Draft Skripsi - Noor Fauziah Amalia - D4 MPK - 2215164025
Draft Skripsi - Noor Fauziah Amalia - D4 MPK - 2215164025
Draft Skripsi - Noor Fauziah Amalia - D4 MPK - 2215164025
OLEH :
NOOR FAUZIAH AMALIA
2215164025
i
DAFTAR ISI
ii
3.1. Objek Penelitian ................................................................................................ 23
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 23
3.2.1. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 23
3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 28
3.4. Identifikasi Variabel dan Pengukurannya ......................................................... 28
3.5. Analisa Data ...................................................................................................... 29
3.5.1. Uji Validitas .............................................................................................. 29
3.5.2. Uji Reabilitas ............................................................................................ 29
3.5.3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 30
3.5.4. Uji Regresi Linier Sederhana dan Berganda ............................................. 30
3.6. Hipotesis ........................................................................................................... 30
3.7. Bagan Alir Penelitian ........................................................................................ 31
BAB IV ............................................................................................................................. 34
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 34
4.1. Karakteristik Responden ................................................................................... 34
4.2. Identifikasi Faktor Pengaruh Terjadinya Variation Order................................ 37
4.3. Analisis Deskriptif Desain (X1), Spesifikasi Pekerjaan (X2), Keselamatan dan
KesehatanKerja (X3) dan Scope Pekerjaan (X4) .............................................. 39
4.4. Uji Validitas dan Reabilitas .............................................................................. 40
4.4.1. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X1 (Desain) ................................... 40
4.4.2. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X2 (Spesifikasi Pekerjaan) ............ 42
4.4.3. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) ........................................................................................................ 45
4.4.4. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X4 (Waktu dan Scope Pekerjaan).. 47
4.4.5. Uji Validitas dan Reabilitas Y1 (Variation Order) ................................... 49
4.5. Analisis Regresi Berganda ................................................................................ 52
4.5.1. Uji Asumsi Klasik (Normalitas) ............................................................... 52
4.5.2. Uji Asumsi Klasik (Multikolinieritas) ...................................................... 54
4.5.3. Uji Asumsi Klasik (Heterokedastisitas) .................................................... 55
4.5.4. Analisis Regresi Berganda Variabel X1 (desain), X2 (Spesifikasi
Pekerjaan), X3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan X4 (Scope
Pekerjaan) Terhadap Y1 (Variation Order)............................................... 55
BAB V .............................................................................................................................. 59
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................... 59
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 59
iii
5.2. Saran ................................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 61
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Jarak Tempuh Lokasi Proyek McD dari Politeknik Negeri Bali ..... 24
Gambar 3. 2 Denah Lokasi Proyek McD .............................................................. 24
Gambar 3. 3 Konsep Design Proyek McD ............................................................ 25
Gambar 3. 4 Jarak Tempuh Lokasi Proyek Food Street Pasir Putih dari Politeknik
Negeri Bali ............................................................................................................ 26
Gambar 3. 5 Denah Lokasi Proyek Food Street Pasir Putih ................................. 26
Gambar 3. 6 Foto Proyek Food Street Pasir Putih ................................................ 27
Gambar 3. 7 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 33
Gambar 4. 1 Diagram pie jenis kelamin responden .............................................. 34
Gambar 4. 2 Diagram pie usia responden ............................................................. 35
Gambar 4. 3 Diagram pie lama bekerja responden ............................................... 36
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
lebih kecil. Hal ini dikarenakan pada proyek bangunan gedung memiliki
spesifikasi dan volume pekerjaan yang rinci dan lengkap. Hal ini berbeda
dengan proyek bangunan sipil seperti contohnya infrastruktur jalan dimana
pada proyek jenis ini memiliki tingkat ketidakpastian dan variasi yang lebih
besar dikarenakan spesifikasi dan volume pekerjaan yang kurang jelas
terutama untuk pekerjaan subbase, base, dan subgrade. [3]
ribut dari atap pada saat angin kencang pada suatu gedung kuliah
menandakan bahwa manajemen konstruksi pada gedung tersebut juta
tidak bagus. [3]
3. Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction)
Biasanya pada konstruksi ini, banyak bekerja alat-alat berat sehingga
memerlukan penataan sehingga tidak terjadi alat-alat terbengkalai di
lokasi karena tidak digunakan, sedangkan biaya sewa peralatan berat
umumnya mahal. Terjadinya pengangguran alat-alat berat dan lain-
lainnya menandakan manajemen konstruksinya tidak bagus. [3]
4. Konstruksi industri (Industrial Construction)
Termasuk dalam konstruksi industri ini antara lain pabrikpabrik dan
lain-lain. Penataan yang diperlukan terutama terhadap pengaruh yang
ditimbulkannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar seperti
limbah, polusi dan lain-lain. Untuk itu harus disediakan suatu fasilitas
yang dapat mengatasi pengaruh tersebut. Dan fasilitas-fasilitas ini harus
ditata sedemikian sehingga dapat berfungsi dengan baik. [3]
5. Konstruksi jalan raya (Highway Construction)
Proyek konstruksi jalan raya meliputi perbaikan, struktur konstruksi,
dan perubahan jalan raya, gang, area parkir, landasan pacu, dan jalan
tol. Segmen ini mencakup semua konstruksi yang terkait dengan proyek
pembangunan jalan raya. [3]
masing unsur serta pengaturan kerja yang tertib dan teratur dalam menciptakan
kesatuan fungsional dan tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Disamping itu keempat unsur tersebut harus bekerja sesuai dengan hukum dan
peraturan dalam surat perjanjian pemborong atau dokumen kontrak yang telah
disepakati dan ditandatangani bersama. [2]
2.2.4. Kontraktor
Menurut Ervianto (2002) kontraktor adalah orang atau badan usaha
yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang
ditetapkan gambar rencana, peraturan dan syarat- syarat yang ditetapkan.
Banyak orang menyebut kontraktor sebagai pemborong, padahal ada
perbedaan antara kontraktor dan pemborong. Sistem kerja kontraktor
berdasarkan kontrak tertulis, tetapi pemborong bekerja berdasarkan
perjanjian lisan saja. Selain itu, kontraktor selalu berbadan hukum,
sedangkan pemborong kebalikannya. [2]
Menurut Ervianto (2005) tugas dan wewenang konsultan pengawas
adalah:
1. Dalam menjalankan tugasnya, proses pengerjaan dan pelaksanaan
konstruksi harus sesuai dengan rencana spesifikasi dan peraturan yang
telah disebutkan dalam surat perjanjian. Dengan cara ini maka pihak
klien dapat terlindungi jika terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian dari
pihak kontraktor.
2. Membuat laporan kemajuan dari proyek yang sedang dikerjakan.
Laporan ini dibuat dalam bentuk laporan harian, laporan mingguan, dan
laporan bulanan serta ditujukan kepada pemilik proyek. Dalam isi
laporan tersebut, dapat dilaporkan mengenai pelaksanaan pekerjaan,
jumlah tenaga kerja, kemajuan proyek, dan adanya pengaruh cuaca
pada saat proses pengerjaan.
3. Keterlaksanaan jadwal kerja sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya sehingga proses pengerjaan bangunan dapat
berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
4. Melakukan penyediaan bahan atau material, tenaga kerja yang
profesional dan terampil serta tempat yang diperlukan untuk
mendukung kelancaran proses pembangunan.
Dalam proses pengerjaan proyek, pihak kontraktor harus selalu
menjaga semua peralatan yang digunakan agar tetap dalam kondisi yang
layak sehingga dapat memperlancar proses pengerjaan proyek
11
1. Aspek Keuangan
Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek.
Biasanya berasal dari modal sendiri dan/atau pinjaman dari Bank atau
investor dalam jangka pendek atau jangka panjang. Pembiayaan proyek
menjadi sangat krusial bila proyek berskala besar dengan tingkat
kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan analisa keuangan yang
cepat dan terencana.
2. Aspek Anggaran Biaya
Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya
selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matan dan terperinci
akan menudahkan proses pengendalian biaya, sehingga biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika
sebaliknya, akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan
bila proses perencanaannya salah.
3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
Masalah ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM selama
proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar tidak menimbulkan
masalah yang kompleks, perencanaan SDM didasarkan atas organisasi
proyek yeng dibentuk sebelumnya dengan melakukan langkah-langkah
proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja,
deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM serta penjelasan tentang
sasaran dan tujuan proyek.
4. Aspek Manajemen Produksi
Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek; hasil akhir proyek
negative bila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar
hal ini tidak terjadi, maka dilakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi prose
produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi melalui jaminan
mutu dan pengendalian mutu.
15
5. Aspek Harga
Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persaingan
harga, yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang
diahasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah
bersaing dengan produk lain.
6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi
Masalah ini dapat merugikan bilafungsi produk yang dihasilakn tidak
terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga terjadi bila factor efisiensi tidak
terpenuhi, sehingga produksi membutuhkan biaya yang besar.
7. Aspek Pemasaran
Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan factor eksternal
sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk
serta analisi pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.
8. Aspek Mutu
Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat
meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan.
9. Aspek Waktu
Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari
yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat.
b. Manajemen Mutu
Jaminan mutu (quality assurance) dapat diperoleh dengan melakukan
proses berdasarkan kriteria material atau kerja yang telah ditetapkan
hingga didapat standar produk akhir, dapat pula dengan melaukukan
suatu proses prosedur kerja yang berbentuk sistem mutu hingga didapat
standar system mutu terhadap produk akhir. Pengendalian tiap-tiap
proses (quality control) dimaksudkan untuk menjamin mutu material
atau kerja yang diperoleh sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
diterapkan. [4]
17
pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Hal ini menyebabkan
perubahan perencanaan awal sehingga terjadi perubahan-perubahan desain atau
perubahan spesifikasi yang biasa disebut variation order. [6]
Variation Order dalam proyek konstruksi bisa berupa penambahan atau
pengurangan volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, penambahaan atau
pengurangan jenis pekerjaan, dan perubahan spesifikasi teknis sesuai dengan
kebutuhan lapangan. Perubahan-perubahan yang terjadi ini mengakibatkan
perubahan penjadwalan pekerjaan proyek dan pembengkakan biaya (cost
overruns). [6]
Variation order merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan
proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order ini merupakan bentuk
penyempurnaan design yang sudah ada didalam sebuah kontrak pekerjaan. Secara
singkat variation order dapat didefinisikan sebagai modifikasi dari original kontrak
(Schaulfelbeger & Holm, 2002) [8]. Menurut Fisk (2006) variation order
merupakan suatu kesepakatan antara pemilik dan kontraktor untuk menegaskan
adanya perubahan-perubahan rencana dan jumlah kompensasi biaya kepada
kontraktor yang terjadi pada saat pelaksanaan konstruksi, setelah penandatanganan
kerja antara pemilik dan kontraktor. [9]
Referensi
No. Penyebab Variation Order
A B C D E F G
1 Perubahan Desain x x
2 Desain yang tidak sempurna x
3 Desain yang dibuat pada saat yang sudah x
lewat (tidak up to date)
4 Investigasi yang tidak bagus/akurat x
5 Spesifikasi yang tidak lengkap x
6 Perubahan spesifikasi material x
7 Pertimbangan keselamatan kerja dilapangan x
8 Pertimbangan keamanan dilapangan kerja x
9 Penafsiran yang berbeda dari pihak x
perencana
10 Penundaan pekerjaan x x
11 Percepatan pekerjaan x x
12 Penambahan scope pekerjaan x
13 Pengurangan scope pekerjaan x
14 Keterbatasan akses dilapangan x
15 Perubahan dalam metode kerja/Urutan x x x
pelaksanaan
21
METODE PENELITIAN
Keterangan:
n = Jumlah sampel (Responden) yang diperlukan
N = Jumlah Karyawan keseluruhan
E = sampel error (15%)
23
24
Gambar 3. 1 Jarak Tempuh Lokasi Proyek McD dari Politeknik Negeri Bali
2. Jarak dari Politeknik Negeri Bali ke Proyek Food Street Pasir Putih
(Aloha) ± 1.223 km
Gambar 3. 4 Jarak Tempuh Lokasi Proyek Food Street Pasir Putih dari
Politeknik Negeri Bali
FOOD STREET
PASIR PUTIH
(ALOHA)
X2 = Spesifikasi Pekerja
X4 = Scope Pekerjaan
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Mengukur validitas dapat dilakukan
dengan melakukan korelasi bivariate (R Pearson) antara masing-masing skor
indikator dengan total skor konstruk (variabel). Penarikan kesimpulan hasil uji
validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi antara masing-masing indikator
terhadap total skor konstruk. Apabila menunjukkan hasil yang signifikan maka
disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
(Nurhadiyati, 2010). Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan menghitung
koefisien alpha, pertanyaan kuesioner bisa dikatakan memiliki tingkat reliabilitas
apabila nilai koefisien Alpha Cronbach diatas 0,6.
3.5.3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa di dalam model
regresi tidak terdapat multikolinearitas, heteroskedastisitas serta untuk memastikan
bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal (Ghozali, 2009).
3.5.4. Uji Regresi Linier Sederhana dan Berganda
Menurut Ghozali (2006) analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan
Regresi linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari satu
variabel independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui
arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2018)
3.6. Hipotesis
Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna atau tidak maka
digunakan perhitungan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan uji-F.
Adapun proses pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Uji-t (Parsial)
Uji-t digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing-masing koefisien
regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak
terhadap variabel terikat.
a. Perumusan Hipotesis Statistik
31
b. H0: artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara desain,
spesifikasi pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja serta scope pekerjaan
terhadap terjadinya variation order secara parsial
c. H1: artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara antara desain,
spesifikasi pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja serta scope pekerjaan
terhadap terjadinya variation order secara parsial
d. Menentukan taraf nyata
e. Menentukan taraf nyata pada (α) = 5%
f. Dasar pengambilan keputusan
g. H0 ditolak jika t sig. < 0.05
Jenis Kelamin
Wanita
17%
Pria
83%
Pria Wanita
34
35
terbagi dalam 25 pria atau (83%) dan 5 wanita (17%). Jadi responden dalam
penelitian ini didominasi oleh pria.
Usia
17%
50%
33%
25 - 35 th 36 - 45 th 46 - 55 th
Lama Bekerja
23%
30%
47%
1 Direktur 1
2 Project Manager 2
3 Site Manager 1
4 Site Engineer 3
5 Manager QS Civil 1
6 Quantity Surveyor Civil 2
7 Quantity Surveyor MEP 2
8 Inspector 3
9 Document Control 2
10 Drafter 4
11 Structural engineer 1
12 Architect 1
13 BIM Modeler 1
14 Admin 2
15 K3 Lapangan 2
16 Logistic 1
17 Surveyor 1
Total 30
Desain (X1)
38
Kuisioner ini kemudian diisi oleh 30 responden yang mana bekerja di PT.
Agung Sedayu Group dan PT. Prima Detailindo. Hasil tabulasi kuisioner ini dapat
dilihat pada Lampiran 1. Data yang didapat ini kemudian dikumpulkan dan
dimasukkan kedalam software SPSS v.22 untuk dilanjutkan proses uji validitas, uji
reabilitas dan pengolahan data lebih lanjut.
39
Skor Jawaban
Nilai rata-
Pernyataan 1 2 3 4
rata
Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %
X1.1 0 0 0 0 8 27 22 73 3.73
X1.2 0 0 0 0 12 40 18 60 3.60
X1.3 0 0 0 0 8 27 22 73 3.73
X2.1 0 0 0 0 5 17 25 83 3.83
X2.2 0 0 0 0 8 27 22 73 3.73
X2.3 0 0 0 0 10 33 20 67 3.67
X3.1 1 3 14 47 15 50 0 0 2.47
X3.2 0 0 11 37 19 63 0 0 2.63
X4.1 0 0 0 0 17 57 13 43 3.43
X4.2 0 0 0 0 13 43 17 57 3.57
X4.3 0 0 0 0 14 47 16 53 3.53
X4.4 0 0 0 0 21 70 9 30 3.30
X4.5 0 0 0 0 7 23 23 77 3.77
X4.6 0 0 0 0 19 63 11 37 3.37
X4.7 0 0 2 6 14 47 14 47 3.40
X4.8 2 6 17 57 11 37 0 0 2.30
1. Pada variabel desain (X1) yang paling berdampak ialah indikator perubahan
desain (X1.1) dan desain yang dibuat pada saat yang sudah lewat (tidak up to
date) pada (X1.3). Masing-masing indikator memiliki rata-rata nilai yang sama
yaitu 3.73.
40
2. Pada variabel spesifikasi pekerjaan (X2) yang paling berdampak ialah indikator
investigasi pekerjaan yang kurang baik pada nomor (X2.1) dengan nilai rata-
rata sebesar 3.83.
3. Pada variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X3) terlihat tidak memiliki
kekuatan pengaruh terhadap variation order karena rata-rata responden
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Variabel X3 kurang memiliki
pengaruh terjadinya variation order.
4. Pada variabel scope pekerjaan (X4) yang paling berdampak 3 besar ialah
indikator perubahan dalam metode kerja pada nomor (X4.5) dengan rata-rata
nilai 3.77, kemudian penambahan scope pekerjaan (X4.2) dengan nilai rata-
rata sebesar 3.57 dan pengurangan scope pekerjaan (X4.3) dengan nilai rata-
rata 3.53.
X1 X1
No.
X1.1 X1.2 X1.3 Total
1 4 4 4 12
2 4 3 4 11
3 3 3 4 10
4 4 4 4 12
5 3 4 3 10
6 3 3 3 9
7 4 4 4 12
8 4 4 4 12
41
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 4 3 3 10
13 3 4 4 11
14 4 3 3 10
15 4 4 4 12
16 3 4 3 10
17 3 3 4 10
18 4 4 4 12
19 4 4 4 12
20 4 4 4 12
21 4 3 3 10
22 4 4 4 12
23 4 3 4 11
24 4 3 4 11
25 4 4 4 12
26 4 3 4 11
27 3 3 3 9
28 3 3 3 9
29 4 4 4 12
30 4 4 4 12
Kemudian dibuat uji validitas dan reabilitas untuk tabulasi data Variabel
X1 (Desain). Analisa uji validitas dilakukan menggunakan analisis korelasi pearson
. Nilai r-hitung merupakan hasil analisis yang dihasilkan pada software SPSS
dengan analisis korelasi pearson sedangkan nilai r-tabel dilihat pada tabel product
moment dengan hubungan nilai df (N-2) dengan probability 5%. Bila nilai r-hitung
lebih besar dibandingkan nilai r-tabel, maka variabel tersebut dikatakan valid. Hasil
uji validitas (r-hitung) korelasi pearson dapat dilihat pada Tabel 11 dibawah ini
sedangkan nilai r-tabel dapat dilihat pada Lampiran 2.
N 30 30 30 30
X1.2 Pearson Correlation .337 1 .533** .777**
42
N 30 30 30 30
Hasil r-hitung pada masing-masing X1.1, X1.2 dan X1.3 ialah sebesar
0.777, 0.777, 0.894. Sedangkan nilai pada r-tabel dengan df = 28 dan probability
percentage 5% ialah sebesar 0.374. Dengan hasil ini maka semua nilai r-hitung
lebih besar dibandingkan dengan nilai r-tabel dan variabel X1 dikatakan valid.
.749 3
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha nya ialah sebesar 0.749,
dari hasil tersebut data untuk variabel X1 (desain) ialah realible. Karena nilai
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0.6 .
4.4.2. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X2 (Spesifikasi Pekerjaan)
A. Uji Validitas Variabel X2 (Spesifikasi Pekerjaan)
Pada variabel X2 didapatkan data-data nilai hasil dari sebaran kuisioner
yang kemudian dikumpulkan dalam Ms. Excel. Hasil rekap data untuk X2 dapat
dilihat pada Tabel 13 dibawah ini
43
X2
No. Total
X2.1 X2.2 X2.3
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 4 4 4 12
5 3 4 3 10
6 3 3 3 9
7 4 4 4 12
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 4 3 3 10
13 3 4 3 10
14 4 3 3 10
15 4 4 4 12
16 4 4 3 11
17 4 4 4 12
18 4 4 4 12
19 4 4 4 12
20 4 4 4 12
21 4 3 3 10
22 4 4 4 12
23 4 3 4 11
24 4 4 4 12
25 4 4 3 11
26 4 3 4 11
27 3 3 3 9
28 3 3 3 9
29 4 4 4 12
30 4 4 3 11
Dari data diatas kemudian dicari nilai validitas dan reabilitasnya, untuk uji
validitas dilakukan menggunakan analisis korelasi pearson menggunakan aplikasi
SPSS. Nilai korelasi pearson dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini.
N 30 30 30 30
X2.2 Pearson Correlation .337 1 .480** .764**
Sig. (2-tailed) .069 .007 .000
N 30 30 30 30
X2.3 Pearson Correlation .588** .480** 1 .873**
Sig. (2-tailed) .001 .007 .000
N 30 30 30 30
X2_Total Pearson Correlation .770** .764** .873** 1
N 30 30 30 30
Hasil r-hitung pada masing-masing X2.1, X2.2 dan X2.3 ialah sebesar
0.770, 0.764, 0.873. Sedangkan nilai pada r-tabel dengan df = 28 dan probability
percentage 5% ialah sebesar 0.374. Dengan hasil ini maka semua nilai r-hitung
lebih besar dibandingkan dengan nilai r-tabel dan variabel X2 dikatakan valid.
Cronbach's
Alpha N of Items
.723 3
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha nya ialah
sebesar 0.723, dari hasil tersebut data untuk variabel X2 ialah realible. Karena nilai
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0.6 .
45
X3
No. Total
X3.1 X3.2
1 2 3 5
2 3 3 6
3 2 3 5
4 3 3 6
5 2 2 4
6 2 2 4
7 3 3 6
8 2 3 5
9 3 2 5
10 3 2 5
11 2 2 4
12 2 2 4
13 3 3 6
14 2 2 4
15 3 3 6
16 2 3 5
17 3 3 6
18 2 2 4
19 1 2 3
20 2 2 4
21 3 3 6
22 2 3 5
23 2 2 4
24 2 3 5
25 3 3 6
26 3 3 6
27 3 3 6
28 3 3 6
29 3 3 6
30 3 3 6
46
Dari data diatas kemudian dicari nilai validitas dan reabilitasnya, untuk uji
validitas dilakukan menggunakan analisis korelasi pearson menggunakan aplikasi
SPSS. Nilai korelasi pearson dapat dilihat pada Tabel 17 dibawah ini.
N 30 30 30
X3.2 Pearson Correlation .509** 1 .846**
Sig. (2-tailed) .004 .000
N 30 30 30
X3_Total Pearson Correlation .889** .846** 1
N 30 30 30
Hasil r-hitung pada masing-masing X3.1 dan X3.2 ialah sebesar 0.889 dan
0.846. Sedangkan nilai pada r-tabel dengan df = 28 dan probability percentage 5%
ialah sebesar 0.374. Dengan hasil ini maka semua nilai r-hitung lebih besar
dibandingkan dengan nilai r-tabel dan variabel X3 dikatakan valid.
Cronbach's
Alpha N of Items
.669 2
47
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha nya ialah
sebesar 0.669, dari hasil tersebut data untuk variabel X3 ialah realible. Karena nilai
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0.6 .
X4
No. Total
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8
1 4 3 4 3 4 3 4 2 27
2 3 3 3 3 4 3 4 3 26
3 3 3 3 3 4 3 4 3 26
4 4 4 4 3 4 4 4 2 29
5 4 4 4 4 4 4 3 2 29
6 3 4 4 4 4 3 3 2 27
7 3 4 3 3 4 3 3 2 25
8 4 4 3 3 3 3 4 2 26
9 4 3 3 3 3 3 4 2 25
10 3 3 3 3 3 3 3 3 24
11 4 4 4 4 4 4 4 3 31
12 4 4 4 4 4 4 3 3 30
13 3 3 4 3 4 3 3 2 25
14 3 3 4 3 3 3 3 2 24
15 3 3 3 3 3 3 4 2 24
16 4 4 4 3 4 4 4 2 29
17 3 3 3 4 4 3 4 3 27
18 4 3 3 3 4 3 4 2 26
19 3 3 3 3 4 3 3 3 25
20 4 4 4 3 4 4 4 3 30
21 4 4 4 4 4 4 3 3 30
22 3 3 3 4 3 3 4 2 25
23 3 4 4 3 3 3 3 2 25
24 3 3 3 3 4 3 4 2 25
25 3 4 4 3 4 3 4 3 28
48
26 3 4 3 3 4 3 4 3 27
27 4 4 4 3 4 4 3 3 29
28 4 4 4 3 4 4 4 3 30
29 3 4 4 4 4 4 4 2 29
30 3 4 3 4 4 4 4 2 28
Dari data diatas kemudian dicari nilai validitas dan reabilitasnya, untuk uji
validitas dilakukan menggunakan analisis korelasi pearson menggunakan aplikasi
SPSS. Nilai korelasi pearson dapat dilihat pada Tabel 20 dibawah ini.
X4.1 Pearson Correlation 1 .357 .413* .015 .164 .591** .088 .241 .582**
Sig. (2-tailed) .052 .023 .939 .385 .001 .644 .199 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.2 Pearson Correlation .357 1 .530** .279 .313 .665** .132 .103 .672**
Sig. (2-tailed) .052 .003 .136 .092 .000 .486 .587 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.3 Pearson Correlation .413* .530** 1 .175 .274 .573** .175 .023 .632**
Sig. (2-tailed) .023 .003 .355 .143 .001 .355 .905 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.4 Pearson Correlation .015 .279 .175 1 .189 .408* .167 .161 .472**
Sig. (2-tailed) .939 .136 .355 .317 .025 .379 .394 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.5 Pearson Correlation .164 .313 .274 .189 1 .420* .361* .417* .628**
Sig. (2-tailed) .385 .092 .143 .317 .021 .050 .022 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.6 Pearson Correlation .591** .665** .573** .408* .420* 1 .408* .319 .888**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .025 .021 .025 .086 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.7 Pearson Correlation .088 .132 .175 .167 .361* .408* 1 .130 .531**
Sig. (2-tailed) .644 .486 .355 .379 .050 .025 .492 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4.8 Pearson Correlation .241 .103 .023 .161 .417* .319 .130 1 .507**
Sig. (2-tailed) .199 .587 .905 .394 .022 .086 .492 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
49
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .009 .000 .000 .003 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Hasil r-hitung pada masing-masing X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, X4.5, X4.6,
X4.7 dan X4.8 ialah sebesar 0.582, 0.672, 0.632, 0.472, 0.628, 0.888, 0.531 dan
0.507. Sedangkan nilai pada r-tabel dengan df = 28 dan probability percentage 5%
ialah sebesar 0.374. Dengan hasil ini maka semua nilai r-hitung lebih besar
dibandingkan dengan nilai r-tabel dan variabel X4 dikatakan valid.
Cronbach's
Alpha N of Items
.753 8
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha nya ialah
sebesar 0.753, dari hasil tersebut data untuk variabel X4 ialah realible. Karena nilai
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0.6 .
Y1
No. Total
Y1.1 Y1.2
1 3 2 5
2 4 4 8
3 3 4 7
4 3 3 6
5 4 3 7
6 3 4 7
7 4 3 7
8 3 2 5
9 4 3 7
10 2 2 4
11 3 4 7
12 4 4 8
13 3 3 6
14 4 4 8
15 3 2 5
16 4 4 8
17 4 3 7
18 3 3 6
19 3 4 7
20 3 2 5
21 4 4 8
22 2 3 5
23 4 4 8
24 3 3 6
25 3 3 6
26 4 3 7
27 4 4 8
28 4 4 8
29 4 4 8
30 3 2 5
Dari data diatas kemudian dicari nilai validitas dan reabilitasnya, untuk uji
validitas dilakukan menggunakan analisis korelasi pearson menggunakan aplikasi
SPSS. Nilai korelasi pearson dapat dilihat pada Tabel 23 dibawah ini.
N 30 30 30
Y1.2 Pearson Correlation .516** 1 .899**
Sig. (2-tailed) .003 .000
N 30 30 30
Y1_Total Pearson Correlation .839** .899** 1
N 30 30 30
Hasil r-hitung pada masing-masing Y1.1 dan Y1.2 ialah sebesar 0.839 dan
0.899. Sedangkan nilai pada r-tabel dengan df = 28 dan probability percentage 5%
ialah sebesar 0.374. Dengan hasil ini maka semua nilai r-hitung lebih besar
dibandingkan dengan nilai r-tabel dan variabel Y1 dikatakan valid.
Cronbach's
Alpha N of Items
.670 2
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha nya ialah
sebesar 0.753, dari hasil tersebut data untuk variabel Y1 ialah realible. Karena nilai
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0.6 .
52
No. Residual
1 -0.99886
2 1.26348
3 -0.42108
4 -0.30326
5 -0.62508
6 -0.86798
7 1.1413
8 -0.77659
9 1.22341
10 -1.66545
11 0.41642
12 0.37492
13 -0.24466
14 1.04175
15 -0.52529
16 0.32472
17 -0.61434
18 0.08325
19 0.94309
53
20 -1.47244
21 0.43297
22 -0.88773
23 1.50693
24 -0.54327
25 0.22052
26 0.45384
27 -0.14335
28 -0.14335
29 1.80788
30 -1.00176
Data diatas ialah nilai residual data untuk selanjutnya melakukan pengujian
normalitas data. Dalam pengujian normalitas seharusnya memasukkan semua nilai
variabel yang ada pada pengujian -1 sample k-s. Namun hasil signifikansinya untuk
semua variabel dibawah 0.05. Tentu pengujian dikatakan tidak normal, namun ada
satu opsi untuk melihat data tersebut lulus pada uji normalitas. Cara tersebut ialah
dengan mengubah semua data variabel menjadi residual data. Setelah mendapatkan
nilai residual data kemudian dapat melanjutkan kembali pada pengujian -1 sample
k-s dan melihat nilai signifikansinya. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada
tabel 26 dibawah ini.
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .90162798
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.086
Test Statistic .096
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Dari tabel 26 diatas terlihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.200.
Hal ini menunjukkan bahwa pengujian dikatakan normal karena nilai signifikasi
lebih dari 0.05 atau 0.200 > 0.005 .
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Dari tabel 27 diatas dapat dilihat pada kolom collinerity staistics terdapat
nilai tolerance dan nilai VIF. Seperti sebelumnya dikatakan bahwa data penelitian
dikatakan lulus pada uji multikolinieritas ialah jika nilai tolerance ada pada rentang
0.1 – 1.0 dan nilai VIF ada pada rentang 1 – 10. Didapat nilai tolerance berturut –
turut ialah X1 0.360, X2 0.346, X3 0.998 dan X4 0.811. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa semua data variabel ada pada rentang 0.1 – 1. Kemudian
dilihat pada tabel untuk nilai VIF nya, pada tabel nilai VIF berturut – turut ialah X1
2.774, X2 2.889, X3 1.002 dan X4 1.233. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
semua data variabel ada pada rentang 1 - 10. Dari hasil tersebut semua data
dikatakan terbebas dari gejala multikolinieritas.
55
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Dari data diatas pada tabel 28 dapat dilihat pada bagian kolom Sig. Nilai
signifikansi masing – masing variabel berturut-turut adalah X1 0.453, X2 0.670, X3
0.344 dan X4 0.492. Semua nilai signifikansi melebihi 0.05 dan dapat disimpulkan
bahwa data semua variabel dikatakan terbebas dari gejala heteroskedastisitas.
melihat hasil analisa regresi berganda ini dapat dilihat dari tabel ANOVA, uji T dan
determinasi (R2).
Tabel ANOVA (uji F), memiliki arti apakah ada atau tidaknya pengaruh
variabel bebas secara bersama – sama (simultan) terhadap variabel terikat. untuk
membaca nilainya hanya lihat nilai signifikan nya. Jika dibawah 0,05 maka
dikatakan oke (signifikan), yang artinya semua variabel bebas signifikan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Kemudian uji T memiliki arti apakah ada
atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikat. Jika dibawah 0,05 maka dikatakan oke (signifikan), masing-masing variabel
terikat harus dicek satu per satu nilai signifikan nya. Selanjutnya Uji determinasi
(R square) ialah melihat berapa besar persentase pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent. Hasil uji F (ANOVA) dapat dilihat pada tabel 29
dibawah ini.
Total 42.967 29
Pada tabel diatas dapat dilihat bagian kolom sig. Memiliki nilai sebesar
0.004. Dengan hasil tersebut, maka nilai 0.004 < 0.05 dan artinya ada pengaruh
variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4) secara simultan (bersama-sama) terhadap
variabel dependent (Y1). Artinya hipotesis (H1) Semua variabel bebas signifikan
berpengaruh terhadap variabel terikat secara simultan. Selanjutnya adalah melihat
tabel uji T dan besar persentase pengaruhnya (determinasi) variabel bebas tersebut
terhadap variabel dependent dengan cara pengujian determinasi (R square). Hasil
pengujian uji T dapat dilihat pada tabel 30 dan uji determinasi (R square) dapat
dilihat pada tabel 31.
57
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Dari tabel 30 diatas dapat dilihat bahwa hanya variabel desain (X1) yang
memenuhi karena nilai signifikansinya sebasar 0.011 < 0,05. Variabel bebas lainnya
tidak memenuhi syarat dalam mempengaruhi variation order (variabel terikat)
dikarenakan semua nilai signifikansinya > 0.05. Hasil ini menandakan bahwa
variabel desain (X1) memiliki pengaruh paling besar (major) terhadap terjadinya
variation order (Y1). Disamping itu bukan berarti variabel lainnya tidak
berpengaruh, hanya saja dapat dibilang kurang berpengaruh karena pada
kenyataannya hasil uji f (ANOVA) menunjukkan hasil positif dalam
kepengaruhannya secara simultan (bersama-sama). Hipotesis yang dapat diterima
untuk uji t ini ialah hipotesis H0 yang mana tidak ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara desain, spesifikasi pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja
serta scope pekerjaan terhadap terjadinya variation order secara parsial
Pada tabel 31 diatas dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar 0.451 atau
45.1%. Ini memiliki arti bahwa kekuatan atau pengaruh Variabel X1 (desain), X2
58
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Saran untuk owner dan kontraktor
Untuk owner pentingnya dalam memilih konsultan perencana dan pengawas
yang baik agar proyek yang direncanakan tidak banyak kesalahan dalam
segi mendesain dan dan menyusun spesifikasi pekerjaan. Lalu bagi
kontraktor harap lebih diperhatikan lagi dalam memilih metode pekerjaan
agar pekerjaan tidak terlalu banyak menambah scope pekerjaan.
59
60
61
62
PROSES BIMBINGAN/ASISTENSI
PROPOSAL SKRIPSI T.A 2022/2023
NIM : 2215164025
Konstruksi
Bukit Jimbaran
Pembimbing,
PROSES BIMBINGAN/ASISTENSI
PROPOSAL SKRIPSI T.A 2022/2023
NIM : 2215164025
2. Selasa, ACC
02 Mei 2023
Bukit Jimbaran
Pembimbing,
(I Made Anom Santiana, S.Si,
M.Erg.)
NIP. 196409231999031001
LAMPIRAN 2
Nilai Product Moment df = 28 dan signifikansi 5%
The Level of Significance The Level of Significance
N N
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
36 0.329 0.424 900 0.065 0.086
37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
LAMPIRAN 3
Distribusi Nilai T tabel
d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005
1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 88 1.293 1.666 1.991 2.376 2.641
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 89 1.293 1.666 1.990 2.376 2.641
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 90 1.293 1.666 1.990 2.375 2.640
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 91 1.293 1.665 1.990 2.374 2.639
Dari "Table of Percentage Points of the t-Distribution." Biometrika, Vol. 32. (1941), p. 300. Reproduced by permission of the Biometrika Trustess.
LAMPIRAN 4
Kuisioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Faktor Penyebab Terjadinya Variation Order Pada Proyek
Konstruksi di Kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Perusahaan :
Jabatan :
Pengalaman :
Daftar Kuesioner
Mohon untuk memberikan tanda (x) pada setiap pernyataan yang Anda pilih
Keterangan :
STJ = Sangat Tidak Setuju (1)
TS = Tidak Setuju (2)
S = Setuju (3)
SS = Sangat Setuju (4)
Jawaban
No. Penyebab Variation Order
STJ TS S SS
Desain (X1)
(X1.1) Perubahan Desain
(X1.2) Desain yang tidak sempurna