peserta didik
diberikan so al evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, peserta did ik yang
bias
mendapatkan nilai yang di alas KKM hanya 12 peserta didik dari 21 peserta didik atau
setara
dengan 57% dari peserta didik keseluruhan. Setelah itu, saya mencoba berkomunikasi dengan
guru kelas tersebut, setelah di analisis temyata siswa-siswi yang memperoleh nilai yang belum
mencapai KKM adalah siswa-siswi juga memang kurang bahkan tidak aktif dalam
pembelajaran. Setelah melakukan diskusi, saya dan guru kelas sepakat untuk mencoba
8
menerapkan model pembelajaran Problem
dan Based Learning (PBL) serta pembelajaran
me"l"
yang berdiferensiasi. Beberapa tantangan hambatan dalam pelaksaaan PBL ini yaitu

semua peserta didik aktif dalam diskusi kelompok, agar dia mampu memahami tentang dalam
proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas X .

C. Alternatif Solusi
8
Pembuatan rancangan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) diawal pembelajaran saya mengajukan permasalahan otentik terkait
materi keanekaragaman hayati dalam kehiduapan sehari-hari, dan saya harus perhatikan peserta
didik dalam antusias belajar, harus disusun dengan memerhatikan karakter dan gaya belajar serta
kemampuan masing-masing peserta didik. Untuk mengetahui ha! tersebut dilakukan asesmen
diagnostik kognitif. Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kelernahan dan kelebihan
peserta didik. Hasil yang telah terkumpul akan digunakan guru untuk memperbaiki dan
menyesuaikan proses pembelajaran. Sedangkan bagi peserta didik dapat digunakan sebagai
perbaikan perbaikan proses belajar. Selain tes diagnostik juga digunakan hasil refleksi
pembelajaran Biologi sehingga memudahkan guru dalam mengidentifikasi kelebihan,
kelemahan, dan masalah yang dialami peserta didik dalam mempelajari suatu topik atau mata

pelajaran. dengan hal ini guru daP' ["Perbaiki proses pembelajaran dan menentukan
tindakan yang perlu dilakukan setelahnya untuk membantu peserta didik dalam belajar.
Hal ini bermanfaat dalam memberikan informasi terkait kelebihan, kelemahan, dan
masalah yang Hiki oleh siswa-siswi kelas X. Dengan begitu, siswa-siswi perlu memperbaiki
proses be lajar
agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan adanya tes tersebut guru akan lebih mudah
merancang pembelajaran atau pembuatan modul ajar yang nanti akan diimplementasikan dalam
proses pembelajaran. Juga memudahkan guru dalam pembuatan LKPD yang sesuai dengan
kemampuan masing-masing pesertadidik. Dari hasil tes tersebut guru juga mudah dalam
membagi kelompok peserta didik sesuai karakter masing- masing. Sehingga sumber belajar dan
materinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian sj"I
selalu mengikuti pembelajaran karena proses pembelajaran sudah disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan masing-masing peserta didik. Ekosistem belajar juga dibuat
senyaman mungkindan dengan penyusunan rencana pembelajaran yang tepat, dapat memberikan
pembelajaranyang efektif dan bermakna bagi peserta didik, sehingga dapat bermanfaat bagi
mereka dan mereka dapat mengimplementasikan setelah diterapkan model pembelajaran ilmu
yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
D. Evaluasi
PBL yang terintegrasi diferensiasi terlihat hasil evaluasi yang berbeda, yakni kehad iran
siswa yang terdapat dalam pelaksanaan pembelajarannya terdapat sebagian siswa yang
merangsang serta mengembangkan bakat yang diperolehnya dalam poses pembelajarannya dan
melatih siswa menalar dengan kristis, dan dapat memilah persoalan yang pada saat terlaksana
dengan proses belajarnya.
Namun, suatu usaha untuk meningkatkan kehad ian siswa seorang guru perlu turut
mengatur dalam mengembangkan suatu proses belajar mengajar secara baik, aga kehadiran
siswa dalam poses belajamya yang berlangsung dengan baik, dan dapat menumbuhkan suatu
saran bagi siswa yang selalu hadir untuk meningkatkan pembelajarannya, hat ini bagian dari
peningkatan kehadiran untuk mengetahui kondisi siswa yang tidak aktif mengikuti dalam
pelaksanaan belajamya. Sehingga dengan penyusunan rencana pembelajran dalam penggunaan
Model Pembelajaran yang saya pakai adalah PBL dengan berdiferensiasi untuk mata pelajaran
Biologi di kelas X memberikan yang maksimal dan signifikan. Diharapkan hasil yang
d idapatkan peserta didik ini dapat terus dipertahankan dan meningkat untuk
pembelajaran selanjutnya
ELFRIDA MARIA LU RU K, S. Pd
ORIGINALITY REPORT

SIMILARITY INDEX INTERNET SOURCES PUBLICATIONS STUDENT


PAPERS

PRIMARY SOURCES

eprints.unm.ac.id
I Internet Source

digilibadmin.unismuh.ac.id
Internet Source

E id.scribd.com
Internet Source

digilib.unila.ac.id
II Internet Source

123dok.com
E Internet Source

es.scribd.com
Internet Source

text-id.123dok.com

■ Internet Source

www.scribd.com

■ Internet Source

Ahmadsyukur Arianto Lahagu.


Baene,
E "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP
NEGERI
1 GUNUNG SITO LI UTARA", Jurnal Tunas
Pendidikan, 2023
Publication

E jonedu.org
Internet Source

Exclude quotes Off Exclude matches Off


Exclude bibliography
Off

Anda mungkin juga menyukai