RKS Penataan Halaman Blok Mama Papua Dan Pasar Sore Di Pasar Sentral

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 78

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


Jln. Poros SP.2 - SP.5, TIMIKA - PAPUA

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT


( RKS )

KEGIATAN :
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN
SARANA DISTRIBUSI PERDAGANGAN

PEKERJAAN :
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL

TAHUN ANGGARAN 2024


Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
Spesifikasi Teknis PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Daftar Isi

DAFTRA ISI

BAB I. SYARAT-SYARAT UMUM PELAKSANAAN


I. 1. PERATURAN-PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN
PELAKSANAAN
I. 2. PENJELASAN GAMBAR-GAMBAR
I. 3. PIMPINAN PELAKSANAAN PEMBORONG
I. 4. PERIJINAN
I. 5. RENCANA KERJA
I. 6. LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
I. 7 PEMBAGIAN HALAMAN KERJA
I. 8 DIREKSI TEKNIS / KONSULTAN PENGAWAS
I. 9. BANGSAL, GUDANG DAN PERANCAH
I. 10. PEMELIHARAAN KEBERSIAHAN DAN JAMINAN KESEHATAN
I. 11. ASURANSI
I. 12. KECELAKAAN PADA PEKERJA
I. 13. PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
I. 14. GAMBAR-GAMBAR KERJA DAN REVISI
I. 15. GAMBAR-GAMBAR PEMELIHARAAN
I. 16. PELAKSANAAN UKURAN-UKURAN DAN SEBAGAINYA
I. 17. MESIN-MESIN DAN ALAT BANTU
I. 18. PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN HALAMAN PEKERJAAN

BAB II. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


PERSIAPAN
II. 1. LINGKUP PEKERJAAN

i-1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
Spesifikasi Teknis PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Daftar Isi

II. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk Bekerja
2. Pekerjaan Pemasangan Patok Umur dan Papan Bangunan
(Bouwplank)
3. Pekerjaan Kantor Pemborong dan Los Pekerja
4. Pekerjaan Pembersihan Lokasi Awal dan Akhir
5. Mpbilisasi dan Demobilisasi
6. Dokumentasi dan Pelaporan
7. Pekerjaan Penyediaan Alat Kebakaran
8. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
9. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
10. Peralatan Utama
11. Personil

BAB III. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


STRUKTUR
III. 1. PEKERJAAN TANAH
III. 2. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
III. 3. PEKERJAAN PLESTERAN
III. 4. PEKERJAAN BETON

BAB IV. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


BERBUTIR
IV. 1. LINGKUP PEKERJAAN
IV. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
IV. 3. PEKERJAAN SUBGRADE
IV. 4. PEKERJAAN LAPIS PERKERASAN
IV. 3. PEKERJAAN LAPIS PERMUKAAN (ASPAL)

i-2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
Spesifikasi Teknis PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Daftar Isi

BAB V. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


ARSITEKTUR
V. 1. PEKERJAAN PENGECETAN
1. Pengecetan Marka Jalan dan Area Parkiran
2. Pekerjaan Finishing

BAB VI. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


LANDSEKEP
VI. 1. PENJELASAN UMUM
VI. 2. PERSIAPAN PENANAMAN
VI. 3. PEKERJAAN PENANAMAN
VI. 4. PEKRJAAN PEMELIHARAAN

BAB VII. DEMOBILISASI

BAB VIII. AS BUIL DRAWING – MANUAL BOOK

i-3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

BAB I
SYARAT - SYARAT UMUM PELAKSANAAN

I. 1. PERATURAN - PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN


PELAKSANAAN

Persyaratan teknis ini berlaku untuk seluruh pekerjaan Pembangunan Areal Parkir
Pasar Mama-mama Papua Pasar Sentral, kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan
Sarana Distribusi Perdagangan dimana secara umum persyaratan ini bisa
ditetapkan dan merupakan kesatuan dengan Persyaratan Teknis Khusus serta
bersama-sama dengan dokumen lainnya merupakan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan pekerjaan.
Dalam Pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain berlaku ketentuan-
ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Uraian dan syarat-syarat ini
2. Gambar-gambar rencana pelaksanaan, gambar-gambar detail, gambar
konstruksi dan gambar instalasi yang dikeluarkan oleh Perencana.
3. Peraturan-peraturan khusus, yaitu :
a) Undang-undang No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja
b) Undang-undanjg No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c) Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
d) Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
e) Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial
f) Undang-undanng No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
g) Undang-undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
h) Peraturan Pemerintah No. 88 tahun 2019, tentang Kesehatan Kerja
i) Peraturan / Surat Keputusan dari Departemen/Instansi yang berwenang.
j) Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga kerja :
harian, mingguan dan bulanan / borongan).
k) Peraturan-peraturan Pembangunan setempat
l) Peraturan-peraturan lain standarisasi Industri Indonesia yang
berlaku, dan ada hubungannya dengan Pelaksanaan pekerjaan ini. I-1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

m) Standart / Pedoman seperti:


- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI
T-15-1991-03.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1971
- Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung
1987
4. Untuk bahan-bahan yang tidak / belum ada peraturan-peraturan di Indonesia,
maka dipakai syarat-syarat yang ditentukan oleh pabrik dari bahan tersebut.
Sebelum Pemborong Pekerjaan melaksanakan dengan bahan dalam kasus ini,
maka syarat-syarat dari Pabrik berupa brosur teknis yang dilengkapi dengan
sertifikat dari Lembaga Pengujian harus diserahkan terlebih dahulu kepada
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

I. 2. PENJELASAN GAMBAR-GAMBAR
1. Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran
jadi meliputi ukuran:
a. As - As
b. Luar - Luar
c. Dalam-Dalam
Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya adalah ukuran
jadi seperti dalam keadaan selesai ( “Finished” ).

2. Perbedaan gambar
a. Bila gambar kerja tidak sesuai dengan RKS, maka yang mengikat adalah
RKS atau ditentukan kemudian olah Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
b. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam suatu
disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang
berlaku / mengikat.
c. Bila ada beberapa gambar dengan tanggal pengeluaran yang berbeda
untuk satu masalah, maka gambar dengan tanggal yang termuda / terbaru
yang mengikat / berlaku.
I-2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

d. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan struktur maka
yang berlaku/mengikat adalah gambar kerja Arsitektur sepanjang tidak
mengurangi segi konstruksi dan kekuatan struktur.
e. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan gambar kerja
Elektrikal, Mekanikal maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran
fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.
f. Bila perbedaan-perbedaan itu, ketidakjelasan maupun kesimpangsiuran
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam Pelaksanaan dapat
menimbulkan kesalahan, maka Pemborong diwajibkan melaporkan ke
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk mengadakan pertemuan dan
untuk mendapatkan keputusan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
gambar mana yang dijadikan pegangan / pedoman.
g. Ketentuan di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Pemborong untuk
memperpanjang waktu Pelaksanaan maupun mengajukan “claim” biaya
pekerjaan tambah.

I. 3. PIMPINAN PELAKSANAAN DAN PEMBORONG


1. Kepala Pemborong (Manajer Proyek) yang ditunjuk Pemborong Pekerjaan
Pembangunan Areal Parkir Pasar Mama-mama Papua dalam Pelaksanaan
pekerjaan ini harus seorang yang ahli dalam bidang yang dikehendaki dan telah
berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Pemenuhan syarat-syarat
untuk Kepala Pemborong ini harus dapat dibuktikan oleh Pemborong Pekerjaan
dan harus mendapat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas terlebih
dahulu .
2. Direksi Teknis / Konsultan Pengawas berhak meminta penggantian Pimpinan,
bila Kepala Pemborong dipandang kurang cakap dalam melaksanakan
pekerjaannya.
3. Pemborong-pemborong yang ditunjuk Pemborong Pekerjaan juga harus orang-
orang yang ahli dalam bidang masing-masing. Dalam hal ini Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas juga berhak meminta Pemborong Pekerjaan untuk
mengganti Pemborong-pemborong yang dianggap kurang cakap dalam
melaksanakan pekerjaannya.
4. Khusus untuk pekerjaan yang bersifat fabrikasi, Pemborong Pekerjaan harus
juga menyertakan bersama dengan biodata Manajer Proyek melampirkan
biodata dari Pimpiman pabrik / plan manager yang bertanggung jawab atas
semua pekerjaan yang bersifat pre-fabrikasi.

I-3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

I. 4. PERIZINAN
1. Pengurusan perizinan-perizinan dan pengetesan dari bahan yang akan
digunakan harus sudah termasuk dalam harga penawaran.
2. Semua pengurusan, pemeriksaan / pengujian dan lain-lain beserta keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk Pelaksanaan Pekerjaan ini dan
instalasinya harus dilakukan oleh Pemborong Pekerjaan atas tanggungan dan
biaya Pemborong Pekerjaan.
3. Pemborong Pekerjaan harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan atas kemungkinan tuntutan ganti rugi dari biaya-biaya yang
diperlukan.

I. 5. RENCANA KERJA
1. Pemborong Pekerjaan Pembangunan Areal Parkir Pasar Mama-mama Papua
harus membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dengan Network Planning /
Bar Chart selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum Tugas Pekerjaan
dimulai dan diajukan kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Pemborong Pekerjaan berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut rencana
ini. Hanya dengan persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
diperkenankan menyimpang dari padanya.
3. Setelah mendapat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas maka
rencana kerja tersebut harus dipasang di kantor lapangan dan menjadi rencana
kerja yang resmi dan mengikat, 2 (dua) copy rencana kerja ini harus diserahkan
kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
4. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
sebagai dasar untuk penentuan segala sesuatu yang berhubungan dengan
keterlambatan pekerjaan dan prestasi Pemborong Pekerjaan.

I. 6. LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN


1. Pemborong Pekerjaan Pembangunan Area Parkir Pasar Mama-mama Papua,
pasar Sentral harus menyampaikan laporan harian, mingguan dan bulanan.
a. Laporan Harian
Adalah buku laporan harian yang diisi hari demi hari yang berisikan :
- banyaknya tenaga kerja
- kemajuan pekerjaan sehari-hari
- cuaca sehari-hari
- pemasukan bahan bangunan
I-4
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

- apapun yang dikerjakan pada hari itu


- catatan kejadian-kejadian lainnya
- catatan peringatan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
b. Laporan Mingguan
Adalah laporan yang berisikan rangkuman / garis-garis besar dari apa yang
telah dicantumkan dalam laporan harian, misalnya jumlah pekerjaan yang
telah dikerjakan dan prestasi pekerjaan selama satu minggu. Laporan ini
harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas setiap akhir Minggu, bentuk
dan rangkap laporan akan ditentukan kemudian.
c. Laporan Bulanan
Adalah laporan yang berisikan rangkuman pekerjaan selama satu bulan
berikut prestasi pekerjaan yang telah dicapai, evaluasi time schedule, hasil-
hasil keputusan dan foto kemajuan progress pekerjaan dari masing masing
item pekerjaan.
2. Untuk melengkapi laporan atau tujuan dokumentasi dibuat pemotretan bagian-
bagian bangunan yang sedang dikerjakan. Hal-hal mengenai kuantitas serta arah
pemotretan akan ditentukan kemudian atau ditetapkan nanti. Gambar potret
dilakukan di atas gambar-gambar tersebut harus dilampirkan dalam Laporan
Bulanan

I. 7. PEMBAGIAN HALAMAN KERJA

Sebelum Pemborong pekerjaan Pembangunan Area Parkir Pasar Mama-mama


Papua, Pasar Sentral mulai dengan pelaksanaan pekerjaannya maka Pemborong
Pekerjaan harus terlebih dahulu merundingkan dengan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas mengenai pembagian halaman pekerjaan :
Tempat penimbunan bahan-bahan, tempat mendirikan los-los Direksi atau los-los
kerja lainnya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Juga untuk pekerjaan-
pekerjaan yang harus diprioritaskan.

I. 8. DIREKSI TEKNIS / KONSULTAN PENGAWASAN


1. Pengawasan terhadap kualitas dan teknis pelaksanaan pekerjaan dilakukan
oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
2. Pengawasan terhadap kuantitas pekerjaan yang berhubungan dengan sertifikat
pembayaran akan dilakukan oleh pihak Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
3. Pada setiap saat Direksi Teknis / Konsultan Pengawas atau petugas-petugas
lainnya harus dapat dengan mudah mengawasi pekerjaan, bahan dan peralatan.

I-5
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

4. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa persetujuan Direksi


Teknis / Konsultan Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Pemborong
Pekerjaan. Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus segera dibuka / dibongkar
sebagian atau seluruhnya.
5. Pemborong Pekerjaan wajib mengkoordinasikan pekerjaannya dengan pihak
lain demi lancarnya pelaksanaan pekerjaan.

I. 9. BANGSAL, GUDANG DAN PERANCAH


1. Pada pokoknya Pemborong pekerjaan Pembangunan Areal Parkir Pasar Mama-
mama Papua, Pasar Sentral harus mengusahakan agar bahan-bahan bangunan
yang berharga dan mudah rusak apabila terkena hujan seperti plywood, kayu,
alat-alat penting lainnya, ditempatkan dalam bangsal-bangsal tertutup yang dapat
dikunci.
2. Untuk pelaksanaan pekerjaan, Pemborong Pekerjaan dapat membuat kantor
3. Bangsal terbuka harus dibuatkan untuk pekerja-pekerja yang melaksanakan
bagian-bagian pekerjaan supaya terhindar dari teriknya matahari dan hujan.
4. Penempatan (lay out) dari bangsal-bangsal dengan persetujuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas kemudian harus dibongkar bila ada perintah Direksi Teknis
/ Konsultan Pengawas atau bila bangunan itu tidak diperlukan lagi.
5. Perancah (steigers) untuk keperluan pelaksanaan harus cukup kuat dan aman,
agar tidak timbul kecelakaan. Demikian pula untuk pihak ketiga bila diperlukan
harus diusahakan perancah-perancah.

I.10. PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN JAMINAN KESEHATAN


Selama berlangsungnya pekerjaan Pembangunan Area Parkir Pasar Mama-mama
Papua Pasar Sentral, Pemborong Pekerjaan secara baik dan teratur harus
menjamin bahwa tempat kerja selalu tersedia cukup air minum bagi para pekerja.
Untuk keperluan para pekerja dan pegawai / Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
hendaknya dibuat kamar mandi / WC yang diberi tabir, paris serta pembuangannya
harus dijamin tidak memberikan bau-bau yang kurang sedap. Tempatnya harus
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) meter dari pekerjaan pasangan terdekat yang
dilaksanakan.
Peti obat-obatan untuk PPPK juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan akibat
kurang sempurnanya peralatan atau kelalaian, menjadi tanggung jawab Pemborong
pekerjaan dalam arti kata yang luas. Pemborong pekerjaan dilarang mempekerjakan
pekerja yang sedang sakit.
a. Kecuali ditentukan lain, Pemborong pekerjaan harus menyediakan air minum
dan air lainnya di tempat pekerjaan bagi tenaga-tenaga kerjanya.
b. Pemborong pekerjaan harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang
perlu dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjaga jangan
I-6
sampai timbul kerusakan, keonaran atau pelanggaran hukum, oleh atau
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

diantara para pekerja atau Sub Pemborong dan memelihara keamanan,


melindungi para penghuni dan barang milik disekitar tempat pekerjaan.
c. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang pemeliharaan
kesehatan pekerja, Pemborong pekerjaan harus menjamin pemeliharaan
kesehatan di tempat pekerjaan, pencegahan dan pembatasan penyakit menular
dan menyediakan perlengkapan PPPK yang cukup.
d. Pemborong pekerjaan harus bertindak sesuai dengan semua peraturan-
peraturan dan hukum-hukum, tetap tidak terbatas dengan Nasional, Negara,
Pemerintah setempat dan Kementerian Tenaga Kerja dan melaksanakan semua
perintah-perintah yang mungkin dari waktu ke waktu dikeluarkan oleh Direksi
Teknis / Konsulan Pengawas atau Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
Keselamatan Kerja. Pemborong Pekerjaan harus menyediakan Alat Pengaman
Diri (APD) seperti : Safety Shoes, Helmed, Sarung Tangan dan lain-lainya yang
diperlukan sesuai kebutuhan lapangan untuk semua pegawainya yang bertugas
dan itu menjadi tanggung jawab Pemborong pekerjaan untuk meyakini bahwa
peraturan-peraturan keselamatan/pengamanan dilaksanakan.

