SAARCE

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Orang tua merupakan lembaga pendidikan yang paling utama dan terutama bagi

anak, dimana seorang anak dilahirkan oleh orang tua dan akan dibimbing atau dibina

menuju kedewasaan, orang tua menjadi cermin bagi seorang anak,karena ketika perilaku

atau etika orang tua yang tidak baik,maka akan berpengaru buruk pada anak,tetapi jika

perilaku dan etika orang tua yang baik,maka anak juga memiliki etika yang baik

(Indrianti 2020).

Dalam membentuk karakter anak Orang tua harus memiliki rasa tanggung jawab

untuk mendidik anak,tetapi banyak orang tua yang tidak memiliki rasa tanggung jawab

sehingga mereka lebih mengharapkan peran seorang guru untuk membentuk karakter

anak, namun guru juga membutuhkan kerja sama antara orang tua dan guru,dimana

anak bukan sepenuhnya tinggal di dalam lingkungan sekolah,melainkan anak lebih

sering berada di rumah. Anak pada usia sekolah dasar sangat senang dalam meniru

perilaku orang yang lebih tua, maka peran orang tua dan guru harus menjadi contoh

yang positif pada anak (Lestari et al. 2024).

Maka orang tua mempunyai peran yang sangat penting dan juga menjadi kunci

kesuksesan bagi anak, karena ketika seseorang memiliki perilaku atau etika yang

baik,dia akan menjadi seorang yang lebih baik kedepannya, hal ini menunjukan bahwa

setiap orang tua yang ingin agar masa depan anaknya baik, dia suda menyiapkan diri

untuk mendidik anak lewat pendidikan karakter dengan menasehati,memberikan kasih


sayang yang cukup, sehingga dari usia sekolah dasar hingga dewasa,dia mampu untuk

menjadi orang yang lebih baik.

Pendidikan karakter ini sangat diperlukan dalam membentuk anak menjadi pribadi

yang lebih baik di masa yang akan mendatang, hal ini membutuhkan kesadaran orang

tua dalam mendidik anak,karena didikan dari orang tua akan menentukan karakter anak

saat anak beranjang dewasa. Dengan pendidikan karakter ini juag anak-anak sangat

diharapkan untuk bertumbuh dengan sempurnah (Rustini 2018).

Pendidikan karakter juga merupakan salah satu amanat dari pancasila dan juga

pembukaan UUD 1945, karena didalam kehidupan bangsa dan bernegara hilangnya rasa

toleransi , anak-anak yang mempunyai etika kurang baik, hilanghnya kesadaran tentang

nilai-nilai budaya bangsa. Untuk itu pendidikan karakter sangat diperlukan dalam

mewujudkan cita-cita bangsa, hal ini membutuhkan peran orang tua untuk memberikan

pendidikan karakter kepada anak sejak usia sekolah dasar (Agus Salam, Ikhwanuddin

2022).

Berdasarkan latar belakang di atas dan rasa ingin tau tentang peran orang tua

sebagai pendidik yang memiliki rasa tanggung jawab untuk menerapkan kepada anak

tentang nilai-nilai budaya,membentuk etika anak mulai dari usia sekolah dasar,maka

peneliti memfokuskan peneliatian ini dengan judul Peran orang tua dalam

membentuk pendidikan karakter anak usia sekolah dasar.

B.Pertanyaan penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas,maka pertanyaan yang akan menjadi acuan dalam

penelitian ini yaitu: Bagaimana peran orang tua dalam membentuk pendidikan karakter

anak usia sekolah dasar?


C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu : mengetahui peran

orang tua dalam membentuk pendidikan karakter anak usia sekolah dasar.

D. manfaat penelitian

Dapat memberikan pemahaman kepada orang tua maupun masyarakat, tentang

pentingnya menerapkan pendidikan bagi anak sejak usi sekolah dasar.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Peran orang tua

a) Pengertian peran orang tua

Dalam kamus besar bahasa indonesia di jelaskan bahwa,orang tua adalah

ayah dan ibu kandung. orang tua merupakan pendidik yang utama bagi anak-

anaknya,karena didikan yang diberikanorang tua kepada anak di dasarkan

dengan rasa kasi sayang. pada dasarnya orang tua memiliki tanggung jawab

untuk seorang anak, terutama seorang ibu.

Peran seorang ibu di dalam keluarga juga sangat berpengaruh lebih kepada

anak, karena didikan dari seorang ibu merupakan pendidikan dasar yang tidak

bisa diabaikan, untuk itu seorang ibu harus bijaksana dan pandai untuk mendidik

anak, tetapi baik buruknya didikan seorang ibu kepada anak,akan berpengaru

kepada anak, dari usia anak-anak,hingga usia dewasa (Sholihah 2020).

Peran orang tua sangat diharapkan untuk meneruskan atau meningkatkan

kualitas anak bangsa dengan cara mendidik anak dari usia anak-anak, hal ini

sangat mengharapkan kesadaran orang tua, tetapi pada jaman moderen ini,

kebanyakan orang tua menyepelehkan hal tersebut,dan hanya berfokus pada

karirnya, sehingnya kurangnya waktu-waktu tertentu untuk mendidik anak,


Pengaruh orang tua dalam mendidik sangat dibuthkan juga oleh seorang

anak,dimana dia ingin mempuyai waktu dengan orang tua, hal ini akan

mempengaruhi anak, sehingga ketika orang tua tidak mendidik dengan baik,anak

tersebut akan menjadi orang yang tidak perduli dengan orang lain,jiwa sosial

yang kurang, bahkan sangat berpengaruh pada etika anak. Untuk itu orang tua

juga harus memprioritaskan anak.

b) Bentuk-bentuk peran orang tua

Orang tua dan anak merupakan suatu keluarga yang harus di penuhi dengan

rasa cinta dan juga kasih sayang, ayah dan ibu mempunyai peranannya masing-

masing, tetapi keduanya harus berusaha untuk menjadikan peran utamanya

kepada anak dalam mendidik anak tentang agama, memberikan pemahaman atau

wawasan yang luas, mengajarkan anak tentang bertanggung jawab atas apa yang

menjadi keputusan dirinya sendiri.

Keberhasila seorang anak juga sangat berpengaruh dari didikan kedua orang

tuannya, jika orang tua yang ingin untuk anaknya berhasil maka sejak usia anak-

anak orang tua harus meluangkan waktu pada anak untuk memberikan didikan

yang selaknya, hal ini sangat membantu kesuksesan seorang anak di masa

dewasanya nanti (Nur and Malli 2022).

c) Tanggung jawab dan tugas orag tua

mudjiono mengatakan bahwa tanggung jawab merupakan sikap yang

berkaitan dengan janji atau tuntutan kepada hak, tugas dan kewajiban yang

sesuai dengan aturan nilai,norma,adat istiadat yang terdapat di dalam


masyarakat. Maka betapa besarnya tanggung jawab kedua orang tua yang

membesarkan anak,mendidik anak dari kecil hingga dewasa.

Tanggung jawab orang tua dalah memperlengkapi anak dalam masa krisis atau

anak berada dalam masalah, kehadiran orang tua harus menjadi pendengar yang

baik, bukan menjadi masalah bagi anak, karena anak memerluka rumah untuk

tempat dia kembali. Tetapi terkadang kedisiplinan dari orang tua membuat anak

merasa tidak disayang atau anak merasa tertekan, maka orang tua juga harus

memahami bagaimana cara mendisipilinkan anak dengan kasi sayang, sehingga

anak merasa dipedulikan.

Keteladan orang tua merupakan salah satu tanggung jawab yang sangat

penting,dimana orang tua menjadi figur yang baik bagi anak, karena pada

dasarnya anak-anak cenderung mengikuti setiap tingkah laku orang

tuanya,sehingga keteladanan juga harus diperhatikan,

Maupun di dalam kerohanian atau keagamaan orang tua mampu menjadi guru

rohani bagi anak-anak,orang tua harus lebih dulu mempelajari tentang firman

tuahn(Nainggolan and Sukri 2022).

Orang tua juga dapat bertanggung dan menjalankan tugas sebagai orang tua

untuk mendidik anak,karena dari orang tua anak bisa memperoleh

pengetahuan,ketrampilan, minat dan sikap dalam hidup(Ruli 2020).

d) Peran orang tua dalam membentuk karakter anak

Seorang anak merupakan titipan tuhan kepada orang tua,dimana orang tua

harus siap dalam mendidik anak tentang nilai-nilai moral, kebanyakan orang tua

hanya ingin untuk anaknya pintar, tetapi menjadi seorang yang hanya
mengandalkan kepintarannya, tidak memiliki moral yang baik,akan berpengaruh

buruk bagi anak, untuk itu diperlukan kesadaran orang tua tentang menerapkan

pendidikan di sekolah bersamaan dengan pendidikan karakter,agar ketika

kedepannya anak tersebut bisa benjadi orang sukses, di sukai oleh masyarakat,

hal ini juga dapat membantu bangsa ini untuk melahirkan generasi-generasi

muda yang mengutamakan atau menanamkan nilai-nilai moral di dalam dirinya

(Permata 2022).

Pembentukan karakter ini harus di tanamkan semenjak anak berada di usia

sekolah dasar,orang tua harus menujukan hal-hal positif,menjadi pedoman,

menjadi cermin bagi anak,karena anak kecil sangat suka sekali dalam hal

meniru(Hamid et al. 2021). Maka sebagai figur utama dalam membentuk

karakter anak,orang tua memiliki peran sebagai berikut:

1. Orang tua sebagai motivator

Di saat seorang anak tidak percaya diri dalam bersosialisasi dengan banyak

orang atau tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu, maka disinilah peran

orang tua dalam memberikan motivasi, Dengan adanya dorongan motivasi dari

orang tua, dapat mengacu anak dalam mengambangkan keaktifan dan

kecakapannya dalam pembelajaran (Bayu Widiyanto and Nurfaizah 2023).

2. Peran orang tua sebagai pembimbing

Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, membuat anak merasa

diperhatikan dan dipedulikan, orang tua juga dapat memberikan kesempatan

pada anak untuk membuat segala sesuatu, sesuai dengan keinginannya,namun

tetap ada dalam pengawasan orang tua. Penerapan aspek komunikasi ini sala
satunya lewat nasehat yang diberikan orang tua kepada anak,dimana nasehat ini

bertujuan untuk membentuk atau menanamkan karakter moral dan juga sosial.

Orang tua sebagai pembimbing juga dapat memberikan kesempatan pada anak

untuk menyelesaikan pekerjaan rumah,misalnya membersihkan tempat tidur dan

membersihkan kamar, hal ini sangat membantu anak dalam melatih kemandiri

annya dan rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.

3. Orang tua sebagai fasilitator

Peran orang tua dan juga sebagai fasilitator, orang tua dapa memberikan

fasilitas belajar misalnya, menyediakan tempat belajar, mengoleksi segala buku

yang dapat memotivasi anak agar memiliki keinginan untuk belajar, memberikan

mainan pada anak, kemudian orang tua juga dapat memerikan tanggung jawab

pada anak,agar ketika selesai bermain atau belajar, harus membersikan ruang

belajar, hal ini untuk membentuk kemandirian anak (Dewi and Widyasari 2022).

4. Orang tua sebagai rool model

Setiap orang tua memiliki keinginan agar anaknya bisa memiliki sikap yang

baik, Karena karekteristik anak-anak usia sekolah dasar pada umumnya, mereka

sangat senang untuk meniru setiap perilaku yang mereka lihat, untuk itu sikap

dan perilaku orang tua menjadi cermin bagi anak. Untuk itu ada beberapa peran

orang tua sebagai rool model dalam membentuk karakter anak: 1).Selalu

mengingatkan anak umtuk,berdoa sebelum melakukan kegiatan Apapun.

2).Membawa anak bermain keluar rumah, kemudian mengajarkan anak tentang

toleransi, dan juga menunjukan sikap sopan dan jujur, hal ini diperlukan untuk

membentuk jiwa sosial anak. 3). Kebiasaan-kebiasaan yang sering tejadi di

dalam rumah,juga sangat berpengaruh pada karakter anak kedepannya, maka


orang tua perlu merapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (Ramdan and Fauziah

2019).

B. pendidikan Karakter

a) Pengertian karakter

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Karakter adalah sifat-sifat

kejiwaan,akhlak,atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

Maka orang yang berkarakter adalah orang yang memiliki karakter,mempunyai

kepribadian atau watak,(Arifin 2018).sedangkan menurut Simon Philips bahwa

karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang

melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan (Samrin 2016).

Karakter merupakan nilai yang patut di perhatikan, dalam keadaan sekarang

ini banyak sekali orang yang tidak mempunyai karakter, baik dalam hubungan

dengan tuhan, dengan diri sendiri,maupun dengan tuhan(Nuraeni and Lubis

2022),sehingga karakter ini tidak dapat dipiahkan dengan manusia dimana, hal

ini sangat diperlukan dalam membentuk generasi-generasi muda ke arah yang

lebig baik.

Karakter ini juga garus ditanamkan sejak anak usia sekolah dasar, untuk iu

perlu kesadaran orang tua untuk mendidik dan membesarkan anak dengan

memberi kasih sayang, mengajarkan anak tentang bertoleransi,hidup damai

dan aman dengan masyarakat, karena banyak sekali kejdian yang melibatkan

anak-anak, yang seharusya pada usia mereka suda ditanamkan tentang

pendidikan karakter ini, untuk orang tua dan guru harus saling kerja sama
untuk menerapkan pendidikan karakter, maka akan adanya generasi-generasi

muda yang akan terus maju di masa yang akan datang.

Pendidikan karakter dibagi menjadi dua kata, yaitu pendidikan dan

karakter, pendidikan merujuk pada kata kerja sedangkan karakter

memfokuskan pada kata sifat, untuk itu lewat pendidikan, akan mendapatkan

atau menciptakan karakter yang baik (Hadisi LA 2015).

Pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk mengasah kecerdasan,dan

budi pekerti yang baik,sehingga dapat membentuk kepibadian dan karakter

yang diharapkan. program pendidikan karakter sebenarnya tidak mengenal

jenjang pendidikan,hal ini hanya memfokuskan pada pembentukan karakter

yang buruk maupun yang baik. Dengan demikian Untuk menuju ke jenjang yang

lebih dewasa,seseorang harus mendapatkan pendidikan karakter sejak usia

anak-anak, hal ini sangat membutuhkan peran orang tua dalam menerapkan

pendidikan karakter di dalam keluarga(Musyarri 2020).

Ada pun nilai-nilai karakter yang harus di ajarkan pada anak:1) ketaatan

dalam menjalankan ajaran agana yang di anut,dalam hal ini sikap tolerans dan

selalu hidup rukun, 2). Memiliki sikap yang jujur,3).menghargai perbedaan

antara suku,adat,bahasa,ras,4).menghargai aturan-aturan sehingga memiliki

sikap disiplin,5).kerja keras dalam menghadapi masalah dan berjuan untuk

masa depan,6). Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi

dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan

cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari

sebelumnya,7).mandiri, tidak bergantung pada orang lain,menyelesaikaan

tugas dan tanggung jawab sendiri,8).peduli lingkungan, hal ini sangat


membutuhkan kesadaran generasi-generasi muda untuk menjaga dan

melestraika alam ciptaan tuhan ini.(Siswanto, Nurmal, and Budin 2021)

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi karakter anak

Ada 2 faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter antara lain:Faktor internal

yang berarti dari dalam diri, yang pertama insting atau naluri, insting adalah salah satu

sifat seseorang yang berfikir lebih dulu, yang kedua,adat atau kebiasaan,salah satu

faktor yang mempengaruhi pribadi,tingka laku lewat kebiasaan-kebiasaan yang

dilakukan setiap harinya,Yang ketiga,kehendak dan kemauan yang timbul dari dalam

diri sehingga,mau untuk membentuk karakter diri sendiri,keempat, suara batin atau

suara hati yang sewaktu-waktu bisa memperingati kita tentang hal-hal yang diluar dari

karakter yang suda di bentuk.

Adapun sifat eksternal yang berasal dari luar, dimana dari lingkungan tempat tinggal

sangat mempengaruhi karakteristik seseorang,kemudia lingkungan pertemanan yang

baik bisa membuat sifat dan tingkahlaku mejadi baik(Salwiah and Asmuddin 2022).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penetian kualitatif, penelitian sauditatif

merupakan jenis penelitian untuk memahan Senamana dan juga sosial yang dapat

disajikan dengan kata-kata, jenis penelitian ini mengambi Fenomena Fasomo yang

terjadi sem Songan apa yang bшспух мојав Maka penelitina Amatierupaya made

monbilami segala fenomena yang urjadi dan bukan hanya mengunbil atau melihat

bagian dari permakan icnomen yang terjadi (Anak 200ft) momarat sugumi (2007) yang
di kutip dakam (Pencarian and Kendua 2018 bat penclinan kotimal gutanakan untuk

meneliti suatu objek yang merupakan kancs alamia.dimana peneliti

B. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelatan dilaksanakan di desau adaut.kecamatan selaru.kabupaten kepulawan

tanimbar, penditan ini berlogsung selama 1 bulan

Data dan sumber data

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data yang disajikan berupa kata-

kata bukan dalam bentuk angka. Sedangkan sumber data adalah ofyek dari mana data

dapat diperlich lewat kata-kata dan adapun Mokumen dokumen lain sumber data ini

dapat di ambil juga dari hasil wawancara dan hasil observasi dati lapangan

C. Teknik pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data, wawancara

merupakan aano prenes internal atstars poncliti dan sumber informasi,

dalam hal ini dapat dilakukan secara indiido mupan kelomok. Lewat

teknik wawancara peneliti dapat mengetahui perasaan atas meni dar

sumbky inform

2. Observasi

Observasi merupakan bagian dari pengumpulan data, hasilnya dapat di

ambil dari hasil pengamatan di lapangan hal ini dapat dilakuka dengan

menggunakan panca indra mata dengan bantuan indra lainnya


3. Dokumenta

Dokumenntasi juga menjadi bagian penting dalam pengumpulan data,

dokumentaro puga dapat digunakan untuk meneliti suatu peristiwa yang

vilam atau menclusuri history

4. Teknik analisis data

Teknik analisis data setelah data yang diteliti dikumpulkan, maka tahap

sclanjutnya yang pencliti lakukan adalah menganalisis data, analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dan hasil wawancars.cacatan dari lapangan, dengan cara

mengorganisasikan data kodalaos katogen, menjabar kedalam pola,

memilih mana yang octing yang dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga muda difahami oleh diri sendiri maupun orang asing.

DAFTAR PUSTAKA

Anak, Koalisi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial. 2008. “Eksploitasi

Seksual Komersial Anak Di Indonesia.” Medan, Restu Printing Indonesia, Hal 57 .

Pencarian, Dalam, and Informasi Kesehatan. 2018. “No Title” 6 (1): 13–21.

Agus Salam, Ikhwanuddin, Sri Jamilah. 2022. “Penulis Dosen Yayasan Institut Agama
Islam Muhammadiyah Bima Dan Guru SMAN 3 Kota Bima 72.” Jurnal Pemikiran
Dan Penelitian Pendidikan Islam Anak Usia Diri 4(1):72–82.

Arifin, Samsul. 2018. “Penanaman Karakter Islami Melalui Program Hafalan Takhasus
Di SD Negeri 3 Gondanglegi Kulon Tahun Ajaran 2017/2018.” Rahmatan Lil
Alamin Journal of Peace Education and Islamic Studies 1(1):45–56.

Bayu Widiyanto, Bayu, and Nurfaizah Nurfaizah. 2023. “Peran Orang Tua Terhadap
Pendidikan Karakter Anak.” Jurnal DinamikA 4(1). doi:
10.18326/dinamika.v4i1.63-73.
Dewi, Tiara Aprilia, and Choiriyah Widyasari. 2022. “Keterlibatan Orang Tua Dalam
Mengembangkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini.” 6(6):5691–5701. doi:
10.31004/obsesi.v6i6.3121.

Hadisi LA. 2015. “Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini La Hadisi.” Jurnal Al-
Ta’did 8(2):50–69.

Hamid, Solihin Ichas, Dinie Anggraeni Dewi, Alifia Mutsla Fakhrudin, and Evi
Setianingsih. 2021. “Aulad : Journal on Early Childhood Pentingnya Peran Orang
Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa.”
4(3):143–49. doi: 10.31004/aulad.v4i3.179.

Indrianti, Tia. 2020. “NUBAN LAMPUNG TIMUR Oleh : TIA INDRIANTI NPM .
1601010072 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) METRO 1441 H / 2020
M.” Skripsi.

Lestari, Kinanti Anisa, Ajeng Julia, Nanda Aditya Putri, Muhammad Rizki Darusalam,
Jennyta Caturiasari, and Dede Wahyudin. 2024. “Pentingnya Pendidikan Karakter
Dalam Pembentukan Moral Anak Sekolah Dasar.” Jurnal Sinektik 6(2):97–105.
doi: 10.33061/js.v6i2.9085.

Musyarri, Fazal Akmal. 2020. “Anotasi Atas Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017
Tentang Penguatan Pendidikan Karakter.” Jurnal Hukum Lex Generalis 1(7):40–
46. doi: 10.56370/jhlg.v1i7.230.

Nainggolan, Novina Fransisca, and Urbanus Sukri. 2022. “Tanggung Jawab Orang Tua
Kristen Dalam Pendidikan Anak Terhadap Spritualitas Anak Tkk Anugerah
Immanuel Di Tapanuli Utara.” Inculco Journal of Christian Education 2(1):14–24.
doi: 10.59404/ijce.v2i1.41.

Nur, Asma, and Rusli Malli. 2022. “Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter
Anak Usia Dini Di Desa Bontoala Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.”
Islamic Journal: Pendidikan Agama Islam 1(1):83–97.

Nuraeni, Fitri, and Maesaroh Lubis. 2022. “Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya
Terhadap Pembentukan Karakter Anak.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha 10(1):137–43. doi: 10.23887/paud.v10i1.46054.
Permata, Risky Ayu. 2022. “Jurnal Basicedu.” 6(1):1155–68.

Ramdan, Ahmad Yasar, and Puji Yanti Fauziah. 2019. “Peran Orang Tua Dan Guru
Dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Sekolah Dasar.” Premiere
Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran 9(2):100. doi:
10.25273/pe.v9i2.4501.

Ruli, Efrianus. 2020. “Tugas Dan Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak.” Jurnal
Edukasi Nonformal 1(1):145.

Rustini, Tin. 2018. “Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.” Cakrawala Dini: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 3(1). doi: 10.17509/cd.v3i1.10321.

Salwiah, Salwiah, and Asmuddin Asmuddin. 2022. “Membentuk Karakter Anak Usia
Dini Melalui Peran Orang Tua.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
6(4). doi: 10.31004/obsesi.v6i4.1945.

Samrin. 2016. “Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai).” Jurnal Al-Ta’dib


9(1):122–23.

Sholihah, N. M. W. 2020. “Peran Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Anak Di


Rumah Pada Masa Pandemi COVID-19 (Studi Kasus Di Dusun Jarak Kidul Desa
Jarak).” IAIN Kediri 53(9):8–29.

Siswanto, Siswanto, Ifnaldi Nurmal, and Syihab Budin. 2021. “Penanaman Karakter
Religius Melalui Metode Pembiasaan.” AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar
5(1):1. doi: 10.29240/jpd.v5i1.2627.

Anda mungkin juga menyukai