Tugas Sil

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BAB ii

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Laboratorium


Sistem Informasi Laboratorium mengintegrasikan semua proses yang
berlangsung didalam laboratorium. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan
pasca analitik, semua kegiatan terintegrasi dengan sebuah sistem.
Laboratorium harus memberikan layanan yang cepat, tepat dan akurat, melihat
situasi tersebut sudah sangatlah tepat jika laboratorium menggunakan sisi kemajuan
komputer baik perangkat keras maupun lunaknya dalam upaya membantu operasional
manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual.
B. Tujuan Sistem Informasi Laboratorium
Sistem Informasi Laboratorium bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah
dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat waktu.
Sistem Informasi Laboratorium juga membantu untuk mengelola laboratorium
secara baik dan berperan dalam meningkatkan pasient safety di rumah sakit.
Kesalahan dalam penulisan identitas, waktu tunggu yang lama, pengelolaan logistik
yang baik serta peningkatan mutu internal melalui pemantauan pemantapan kualitas
internal secara sistem diharapkan dapat mengurangi komplain dan mencegah
terjadinya insiden.
C. Proses Sistem Informasi Laboratorium
Proses dalam sistem informasi laboratorium kesehatan berupa kegiatan
pengelolaan pelayanan laboratorium meliputi:
1) Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa
2) Perhitungan biaya pemeriksaan
3) Perhitungan statistik laboratoriummeliputi cakupan pemeriksaan laboratorium,
rerata jumlah pemeriksaanper hari
4) Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
5) Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu
sertaperhitungan angka pencapaian target pendapatan.

Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :


a. Input (sub input)
 Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
 Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
 Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan
laboratorium
 Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
 Buku pencatatan pemakaian reagen 6.Form laporan hasil pemeriksaan klinis
dan non klinis.
b. Proses (sub proses)
 Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
emeriksaan,hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data
pemeriksa
 Perhitungan biaya pemeriksaan
 Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan
laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
 Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
 Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta
perhitungan angka pencapaian target pendapatan.
c. Output (sub output)
 Informasi mengenai biaya pemeriksaan
 Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
 Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
 Laporan statistik hasil pemeriksaan
 Laporan keuangan
 Laporan pemakaian reagen
 Laporan pengguna layanan (pelanggan)

D. Peran Sistem Informasi Laboratorium


Menurut World Health Organization (WHO dalam buku “Design and
Implementation of Health Information System “(2000), bahwa suatu sistem informasi
laboratorium tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu sistem
rumah sakit. Sistem Informasi Laboratorium yang efektif dapat memberikan
dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di tingkat manajemen
laboratorium. Sistem informasi Laboratorium juga harus dijadikan sebagai alat yang
efektif bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Pada pelaksanaannya manajer laboratorium bertugas merencanakan sistem
informasi, mengembangkan kebijakan data laboratorium, dan mengidentifikasikan
kebutuhan informasi saat ini dan masa datang.
Sistem informasi manajemen adalah suatu interaksi atau kerjasama untuk
melakukan fungsi pengolahan data menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya
dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang. Sehingga peranan SIM dapat digunakan untuk mencari atau memperoleh
informasi, diperlukan adanya data dan unit pengolah data.
1. Peran Sistem Informasi Laboratorium pada Proses Perencanaan
Dalam suatu organisasi setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan
perencanaan yang berbeda. Dalam tingkat perancangan dan pengendalian
operasional, komputer mampu melaksanakan hampir semua kegiatan yang ada.
Hal ini dikarenakan sebagian kegiatan perancangan dan pengendalian dapat
distrukturkan dengan jelas dan rinci
2. Dukungan Sistem Informasi Laboratorium pada Proses Pengendalian
Menurut Sutanta (2003:48), “laporan prestasi atau evaluasi menggambarkan
suatu perbandingan antara prestasi nyata dengan prestasi yang direncanakan.
Laporan prestasi disusun dari kegiatankegiatan lampau yang telah dikerjakan. Dan
jika laporan tersebut digunakan sebagai dasar tindakan di masa mendatang, maka
disebut sebagai laporan pengendalian”.
3. Dukungan Sistem Informasi Laboratorium pada Pengambilan Keputusan
Dukungan SIM pada proses pengambilan keputusan, menurut Sutanta
(2003:50), meliputi tiga tahap, yaitu :
a. menelusuri permasalahan, yaitu usaha usaha penyelidikan lingkungan untuk
membuat keputusan dan pengakuan adanya masalah,
b. desain untuk penciptaan pemecahan masalah, yaitu usaha-usaha penemuan
alternatif-alternatif pemecahan masalah dan pengembangan alternative
alternatife pemecahan masalah,
c. pemilihan untuk pengujian kelayakan pemecahan masalah yang melibatkan
seleksi arah tindakan dan pelaksanaanya.
E. Strategi Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium
Didalam mengembangkan suatu sistem diperlukan dukungan dan komitmen
yang kuat dari semua pihak agar sistem ini dapat berjalan dengan baik. Beberapa
dukungan yang sangat diperlukan dalam pengembangan sistem akan kita bahas
berikut ini:
1. Dukungan Manajemen dan Organisasi
Dukungan manajemen dan kebijakan dalam organisasi sangat menentukan
dalam pengembangan sistem informasi laboratorium , dapat juga dikatakan bahwa
sukses atau tidaknya penerapan sistem inforamasi tergantung dari kebijakan dan
dukungan yang diberikan dari pimpinan atau manajemen dalam sebuah organisasi
Dukungan yang diberikan manajemen dalam pengembangan sistem informasi
laboratorium dapat berupa kebijakan atau aturan yang mendukung tentang inovasi
sistem dan teknologi informasi serta alokasi anggaran yang diberikan untuk
pengembangan Sistem Informasi.
2. Kekuatan SDM
Sumber daya manusia dalam sistem informasi laboratorium bukan hanya
tenaga IT atau teknisi saja, namun juga pengguna sistem itu sendiri. Untuk
memastikan kekuatan dan kesiapan SDM dalam pengembangan sistem informasi
laboratorium, maka manajemen terlebih dahulu harus mengukur kekuatan SDM
dan pengetahuan dari pengguna sistem. Meskipun SDM sudah mumpuni dan
professional dalam pekerjaannya, jika perilaku dan pengetahuan pengguna masih
kurang, juga akan merugikan organisasi dan keberadaan sistem informasi
laboratorium ini menjadi percuma.
Kekuatan SDM dapat ditingkatkan dengan dua cara , yaitu dengan pelatihan
dan perekrutan pegawai baru. Sedangkan kekuatan pengguna atau user SIL dapat
ditingkatkan dengan pelatihan, pendampingan dan monitoring secara
berkelanjutan, supaya pengguna SIL dapat berjalan secara lancar.
3. Ketersediaan Infrastruktur
Infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi informasi yang
menyediakan platform dan mendukung operasi aplikasi sistem informasi yang
terperinci.
Infrastruktur TI meliputi investasi dalam perangkat keras atau jaringan yang
akan mendukung performa Sistem Informasi Laboratorium. Namun infrastruktur
TI juga merupakan sekumpulan layanan yang dianggarkan oleh pihak manajemen
yang terdiri dari kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Sebelum melakukan
pengembangan Sistem Informasi Laboratorium, manajemen juga harus
melakukan perencanaan infrastruktur yang sesuai dengan Sistem Informasi
Laboratorium yang akan dikembangkan, serta menyusun standard dalam
perawatan.

Dalam melakukan pengembangan sistem informasi laboratorium yang dilakukan


oleh pengembang, seorang TLM harus memahami aspek berikut ini :
a. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan oleh TLM.
b. Desain sistem harus mendukung tujuan utama dari laboratorium.
c. Desain harus efisien dan efektifuntuk dapat mendukung pengolahan data di
laboratorium dan mendukung pengambilan keputusan oleh seorang TLM.
d. Desain harus dapat mempersiapkan rancangan yang terinci untuk masing masing
komponen sistem.
e. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium
1. Pemilihan Metode
Dalam Memilih Metode Pengembangan Sistem Informasi, Pimpinan Dalam
Sebuah Organisasi Harus Mempertimbangkan Beberapa Aspek Yaitu Waktu Yang
Dibutuhkan, Biaya Yang Dikeluarkan, Sistem Yang Akan Dikembangkan,
Kemampuan Sdm. Sehingga Proses Pengembangan Sistem Informasi Menjadi
Efektif Dan Efisien Serta Berdasarkan Pada Keinginan Dan Kemampuan Dari
Organisasi Tersebut.
2. Tahapan Analisis Dan Perancangan Sistem
 Analisis Sistem Saat Ini
Mengidentifikasikan penggunaan dan pemanfaatan sebuah sistem,
sampai dengan proses kerja sebuah sistem, yaitu dari mulai masukan (input),
proses, keluaran ( output ). sistem informasi. Dalam tahapan ini biasanya
seorang TLM akan mencoba mengidentifikasikan bagaimana perilaku
pengguna, prosedur, pola dan kondisi dari sistem secara menyeluruh. Sehingga
nantinya TLM dapat memahami bagaimana penerapan sistem diorganisasi
tersebut secara detail.
 Analisis Masalah
Mengidentifikasikan masalah dari sudut pandang pengguna sistem,
organisasi dan teknologi, serta penyebab masalah tersebut. Dalam tahapan ini
dibutuhkan seorang TLM yang mampu mengidentifikasikan segala hambatan,
penyebab dan permasalahan yang ada, kemudian membuat daftar masalah
yang harus dijadikan perhatian, serta dicarikan alternatif pemecahan masalah.
Permasalahan yang dapat timbul pada tahap pranalitik ketika kita tidak
menggunakan sistem barcode adalah kesalahan dalam penulisan identitas
pasien, kemudian sebagai TLM maka dapat menganalisis hal tersebut sebagai
hal yang dapat menimbulkan masalah terhadap keselamatan pasien.
Karena pelayanan kesehatan sekarang ini berorientasi pada
keselamatan pasien.
 Analisis Kebutuhan Sistem
Mengidentifikasikan terkait kebutuhan dari model sistem yang
nantinya akan dikembangkan, meliputi input data, proses dan laporan serta
tampilan yang diinginkan pada sistem baru.
Pada tahap ini dibutuhkan seorang TI yang dapat mampu
mengidentifikasikan dan menerjemahkan kebutuhan dari user kepada
pengembang.
Tahapan ini sering disebut sebagai tahapan yang cukup sulit dan
memakan banyak waktu, karena hasil dari analisis kebutuhan yang baik akan
menghasilkan rancangan sistem yang baik pula. Dengan demikian seorang
TLM harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang baik untuk dapat
memahami proses ini melalui pengembang yang akan membuat sistem ini.
 Desain dan Perancangan Sistem
Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam merancang atau membuat
desain secara rinci dari sebuah sistem. Desain atau rancangan sistem juga
sering disebut sebagai prototype sistem, yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
dari pengguna.
Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan
implementasi, serta merupakan hasil rekayasa representasi terhadap sesuatu
yang hendak dibangun. Dalam perancangan menekankan pada solusi logis
mengenai operasi dan proses kerja suatu sistem.
Dalam perancangan sitem informasi, biasanya dimulai dari merancang
proses bisnis sistem dari yang umum, sampai yang paling rinci. Proses bisnis
atau alur data sistem dapat digambarkan dengan menggunakan diagram
konteks, data flow gram dan flow chart sistem. Setelah perancangan bisnis
proses selesai, masuk ketahapan merancang input data sistem, yaitu merancang
basis data dan kemudian merelasikan antara tabel atau entitas yang ada. Tahap
terakhir adalah merancang module dan tampilan antar muka sistem, yang
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
 Uji Coba dan Evaluasi Kelayakan Prototipe Sistem
Fase akhir dari perancangan sistem secara umum, adalah menguji
kelayakan prototipe sistem. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi
prototype sistem ini, penilaian kualitas rancangan sistem dan uji coba, harus
dilakukan secara menyeluruh, agar pengguna dapat mengetahui apakah
rancangan sistem sudah sesuai dengan kebutuhan.
Pada fase ini memungkinkan terjadinya perbaikan dan perubahan
rancangan atau prototipe sistem, jika rancangan belum selesai dengan
kebutuhan dan penambahan fitur yang diinginkan oleh pengguna. Rancangan
sistem kemudian direview dan disetujui oleh TLM dan didokumentasikan.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh, adalah untuk
menemukan error dan kekurangan rancngan sebelum tahap implementasi
sistem, maka prototipe sistem harus diperbaiki kembali.Penilaian kelayakan
prototipe sistem, dapat dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan
Anda dan membuat kuesioner, untuk mengukur secara kuantitatif persepsi
TLM terhadap rancangan prototipe sistem.
 Implementasi dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase implementasi dan pemeliharaan sistem seorang TLM harus
memahami bagaimana cara penggunaan sistem dan pemeliharaannya. Berikut
cara penggunaan sistem dn cara pemeliharaannya.
Berikut merupakan tahapan kegiatan dalam implementasi dan
pemeliharaan sistem :
a. Pembagian tugas untuk implementasi sistem baru (TLM, pengawas).
b. Sistem siap untuk diinstal dan dioperasikan.
c. Pelatihan dan bimbingan tentang penggunan sistem kepada pengguna
(user).
d. Implementasi, menyusun laporan implementasi dan prosedur perawatan,
sistem, serta melakukan monitoring secara berkala

f. Fitur -Fitur Sistem Informasi Laboratorium


Sistem Informasi Laboratorium adalah sebuah kelas dari perangkat lunak yang
menangani penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dihasilkan
olehproses laboratorium klinik.
Sistem ini seringkali harus berinteraksi dengan instrumen dan sistem informasi
lainnya seperti Hospital Information System (HIS).
Disiplin ilmu yang mendukung Laboratory Information System (LIS)
termasuk diantaranya yaitu hematologi, kimia,imunologi, bank darah (manajemen
donor dan transfusi), mikrobiologi.
Operasi dasar yang dilakukan dalam LIS:
1. Mengurutkan registrasi
2. Menerima sampel
3. Mengirimkan sampel kepada pemeriksa
4. Memasukkan hasil pemeriksaan
5. Laporan laboratorium

LIS pada umumnya mendukung fitur - fitur sebagai berikut.


1. Registrasi pasien
2. Penyimpanan data registrasi ke database
3. Memproses sampel
4. Menyimpan hasil

Pembuatan laporan Fitur -fitur tambahan yang akan dibuat :


1. Pengiriman hasil pemeriksaan laboratorium melalui emaildan SMS
2. Pembuatan berbagai jenis laporan yang dapat disesuaikan
3. Interface HL7
4. Pengecekkan sejarah pemeriksaan medis pasien

Health Level Seven Standards (HL7 Standards) adalah salah satu standar
American National Standards Institut (ANSI), yang telah terakreditasi oleh Standards
Developing Organizations (SDO) dan digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan.
HL7 menghasilkan suatu framework berupa template struktur data
berdasarkan Reference Information Model (RIM) yang berisi spesifikasi tabel dan
field yang sesuai dengan kebutuhan sistem administrasi di klinik maupun rumah sakit
secara spesifik.
Templates tersebut akan dijadikan sumber acuan standar bagi para
pengembang aplikasi perangkat lunak. Templates ini menyediakan konsep atau
struktur bagi suksesnya komunikasi antar manusia dalam suatu institusi maupun antar
kelompok organisasi yang membutuhkanpertukaran informasi khususnya informasi
dalam bidang medis.
Templates digunakan untuk merancang validasi atau verifikasi inputdata
dalam suatu sistem medis. Selain itu templatesmengarahkan danmengatur informasi
pada media masukan data. Selain itu juga mendefinisikan kolom-kolom apa saja yang
dibutuhkan dalam sebuah data informasi, apa saja tipe data yang digunakan, nilai dari
kolom-kolom tertentu.Templatesjuga berguna untuk memastikan keluaran apa saja
yang dibutuhkan pada suatu sistem atau sub-sistem determine, contohnya apa saja
yang perlu diinformasikan berkenaan dengan deskripsi hasil tes laboratorium, dan
informasi apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu para pengambil
keputusan seperti dokter dan lainnya.
g. Contoh Sistem Informasi Laboratorium Yang Digunakan Di Laboratorium
1. Pendaftaran Pasien
2. Manajemen Spesimen
3. Manajemen Hasil
4. Manajemen Mutu
5. Manajemen Pelaporan Hasil

Anda mungkin juga menyukai