I.11. ASURANSI
1. Pemborong pekerjaan Pembangunan Areal Parkir Pasar Mama-mama Papua,
Pasar Sentral sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan (tetapi tanpa
mengurangi kewajiban dan tanggung jawab) atas biayanya sendiri harus
mengadakan/membuka suatu asuransi yang akan melindungi Pemborong
pekerjaan, Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan tuntutan-tuntutan terhadap
kerusakan dan kecelakaan perorangan, termasuk kematian dan dari kerusakan-
kerusakan hak milik yang disebabkan oleh pekerjaan, baik Pemborong
pekerjaan atau Sub-Pemborongnya sehubungan dengan kontrak.
2. Pemborong pekerjaan, atas biaya sendiri tanpa mengurangi kewajiban-
kewajiban dan tanggung jawabnya, harus mengasuransikan pekerjaan,
pekerjaan sementara, peralatan pelaksanaan, bahan-bahan dan perlengkapan
untuk pelaksanaan pekerjaan terhadap kehilangan-kehilangan atau kerusakan-
kerusakan yang timbul oleh sebab apapun.
3. Pengasuransian tersebut harus dilakukan kepada perusahaan asuransi yang
ditunjuk Direksi Teknis / Konsultan Pengawas yaitu BPJS Kesehatan (ASTEK)
atau BPJS Ketenagakerjaan, berlangsung mulai saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan selesainya masa pemeliharaan.

I.12. KECELAKAAN PADA PEKERJA


I-7
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas Pekerjaan Pembangunan Areal Parkir


Pasar Mama-mama Papua, Pasar Sentral dibebaskan dari tuntutan-tuntutan
pembayaran ganti rugi atau kompensasi-kompensasi lainnya yang harus dibayarkan
sebagai akibat dari pada terjadinya kecelakaan Pemborong pekerjaan atau sub
Pemborongnya kecuali terhadap kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan orang-orangnya.

I.13. PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN


1. Semua bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk Pekerjaan
Pembanguan Areal Parkir Pasar Mama-mama Papua harus diperiksa
dan disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Cara pemeriksaan barang-
barang akan ditentukan kemudian oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Biaya-biaya pemeriksaan akan dibebankan kepada Pemborong Pekerjaan.
2. Jika timbul perselisihan pahan dengan Pemborong pekerjaan, maka Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas akan menuntut pemeriksaan lebih lanjut
pada salah satu Laboratorium penyelidikan bahan-bahan yang berhak
menyelidiki bahan-bahan dimana contohnya diambil dari bahan yang
diperselisihan.
3. Bila Pemborong pekerjaan merasa yakin bahwa bahan tersebut baik adanya ia
dapat meneruskan pekerjaan dengan menggunakan bahan tersebut tetapi
pekerjaannya akan dibongkar lagi bila ternyata setelah mengalami pemeriksaan
Laboratorium bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan, biaya sepenuhnya
ditanggung oleh Pemborong Pekerjaan. Pembangunan kembali pekerjaan yang
telah dibongkar itu dengan sendirinya tidak dapat diperhitungkan kembali
sebagai pekerjaan tambahan.
4. Semua ongkos-ongkos yang dikeluarkan untuk pemeriksaan bahan-bahan yang
diperselisihkan itu akan menjadi beban Pemborong pekerjaan, bilamana hasil
pemeriksaan adalah negatip.
5. Untuk bahan-bahan finishing yang berkaitan dengan estetika (warna, ukuran
dan sebagainya) harus mendapat persetujuan dari Perencana / Direksi Teknis.

I.14. GAMBAR-GAMBAR KERJA DAN REVISI


1. Pemborong pekerjaan Pembangunan Areal Parkir Pasar Mama-mama Papua,
Pasar Sentral diwajibkan membuat gambar Pelaksanaan kerja atas semua
gambar detail yang telah disiapkan oleh Perencana. Satu dan lain hal untuk
kelancaran pekerjaan, gambar Pelaksanaan kerja tersebut harus mendapat
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
2. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan terdapat perubahan-perubahan,
Pemborong pekerjaan diwajibkan membuat gambar-gambar revisi yaitu di atas
kutipan aslinya dan dibubuhi dengan tinta berwarna (warna-warna yang I-8
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

menyatakan perubahan pertama, kedua dan sebagainya akan ditentukan Direksi


Teknis / Konsultan Pengawas).
Selain kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas gambar-gambar tersebut
harus pula dikirimkan kepada perencana sebanyak 1 (satu) rangkap dan
dikirimkan langsung ke alamat, sedang untuk Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas 2 (dua) rangkap untuk dimintakan persetujuan.
3. Bila antara gambar-gambar kerja dan spesifikasi terdapat informasi yang
berbeda, maka Pemborong wajib melaporkannya kepada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas dan Perencana. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan
estetika, Pemborong harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Perencana dan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

I.15. GAMBAR-GAMBAR PEMELIHARAAN


Setelah selesainya pekerjaan Pembangunan Areal Parkir Pasar Mama-mama
Papua Pemborong pekerjaan diharuskan menyerahkan kepada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas ( jumlah ditentukan kemudian) gambar yang sesuai dengan
yang telah dilaksanakan “As Built Drawing” dan dilampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Gambar-gambar dari semua pekerjaan.
2. Instruksi pemeliharaan dan operasi dari peralatan-peralatan yang terpasang
3. Daftar material terpasang ( type, produk, area penggunaan)
Gambar-gambar dan instruksi-instruksi tersebut dalam Bahasa Indonesia.

I.16. PELAKSANAAN UKURAN-UKURAN DAN SEBAGAINYA


1. Pemborong Pekerjaan bertanggung jawab atas ketepatan (akurasi) pelaksanaan
pekerjaan menurut peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam uraian dan
syarat-syarat serta gambar-gambarnya.
2. Pemborong pekerjaan diwajibkan memberitahukan kepada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas bila ia akan memulai suatu bagian dari pekerjaan untuk
dicek kebenaran peil dan ukuran-ukurannya.
3. Pemborong diwajibkan pula mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain dan
segera memberitahukan kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas bilamana
ada perbedaan/selisih yang didapatnya dalam uraian dan syarat-syarat ini
serta gambar-gambarnya. Pemborong tidak diperbolehkan membetulkan
kekeliruan sebelum dirundingkan dengan Direksi Teknis / Konsultan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas.

4. Mengingat setiap kesalahan baik elevasi maupun ukuran pada satu bagian
pekerjaan, selalu akan mempengaruhi elevasi-elevasi dan ukuran tersebut
mutlak perlu diperhatikan. Kelalaian Pemborong pekerjaan dalam hal ini
tidak akan ditolelir dan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas berhak I-9
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

menyuruh bongkar pekerjaan yang telah dilakukan tanpa cheking Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas dan beban biaya menjadi tanggung jawab Pemborong
pekerjaan.
5. Pemborong akan melakukan pekerjaan pengukuran untuk menentukan titik-titik
koordinat ruang dalam bangunan dengan teliti yang disaksikan serta disetujui
oleh Direksi Teknis / Konsultan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas, pekerjaan
pengukuran dan sebagainya diselenggarakan dan dibebankan kepada
Pemborong pekerjaan.

I.17. MESIN-MESIN DAN ALAT BANTU


1. Pemborong pekerjaan harus mengusahakan agar di tempat pekerjaan tersedia
cukup mesin-mesin serta alat-alat bantu dan alat-alat sementara yang cukup
yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan sebagai suatu syarat yang
sempurna.
2. Bila sewaktu-waktu diperlukan oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas,
Pemborong Pekerjaan harus menyediakan alat-alat dan pesawat ukur serta
tenaga bantu yang diperlukan untuk memeriksa pengukuran letak dari hasil
pekerjaan.
3. Semua alat-alat yang akan dipergunakan di dalam proyek harus dengan
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

I.18. PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN HALAMAN PEKERJAAN


1. Pemborong pekerjaan harus mengusahakan adanya cukup penjagaan di tempat
pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-pencurian terutama pada
waktu tidak ada orang-orang bekerja. Pemborong pekerjaan harus memelihara
gudang-gudang, ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat
serta pintu-pintunya yang jika dipandang perlu harus diperkuat dan diperbaiki /
dikunci.
2. Untuk para penjaganya, Pemborong pekerjaan dapat mendirikan suatu tempat
kediaman atas biaya Pemborong pekerjaan, dengan perjanjian bahwa tempat
tersebut harus dibongkar setelah selesai pekerjaan. Pejabat penjaga diharuskan
mendaftarkan diri pada Kantor Seksi Polisi yang bersangkutan. Dan bersedia
untuk dikoordinasikan bersama dengan regu keamanan dari Pemborong Utama.
3. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja Pemborong pekerjaan,
harus diadakan penerangan-penerangan lampu pada tempat-tempat tertentu
dengan persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan atas biaya
Pemborong pekerjaan.
4. Pemborong pekerjaan bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan yang
disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap bahaya pencurian maupun
terhadap bahaya kerusakan disebabkan kurang sempurnanya pengamanan.
Pemborong pekerjaan diharuskan menyediakan tabung-tabung
I - 10
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

pemadam kebakaran di los kerja dan tempat-tempat yang mudah terjadi


kebakaran. Apabila terjadi pencurian dan kerusakan-kerusakan bahan-bahan
atau alat bantu dilain pihak pekerjaan harus tetap lancar, maka Pemborong
pekerjaan harus segera mengganti atau memperbaikinya.

I - 11
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifkasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Persiapan

B A B II
SYARAT - SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
PERSIAPAN

Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Area Parkir Pasar Mama-mama Papua,


Pasar Sentral, syarat-syarat teknis pekerjaan Persiapan yang dilakukan adalah :

II. 1. LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja
2. Pekerjaan pemasangan patok ukur dan papan bangunan “bouwplank”
3. Pekerjaan pembersihan lokasi awal dan akhir
4. Mobilisasi dan demobilisasi
5. Dokumentasi dan pelaporan
6. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
7. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
8. Peralatan Utama
9. Personil

II. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Bekerja

a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Pemborong dengan mengambil


sumber dari sumur yang sudah ada di tapak proyek.
b. Air harus bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-
bahan kimia lainnya yang merusak.
c. Apabila sumber air yang ada tidak dapat menjamin kelancaran kebutuhan
air, Pemborong harus membuat bak penampung air/reservoir dengan
kapasitas yang mencukupi untuk air kerja.

II - 1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifkasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Persiapan

d. Listrik untuk bekerja harus disediakan Pemborong dengan menggunakan


diesel pembangkit tenaga listrik atau penyambungan daya dari jaringan
PLN terdekat dengan kapasitas daya mencukupi untuk keperluan kerja.

2. Pekerjaan Pemasangan Patok Ukur dan Papan Bangunan


“bouwplank”

a. Sebelum memulai pekerjaan Pemborong diwajibkan mempelajari dengan


seksama rencana tapak dan titik mulai awal pembangunan dan referensi
koordinat, patok ukur sesuai petunjuk Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
b. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda
yang jelas dan dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi
akibat pekerjaan proyek ini, dan untuk itu harus dicantumkan dalam
gambar pengukuran seperti disebutkan dalam pengukuran
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-
alat waterpass / theodolit.
d. Pemborong harus menyediakan theodolit / waterpass beserta petugasnya
yang melayani untuk kepentingan pemeriksaan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
e. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
telah disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
f. Letak tugu patok dasar ditentukan oleh Direksi Teknis Konsultan
Pengawas.
g. Tugu patok dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda yang
jelas dan dijaga keuntuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
h. Tugu patok dibuat dari beton bertulang berpenampang 20 x 20 cm,
tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 (satu) meter dengan bagian yang
muncul diatas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran
selanjutnya.
i. Bila ada ketidaksesuaian ukuran di lapangan terhadap gambar kerja,
Pemborong diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan cara
penyelesaian yang terbaik.

II - 2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifkasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Persiapan

j. Bouwplank dipasang pada patok kayu besi berukuran 5/5, tertancap di


tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah dan
berjarak maximum 150 cm antara yang satu dengan lainnya.
k. Bouwplank dibuat dari papan kayu besi dengan tebal 3 (tiga) cm dan lebar
25 (dua puluh lima) cm, dipasang lurus dan diserut rata pada sisi bagian
atasnya dan dipasang rata / waterpass.
l. Bouwplank dipasang minimum sejarak 1,5 meter dari as pondasi terluar,
sehingga tidak mengganggu Pelaksanaan pekerjaan. Apabila kondisi
lapangan tidak memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai petunjuk dari
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
m. Setelah selesai pemasangan, Pemborong harus melaporkan ke Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dan harus
dijaga keutuhan dan ketepatan letak bouwplank

3. Pekerjaan Kantor Pemborong dan Los Kerja

a. Ukuran luas kantor Pemborong dan los kerja serta tempat menyimpan
bahan-bahan/alat-alat disesuaikan dengan kebutuhan Pemborong dengan
tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta bahaya kebakaran.
b. Harus disediakan alat pemadam api ringan / fire extinghuiser di dalam
kantor Direksi Lapangan, kantor Pemborong dan di area los kerja.
c. Khusus untuk tempat penyimpanan bahan-bahan seperti pasir, kerikil
harus dibuatkan kotak simpan dengan dinding papan, sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur.

4. Pekerjaan Pembersihan Lokasi Awal dan Akhir.

a. Tempat pekerjaan harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan,


sampah dan rintangan lainnya yang terdapat diarea/disekitar proyek.
b. Kebersihan lapangan / pembuangan sampah dilakukan oleh Pemborong
setiap hari (setiap pagi harus bersih) sejak dimulainya pekerjaan sampai
dengan serah terima pekerjaan.
c. Pada akhir pekerjaan, Pemborong harus membersihkan lapangan dari
sampah-sampah baik sampah organik maupun anorganik dan
mengeluarkan sampah-sampah tersebut dari site. Penyerahan pekerjaan
harus dalam kondisi lapangan bersih dan disetujui Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas
d. Segala biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut di atas menjadi
tanggungan Pemborong.
II - 3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifkasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Persiapan

5. Mobilisasi dan Demobilisasi

a. Kontraktor harus mobilisasi personil dan alat-alat beratnya sesuai dengan


jumlah yang tercantum di dalam dokumen penawaran dan atau tercantum
di dalam dokumen kontrak. Kontraktor harus mengajukan jadwal mobilisasi
personil dan alat - alat berat kepada team pengawas untuk mendapat
persetujuan. Jadwal tersebut harus mempertimbangkan ruang lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan.
Biaya mobilisasi untuk alat-alat berat ini dianggap sudah diperhitungkan
dalam harga penawaran pekerjaan.
b. Pemborong menjamin kelancaran pengadaan alat-alat yang diperlukan
selama proyek.
c. Pemborong menjamin kelancaran pengadaan tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai kebutuhan selama proyek.

6. Dokumentasi dan Pelaporan

a. Untuk keperluan dokumentasi Pelaksanaan pekerjaan, Pemborong


diwajibkan untuk membuat foto-foto yang menunjukkan progress
kemajuan pekerjaan.
b. Foto keadaan lapangan sebelum pekerjaan dimulai.
c. Foto keadaan lapangan pada saat pekerjaan persiapan
d. Foto keadaan lapangan pada setiap tahapan pekerjaan
e. Foto keadaan lapangan tiap-tiap minggu / bulan.
f. Foto keadaan lain-lain menurut kebutuhan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
g. Seluruh biaya dokumentasi menjadi tanggung jawab Pemborong dan
dilakukan sampai pekerjaan penyerahan pertama.

7. Pekerjaan penyediaan alat kebakaran

a. Selama pembangunan berlangsung, Pemborong wajib menyediakan


tabung alat pemadam kebakaran (Fire extinguisher) lengkap isinya dengan
jumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tabung. Masing-masing tabung
berkapasitas 12 kg.
b. Apabila pemborongan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam
kebakaran tersebut menjadi hak milik Pemborong.

II - 4
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifkasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Persiapan

8. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)

a. Program Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) bertujuan


untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan semua
tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan ini melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
b. Program yang dilaksanakan antara lain berupa:
- Mengikutkan semua tenaga kedalam asuransi BPJS Ketenagakerjaan
dan Kesehatan Kerja
- Melengkapi alat pelindung diri (APD) dapat berupa antara lain
 Sepatu keselamatan
 Topi pelindung
 Rompi keselamatan
 Sarung tangan
 Helm las
- Membuat alat pelindung kerja (pembatas area kerja)
- Menyiapkan personil.petugas SMKK
- Menyiapkan sarana kesehatan dilokasi proyek berupa ketersediaan
kotak P3K
c. Mendata titik/lokasi pusat layanan kesehatan/medis terdekat apabila
memerlukan penanganan/pertolongan pertama apabila terjadi
accident/kecelakaan kerja

9. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

a. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas sangat diperlukan untuk


penunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan dari kecelakaan kerja
dilapangan. Petugas Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas harus
selalu berada dilokasi kerja dengan menempatkan petugas untuk
mengatur lalu lintas demi keselamatan pekerja dan pengguna jalan lainnya
b. Program yang dilaksanakan antara lain berupa:
- Menyiapkan personil/petugas pengatur lalu lintas
- Menyiapkan rambu-rambu antara lain:
 Rambu-rambu peringatan
 Menyiapkan traffic cone
- Menyiapkan tongkat pengatur lalu lintas
II - 5
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifkasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Persiapan

10. Peralatan Utama

Peralatan-peralatan utama yang harus disediakan minimal :


a. Asphalt Finisher : 1 unit
b. Asphalt Spayer : 1 unit
c. Compresor 4000-6500 LM : 1 unit
d. Exavator 100 – 150 Hp : 1 unit
e. Motor Grader > 100 Ph : 1 unit
f. Tree Wheel Roller 6-8 T : 1 unit
g. Vibrator Roller 5-6 T : 1 unit
h. Water Tanker 300-4500 L : 1 unit
i. Concrete Mixer 350 Ltr : 1 unit
j. Dump Truck 3-5 T : 1 unit

Peralatan-peralatan pendukung yang harus disediakan minimal :


a. Waterpass + bak ukur : 1 unit
b. Gergaji Besi : 1 unit
c. Bor Tangan : 1 unit

11. Personil

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar dapat berjalan


dengan baik diperlukan personil sebagai berikut :
a. Site Manager : 1 orang
b. Pelaksana Bangunan Gedung : 1 orang
c. Pelaksana M/E : 1 orang
d. Quantity / Quality Control : 1 orang
e. Surveyor : 1 orang
f. Logistik : 1 orang

II - 6
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

B A B III
SYARAT - SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR

Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Area Parkir Pasar Mama-mama Papua,


Pasar Sentral, Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan,
syarat-syarat teknis Pekerjaan Struktur yang dilakukan adalah :

III. 1. PEKERJAAN TANAH

III. 1. 1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi Penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan


pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “Pekerjaan Tanah”
seperti tertera pada Gambar rencana dan spesifikasi ini, termasuk pada hal-han
sebagai berikut :
1. Pembersihan,
2. Pengupasan Lahan dan Pembuatan Marerial Keluar Proyek
3. Galian Tanah untuk Saluran Draenase dan Pemasangan Kansteen
4. Pembuatan dan pemasangan Bouwplank
5. Pemadatan Tanah
6. Pengukuran dan penggambaran kembali.

