ASUHAN KEPERAWATAN Mus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

R DENGAN DEMAM
HEMORHAGIC FEVER (DHF) DI RUANG RAWAT INAP LIMA
RS.MITRA PLUMBON

Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

OLEH :

MUSYAROFAH
NPM.421J0072

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA CIREBON
TAHUN 2020-2021
1. Pengkajian

Tanggal Pengambilan Data : 18 Feb 2022


MRS : 18 Feb 2022
Ruang : Ranap Lima
Reg : 284926

a. Identitas Pasien

Nama : An.R

Tempat / Tanggal Lahir : Cirebon, 15 April 2011

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Nama Ayah / Ibu : Karsono / Siti

Pekerjaan Ayah : Petani

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga ( IRT )

Alamat : Pejabon, kecamatan Sumber


kabupaten cirebon.
Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Biaya Ditanggung Oleh : BPJS


b. Alasan Masuk

Klien datang ke IGD tanggal 18 Januari 2022 jam 23.30 dengan

keluhan demam naik turun sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit,

mimisan satu jam sebelum dibawa ke rumah sakit, muntah 2 kali, dan

BAB susah.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu klien mengatakan demam sejak 4 hari yang lalu, ibu

mengatakan suhu tubuh naik turun, ibu klien mengatakan klien belum

buang air besar sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
klien mengatakan terasa pusing saat duduk dan berdiri, klien

mengatakan badan terasa letih,ibu klien mengatakan nafsu makan

menurun, minum kurang.

d. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan klien pernah di rawat pada umur 4 tahun

di RS. Sumber kasih dengan penyakit yang sama.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu klien mengatakan keluarga klien ada yang sedang

mengalami penyakit yang sama yaitu kakak klien, ibu mengatakan ibu

memiliki penyakit vertigo, dan tidak ada keluarga lainnya yang

memiliki penyakit hipertensi, DM, jantung dan penyakit lainnya.

f. GENOGRAM
Keterangan :

1. Laki – Laki

2.
Perempuan :

3. Klien :

4. Meinggal :

5. Serumah :

2. Riyawat Kehamilan dan Kelahiran

1) Prenatal

Ibu klien mengatakan saat hamil klien rutin melakukan

pemeriksaan kehamilan 1 x 1 bulan ke bidan. Ibu klien tidak ada

mengkonsumsi obat-obatan saat hamil.

2) Natal

Ibu klien melahirkan klien secara normal di RS. Sumber kasih,

usia kehamilan saat lahir 9 bulan 15 hari. Berat Badan 4 Kg,

Panjang Badan 47 cm.

3) Post Natal

Keadaan ibu saat pasca melahirkan tidak ada mengalami

perdarahan, ASI ibu dapat keluar dan banyak.

3. Riwayat Sosial

1) Yang mengasuh : klien tinggal di rumah bersama kakak, ibu, dan

bapaknya,kakaknya sayang dengan adiknya.


2) Hubungan dengan keluarga : saat di rumah sakit ibu dan ayah klien

selalu nemanin klien dan anggota keluarga yang lain bergantian

untuk menjaga klien seperti adik dari ibunya klien.

3) Hubungan dengan teman sebaya : baik

4) Pembawaan secara umum : pada saat komunikasi dengan perawat

klien tampak malu tapi klien sangat kooperatif dan mudah akrab.

5) Lingkungan rumah : Bersih, aman dan nyaman.


4. Kebutuhan Dasar

1) Makanan yang disukai / tidak disukai

Klien mengatakan suka makan ayam, ikan, nasi goreng, manga,

pisang, dan makanan yang tidak disukai klien nanas.

2) Pola Tidur

Klien mengatakan tidur siang hanya 4 jam semenjak sakit dan

tidur malam hanya 6 jam.

3) Mandi

Klien saat sehat rajin mandi,klien mandi 2 kali sehari tetapi

semenjak sakit klien tidak ada mandi atau hanya di lap dengan waslap

basah.

4) Aktivitas Bermain

Klien waktu sehat sering bermain dengan teman sebayanya, tapi

saat sakit sekarang klien tidak ada bermain.

5) Eliminasi

BAB : Klien belum ada BAB semenjak sakit ini.


BAK : buang air kecil klien lancar, frekuensi 4x sehari, bau

pesing,warna kuning, konsistensi cair dan tidak ada kesulitan dalam

BAK.

5. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4M6V5 = 15

BB / TB : 45 Kg / 130 Cm

Tanda : TD : 100/70 mmHg


Vital

N : 90x/m

P : 24 x/m

S : 36,5 ˚C

1) Kepala

• Rambut

I : Rambut klien tampak hitam, rambut klien berminyak

dan lepek, tidak ada ketombe, tidak ada kutu

P : Tidak ada terdapat udem dan pembengkakan pada

Kepala

• Mata

Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri dan kanan,

Pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak

ada gangguan penglihatan.

• Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen,

tidak ada gangguan pendengaran.

• Hidung

Bersih, bentuk simetris, tidak ada sekresi, tidak ada polip,

tidak ada gangguan penciuman.

• Mulut dan Gigi

Bersih, mukosa bibir kering, , gigi rapi, bibir simetris kiri

dan kanan, tidak ada kelainan.

2) Leher

Tidak ada terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tida ada

kelainan pada leher.

3) Thorak

• Paru – Paru

I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada

menggunakan otot bantu pernafasan.

P : Pergerakan dinding dada teratur, traktil fremitus

sama, tidak ada oedem

P : Sonor

A : Irama pernafasan vesikuler

• Jantung

I : simetris kiri dan kanan, Ictus cordis Terlihat, tidak ada

palpitasi

P : Ictus Cordis

P : Suara jantung vesikuler

A : Suara jantung terdengar S1 S2, lup dup


4) Abdomen

I : Perut klien tampak simetris, Tidak ada bekas operasi,

tidak ada lesi

A : Bising usus 12 x/menit


P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem atau masa,

pembesaran hepar tidak ada

P : Tympani

5) Punggung : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada

kelainan pada punggung

6) Esktremitas

Atas : CRT < 2 detik, Klien terpasang infus RL 30 tts/m

ditangan sebelah kiri.

Bawah : Klien tidak terpasang kateter

Kekuatan otot :

5555 5555

5555 5555

7) Genetalia
tampak bersih, tidak ada kelainan pada genetalia

8) Integument

warna kulit sawo matang, kulit ada bintik-bintik merah,

turgor kulit jelek.

6. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

1) Kemandian dan Bergaul


Klien sangat mandiri saat bermain, klien sudah mampu

mandi atau memakai pakaian sendiri dan berinteraksi dengan

keluarga secara baik.

2) Motorik Halus

Klien mampu membaca,menggambar dan belajar sendiri


3) Motorik Kasar

Klien mampu berjalan mundur dan melangkah, klien mampu

bermain aktif saat sehat dan tidak ada kendala saat berjalan

dan bermain.

4) Kognitif dan Bahasa

Klien mampu menjawab dengan benar dan berbahasa

Indonesia atau bahasa jawa dengan benar. Klien mampu

mengucapkan kata-kata lebih dari 2 kata atau mengucapkan

dengan baik.

7. Data Penunjang

 Laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 19 Februari 2022 Jam 00.02 wib

No Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal

1. HB 14.1 [g/dL] 14.0 – 17.5


2. Leukosit 4.34 [10^6/ 4.50 – 11.0
uL]
3. Eritrosit 5,36 Juta/U 4,50-5,90
l
4. Hematokrit 41,2 % 40,0 – 54.0
5. Trombosit 171 ribu 150-450
6. MCV 76,9 fL 80-96
7. MCH 26,3 Pg/mL 28-33
8. MCHC 34,2 g/dL 33-36
9. GDS 95.00 Mg/dL Bukan DM
<100
Belum pasti DM
: 100-199
Dm : >=200
10. MICROBILOGI (-)Negatif Real time Neg>40
SARS-CoV-2 PCR :Pos<40
Nucleic Acid Neg >40:Post
<40
Laboratorium tanggal 21 januari 2022 jam 00.52 WIB

Tabel 3.2

No Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal

1. HB 16,0 [g/dL] 14.0 – 17.5


2. Leukosit 3.34 [10^6/ 4.50 – 11.0
uL]
3. Eritrosit 6,24 Juta/U 4,50-5,90
l
4. Hematokrit 46,7 % 40,0 – 54.0
5. Trombosit 32 ribu 150-450
6. MCV 74,8 fL 80-96
7. MCH 25,6 Pg/mL 28-33
8. MCHC 34,2 g/dL 33-36
9. S.typhi IgM 2,0 Score
(Tubex TF) Non Reaktif Non reatif <=2
Grayzone : 3
Reaktif >=4

Laboratorium tanggal 22 januari 2022 jam 06.00

Tabel 3.3

Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal

HB 13,4 [g/dL] 14.0 – 17.5


Leukosit 4.32 [10^6/u 4.50 – 11.0
L]
Eritrosit 5,16 Juta/Ul 4,50-5,90
Hematokrit 38,1 % 40,0 – 54.0
Trombosit 27 ribu 150-450
MCV 73,8 fL 80-96
MCH 26,3 Pg/mL 28-33
MCHC 35,2 g/dL 33-36
S.typhi IgM (Anti IGG : Score
Dengue) Positif Non reatif <=2
IGM : Grayzone : 3
Positif Reaktif >=4
Laboratorium tanggal 13 januari 2022

Tabel 3.4

No Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal


1. HGB 13.7 [g/dL] 13.0 – 16.1
2. RBC 4.65 [10^6/uL] 4.5 – 5.5
3. HCT 40.4 [%] 40.0 – 48.0
4. WBC 4.67 [10^3/uL] 5.0 – 10.0
5. PLT 23* [10^3/uL] 150 – 400

8. Data Pengobatan
a.Pengobatan Oral
- Zinc 10ml-0-0
b.Pengobatan Injeksi
- Infus Rl 30tpm
- Paracetamo 800mg/8jam
- Ranitidine 30mg/12jam
- Omeprazole 30mg/24jam
- Ceftriaxon 1gr/12jam
- Asamtranexamat 300mg Extra

9 Data Fokus
a. Data Subjektif
1) Ibu klien mengatakan klien kurang minum
2) Ibu klien mengatakan klien letih
3) Ibu klien mengatakan suhu tubuh klien turun naik
4) Ibu klien mengatakan nafsu makan klien menurun
5) Ibu klien mengatakan pusing saat berdiri dan duduk
6) Ibu klien mengatakan klien tadi siang muntah
7) Ibu klien mengatakan klien sudah 3 hari tidak BAB
8) Ibu klien mengatakan kurang pengatuhuan tengtang
penyakitnya
9) Ibu tampak mengatakan kurang informasi tentang penyakit anaknya
10) Ibu klien mengatakan trombosit anaknya menurun 11) Ibu Klien
mengatakan lemah.
b.Data Objektif

1) Klien tampak letih

2) Klien tampak ada bintik-bintik merah di tangan klien, pada tangan ( + )


TD : 100/70 P : 24 x/m

N : 90 x/m S: 36,5 ˚C

- Input : 1170 cc

- Output : urine : 1300 cc

- IWL : 38 x 10 x 7 / 2 jam = 110,8 cc

- Balance Cairan : - 240,8 cc

3) Klien tampak tidak nafsu makan

4) Klien hanya menghabiskan 3 sendok dari porsi yang diberikan


5) Mukosa bibir klien tampak pucat

6) Ibu klien tampak bingung

7) Ibu klien tampak sering bertanya tentang penyakit anaknya

8) Trombosit : 27* [10^3/uL]


10. ANALISA DATA

Tabel 3.5

No Data Masalah Etiologi


1. DS : Ibu klien mengatakan klien Hipovolemia Peningkatan
- kurang minum permeabilitas
kapiler
Ibu klien mengatakan klien
- letih
Ibu klien mengatakan
- klien tadi siang muntah 2x
Ibu klien mengatakan suhu
- tubuh klien turun naik

DO : Klien tampak letih


- Klien tampak ada bintik-
- bintik merah di tangan klien
TD : 100/70 P : 24 x/m
- N : 64 x/m S: 36,5 ˚C
Pteke pada tangan ( + )
- Input : 1170 cc
Output : urine : 1300 cc
IWL : 38 x 10 x 7 / 2 jam =
110,8 cc
Balance Cairan : - 240,8 cc

2. DS : Defisit Psikologis
- Ibu klien mengatakan nafsu Nutrisi (keengganan
untuk makan)
makan klien berkurang.
- Klien mengatakan pusing saat
berdiri dan duduk
- Ibu klien mengatakan klien

tadi siang muntah


- Ibu klien mengatakan klien
sudah 3 hari tidak BAB DO :
- Klien tampak tidak nafsu
makan
- Klien hanya menghabiskan 3
sendok dari porsi
yang
diberikan
- Mukosa bibir klien tampak
pucat
- TD : 100/70 mmHg N : 90
x/m P
: 24 x/m S :
36,5 °C
BB : 38 Kg TB : 1 cm
IMT : BB / TB²
38 / (144)² = 18,3
3. DS : Defisit Gangguan fungsi
- Pengetahuan kognitif
Ibu klien mengatakan kurang
pengatuhuan tengtang

- penyakitnya
Ibu tampak mengatakan
kurang informasi tentang

DO : penyakit anaknya

-
- Ibu klien tampak bingung
Ibu klien tampak sering
bertanya tentang penyakit
anaknya
DS : Resiko Gangguan
- Ibu klien mengatakan Perdarahan Koagulasi

trombosit klien menurun (penurunan


- Pasien mengatakan lemas trombosit)

DO :
- Trombosit klien 27*
[10^3/uL]
- Pasien tampak lemah
11. Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan ( Hipovolemia ) berhubungan dengan

peningkatan permeabilitas kapiler ditandai dengan mukosa bibir kering

b. Defisit Nutrisi berhubungan dengan psikologis (keengganan untuk

makan) makanan ditandai dengan berat badan menurun

c. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif

sditandai dengan kurang informasi

d. Resiko Perdarahan berhubungan dengan gangguaan koagulasi (penurunan

trombosit) ditandai dengan trombositopenia.


1.2 Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


1. Hipovolemia berhubungan dengan Setelah dilakukan  Manajemen hipovolemia Observasi
Peningkatan permeabilitas kapiler tindakan keperawatan 3 x 24 :
ditandai dengan mukosa bibir
kering jam diharapkan hipovolemia - Periksa tanda dan gejala hipovolemik
membaik. ( tekanan darah menurun, membrane
Kriteria Hasil : mukosa
Status Cairan kering, hematocrit meningkat )
• Turgor kulit - Monitor intake dan output cairan
• Perasaan lemah Terapeutik :
• Intake cairan membaik - Berikan asupan cairan oral Edukasi :
• Suhu tubuh - Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis ( misalnya : RL )
 Pemantauan cairan
Observasi :
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium Terapeutik :
- Berikan cairan intravena
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian diuretik

2. Defisit Nutrisi berhubungan Setelah dilakuan tindakan  Manajemen nutrisi Observasi


dengan psikologis keperawatan 3 x 24 jam diharapkan :
(keengganan untuk makan)
ditandai dengan berat badan ketidakseimbangan nutrisi kurang - Identifikasi alergi
menurun dari kebutuhan tubuh terpenuhi. - Identifikasi makanan yang disukai
Kriteria Hasil : Terapeutik :
Status Nutrisi - Berikan makanan tinggi
• Porsi makanan yang dihabiskan serat untuk mencegah konstipasi
sedang Edukasi :
• Frekuensi makan - Anjurkan posisi duduk jika
mampu
• Nafsu makan cukup membaik Kolaborasi :
• Mermban mukosa sedang - kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan
 Pemantauan nutrisi Observasi
:
- Identifikasi kelainan pada kulit
- Identintifikasi kelainan eliminasi
- Monitor mual dan muntah
Terapeutik :
- Timbang berat badan Edukasi :
- Jelaskan tujuan prosedur
pemantauan Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi

3. Defisit Pengetahuan berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Edukasi Kesehatan


dengan fungsi kognitif ditandai keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi :
dengan kurang informasi deficit pengetahuan meningkat. - Identifikasi kesiapan dan
Kriteria Hasil : kemampuan menerima informasi
Tingkat Pengetahuan - Identifikasi faktor-faktor yang
- Kemampuan menjelaskan dapat meningkatkan dan
pengetahuan tentang suatu menurunkan motivasi
topik meningkat perilaku hidup bersih dan
- Pertanyaan tentang masal;ah sehat Terapeutik :
yang dihadapi meningkat
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup sehat
4. Resiko Perdarahan berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Mencegahan Perdarahan
dengan gangguaan koagulasi keperawatan 1 x 24 jam diharapkan
(penurunan trombosit) ditandai Observasi :
dengan trombositopenia tingkat perdarahan menurun .
- Monitor tanda dan gejala
Kriteria Hasil : perdarahan
Tingkat Perdarahan
 Kelembapan membran - Monitor nilai hematokrit /
mukosa hemoglobin sebelum dan sesudah

 Suhu tubuh meningkat kehilangan darah Terapeutik :


- Pertahankan bedrest selama
 Hematokrit membaik
perdarahan Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan meningkatkan asupan
untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika perlu

13. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tabel 3.7 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
NO HARI / TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Sabtu / 19 Feb2022 Hipovolemia 08.00  Memanajemen Jam : 13.00
berhubungan hypovolemia S:
dengan Observasi :
Peningkatan • Ibu klien mengatakan klien
1.
permeabilitas kurang minum
Memperiksa tanda dan
kapiler ditandai
dengan mukosa gejala hipovolemik • Ibu klien mengatakan klien letih
bibir kering ( tekanan darah 100/70 • Ibu klien mengatakan klien tadi

mmHg, membran mukosa siang muntah

bibir klien kering, bibir • Ibu klien mengatakan suhu tubuh


pecah-pecah, lidah klien klien turun naik O :
putih,hematocrit • Klien tampak letih
meningkat, dari hasil • Klien tampak ada bintik-bintik
laboratorium klien merah di tangan klien, Pteke pada
hematokrit klien tidak tangan ( + )

meningkat 41.2 [%] ) • TD : 100/70 P : 24 x/m


2.
Memonitor intake dan
output cairan
Intake: 1170 cc N : 64 x/m S: 36,5 ˚C
Output : urine : 1300 cc Intake : 1170 cc
Output : urine : 1300 cc
Terapeutik :
IWL : 38 x 10 x 7 / 2 jam =
3. Memberikan asupan cairan
110,8 cc
oral, sebanyak 4 gelas dari
Balance Cairan : - 20,8 cc
jam 08.00-14.00, 1200 cc
A : Hipovolekimi
Edukasi :
P : Intervensi dilanjutkan
4. Menganjurkan
• Memanajemen hipovolemia no
memperbanyak asupan
1,2,3, dan 5
cairan oral, dengan cara
• Memantau cairan no 2,3 dan 4
memberi tahu kepada
keluarga atau klien untuk
memperbanyak minum
sesuai kebutuhan tubuh
sekitar 2400 cc / 24 jam

