Cokelat Estetik Tugas Presentasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PENGEMGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI
LABORATORIUM

Oleh:
FRANSISKA DECYANA KAJOL 15230004
MUHAMMAD YUSUSF WAHYUDINUR 15230006
Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan kegiatan tersebut secara terkendali.Laboratorium ilmiah
biasanyadibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnyalaboratorium
fisika,laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratoriumkomputer,dan
laboratorium bahasa. Kedudukan laboratorium menjadi sangat penting dalam
dunia pendidikan laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk
mengadakan percobaan dan karena mengingat dalam pencapaian tujuan
pembelajaran di bidang sains,sebaiknya siswa dituntutmampu mengembangkan
keterampilannya dalam mengaplikasikan beberapakonsep atau materi yang
sedang dipelajari dalam bentuk eksperimen atau percobaan untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan berpikir ilmiah,serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapanLaboratorium adalah
suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.
RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan sistem informasi ?
2.Apa yang dimaksud dengan sistem informasi laboratorium?
3.Apa saja komponen utama sistem informasi laboratorium?
4.Apa manfaat pengembangan sistem informasi laboratorium?
5.Apa saja tantangan utama dalam pengembangan sistem informasi
laboratorium?
6.Apa saja strategi pengembangan sistem informasi laboratorium?
7.Bagaimana Langkah-langkah pengembangan sistem informasi
laboratorium?
8.Bagaimana cara memastikan keakuratan data dalam sistem
informasi laboratorium?
MANFAAT
1. Mengetahui sistem informasi .
2. Mengetahui sistem informasi laboratorium.
3. Mengetahui manfaat pengembangan sistem informasi labotarorium.
4. Mengetahui komponen utama sistem oinformasi laboratorium.
5. Mengetahui tantangan utama dalam pengembangan sistem inforamsi
laboratorium.
6. Mengetahui strategi pengembangan sistem informasi laboratorium.
7. Mengetahui cara memastikan keakuratan data dalam sistem informasi
laboratorium.
8. Mengetahui Langkah-langkah pengembangan sistem informasi
laboratorium.
SISTEM INFORMASI
Menurut Sepulveda dan Young , LIS didefinisikan
sebagai "sistem komputer yang dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses,
mengambil, dan melaporkan informasi yang
dihasilkan oleh operasi departemen laboratorium
medis.
SISTEM INFORMASI LABORATORIUM
Menurut (Fahmi Hakam:2016) sistem informasi merupakan
sebuah alatatau sarana yang bertujuan untuk mengolah data
menjadi informasi yangdapat dimanfaatkan oleh pengambil
keputusan. Tujuan dari suatu sisteminformasi adalah
menciptakan suatu wadah komunikasi yang efisien dalam bidang
bisnis. Sistem informasi berbasis internet merupakan sistem
informasiyang memanfaatkan secara maksimal kegunaan dari
komputer dan juga jaringan komputer. Selain itu, sistem
informasi berbasis internet merupakansuatu sistem di mana
interaksi manusia dan komputer menjadi faktor yangsangat
penting.
KOMPONEN UTAMA SIL
Komponen Utama Sistem Informasi Laboratorium untuk mengembangkan
Sistem Informasi Laboratorium, penting untuk memahami komponen dan
fungsi utamanya. Berikut adalah fitur penting dari LIS yang memfasilitasi
manajemen laboratorium dan analisis data yang efisien:
Aksesi dan Pelacakan Sampel: LIS harus memfasilitasi pengelolaan
sampel yang tepat dengan alat aksesi canggih yang memastikan
identifikasi dan pelabelan sampel yang akurat sambil melacak
pergerakannya di seluruh laboratorium.
Manajemen Pengujian dan Analisis: Sistem harus mendukung
pengelolaan berbagai jenis pengujian dan analisis diagnostik, sehingga
teknisi lab dapat menjadwalkan, melakukan, dan mencatat hasil
pengujian dengan mudah. Hal ini juga harus memungkinkan
pengendalian kualitas dan jaminan untuk menguji metodologi dan hasil.
Manajemen Data: LIS harus menyediakan fitur manajemen data
yang komprehensif, memungkinkan penyimpanan, pengambilan,
dan analisis data laboratorium yang efisien.
·Integrasi dan Interoperabilitas: LIS harus berintegrasi secara mulus
dengan sistem lain seperti EHR, HIS, sistem penagihan, dan
instrumen laboratorium, sehingga memungkinkan kelancaran
transfer data dan komunikasi antar komponen yang saling
berhubungan.
Pelaporan dan Visualisasi: Sistem harus mendukung opsi pelaporan
dan visualisasi data yang dapat disesuaikan, menyajikan data
dengan cara yang ramah pengguna dan mudah dipahami.