III. 1. 2. BAHAN ATAU MATERIAL


a. Untuk pemasangan bouwplank, bahan dan material yang digunakan adalah :
 Kayu jenis meranti atau setara, tebal 3 cm
 Kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8 – 10 cm

III. 1. 3. PERSYARATAN PELAKSANAAN


3.1. Pekerjaan Persiapan

a. Pada umumnya tempat-tempat untuk Area Parkir dibersihkan, sampah


yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam
daerah yang akan dikerjakan harus dihilangkan atau dibuang dengan
cara-cara yang disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Seluruh bagian tanah yang mengandung humus III - 1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

pada daerah yang akan dibangun harus dikupas dan dibersihkan serta
dibuang keluara areal proyek.
b. Tebal lapisan yang akan dikupas sedalam 15-20 cm dari permukaan
tanah asli, termasuk pembersihan kembali dari sisa-sisa akar tanaman
yang masih tertinggal.
c. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada
maupun terhadap urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari
sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan
pelapukan kembali dikemudian hari.
d. Pengupasan dilakukan per blok, untuk mempermudah pengecekan
kedalaman bagian yang akan dikupas. Pekerjaan pengupasan di
lapangan supaya memperhatikan patok-patok yang telah ada. Tidak
diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan berikutnya di atas seluruh
atau sebagian daerah yang strippingnya belum selesai. Pekerjaan ini
dianggap sudah selesai setelah disetujui oleh Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas.
e. Pembuatan dan pemasangan patok dasar pelaksanaan (bouwplank)
termasuk pekerjaan Pemborong dan harus dibuat dari kayu jenis
Meranti atau setara dengan tebal 3 cm dengan tiang kaso 5/7 atau
dolken berdiameter 8 – 10 cm dengan jarak 2 meter satu sama lain.
Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sifat datar
(waterpas)
f. Bahan-bahan bekas galian areal parkir, jalan dan strippingnya tidak
boleh digunakan sebagai material timbunan, tetapi dipindahkan ke
kaveling sebelah area proyek atau tempat yang akan ditentukan oleh
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas, dimana tanah bekas galian-
galian tersebut ditumbun dan selanjutnya harus dirapikan dan
dipadatkan.
g. Segala pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggung jawab
Pemborong / Kontraktor.
h. Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa
pelaksanaan pekerjaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.
- Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran dan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan melengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil tanah, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh instansi
terkait dengan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.

III - 2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

- Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara Gambar dan keadaan


lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuan dan
keputusannya.
- Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat-alat waterpas / theodolite.
- Pemborong harus menyediakan waterpas atau theodolite beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas.
- Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang aza
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil
yang telah disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
- Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa
pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.
i. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda
yang menyatakan as-as dan atau level/peil-peil dengan warna yang
jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air atau hujan.
j. Material timbunan/urugan harus didatangkan dari lokasi lain yang
disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Bahan urugan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar, kotoran dan
bahan organis lainnya.
- Terlebih dahulu diadakan test dan hasilnya harus tertulis serta
diketahui dan disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
- Penimbunan tanah / timbunan dan sumber galian dilakukan sampai
peil yang ditentukan pada Gambar rencana.
k. Penimbunan harus dilaksanakan setelah tanah yang dikupas
dipadatkan sampai 98 % kepadatan maximum compaction standart
proctor.
l. Tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah tanah yang
gradasinya bagus serta bebas dari humus / akar-akaran.
m. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 0)
ditentukan bersama-sama Direksi Teknis / konsultan Pengawas. Patok-
patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 cm dengan
panjang ukuran lebih dari 4 m dan terbuat dari kayu kualitas baik.
Papan patok harus keras dan tidak berubah posisinya, tanda-tanda dan
sumber harus teliti dan jelas, dicat dengan cat menie.

III - 3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

n. Pemborong harus memasang dan mengukur secara teliti patok momen


(BM) pada lokasi tertentu sepanjang proyek untuk memungkinkan
perancangan kembali, pengukuran sipat datar dari perkerasan atau
penentuan titik dari perkerasan atau penentuan titik dari pekerjaan yang
akan dilakukan. Patok momen yang permanen harus dibangun diatas
tanah yang tidak akan terganggu / dipindahkan.
o. Untuk pekerjaan jalan, Pemborong harus menentukan titik patok
konstruksi yang menunjukkan garis kemiringan untuk lebar perkerasan,
lebar bahu dan draenase saluran samping sesuai dengan penampang
melintang standar yang diberikan dalam Gambar rencana dan harus
mendapat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas sebelum
memulai konstruksi. Jika terjadi perubahan dari garis dan kemiringan,
baik sebelum maupun sesudah penentuan patok perlu persetujuan
lebih lanjut.

3. 2. Pekerjaan Galian

a. Seluruh areal pekerjaan harus diratakan atau digali dan semua sisa-
sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus
dihilangkan.
b. Pekerjaan penggalian tanah, perataan tanah harus dikerjakan lebih
dahulu sebelum Pemborong memulai pekerjaan lainnya. Pekerjaan
galian tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya sesuai dengan peil-
peil (level), pada lokasi yang telah ditentukan di dalam Gambar, dan
mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas
c. Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari semua benda
penghambat seperti sampah-sampah, tonggak bekas-bekas lubang
dan sumur, lumpur, pohon dan semak-semak. Bekas-bekas lubang dan
sumur, harus dikuras airnya dan diambil lumpur atau tanahnya yang
lembek yang ada didalamnya. Pohon yang ada, hanya boleh
disingkirkan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.
d. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan-jalinan akar harus dibersihkan
dan disingkirkan sampai pada kedalamam + 1,5 m dibawah permukaan
tanah. Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan
tersebut, harus disingkirkan dari daerah pembangunan oleh
Pemborong sesuai dengan Petunjuk dari Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas.

III - 4
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

3.3. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan

Yang dimaksudkan adalah perkerjaan pengurugan dan pemadatan tanah


dengan syarat khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan
sebagai pemikul beban.
a. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah
dan sebagainya
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan
ketebalan 15 cm material lepas, dipadatkan sampai mencapai peil
permukaan yang direncanakan.
c. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah yang tidak
memungkinkan untuk dipadatkan dengan alat-alat berat, urugan
dilakukan dengan ketebalan maksimum 10 cm material lepas dan
dipadatkan dengan mesin stemper.
d. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian maupun
pengerugan adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
e. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan harus ditest di
laboratorium, untuk mendapat nilai standart proctor. Laboratorium resmi
atau laboratorium yang ditunjuk oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Dengan bahan yang sama, material yang akan dipadatkan
harus ditest juga dilapangan dengan system “Field Density Test”
dengan hasil kepadatan sebagai berikut :
- Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan
rencana, kepadatan 95 % dari standart proctor.
- Untuk lapisan yang dalamnya telah lebih dari 30 cm dari permukaan
rencana, kepadatannya 90 % dari standart proctor.
Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas. Semua hasil-hasil pekerjaan diperiksa kembali
terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai dimana
kedudukan permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan tanah yang telah dinyatan padat, harus
dipertahankan dan dijaga jangan sampai rusak, akibat pengaruh luar
dan tetap menjadi tanggung jawab Pemborong sampai dengan masa
pemeliharaan.
Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujuan
dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
f. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam
lapisan-lapisan yang rata dengan ketebalan yang tidak melebihi 200
mm pada keadaan gembur.
III - 5
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan-bahan


tersebut harus dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya
sehingga diperoleh lapisan yang dipadatkannya sama.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan
diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai
dengan lapisan berikutnya.
Lapisan berikutnya tidak boleh dihampar sebelum hasil pekerjaan
lapisan sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
kepadatan yang dikehendaki, pemadatan lapisan tersebut harus
diulang kembali pekerjaannya atau diganti, dengan cara-cara
pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan
yang dibutuhkan.
Jadwal pengujian akan ditentukan atau ditetapkan oleh Pemborong
dengan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Pengujian diadakan minimum setiap 25 m2, biaya pengujian
ditanggung oleh Pemborong. Setelah pemadatan selesai, kelebihan
tanah urugan harus dipindahkan ketempat yang ditentukan dengan
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Keinggian (peil)
disesuaikan dengan Gambar.
g. Sarana-sarana darurat
Pemborong harus mengadakan draenase yang sempurna setiap saat.
Pemborong harus membangun saluran-saluran, memasang parit-parit,
memompa dan atau mengeringkan draenase.

3.4. Pembuangan Material Hasil Galian

a. Pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab


Pemborong. Material hasil galian harus dikeluarkan paling lambat
dalam waktu 1 x 24 jam, sehingga tidak mengganggu penyimpanan
material yang lain.
b. Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas telah diseleksi bagian-bagian yang dapat
dimanfaatkan sebagai material timbunan dan urugan. Sisanya harus
dibuang keluar site atau tempat lain atas persetujuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.

III - 6
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

3.5. Pengujian Mutu Pekerjaan

a. Direksi Teknis / Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di


lapangan sudah dapat dilaksanakan untuk menentukan kepadatan
relatif yang sebenarnya di lapangan.
b. Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95 % dari kepadatan
maksimum, maka Pemborong harus memadatkan kembali tanpa biaya
tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari
95 % dari kepadatan maksimum di laboratorium. Penelitian kepadatan
di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM D156-700 atau prosedur
lainnya yang disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas dan semua biaya yang timbul untuk keperluan ini
menjadi tanggung jawab Pemborong.
c. Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan setiap 500
meter persegi dari bahan yang dipadatkan atau ditentukan lain oleh
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
d. Penentuan kepadatan lapangan dapat dipergunakan salah satu dari
cara atau prosedur dibawah ini :
- ‘Density of soil inplace by sand-cone method “AASHTO.T.191
- ‘Density of soil implace by driven cylinder method “AASHTO.T204
- ‘Density of soil inplace by the rubber ballon method” ASSHTO.T.205
Atau cara-cara lain yang harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

III. 2. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

III. 2. 1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan bahan dan perekatnya, menyiapkan tempat yang akan


dipasang batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali sendiri
sesuai gambar dan spesifikasi.
Pasangan batu kali dilaksanakan untuk :
 Plat Duekker
 Selokan Draenase dan Saluran Air.

III - 7
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

III. 2. 2. PENENTUAN ELEVASI DAN UKURAN


Sebagai patokan elevasi Plat Duekker dan Selokan draenase dan Saluran Air
adalah dari patok referensi yang akan ditentukan kemudian oleh Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas. Penentuan level plat duekker dan saluran
draenase menggunakan alat ukuran sipat datar yang masih dalam kondisi baik
dan harus selalu siap di lapangan.
Bila mana terdapat perbedaan ukuran-ukuran segera diberitahukan kepada
Direksi Teknis/Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan. Pemakaian ukuran-
ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan, menjadi
tanggung jawab pemborong.

III. 2. 3. PERSYARATAN BAHAN


Pasangan batu kali dibuat sesuai dengan gambar rencana dari konstruksi
pasangan batu. Bentuk, ukuran dan elevasi sesuai dengan gambar rencana.
1. Bahan
Batu yang digunakan harus berkualitas terbaik dan merupakan bahan
setempat, padat, bersih, tanpa retak-retak, tidak porous dan kekurangan-
kekurangan lainnya yang mempengaruhi kualitas. Batu gunung maupun batu
kali dapat digunakan. Untuk material air, pasir dan semen telah diuraikan
dalam persyaratan bahan Bab II dalam RKS ini.
2. Adukan.
Semua pasangan batu kali dilaksanakan dengan adukan 1 portland
cement : 3 pasir.
3. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali yang tidak terlindung,
bila hujan maka bagian atas harus dilindungi.
4. Variasi Kedalamam Pondasi
Denah dan kedalaman pasangan batu kali harus yang diizinkan atau
diperintahkan oleh Direksi Teknis/Konsulatan Pengawas. Bila kondisi pada
suatu bagian membutuhkan perubahan-perubahan kedalaman dan lebar
pondasi, harus dengan izin tertulis dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.

III. 2. 4. PERSYARATAN PELAKSANAAN

1. Sebelum pasangan batu kali dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-


pengukuran untuk as-as plat duekker dan saluran draenase sesuai gambar
konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi Teknis/konsultan Pengawas
tentang kesempurnaan galian.
III - 8
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

2. Dibawah dasar pasangan batu untuk plat duekker dan saluran draenase
didasari dengan pasir pasang setebal 5 cm dan dipadatkan, sebagai lantai
kerja. Diatas pasir, dipasang aanstampin pada dasar saluran draenase
pasangan batu kali. Lapisan ini juga harus dipadatkan dengan menyiram air
diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut.
Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi yaitu 20 cm.
3. Untuk saluran draenase dan plat duekker dilaksanakan dengan ukuran
sesuai gambar kerja dan gambar detai. Pasangan batu kali/belah saluran
draenase dan plat duekker menggunakan perekat 1 Pc : 3 Ps.
4. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang pedoman pelaksanaan, adukan
dan pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.

III. 3. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

III. 3. 1. LINGKUP PEKERJAAN


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat,
bahan-bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini untuk medapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan plesteran dan acian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai petunjuk Perencana / Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.

III. 3. 2. PERSYARATAN BAHAN

a. Semen Portland / Pc
Semen untuk pekerjaan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan pasangan batu dan pekerjaan beton dan sesuai dengan standar
NI-18.
b. Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar
lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5 % dan
pasir harus memenuhi persyaratan PUBB NI 1970 atau NI-3.
c. Air
Air yang digunakan untuk adukan plesteran sama dengan pekerjaan
pasangan batu dan pekerjaan beton (lihat pasal sebelumnya).

III - 9
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

III. 3. 3. PERSYARATAN PELAKSANAAN

1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang


digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan perencana / Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas dan persyaratan tertulis dalam uraian dan
syarat pekerjaan ini.
2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan batu
kali untuk saluran draenase dan Plat Duekker telah selesai dilaksanakan
dan disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
Gambar arsitek terutama pada Gambar detail dan Gambar potongan
mengenai ukuran, tebal, tinggi, peil dan bentuk profilnya.
4. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume,
cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit atau adukan
manual dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu yang
berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan batu dibawah
permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan tanah dan
daerah basah lainnya dipakai aduk plesterab 1 pc : 3 Pasir.
b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan daily dond, dengan
perbandingan 1 bagian Pc : 1 bagian daily bond.
c. Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air sampai
mendapatkan camputran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).
d. Semua jenis adukan perekat tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum
mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran adukan perekat
tersebut dengan pemakaian tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
5. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari
sisa-sisa bekesting dan kemudian di ketrek (scrath) terlebih dahulu
dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekesting atau form tie
harus ditutup adukan plester.
6. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan
memakai spesi kedap air.
7. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau di ketrek (scrath)
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya
kecuali untuk yang menerima air.
III - 10
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

8. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m dipasang tegak dan


menggunakan keeping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan
kerataan dingding
9. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom yang dinyatakan dalam Gambar atau sesuai peil-peil
yang diminta gambar. Tebal plesteran minimal 2 cm, jika ketebalan
melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat dan plesterannya pada bagian pekerjaan
yang diizinkan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
10. Untuk permukaan yang datar atau cembung bidang tak melebih 5 mm
untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Pemborong berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Pemborong.
11. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.
12. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Direksi Teksin / konsultan Pengwas dengan biaya
atas tanggungan Pemborong.
13. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Pemborong harus
selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali
setiap hari.
14. Selama pemasangan dinding batu / beton bertulang belum finish,
Pemborong wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab Pemborong dan wajib diperbaiki.
15. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

III - 11
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

III. 3. 4. PEKERJAAN PERBAIKAN DAN PEMBERSIHAN


a. Membetulkan semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan
membongkar bagian tersebut. Kemudian dilakukan perbaikan dan
dinyatakan baik jika sudah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Biaya perbaikan menjadi beban dan tanggungjawab Pemborong.
b. Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat –cacat
lainnya
c. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan harus selalu dalam keadaan
bersih

III. 4. PEKERJAAN BETON


III. 4. 1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar,
dengan hasil yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan beton bertulang struktural untuk :
- Pelat beton/Pelat Duekker
3. Pekerjaan beton tanpa tulangan untuk :
- Kansteen Median

III. 4. 2. PERSYARATAN UMUM


Seluruh pekerjaan beton harus mengikuti peraturan-peraturan / pedoman seperti
yang tercantum dalam :
1. SK SNI T-15-1991-01
2. NI-2 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971
3. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (1982)
4. NI-8 : Peraturan Semen Portland (1974)
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung ( 1983 )
Peraturan dan Pedoman lainnya.