Kolaborasi :
5. Memantau pemberian
cairan IV isotonis ( RL 30
tts/m )
 Memantauan cairan Observasi
:
1. Memonitor berat badan
(BB sebelum sakit 45 Kg)
2. Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium (
hematokrit 41.2 [%] )
Terapeutik :
3. Berikan asupan cairan oral
sebanyak 4 gelas dari jam
08.00-14.00, 1200 cc
4. Memberikan cairan
intravena ( RL 30 tts/m )
Kolaborasi :
5. Melakukan Kolaborasi
pemberian diuretic tidak
dilakukan, karena tidak
sesuai dengan kondisi
klien. Klien urine nya
lancar tidak memakai
kateter.

2. Sabtu/ 19 Feb 2022 Defisit Nutrisi 10.00  Manajemen nutrisi Observasi S:


berhubungan : 
dengan 1. Mengidentifikasi alergi, Ibu klien mengatakan nafsu
psikologis klien tidak ada alergi makan klien menurun.

(keengganan terhadap obat maupun Klien mengatakan pusing saat
untuk makan) makanan. berdiri dan duduk

ditandai dengan 2. Mengidentifikasi makanan Ibu klien mengatakan klien tadi
berat badan yang disukai, makanan siang muntah
menurun yang disukai klien. 
Makanan yang disukai Ibu klien mengatakan klien sudah
klien ayam, ikan, nasi 3 hari tidak BAB
goring, mangga, pisang dan O :
makanan yang tidak 
disukai klien nenas. Klien tampak tidak nafsu makan
 Klien hanya menghabiskan 3
sendok dari porsi yang diberikan
Mukosa bibir klien tampak
 pucat
 TD : 100/70 mmHg
Terapeutik : N : 64 x/m
3. Memberikan makanan P : 24 x/m
tinggi serat untuk S : 36,5 ˚C
mencegah konstipasi BB : 38 Kg TB : 1 cm IMT :
( pepaya ) BB / TB²

Edukasi : 38 / (1)² = 18,3


4. Menganjurkan posisi A : Defisit nutrisi
duduk jika mampu, agar P : Intervensi dilanjutkan
klien tidak merasa letih dan
• Memanajemen Nutrisi no 3,4
lemah.
dan 5

Kolaborasi : • Pemantauan Nutrisi NO 1,2,3


dan 4
5. Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
 Memantau nutrisi Obdervasi
:
1. Mengidentifikasi kelainan
pada kulit, ( pada kulit
klien terdapat bintik-bintik
merah di tangan klien ).
2. Mengidentintifikasi
kelainan eliminasi, BAK
klien lancar, sedangkan
BAB klien susah
3. Memonitor mual dan
muntah ( klien merasakan
mual dan muntah )

Terapeutik :
4. Menimbang berat badan,
berat badan klien 42 kg

Edukasi :
5. Menjelaskan tujuan
prosedur pemantauan (ibu
tujuan pemantauan nutrisi
agar nutrisi klien
terpenuhi)

3. Sabtu/ 19 Feb 2022 Defisit 12.00  Edukasi Kesehatan S :


pengetahuan
berhubungan
Observasi :  Ibu klien mengatakan
dengan 1. Mengidentifikasi faktor- kurang pengatuhuan
gangguan faktor yang dapat tengtang penyakitnya
fungsi kognitif
ditandai dengan meningkatkan dan  Ibu mengatakan kurang
kurang menurunkan motivasi informasi tentang penyakit
informasi perilaku hidup bersih dan anaknya
sehat ( yang dapat
O:
meningkatkan hidup bersih
dan sehat dengan cara Ibu klien tampak bingung Ibu

mencuci tangan setiap klien tampak sering bertanya
sebelum atau sesudah 
tentang penyakit anaknya
melakukan aktivitas,
membersihkan rumah. TD : 100/70 mmHg

N : 64 x/m
P : 24 x/m
Yang dapat menurunkan S : 36,5 ˚
motivasi prilaku hidup A : Masalah defisit Pengetahuan belum
bersih dan sehat yaitu teratasi
kurangnya partisipasi P : Intervensi dilanjutkan
keluarga dalam  Edukasi Kesehatan
membersihkan lingkungan
rungan dan keluarga tidak
mengajarkan hidup bersih dan
sehat kepada anak )
Terapeutik :
2. Memberikan kesempatan
bertanya ( keluarga klien
menanyakan bagaimana
cara menaikan trombosit
anaknya yang turun )
Edukasi :
3. Menjelaskan faktor risiko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan ( faktor yang
dapat mempengaruhi
kesehatatan yaitu
lingkungan, bak mandi,
genangan air jernih banyak
jentik-jentik nyamuk yang
mengakinatkan demam
berdarah )
4. Mengajarkan perilaku
hidup sehat ( mengajarkan
cara cuci tangan yang
benar, dan membuang
sampah pada tempatnya )

Minggu 20 feb 2022 Resiko 08.00  Mencegahan Perdarahan Jam 13.00


Perdarahan S:
berhubungan Observasi :
dengan • Ibu klien mengatakan trombosit
1. Memonitor tanda dan
gangguaan anaknya menurun
koagulasi gejala perdarahan
(penurunan • Pasien mengatakan lemah
(perdarahan pada hidung /
O::
mimisan, muntah terus
trombosit) menerus) • Trombosit klien 19* [10^3/uL]
ditandai dengan 2. Memonitor nilai hematokrit • Pasien tampak lemah
trombositopenia
2.95 [10^3/uL] Terapeutik A : Resiko Perdarahan

: P : Intervensi dilanjutkan

3. Mempertahankan bedrest  Mencegahan perdarahan 1, 2, 3


dan
selama perdarahan Edukasi
:
4. Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan ( tanda
gejala perdarahan yaitu
mimisan, mual muntah,
feses berwarna hitam,
kesemutan ditangan atau
kaki )
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan untuk
menghindari konstipasi
( banyak mengkonsumsi
pepeaya
agar tidak terjadi konstipasi

Kolaborasi :
6. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
(tidak ada diberikan obat)

5. Minggu 22 Feb 2022 Hipovolemia 08.00  Memanajemen Jam 13.00


berhubungan S:
hipovolemia Observasi :
dengan
Peningkatan 1. Memperiksa tanda dan gejala • Ibu klien mengatakan klien sudah
permeabilitas hipovolemik ( mau minum
kapiler ditandai
dengan mukosa tekanan darah menurun • Ibu klien mengatakan klien tidak
bibir kering 100/70 mmHg, membran ada merasa letih atau lemah lagi
mukosa • Ibu klien mengatakan klien siang
klien masih kering, bibir tidak ada muntah
pecah-pecah, lidah klien
• Ibu klien mengatakan suhu tubuh
putih, hematokrit
meningkat, dari hasil klien masih turun naik
laboratorium klien O :
hematokrit klien tidak • Klien tampak sudah segar
meningkat 42,4 [%] ) • Bintik-bintik merah di tangan
2. Memonitor intake dan klien sudah berkuran
output cairan Intake: oral : • TD : 100/70 P : 30 x/m
1200 Output : urine : 100 N : 83 x/m S : 35,0 ˚C
cc Terapeutik : • Pteke pada tangan ( + ) Input :
3. Memberikan asupan cairan 1200 cc
oral, sebanyak 4 gelas dari Output : urine : 100 cc
jam 08.00-14.00, 1200 cc IWL : 38 x 10 x 7 / 2 jam =
Edukasi : 110,8 cc
4. Mengingatkan Balance Cairan : - 310,8
kembali kepada A : Hipovolemik teratasi sebagian
keluarga dan klien untuk P : Intervensi dilanjutkan
memperbanyak  Memanajemen Hipovolekimia no
minum sesuai kebutuhan 1,2,3, dan 5
tubuh sekitar 2400 cc / 24
Jam
Kolaborasi :
5. Memantau pemberian cairan
IV isotonis ( RL 30 tts/m )
 Memantau cairan Observasi
:
1. Memonitor berat badan
( BB 38 Kg )
2. Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium (
hematokrit 42,4 [%] )
Terapeutik :
3. Berikan asupan cairan oral
sebanyak 4 gelas dari jam
08.00-14.00, 1200 cc
4. Memberikan cairan
intravena ( RL 30 tts/m )
Kolaborasi :
Melakukan Kolaborasi
pemberian diuretic tidak
dilakukan, karena tidak
sesuai dengan kondisi
klien. Klien urine nya
lancar tidak memakai
kateter.

5. Minggu 20 Feb 2022 Defisit Nutrisi 10.00  Manajemen nutrisi Observasi S: Ibu klien mengatakan nafsu
berhubungan :  makan klien sudah mulai enak.
dengan 1 dan 2 sudah dilakukan Klien mengatakan pusing saat
prikologis pada hari pertama Terapeutik : berdiri dan duduk sudah

(keengganan 3. Memberikan makanan tinggi berkurang
untuk makan) serat untuk mencegah Ibu klien mengatakan klien
ditandai dengan konstipasi ( papaya, sayur tidak ada muntah
berat badan 
bayam ) Eduakasi: Ibu klien mengatakan klien sudah
menurun
4. Menganjurkan posisi ada BAB satu kali
duduk jika mampu, agar klien 
tidak merasa letih dan
Klien tampak nafsu makan
O:


lemah. mulai membaik
• Klien hanya menghabiskan ½
Kolaborasi:
dari porsi yang diberikan
5. Melakukan kolaborasi
• Mukosa bibir klien tampak pucat
dengan ahli gizi untuk
• TD : 100/70 mmHg
menentukan jumlah kalori
N : 84 x/m
dan jenis nutrien yang
P : 30 x/m
dibutuhkan
• S : 35 ˚C
 Memantau nutrisi Observasi:
A : Defisit nutrisi teratasi sebagian
1. Mengidentifikasi kelainan P : Intervensi dilanjutkan
pada kulit, ( pada kulit
• Memanajemen Nutrisi
klien tbintik-bintik merah • Pemantauan Tanda Vital
di tangan klien sudah
berkurang ).
2. Mengidentintifikasi
kelainan eliminasi, BAK
klien lancar, sedangkan
BAB klien sudah ada 1
kali.
3. Memonitor mual dan
muntah ( klien sudah tidak
merasakan mual dan
muntah )
Terapeutik :
4. Menimbang berat badan, berat
badan 45 kg

6. Mingu 20 Feb 2022 Defisit 12.00  Edukasi Kesehatan S :


Pengetahuan Observasi :  Ibu klien mengatakan
berhubungan
1. Mengulang kembali kurang pengatuhuan tentang
dengan
gangguan Mengidentifikasi faktor-  penyakitnya
fungsi kognitif faktor yang dapat
ditandai dengan  Ibu mengatakan kurang
kurang meningkatkan dan informasi tentang penyakit
informasi menurunkan motivasi anaknya
perilaku hidup bersih dan O :
sehat ( yang dapat Ibu klien tampak bingung

meningkatkan hidup bersih Ibu klien tampak sering bertanya
dan sehat dengan cara 
mencuci tangan setiap tentang penyakit anaknya
sebelum atau sesudah  TD : 100/70 mmHg
melakukan aktivitas, N : 64 x/m
membersihkan rumah. Yang P : 24 x/m
dapat menurunkan motivasi S : 36,5 ˚C
prilaku hidup bersih dan sehat A : Defisit Pengetahuan teratasi
yaitu kurangnya partisipasi sebagian
keluarga dalam membersihkan P : Intervensi dilanjutkan
lingkungan rungan dan  Edukasi kesehatan
keluarga tidak mengajarkan
hidup bersih dan sehat kepada
anak ) Terapeutik :
2. Memberikan kesempatan
bertanya ( dan keluarga
klien menanyakan kenapa
trombosit anaknya masih
turun, bagaimana cara
mengatasinya )
Edukasi :
3. Menjelaskan kembali
faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
( faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatatan
yaitu lingkungan, bak
mandi, genangan air jernih
banyak jentik-jentik
nyamuk yang
mengakinatkan demam
berdarah )
4. Mengajarkan perilaku
hidup sehat ( mengajarkan
kembali cara cuci tangan
yang benar, dan membuang
sampah pada tempatnya )
Minggu 20 Feb 2022 Resiko 08.00  Mencegahan Perdarahan Jam 13.00
Perdarahan S:
berhubungan Observasi :
dengan • Ibu klien mengatakan trombosit
1. Memonitor tanda dan gejala
gangguaan anaknya menurun
koagulasi perdarahan
(penurunan • Pasien mengatakan lemah
(perdarahan pada
trombosit) O::
ditandai dengan hidung / mimisan,
trombositopenia muntah terus menerus) • Trombosit klien 12* [10^3/uL]
2. Memonitor nilai hematokrit • Pasien tampak lemah
2.95 [10^3/uL] Terapeutik : A : Resiko Perdarahan

3. Mempertahankan bedrest P : Intervensi dilanjutkan

selama perdarahan Edukasi :  Mencegahan perdarahan 1 dan 2


4. Menjelaskan tanda dan gejala
perdarahan ( tanda gejala
perdarahan yaitu mimisan,
mual muntah, feses berwarna
hitam,
kesemutan ditangan atau
kaki )
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi ( banyak
mengkonsumsi pepeaya
agar tidak terjadi konstipasi
)
Kolaborasi :
6. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol perdarahan,
jika perlu ( tidak ada
diberikan obat)

7. Senin 21 Feb 2022 Hipovolemia 08.00  Memanajemen Jam 13.00


berhubungan S:
hipovolemia Observasi :
dengan
Peningkatan 1. Memperiksa tanda dan • Ibu klien mengatakan klien sudah
permeabilitas gejala hipovolemik ( sering minum
• Ibu klien mengatakan sudah tidak
kapiler ditandai tekanan darah menurun merasa letih lagi
dengan mukosa 100/70 mmHg, membran • Ibu klien mengatakan klien tidak
bibir kering mukosa bibir klien sudah lemab, ada muntah
bibir tidak pecah- pecah, lidah • Ibu klien mengatakan suhu tubuh
klien putih, hematokrit klien masih turun naik O :
meningkat, dari hasil • Klien tampak segar
laboratorium klien • Bintik-bintik merah di tangan
hematokrit klien tidak klien sudah tidak ada lagi
meningkat 40.4 [%] ) • TD : 110/80 P : 28 x/m
2. Memonitor intake dan N : 70 x/m S: 35,5 ˚C
output cairan Intake: 1850 Input : 1850 cc
cc Output : urine : 1350 cc
Output : urine : 1350 cc IWL : 38 x 10 x 7 / 2 jam =
Terapeutik : 110,8 cc
3. Memberikan asupan cairan Balance Cairan : + 389,2
oral, sebanyak 4 gelas dari A : Masalah Hipovolemik teratasi
jam 08.00-14.00, 1200 cc P : Intervensi dihentikan
Kolaborasi :
4. Memantau pemberian
cairan IV isotonis ( RL 30
tts/m )
 Memantau cairan
Observasi :
1. Memonitor berat badan
( BB 45 Kg
2. Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium (
hematokrit 40.4 [%] )
Terapeutik :
3. Berikan asupan cairan oral
sebanyak 8-9 gelas 1880 cc
dalam 2 jam
4. Memberikan cairan
intravena ( RL 30 tts/m )

8. Senin 21 Feb 2022 Defisit 10.00  Manajemen nutrisi S: Ibu klien mengatakan nafsu
Nutrisi makan klien membaik
berhubungan Terapeutik :
dengan
4. Memberikan makanan
psikologis
(keengganan tinggi serat untuk  Klien mengatakan tidak ada
untuk makan) mencegah konstipasi merasa pusing saat berdiri dan
ditandai ( papaya, sayur bayam ) duduk
dengan
penurunan
Kolaborasi :  Ibu klien mengatakan klien sudah
berat badan 6. Melakukan kolaborasi ada BAB
dengan ahli gizi untuk O :
menentukan jumlah kalori
 Klien tampak menghabiskan
dan jenis nutrien yang makan nya
dibutuhkan Mukosa bibir klien tampak

 Memantau nutrisi Observasi lembab
: TD : 110/80 mmHg

1. Mengidentifikasi kelainan N : 70 x/m
pada kulit, ( pada kulit P : 28 x/m
klien tbintik-bintik merah S : 35,5 ˚C

di tangan klien sudah tidak A : defisit nutrisi teratasi
ada lagi ). P : Intervensi dihentikan
5. Mengidentintifikasi kelainan
eliminasi, BAK klien lancar,
sedangkan
BAB klien sudah mulai
lancar
6. Memonitor mual dan
muntah (klien sudah tidak
ada mual dan muntah lagi )
Terapeutik :
7. Menimbang berat badan,
berat badan klien 45 kg

9. Senin 21 Feb 2022 Deficit 12.00  Edukasi Kesehatan S:


pengetahuan Sudah mengasih tahu kepada
berhubungan  Ibu klien mengatakan sudah tau
keluarga tentang faktor yang
dengan tengtang penyakit anaknya
mempengaruhi hidup bersih dan
gangguan sehat, dan cara meningkatkan  Ibu mengatakan tau informasi
fungsi kognitif hidup bersih dan sehat
ditandai dengan tentang penyakit anaknya
kurang O:
informasi
Ibu klien tampak sudah

tidak bingung lagi TD :
110/80 mmHg

N : 70 x/m
P : 28 x/m
S : 35,5 ˚C
A : defisit Pengetahuan teratasi
P : Intervensi dihentikan
Sabtu 19 Feb 2022 Resiko 08.00  Mencegahan Perdarahan Jam 13.00
Perdarahan S:
berhubungan Observasi :
dengan • Ibu klien mengatakan trombosit
1. Memonitor tanda dan
gangguaan anaknya sudah mulai meningkat
koagulasi gejala perdarahan
(penurunan • Pasien mengatakan tidak terasa
(perdarahan pada
trombosit) lemah lagi O : :
ditandai dengan hidung / mimisan,
trombositopenia muntah terus menerus) • Trombosit klien 23* [10^3/uL]
2. Memonitor nilai hematokrit • Pasien tampak segar
2.95 [10^3/uL]
A : Resiko Perdarahan teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai