Clinical Pathway Gerd

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


KLINIK BERKAH BELOPA

GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE


1. Pengertian (Definisi) Suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks
kandungan lambung ke dalam esofagus, dengan
berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan
esofagus, faring, laring dan saluran nafas
2. anamnesis Rasa nyeri/tidak enak diulu hati, Rasa nyeri ini
biasanya di deskripsikan sebagai rasa panas di dada
yang terjadi setelah makan ( postprandial heart
burn), rasa terbakar/panas menjalar ke atas sampai
tenggorok atau mulut 1-2 jam setelah makan atau
setelah mengangkat berat atau posisi membungkuk.
Rasa nyeri/panas ini kadang-kadang bercampur
dengan gejala disfagia (kesulitan menelan
makanan), mual atau regurgitasi dan rasa pahit di
lidah. dinofagia (rasa sakit pada saat menelan
makanan) bias timbul jika sudah terjadi ulserasi
esophagus yang berat.
3. Pemeriksaan Fisik Nyeri tekan pada daerah epigastrium, keadaan
laring yang dicurigai teriritasi asam seperti hipertrofi
komissura posterior, globus faringeus, nodul pita
suara, laringospasme, stenosis subglotik dan
karsinoma laring.untuk melihat gejala LPR pada
laring dan pita suara perlu pemeriksaan
faringoskopi. gejala paling bermakna seperti adanya
eritema, edema dan hipertrofi komissura posterior.
4. diagnosis Gastroesophageal reflux disease
5. diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
biologis (Infeksi)
6. pemeriksaan Merupakan pemeriksaan utama untuk
Penunjang mendiagnosis LPR. Biasanya yang digunakan adalah
laringoskop fleksibel karena lebih sensitif dan
mudah dikerjakan di poliklinik dibandingkan
laringoskop rigid.
a. Pemeriksaan Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi tidak dilakukan
secara rutin sebagai pemeriksaan awal pada
pasien suspek PRGE dengan manifestasi
penyakit otolaringologi dan tidak merupakan
prasyarat untuk memulai terapi medic.
b. Pemeriksaan Laringoskopi langsung
Pemeriksaan ini memerlukan anestesi
umum dan dilakukan diruangan operasi.
Dapat melihat secara langsung struktur
laring dan jaringan sekitarnya serta dapat
dilakukan tindakan biopsi
7. Terapi Meliputi medikamentosa dengan obat-obatan anti
refluks, perubahan gaya hidup dengan modifikasi
diet serta secara bedah dengan operasi funduplikasi.
a) Modifikasi diet dan gaya hidup
b) Medikamentosa
Proton Pump Inhibitor (PPI) atau penghambat
pompa proton merupakan terapi LPR yang
utama dan paling efektif dalam menangani
kasus refluks.
c) Terapi Pembedahan
Tujuan terapi pembedahan adalah memperbaiki
penahan/barier pada daerah pertemuan
esofagus dan gaster sehingga dapat mencegah
refluks seluruh isi gaster kearah esofagus.
keadaan ini dianjurkan pada pasien yang harus
terus menerus minum obat atau dengan dosis
yang makin lama makin tinggi untuk menekan
asam lambung
8. refrensi Guyton, A.C & Hall, J.E Propulsi dan Pencampuran
Makanan dalam Saluran Pencernaan. Dalam:
Guyton &Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi
11. ECG. Jakarta. 2007. Hal. 821-831

Anda mungkin juga menyukai