III. 4. 3. PERSYARATAN BAHAN


1. Semen Portland
Harus memakai semen mutu yang terbaik dari satu jenis merk Semen
Gresik, Tiga Roda, Indocement, Holcim, Tonasa atau setaraf dan atas
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
III - 12
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Selain yang dispesifikasikan khusus, semen memenuhi kriteria peraturan


Portland Cement Indonesia.
Sebelum menggunakan semen, Pemborong akan menyerahkan sertifikat
pengujian semen dari produsen semen kepada Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dapat meminta pengetesan semen
yang berada di lapangan apabila dianggap perlu. Semua biaya pengetesan
ini adalah atas tanggung jawab Pemborong.
Semen dikirim ke site dalam keadaan tertutup rapat dalam kemasan aslinya
dari pabrik, atau dalam kontainer–kontainer, sesuai dengan yang telah
disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Semen akan diletakan
dalam silo atau ruangan sehingga tidak mendapat pengaruh langsung dari
perubahan cuaca dan kelembaban. Gudang penyimpanan semen tersebut
diatur sedemikan rupa sehingga memudahkan pada saat pengiriman
maupun pengambilan pada saat pemakaian.
Semen yang sudah mengalami perubahan akibat cuaca maupun
kelembaban tidak diperkenankan untuk dipakai. Semen yang tidak
memenuhi syarat segera dikeluarkan dari site dengan sepengetahuan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

2. Pasir Beton (Agregat Halus)


Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, silt, clay, segala jenis kerang, garam dan sebagainya
dan harus memenuhi komposisi butir dan kekerasan yang dicantumkan
dalam PBI 1971.
Apabila menurut Direksi Teknis / Konsultan Pengawas diperlukan pasir
yang dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan. Sesuai dengan trial mix
yang digunakan, pasir yang digunakan untuk campuran beton akan berasal
dari sumber yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Agregat disimpan dalam keadaan terpisah satu sama lain berdasarkan
ukurannya di atas permukaan yang keras, sehingga terhindar dari
kemungkinan tercampur dengan lumpur maupun tanah.
Pemborong akan melakukan pengujian laboratorium dari agregat yang akan
digunakan dari sumber yang telah disetujui. Pengujian dilakukan oleh badan
yang independen.

3. Koral Beton/Split (Agregat Kasar)


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.
III - 13
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis / bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi SNI-3 pasal 10. Apabila dipandang
perlu Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dapat meminta pada Pemborong
untuk melaksanakan uji laboratorium terhadap air yang dipakai atas biaya
Pemborong.

5. Besi Beton
Digunakan mutu tulangan ≤ 12 mm memakai BJTP24. Besi harus bersih dari
lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih.
Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971).
Bila dipandang perlu Pemborong diwajibkan untuk memeriksa mutu besi
beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Pemborong.

6. Acuan dan Perancah


Acuan dibuat dari multipleks dengan ketebalan minimum 10 mm atau papan
kayu matoa dengan ketebalan minimum 20 mm atau material lain yang
disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Acuan yang dipakai bersih dari segala macam kotoran apabila akan
digunakan kembali acuan dibersihkan. Acuan yang sudah rusak dan tidak
lurus lagi tidak diperkenankan dipergunakan kembali.
Untuk mengejar kecepatan pengecoran disyaratkan untuk membuat panel-
panel bekisting yang standard untuk acuan bagian konstruksi yang tipikal.

7. Bahan Campuran Tambahan (Admixture)


Segala macam Bahan tambahan campuran beton (admixture) yang akan
digunakan harus disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Admixture yang mengandung chloride atau nitrat tidak boleh dipakai.
Metoda dan aturan pemakaian harus sesuai dengan petunjuk dari produsen
bahan tersebut.

III. 4. 4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah beton
dengan komposisi perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 batu pecah dan harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
III - 14
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Dalam menentukan campuran beton, terutama gradasi agregat dan


kekentalannya perlu diperhatikan pula peruntukan beton tersebut dan ukuran
potongan beton yang akan dicor, agar beton dapat dipadatkan dengan baik,
dan tidak terjadi pemisahan agregat.
Beton juga diperhitungkan untuk tidak mengalami pengendapan selama
pengangkutan dan pengecorannya. Beton yang mudah mengendap tidak
diperkenankan dipergunakan.
Ukuran maksimum agregat untuk beton struktur adalah 2 (dua) cm. untuk
struktur-struktur dengan penampang tipis, ukuran penampang tipis, ukuran
agregat maksimum yang dapat dipakai adalah 1 (satu) cm, sedangkan untuk
struktur yang dimiliki ukuran penampang dan jarak antar tulangan yang besar,
ukuran agregat yang dapat dipakai adalah 3 (tiga) cm.
Perbandingan air semen yang dipakai adalah sesuai dengan ketentuan
peraturan beton bertulang Indonesia 1971, tergantung dari jenis struktur dan
cara pengecorannya, angka minimum dari perbandingan air semen ini dapat
dilihat pada tabel 1. Berikut ini :

Jumlah Nilai Faktor


Type Pekerjaan Beton Minimum Per Air Semen
M3 Beton (kg) Maksimum
Beton di dalam ruang bangunan:
a. Keadaan keliling non korosif 275 0.60
b. Keadaan keliling korosif disebabkan 325 0.52
oleh kondensasi atau uap-uap korosif.
Beton di luar ruang bangunan:
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik 325 0.60
matahari langsung
b. Terlindung dari hujan dan terik 275 0.60
matahari langsung.
Beton yang masuk kedalam tanah
a. Mengalami keadaan basah dan kering 325 0,55
berganti-ganti
b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari 375 0,52
tanah atau air tanah.

Beton yang kontinu berhubung dengan air:


a. Air tawar 275 0,57
b. Air laut. 375 0,52

Tabel 1. : Jumlah semen minimum & nilai faktor air semen maksimum
III - 15
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Pekerjaan beton baru bisa dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari


Direksi Teknis / Konsultan Pengawas tentang campuran beton yang akan
dipakai serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam campuran beton
tersebut. Pemborong tetap menggunakan campuran serta bahan – bahan tadi
selama pekerjaan beton, kecuali apabila dilakukan trial mix yang baru dan
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

b. Slump Beton

Type Struktur Slump ( cm)


Maximum Minimum

Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak


12.5 5.0
bertulang
Pelat, balok, kolom dan dinding 15.0 7.5
Pengerasan jalan 7.5 5.0
Pembetonan masal 7.5 2.5

c. Mix Desain (Trial Mix)


Sebelum melakukan pengecoran beton, Pemborong terlebih dahulu
memberikan Mix Design dan melaksanakan Trial Mix dengan bahan bahan
yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Trial Mix yang dilaksanakan akan berhasil dalam arti memenuhi kriteria
kekuatan tekan beton karakteristik, slump, serta syarat-syarat lainnya. Biaya
dari Trial Mix serta pengetesannya adalah merupakan sepenuhnya tanggung
jawab Pemborong.
Beton dari hasil trial mix ini mula-mula akan diperiksa terhadap kekentalannya,
kohesi dan segregasinya. Jika hasil-hasil tersebut memenuhi syarat, kemudian
dilakukan test kubus sesuai dengan ketetuan yang berlaku di Peraturan Beton
Bertulang Indonesia 1971.
Apabila ternyata hasil Trial Test yang dilasanakan oleh Pemborong tersebut
tidak memenuhi syarat, Pemborong akan melakukan Trial Test kembali dengan
mengubah komposisi dari adukan bahan yang akan dipakai.
Hal-hal yang perlu dicatat dan diserahkan oleh Pemborong kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas adalah:
 Tipe gradasi dari agregat
 Sumber agregat dan test laboratoriumnya.
 Sumber air dan test laboratoriumnya.
III - 16
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

 Tipe dan merek semen yang akan dipakai dan hasil test laboratorium
 Berat masing-masing komponen yang akan digunakan dalam trial mix /
mix design
 Mutu beton yang akan dicapai dan karakteristik lainnya
 Hasil test secara keseluruhan
 Admixture yang akan digunakan.

d. Campuran beton yang dilakukan di site


Dalam melakukan pencampuran beton, baik semen, agregat, maupun air akan
dicampur dengan perbandingan berat. Apabila akan dilakukan dengan
perbandingan volume, Pemborong akan mengajukan metode dan alat penakar
kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (bacthmixer),
type dan kapasitasnya akan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas. Metode pengadukan, kecepatan pengadukan akan
disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrik pembuat mesin tersebut.
Kapasitas mesin pengangkut tidak boleh dilampaui.
Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk. Mesin pengaduk yang sudah tidak dipakai dalam
waktu 30 menit dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
menghindari adanya kotoran beton yang sudah mengeras dalam mesin
pengaduk.

e. Beton Ready-Mixed.
Sumber / supplier beton ready-mixed harus dari sumber yang telah disetujui
oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang
sesuai dengan yang telah diuji dilaboratorium, serta harus dikontrol bersama-
sama oleh Pemborong dan supplier beton ready-mixed.
Pemborong akan bertanggungjawab terhadap adukan yang disupply, termasuk
kontrol kualitas, kesinambungan pengiriman dan pengecorannya. Apabila akan
digunakan bacthing plan di site, Pemborong harus minta persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas, terutama tentang letak dan
kapasitasnya.
Catatan penggunaan semen, agregat dan air disampaikan kepada Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas setiap hari. Untuk mengontrol kadar air dari
agregat, test secara periodik dapat dimintakan kepada Pemborong, dan atas
biaya Pemborong.

III - 17
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Hal-hal lain yang perlu dicatat adalah:


 Waktu kedatangan truk
 Waktu dari pengadukan dan penambahan air
 Nomor registrasi truk dan depotnya
 Waktu pengecoran
 Kekuatan karakteristik beton
 Ukuran agregat maksimum
 Bagian struktur yang di cor
 Identitasi kubus beton yang diambil dari pengiriman tersebut
 Nilai slump
 Admixture yang digunakan.

f. Transport Beton
Pengangkutan beton diperhitungkan sedemikan rupa sehingga tidak
mempengaruhi kekuatan serta sifat-sifat fisik dari beton tersebut, seperti
misalnya pemisahan beton dan lain sebagainya.
Pengangkutan beton harus lancar dan continue sehingga tidak terjadi
perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara adukan beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor. Memindahkan adukan beton dari tempat
pengadukan ke tempat pengecoran dengan perantara talang-talang miring
hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Batasan tinggi jatuh maximum 1,50 m.
Apabila Pemborong bermaksud menggunakan pompa beton atau alat-alat lain,
Pemborong akan mengajukan data – data sebagai berikut untuk disetujui tim
pegawas :
 Tipe peralatan
 Susunan serta suport dari pompa
 Prosedur pengisian dan pengosongan kembali pipa
 Prosedur pengoperasian pompa
 Prosedur apabila ada penundaan pengadaan adukan beton
Diameter dalam dari pipa tidak boleh lebih kecil dari 3 x diameter agregat
maksimum yang digunakan. Pipa almunium tidak diperkenankan untuk
dipergunakan.
Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan, apabila
diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam apabila adukan beton digerakkan continue secara
mekanis.
III - 18
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

g. Pengecoran Beton
Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi
beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat yang akan
dicor terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,
batu, tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
Pengecoran suatu / bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan tanpa terhenti
dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak menuangkan adukan
dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan
pengendapan/pemisahan agregat. Tinggi jatuh beton maximum 1,5 m dan bila
lebih harus menggunakan alat bantu “tremi/belalai gajah/corong pipa”
Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton baru) maka
permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan dan dikasarkan dengan
menyikat sampai agregat kasar tampak kemudian disiram dengan bonding-
agent kental ex SIKA, Fosroc atau setara.
Untuk struktur pelat kedap air, permukaan dari pelat beton lama harus dilapisi
dengan bahan perekat beton polyvinyl acrylic bonding agent sesuai
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Untuk struktur balok kedap air, permukaan dari balok beton lama harus dilapisi
dengan bahan perekat beton epoxy dengan bahan dasar semen (epoxy
cement base concrete bonding agent) sesuai persetujuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.
Beton tidak diperkenankan dicor dalam keadaan hujan. Pemborong akan
menyediakan pelindung atau metode pelaksanaan lain pada saat hujan.

h. Pemadatan Beton
Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu alat penggetar / vibrator
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga
mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang sarang kerikil dan
tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.
Pemborong akan menyediakan vibrator-vibrator untuk menjamin efesiensi
tanpa adanya penundaan. Pemadatan berlebihan dapat mengakibatkan
pengendapan agregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain akan
dihindarkan.
Vibrator tidak digunakan untuk meratakan beton secara horisontal, pergerakan
horisontal dihindari selama beton dipadatkan dengan vibrator. Setelah beton
dipadatkan dengan baik, beton dibiarkan sampai mengeras.
III - 19
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

i. Beton Pada Suhu Udara Tinggi


Pemborong akan mengambil tindakan-tindakan pencegahan terhadap
kemungkinan beton mengalami perubahan akibat suhu udara yang tinggi,
terutama terhadap sifat plastis dan kekuatan beton tersebut.
Pada suhu udara yang terlalu tinggi, Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
dapat menunda pengecoran atau menginstruksikan Pemborong untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu sebelum pengecoroan dilanjutkan.
Apabila suhu udara sekeliling melebihi 32 C, suhu beton diusahakan serendah
mungkin dengan cara menghindari penyinaran matahari langsung terhadap
agregat dan mixer atau dengan menggunakan air pencampur yang dingin.
Acuan (bekisting) akan disemprot dahulu dengan air untuk menurunkan
suhunya, dengan memperhatikan aliran keluarnya air tersebut dari dalam
acuan.
Apabila suhu udara siang hari ternyata terlalu tinggi, Pemborong akan
melaksanakan pengecoran pada malam hari. Beton akan dicor secepat
mungkin setelah pengadukan untuk menghindari pengaruh panas matahari
terhadap setting time beton.
Untuk pengecoran beton dalam volume besar, Pemborong akan
memperhitungkan kemungkinan crack akibat suhu yang tinggi dari beton.

j. Pemeliharaan beton (curing)


Beton dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap
matahari, pengeringan oleh hujan atau aliran air dan pengrusakan secara
mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah, selama 14 hari
dengan menyemprotkan atau menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut atau dengan diberi karung-karung basah.
Metode pemeliharaan beton diajukan oleh Pemborong pada Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas untuk disetujui. Selain menggunakan air, apabila
dipergunakan pemeliharaan beton dapat dilakukan dengan campuran kimia
untuk pemeliharaan beton. Campuran kimia ini benar-benar telah dibersihkan
pada saat pekerjaan finishing dimulai.

k. Test Material
Test mutu beton maupun material dilaksanakan oleh laboratorium independen
yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Cetakan kubus uji akan berbentuk bujur sangkar dalam segala arah dan
memenuhi syarat dalam peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Ukuran
kubus benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm.
III - 20
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Pengambilan adukan beton, pencetakan kubus coba dan curingnya dibawah


pengawasan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Prosedurnya akan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Tiga (3) buah kubus uji akan diambil dari setiap 5 meter kubik beton yang dicor
serta 1 (satu) slump test untuk setiap sample test. Jumlah kubus coba yang
diambil adalah minimal 21 buah. Kubus itu dipergunakan untuk test kekuatan
umur 7, 14 dan 28 hari.
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas berhak untuk meminta setiap saat kepada
Pemborong untuk membuat kubus coba dari adukan yang dibuat. Semua biaya
untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung jawab
Pemborong.
Kubus coba akan ditandai untuk identifikasi dengan kode yang dapat
menunjukkan tanggal pengecoran, pembuatan adukan bagian struktur yang
bersangkutan dan lain-lain yang perlu dicatat. Bak air untuk curing kubus coba
disediakan oleh Pemborong.
Laporan hasil percobaan akan diserahkan kepada Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas segera setelah selesai percobaan.
Untuk beton ready mix kubus beton yang diambil adalah sebagai berikut:
- Truk pertama : 3 kubus
- Truk ke 2 s/d ke 5 : 6 kubus
- Truk ke 6 s/d ke 10 : 9 kubus
- Setiap 10 truk setelah 10 truk pertama : 3 kubus
Pengambilan adukan beton untuk sample test pada pengecoran yang
menggunakan concrete pump, pengambilan dilakukan setelah adukan beton
keluar dari concrete pump.
Apabila ternyata hasil test beton umur 28 hari tidak memenuhi syarat kekuatan
dan hasil test lapangan (hammer test-core dril-pembebanan) juga tidak
memenuhi syarat kekuatan, maka untuk struktur-struktur beton tersebut harus
dibongkar.
Semua biaya pengetesan, pembongkaran maupun pengecoran kembali
menjadi tanggung jawab Pemborong.