Manajemen Pengguna dan Kontrol Akses: Karena LIS menargetkan
berbagai peran pengguna, seperti teknisi laboratorium, manajer, peneliti,
dan praktisi kesehatan, LIS harus memungkinkan kontrol akses berbasis
peran dan manajemen pengguna untuk memastikan integritas data dan
kepatuhan terhadap peraturan.
Otomatisasi Alur Kerja: LIS yang efektif mengotomatiskan tugas yang
berulang, seperti pemrosesan sampel, entri data, dan interpretasi hasil.
Hal ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan memungkinkan staf
laboratorium untuk fokus pada tugas penting lainnya, sehingga
meningkatkan produktivitas laboratorium.
Skalabilitas dan Fleksibilitas: LIS modern harus dapat diskalakan untuk
mengakomodasi kebutuhan laboratorium yang terus meningkat,
menawarkan solusi fleksibel untuk mengatasi perubahan kebutuhan dan
beradaptasi dengan teknologi yang sedang berkembang..
MANFAAT PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI LABORATORIUM
Pengembangan sistem informasi laboratorium memiliki beragam manfaat, antara
lain:
·Peningkatan Efisiensi Operasional: Sistem informasi laboratorium membantu
dalam mengotomatisasi proses kerja, mengurangi kesalahan manusia, dan
mempercepat proses pengolahan data.
·Peningkatan Akurasi Data: Dengan sistem informasi laboratorium, data-data
yang dicatat akan lebih akurat dan terjamin keabsahannya.
·Peningkatan Kualitas Layanan: Sistem informasi laboratorium memungkinkan
laboratorium memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, dan berkualitas
kepada pengguna.
·Pengelolaan Inventaris yang Lebih Baik: Sistem informasi laboratorium juga
membantu dalam mengelola inventaris peralatan laboratorium secara lebih
efisien.
TANTANGAN UTAMA DALAM PENGEMBANGAN SISTE M
INFORMASI LABORATORIUM
Tantangan utama dalam pengembangan sistem informasi laboratorium (SIL)
meliputi:
·Keamanan Data: Data pasien sangat sensitif dan dapat digunakan untuk
kepentingan yang tidak baik jika jatuh ke tangan yang tidak berwenang.
·Integrasi dan Interoperabilitas: SIL harus berintegrasi secara mulus
dengan sistem lain seperti EHR, HIS, sistem penagihan, dan instrumen
laboratorium, sehingga memungkinkan kelancaran transfer data dan
komunikasi antar komponen yang saling berhubungan.
·Manajemen Data: SIL harus menyediakan fitur manajemen data yang
komprehensif, memungkinkan penyimpanan, pengambilan, dan analisis
data laboratorium yang efisien. Hal ini juga harus menegakkan keamanan
data, privasi, dan kontrol akses untuk mematuhi standar dan peraturan
industri.
·Analisis dan Pengujian: SIL harus mendukung pengelolaan berbagai jenis
pengujian dan analisis diagnostik, sehingga teknisi lab dapat
menjadwalkan, melakukan, dan mencatat hasil pengujian dengan mudah.
Hal ini juga harus memungkinkan pengendalian kualitas dan jaminan
untuk menguji metodologi dan hasil.
·Pengembangan Berbasis Web: SIL berbasis web harus dapat diakses dari
mana saja, tidak memerlukan instalasi perangkat lunak, serta dapat
diakses melalui berbagai macam platform yang ada.
·Analisis Kebutuhan: SIL harus memahami kebutuhan pengguna dan
memiliki antarmuka pengguna yang intuitif. Proses analisis kebutuhan
melibatkan definisi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh
para pemakai.
·Pengembangan Berbasis Siklus Hidup Perangkat Lunak: SIL harus
menggunakan pendekatan pengembangan berbasis siklus hidup
perangkat lunak (software development life cycle) yang melibatkan tahap
analisis, desain, implementasi, dan pengujian.
Pengembangan Berbasis Scrum: SIL harus menggunakan metodologi
Scrum yang melibatkan tahap input data pelanggan, pencatatan
tindakan, verifikasi analisis, konfirmasi dari dokter yang ada di
laboratorium, dan luaran berupa informasi mengenai biaya
pemeriksaan, laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non
klinis, dan lain-lain.
·Pengembangan Berbasis PHP dan MySQL: SIL harus dibangun
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Javas cript, serta
menggunakan MySQL untuk manajemen database.
·Pengembangan Berbasis Ubuntu Server: SIL harus menggunakan
Ubuntu Server untuk server.
STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM
INFOMASI LABORATORIUM
Didalam mengembangkan suatu sistem diperlukan dukungan dan komitmen
yang kuat dari pihak agar sistem ini dapat berjalan dengan baik. Beberapa
dukungan yang sangat diperlukan dalam pengembangan sistem berikut ini:
·Dukungan Manajemen dan Organisasi
Dukungan manajemen dalam organisasi sangat penting karenasejatinya
merekalan yang akan menggunakan hasil dari sistem informasi,sebagai
landasan dalam pengambilan keputusan organisasi. Dukungan yang
diberikan manajemen dalam pengembangan sistem informasi laboratorium
dapat berupa kebijakan atau aturan yang mendukung tentang inovasi
sisstem dan tehnologi informasi serta alokasi anggaran yang diberikan untuk
pengembangan.
·Kekuatan SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) akan sangat mempengaruhi dalam
pengembangan sistem inforamasi laboratorium. Sumber daya
manusiadalam sistem informasi laboratorium bukan hanya tenaga IT
atau teknisi saja, namun juga pengguna sistem itu sendiri.
·Ketersediaan Infrastruktur
Infrastruktur TI didefinisikan sebaga sumber adaya
teknologiinformasi yang menyediakan platform dan mendukung
operasi aplikasi sistem informasi yang terperinci.Infrastruktur TI
meliputi investasi dalam perangkat keras atau jaringan yang akan
mendukung performa Sistem Informasi Laboratorium.
LANGKAH -LANGKAH PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI LABORATORIUM
Langkah-langkah Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium:
Analisis Kebutuhan: Identifikasi kebutuhan laboratorium dan pengguna
sistem informasi untuk merancang fitur yang sesuai.
Perancangan Sistem: Merancang struktur sistem informasi
laboratorium sesuai dengan kebutuhan dan tujuan laboratorium.
Pengembangan: Proses pembuatan sistem informasi laboratorium
berdasarkan desain yang telah dibuat.
Implementasi: Implementasi sistem informasi laboratorium ke dalam
lingkungan laboratorium sesungguhnya.
Pelatihan Pengguna: Melakukan pelatihan kepada
pengguna sistem informasi laboratorium agar dapat
menggunakannya dengan baik.
Pemeliharaan dan Evaluasi: Melakukan
pemeliharaan sistem secara berkala dan evaluasi
untuk memastikan kinerja sistem tetap optimal.
CARA MEMASTIKAN KEAKURATAN
DATADALAM SISTEM INFORMASI
LABORATORIUM
Memastikan keakuratan data dalam sistem informasi laboratorium dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
·Penggunaan teknologi yang sesuai: Sistem informasi laboratorium yang
berbasis web memungkinkan akses data secara online dan real-time,
sehingga meminimalkan kesalahan manusia dalam pengumpulan dan
pengolahan data.
·Pengembangan sistem informasi yang terintegrasi: Sistem informasi
laboratorium yang terintegrasi memastikan konsistensi dan keakuratan
data, sehingga meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan dan
pengolahan data.
·Penggunaan metodologi yang tepat: Metodologi
pengembangan seperti Scrum Model memastikan
bahwa sistem informasi laboratorium memenuhi
kebutuhan pengguna dan memiliki antarmuka
pengguna yang intuitif.
·Pengujian sistem: Pengujian sistem informasi
laboratorium memastikan bahwa sistem berfungsi
dengan baik dan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan, sehingga meminimalkan kesalahan dalam
pengumpulan dan pengolahan data.
Pelatihan dan pengembangan keterampilan teknologi dan
manajemen data: Pelatihan dan pengembangan keterampilan
teknologi dan manajemen data bagi tim yang akan menggunakan
sistem informasi laboratorium memastikan bahwa mereka dapat
menggunakan sistem dengan efektif dan efisien.
Penggunaan alat perancangan visual: Alat perancangan visual
seperti diagram UML memastikan bahwa sistem informasi
laboratorium memenuhi kebutuhan pengguna dan memiliki
antarmuka pengguna yang intuitif.
KESIMPULAN
Pengembangan sistem informasi laboratorium adalah
langkah vital untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan
kualitas pelayanan di laboratorium. Dukungan
manajemen, kekuatan SDM, dan ketersediaan
infrastruktur TI adalah faktor kunci dalam keberhasilan
pengembangan SIL. Tahapan analisis dan perancangan
sistem yang baik akan memastikan SIL yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan mendukung
tujuan laboratorium.
SARAN
Untuk meningkatkan kualitas SIL,
laboratorium harus terus melakukan
evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
Pelatihan dan pengembangan SDM harus
menjadi prioritas untuk memastikan
pengguna dapat memanfaatkan SIL
dengan optimal. Selain itu, investasi dalam
infrastruktur TI harus terus ditingkatkan
untuk mendukung performa SIL yang lebih
baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai