Makalah Audit Sektor Publik
Makalah Audit Sektor Publik
Makalah Audit Sektor Publik
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Audit Sektor Publik ” Survei Awal Karakter
Industri/Bidang/Organisasi yang Akan Di Audit”
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan Survei Awal Karakter
Industri/Bidang/Organisasi yang Akan Di Audit.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari seluruh pihak selalu penulis harapkan
untuk penyempurnaan penulisan ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang berperan
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui survei awal karakter industri/bidang/organisasi yang akan diaudit.
BAB II
PEMBAHASAN
e) Jadwal kegiatan
Jadwal kerja per bulan
Siapa yang mengerjakan
Berapa jam waktu yang dibutuhkan
f) Bagian penutup
Pada bagian akhir perlu dicantumkan:
Dibuat oleh:
Di-review oleh:
Disetujui oleh: (harus disetujui oleh mitra)
1) Regulasi yang terkait
Regulasi yang berkaitan dengan survei awal karakter industri saat
pelaksanaan audit adalah regulasi tentang tim audit dan kebijakan audit. Regulasi
tentang tim audit akan memperjelas nama-nama yang akan melakukan survei
awal/ pemeriksaan awal terhadap entitas. Sedangkan regulasi tentang kebijakan
audit akan berkaitan dengan lingkup survei awal yang akan dilakukan
berdasarkan kebijakan audit tersebut.
Regulasi mengenai organisasi yang akan diaudit juga perlu menjadi
perhatian bagi tim auditor. Regulasi dari organisasi yang akan diaudit daoat
digunakan sebagai bahan pertimbangan saat menguji kepatuhan organisasi
terhadap regulasi yang berlaku bagi organisasi yang bersangkutan. Regulasi
survei awal audit dapat diatur dalam undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan menteri keuangan, dan lainya.
Di Indonesia, regulasi lain yang menjadi dasar saat melakukan survei awal
karakter industri organisasi sektor publik yang akan diaudit adalah peraturan BPK
RI No.1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Proses
pemeriksaan harus sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,
termaksud didalamnya adalah saat survei awal karakter industri/ organisasi yang
hendak diaudit.
2) Dokumen pelaporan dan perencanaan dari organisasi yang akan diaudit
Dokumen pelaporan dan perencanaan dari organisasi yang akan diaudit
dapat memberikan banyak informasi dan gambaran bagi tim audit tentang
organisasi yang akan diaudit. Berbagai informasi keuangan, sumber daya yang
tersedia, potensi, aktivitas operasi, prosedur, kebijakan dan permasalahan
organisasi sektor publik yang akan diaudit dapat diperoleh atau terungkap dari
dokumen pelaporan dan perencanaan dari organisasi yang bersangkutan.
Dokumen yang perlu dikumpulkan agar tim audit dapat memperoleh informasi
dan gambaran yang lengkap mengenai kondisi organisasi yang akan diaudit,
antara lain:
a. Laporan keuangan dan kinerja tahun yang akan diaudit dan tahun
sebelumnya
b. Laporan audit tahun lalu
c. Kertas kerja audit tahun sebelumya
d. Dokumen sistem akuntansi dan kebijakan akuntansinya
e. Dokumen sumber daya yang tersedia bagi organisasi sektor publik
f. Dokumen perencanaan organisasi untuk tahun sebelum, saat dan setelah
audit dilakukan
g. Dokumen publikasi lain yang dikeluarkan organisasi seperti buku teks
dan majalah organisasi yang bersangkutan.
3) Laporan industri atau bidang organisasi yang akan diaudit
Laporan indutri atau bidang organisasi yang akan diaudit merupakan salah
satu sumber informasi penting bagi tim auditor dalam rangka meperoleh
gambaran dan pemahaman yang utuh mengenai kondisi organisasi yang
sesungguhnya. Tim auditor sebisa mungkin memperoleh laporan yang diterbitkan
oleh organisasi yang akan diaudit, baik laporan keuangan, kinerja ataupun bentuk
laporan khusus organisasi yang lainya yang berhubungan dengan tujuan audit.
Dari laporan industri tau bidang organisasi yang akan diaudit tersebut dapat
dilakukan analisis dalam kaitanya dengan tujuan pelaksanaan audit tersebut.
4) Kompilasi analisis dan interpretasi regulasi, dokumen dan laporan
Regulasi, dokumen-dokumen organisasi, hasil pengamatan dan laporan-
laporan organisasi yang telah dikumpulkan oleh tim audit kemudian akan
dilakukan interpretasi dan analisis. Proses interpretasi dan analisis akan
menentukan adanya ketidaksesuaian yang akan dilaporkan atau ditindaklanjuti.
Hasil interpretasi dan analisis masing-masing regulasi, dokumen dan laporan
selanjutnya dikompilasi atau dihimpun menjadi sebuah kerangka awal untuk
melaksanakan proses audit. Kerangka awal inilah yang menjadi dasar untuk
melakukan tahapan berikutnya.
5) Daftar pertanyaan wawancara
Daftar pertanyaan wawancara dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pertanyaan terbuka (open-ended)
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang
diwawancarai untuk menanggapi. Mereka terbuka dan bebas menjawab.
Jawaban dapat berupaa dua kata atau dua paragraf.
b. Pertanyaan tertutup ( close-endded)
Pertanyaan tertutup membatasi jawaban orang yang diwawancarai.
Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian.
Responden diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak
punya kesempatan menulis tanggapan responden sendiri.
Jenis pertanyaan tertutup khusus lainya adalah pertanyaan dua
pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya
memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti “ya”
atau “tidak”, “benar” atau “salah”, “setuju” atau “tidak setuju”.
6) Beberapa struktur dalam wawancara
a. Struktur piramida
Dengan menggunakan bentuk ini, pihak yang bertanya mulai
menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa
pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan
mengajukan peranyaan-pertanyaan terbuka dan membuka jawaban-
jawaban yang lebih umum.
b. Struktur corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan
umum dan terbuka, lalu membatasi jawaban dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari teknik wawancara melalui telepon:
2. Kuesioner
Merupakan pengumpulan data primer diamana pertanyaan auditor dan jawaban
responden disampaikan melalui tulisan. Teknik ini memberikan tanggung jawab
kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat
didistribusikan kepada responden dengan diantar langsung, dikirim melalui pos,
faksimil, atau surat elektronik. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan teknik
kuasioner:
Teknik Kuesioner
Keunggulan Kelemahan
1. Memungkinkan pengumpulan data dari 1. Tingkat tanggapan responden umumnya
responden yang secara geografis terpencar lebih rendah
2. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat 2. Tanggapan responden tidak sesuai dengan
dibuat relatif lebih banyak terutama jika maksud pertanyaan dalam kuesioner
dibandingkan dengan teknik wawancara 3. Responden kemungkinan mengisi
3. Mengurangi terjadinya bias auditor kuesioner secara tidak lengkap
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang karakter industri/ bidang/
organisasi sektor publik harus dimiliki oleh auditor. Dengan pemahaman dan
pengetahuan yang cukup akan karakter industri/ bidang/ organisasi, maka
dengan sendirinya auditor dapat dengan mudah memahami peristiwa-peristiwa,
transaksi-transaksi, dan praktik-praktik yang dapat berpengaruh secara
signifikan pada laporan organisasi sektor publik. Tujuan survei awal adalah
untuk memperoleh informasi dan gambaran umum auditan.