l. Pembesian
1. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Pemborong diwajibkan untuk
memberikan pada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas “Sertifikat Test”
bahan besi dari produsen / pabrik.
2. Bila tidak ada “Sertifikat Test”, maka Pemborong harus melakukan
pengujian atas besi beton dilaboratorium yang ditunjuk kemudian.
III - 21
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Batang percobaan diambil di bawah kesaksian Direksi Teknis / Konsultan


Pengawas, berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap – tiap jenis batang
yang diameternya sama dengan panjang kurang lebih 100 cm setiap 10 ton
berat besi dengan diameter yang sama.
3. Percobaan mutu besi beton juga dilakukan setiap saat bilamana dianggap
perlu oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Semua biaya percobaan-
percobaan tersebut menjadi tanggungjawab Pemborong dan sudah
diperhitungkan dalam penawaran.
4. Mutu baja tulangan yang digunakan tercantum pada gambar kerja. Konversi
diameter dan mutu tulangan dapat dilakukan dan harus mendapat
persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
5. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus yang dibengkokkan,
sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang, persyaratannya harus
sesuai PBI 1971. Pembengkokan kembali besi ulir tidak diperkenankan.
6. Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton decking)
sesuai dengan gambar apabila hal tersebut tidak tercantum di dalam
gambar atau dalam spesifikasi ini, maka digunakan ketentuan sesuai tabel
berikut :

Lokasi Selimut beton minimum

Beton yang berhubungan dengan


7.5 cm
tanah tanpa acuan
Beton yang berhubungan dengan
5 cm
tanah dengan acuan
Kolom ;
Tulang utama 4 cm diambil yang menentukan
Sengkang 2.5 cm
Dinding
2.5 cm atau > diameter tulangan

Balok :
2.5 cm diambil yang
Tulang utama
menentukan
Sengkang
1.5 cm
Pelat :
Tulang utama 1.5 diambil yang menetukan
Tulang pembagi 1.0 cm
Pada pengakhiran tulangan 2.5 cm, > 2 x diameter

III - 22
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

7. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan


gambar konstruksi.
8. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tidak
berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan
atau lantai kerja dengan memandang selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam PBI 1971.
9. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis.
10. Kawat pengikat besi beton dari baja lunak dan tidak disepuh seng. Diameter
kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm dan harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam NI-2 PBI 1971.
11. Tulangan yang telah terpasang tetapi belum dicor akan dilindungi
sepenuhnya terhadap korosi sesuai pengarahan yang ditentukan dan
disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
12. Apabila tulangan selesai dipasang, Pemborong segera melaporkan ke
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan setujui.
Pemborong tidak diijinkan melakukan pengecoran sebelum tulangan yang
terpasang diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas. Tulangan yang telah terpasang dan disetujui oleh Direksi Teknis
/ Konsultan Pengawas tidak diubah tanpa persetujuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.

m. Bekesting / Acuan / Perancah


1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
telah ditetapkan dalam gambar.
2. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan,
sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan
kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
3. Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaan licin, bebas dari kotoran-
kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah / lumpur dan sebagainya yang
dapat mempengaruhi mutu beton.
4. Perancah termasuk segala jenis unsur-unsurnya seperti pengaku, balok,
pengikat dan tiangnya juga termasuk pondasi sementara yang diperlukan
untuk memikul acuan tanpa menimbulkan settlement.
5. Baik acuan maupun perancah didesain oleh Pemborong untuk menyangga
berat maupun tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan
mungkin ada diatasnya serta beban-beban kejut dan getaran.

III - 23
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Kesemuannya ini direncanakan dengan metode ereksi dan pembongkaran


yang sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan
maupun pembongkarannya.
6. Defleksi (lendutan) yang diijinkan terjadi adalah 1/900 bentang dan untuk
balok kantilever, lendutan yang diijinkan adalah 1/300 bentang.
7. Brancing-brancing dipasang untuk menghindari pergerakan horizontal,
transversal maupun longitudinal
8. Gambar-gambar yang menunjukkan detail dari bekersting, acuan maupun
perancah, perhitungan perancah, elevasi dari acuan maupun perancah
diajukan oleh Pemborong untuk disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.

n. Pembongkaran Bekisting / Acuan / Perancah


1. Acuan dapat dilepaskan dari beton apabila pembongkarannya dapat
dipastikan tidak mengakibatkan kerusakan beton, dan acuan tersebut
sudah mudah dilepaskan dari beton.
2. Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak
diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
3. Waktu untuk melepas bekesting, acuan dan perancah tergantung dari
cuaca, metoda pemeliharaan beton, kekuatan beton, tipe dari struktur
beban rencana.
Dalam segala hal, waktu untuk melepas acuan dan perancah tidak kurang
dari :

Unsur struktur Waktu


Samping balok, dinding kolom yang dibebani 24 jam
Pelat (acuan saja) 14 hari
Balok (acuan saja) 14 hari
Perancah pelat di antara balok 14 hari
Perancah balok dan flat slab 14 hari
Perancah kantilever 28 Hari

III - 24
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PEMBANGUNAN AREA PARKIR
PASAR MAMA-MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis
PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

III. 4. 5. SYARAT-SYARAT PENGAMAN PEKERJAAN


1. Beton yang dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24
jam setelah pengecoran
2. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
3. Bila terjadi kerusakan, Pemborong diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab Pemborong.
4. Bagian beton setelah dicor, selama dalam proses pengerasan harus
selalu dibasahi dengan air terus menerus “curring” selama minimal satu
minggu atau lebih sesuai ketentuan PBI 1971.

III - 25
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

B A B IV
SYARAT SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
PEKERJAAN BERBUTIR

IV. 1. LINGKUP PEKERJAAN

Dalam rangka Pelaksanaan pekerjaan berbutir Pembangunan Area Parkir Pasar


Mama-mama Papua, Pasar Sentral, kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan
Sarana Distribusi Perdagangan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kontraktor antara lain sebagai berikut:
a. Pekerjaan Pembersihan
b. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
c. Pekerjaan Galian dan Timbunan
d. Pekerjaan Kontruksi Areal Parkir
e. Mobilisasi dan Demobilisasi

Setiap pekerjaan tersebut di atas harus diselesaikan dalam jangka waktu


tertentu sesuai dengan apa yang tercantum dalam perjanjian kontrak.

IV. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


Persyaratan Pelaksanaan dari pekerjaan pembersihan, pengukuran,
galian/timbunan, konstruksi area parkir dan mobilisasi-demobilisasi telah
diuraikan dalam Bab II “Pekerjaan Persiapan”.

IV. 3. PEKERJAAN SUBGRADE


Lingkup pekerjaan ini meliputi penggalian lapisan tanah dan pemadatan
sub grade hingga mencapai CBR 30 %. Untuk memperbaiki tanah dasar yang
mempunyai nilai CBR yang kecil diperlukan peningkatan tanah dasar dengan
menghampar material sesuai dengan gambar rencana.
Pekerjaan subgrade harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

IV - 1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

a. Saluran serta kontruksi – konstruksi lainnya yang terletak di bawah subgrade


sudah diselesaikan sebelum pekerjaan subgrade dimulai. Selokan-selokan,
pipa-pipa pengairan air dan konstruksi ujung untuk pipa-pipa dan konstruksi
ujung pipa dapat bekerja secara sempurna agar pengairan air lancar dan
tidak menyebabkan genangan pada subgrade. Dalam hal ini
pelaksana/pemborong akan menanyakan kepada Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas mengenai lokasi-lokasi yang pasti dan keterangan-keterangan
lainnya yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan-pekerjaan persiapan
ini. Pekerjaan subgrade tidak dimulai sebelum pekerjaan-pekerjaan
persiapan ini disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
b. Pekerjaan galian sesuai dengan gambar rencana, penggalian yang dilakukan
tidak menyimpang dari kemiringan (gradient) yang ditentukan pada gambar
rencana.
Bilamana dalam melakukan penggalian melebihi dari apa yang ditetapkan,
pemborong harus menutupi kelebihan tersebut dengan urungan tanah yang
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas.
Urungan dipadatkan setiap ketebalan 20 cm lapis demi lapis sampai
mencapai ketinggian / ukuran yang dibutuhkan dan semua biaya tambahan
ditanggung pemborong.
c. Pekerjaan galian harus rata dan dibersihkan dari kotoran, bekas sampah,
bekas tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya yang berpengaruh terhadap
kepadatan tanah.
d. Jika peil rencana areal parkir lebih tinggi dari peil tanah yang ada, maka
harus diadakan penimbunan tanah dipadatkan dengan persyaratan sebagai
berikut:
1) Pelaksanaan pemadatan dilakukan lapis demi lapis, tiap lapis tidak lebih
dari 30 cm (tebal sebelum dipadatkan).
2) Pemadatan tanah dan pembentukan permukaan (shaping) dilakukan
dengan blade graders dan smooth wheel roller, yang beratnya 8 ton
sampai dengan 10 ton. Atau pneumatic roller lainnya dengan
mendapatkan persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
sebelumnya tanah diratakan dengan grader.
3) Tanah yang dipadatkan harus mencapai 95 % kepadatan maximum
yang dapat dicapai pada keadaan optimum yang ditentukan dengan
standar proctor, kecuali tanah setebal 30 cm di bawah subbase course
harus mencapai > 98 % compacted (dari standard proctor).

IV - 2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

4) Selama pemadatan dikontrol terus kadar airnya sebelum pemadatan


kadar air fill material sama dengan kadar air optimum dari hasil tes
compaction standard proctor dari contoh peil material.
5) Apabila kadar air bahan timbuan / fill material lebih kecil dari kadar air
optimum, maka fill material diberi air sehingga menyamai kadar air
otimum. Sebaliknya apabila kadar air bahan timbunan / fill material lebih
besar dari kadar air optimum, maka bahan timbunan / fill material
dikeringkan terlebih dahulu atau ditambah dengan timbunan yang lebih
kering.
6) Field density dan CBR lapangan dilakukan minimum 1 (satu) tititk untuk
setiap panjang jalan 200 meter (atau pada tempat-tempat yang
dianggap perlu oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas).
7) Apabila tanah yang dipadatkan telah mencapai nilai pemadatan > 98 %
dari standard proctor (untuk lapisan subgrade setebal 30 cm di bawah
subbase) tetapi tidak mencapai nilai soaked CBR = 30 %, maka tanah
subgrade tersebut harus diganti dengan fill material yang pada 98 %
compacted mencapai nilai soaked CBR = 30 %.
8) Untuk daerah galian maka tanah sedalam 30 cm, dipadatkan hingga
mencapai > 98 % compacted dari standard proctor. Syarat pemadatan
serupa dengan daerah daerah urungan / timbunan.

IV. 4. PEKERJAAN LAPIS PERKERASAN

1. PEKERJAAN PEMBUATAN SUB BASE DAN BASE COURSE


Pekerjaan ini meliputi perkerasan Sub Base atau lapis perkerasan
bahan kelas B dan pekerjaan perkerasan Base Course atau lapis
perkerasan bahan kelas A.

A. Pekerjaan Sub Base


Sebelum lapisan sub base dilaksanakan, terlebih dahulu pekerjaan galian
area parkir / sub grade diselesaikan dan diterima serta disetujui Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas
Material untuk sub base sesuai dengan yang dikendaki pada gambar.
Semua material bebas kelas B yang digunakan memenuhi syarat–syarat
seperti pada tabel di bawah ini :

IV - 3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

ASTM standard sieves % lolos saringan

2 100
1½ 70 - 100
3/4 55 - 85
3/8 50 - 80
No. 4 30 - 60
No. 10 20 - 50
No. 40 10 – 30
No. 200 5 - 12
Liquid Limit (AASHTO T89) 25 max
Plasticity Index (AASHTO T91) 6 max
Sand Equivalent (AASHTO T178) 25 min

Bahan kelas B yang akan digunakan dalam sub base ini sebelumnya
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Pemadatan lapisan ini dilakukan dengan mesin gilas 12 ton, atau yang
lain yang disetujui Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan sedemikian
rupa sehingga mencapai CBR = 60 % (minimum).
Tebal sub base yang harus dicapai adalah tebal dalam keadaan padat
sesuai dengan gambar rencana. Sub base dipadatkan setiap 15 cm.
Susunan sub base kelas B dijaga agar semuanya berada dalam batas-
batas seperti tersebut pada gambar rencana. Untuk itu pemborong akan
mengadakan pemeriksaan tiap kali atau tanpa diminta oleh Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas, dan pembiayaan menjadi tanggungan
pemborong.
Pekerjaan pembuatan sub base baru dianggap selesai setelah mendapat
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

B. Pekerjaan Base Course

1. Material
Semua material yang dipakai untuk lapisan base course harus bersih
dari semua kotoran-kotoran, tumbuhan atau unsur-unsur organis dan
anorganis lainnya dan tidak mempunyai sifat disintegrasi.

IV - 4
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

 Batu pecah yang dipakai adalah mempunyai bentuk kubus


(tidak tipis / gepeng atau runcing) mempunyai paling sedikit
3 (tiga) permukaan datar, dengan nilai CBR 80 %
Persyaratan gradasi adalah seperti pada tabel di bawah ini :

Ayakan
% Lolos
ASTN (mm) Inchi

50 2 100
25 1 65 - 90
9.5 3/8 40 - 60
4.75 No.4 25 - 45
2.00 No.10 12 - 30
0.425 No.40 6 - 16
0.075 No.200 0-8

 Bahan pengikat base (binder material) bersih dari semua kotoran-


kotoran bahan-bahan organik dan anorganik, tidak mengandung
tanah liat serta mengikuti persyaratan yang ada.
Persyaratan gradasi adalah seperti pada tabel dibawah ini.

Saringan Prosentase butir lewat saringan

1” 100
¾” 70 - 100
½” 50 - 80
3/8” 35 - 65
No. 4 25 - 55
No.30 15 - 35
No.200 5 - 20

2. TEKNIK PELAKSANAAN
a) Penghamparan material base dilaksanakan setelah sub base diterima
baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas.

IV - 5
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

b) Batu pecah digelar sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu


lapisan merata (uniform). Penyebaran langsung dari truk khusus
(spreader) atau tenaga manusia dan penumpukan di areal parkir dan
jalan supaya dihindari.
c) Semua batu pecah yang tidak memenuhi persyaratan dan gradasi serta
kualitas segera dibuang dan diganti dengan yang baik dan memenuhi
persyaratan.
d) Pemadatan dilaksanakan dengan mesin gilas 12 ton sampai mendapat
permukaan yang rata dan padat, sesuai dengan gambar rencana
penggilasan dimulai dari tepi, overlap terhadap bahu jalan tidak lebih dari
20 cm menuju ke tengah sejajar dengan as jalan terus menerus sampai
tidak terdapat gelombang di muka mesin gilas yang sedang berjalan.
Pada belokan miring pengilasan dimulai dari sisi yang lebih rendah
menuju sisi yang lebih tinggi dari perkerasan tersebut. Penambahan batu
pecah pada lapisan diatas dapat dilakukan jika diperlukan, untuk
mendapat permukaan yang rata dan kepadatan yang baik.
e) Sesudah batu pecah selesai dipadatkan digilas dengan baik maka binder
dapat disebarkan di atasnya dengan truk khusus atau spreader. Material
ini dapat disebar dalam lapisan–lapisan yang tipis dan tiap-tiap lapis
digilas kering. Proses ini diteruskan sampai material ini mengisi void
secara sempurna.
f) Sesudah permukaan diberi air dan digilas lagi. Semua material yang
lebih basah dan masih mengumpul di permukaan harus disebar lagi
dengan sapu pelan–pelan kearah void / ruang kosong yang belum terisi.
g) Pemberian air dan penambahan binder material yang mungkin diperlukan
setelah pengilasan diteruskan sampai ruang kosong terisi semua.
Kemudian lapisan dibiarkan menjadi kering dan sesudah itu siap untuk
langsung diberi aspal di atasnya.
h) Tebal maximum untuk tiap lapisan base telah dipadatkan sempurna
adalah 20 cm padat, bila lebih dari 20 cm dibuat berlapis. Hasil
kepadatan tiap lapisan rata, homogen, stabil dan tidak goyang.
i) Direksi Teknis / Konsultan Pengawas akan melakukan pengukuran-
pengukuran pada tempat-tempat yang dipilih selama pelaksanaan
pekerjaan, untuk memeriksa tebal lapisan sesuai yang disyaratkan pada
kepadatan maximum dan sesuai dengan perencanaan.
j) Pekerjaan pembuatan base baru dianggap selesai setelah mendapat
persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

IV - 6
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

IV. 5. PEKERJAAN LAPIS PERMUKAAN (ASPAL)


A. URAIAN
Pekerjaan ini meliputi penghamparan satu atau beberapa kali lapisan aspal
beton pada permukaan base course yang telah selesai dilapis aspal (prime
coat) MC AASTHTOM 81/70.
Cara pelaksanaannya harus menuruti persyaratan yang akan disebut dalam
spesifikasi ini dan sampai pada lebar sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar rencana.

