Khai Pem Migas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

AKHIR PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PEM AKAMIGAS
CEPU

DISUSUN OLEH :

Khairullah (0422)
Irfan Syahputra .S (0450)
Iqbal Amanda (0421)

TEKNIK PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI


SMK PERMINYAKAN KOTA DUMAI
TAHUN PELAJARAN 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI
LABORATORIUM
PEM AKAMIGAS CEPU
DISUSUN OLEH:

Khairullah
Irfan Syahputra .S
Iqbal Amanda

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan


Program keahlian teknik perminyakan
Kopentensi keahlian teknik produksi minyak dan gas
SMK PERMINYAKAN KOTA DUMAI

KEPALA LABORATORIUM DAN


BENGKEL

PURNOMOSIDI, ST. MT. PhD.


NIP: 197805142003121001

PEMBIMBING LABORATORIUM PEMBIMBING LABORATORIUM


INSTRUMENTASI DAN ENERGI LOGISTIK

YATMINAH. S. T Raja Hamonangan manurung. S. Tr


NIP: 196702171991032002 NIP: 200008022022021001
PEMBIMBING LABORATORIUM PEMBIMBING LABORATORIUM
BENGKEL MEKANIK HULU MIGAS

DJOHAN SETIAAWAN. SST SUSILO NURYANI


NIP: 19700919 199003 1001 NIP: 197107121991031002

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia-Nya maka akhirnya penulisan dapat menyelesaikan Laporan Resmi
Praktik Kerja Industri “DI LABORATORIUM PEM AKAMIGAS” tepat dan
waktunya.Laporan Praktik kerja Industri dapat penulis selesai tiada lainnya karena
berkat dorongan, sarana serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan kali ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat.
1. Orang tua saya tercinta, kata-kata tidak cukup untuk menghanturkan
terimkasih saya atas cinta, kasih saying dan kepercayaaan yang diberikan
serta doa yang tiada henti.
2. Dr. Erdila Indriani, S.Si.,M.T selaku direktur PEM AKAMIGAS CEPU
3. Purnomosida S.T.M.T.oh.D. selau kepala Laboratorium PEM
AKAMIGAS CEPU
4. Ibu Yatminah, S.T. selaku pembimbing di Laboratorium Listrik dan
Energi PEM AKAMIGAS CEPU
5. Pak Raja Hamonangan Manurung, S.Tr. selaku pembimbing di
Laboratorium Logistik PEM AKAMIGAS CEPU.
6. Pak Djohan Setiawan, S.S.T. selaku pembimbing Laboratorium Bengkel
Mekanik PEM AKAMIGAS CEPU.
7. Pak Susilo Nuryani, A.Md. selaku pembimbing Laboratorium Hulu PEM
AKAMIGAS CEPU.
8. Bapak ibu guru SMK perminyakan dumai dan
9. Teman-teman yang sudah terlibat dalam penyelesaian praktek kerja
industri ini, baik secara langsung maupun tidak langsung
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga Laporan Praktek Kerja Industri ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan penulisan mohon maaf atas segala
kekurangan dalam Laporan Praktek Kerja Industri ini.

Cepu, November 2023


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan....................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Praktek kerja industry......................................................................2
1.4 Batasan Masalah..........................................................................................2
1.5 Tempat dan Waktu pelaksanaan..................................................................2
1.6 Sistematik Penyusunan ...............................................................................3
1.6.1 Bagian Awal.............................................................................................3
1.6.2 Bagian Inti................................................................................................3
BAB II PROFIL PEM AKAMIGAS...............................................4
2.1 Sejarah PEM Akamigas...............................................................................4
2.2 Tugas Pokok PEM Akamigas......................................................................5
2.3 Visi dan Misi PEM Akamigas.....................................................................5
2.4 Fungsi PEM Akamigas................................................................................6
2.5 Lokasi PEM Akamigas ...............................................................................6
2.6 Unit Kerja PEM Akamigas..........................................................................7
2.7 Unit Kegiatan Mahasiswa............................................................................7
BAB III URAIAN LABORATORIUM PEM AKAMIGAS...........8
3.1 Bengkel Mekanik.........................................................................................8
3.1.1 Pompa.......................................................................................................8
3.1.2 Kompresor................................................................................................10
3.2 Laboratorium Hulu Migas...........................................................................11
3.2.1 Membuat Lumpur dan Menganalisa Lumpur...........................................12
3.2.2 Fungsi dan Jenis – Jenis Valve.................................................................17
3.3 Laboratorium Instrumentasi dan Energi......................................................23
3.3.1 Metode Praktikum....................................................................................24
3.3.2 Tujuan.......................................................................................................25
3.3.3 Pengertian Dan Fungsi Drilling Rig Simulator........................................25
3.3.4 Instalasi Listrik di Rumah.........................................................................29
3.4 Laboratorium Logistik.................................................................................31
3.4.1 Pengertian Densitas..................................................................................31
3.4.2 Pengertian Viskositas................................................................................33
3.4.3 Pengertian Sampling.................................................................................33
3.4.4 Pengertian Dipping...................................................................................34
3.4.5 Pengujian Viskositas dan Densitas...........................................................35
BAB IV PENUTUP...........................................................................................38
LAMPIRAN......................................................................................................39

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia indutri yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing – masing dalam upaya
meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan jugs menambah
bekal umtuk masa – masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin
banyak serta ketat dalam persaingan seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang
diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga
kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belakang, tetapi juga
harus lebih feleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif, serata didukung
dengan keterampilan dan kompeten, maka dengan adanya prakerin siswa dan
siswi dapat mengasa dan juga mengimplementasikan materi yang didapatkannya
disekolah langsung ke dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan
kemampuannya masing – masing.
LABORATORIUM PEM AKAMIGAS CEPU adalah lokasi Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) karena berdasarkan perkembangan teknologi perminyakan
dan gas bumi. PEM AKAMIGAS CEPU adalah tempat pendidikan.
Sasaran yang diharapkan dari kegiatan PRAKERIN adalah untuk menambah
pengalaman siswa mengenai fasilitas Pem Akamigas Cepu.
Mempelajari berbagai macam Alat yang digunakan dalam peroduksi minyak
dan gas bumi. Serta bagaimana cara merawat fasilitas serta sumur produksi yang
ada di Pem Akamigas.

1
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diadakan PRAKERIN ini kami merumuskan


beberapa masalah Yang akan dibahas antara lain:
1. Apa pengertian PRAKERIN?
2. Jelaskan mengenai Laboratorium di Pem Akamigas?
3. Jelaskan mengenai fasilitas?

1.3 Tujuan Praktek kerja Industri


A. Dapat membentuk sikap profesionalisme dan etos kerja yang dapat
diterapkan sebagai personal dalam bidang industri.
B. Dapat mengerti dan menjadi study banding serta
mengimplemantasikan materi yang telah diperoleh dibangku sekolah
dengan permasalah yang dihadapi.
C. Mendapatkan kesempatan untuk berlatih mengenai permasalahan
dalam dunia industri
D. Memahami prinsip kerja yang diterapkan pada dunia usaha/dunia
industri.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan praktek kerja industri ini penulis memilih judul
“Laboraturium Simulasi Produksi di PPSDM Migas”.
Dengan judul diatas penulis bermaksud memahami dan mendalami :
 Mengetahui peralatan produksi minyak dan gas bumi
 Mengetahui fasilitas laboratorium pem akamigas
 Mengetahui kekurangan dan kelebihan peralatan
 Mengetahui problem / kendala pada peralatan
1.5 Tempat dan Waktu pelaksanaan
Waktu dan Tempat pelaksanaan prakerin ini adalah: Waktu : 04 Desember s/d
28 desember 2023

Tempat : Kampus Pem Akamigas Cepu

Jalan Gajah Mada No. 38, Mentul Karangboyo, kec. Cepu, Kabupaten Blora, Jawa
Tengah

Kode pos : 58315

2
1.6 Sistematika Penyusunan
1.6.1 Bagian Awal
 Halaman Sampul
 Halaman Logo
 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Tabel
 Daftar Lampiran
 Daftar Lainnya
1.6.2 Bagian Inti
 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.6 Sistematika Penyusun

 BAB II PROFIL PEM AKAMIGAS


2.1 Sejarah PEEM Akamigas
2.2 Tugas Pokok PEM Akamigas
2.3 Visi dan Misi PEM Akamigas
2.4 Fungsi PEM Akamigas
2.5 Lokasi PEM Akamigas
2.6 Unit Kerja PEM Akamigas
2.7 Unit Kegiatan Mahasiswa
 BAB III URAIAN LABORATORIUM PEM AKAMIGAS
3.1 Laboratorium Bengkel Mekanik
3.2 Laboratorium Hulu Migas
3.3 Laboratorium Instrumentasi dan Energi
3.4 Laboratorium logistik

3
BAB II
PROFIL PEM AKAMIGAS

2.1 Sejarah Pem Akamigas


2.1.1 Tahun Pendiri AMBG (1966)
Pada tahun 1966 diterbitkan keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas
Bumi Nomor : 91/DD/Migas/1966, tanggal 24 oktober 1966 tentang pendirian
Akademi Minyak dan Gas (AMGB) dengan pola pendidikan tiga tahun.

2.1.2 Penegasan Keberadaan AMGB (1967)


Keberadaan AMGB ini dipertegas kembali dengan peraturan Direktur Jenderal
Minyak dan Gas Bumi Nomor : 347/DD/Migas/1967, tanggal 25 0ktober 1967
tentang Akamdemi Minyak dan Gas Bumi yang disingkat AKAMIGAS.

2.1.3 Pengubahan Pola Pendidikan


Kembali, melalui keputusn Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor :
1/P/PJ/Migas/1977, AKAMIGAS pola pendidikan 3 (tiga) tahun berubah menjadi
pola pendidikan berjenjang Diploma I,II, dan III

2.1.4 Peningkatan Status AMGB Menjadi STME (2002)


Terbitlah surat Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41/MPN/2002, tanggal
21 Februari 2002, tentang izin penyelenggaraan program studi Di IV dan
peningkatan status Akademi Minyak dan Gas Bumi menjadi sekolah Tinggi
Mineral dan Energi (STME).

2.1.5 Penggantian Nama STME menjadi STEM (2002)


Masih ditahun yang sama, nama Sekolah Tinggi Mineral dan Energi (STME)
kembali mengalami perubahan nama menjadi (STEM), berdasrkan surat Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 2518/70/SJN.P./2002, tanggal 24 Juli
2002 dan Surat Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 1909/D/T/2002, tanggal 10
september 2002. Hingga akhirnya, berdasarkan peraturan presiden Nomor : 47
Tahun 2014, tanggal 26 mei 2014, Akademi Minyak dan Gas Bumi berubah
secara sah menjadi Sekolah Tinggi Energi dan Mineral yang untuk selanjutnya
disebutSTEM Akamigas. Hal ini didukung oleh terbitnya peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 29 Tahun 2014 tanggal 16 oktober
2014 tentang Organisai dan tata kerja Sekolah Tinggi Energi Mineral.

2.1.6 Pengubahan STEM menjadi PEM (2017)


Diakhir tahun 2017, tepatnya tanggal 8 November 2017, kembali Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral menerbitkan peraturan menteri ESDM Nomor : 55
Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Energi dan Mineral
Akamigas yang mana secara resmi merubah Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
(STEM Akamigas) menjadi Politeknik Energi dan Mineral Akamigas. Disusul
kemudian dengan terbitnya surat keputusan Menteri Keuang RI Nomor :

4
963/KMK.05/2017, tentang penetapan Politeknik Energi dan Sumber Daya
Mineral sebagai Instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelohan Keuangan
Badan Layanan Umum (BLU).

2.1.7 Pem Akamigas Meraih WBK (2020)


Kini, PEM Akamigas telah mendapatkan predikat Wilayah Bebas Dari
Korupsi (WBK). Apresiasi dan Penganugerahan Penghargaan tersebut
dilaksanakan secara daring dan luring oleh Menteri Pendayaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada tanggal 21 Desember 2020.

Kedepan, PEM Akamigas akan terus berjuang memberikan yang terbaik


dalam menyelengarakan pendidikan vokasi program Diploma dan Sarjana
Terapan, serta penyiapan tenaga kerja yang unggul di bidang Energi dan Sumber
Daya Mineral

2.2 Tugas Pokok PEM Akamigas

Politeknik Energi dan Mineral Akamigas yanf selanjutnya disebut PEM


Akamigas merupakan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral. PEM Akamigas berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber
Daya Mineral. Pembinaan teknis akademik PEM Akamigas dilaksanakan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan
tinggi. Pembinaan teknis operasional dan administratif PEM Akamigas
dilaksanakan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang energi dan sumber daya mineral.

PEM Akamigas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) mempunyai


tugas menyelenggarakan pendidikan vokasi, pendidikan profesi, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat di bidang energi dan sumber daya mineral.
Penyelenggaraan pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2.3 Visi Misi PEM Akamigas

Visi :
Menjadi Politeknik Energi dan Mineral Terbaik di Indonesia serta Berstandar
Internasional.

Misi :
1. Menyelengarakan dan mengembangkan pendidikan vokasi dengan
kurikulum, metode pembelajaran, sarana dan prasarana, serta dosen
berstandar internasional.

5
2. Berperan aktif dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang energi dan sumber daya mineral yang berwawasan
lingkungan.
3. Berperan aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
4. Menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja, terampil, professional,
dan bermatabat serta mampu bersaing di pasar global di bidang energy dan
sumber daya mineral.

2.4 Fungsi PEM Akamigas

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, PEM


Akamigas menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana dan program pendidikan.


b. penyelenggaraan pendidikan vokasi dan/atau pendidikan profesi di bidang
energi dan sumber daya mineral.
c. pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
d. pengembangan sistem penjaminan mutu.
e. pelaksanaan sistem pengawasan internal.
f. pembinaan sivitas akademika.
g. pengelolaan unit penunjang perguruan tinggi.
h. pengelolaan administrasi akademik dan kemahasiswaan.
i. pengelolaan administrasi umum, hukum, dan keuangan; dan.
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.

2.5 Lokasi PEM Akamigas


 Pusdiklat Migas berlokasi di :
 Desa : Karangboyo
 Kecamatan : Cepu
 Kabupaten : Blora
 Provinsi : Jawa Tengah
 Tempatnya di jalan Gajah Mada No 38 Cepu

Ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis maka lokasi tersebut cukup
strategis karena adanya beberapa faktor yang mendukung antara lain :
 Bahan Baku
 Air
 Transportasi
 Tenaga Kerja
 Fasilitas Pendidikan
2.6 Unit Kerja PEM Akamigas

6
 Unit Security
 Unit keselamatan kerja
 Laboratorium
 Unit Perpustakaan

2.7 Unit Kegiatan Mahasiswa


 Unit Kegiatan Olahraga
 Unit Kegiatan Kesenian
 Unit Kegiatan Khusus

7
BAB III URAIAN
LABORATORIUM PEM AKAMIGAS

3.1 Bengkel Mekanik

3.1.1 Pompa
Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain,melalui media pipa (saluran) dengan cara
menambahkan energy pada cairan,yang dipindahkan dan berlangsung
kontinyu.Pompa beroprasi dengan mengadakan perbedaan tekanan antara bagian
masuk(suction)dan bagian keluar(discharger).
Dengan kata lain pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu
sumber tenaga (penggerak)menjadi tenaga cairan,dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.

3.1.1.1 Klasifikasi Pompa


Berdasarkan cara pemindahannya dan pemberian energy pada cairan
pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Pompa pemindah positip (Positive Displacement Pump)
2. Pompa pemindah non positip (Non Positive Displacemnt Pump)

1. Pompa pemindah positip

Adalah pompa dengan ruangan kerja yang secara periodic berubah dari
besar ke kecil atau sebaliknya,,selama pompa bekerja.Energi yang diberikan
kepada cairan ialah energi potensial,sehingga cairan berpindah volume per
volume.
Yang termasuk dalam kelompok pompa pemindah positip ialah:
1. Pompa gerak translasi (bolak balik) atau Reciprocating Pump.
Jenisnya: Pompa Torak,Pompa Plunyer
2. Pompa gerak berputar (Rotary Pump)
Jenisnya: Pompa roda gigi, pompa lobe,pompa vane,pompa ulir dan
pompa liquid ring.
3. Pompa Membran (Diaphragma Pump)

2. Pompa pemindah non positip

Adalah suatu pompa dengan volume ruang yang tidak berubah pada saat
pompa bekerja.Energi yang diberikan pada cairan adalah energy kecepatan
sehingga cairan berpindah karena adanya perubahan energy kecepatan yang
kemudian berubah menjadi energy dinamis di dalam rumah pompa itu sendiri.
Yang termasuk pompa pemindah non positip ialah:
1. Centrifugal Pump(Impeller)
Jenisnya: Radial flow,mixed flow dan axial flow)propeller)
2. Jet Pump
Jenisnya: Turbin – Impeller

 Cenrifugal Pump
Pompa sentrifugal, mempumyaoi sebuah impeller(baling-baling)
untuk mengikat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat
yang lebih tinggi.

Gambar Pompa Sentrifugal


Dari daya luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan ompeler
di dalam zat cair.Maka zat cair yang ada di dalam impeller,oleh dorongan sudu-
sudu berputar.Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah
impeller ke luar melalui saluran di antara sudu-sudu.Disini head tekanan zat cair
menjadi lebih tinggi.Demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena
zat cair mengalami percepatan.Zat cair yang keluar dari impeller ditamoung oleh
saluran berbentuk voult (spira;)di keliling impeller dan disalurkan ke luar pompa
melalui nosel.Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi
head tekanan.
Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga
energi yang dikandungnya menjadi lebih besar.Selisih energy per satuan berat
atau head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total
pompa.

9
3.1.2 Kompresor

Gambar Compressor

Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk menambah


eneri kepada udara/gas , sehingga udara/gas dapat mengalir dari suatu tempat ke
tempat lain secara kontinyu.
Penambahan energi bisa terjadi karena adanya gesekan mekanik, sehingga
fungsi kompresor adalah mengkonversikan energy mekanik menjadi energi (kerja)
menjadi energy udara/gas bertekanan yang dimanfaatkan sebagai berikut:
A .Udara bertekanan untuk:
-Penggerak Instumentasi (Pneumatic).
-Penggerak power tool.
-Keperluan proses (oxygen/ N 2 plant) dan lain-lain:
B. Gas bertekanan untuk :
- Injeksi sumur minyak
- Keperluan proses (CNG,LNG,LPG Plant) dan lain-lain.
Dipasarkan terdapat berbagai jenis kompresor dengan penggerak yang
berbeda-beda ,jenis penggerak yang umum adalah:
1. Motor Listrik
2. Motor Bakar (motor gas,motor bensin dan motor diesel)
3. Turbin gas dan Turbin Uap

3.1.2.2 Klasifikasi Kompresor


Berdasarkan cara pemberian energy kepada udara/gas kompresor dibagi
dalam dua golongan yaitu:
1. Positive Displecement Compressor (Kompresor Pemindah Positip)

10
2. Dinamic Compressor (Kompresor Dinamis)

1. Positive Displacement Compressor.


Adalah Kompresor dengan prinsip kerja ,menaikan tekanan gas dengan
memperkecil volume ruang tertutup.
Kompresor jenis ini dibagi menjadi 2 kelompok:
A. Reciprocating Compresor
Kompresoe dengan gerakan tranlasi/bolak-balik,yang termasuk dalam
kelompok ini :
-Piston Compressor (Kompresor Torak)
B. Rotary Compressor
Kompresor dengan gerakan berputar,yang termasuk dalam kelompok ini
-Sliding Vane Compressor
-Lobe Compressor
-Screw Comporessor

2. Dinamic Compressor
Adalah kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energy
kecapatan gas yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang berputar
menjadi energi dinamis/tekan.Berdasarkan arah aliran gas didalam kompresor
terdapat dua kelompok
A. Axial Flow
Arah aliran gas dalam kompresor sejajar sumbu poros, jenisnya:
-Multi stage axial compressor.
B. Radial Flow
Arah aliran gas didalam kompresor tegak lurus sumbu poros.
Jenisnya: -Single stage radial kompresor
-Multi stage radial compressor.

3.2 Laboratorium Hulu Migas

Laboratorium Hulu Migas merupakan salah satu labolatorium Politeknoik


Energi Mineral AkamigasDi dalam .Laboratorium Hulu Migas terdapat beberapa
ruangan yang berkaitan dengan kegiatan hulu migas yaitu;
 Laboratorium Analisis Semen Pemboran.
 Laboratorium Drilling Simulator.
 Laboratorium Geoscience.
 Laboratorium Analis Semen Pemboran.
 Laboratorium Analis Fluida Reservoir.
 Laboratorium Analis Inti Batuan.

11
3.2.1 MEMBUAT LUMPUR DAN MENGANALISA LUMPUR.

Lumpur pemboran mulai dikenal pada sekitar tahun 1900-an


bersamaan dengan dikenalnya pemboran rotary. Pada mulanya tujuan utama dari
lumpur pemboran adalah untuk mengangkat cutting secara kontinyu. Dengan
berkembangnya zaman, banyak fungsi tambahan yang diharapkan dari lumpur
pemboran. Banyak aditif dengan berbagai fungsi yang ditambahkan, menjadikan
lumpur pemboran yang mulanya hanya berupa fluida sederhana manjadi
campuran yang kompleks antara fluida, padatan dan bahan kimia (Preston, 1974).
Lumpur Pemboran adalah fluida atau cairan (bisa berasal dari WBM atau OBM
yang lazim digunakan dalam aktifitas pemboran dimana fluida tersebut
mempunyai kemampuan untuk mengangkat atau memindahkan keratin pemboran
dari dalam lobang hasil pemboran kepermukaan saat disirkulasikan, serta dapat
menggantikan tekanan hydrostatic atau tekanan formasi/batuan yang sudah di bor
pada saat kondisi static/diam sehingga lobang tidak runtuh atau lobang dalam
keadaan stabil (Amoco, 1994). Sifat fisik dan kimia suatu fluida pemboran
memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu operasi pemboran. Sifat
fluida pengeboran mungkin satu-satunya variabel dari keseluruhan proses 3 |
Modul Analisa Lumpur Pemboran pengeboran yang dapat diubah dengan cepat
untuk meningkatkan efisiensi pengeboran. Propertis lumpur inilah yang biasanya
memerlukan perhatian terbesar. (Baker, 2006). Meminimalkan dampak
lingkungan dari suatu operasi pemboran serta pertimbangan keselamatan,
keduanya secara langsung mempengaruhi pilihan aditif fluida pemboran dan
sistem fluida pemboran (APC, 1994).

I. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui komponen-komponen pembentuk lumpur dasar pemboran beserta


fungsinya
2. Mengetahui standar operasi pelaksanaan praktikum mixing procedure
3. Mengetahui pengukuran massa menggunakan digital scale
4. Mengetahui standar operasi prosedur alat termasuk penggunaan hamilton beach
mixer.

12
II. Peralatan dan Bahan
1. Alat

Tabel 1.1 Peralatan


Peralatan Gambar Jumlah Fungsi

Alat untuk
menimbang
1 Digital Scale 1 material yang
akan
dimasukkan ke
dalam lumpur

Untuk
2 Stopwatch 1 mengukur lama
waktu mixing

Alat ubtuk
3 Hamilton pembuatan
Beach Mixer 1 lumpur.Tempat
mencampur air
dengan additive

Alat untuk
4 Gelas Ukur 1 mengatur
volume water
yang akan di
mixing

13
Alat yang
5 Mud Balace 1 digunakan
untuk mengukur
densitas kumpur

Alat yang
6 Viscometer 1 digunakan
untuk
menentukan
Viscositas
lumpur

Alat yang
7 Jangka 1 digunakan
Sorong untuk mengukur
diameter lumpur

2. Bahan
Tabel 1.2
Bahan Gambar

Air 350 ml

14
Bentonite

III. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Persiapan
1. Menyiapkan dan memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan yang akan
digunakan dapat digunakan dengan baik
2. Menyiapkan dan memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan yang akan
digunakan dapat digunakan dengan baik, termasuk mengecek adanya aliran listrik
pada stop kontak 8
3. Menyambungkan hamilton dengan stop kontak
4. Menyiapkan bahan-bahan (additives) yang digunakan
5. Memasukkan H2O dalam beaker glass sebanyak dosage yang dibutuhkan.

2. Menimbang Additive
1. Meletakkan kertas untuk wadah additive yang akan ditimbang diatas digital
scale sebelum dikalibrasi
2. Mengkalibrasi digital scale dengan menekan tombol “0”
3. Menimbang additive sesuai dosage yang tercantum
4. Mengulangi langkah 1 sampai 3 untuk jenis additive yang lainya.

3. Proses Mixing
1. Memasukkan H2O ke dalam cup .
2. Menyalakan hamilton dengan memasukan cup ke tempat dudukan yang kedua
3. Mengatur besarnya rpm hamilton yang ditentukan atau dibutuhkan.
4. Memasukkan additive secara perlahan ke dalam hamilton, tunggu sampai waktu
yang ditentukan selesai dengan menggunakan stopwatch .
5. Mengamati perubahan warna hasil pengadukan setelah ditambahkan additive.
6. Melakukan langkah 3 sampai 5 pada setiap penambahan additive secara
berurutan sesuai dosage, besar rpm, dan waktu pengadukan yang ditentukan .
7. Jika semua additive telah tercampur, matikan hamilton dengan mengangkat cup

15
dan mengeluarkan dari dudukannya dan memutus sumber listrik (stop kontak).
8. Memasukkan lumpur hasil mixing ke dalam beaker glass.

IV. HASIL DARI PENGAMATAN

1. Menentukan Viscositas, Densitas,dan Diameter rata-rata Lumpur.

 Hasil Pengamatan 1
Bahan yang digunakan:
1. Air 350ml + 50ml
2. Bentonite 22,5 gr

Hasil

Densitas :8,6 lbs/gal


Viscositas :Kecepatan High 600 Rpm = 22
Kecepatan Low 300 Rpm = 15
Diameter :

 Hasil Pengamatan 2
Bahan yang digunakan:
1. Air 350ml + 50ml
2. Bentonite 25,5 gr

Hasil

Densitas :8,7 lbs/gal


Viscositas :Kecepatan High 600 Rpm = 29
Kecepatan Low 300 Rpm = 20
Diameter :

 Hasil Pengamatan 3
Bahan yang digunakan:
1. Air 350ml + 50ml
2. Bentonite 32,5 gr

16
Hasil

Densitas :8,8 lbs/gal


Viscositas :Kecepatan High 600 Rpm = 35
Kecepatan Low 300 Rpm = 27
Diameter :

3.2.2 Fungsi Valve dan Jenis-Jenis Valve

Untuk membuka dan menutup aliran jenis valve yang digunakan adalah : Gate
Valve, Ball Valve, Plug Valve dan Butterfly Valve. Penggunaan Valve ini
digunakan pada saluran pipa isap pompa,kompresor dan peralatan proses lainnya.

1. Membuka dan Menutup Aliran

Untuk membuka dan menutup aliran jenis valve yang digunakan adalah : Gate
Valve, Ball Valve, Plug Valve dan Butterfly Valve. Penggunaan Valve ini
digunakan pada saluran pipa isap pompa,kompresor dan peralatan proses lainnya.

1. Gate Valve

Gambar Gate Valve

Cara kerja gate valve adalah gerbang yang membuka dan menutup, apabila
gerbang terbuka atau naik keatas maka valve terbuka dan apabila gerbang tertutup
atau turun maka calve tertutup, terbuka dan tertutupnya gate ataugerbang di atur
oleh handel pemutar yang ada diatasnya.

17
Gambar Kondisi Gate Valve Tertutup

Gate Valve hanya digunakan untuk membuka dan menutup aliran, small drain
serta venting , dan tidak direkomendasikan untuk penggunaan aplikasi throttling
atau mengatur aliran.

Keuntungan Gate Valve antara lain:


a. Sangat bagus digunakan untuk service on dan off
b. Aliran penuh dan pressure drop kecil.
c. Dapat dari dua arah aliran
.
Kerugian Gate Valve antara lain:
a. Tidak dapat digunakan untuk throttling.
b. Sulit untuk dibuat otomatis.

2. Ball Valve

Gambar Ball Valve

Cara kerja Ball Valve sama halnya dengan gate valve yang membedakan terbuka
dan tertutupnya aliran diatur oleh komponen yang berbentuk bola yang dapat

18
membuka dan menutup aliran. Membuka dan menutup aliran diatur oleh handel
pemutar yang ada di atas valve tersebut.

Gambar Konstruksi Ball Valve

Sama halnya dengan gate valve, ball valve hanya digunakan untuk on-off dan
tidak direkomendasikan untuk mengatur aliran atau throttling.

Keuntungan Ball Valve antara lain:


a. Operator dapat membuka dan menutup dengan cepat dibandingkan dengan
menggunakan gate valve, dengan hanya memutar 90 derajat, posisi valva sudah
terbuka atau tertutup.
b. Aliran penuh dan pressure drop kecil.
c. Dapat dari dua arah aliran.
Kerugian Ball Valve antara lain:
a. Tidak boleh digunaka untuk keperluan throttling.
b. Ball Valve yang mengalirkan fluida hidrokarbon yang mudah terbakar harus
berupa safe design sesuai dengan API 6FA (trunion) atau API 607 (floating)

3. Butterfly Valve

Gambar Butterfly Valve

19
Butterfly valve membuka dan menutup valvenya dengan prinsip seperti
lempengan yang bergerak flip-flop, seperti terlihat pada gambar diatas.

Keuntungan Butterfly valve antara lain:


a. Buble pada aliran dapat di hindari.
b. Dapat membuka dan menutup dengan cepat, dengan hanya memutar 90derajat.
c. Biaya cukup murah dibandingan dengan Ball Valve.
d. Umur pemakaian cukup lama.

Kerugian Butterfly valve antara lain:


a. Tidak dapat digunakan untuk steam.
b. Tidak dapat digunakan untuk produk hidrokarbon.
c. Hanya digunakan untuk kelas dibawah ANSI 150.

2. Mengatur Aliran

Valve juga dapat mengatur aliran seperti debit aliran, menstabilkan tekanan aliran
pada system dan lain sebagainya. Jenis valve yang mengatur aliran antara lain :
Globe Valve, Needle Valve, Angle Valve dan Diaphragm Valve.

1. Globe Valve

Fungsi dari globe valve adalah mengatur tekanan yang akan keluar darivalve,
menurunkan atau menaikan tekanan yang keluar dari valve.

Gambar.Globe Valve

Keuntungan Globe Valve antara lain:


a. Sangat baik digunakan untuk aplikasi throttling.
b. Baik digunakan untuk operasi aliran yang kontinu.

20
Kerugian Globe Valve antara lain:
a. Pressure drop tinggi.
b. Biaya yang cukup besar dibanding dengan valve yang lain.

3. Mencegah Aliran Balik

Valve dapat menahan atau mencegah aliran balik fluida yang dapat menggangu
proses plant. Jenis valve ini umumnya disebut check valve, dan jenis-jenis check
valve antara lain: Swing Check Valve, Ball Check Valve dan Lift Check Valve.

Gambar Swing Check Valve

Check valve tidak boleh dipasang pada aliran turun vertikal. Check valve jenis
wafer semakin banyak digunakan pada saat ini dibandingkan dengan jenis swing
karena dimensinya yang kecil dan ringan.

Gambar Check Valve Jenis Wafer

21
4. Keamanan

Valve juga dapat mencegah terjadinya sesuatu yang tak diinginkan terhadap
peralatan ataupun terhadap operator peralatan. Jenis valve ini antara lain safety
valve, relief vave, pressure relief valve.

5. Control Valve

Control valve adalah valve yang digunakan untuk mengatur aliran (flow)
yang akan dilewati sesuai dengan set point yang diberikan. Parameter yang diatur
sebagai pengendali control valve ini bisa berupa preasure (tekanan), flow (aliran),
temperature (suhu), Level (ketinggian), dan lain lain sesuai dengan sensor elemen
yang terdapat pada control valve tersebut.
Control valve ini dapat bekerja secara mekanis dan elektris. Pada cara
kerja mekanis, posisi buka tutup vale didasarkan dari gerak mekanis dari elemen
elemen yang menyusunnya, pada jenis ini control valve biasanya berukuran besar.
Dan yang kedua, cara kerja elektris, posisi buka tutup valve bekerja berdasarkan
sinyal listrik yang diberikan oleh elemen sensor yang terdapat padanya, biasanya
pada jenis controller bisa berupa PLC, DCS,atau mikrokontroler sebagai unit
pengolah datanya.

Gambar Control Valve

3.3 Laboratorium Instrumentasi dan Energi

22
Program Studi ini berkaitan dengan instrumentasi dan kelistrikan dalam
penguasaan teknologi instrumentasi lapangan yang meliputi instalasi, operasi
maupun maintenance pada industri sektor energi dan mineral. Setelah
menyelesaikan program studi ini diharapkan mahasiswa memiliki kemamp- uan di
bidang teknik instrumen dan elektronika pada sektor energi dan mineral yang
terampil, ahli, profesional dan berintegritas tinggi serta mampu bersaing di pasar
global.

Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai untuk


pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks

Instrumentasi merupakan suatu cabang ilmu yang sangat penting dalam dunia
industri. Di dalamsuatu industri kimia, misalnya, bermacam-macam reaksi kimia
harus diukur dan dikendalikan baik suhu, volumecampuran bahan, tekanan,
derajat keasaman, dan lain-lainnya. Sementara pada industri bajadan logam, suhu
yang tinggi harus diukur secara tepat dengan menggunakanalat pengukur
elektronikuntuk bisa mengendalikan pengepresan logam pada ketebalan
yangdiinginkan. Pada umumnya, peralatan pengukuran atau alat pengukur secara
elektronik inimerupakan bagian dasar instrumentasi yang dipakai pada hampir
semua bidang industri.

Secara umum Intrumentasi mempunyai 4 fungsi utama, yaitu :

1. Sebagai alat pengukuran


2. Sebagai alat control
3. Sebagai alat analisis dan,
4. Sebagai alat kendali

Variabel proses adalah variabel yang diperhatikan dalam melaksanakan


proses produksimaupun distribusi oleh fluida. Pada bidang industri, khususnya
industri migas memiliki 4 variabel. yakni :

1. Level
2. Pressure
3. Flow
4. Temperature

3.3.1 Metode Praktikum

1) Transmitter

Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah perubahan sensing


elementdari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan oleh

23
controller. Sinyal untukmentransmisikan ini ada dua macam yaitu pneumatic dan
electric.

2) Pressure gauge

Pressure Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida
(gas atauliquid) dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur tekanan ini berupa
psi (pound per squareinch), psf (pound per square foot), mmHg (millimeter of
mercury), inHg (inch of mercury), bar, ataupun atm (atmosphere).

3) Flowmeter

Kegunaan flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya
suatualiran matrial ( liquid, gas, powder ) dalam suatu jalur aliran, dengan segala
aspek aliran itusendiri, yang meliputi kecepatan aliran atau flow rate dan total
massa atau volume dari matrialyang mengalair dalam jangka waktu tertentu atau
sering disebut dengan istilah totalizer.

4) Sight glassSight

Glass adalah sebuah alat yang di gunakan untuk melihat


tingkatan/tekanancairan/gas yang berada didalam system, atau untuk melihat apa
yang sedang terjadi dalamsystem.

5) Thermometer

Thermometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu.

6) Valve

Valve atau yang lebih umum dikenal masyarakat dengan nama “kran” adalah
salah satu komponen utama yang digunakan di industri terutama di industri kimia
sebagai pengatur proses yang melibatkan aliran fluida, baik fluida cair maupun
gas. Semua jenis valve, padaumumnya memiliki tiga bagian penting yaitu :
Aktuator, Body, dan Disc

3.3.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah antara lain:

1. Siswa dapat mengetahui Electrical power system of the oil drilling rig
simulator.
2. Siswa dapat mengetahui alat pada Electrical power system of the oil
drilling rig simulator.

24
3. Siswa dapat menjelaskan peralatan Electrical power system of the oil
drilling rig simulator.

3.3.3 Pengertian Dan Fungsi Drilling Rig Simulator

1. Crown Block
Fungsi: Menaikan atau menurunkan peralatan pemboran untuk menahan
dari peralatan pemboran yang digantung.

2. Mast
Fungsi: menyediakan ruang untuk mengangkat atau memasukan rangkaian
pipa bor dari atau kedalam lubang bor.

3. Catline Boom
Tali baja yang dengan blok Derek yang digunakan untuk menggerakan
bermacam-macam barang.

4. Racking Platform
Tempat atau area penempatan pipa sebelum digunakan atau dimasukan
kedalam sumur.

5. Standpipe
Pipa vertical tempat dilalui fluida sebelum masuki kedalam rangkaian area
untuk sirkulasi.

6. Pipe Board
dalah salah satu diantara sistem utama dari pengeboran yang berfungsi
untuk membantu sistem alat-alat pengeboran lainnya didalam mengebor
sumur dengan menyediakan alat-alat yang sesuai.

7. B.O.P Control Unit


Fungsi: adalah untuk menutup lubang bor ketika terjadi “kick”. Blow Out
terjadi karena masuknya aliran fluida formasi yang tak terkendalikan ke
permukaan.

8. Drill Pipe
Fungsi: sebagai penghubung anrtara Kelly (pipa yang bersegi) pada
system rotary table atau top drive dengan peralatan yang ada dibawah nya
seperti drill collar bottom hole assembly dan mata bor (bit) sebagai sarana
untuk mengtransfer putaran.

25
9. Catwalk
Merupakan jembatan penghubung antara pipe rack dengan pipe
ram,berfungsi untuk menyiapkan pipa yang akan ditarik kelantai bor lewat
pipe ramp.

10. Pipe Rack


Membantu agar peralatan dan material tetap teratur dan dalam jangkauan.

11. Dog House


Berfungsi: untuk tempat para driller beristirahat atau jam makan.

12. Rotary Table


Memutar rangkaian pipa bor (drill pipe, drill coller, bit).

13. Drawworks
Adalah komponen mesin pengangkatan utama dari rig pengeboran putar
fungsi utamanya adalah menyediakan sarana untuk menaikan dan
menurunkan travelling block.

14. Eddy Current brake


Adalah perangkat yang digunakan untuk memperlambat atau
menghentikan benda yang bergerak dengan menghitung energy kinetiknya
sebagai panas.

15. A. Shale Shaker


Adalah komponen peralatan pengeboran yang digunakan dibanyak
industry, shale shaker adalah fase pertama dari system control padatan
besar dari cairan pengeboran.

15. B. Degasser
Adalah alat yang digunakan di industry hulu minyak untuk menghilangkan
gas terlarut dangas yang terperangkat dari cairan.

16. Mud Pits


Dibuat denagan tujuan untuk menampung limbah-limbah pengeboran
namun sebelumnya lubang ini harus di lapisi dengan lembaran – lembaran
plastic permukaaannya.

17. Drilling Water Tank

26
Adalah tangki penamung air yang di pasang didalam tanah sehingga tidak
memerlukan tempat khusus / tidak memakan tempat.

18. Mud Sacks Storage


Jenis hopper tanki untuk penyimpanan lumpur pengeboran.

19. Mud mixim Pumps


Menebarkan lumpur dari lubang lumpur dan memompanya ke aparat
pengeboran.

20. Mud Mixing Hopper


Tempat lumpur baru dicampur dan kemudian di kirim ke lubang lumpur.

21. Mud Pump 1


Mengedarkan cairan pembilas atau lumpur bor.

22. Mud Pump 2


Pompa yang dipakai untuk sirkulasi lumpur pemboran.

23. Control House


Tempat control.

24. Fuel Tank


Tempat penampung minyak atau bahan bakar.

25. Motor- Generator Set


Adalah perangkat untuk mengubah tanaga listrik ke bentuk lain / sumber
daya listrik darurat.

26. Wire Line Spooler


Adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu operasi work over dan
complesi sumur (well service).

27. Parts Storage


Bagian penyimpanan peralatan bengkel

28. Workshop
Bengkel kerja yang digunakan untuk memperbaiki mesin atau alat yang
mempunyai masalah

27
29. Junk Bin
Gudang

30. Hydraulic Power Unit


Adalah sebuah perangkat system mandiri yang terdiri dari komponen
motor, reservoir fluida, dan pompa.
Fungsi: tak lain sebagai supply hydraulic pressure atau dengan kata lain
untuk menghasilkan tekanan hydraulic yang dibutuhkan dalam
menggerakan komponen didalam.

3.3.4 Instalasi Listrik Di Rumah

1) KWH Meter (KiloWattHour)

Gambar KHW Meter


Fungsi : Alat yang digunakan untuk menghitung daya listrik pengguna
setiap bulan dan menentukan besar pembayaran listrik setiap bulan.

2) MCB (Miniature Circuit Breaker)


Fungsi : Membatas arus listrik dan pengama ketika ada beban lebih.

28
Gambar Miniature Circuit Breaker

3) PHB (Panel Hubung Bagi)


Fungsi : Menerima energy listrik dari PLN selanjutnya mendistribusikan
dan mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel
utama dan cabang ke PHB cabang atau langung melalui sirkit akhir beban.

4) Sakelar Tunggal
Fungsi : untuk menghidupkan dan mematikan satu lampu atau lebih.

Gambar Saklar Tunggal


5) Sakelar Seri
Fungsi : mengontrol lampu atau perangkat listrik yang terletak pada
beberapa lokasi yang berbeda.

29
Gambar Saklar Seri

6) Stop Kontak
Fungsi : mendistribusikan energi listrik dari instalasi rumah ke beban.

Gambar Stop Kontak

7) Fitting
Fungsi : untuk menghubungi lampu dengan kawat – kawat kabel (wire)
pada jaringan listrik secara aman.

Gambar Fitting

3.3 Laboratorim Logistic

Adalah salah satu laboratorium yang ada di PEM Akamigas. Program pratek
di lab logistic berkaitan dengan pengelolaan logistic dan rantai pasok maupun
material pada industri sector energy dan sumber mineral. Siswa Pratek akan

30
mempelajari berbagai aspek logistic seperti mengukur viskositas dan densitas,
simulasi alat sampling dan dipping.

Laboratorium logistic dibagi menjadi 3 Lab yaitu:

 Lab. Quality Quantity


 Lab. Simulasi
 Lab. Werehouse

Dan di laboratorium Logistik mempelajari ilmu seperti :

1. Water Content
2. Densitas/Viskositas
3. Tan
4. FTIR
5. ICP
6. Sampling dan Dipping
7. Density Manual

Tapi Siswa Magang hanya mempelajari ilmu densitas/viskositas dan


sampling/dipping. Berikut pengertian materinya :

3.3.1 Pengertian Densitas

Densitas bisa dibilang massa jenis atau kerapatan, adalah pengukuran jisim
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar massa setiap volumenya. Densitas adalah istilah yang mengacu
pada ukuran berat yang suatu benda dalam hubungannya dengan volume atau
ruang yang ditempatkan. Densitas menggambarkan sejauh mana suatu benda
padat atau cair memiliki "kemampuan" untuk mengisi ruang. Densitas dinyatakan
dalam satuan massa per volume, seperti kilogram per meter kubik (kg/m³) dalam
sistem metrik.

Rumus Densitas:

31
Alat Ukur Densitas:

 Piknometer
 Densimeter
 Hydrometer

Gambar Hydrometer Gambar Picnometer

32
Gambar Densimeter

 Prosedur Cara Kerja


Metode pengukuran menggunakan Piknometer :
Dengan cara piknometer kosong ditimbang, kemudian di isi air sampai
tanda batas untuk menentukan volume pada suhu tertentu, dan kemudian di isi
dengan cara yang sama dengan cairan sample.

3.3.2 Pengertian Viskositas

Viskositas atau Kekantalan merupakan pengukuran dari ketahan zat cair


yang dibutuh baik dengan tekanan maupun tegangan, atau viskositas adalah sifat
dari suatu zat fluida yang disebabkan adanya gesekan antara molekul – molekul
zat cair dengan gaya kinetis pada zat cair tersebut. Viskositas (kekentalan) dapat
dianggap sebagai gesekan dibagian dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas
ini, maka untuk menggerakan salah satu lapisan fluida di atas lapisan lainnya, atau
supaya satu permukaan dapat meluncur diatas permukaan lainnya bila diantara
permukaan – permukaan ini terdapat lapisan fluida haruslah dikerjakan gaya.
Alat Ukur Viskositas adalah Viscometer.

3.3.3 pengertian Sampling

Adalah pengambilat sample yang di gunakan untuk mewakili nilai atau


sifat pada suatu populasi yang ada. Atau Sampling adalah pengambilan contoh
suatu produk dari sejumlah tertentu volume produk tersebut dengan menggunakan
prosedur / peralatan / waktu tertentu dengan maksud untuk memperoleh gambaran
/ karakter / sifat dari Minyak asalnya.

Alat Ukur Sampling adalah Sampling Can.

33
Gambar alat sampling can

Prosedur cara kerja pengambilan sample :

 siapkan ember unuk menampung minyak trafo


 lakukan proses pembersihan
 pasang jarum pada syrine
 sedot minyak di selang

3.3.4 Pengertian Dipping

Proses manufaktur produk karet dengan cara mencelupkan cetakan yang telah
terbentuk sedemikian rupa kedalam cairan koagulan.

Alat Ukur Dipping adalah Sounding Tape Richter Dipping Tape.

Gambar Sounding Tape Richter Dipping Tape

34
3.3.5 Pengujian Viskositas dan Densitas

I.Tujuan Percobaan
Melalui percobaan dapat diketahui bahwa laju benda dalam fluida atau zat
cair ditentukan oleh berbagai faktor, bukan hanya faktor nilai viskositas, tetapi
juga di pengaruhi oleh massa benda, jari – jari benda, serta kecepatan benda.

Gambar Alat Viskometer


Adapun tujuan praktikum viskositas ini adalah:

1. Mampu menentukan rapat massa pada bola dengan rapat massa pada zat
cair.
2. Mampu menentukan hubungan anatara kekentalan dan kecapatan pada
benda.
3. Mampu menentukan hubungan antara viskositas dengan kelajuan.

II.METOLOGI

A. Waktu dan Tempat:

Tanggal : 19-12-2023
Hari : Selasa
Tempat : Lab. Quality Quantity

B. Alat dan Bahan


1. Viscometer, digunakan untuk mengukur zat cair.
2. Micrometer, digunakan untuk mengukur diameter bola.

35
3. Neraca/timbangan, digunakan untuk menimbang (mengetahui)
massa.
4. Printer, digunakan untuk mencetak tulisan hasil dari percobaan.

C. Prosedur Kerja
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum.
2. Nyalakan alat viscometer. Dengan menekan saklar on/off
dibelakang alat.
3. Pastikan kebersihan cell alat berwarna hijau, dengan memilih menu
cleaning screen.
4. Kalau pada Quality factor indicator tertara warna selain warna
hijau bersihkan lagi cell alat dengan menggunakan toluene.
5. Setelah cell telah dipastikan bersih pilih menu method lalu pilih
metode SVM Standard, setelah itu pilih OK.
6. Masuk ke bagian Quick Settings, pilih menu sampel name untuk
merubah nama sampel yang diuji sesuai dengan nama bahan atau
produk.
7. Untuk merubah temperature bisa di set pada menu SVM
Temperature dan set suhu 40˚c.
8. Ubah Density API Product Group sesuai dengan jenis bahan atau
produk yang akan di uji.
9. Setelah semua diset pilih OK

III.Hasil dan Pembahasan


 Pengujian 1 Time : 9.44 AM
Sampel : Solar(ASTM D7042)
Cell temp : 40˚c
Api Product Group : lubricating oil (Pertamina Meditran SX)

Hasil
Dyn. Visc : 2,9045 mpans
Kin. Visc : 3,5389 mm2/s
Shear Rate : 830,1 1/s
Shear Stress : 2,411 pa

Density : 0.82077 g/cm3


Api Gravity : 0,8394
Api Density : 838,60 kg/m3
Api Specific Gravity 37,07

36
 Pengujian 2 Time : 10.15 AM
Sampel : Solar(ASTM D7042)
Cell temp : 40˚c
Api Product Group : lubricating oil (Pertamina Meditran SX)

Hasil
Dyn. Visc : 2,8776 mpanas
Kin. Visc : 3,4887 mm2/s
Shear Rate : 832,0 1/s
Shear Stress : 2,394 pa

Density : 0.82483 g/cm3


Api Gravity : 0,8435
Api Density : 842,60 kg/m3
Api Specific Gravity 36,26

37
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan
dari suatu tempat ke tempat yang lain,melalui media pipa (saluran) dengan
cara menambahkan energy pada cairan,yang dipindahkan dan berlangsung
kontinyu.Pompa beroprasi dengan mengadakan perbedaan tekanan antara
bagian masuk(suction)dan bagian keluar(discharger).
2. Pressure Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
fluida (gas atauliquid) dalam tabung tertutup. Satuan dari alat ukur tekanan
ini berupa psi (pound per squareinch), psf (pound per square foot), mmHg
(millimeter of mercury), inHg (inch of mercury), bar, ataupun atm
(atmosphere).

3.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil saat melakukan kegiatan PKL, saya sedikit memberikan
saran agar para peserta mempersiapkan diri lebih lanjut. Hal ini dapat dilakukan
dengan menguasai pelajaran yang diterapkan dalam industri. Dengan begitu,
praktek kerja lapangan dalam sebuah perusahaan nanti akan lebih mudah.

Tidak hanya itu saja, saya juga ingin memberi saran khususnya kepada
pihak perusahaan yang sudah menerima kami untuk dapat melaksanakan kegiatan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) dengan lancar dan baik.Saya sarankan tidak perlu
lagi sungkan kepada setiap anak PKL yang praktek di perusahaan tersebut.

Saya juga memiliki harapan kepada pihak perusahaan agar dapat


memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada setiap
siswa. Terutama sebelum tugas tersebut dilaksanakan.Hal ini dilakukan agar
nantinya setiap anak yang melakukan PKL bisa mendapatkan hasil yang jauh
lebih baik.

38
LAMPIRAN

39

Anda mungkin juga menyukai