Lap PD PMM Topik P5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR (PMM)

PELATIHAN MANDIRI TOPIK PROJEK PENGUATAN PROFIL


PELAJAR PANCASILA

Oleh :
NAMA : ULIYA SANIYAH, S.Pd.

NIP : 19850212 201902 2 001

UNIT KERJA : SD NEGERI CANDIREJO

DINAS PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN


DAN OLAHRAGA

2024
IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SD Negeri Candirejo Kecamatan Tuntang


2. Nama Guru : Uliya Saniyah, S.Pd
3. NIP : 19850212 201902 2 001
4. Pangkat/ Golongan Guru : Penata Muda/ IIIA
5. Alamat Sekolah
 Jalan : Jln. Mertokusumo No. 32 Desa Candirejo
 Kabupaten/Kota : Semarang
 Propinsi : Jawa Tengah
 Telpon : 0298 - 3429364
6. Mengajar : Guru Kelas 1A
7. SK Pengangkatan
A. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat : Bupati Semarang
 Nomor SK : 813.3/0194/2019
 Tanggal SK : 15 Februari 2019
B. Pangkat Terakhir

 Pejabat yang mengangkat : Bupati Semarang


 Nomor SK : 821.3/0076/2020
 Tanggal SK : 31 Januari 2020

8. Alamat Rumah
 Jalan : Dusun Cikal RT 04/ RW 07 Desa Tuntang
 Kabupaten : Semarang
 Provinsi : Jawa Tengah
 Telpon Hp : 085713330513
PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Pengembangan Diri pada Pelatihan Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar
Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini telah selesai dilakukan pada 23 Februari 2023
dan laporan kegiatan ini ditulis dengan sebenarnya bahwa semua isi dalam Laporan Kegiatan
Pengembangan Diri ini adalah sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan asli yang
disusun oleh: .
Nama : Uliya Saniyah, S.Pd
NIP : 19850212 201902 2 001
Asal Sekolah : SD Negeri Candirejo

telah disahkan pada :


tanggal : 2 Januari 2024

Mengetahui Candirejo, 2 Januari 2024


Kepala Sekolah Peserta Pelatihan,

Sri Harningsih, S.Pd.SD Uliya Saniyah, S.Pd


NIP 19700703 200701 2 013 NIP 19850212 201902 2 001

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG


DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN TUNTANG
UPTD SPF SD NEGERI CANDIREJO
Jl Mertokusumo No. 32, Kecamatan Tuntang, Telp (0298) 3429364
email: [email protected]

SURAT TUGAS
Nomor: 421.2/09/I/2023

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Sulistyawati, S.Pd
NIP : 19630305 198304 2 005
Pangkat/ Gol : Pembina Tk. I / IVb
Jabatan : Kepala Sekolah SDN Candirejo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang

MENUGASKAN :

Nama : Uliya Saniyah, S.Pd


NIP : 19850212 201902 2 001
Jabatan : Guru Kelas I SD Negeri Candirejo
Pangkat/Golongan : Penata Muda /IIIA

Untuk mengikuti Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar (PMM) Topik “Disiplin
Positif” yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan ketentuan sebagai berikut :

No. Hari / tanggal Waktu Tempat


a. Mempelajari modul rentang
Daring Platform
waktu 13 – 17 hari
1. Januari s/d Februari 2023 Merdeka Mengajar
b. Aksi Nyata rentang waktu 7
(PMM)
– 10 hari.

Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan memberikan laporan setelah selesai
melaksanakan tugas.

Dikeluarkan di Tuntang
Pada tanggal: 15 Januari 2023
Kepala Sekolah

Sulistyawati, S.Pd

NIP. 19630305 198304 2 005


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan nikmatnya kepada kita, sehingga penulis dapat menyusun Laporan Pengembangan Diri
Pemanfaatan

Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis atas keikutsertaan pada
kegiatan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila.

Pembuatan laporan ini dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dra. Ani Adhibathin, M.Pd., selaku Pengawas SD Negeri Candirejo yang telah membmbing dan
mendampingi dalam pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
2. Sri Harningsih, S.Pd.SD. selaku Kepala SD Negeri Candirejo yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti kegiatan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
3. Rekan guru SD Negeri Candirejo
4. Dan semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama berlangsungnya
kegiatan ini.
Pada laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya kemampuan penulis, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan guna perbaikan di kemudian hari.

Candirejo, 5 Januari 2024

Penulis
BAB I
BAGIAN AWAL

A. Judul Diklat
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila.

B. Waktu Pelaksanaan Diklat


Waktu pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 5 Januari 2023 hingga 15 Januari 2023.

C. Tempat Diklat
Kegiatan diselenggarakan secara daring/Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui Platform Merdeka
Mengajar (PMM).

D. Tujuan Diklat
Mendorong guru agar dapat mengembangkan kompetensi dan profesionalitasnya dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka.

E. Lama Pelaksanaan Diklat


Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 5 Januari 2023 hingga
15 Januari 2023.

F. Penyelenggara Diklat
Diklat ini diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia.

G. Surat Penugasan
Pelaksanaan pelatihan mandiri dilakukan atas dasar penugasan dari Pengawas SD Negeri
Candirejo, Dra. Ani Adhibathin, M.Pd dan arahan Kepala SD Negeri Candirejo, Sulistyawati, S.Pd.

H. Sertifikat
Terlampir
BAB II
BAGIAN ISI

A. Tujuan dan Alasan Mengikuti Diklat


Sebagai seorang pendidik, penulis dituntut untuk terus mengembangkan kompetensi sebagai
bentuk integritas sebagai seorang pendidik, sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas
pembelajaran yang akan dihadirkan kepada peserta didik.

Selain sebagai sarana pengembangan kompetensi penulis sebagai pendidik, kegiatan ini
menunjang pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yang baru dijalankan di SD
Negeri Candirejo pada Tahun Pelajaran 2023/2024.

Berdasarkan alasan yang telah disebutkan diatas, penulis mengikuti Pemanfaatan Platform
Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

B. Deskripsi Materi
1. Resume Modul
a. Modul 1 - Projek dan Profil Pelajar Pancasila
Dalam ketrampilan abad 21 cakupannya tidak hanya ketrampilan berfikir kritis dan literasi
tetapi ketrampilan social. Ketrampilan kognitif bukan yang utama tetapi jadi komponen
pendukung. Ki Hajar Dewantara merangkumnya sebagai keseimbangan pendidikan ada
olah piker, olah rasa, olah karsa dan olahraga. Ki Hajar Dewantara juga menekankan bahwa
mempelajari pengetahuan saja tidak cukup karena pelajar perlu menggunakan
pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata dimana dapat berinteraksi dengan
lingkungan.

Dalam projek penguatan profil pancasila kita dapat mengajak murid untuk belajar melalui
projek dengan tema dan isu yang beragam sehingga murid dapat menjawab pengetahuan
dan kompetensi abad 21. Enam dimensi kunci profil pelajar pancasila antara lain:
Bentuk kegiatan pembelajarannya adalah projek atau disebut projek penguatan profil
pelajar pancasila. Dalam prakteknya projek ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu
untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.
Prosesnya adalah serangkaian kegiatan dengan cara menelaah suatu tema yang
menentang konsteknya. Projek penguatan profil pelajar pancasila menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis projek atau project based learning. Projek penguatan
profil pelajar pancasila memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dalam situasi
tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif dan
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar.

Projek penguatan profil pelajar pancasila merupakan pendekatan pembelajaran yang


secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman yang membangun kemampuan
para murid untuk menggunakan berbagai pengetahuan dan wawasan secara konstektual.

Prinsip projek penguatan profil pelajar pancasila antara lain:


1. Holistik
Holistik artinya memandang segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh. Dalam
holistik kita mengkaji sebuah tema secara secara utuh dan melihat dari berbagai
hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Tema projek menjadi wadah
untuk meleburkan berbagai prerspektif dan konten pengetahuan secara terpaku.
Cara pandang holistik ini juga mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang
bermakna antara komponen dalam pelaksanaan projek seperti murid, guru,
sekolahn, masyarakat dan realitas kehidupan sehari-hari.

2. Konstektual
Konstektual berarti kegiatan pembelajaran didasarkan pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian. Dalam konstektual mendorong guru dan murid
untuk dapat menjadikan lingkungan sekitan dan realitas kehidupan sehari-hari
sebagai bahan utama pembelajaran.

3. Berpusat pada Siswa


Berpusat pada Siswa berarti skema pembelajran dirancang agar Siswa terdorong
untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara
mandiri. Dalam berpusat pada Siswa mendorong murid untuk aktif mengelola
proses belajarnya secara mandiri dari perancanaan, menentukan jenis projek
hingga melibatkan diri dalam evaluasi projeknya.

4. Eksploratif
Eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi
proses inkuiri dan pengembagangan diri. Dalam eksploratif berkaitan dengan
semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan
proses inkuiri yang merupakan proses memperoleh informasi dengan
mengembangkan pertanyaan, menyelesaikan permasalahan, memperoleh
wawasan, merancang penelitian, mereflesikan secara kritis prinsip-prinsip
tertentu.

b. Modul 2 – Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila antara lain:

1. Gaya Hidup Berkelanjutan


Siswa memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang,
terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Siswa juga
membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari
potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Tema ini ditujukan
untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:

• Jakarta: situasi banjir


• Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia
• Daerah pedesaan: pemanfaatan sampah organik
2. Kearifan Lokal (SD-SMA/SMK)
Siswa membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya
dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya
Siswa

Contoh kontekstualisasi tema:

• Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga


• Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
• SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa
3. Bhineka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK)
Siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar
membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilainilai ajaran yang
dianutnya. Siswa juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara
kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap
terjadinya konflik dan kekerasan. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.

Contoh kontekstualisasi tema: Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di


lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
(SMP-SMA/SMK) Siswa membangun kesadaran dan keterampilan memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Siswa
melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri
(wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka
juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan
fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Tema ini
ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.

4. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK)


Siswa menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara
peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini
Siswa merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja. Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK, dan sederajat. Contoh kontekstualisasi tema: Sistem musyawarah yang
dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

5. Rekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/SMK)


Siswa melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk
berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan
sekitarnya. Siswa dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan
teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi. Tema ini ditujukan untuk
jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/ MAK, dan sederajat. Contoh kontekstualisasi
tema: Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk
menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.

6. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK)
Siswa mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan
akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan tentang peluang masa
depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta
siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk
jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat.

7. Kebekerjaan dan Budaya Kerja


Siswa menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan
pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Siswa membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja
terkini. Dalam projeknya, Siswa juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

c. Modul 3 – Merancang Projek Penguatan Profil Pancasila

A. Peran Setiap Pemangku kepentingan


Pembelajaran berbasis projek akan terlaksana secara optimal apabila berbagai pihak
dalam satuan pendidikan sebagai komponen utama pembelajaran dapat saling
mengoptimalkan peranya.

Peran setiap pemangku kepentingan adalah sebagai berikut:


1. Kepala Sekolah
• Membentuk tim projek dan ikut aktif dalam perencanaan projek

• Mengawasi dan mengelola pelaksanaan projek


• Membangun komunikasi yang kolaboratif
• Mengembangkan kapasitas pendidik
• Melakukan coaching secara berkala
• Memimpin refleksi, evaluasi dan assesment
2. Pendidik/ guru
• Bertanggung jawab dari perencanaan projek hingga pelaksanaanya

• Fasilitator bagi murid


• Membimbing murid dalam pelaksanaan projek
3. Murid
• Berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran
4. Pengawas
• Mengawasi pelaksanaan projek
• Memberikan pendampingan dan pembinaan
• Memberikan informasi terbaru terkait kebijakan yang berhubungan dengan
kurikulum dan projek penguatan profil pelajar pancasila
5. Dinas provinsi dan Kabupaten/ kota
• Memastikan satuan pendidikan memiliki sarana dan prasarana yang cukup dan
memadai

• Meningkatkan kapasitas guru dan tenaga pendidikan


• Memastiakan dan mengawasi keterlibatan pemangku kepentingan

• Jika terjadi kendala, memberikan solusi


6. Komite
• Memberikan pengawasan dan dukungan terkait pelaksanaan proyek
7. Masyarakat/ orang tua
• Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi murid untuk mengidentifikasi isu
dan masalah yang muncul

• Menjadi sumber informasi


B. Identifikasi Tahapan Kesiapan Tahap awal
• Belum memiliki system

• Diketahui pendidik secara terbatas  Projek dijalankan secara internal


Tahap Berkembang

• Dipahami sebagai pendidik


• Mulai melibatkan pihak diluar sekolah
Tahap Lanjutan

• Projek dipahami semua pendidik


• Menjalin kerjasama dengan berbagai mitra Identifikasi kesiapan satuan pendidikan
melalui beberapa pertanyaan:

• Apakah pembelajaran berbasis proyek sudah menjadi kebiasaan di sekolah?

• Apakah projek sudah dilakukan secara lintas disiplin ilmu?

• Apakah satuan pendidikan memiliki system yang mendukung pelaksanaan


pembelajaran berbasis proyek?

• Apakah sudah ada keterlibatan mitra?


C. Pengembangan tema projek setiap fase/ jenjang
1. Awal perjalanan : MEMILIH TEMA PROJEK
• Kekuatan/ keunggulan
• Kebiasaan
• Keadaan dan kebutuhan
• Kesukaan
• Berita/ isu terkini
• Fenomena alam
• Tokoh/ tempat penting
2. Sepanjang perjalanan: MENGEMBANGKAN TEMA MENJADI TOPIK PROJEK
• Gaya hidup berkelanjutan
• Kearifan local
• Bhineka Tunggal Ika
• Bangunlah Jiwa dan raganya
• Suara demokrasi
• Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
• Kewirausahaan
3. Perjalanan lanjutan: BEREKSPRESI DAN
MENGEKSPLORASI KEMUNGKINAN
Contoh Topik : Gaya hidup berkelanjutan
Apa saja masalah, pertanyaan atau kata kunci yang terlintas?

• Makanan sehat  Kurangi sampah plastik  Mengapa banjir


datang?
• Seberapa bahayakah polusi?
D. Perencanaan projek sebagai assessment
Format assesmen: Projek
Projek dapat dijadikan assesmen untuk melihat ketercapaian perkembangan murid s
ecara holistic, tidak hanya focus pada hasil akhir saja.
Penerapan projek sebagai assesmen :
1. Merancang alokasi waktu dan dimensi profil pelajar Pancasila
2. Membentuk tim fasilitasi projek
3. Identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
4. Pemilihan tema umum
5. Penentuan topik spesifik
6. Merancang modul projek
Contoh pilihan waktu pelaksanaan projek :
1. Tentukan 1 hari khusus dalam seminggu untuk pelaksanaan projek
2. Alokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir khusus untuk pelaksanaan projek
3. Kumpulkan/ padatkan pelaksanaan tema projek dalam 1 periode waktu
d. Modul 4 – Merancang Modul Projek SD
Pemilihan Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila serta
Penentuan Kriteria Pencapaian
Penentuan elemen dan sub elemen akan berdampak pada hasil capaian yang
maksimal yang dapat diukur dengan asesmen yang tepat. Dalam penentuan elemen dan
sub elemen, Bapak/Ibu Guru dapat menggunakan matriks atau tabel yang terdapat pada
naskah akademik Profil Pelajar Pancasila pada saat merancang modul projek. Pada matriks,
ada elemen yang kita sebut dimensi, elemen, dan sub elemen, fase belajar dan target
pencapaian sesuai jenjang fase belajar. Selanjutnya kita dapat menentukan elemen, sub
elemen dan target pencapaiannya dengan langkah yang dapat dilakukan. Alur dapat
dikembangkan, dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan Bapak/Ibu Guru.

Sebagai contoh dari hasil asesmen diagnostik didapati bahwa lingkungan sekolah atau
lokasi tempat murid tinggal seringkali menghadapi banjir tahunan karena rusaknya
ekosistem, hal ini disebabkan kurangnya daerah resapan air atau buang sampah
sembarangan, oleh karena itu tema yang diambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Dalam
projek ini guru berharap bahwa murid memiliki akhlak mulia dengan menunjukkan
kepedulian akan lingkungan sekitar sehingga tergerak untuk melakukan sesuatu yang
bermakna lewat projek. Melalui hal ini kita dapat menentukan dimensi sebagai berikut
dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong
royong. Pemilihan elemen dan sub elemen yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, terdapat elemen akhlak pada
alam, dari elemen akhlak kepada alam, telah dijabarkan dalam matriks beberapa pilihan
sub elemen yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi murid, sehingga Bapak/Ibu
Guru dapat memilih sub elemen menjaga lingkungan alam sekitar.
Merancang Rubrik Asesmen Projek SD

Me
rancang/memodifikasi Modul Projek SD
. Dari topik yang telah ditentukan kemudian tim guru merumuskan tujuan Project,
tujuan ini kemudian dicapai oleh murid guru melalui alur Project:

1. Alur satu, temukan proyek ini dimulai dengan murid mempelajari berbagai potensi
dan inspirasi positif dari media sosial serta menggali potensi dalam diri dan
lingkungan sekitar yang dapat dioptimalkan untuk mengolah media sosial secara
positif.
2. Alur dua, murid menetapkan ide tujuan dan dampak positif yang tumbuh pada
teman sebaya bila idenya telah diwujudkan
3. Alur tiga, murid merancang dan menjabarkan langkah untuk mencapai tujuan serta
mengidentifikasi sumber daya pendukung dalam fase pelaksanaan projek
4. Alur 4, tingkatkan rangkaian Project diakhiri adanya assessment sumatif dengan
aktivitas presentasi hasil Project yang memuat teknik perbaikan serta perubahan
yang dialami oleh murid maupun dampak yang terlihat pada sasaran program.
5. Terakhir murid akan mengidentifikasi hal apa yang masih perlu diperbaiki dan hal
apa yang sudah berjalan baik sebagai hasil refleksi dan umpan balik bagi
pembelajaran selanjutnya.
Merancang/ Memodifikasi Modul Projek SD (Berekayasa dan Berteknologi
untuk Membangun NKRI)
Kita akan mengangkat tema merekayasa dan berteknologi dalam membangun NKRI
dengan topik berkebun. Selanjutnya kita akan menentukan dimensi apa saja dari profil
pelajar Pancasila yang akan dicapai? dimensi yang akan dicapai fokus pada berakhlak pada
alam dan dimensi lainnya juga bisa dikembangkan pada modul project ini yaitu bergotong-
royong dengan sub elemen kerjasama dan komunikasi untuk mencapai tujuan Bersama,
bernalar kritis dengan sub elemen mengajukan pertanyaan mengidentifikasi
mengklarifikasi dan mengolah informasi dan juga gagasan menganalisis dan mengevaluasi
penalaran dan prosedurnya, kreatif dengan elemen memiliki Keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan. Bagaimana kita akan menentukan ketercapaian
elemen ataupun sub elemen dari profil pelajar Pancasila tersebut? Untuk assessment
sumatif kita akan menggunakan dua jenis rubrik yang berhubungan dengan elemen dari
profil pelajar Pancasila dan juga hasil karya. Rubrik hasil karya ini dibuat bersama-sama
dengan peserta didik untuk asesmen formatif, sepanjang proses pembelajaran berlangsung
melalui pemberian umpan balik dan juga akan menggunakan jurnal Project. Project
berkebun tanpa tanah ini kita akan menggunakan proses desain rekayasa atau engineering
design proses yang terdiri dari beberapa tahap. Akan ada kegiatan yang akan dilakukan
oleh peserta didik. Setelah kita tahu apa saja kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di
masing-masing tahapan, lanjut ke membuat skenario pembelajaran nya. Setelah skenario
pembelajaran sudah selesai, kita lengkapi dengan lembar kerja referensi artikel video
jurnal Project dan apapun yang akan dibutuhkan oleh peserta didik selama proses
pelaksanaan proyek berlangsung. Sampai di sini kita sudah selesai membuat Project.

komponen utama pembelajaran dapat saling mengoptimalkan peranya.


e. Modul 5 – Pelaksanaan Projek SD
1. Pelibatan dalam pembelajaran projek

 Pelibatan murid dalam projek SD


Tugas sekolah atau projek bukan hanya sebatas kewajiban yang harus dipenuhi,
melainkan sebagai ruang untuk berkembang, berproses, dan mengaktualisasikan diri.

Sebagai fasilitator pembelajaran, guru dapat memulai pelaksanaan projek dengan


mengajak murid melihat situasi nyata yang terjadi dalam kehidupan, kegiatan ini dapat
memancing perhatian dan keterlibatan murid.

Pada tahap ini ada 2 strategi yang bisa dilakukan. Pertama, mengajukan pertanyaan
pemantik. Yaitu pertanyaan yang jawabannya tidak tersedia begitu saja di buku atau
internet. Pertanyaan ini mendorong murid untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut.

Kedua, memulai diskusi dengan permasalahan autentik yaitu permasalahan nyata


yang dialami oleh murid dalam kehidupan sehari-hari. Guru menyampaikan paparan
dari berbagai media, mengajak narasumber, ataupun mengajak murid langsung
mengamati di lapangan. Kunci dari implementasi kegiatan Project adalah keterlibatan
belajar murid dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator guru diharapkan dapat
kreatif menemukan strategi untuk meningkatkan pasti belajar seluruh murid.

Selama berproyek ada empat hal yang bisa dilakukan untuk mendorong murid-
murid agar mau dan mampu lebih terlibat dalam berproyek, yaitu membangun ikatan
dengan murid sebagai fasilitator pembelajaran, memberikan tantangan secara
bertahap, memelihara rasa ingin tahu dan melakukan refleksi secara berkala.

 Pelibatan Mitra
Pembelajaran Project memberikan kesempatan kepada murid dan guru untuk
mengaplikasikan langsung proses belajar di kehidupan nyata murid dan pendidik
mengamati langsung lingkungan sekitar mereka lalu berusaha mengidentifikasi hingga
menyelesaikan masalah di dalamnya saat belajar dengan cara tersebut. Hal ini tentu
bisa menjadi pengalaman yang bermakna bagi semua pihak apabila dikelola dengan
baik.

Siapa yang akan dilibatkan dalam pembelajaran projek? pertama tentu ada orang
tua atau wali murid. Belajar Project adalah cara yang otentik untuk meningkatkan
keterlibatan orangtua di sekolah dengan melibatkan orangtua mereka akan menyadari
inovasi belajar yang sedang terjadi dan dampaknya bagi anak mereka mereka
mendapatkan wawasan dan pengalaman secara langsung sehingga dapat memberikan
apresiasi maupun masukan terhadap proses tersebut
Kedua, kita dapat melibatkan orang-orang yang ahli di sebuah bidang atau memiliki
keterampilan dan minat spesifik sebagai narasumber. Guru dapat mendatangkan ahli
kesatuan pendidikan atau pergi ke tempat ahli berada untuk mengamati aktivitas yang
dilakukan narasumber

Setelah mengetahui Siapa yang ingin diajak bekerjasama Kini kita dapat
menentukan strategi pelibatan pihak-pihak tersebut hal ini penting dilakukan agar
kehadiran mereka benar-benar bermakna dan membantu pencapaian tujuan belajar
yang kita harapkan.

2. Peran guru pada pembelajaran projek


Salah satu prinsip kunci Project penguatan profil pelajar Pancasila adalah berpusat
pada murid, jadi murid menjadi subjek utama yang aktif mengelola proses belajarnya
kita sebagai guru cukup berperan sebagai fasilitator.

Seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia fasilitator berarti orang yang
menyediakan fasilitas atau sebagai penyedia sesuatu. Dalam proyek penguatan profil
pelajar Pancasila ini peran guru berarti menjadi pihak yang mendukung murid untuk
mengeksplorasi berbagai hal Hai dengan minat dan kemampuannya.

Bagaimana menjadi seorang fasilitator dalam proyek penguatan profil pelajar


Pancasila?

Yang Pertama kenali murid bukan sekedar nama. Sebagai seorang fasilitator kita
perlu mengenal keunikan dari setiap murid mulai dari kebutuhan belajar minat
kekuatan dan tantangan mereka.

Hal ini penting agar nantinya stimulan dan tantangan yang ibu dan bapak guru
berikan sebagai fasilitator dapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap murid
kedua berikan hal-hal yang dapat mendukung murid dalam

melakukan projectnya sebagai seorang fasilitator Project


Ibu dan bapak guru dapat mendukung mereka dengan memberi ruang untuk
mengeksplorasi isu atau topik yang sesuai dengan tema Project misalnya melalui
kegiatan diskusi dengan pertanyaan pemantik yang berkaitan dengan isu atau tema
Projek.

Sebagai fasilitator, guru juga sangat perlu mengajari keterampilan proses inquiry
yang meliputi bertanya, investigasi, mengolah, dan menganalisis berbagai temuan atau
karya, serta refleksi dan evaluasi.
3. Hasil belajar projek
Kegiatan perayaan hasil belajar adalah ajang para murid menampilkan proses atau
produk hasil belajar mereka dalam sebuah acara yang melibatkan berbagai pihak
sebagai partisipan jadi tidak hanya murid dan guru saja.

Apa pun pilihan cara guru untuk merayakan hasil belajar murid perlu diperhatikan
bahwa ada beberapa prinsip yang harus kita perhatikan agar perayaan hasil belajar
dapat bermakna

Bagi murid prinsip pertama kegiatan ini adalah acara yang dimiliki oleh murid
bukan guru. Guru akan berperan sebagai fasilitator yang mendampingi perancangan
hingga pelaksanaan. Kedua kegiatan ini bertujuan untuk saling mengapresiasi bukan
mengevaluasi dan melakukan penilaian.

Perayaan memberikan kesempatan yang baik bagi murid dan guru untuk
Melakukan asesmen otentik. Selanjutnya, jadikan perayaan sebagai ajang yang baik
bagi murid untuk melatih kemampuan berinteraksi dengan masyarakat umum

Project perayaan hasil belajar tidak hanya berupa kegiatan yang menampilkan hasil
karya ide-ide dan pemikiran murid. Perayaan yang sesungguhnya adalah ketika murid
menyadari bahwa mereka mendapatkan keterampilan atau pengetahuan baru yang
bermakna bagi diri mereka bagaimana mereka dapat menyadari pencapaian tersebut.
Di sinilah pentingnya murid dan guru melakukan pembuatan refleksi akhir Project atau
refleksi tindaklanjut di penghujung Project.

Refleksi tindak lanjut bertujuan membahas proses berjalannya proyek secara


keseluruhan. Kegiatan ini dapat mengevaluasi hasil belajar Project mereka
dibandingkan dengan kriteria sukses dan tujuan dari Project

Refleksi yang baik akan memperkuat hasil pembelajaran, mempertajam


keterampilan analisis, dan mengintegrasikan pengetahuan baru serta yang telah
dimiliki. Terdapat dua pandangan dalam refleksi ini proyeksi ke belakang yang melihat
apa saja yang sudah dilakukan dan proyeksi kedepan yang bertujuan merencanakan
apa yang akan dilakukan setelah ini.

Dengan melakukan ini murid akan memiliki rasa kepemilikan terhadap proses
belajar mereka dan mampu menentukan target serta tujuan belajar di masa depan.

Dalam pelaksanaannya refleksi dapat dilakukan secara verbal maupun tertulis, ada
banyak metode untuk melakukan refleksi yang dapat dipilih kita dapat memilih salah
satu diantaranya beberapa contoh kegiatan refleksi adalah diskusi kelas, menulis jurnal,
membuat video, dan membuat serta menceritakan gambar.

Untuk mendukung kegiatan refleksi yang tepat maka berikanlah Pertanyaan yang
tepat, seperti Apakah saya sudah berhasil mencapai tujuan belajar dari Project ini? Apa
bukti-buktinya? Bagaimana upaya yang sudah saya lakukan selama melaksanakan
aktivitas project ini? Hal apa saja tantangan yang saya alami apa yang biasanya saya
lakukan untuk menghadapinya? Apa yang akan saya lakukan berbeda agar bisa lebih
optimal mengikuti kegiatan Project selanjutnya? Bantuan seperti apa yang saya
harapkan dari guru dalam Project selanjutnya?
BAB III
BAGIAN PENUTUP

A. REFLEKSI PROSES MENGENAI TOPIK PROJEK PENGUATAN PROFIL


PANCASILA

Hal yang saya pelajari dari Topik Projek Penguatan Profil Pancasila ini adalah
memberikan pemahaman kepada teman sejawat tentang Projek Penguatan Profil Pancasila. Apa
fungsi dan manfaat kurikulum dan memberikan penjelasan Projek Penguatan Profil Pancasila.
Serta memahamkan tentang implementasi Projek Penguatan Profil Pancasila dengan tujuan
supaya para guru bisa mengoptimalkan perannya dan bisa memberikan sumbangan yang paling
baik dalam berkarya bagi bangsa. Di samping itu, Projek Penguatan Profil Pancasila juga akan
membawa perubahan pada sistem pengajaran. Nuansa pembelajaran ini diharapkan akan
membuat setiap siswa menjadi lebih nyaman karena bisa lebih banyak berdiskusi dan akan
membentuk karakter dari para siswa.

Perasaan saya saat melakukan aksi nyata penerapan Projek Penguatan Profil Pancasila
ini sangat senang dan bangga dapat berbagi informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di
SD Negeri Candirejo. Melalui aksi nyata ini Kepala sekolah dan guru lebih memahami Projek
Penguatan Profil Pancasila.

Adapun hal yang ingin saya pelajari lebih mendalam yaitu melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan apa yang diamanatkan Projek Penguatan Profil Pancasila yaitu memerdekakan
dan selalu berpihak pada anak.

B. Tindak Lanjut

1. Penulis mengimplementasikan pembelajaran merdeka di kelas.


2. Penulis mempelajari topik lain dalam pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar

C. Dampak/Hasil

1. Pengetahuan tentang kurikulum merdeka semakin meningkat.


2. Menghadirkan pembelajaran merdeka di kelas
3. Menghadirkan pembelajaran yang berpusat pada murid di kelas
D. Penutup

Kurikulum Merdeka merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya guna beradaptasi


dengan perkembangan zaman. Sebagai guru kita harus mau mengikuti perkembangan zaman
dengan langkah mempelajari dan mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan baik, langkah
awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti pelatihan mandiri melalui Platform Merdeka
Mengajar (PMM).
BAB IV
BAGIAN AKHIR

Matrik Ringkasan Pelaksanaan Diklat

Nama Kegiatan Tempat / Kompetensi Mata Nama Dampak


Diklat Jam Keahlian Kegiatan Penyelenggara
Diklat
Pemanfaatan Dilaksanakan secara Pengembangan Topik : Projek Kementrian 1. Siswa dapat menyalurkan potensi yang mereka
Platform Merdeka daring melalui Keprofesian Penguatan Pendidikan, dimiliki dalam projek tersebut
Mengajar - Platform Berkelanjutan Profil Pelajar Kebudayaan, Riset Siswa ikut serta dalam mengolah serta
Pelatihan Mandiri Merdeka (PKB) Pancasila dan Teknologi 2. membudidayakan hasil kopi dengan cara yang baru
Topik Projek Mengajar, pada Republik Indonesia pada lingkungan sekitar
Penguatan Profil tanggal 2-14
Pelajar Pancasila Januari
Siswa dapat berkreasi dalam membuat karya
2023
LAMPIRAN
SERTIFIKAT
Dokumentasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
AKSI NYATA

Anda mungkin juga menyukai