B. JUMLAH BAHAN PER METER PERSEGI


Perkiraan jumlah bahan lapis perkerasan aspal beton per meter persegi
sesuai dengan ketentuan seperti yang disebutkan pada gambar rencana,
dengan kualitas bahan seperti dijelaskan dalam spesifikasi.

C. TAHAP PELAKSANAAN
- Cuaca
Pelaksanaan pekerjaan hendaknya dilakukan hanya apabila permukaan
yang akan dilapis dalam keadaan kering hanya sedikit lembab, bila
temperatur di tempat kelindungan menunjukan 13 oC dan bertendensi naik
atau diatas 15 oC bila ada tendensi turun, bila cuaca tidak hujan atau
berkabut dan bila keadaan badan Areal Parkir dan Jalan dalam keadaan
memuaskan.
- Peralatan
Peralatan yang dipakai dalam keadaan baik dari jenis yang sesuai untuk
dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya.
Peralatan tersebut antara lain penyapu dan pembuang kotoran / debu,
roller (threewheel atau tandem, yang mempunyai berat sekitar 5-8 ton)
atau pneumatic tired roller. Penghampar agregat yang dapat
diatur sedemikian agar kemiringan areal parkir dana jalan serta jumlah
agregat per satuan luas dapat sesuai dengan yang disyaratkan, alat
penyemprot (sprayer) dan alat-alat untuk memanaskan aspal.
Pneumatic tired roller (roller dengan ban pompa) mempunyai lebar efektif
pemadatan paling sedikit 1,5 m dan berat totalnya harus bisa diatur di
sekitar 35 - 65 kg per cm dari lebar efektif pemadatan. Pengaturan berat
tersebut akan dilakukan dibawah petunjuk Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas. Alat-alat lain yang diajukan oleh pemborong untuk digunakan
dalam pekerjaan ini, atas pertimbangan Direksi Teknis /Konsultan
Pengawas setelah melihat contoh-contoh yang dihasilkan, maka alat
tersebut dapat disertakan dalam pekerjaan ini.
IV - 7
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

- Urutan pekerjaan
Penghamparan aspal beton agregat dilakukan segera setelah prime coat
dilaksanakan, kecuali apabila lapis pertama diletakan langsung pada
permukaan base course yang telah ditutup dengan aspal.
- Membersihkan permukaan Jalan.
Sebelum menebar lapisan pertama bahan-bahan yang lepas, kotoran-
kotoran dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dibuang. Bila direksi
memandang perlu, pembersihkan itu dilakukan dengan mesin penyapu
dan penghembus debu.
- Penghamparan Aspal
Cara menghampar aspal dijamin kerataan dan kerapiannya, dengan
memakai spayer sebagai alat penghampar. Temperatur aspal harus
mendapat perhatian yang cukup agar tetap dalam batas-batas temperatur
pelaksanaan yang sesuai dengan sifat-sifat aspal yang dipergunakan.
Selama pelaksanaan, bagian–bagian lain, tumbuh–tumbuhan di sekitar
areal parkir dan disepanjang jalan harus dilindungi agar tidak menjadi
rusak. Tidak diperkenankan membuang sisa aspal pada bagian kostruksi
pengaliran air atau bekas–bekas galian.

D. ASPAL BETON (ACMS 744)

Semua peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini


disediakan oleh pemborong dengan kemampuan/kapasitas yang sesuai
untuk masing-masing pekerjaan tersebut dan dalam keadaan operasi baik.
Direksi Teknis / konsultan Pengawas berhak untuk meminta penggantian
peralatan apabila ternyata peralatan tersebut tidak memenuhi persyaratan
baik kapasitas maupun keadaannya dan pemborong akan segera
menyediakan penggantinya. Hal ini dimaksudkan agar dapat mempercepat
waktu Pelaksanaan, menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik dan sama
atau seragam.
Setiap tahapan pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh pemborong akan
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk dapat
memulai pekerjaan berikutnya.

1. Lapisan Prime Coat dan Tack Coat


Pemborong harus menutup lapisan CRB dengan prime dan lapisan
Binder (MS 590) dengan lapisan tack coat dengan persyaratan bahan
dan pemborong sebagai berikut :

IV - 8
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

a. Bahan
Bahan aspal yang digunakan pada lapisan tack coat memenuhi
persyaratan :
 Rapid curing cutback asphalt
 Grade R 70-80
 Penggunaan pada suhu 115-160 o F
Jumlah aspal untuk lapisan prime coat adalah 1,03 kg / liter.

b. Pelaksanaan
Pada saat pelapisan prime coat akan dilaksanakan, pemborong akan
mempersiapkan permukaan lapisan jalan yang akan dilapisi dengan
menggunakan udara tekan (compressed air) agar permukaan
tersebut bersih dari kotoran dan butir-butir bahan yang terlepas dan
pelapisan prime coat dan tack coat baru dilaksanakan setelah
permukaan tersebut bersih.

2. Lapisan Aspal Beton (Asphal Concrete / AC)

Pekerjaan ini meliputi pencampuran agregat dan aspal pada central


mixing plant, penghamparan pada permukaan perkerasan dan
pemadatan sesuai dengan persyaratan yang disebut pada artikel ini dan
menuruti batas-batas, landai dan penampang perkerasan seperti yang
tercantum pada gambar rencana
a. Aturan Umum untuk Mencampur
Campuran aspal dan agregat terdiri dari bahan-bahan agregat kasar,
agregat halus, filler dan aspal. Bagian–bagian itu dengan teliti
diperhatikan ukuran–ukurannya, gradasinya dan dicampur dengan
perbandingan yang baik agar hasil akhir nanti memenuhi persyaratan
spesifikasi. Campuran agregat tadi (dihitung sebagai 100% berat)
akan ditambah dengan aspal dengan jumlah prosentase yang akan
ditunjukan pada spesifikasi ini.
b. Penentuan Prosentase Aspal
Prosentase aspal (dalam berat) yang akan ditambahkan pada
campuran agregat biasanya berkisar antara 4 sampai 6 prosen dari
berat kering agregat. Prosentase yang tepat untuk melaksanakan
hendaknya ditentukan oleh direksi atas dasar percobaan laboratorium
dan analisis saringan dari campuran agregat yang dipakai mixed
yang diajukan dan dilaksanakan oleh pemborong. Biaya percobaan
ini menjadi tanggung jawab pemborong.
IV - 9
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

3. Bahan – bahan

a. Agregat kasar
Bagian agregat yang tertinggal pada ayakan no. 8 dan terdiri dari
batu pecah. Hanya satu macam agregat kasar boleh digunakan
kecuali Direksi Teknis / Konsultan Pengawas menentukan lain. Batu
pecah atau koral, harus terdiri dari bahan yang awet, kuat dan bersih
tidak bercampur dengan bahan-bahan lain seperti debu atau
kotoran–kotoran yang tidak dikendaki dan bila di uji dengan Los
Angless Abrasion Test harus tidak melebihi 40% untuk 500 putaran
(AASHO T-96).
Batu pecah atau koral, bila diuji dengan Sodium Sulphate Soundees
Test (AASHO T-104) tidak akan kehilangan berat lebih dari besar dari
9 %. Bahan-bahan tersebut bebas dari tanah lempung atau bahan
lain yang akan menggangu perletakan aspal. Bila digunakan kerikil
pecah harus paling sedikit 90 % terdiri dari kerikil yang mempunyai
satu bidang pecahan.
Dalam hal Direksi Teknis / Konsultan Pengawas meragukan
kebersihan dari material yang dipergunakan pada lapisan penutup itu,
sehingga mengurangi perletakan aspal, maka dapat dilakukan
stripping test (AASHO T-182) dengan batas miring adalah 95 %.

b. Agregat halus
Bagian dari material yang lewat ayakan no. 8 dinamakan agregat
halus, dan terdiri dari pasir batu, bahan–bahan halus hasil
pemecahan batu atau kombinasi dari bahan-bahan agregat tersebut.
Bahan halus dari pemecahan lime stone (batu kapur) hanya dipakai
bila dicampur dengan pasir dalam jumlah yang sama, kecuali batu
kapur tersebut ternyata menurut pengalaman tidak akan hancur di
bawah tekanan roda kendaraan. Agregat harus terdiri dari bahan
yang awet, kuat, berbidang kasar, bersudut-sudut tajam dan bersih
dari kotoran atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan
memenuhi persyaratan.

c. Filler
Filler bila dikendaki, terdiri dari debu kapur (lime stone), debu
dolomite, semen portland, atau bahan non-plastik lainnya dari sumber
yang disetujui direksi.
Penting untuk diperhatikan agar bahan tersebut tidak tercemar
dengan kotoran atau bahan lain yang tidak dikehendaki dan dalam
keadaan kering memenuhi syarat ASTM D-242.

IV - 10
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

Analisis saringan :

Ukuran saringan Prosentase berat butir yang lewat

No. 30 100
No. 80 75 - 100
No. 100 65 - 100

d. Aspal
Bahan aspal yang digunakan dengan type aspal semen yang
penetrase 70-80. Cara memeriksa dari aspal semen sesuai dengan
cara standard dari ASTM D-946-63 T. Temperatur pengadukan
133 oC – 163 oC. Kandungan aspal yang dibutuhkan baik untuk
wearing Course (A) maupun binder course (B) adalah sama berkisar
antara 4 - 6 %.
Ketentuan yang pasti harus dipakai atas dasar petunjuk Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas di antara harga tersebut di atas
berdasarkan percobaan Marshall untuk pelaksanaan. Toleransi untuk
jumlah aspal kurang dari 0,4 %.

e. Gradasi
Material campuran mempunyai gradasi yang merata dan memenuhi
syarat di bawah ini.

Percentage passing by weight


Sieve Designaton
Grade A Grade B

1” 100 -
3/4 “ 95 - 100 100
1/2 “ 68 - 86 95 - 100
3/8 “ 56 - 78 74 - 92
No. 4 38 - 60 48 - 70
No. 8 27 - 47 33 - 53
No. 16 18 - 37 22 - 40
No. 30 11 - 28 15 - 30
No. 50 6 - 20 10 - 20
No. 200 0 - 8 4 - 9
Grade A Binder (MS-590)
Grade B Surface (MS-744)

IV - 11
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

f. Karakteristik campuran
Bila bahan campuran aspal di uji dengan Marshall (ASTM D 1559)
hasilnya harus memenuhi persyaratan di bawah ini:
Stability : 700 kg
Flow Max : max 5 mm
Voids In Total Mix : 4-6%
Voids Filled With Asphalt : 65 – 75 %

4. Pelaksanaan
a. Cuaca
Campuran hanya dihamparkan bila permukaan benar-benar dalam
kondisi kering, temperatur pada tempat kelindungan berada pada
5oC, bila ada tendensi naik dan di atas 10oC bila ada tendensi turun.
Bila cuaca tidak hujan atau berkabut dan bila permukaan badan jalan
dalam keadaan memuaskan.

b. Memulai kerja
Pekerjaan tidak dimulai bila alat–alat pembongkaran / truk–truk tipper,
alat perata, penggilas dan buruh tidak memungkinkan untuk bekerja
dengan kapisitas unit pencampur (mixing plant).

c. Alat-alat pengangkut dan penghamparan.


Bak truk yang digunakan untuk mengangkut adukan harus rapat,
bersih dan terbuat dari metal yang telah disemprot dengan sabun,
fuel oil, parafin oil, atau larutan kapur (lime solution), untuk mencegah
melekatnya aspal dengan alas asbak. Tiap truck dilengkapi dengan
tutup kanvas untuk melindungi adukan dari pengaruh cuaca.

1. Alat Penghampar (finisher)


Alat–alat yang digunakan untuk menghampar dan meratakan dari
type yang sesuai dengan kondisi ditempat dan dalam pandangan
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas cukup memenuhi syarat.
Hasil hampar dan peralatan itu berbentuk sesuai dengan gambar
rencana halus dan rata.

2. Roller :
Alat-alat untuk pemadatan terdiri dari minimum sebuah tandern
roller dan self propelled pneumatic tire toller.

IV - 12
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

Three whell smooth faced roller, vibrating roller atau alat


pemadatan jenis lainnya dapat juga digunakan bila disetujui oleh
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Pemakaian alat-alat yang
menyebabkan hancurnya material tidak diperbolehkan digunakan.

e. Pesiapan untuk Bahan Aspal.


Bahan Aspal bitumen dipanaskan sampai pada temperatur yang
seharusnya dalam ketel-ketel atau tangki–tangki dan terhindar dari
pemanasan memusat pada tempat–tempat tertentu. Pemanasan
tersebut diusahakan tetap dan kontinyu agar dapat mensuplly mixer
dengan aspal pada temperatur yang diisyaratkan.

1. Persiapan untuk agregat


Agregat yang dipakai dalam campuran dikeringkan dan
dipanaskan sebelum pengadukan. Pemanasan hendaknya diatur
sedemikan rupa (dengan alat besar yang ada) sehingga agregat
tidak menjadi rusak atau kotor.
Pencampuran dilakukan pada temperatur yang diisyaratkan dan
bagaimana temperatur agregat tidak boleh lebih dari 15o C
terhadap temperatur bitumen filler bila diperlukan, dapat ditakar
sendiri bersama-sama dengan agregat halus lainnya.
Filler tidak diijinkan untuk disebarkan atau dijatuhkan dari sempat
ketinggian.

2. Persiapan pengaduan
Agregat kering setelah dipanaskan ditakar dengan rumus
pencampuran. Bahan aspal ditakar dalam jumlah yang tepat
sesuai dengan yang ditetapkan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas dan dimasukkan ke dalam campuran.
Bila menggunakan batching plant, campuran agregat harus
terlebih dahulu diaduk dalam keadaan kering, kemudian aspal
dalam jumlah tertentu ditambahkan dalam campuran itu dan
keseluruhannya diaduk untuk waktu paling sedikit 45 detik atau
lebih lama, agar semua partikel dari agregat telah terlepas
dengan aspal.

3. Pengangkutan adukan
Adukan diangkut dengan kendaraan yang beroda karet
(pneumatic tired vehicles) dan mempunyai konstruksi yang cukup
kokoh, tidak bergetar dan baknya selalu dibersihkan dari kotoran
atau bahan-bahan lepas sebelum dipakai untuk adukan.

IV - 13
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

Bak truk yang digunakan untuk mengangkut adukan rapat, bersih


dan terbuat dari metal yang telah disemprot dengan air sabun,
fuel oil, parafin oil atau larutan kapur (lime solution) untuk
mencegah melekatnya aspal dengan alas bak. Tiap truk harus
dilengkapi dengan tutup kanvas untuk melindungi adukan dari
pengaruh cuaca.
Pada saat adukan tiba di lokasi pekerjaan dan pelaksanaan
penghamparan akan dimulai, adukan harus mempunyai
temperatur dalam batas-batas yang diijinkan.

Bahan aspal Temperatur di lapangan

Asphalt cement Tidak kurang dari 115 oC

Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi Teknis / Konsultan


Pengawas, maka dalam hal ini pengatur pengangkutan adukan
hendaknya diatur agar kedatangannya di lapangan tidak
menyebabkan pekerjaan dilakukan sampai kesiangan.

4. Penghamparan dan peralatan


a. Sesaat sebelum penghamparan permukaan Areal Parkir dan
Jalan dibersihkan dari bahan-bahan lepas / kotoran dengan
mesin penyapu dan penghembus debu (compresoor).
b. Penghamparan dijamin kerataan dan kerapiannya, dengan
memakai spayer sebagai alat penghampar. Temperature
aspal mendapat perhatian agar tetap dalam batas-batas
temperatur pelaksanaan yang sesuai dengan sifat-sifat aspal
yang dipergunakan. Selama pelaksanaan, bagian-bagian lain
tumbuh-tumbuhan sekitar jalan dilindungi agar tidak rusak.
Tidak diperkenankan membuang sisa aspal pada bagian
konstruksi pengaliran air dan bekas-bekas galian.
c. Penghamparan dimulai dari posisi yang terjauh dari
kedudukan plant dan maju ke arah mixing plant, kecuali pada
pengaturan khusus yang dikendaki oleh Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas. Penumpukan pada tempat yang telah
diberi adukan tidak diijinkan kecuali diadakan pemadatan
cukup. Pada saat adukan tiba kedatangannya di tempat
pekerjaan, adukan segera dihampar dibentuk sesuai dengan
penampang melintang pada gambar rencana.
d. Mesin penghampar bekerja sebagaiman yang dianjurkan oleh
pabrik pembuatnya dalam kecepatan maupun caranya.
IV - 14
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

e. Pada tempat-tempat dimana penggunaan mesin penghampar


tidak memungkinkan, atas sepengetahuan Direksi Teknis /
Konsultan Pengawas, penghamparan dan pemadatan dapat
dikerjakan dengan secara manual dengan tetap
memperhatikan kerataan dan ketebalan yan seragam. Dalam
hal ini alat–alat bantu untuk mencapai ketebalan yang
seragam dan permukaan yang rata, diadakan dan dipelihara
dengan baik.

