Topik 1 - Ruang Kolaborasi - Rahma Depi (Tugas Kelompok)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 1 RUANG KOLABORASI

TUGAS KELOMPOK
“Perancangan dan Pengembangan Kurikulum”

BAHASA INDONESIA ROMBEL 001

Oleh :
Mutia Yuni May Reski
Mutiara Pardini Ningrum
Nomny Wintia Maimi Thamrin
Olivia Fitragisyela
Putri Hasa Sagita
Rahma Depi

Dosen Pengampu :
Dr. Amir Amril, M.Pd.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
Setelah kalian mengamati dan memahami penjelasan pada video tersebut, diskusikan
dengan teman kalian dalam kelompok. Adapun pembahasan masing-masing kelompok
adalah sebagai berikut :

Kelompok 1 : Jelaskan secara rinci tentang prinsip relevansi dan contoh implementasinya
dalam pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah

Kelompok 2 : Jelaskan secara rinci tentang prinsip fleksibilitas dan contoh


implementasinya dalam pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah
satu sekolah

Kelompok 3 : Jelaskan secara rinci tentang prinsip berkelanjutan dan contoh


implementasinya dalam pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah
satu sekolah

Kelompok 4 : Jelaskan secara rinci tentang prinsip efektif dan contoh implementasinya
dalam pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah

Kelompok 5 : Jelaskan secara rinci tentang prinsip efisien dan contoh implementasinya
dalam pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah

Diskusi dilakukan dalam forum learning management system (LMS) atau


perangkat tools lain yang telah disediakan. Hasil diskusi selanjutnya dituangkan dalam
bentuk mind map atau PPT.
Kelompok 4 : Jelaskan secara rinci tentang prinsip efektif dan contoh implementasinya
dalam pembelajaran. Rumuskanlah prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah

Prinsip Efektif dan Contoh Implementasinya dalam Pembelajaran

1. Prinsip Efektivitas
Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang
dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau
diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar
guru dan efektivitas belajar siswa. Dalam aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif dalam
mengajar bahan ajar atau program, maka itu menjadi bahan dalam mengembangkan
kurikulum di masa depan, yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop dan lain-lain. Sedangkan
pada aspek efektivitas belajar siswa, perlu dikembangkan kurikulum yang terkait
dengan metodologi pembelajaran sehingga apa yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan
metode yang relevan dengan materi atau materi pembelajaran (Prasetyo, 2020). Sedangkan prinsip
khusus, sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata mencakup lima hal yaitu prinsip penentuan tujuan
pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat
pengajaran, serta berkenaan dengan penilaian.
Contoh implementasi prinsip efektifitas dalam pengembangan kurikulum:
Walaupun prinsip kurikulum itu mudah, sederhana, dan murah, keberhasilannya harus diperhatikan
secara kuantitas dan kualitas karena pengembangan kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan
penjabaran dari perencanaan pendidikan. Misal, keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan dan sumber
keterbacaan, harus digunakan secara tepat guna oleh siswa dalam rangka pembelajaran, yang kesemuanya
demi untuk meningkatkan efektivitas atau keberhasilan siswa.
2. Pembelajaran yang Efektif bagi Siswa SMP
Beberapa ahli pembelajaran mengemukakan pandangannya yang hampir sama
tentang pembelajaran efektif. Misalnya Yusuf Hadi Miarso memandang bahwa
pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menghasilkan belajar yang
bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat.
Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dua hal penting, yaitu terjadinya
belajar pada siswa dan apa yang dilakukan oleh guru untuk mengajar siswanya (Fitriyani, 2019). Menurut
Wotruba dan Wright berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian, mengidentifikasi tujuh indikator yang
dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif, antara lain:
a. Pengorganisasian materi yang baik
b. Komunikasi yang efektif
c. Penguasaan dan Antusiasme terhadap materi pelajaran
d. Sikap Positif terhadap siswa
e. Pemberian Nilai yang Adil
f. Keluwesan dalam Pendekatan Pembelajaran
g. Hasil Belajar Siswa yang baik
3. Kontribusi Kurikulum dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Efektif
Keberhasilan dalam proses pembelajaran di dalam kelas memang tidak semata tergantung kepada
guru, tetapi melibatkan banyak faktor, diantaranya keaktifan siswa, tersedianya fasilitas
belajar,kenyamanan dan keamanan ruangan kelas dan beberapa faktor lainnya, kendati memang
keberadaan guru merupakan faktor penentu utama dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif.
Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan
antara lain ialah melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan
motivasi siswa, memberikan pelayanan individu siswa, menyiapkan dan menggunakan berbagai media
dalam pembelajaran. Dalam hal ini akan diuraikan beberapa suasana yang efektif dalam pelaksanaan
proses pembelajaran:
a. Suasana belajar yang menyenangkan
Suasana belajar yang menyenangkan membuat pembelajaran akan berjalan efektif, apabila
suasana pembelajaran tersebut menyenangkan, peserta didik akan lebih rileks, bebas dari
tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian
peserta didik tercurah, lingkungan belajaryang menarik (misalnya keadaan kelas terang, pengaturan
tempat duduk leluasa untuk peserta didik bergerak), bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi
tinggi. Suasana pembelajaran yang menyenagkan menghindarkan pembelajaran yang tidak efektif,
karena peserta didik tidak tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak
berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan,suasana pembelajaran monoton,
pembelajaran tidak menarik siswa.
b. Suasana bebas
Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam berbicara dan
atau berpendapat sesuai dengan tujuan dari proses pembelajaran, sehingga dengan hal
tersebut siswa tidak akan merasakan tekananan, adanya rasa takut, malu dan lainnya terhadap guru
maupun sesama peserta didik.
c. Pemilihan media pengajaran dan metode yang sesuai
Guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan materi yang akan
di sajikan, dituntut mampu menggunakan metode mengajar secara stimulan untuk menghidupkansuasana
pengajaran dengan baik.
Relavansi di Sekolah:
Implementasi pengembangan prinsip efektifitas di SMPN 2 Padang yaitu terbukti dengan banyaknya
prestasi yang di raih siswa SMPN 2 Padang.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi prinsip pengembangan
kurikulum pendidikan di SMPN 2 Padang sudah sesuai dengan prinsip pengembangan yaitu
prinsip relevansi, fleksibiltas, efisiensi, efektifitas dan kontinuitas. Hal ini terlihat dari
pendidikan yang sudah menerapkan teknologi terbaru pada setiap ruang kelas, pembinaan akhlak oleh
semua guru karyawan dan kepala sekolah, program-program afektif sangat terencana dengan diadakannya
dan banyakmya prestasi yang diperoleh oleh siswa SMPN 2 Padang.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriyani, A. 2019. Implementasi pembelajaran yang efektif bagi siswa madrasah
ibtidaiyah. Ar-Riayah: Jurnal Pendidikan Dasar. 3(1):2580 3611
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JPD/article/view/624.
https://www.researchgate.net/publication/340767890_MPLEMENTASI_PRINSIP-
PRINSIP_PENGEMBANGAN_KURIKULUM_PADA_PENDIDIKAN_ISMUBA_DI_SD_
MUHAMMADIYAH.
Prasetyo, A.R. 2020. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan kurikulum. PALAPA: Jurnal
Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan. 8(1):42-55
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa/article/view/692.

Anda mungkin juga menyukai