Bjt1 - Manajemen Risiko Dan Asuransi Abdi4211 - Muhammad Ali Maskur 042652916

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ABDI4211-2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH


TUGAS 1

Nama : Muhammad Ali Maskur

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042652916

Kode/Nama Mata Kuliah : ABDI 4211/Manajemen Risiko & Asuransi

Kode/Nama UPBJJ : 20/Bandar Lampung

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

1
ABDI4211-2
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Genap (2024.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ADBI4211/Manajemen Risiko Dan Asuransi
Tugas :1

No Soal
.
1. Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan
kejadian dan dampaknya. Coba identifikasi dan jelaskan tingkatan ketidakpastian dan
karakteristiknya

Jawab :

Apa itu ketidakpastian? Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan di mana
ada beberapa kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda.
Tetapi, tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara
kuantitatif. Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian
ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan
hasilnya masih diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu disebabkan karena pengetahuan
yang tidak sempurna (imperfect knowledge) dari manusia.

 Tingkatan Ketidakpastian
Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan
kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering disebut "unexpected risk" atau
risiko tak terduga dari sebuah kejadian. Kondisi ketidakpastian timbul karena beberapa sebab,
antara lain :
1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kerugian sampai kegiatan itu berakhir. Makin
panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya;
2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan;
3. Keterbatasan pengetahuan atau keterampilan atau teknik mengambil keputusan.

Ada beberapa tingkat ketidakpastian dengan karakteristiknya masing-masing.


1. Ketidakpastian Sangat Tinggi (Relatif Pasti)
Pada tingkatan ketidakpastian yang tidak ada (sudah pasti), hasil bisa diprediksi dengan
relatif pasti. Pada tingkatan ini kondisi kepastian sangat tinggi. Hukum alam merupakan
contoh ketidakpastian tersebut. Sebagai contoh, kita bisa memprediksi dengan pasti bahwa
bumi mengitari matahari selama 360 hari (satu tahun).

2. Ketidakpastian Objektif
Tingkatan selanjutnya adalah ketidakpastian obyektif, dengan contoh adalah dadu, jika kita
melempar dadu, ada enam kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 (ada enam
kemungkinan hasil). Kita bisa menghitung probabilitas masing- masing angka untuk keluar
yaitu 1/6.

3. Ketidakpastian Subjektif
Ketidakpastian subjektif mengandung pengertian psikologis yaitu suasana pemikiran yang
2
ABDI4211-2
diliputi keraguan atau kesadaran akan kurangnya pengetahuan mengenai hasil dari suatu
peristiwa. Ketidakpastian demikian disebut ketidakpastian subyektif yaitu penilaian individu
(berdasarkan atas perilaku, pengalaman, dan pengetahuannya) terhadap situasi (yang
obyektif). Contoh adalah kecelakaan mobil. Identifikasi hasil dan probabilitas
(kemungkinan) yang berkaitan dengan kecelakaan mobil lebih sulit dilakukan. Sebagai
contoh, jika kita pergi ke luar dengan mobil, berapa besar probabilitas kita mengalami
kecelakaan mobil? dan jika terjadi kecelakaan, kerusakan atau kerugian yang bagaimana
yang akan kita dapatkan? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut.

4. Ketidakpastian Sangat Tidak Pasti


Ketidakpastian sangat tidak pasti adalah ketidakpastian yang jelas-jelas sulit untuk
memprediksi atau mengidentifikasi hasil dari suatu peristiwa. Contoh eksplorasi angkasa.
Kita tidak tahu apa hasil yang akan diperoleh dari eksplorasi angkasa, apakah akan bertemu
dengan makhluk asing (alien), ataukah menemukan planet yang mirip bumi, atau apa yang
akan kita temukan. Sangat sulit memprediksi atau mengidentifikasi hasil yang barangkali
bisa diperoleh dari eksplorasi angkasa seperti itu. Tentu saja juga akan sangat sulit
menentukan probabilitas untuk masing-masing kemungkinan hasil tersebut.

2. Tujuan utama manajemen risiko harus mendukung tujuan perusahaan. Tujuan manajemen risiko
menurut Redja, E. George diklasifikasikan menjadi dua. Jelaskan tujuan tersebut

Jawab :

Manajemen risiko merupakan manajemen fungsional di dalam perusahaan maka tujuan utama
manajemen risiko harus menyokong tujuan perusahaan. Jadi, penetapan tujuan atau obyektif
manajemen risiko itu harus terkait dengan proses manajemen perusahaan secara keseluruhan.
Untuk memperoleh manfaat yang maksimum dari program itu maka harus diputuskan dengan
tepat apa yang diinginkan dari program manajemen risiko tersebut.

Tujuan manajemen risiko menurut Redja, E George (2008:43) diklasifikasikan menjadi dua, antara
lain :

1. Pre-Loss Objectives
Tujuan yang ingin dicapai sebelum terjadi kerugian, meliputi ekonomi, pengurangan
kecemasan, dan memenuhi kewajiban hukum.
 Tujuan Ekonomi
Tujuan ekonomi berarti bahwa perusahaan harus mempersiapkan potensi kerugian
dengan cara yang paling ekonomis. Persiapan ini melibatkan analisis biaya program
keselamatan, premi asuransi yang dibayar, dan biaya yang berkaitan dengan teknik lain
untuk menangani kerugian.
 Tujuan Mengurangi Kecemasan
Eksposur kerugian tertentu dapat menyebabkan kekhawatiran yang lebih besar dan
ketakutan untuk manajer risiko dan manajer perusahaan. Misalnya, ancaman gugatan
konsumen dari produk cacat.
 Tujuan Memenuhi Kewajiban Hukum
Misalnya, peraturan pemerintah yang mewajibkan setiap perusahaan untuk
menerapkan standar upah minimum.

3
ABDI4211-2

2. Post-Loss Objectives
Tujuan yang ingin dicapai setelah kerugian terjadi. Tujuan ini meliputi kelangsungan hidup,
keberlangsungan operasi, stabilitas pendapatan, pertumbuhan, dan tanggung jawab sosial.

 Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup setelah kerugian terjadi diharapkan perusahaan masih dapat
melanjutkan kegiatan operasi.
 Keberlangsungan Operasi
Untuk beberapa perusahaan, kemampuan untuk beroperasi setelah kerugian sangat
penting. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang melayani konsumen harus terus
memberikan layanan. Bank, toko roti, susu, dan perusahaan kompetitiflainnya harus
terus beroperasi setelah kerugian. Jika tidak, bisnis akan bangkrut terdegradasi oleh
pesaing.
 Stabilitas Pendapatan
Laba bersih per lembar saham dapat dipertahankan jika perusahaan terus beroperasi.
Namun, sebuah perusahaan mungkin terjadi biaya tambahan yang cukup besar pada
saat perusahaan membuka cabang, dan pendapatan yang diharapkan akan diterima
tidak dapat dicapai.
 Pertumbuhan Perusahaan
Sebuah perusahaan dapat tumbuh dengan mengembangkan produk baru dan
memperluas pasar atau dengan mengakuisisi atau merger dengan perusahaan lain.
Oleh karena itu, manajer risiko harus mempertimbangkan efek kerugian yang akan
terjadi.
 Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial adalah untuk meminimalkan efek kerugian yang akan dimiliki
orang lain dan masyarakat. Sebuah kerugian yang parah dapat memengaruhi karyawan,
pemasok, kreditur, dan masyarakat pada umumnya. Misalnya, kehilangan tanaman-
tanaman untuk memperluas pabrik di sebuah kota kecil dapat menyebabkan suhu
udara menjadi meningkat.

3. Salah satu risiko keuangan perusahaan adalah risiko likuiditas. Identifikasi dan jelaskan sebab yang
melatarbelakangi terjadinya risiko likuiditas

Jawab :

Risiko keuangan adalah fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter perusahaan karena gejolak
berbagai variabel makro. Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam
struktur keuangan perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap
secara periodik berupa beban bunga dan adanya kondisi pasar secara makro. Hal ini akan
mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham, sebelum memutuskan pembagian
laba bagi pemegang saham. Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba
bersih (net income) lebih besar.
Ada dua pengertian risiko likuiditas. Pengertian pertama, risiko likuiditas adalah ketidakpastian
atau kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek atau
pengeluaran tak terduga, sehingga memberi pengaruh kepada terganggunya aktivitas perusahaan
ke posisi tidak berjalan secara normal. Ini berkaitan dengan pengelolaan modal kerja perusahaan.
Risiko ini terjadi bila perusahaan kekurangan uang tunai atau modal kerja bentuk lain yang bisa
diuangkan dengan mudah untuk membayar utang dagang, utang, pajak, utang bank yang jatuh
4
ABDI4211-2
tempo, commercial paper (CP), dan kewajiban jangka pendek lainnya. Oleh karena itu, risiko
likuiditas sering disebut dengan short term liquidity risk.
Pengertian kedua, risiko likuiditas berarti kemungkinan penjualan suatu aset perusahaan dengan
diskon yang tinggi karena sulitnya mencari pembeli. Ini terjadi bagi aset-aset yang jarang
diperdagangkan. Perusahaan menghadapi risiko likuiditas jenis ini terutama bagi yang
menanamkan uang di surat berharga. Beberapa saham, misalnya termasuk dalam kategori saham
tidur sehingga sulit diperdagangkan. Kalaupun bisa dijual, perusahaan harus menawarkan dengan
harga yang rendah atau dengan diskon yang tinggi. Ciri dari risiko likuiditas yang kedua adalah
besarnya spread, yaitu selisih harga beli dan jual. Mata uang yang likuid, seperti US$, €, JPY, dan
GB£, memiliki spread yang rendah. dibanding mata-mata uang yang lemah seperti Rupiah, Rupee,
dan Peso.

Sekalipun risiko likuiditas berkaitan dengan jangka waktu yang pendek, kondisi tidak likuid yang
ekstrem dapat menyebabkan kebangkrutan. Pada saat suatu perusahaan mengalami risiko
likuiditas ada beberapa sebab yang melatarbelakanginya yaitu :

1. Utang perusahaan yang berada pada posisi extreme leverage. Extreme leverage, artinya utang
perusahaan sudah berada dalam kategori yang membahayakan perusahaan itu sendiri.
2. Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang di saat jatuh tempo sudah begitubesar, baik
utang di perbankan, leasing, mitra bisnis, utang dagang, utang dalam bentuk bunga obligasi
yang sudah jatuh tempo harus secepatnya dibayar, dan berbagai bentuk tagihan lainnya.
3. Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehingga memberi pengaruh pada
kerugian yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
4. Kepemilikan aset perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan perusahaan yaitu sudah
terlalu banyak aset yang dijual sehingga jika aset yang tersisa tersebut masih ingin dijual maka
itu juga tidak mencukupi untuk menstabilkan perusahaan.
5. Penjualan dan hasil keuntungan yang diperoleh adalah terjadi penurunan yang sistematis serta
fluktuatif. Jika penjualan dan keuntungan diperoleh bersifat fluktuatif maka artinya perusahaan
harus melakukan perubahan konsep sebelum terlambat. Karena jika terjadi keterlambatan
akan menyebabkan perusahaan memperoleh profit secara fluktuatif, sementara kondisi profit
yang baik adalah yang bersifat "konstan bertumbuh". Konstan bertumbuh, artinya penjualan
dan keuntungan perusahaan mengalami pertumbuhan yang stabil dari waktu ke waktu tanpa
mengalami fluktuatif yang membahayakan.

Sumber Referensi :
1. BMP ABDI4211 Edisi-3

Anda mungkin juga menyukai