5. Pemadatan
Segera setelah adukan dihamparkan, permukaannya diperiksa
lagi terhadap kedataran, bentuk dan ketebalannya dimana bila
perlu ada bagian yang harus segera diperbaiki.
Pemadatan dengan roller dikerjakan bila adukan dalam kondisi
yang dikehendaki dan bila Direksi Teknis / Konsultan Pengawas
berpendapat bahwa pemadatan dengan roller tidak akan
mengakibatkan lendutan retak-retak atau bergelombang.
Pemadatan pertama dikerjakan untuk adukan untuk mencapai
temperatur 110 oC dengan tandem roller 2 atau 3 as, yang
bekerja di belakang alat penghampar dan mempunyai berat
sedemikian agar adukan tidak lendut atau menggelombang.
Pada waktu adukan mencapai temperatur kira-kira 115 oC,
lapisan tadi dipadatkan dengan self propelled pneumatic tired
roller. Pemadatan terakhir harus dikerjakan pada waktu adukan
mencapai temperature 60 oC dengan roller 2 – 3 as dan berat
minimum 10 ton. Pemadatan hendaknya dimulai dari tepi
berangsur-angsur menggeser ke tengah (kecuali pada tikungan
dan miring tikungan di mana pemadatan dilakukan dari bagian
yang rendah menggeser menuju bagian yang lebih tinggi) dengan
arah sejajar as jalan dan jejak roda saling menutup pada lebar
yang cukup (overlapping)

6. Sambungan
Penghamparan dilakukan secara menerus sehingga tidak tampak
sambungan – sambungan. Roller hanya menginjak garis akhir
penghamparan dengan seijin direksi. Bila sambungan perlu
diadakan harus diperhatikan agar dicapai perletakan yang
sempurna pada seluruh tebalnya.

IV - 15
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA
Spesifikasi Teknis DAN PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Umum Pelaksanaan

Penempatan adukan baru terhadap lapisan yang telah digilas


perlu diperhatikan bahwa bidang pertemuan harus tegak dengan
cara lapisan lama dipotong tegak terlebih dahulu. Leburan aspal
perlu diberikan kepada bidang tegak tersebut untuk menambah
perletakan.

7. Tebal yang diisyaratkan


Tebal lapisan aspal yang dicantum dalam gambar rencana atau
spesifikasi ini. Toleransi kesalahan dalam pelaksanaan tidak lebih
dari 15 mm.
Pengukuran–pengukuran tebal dilakukan sebelum dan sesudah
lapisan selesai digilas, untuk memberikan gambaran hubungan
antara tebal penghamparan dan tebal akhir dari lapisan. Tebal
lapisan kemudian diperiksa dengan pengukuran di belakang
mesin penghampar yaitu pada bahan yang baru dihampar.

8. Pemeriksaan permukaan
Permukaan diperiksa dengan mal lengkungan (template) dan mal
datar (straigtedges) 4 m yang disediakan oleh pemborong,
masing–masing untuk memeriksa penampang melintang dan
memanjang dari Areal Parkir dan Jalan.
Perbedaan dalam hal ini tidak lebih dari 3 mm. bila pada saat
pemeriksaan terdapat perbedaan lebih dari kebutuhannya, maka
penggilasan dilanjutkan sampai selesai.
Permukaan akhir diperiksa dengan cara tersebut. Bila masih
terjadi perbaikan–perbaikan maka cara dan pelaksanaannya
sesuai dengan petunjuk Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

IV - 16
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA
PAPUA DAN PASAR SORE DI PASAR
Spesifikasi Teknis
SENTRAL
Pekerjaan Arsitektur

BAB V
SYARAT - SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR

Dalam pelaksanaan pekerjaan Penataan Halaman Blok Mama Papua Dan Pasar Sore Di
Pasar Sentral, kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan,
syarat-syarat teknis pekerjaan Arsitektur yang diisyaratkan adalah :

V. 1. PEKERJAAN PENGECATAN

V. 1. 1. PENGECATAN MARKA JALAN.

a. LINGKUP PEKERJAAN
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan
tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
Pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
2. Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada bagian dalam serta
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b. SYARAT-SYARAT BAHAN
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah : Cat produk Dulux ICI,
Mowilex atau yang setara.
2. Bahan cat area luar menggunakan jenis “Wheatershield Pentalite”
3. Bahan cat area dalam menggunakan jenis “Acrilic Emulsion”
4. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan
pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
5. Sifat umum
 Tahan terhadap pengaruh acara
 Tahan terhadap gesekan dan mudah dibersihkan
 Mengurangi pori-pori dan tembus uap air
 Tidak berbau
 Daya tutup tinggi.
IV - 1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA
PAPUA DAN PASAR SORE DI PASAR
Spesifikasi Teknis
SENTRAL
Pekerjaan Arsitektur

6. Daya teknis pada 20 Celcius


 Berat jenis : rata – rata 1.35 g/cm3
 Kepadatan : rata – rata 3.7%
 Tebal pada lapisan kering : 2 (dua) kali lapisan
 Daya tutup teoritis : 6-7 m2/kg
 Selang waktu penyecetan : 2 jam kemudian.
7. Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel dalam
kemasan 5 (lima) kg atau 25 (dua puluh lima) kg, tidak pecah atau bocor
dan mendapat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen/distributor yang
menyatakan bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai
dengan RKS.
c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah).
2. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih ada perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan.
3. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-
kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
4. Tahapan pengecatan :
 Lapis pertama : Alkali Resisting Primer
 Lapis kedua : Filler
 Lapis ketiga : Cat dasar + finish
5. Interval waktu antara masing-masing tahapan pengecetan harus sesuai
dengan brosur atau literature dari pabrik
6. Plamur hanya dilaksanakan untuk kondisi-kondisi tertentu atas
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas dan tidak
direkomendasi pekerjaan plamur untuk area luar / exterior. Bahan
plamur harus dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.
7. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas serta pekerjaan instalasi di dalamnya
telah selesai dengan sempurna.
8. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Pemborong harus
menyerahkan / mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil
produk kepada Direksi Teknis / Konsultan Pengawas, selanjutnya akan
diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan
menginstruksikan kepada Pemborong selama tidak lebih dari 7 (tujuh)
hari kalender setelah contoh bahan diserahkan. IV - 2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA
PAPUA DAN PASAR SORE DI PASAR
Spesifikasi Teknis
SENTRAL
Pekerjaan Arsitektur

9. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik


pembuatnya.
10. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standard untuk
pemeriksaan / penerimaan bahan yang dikirim oleh Pemborong
ketempat pekerjaan.
11. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh
Pemborong untuk mendapatkan persetujuan Direksi Teknis / Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan dimulai / dilakukan, serta pengerjaan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
12. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan
terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
13. Pemborong harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan dan perawatan / keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan
pekerjaan.
14. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan,
Pemborong harus memperbaiki / mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya.
15. Pemborong harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil /
berpengalaman dalam Pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.
16. Applicator / sub Pemborong :
 Harus memberikan surat penunjukkan dari pabrik cat yang
bersangkutan/rekomendasi sebagai applicator.
 Harus melakukan pengecatan secara full system.
 Harus mengajukan system pengecatan dan jenis cat.
 Harus mengajukan urutan kerja
 Harus mengajukan bukti pesanan ke pabrik cat sesuai dengan
jumlah kebutuhan proyek.
 Harus memberikan surat jaminan supply dari pabrik cat sampai
proyek selesai.
 Harus memberikan surat jaminan mutu dari pabrik cat ketika proyek
sudah selesai, berlaku selama 1 tahun.
17. Aplikasi dengan rol atau kuas (bidang kecil)
 Pengencer : gunakan air bersih
 Jumlah : 0-5 %

IV - 3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA
PAPUA DAN PASAR SORE DI PASAR
Spesifikasi Teknis
SENTRAL
Pekerjaan Arsitektur

V.1..2 PEKERJAAN FINISHING PELITOR

a. LINGKUP PEKERJAAN
Pengecatan pelitor digunakan pada semua finishing kayu (pintu panel, profil,
List plafond, plint kayu, panil dinding dan lain-lain) sesuai yang ditunjukkan
pada gambar rancangan.

b. PERSYARATAN BAHAN
1. Bahan memenuhi syarat dalam NI-4 dan memenuhi ketentuan pabrik
yang memproduksi bahan tersebut.
2. Warna : Ditentukan kemudian
3. Bahan pengencer : Thinner

c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus mengajukan usulan
bahan yang akan digunakan, dan mengajukan contoh hasil finishing
melamik pada plywood Sungkai ukuran 30 x 30 cm dan pada Solid
Sungkai ukuran 1 x 10 x 30 cm untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang trampil dalam
pekerjaan ini dan pekerjaan ini harus dipimpin oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dan Pemborong mempunyai peralatan khusus (Sprayer
amplas listrik, dan sebagainya) untuk dapat pekerjaan dilaksanakan
dengan baik.
3. Bidang permukaan yang akan dikerjakan harus dihaluskan / dirapihkan
dengan bahan / alat mesin amplas listrik sehingga didapatkan hasil
permukaan yang halus / licin.
4. Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari serbuk gergaji, debu,
minyak dan harus dalam kondisi kering.
5. Dihindarkan adanya pori-pori / celah kayu pada permukaan pengecatan.
6. Bidang permukaan pengecatan harus dalam kondisi halus, bersih dan
dapat disetujui oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk
dilaksanakan pekerjaan pengecatan.
7. Bahan melamik yang akan dipergunakan agar diaduk merata; bahan
campuran dengan bahan mutu / kwalitas baik sesuai persyaratan pabrik.
8. Pengecatan dilaksanakan dengan alat sprayer (sesuai dengan
persyaratan) dan dihindarkan agar tidak terganggu dari pekerjaan
finishing lainnya, dan dalam kondisi cuaca yang baik (+ 30% C). IV - 4
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA
PAPUA DAN PASAR SORE DI PASAR
Spesifikasi Teknis
SENTRAL
Pekerjaan Arsitektur

9. Pada proses pengeringan hasil pengecatan, agar dijaga tidak terkena


bahan-bahan lain / debu dan lain sebagainya.
10. Hasil pengecatan yang kurang rapi harus segera diperbaiki, sesuai
persyaratan yang ditetapkan dan dapat diterima setelah mendapat
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas. Biaya perbaikan
sudah termasuk dalam anggaran Pemborong.
11. Setelah pekerjaan pengecatan selesai harus dijaga terhadap
kemungkinan kerusakan terkena benda lain atau noda-noda dan
sebagainya.
12. Hasil pekerjaan pengecatan melamik ini harus merupakan suatu hasil
pekerjaan yang rata rapih.

V. 1. 3. PEKERJAAN FINISHING CAT BESI

a. LINGKUP PEKERJAAN
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan
tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
Pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
2. Pekerjaan cat dilakukan pada bidang besi pada konstruksi rangka
ormanen-ornamen.
3. Pengadaan alat-alat dan material bantu sudah diperhitungkan dalam
harga penawaran pekerjaan meskipun tidak tercantum dalam dokumen.

b. SYARAT-SYARAT BAHAN
Cat Dasar
 Type cat : Zincromate/Cat meni
 Merek : Dulux Quick Drying Universal Premier Green
No. A. 540- 49524, Kansai, Nippon, setara
 Bahan Pengencer : Thinner
Cat Finish
 Merek : Kansai, Nippon, setara
 Bahan Pengencer : Thinner

IV - 5
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA
PAPUA DAN PASAR SORE DI PASAR
Spesifikasi Teknis
SENTRAL
Pekerjaan Arsitektur

c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Semua permukaan konstruksi baja sebelum di cat harus bebas dari :
- Lapisan mill, yaitu lapisan tipis mengkilap yang berasal dari rolling mill
- Karat
- Minyak/ oli
- Dan lain kotoran yang menggangu melekatnya cat pada permukaan
baja.
2. Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan “Mechanical Wire
Brush” (sikat baja yang digerakan secara mekanis) dan menggunakan
sikat baja manual kecuali hanya dipermukaan – permukaan yang betul
tidak dapat dijangkau oleh “Mechanical Wire Brush”tersebut. Direksi
Teknis / Konsultan Pengawas akan memerintah untuk membersihkan
dengan cara mekanis / manual (bukan dengan api) lapisan cat lama yang
sudah dikerjakan pada konstruksi baja.
3. Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, maka
setelah difabrikasi elemen konstruksi baja di cat dasar dilakukan sebagai
berikut:
 Type cat : Zincromate /Cat Meni
 Merek : Nippon Paint, Kansai setara
4. Cat dasar I tersebut dapat dilakukan di workshop / pabrik minimal 1
(satu) lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan
sama tebalnya.
5. Cat dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai
berikut:
 Type cat : Cat Finish
 Merek : Nippon Paint, Kansai setara
6. Cat dasar II baru boleh dilakukan setelah betul-betul kering dan diamplas
minimal 1 (satu) lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan yang
rata sama tebalnya.
7. Apabila cat dasar II dilakukan sebelum cat dasar I mengering dengan
baik sehingga timbul bentolan–bentolan pada permukaan cat, maka
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas akan memerintahkan agar cat
dasar II tersebut diamplas dan dilakukan lagi pengecatan cat dasar II
atas beban Pemborong
8. Ketebalan lapisan cat sinchromate 35 micron

IV - 6
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

B A B VI
SYARAT - SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
LANDSEKAP

VI. 1. PENJELASAN UMUM


Persyaratan umum, persyaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan
juga intruksi, informasi resmi yang disampaikan dalam syarat teknis pelaksanaan
pekerjaan Lansekap pada paket pekerjaan Penataan Halaman Blok Mama
Papua Dan Pasar Sore Di Pasar Sentral, kegiatan Pembangunan dan
Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan ini adalah merupakan bagian yang
tidak terpisah dari dokumen lelang secara keseluruhan serta prosedur
pelelangan paket pekerjaan ini.

VI. 1. 1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga dan peralatan pekerjaan


penanaman vegetasi / tanaman pelindung dan graund cover seperti tertera
dalam Gambar. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan persiapan, penanaman dan
pemeliharan vegetasi / tanaman hingga sepenuhnya hidup.

VI. 2. PERSIAPAN PENANAMAN

VI. 2. 1. PERLINDUNGAN TANAMAN SEBELUM DITANAM

Sebelum ditanam, bagian tanaman terutama akar dan batang harus mendapat
perlindungan, terutama pada saat penggalian, pengangkutan, pengiriman dan
penyimpanan terhadap kelebihan cahaya matahari, angin yang kencang,
kekeringan ataupun kondisi-kondisi berlawanan lainnya.
Pohon dan semak biasanya dikirim ke lokasi dengan tunas-tunas dan cabang-
cabangnya terbungkus. Hal ini dilakukan untuk menjaga tanaman terhadap
proses evapotranpirasi dan memudahkan dalam pengangkutan dan
pemindahana tanaman. Semua bibit tanaman hendaknya secepatnya
dipindahkan untuk mencegah pengguguran daun dan selanjutnya secepatnya
dikirim.
Sebelum ditanam, sebaiknya bola akar direndam atau ditempatkan dalam wadah
sampai tidak ada gelembung udara dan pada saat penanaman, semua
pembungkus akar atau wadah lainnya dilepas atau dibuang.

V-1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

VI. 2. 2. PEMILIHAN DAN PENENTUAN LOKASI PENANAMAN

a. Pemborong pekerjaan bertanggung jawab terhadap persiapan area yang


akan ditanami, penentuan titik-titik penanaman pohon serta penggalian
lubang tanam dengan kedalaman yang sesuai pekerjaan tersebut harus
lewat persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
b. Direksi teknis / Konsultan Pengawas berhak mengubah lokasi-lokasi
penanaman yang berbeda dengan rencana semula. Perubahan-perubahan
ini tidak dapat digunakan untuk pedoman ganti rugi kepada Pemborong
pekerjaan.
c. Pemborong pekerjaan akan memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
penempatan dengan biaya sendiri. Semua perbedaan antara rencana dan
realisasi dilapangan hendaknya diberitahukan oleh Pemborong kepada
Direksi Teknis / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan
sehingga syarat-syarat penambahan atau pengurangan dari jumlah kontrak
dapat diperbaiki.

VI. 2. 3. PEMILIHAN TANAMAN YANG SESUAI DENGAN SPESIFIKASI

Semua bibit tanaman yang akan digunakan harus memiliki karakter yang sesuai
dengan species dari varietasnya, memiliki batang dan bentuk tajuk yang baik,
sehat dan bebas dari penyakit, misalnya penyakir sampar. Semua tanaman yang
dikirim harus dapat dibiakkan dan baru diangkat dari media tanamnya.

VI. 2. 4. PENAMBAHAN CAMPURAN BAHAN UNTUK MEDIA TANAM

Penanaman tanaman/vegetasi yang menggunakan tanah campuran hendaknya


menggunakan bahan-bahan campuran yang alami dan subur. Top soil
hendaknya bebas dari gumpalan keras, tanah liat, batu-batuan yang tidak
diinginkan, kapur, semen, abu, bara atau bahan-bahan anorganik lain yang tidak
diinginkan.
Pada campuran tanah untuk mendapatkan tekstur tanah yang baik bagi
pertumbuhan tanaman harus mendapat persetujuan dan Direksi Teknis/
Konsultan Pengawas yang mencakup :
a. Sisa tanah biasa yang baik berasal dari batuan yang telah diuraikan atau
volume 80 %.
b. Kompos (terdiri dari campuran pupuk kandang, serbuk gergaji dll) didapat
dari agrobisnis atau sumber-sumber lainya engan volume 20 %.
c. Tanah organic yang subur minimal 22 m2.

V-2
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

VI. 2. 5.PEMBUATAN LUBANG-LUBANG PENANAMAN

Untuk pembuatan lubang penanaman pohon dibedakan menjadi 3 kategori


antara lain :
1. Untuk tanaman pohon kecil (diameter batang kurang dari 5 cm), lubang
tanam dibuat berdiameter minimum 30 cm dengan kedalaman 30 cm.
2. Untuk tanaman pohon sedang (diameter batang lebih dari 5 cm dan kurang
dari 10 cm), lubang tanam dibuat berdiameter minimum 70 cm dengan
kedalaman 80 cm
3. Untuk penanaman pohon besar (diameter lebih dari 10 cm), lubang tanam
dibuat berdiameter minimal 100 cm dengan kedalaman 120 cm, bila diameter
penanaman melebihi diameter lubang, perlua pemangkasan akar pohon.
Tanah hasil galiannya ditempatkan disisi lubang tanam dan sebaliknya dicampur
dengan bantuan yang maksimumsebesar 4 cm, kompos serta 1.36 Kg pupuk
yang harus disediakan oleh Pemborong. Perlu juga ditambahkan campuran
tanah merah pada lubang penanaman dengan persetujuan Direksi Teknis/
Konsultan Pengawas.

VI. 3. PEKERJAAN PENANAMAN

VI. 3. 1. PENANAMAN POHON

a. Tanaman diletakkan dalam lubang tanam dengan sitem perakaran yang


menyebar. Harus dapat dipastikan bahwa tanah yang ditimbun dapat
tersebar secara merata diantara akan tanaman. Harus dapat dipastikan
bahwa ketinggian dari permukaan tanah disekitar tanaman sama dengan
tinggi muka tanah pada saat tanaman masih dalam pembibitan, Pohon-
pohon yang masih kecil, tinggi pohon minimal 2 m, harus dengan
persetujuan Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.
b. Setelah ditanam, pohon diberi steger dengan ukuran yang layak dengan cara
mengikatkan steger pohonnya. Hal ini dilakukan untuk membantu pohon
tersebut menahan batangnya sebelum dapat ditopang sendiri oleh akarnya
c. Batang pohon sebaiknya dibungkus dengan cara memilinnya hingga
percabangan kedua atau sampai ketinggian yang telah ditentukan
d. Bahan pembungkus diikat dengan tali yang baik dan harus dipastikan
terbungkus kuat dan rapi setiap pohon sebaiknya dilindungi dengan pagar
pengaman berukuran 0,90 m2.

V-3
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

e. Pohon-pohon harus disiram dan dirawat untuk menjamin pertumbuhannya


hingga akhir masa perawatan.
Jenis dan jumlah tanaman yang ditanam sesuai dengan yang tertera pada
gampar alsca[, meliputi : Cemara Pua-pua, Palm Ponik Robelini, Palm Merah,
Daun Pucuk Merah, Asoka Bangkok dan Bougenvile Variegata

VI. 3. 2. PENANAMAN PERDU, SEMAK DAN GROUD COVER


Tanaman diletakkan dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Seperti halnya
pohon, akar tanaman diletakkan menyebar dalam lubang tanam dan tanah
timbunan harus dapat dipastikan tersebar secara merata di sekitar akar. Setelah
tanaman disiram secukupnya, letakkan diatasnya humus minimal selebal 5 cm
secara merata pada seluruh tanaman. Permukaan tanah tertinggi pada area
penanaman sebelum ditambahkan humus sebaiknya 15 cm lebih rendah dari
area yang tidak ditanami yang letaknya berdampingan dengan area tersebut
misalnya permukaan paving.

VI. 3. 2. PENANAMAN RUMPUT

a. Rumput yang ditanam adalah rumput gajah mini, media tanam digemburkan,
lapisan bawah diangkat dan lapisan atas ditimbun dengan lapisan bawah
kemudian ditaburkan pupuk kandang pada permukaannya (± 40 gram/m2)
b. Lahan penanaman yang telah disiapkan harus disirami terus untuk
memastikan tanah yang akan ditanami dalam keadeaan bawah. Hal ini
penting untuk mempercepat akar rumput mengikat tanah sebagai media
tanamnya,
c. Lempengan rumput ditanam dengan cara memukul-mukul lempengan
tersebut agar menempel pada tanahnya. Lempengan tersebut disusun
dengan jarak 35 cm.
d. Ketinggian area penanaman setelah ditanami rumput, sebaiknya lebih tinggi
2,5 cm dari pada area dengan perkerasan yang letaknya berdampingan.
e. Pemborong hendaknya menyirami rumput sesering mungkin untuk
memastikan akarnya segera mengikat tanah,
f. Semua celah yang terjadi akibat penanaman yang tidak rapat harus segera
ditambal dengan penambahan lempengan rumput pada bagian tersebut agar
dihasilkan permukaan yang penuh tertanam rumput.
g. Pemborong bertanggung jawab terhadap segala bentuk perawatan selama
masa kontrak termasuk pemotongan rumput setinggi 10 cm dan disaingi
setiap 1 bulan sekali (rumput liar dicabuti).

V-4
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

h. Pada kesempatan khusus, yaitu pemindahan rumput existing ke lahan


penanaman baru, lempeng rumput lama dikupas dari tanah hingga akarnya
tetap utuh dengan ukuran ± 30 x 30 cm.
i. Jika lokasi penanaman baru belum siap, pembentukan level tanah masih
dalam pengerjaan, maka lempengan rumput dapat disimpan dalam
tumpukan yang teratur. Tumpukan rumput tersebut tidak lebih dari 1 m dan
dilindungi dengan peneduh berupa kassa ayam atau dibawah pohon
peneduh. Tumpukan rumput ini hanya dapat bertahan selama ± 3 minggu
dengan penyiraman 2 – 3 kali sehari.

VI. 3. 3. PENYIRAMAN SETELAH PENANAMAN

Segera setelah penanaman, semua tanaman hendaknya disiram secukupnya


hingga kebtuhan akar tercukupi.
Adalah tanggung jawab Pemborong untuk memastikan persediaan air yang
cukup untuk keperluan penyiraman selama masa kontrak berlangsung. Rumput
harus mendapat perhatian lebih karena setelah penanaman merupakan masa
dimana kondisi tanah harus selalu lembab. Kekeringan akan mengakibatkan
rumput-rumput tersebut mati.

VI. 4. PEKERJAAN PEMELIHARAAN

VI. 4. 1. PEMBERSIHAN

Setelah pelaksanaan penanaman ulang atau pelaksanaan lainnya selama masa


pertanggungjawaban kerusakan, Pemborong pekerjaan hendaknya secara
berkala membersihkan seluruh area perkerasan dan memperbaiki daerah-
daerah yang rawan akibat pekerjaannya.
Pemborong bertanggungjawab untuk menyingkirkan bahan-bahan yang tersisa
akibat penyimpanan pada lahan dan hendaknya meninggalkan dan area
penanaman dalam keadan bersih dan rapi.

VI. 4. 2. MASA PERTANGGUNGJAWABAN KERUSAKAN.

a. Masa pertanggungjawaban kerusakan adalah 3 bualan terhitung setelah


seluruh penanaman selesai dilaksanakan. Selama masa ini, seluruh area
penanaman hendaknya dijaga dan dibersihkan oleh Pemborong sehingga
bebas dari rumput-rumput liar dan sampah.
b. Seluruh tanaman disiram secukupnya untuk memastikan pertumbuhan yang
sempurna. Penyiraman hanya dilakukan pagi dan sore hari.
V-5
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

c. Steger penyangga pohon dan tali pengikatnya harus diperiksa ulang agar
tetap terikat kuat. Jika steger dan talinya ada yang merusak kulit tanaman,
kedudukannya harus diperbaiki untuk menghindari kerusakan yang lebih
dalam dan membuang daerah yang luka.
d. Pemborong pekerjaan harus bertanggung jawab atas penggantian tanaman-
tanaman yang mati, akibat kesalahannya, sebagai tanggung jawabnya atas
pekerjaan yang jelek, kualitas yang jelek atau kelalaiannya.
e. Pemborong tidak harus bertanggung jawab untuk mengganti tanaman yang
rusak disebabkan oleh angina topan, banjir atau bencana alam lainnya.
f. Pada akhir masa pertanggung jawab kerusakan, pekerjaan akan diperiksa
dan pengecekan format deilakukan bersama-sama antara pemborong
dengan Manager Proyek. Pelaksanaan penanaman ulang akan disetujui
sebelum penyerahan lahan kepada pemborong.

VI. 4. 3. PEMELIHARAAN BERKALA

Setelah masa pertanggung jawaban kerusakan selesai, Pemborong


bertanggung jawab untuk meneruskan kegiatan pemeliharaan. Adapun kegiatan-
kegiatan pemeliharaan tersebut mencakup :

a. Pembabatan Rumput.
Pembabatan rumput dilakukan 1 – 2 minggu sekali tergantung pada
kecepatan pertumbuhan rumput. Kecepatan tumbuh ini tergantung pada
kerapatan tanam, pemupukan dan penyiraman yang sesuai.

b. Penyiangan, Pendangiran dan Pengetrikan


Pada dasarnya tujuan dari pendangiran adalah untuk menggemburkan tanah
agar air dengan mudah dapat mencapai akar tanaman dan agar tanaman liar
yang mengganggu dapat diatasi.
Penyiangan, pendangiran dan pengerikan ini rata-rata dilakukan 1 kali dalam
sebulan.

c. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman diperlukan untuk memelihara bentuk tanaman
agar segi keindahannya dapat dipertahankan. Pemangkasan dilakukan pada
pertumbuhan tanaman yang sudah melebihi batas maksimal untukran
tanaman yang direncanakan atau telah tumbuh ranting-ranting yang tidak
diinginkan, dilakukan dengan membuang tunas air.
Cabang-cabang yanmg tumbuh tidak teratur dan tanaman yang rusak oleh
hama atau penyakit.

V-6
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Tujuan pemangkasang yaitu :


 Membatasi pertumbuhan tanaman
 Memperbaiki kualitas daun, bunga, buah, batang dan bentuk tanaman
itu sendiri.
 Mendapatkan keseimbangan antara pertumbuhan vegetative dan
generative.
 Menguatkan tanaman.

Cara Pemangkasan
 Pemangkasan sebaiknya dilakukan tepat diatas mata tunas yang
diharapkan tumbuh.
 Pada pemangkasan untuk pembentukan tanaman, pertumbuhan
tanaman dapat diarahkan ke dalam atau keluar.
 Luka tanaman harus dibentuk 45O, dengan tujuan mencegah
pembusukan akibat air yang tergenang dan mencegah berkumpulnya
bibit penyakit.
 Arah memangkas dari bagian bawah ke atas.

Alat Pemangkasan
 Gunting Pangkas
 Sabit atau alat pemangkas rumput (secara mekanis atau dengan
tenaga pendorong)

Waktu Pemangkasan
 Saat menggugurkan daun (tanaman dediduous)
 Saat bunga layu / awal pertumbuhan daun baru.

VI. 4. 4. PENYIRAMAN DAN PEMBERANTASAN HAMA

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman iayah waktu, jumlah, teratur,
tidak menunggu tanaman mengalami kekeringan dan tidak menyebabkan tanah
menjadi padat.
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari untuk rumput dan tanaman hias yaitu pada
pagi dan sore hari kecuali bila hujan, pagi hari antara jan 07.00 – 09.00 dan sore
hari antara 15.00 – 18.00.

V-7
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ;
PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Pekerjaan Struktur

Tanaman dapat diserang berbagai jenis hama serta penyakit yang


menyebabkan rusaknya tanaman yang kita tanam. Untuk pemberantasan hama,
dilakukan penyemprotan dengan obat-obatan pemberantas hama (insektisida)
secara berulang-ulang setiap 1 minggu sekali, sampai tanaman tersebut bebas
dari hama.

VI. 4. 5. PEMUPUKAN

Pemupukan jenis tanaman pohon, perdu dan semak dapat dipakai urea dan
NPK dengan dosis yang tercantum dalam kemasannya dan juga pupuk
kandang, sedangkan untuk rumput setelah berumur 2 minggu penanaman
dengan menggunakan pupuk buatan, untuk selanjutnya pemupukan dilakukan
setiap 1 bulan sekali.
Jenis pupuk yang dipakai adalah urea dengan dosis 0,1 kg/m dan NPK 0,075
kg/m.
Pemupukan dilakukan dengan cara
 Disebar dalam tanah (broadcast), tanah didangir sedalam 15 – 20 cm
dan pupuk disebarkan dalam tanah lalu ditutup dan disiram agar cepat
larut.
 Ditabur dalam lajur diantara barisan tanaman (band placement/furrow
placement)
 Ditebar sekeliling tanaman (metode perforasi), untuk tanaman yang tidak
terlalu besar dibuat saluran sekeliling tanaman. Pupuk ditabur dalam
saluran tersebut dan kemudian ditutup dengan tanah., Untuk pohon
yang besar dibuat saluran sekeliling proyeksi tajuk dan pohon.
 Disisram sekeliling tanaman, contoh pupuk pohon dan Hyponex.
Pupuk dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada daun (foliar fertilizer/foliar
application), contoh : pupuk wuxal, bayfolan, welgro, Hyponex dan trimogreen.

V-8
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
Demobilisasi

B A B VII
DEMOBILISASI

Pada pekerjaan Penataan Halaman Blok Mama Papua Dan Pasar Sore Di Pasar
Sentral, kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan,
pekerjaan akhir meliputi pembersihan, perapian, pembongkaran konstruksi - konstruksi
penunjang dan mengeluarkan peralatan dari areal proyek.

Demobilisasi setiap peralatan dari proyek hanya bisa dilakukan bila segala macam
pekerjaan yang memerlukan peralatan tersebut benar-benar selesai dan telah disetujui
oleh Direksi Teknis / Konsultan Pengawas.

VII - 1
___________________________________________________________________________________________________
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) ; PENATAAN HALAMAN BLOK MAMA PAPUA DAN
Spesifikasi Teknis PASAR SORE DI PASAR SENTRAL
As Built Drawing – Manual Book

B A B VIII
AS BUILT DRAWING – MANUAL BOOK
Setelah seluruh pekerjaan Penataan Halaman Blok Mama Papua Dan Pasar Sore Di
Pasar Sentral, kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan
ini selesai, pemborong hurus membuat gambar-gambar hasil Pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing dibuat diatas kertas 80 mg dengan ukuran A3, lengkap dengan
nama perusahaan, tanggal, judul dan nomor gambar. Kontraktor harus menyerahkan as
built drawing sebanyak 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set copy serta copy dalam bentuk CD
(soft copy). Pekerjaan dianggap selesai setelah as built drawing disetujui oleh tim
pengawas dan diserahkan kepada pemberi tugas.
As built drawing yang harus dibuat meliputi :
 Gambar denah

 Gambar tampak

 Gambar potongan

 Gambar gambar detail

 Gambar perspektif

Selain gambar terlaksana diwajibkan kepada pemborong membuat “Manual Book


Operation” yang berisikan :
 Nama, type, jenis, ukuran, kapasitas dari material / bahan / alat yang terpasang /
digunakan
 Alamat supplyer dari masing masing nama, type, jenis, ukuran, kapasitas dari
material / bahan / alat yang terpasang / digunakan
 Panduan pengoperasian dan pemeliharaan

Segala biaya yang diperlukan untuk membuat “As Built Drawing Dan Manual Book
Operation” ini menjadi tanggung jawab pemborong dan dianggap sudah diperhitungkan
dalam harga penawaran.

VIII - 1
___________________________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai