Lap PD PMM Topik P5
Lap PD PMM Topik P5
Lap PD PMM Topik P5
Oleh :
NAMA : ULIYA SANIYAH, S.Pd.
2024
IDENTITAS GURU
8. Alamat Rumah
Jalan : Dusun Cikal RT 04/ RW 07 Desa Tuntang
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Telpon Hp : 085713330513
PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Pengembangan Diri pada Pelatihan Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar
Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini telah selesai dilakukan pada 23 Februari 2023
dan laporan kegiatan ini ditulis dengan sebenarnya bahwa semua isi dalam Laporan Kegiatan
Pengembangan Diri ini adalah sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan asli yang
disusun oleh: .
Nama : Uliya Saniyah, S.Pd
NIP : 19850212 201902 2 001
Asal Sekolah : SD Negeri Candirejo
SURAT TUGAS
Nomor: 421.2/09/I/2023
MENUGASKAN :
Untuk mengikuti Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar (PMM) Topik “Disiplin
Positif” yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan ketentuan sebagai berikut :
Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan memberikan laporan setelah selesai
melaksanakan tugas.
Dikeluarkan di Tuntang
Pada tanggal: 15 Januari 2023
Kepala Sekolah
Sulistyawati, S.Pd
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan nikmatnya kepada kita, sehingga penulis dapat menyusun Laporan Pengembangan Diri
Pemanfaatan
Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis atas keikutsertaan pada
kegiatan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila.
Pembuatan laporan ini dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dra. Ani Adhibathin, M.Pd., selaku Pengawas SD Negeri Candirejo yang telah membmbing dan
mendampingi dalam pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
2. Sri Harningsih, S.Pd.SD. selaku Kepala SD Negeri Candirejo yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti kegiatan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
3. Rekan guru SD Negeri Candirejo
4. Dan semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama berlangsungnya
kegiatan ini.
Pada laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya kemampuan penulis, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan guna perbaikan di kemudian hari.
Penulis
BAB I
BAGIAN AWAL
A. Judul Diklat
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila.
C. Tempat Diklat
Kegiatan diselenggarakan secara daring/Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui Platform Merdeka
Mengajar (PMM).
D. Tujuan Diklat
Mendorong guru agar dapat mengembangkan kompetensi dan profesionalitasnya dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka.
F. Penyelenggara Diklat
Diklat ini diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia.
G. Surat Penugasan
Pelaksanaan pelatihan mandiri dilakukan atas dasar penugasan dari Pengawas SD Negeri
Candirejo, Dra. Ani Adhibathin, M.Pd dan arahan Kepala SD Negeri Candirejo, Sulistyawati, S.Pd.
H. Sertifikat
Terlampir
BAB II
BAGIAN ISI
Selain sebagai sarana pengembangan kompetensi penulis sebagai pendidik, kegiatan ini
menunjang pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yang baru dijalankan di SD
Negeri Candirejo pada Tahun Pelajaran 2023/2024.
Berdasarkan alasan yang telah disebutkan diatas, penulis mengikuti Pemanfaatan Platform
Merdeka Mengajar - Pelatihan Mandiri Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
B. Deskripsi Materi
1. Resume Modul
a. Modul 1 - Projek dan Profil Pelajar Pancasila
Dalam ketrampilan abad 21 cakupannya tidak hanya ketrampilan berfikir kritis dan literasi
tetapi ketrampilan social. Ketrampilan kognitif bukan yang utama tetapi jadi komponen
pendukung. Ki Hajar Dewantara merangkumnya sebagai keseimbangan pendidikan ada
olah piker, olah rasa, olah karsa dan olahraga. Ki Hajar Dewantara juga menekankan bahwa
mempelajari pengetahuan saja tidak cukup karena pelajar perlu menggunakan
pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata dimana dapat berinteraksi dengan
lingkungan.
Dalam projek penguatan profil pancasila kita dapat mengajak murid untuk belajar melalui
projek dengan tema dan isu yang beragam sehingga murid dapat menjawab pengetahuan
dan kompetensi abad 21. Enam dimensi kunci profil pelajar pancasila antara lain:
Bentuk kegiatan pembelajarannya adalah projek atau disebut projek penguatan profil
pelajar pancasila. Dalam prakteknya projek ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu
untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.
Prosesnya adalah serangkaian kegiatan dengan cara menelaah suatu tema yang
menentang konsteknya. Projek penguatan profil pelajar pancasila menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis projek atau project based learning. Projek penguatan
profil pelajar pancasila memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dalam situasi
tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif dan
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar.
2. Konstektual
Konstektual berarti kegiatan pembelajaran didasarkan pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian. Dalam konstektual mendorong guru dan murid
untuk dapat menjadikan lingkungan sekitan dan realitas kehidupan sehari-hari
sebagai bahan utama pembelajaran.
4. Eksploratif
Eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi
proses inkuiri dan pengembagangan diri. Dalam eksploratif berkaitan dengan
semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan
proses inkuiri yang merupakan proses memperoleh informasi dengan
mengembangkan pertanyaan, menyelesaikan permasalahan, memperoleh
wawasan, merancang penelitian, mereflesikan secara kritis prinsip-prinsip
tertentu.
6. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK)
Siswa mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan
akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan tentang peluang masa
depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta
siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk
jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat.
Sebagai contoh dari hasil asesmen diagnostik didapati bahwa lingkungan sekolah atau
lokasi tempat murid tinggal seringkali menghadapi banjir tahunan karena rusaknya
ekosistem, hal ini disebabkan kurangnya daerah resapan air atau buang sampah
sembarangan, oleh karena itu tema yang diambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Dalam
projek ini guru berharap bahwa murid memiliki akhlak mulia dengan menunjukkan
kepedulian akan lingkungan sekitar sehingga tergerak untuk melakukan sesuatu yang
bermakna lewat projek. Melalui hal ini kita dapat menentukan dimensi sebagai berikut
dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong
royong. Pemilihan elemen dan sub elemen yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, terdapat elemen akhlak pada
alam, dari elemen akhlak kepada alam, telah dijabarkan dalam matriks beberapa pilihan
sub elemen yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi murid, sehingga Bapak/Ibu
Guru dapat memilih sub elemen menjaga lingkungan alam sekitar.
Merancang Rubrik Asesmen Projek SD
Me
rancang/memodifikasi Modul Projek SD
. Dari topik yang telah ditentukan kemudian tim guru merumuskan tujuan Project,
tujuan ini kemudian dicapai oleh murid guru melalui alur Project:
1. Alur satu, temukan proyek ini dimulai dengan murid mempelajari berbagai potensi
dan inspirasi positif dari media sosial serta menggali potensi dalam diri dan
lingkungan sekitar yang dapat dioptimalkan untuk mengolah media sosial secara
positif.
2. Alur dua, murid menetapkan ide tujuan dan dampak positif yang tumbuh pada
teman sebaya bila idenya telah diwujudkan
3. Alur tiga, murid merancang dan menjabarkan langkah untuk mencapai tujuan serta
mengidentifikasi sumber daya pendukung dalam fase pelaksanaan projek
4. Alur 4, tingkatkan rangkaian Project diakhiri adanya assessment sumatif dengan
aktivitas presentasi hasil Project yang memuat teknik perbaikan serta perubahan
yang dialami oleh murid maupun dampak yang terlihat pada sasaran program.
5. Terakhir murid akan mengidentifikasi hal apa yang masih perlu diperbaiki dan hal
apa yang sudah berjalan baik sebagai hasil refleksi dan umpan balik bagi
pembelajaran selanjutnya.
Merancang/ Memodifikasi Modul Projek SD (Berekayasa dan Berteknologi
untuk Membangun NKRI)
Kita akan mengangkat tema merekayasa dan berteknologi dalam membangun NKRI
dengan topik berkebun. Selanjutnya kita akan menentukan dimensi apa saja dari profil
pelajar Pancasila yang akan dicapai? dimensi yang akan dicapai fokus pada berakhlak pada
alam dan dimensi lainnya juga bisa dikembangkan pada modul project ini yaitu bergotong-
royong dengan sub elemen kerjasama dan komunikasi untuk mencapai tujuan Bersama,
bernalar kritis dengan sub elemen mengajukan pertanyaan mengidentifikasi
mengklarifikasi dan mengolah informasi dan juga gagasan menganalisis dan mengevaluasi
penalaran dan prosedurnya, kreatif dengan elemen memiliki Keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan. Bagaimana kita akan menentukan ketercapaian
elemen ataupun sub elemen dari profil pelajar Pancasila tersebut? Untuk assessment
sumatif kita akan menggunakan dua jenis rubrik yang berhubungan dengan elemen dari
profil pelajar Pancasila dan juga hasil karya. Rubrik hasil karya ini dibuat bersama-sama
dengan peserta didik untuk asesmen formatif, sepanjang proses pembelajaran berlangsung
melalui pemberian umpan balik dan juga akan menggunakan jurnal Project. Project
berkebun tanpa tanah ini kita akan menggunakan proses desain rekayasa atau engineering
design proses yang terdiri dari beberapa tahap. Akan ada kegiatan yang akan dilakukan
oleh peserta didik. Setelah kita tahu apa saja kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di
masing-masing tahapan, lanjut ke membuat skenario pembelajaran nya. Setelah skenario
pembelajaran sudah selesai, kita lengkapi dengan lembar kerja referensi artikel video
jurnal Project dan apapun yang akan dibutuhkan oleh peserta didik selama proses
pelaksanaan proyek berlangsung. Sampai di sini kita sudah selesai membuat Project.
Pada tahap ini ada 2 strategi yang bisa dilakukan. Pertama, mengajukan pertanyaan
pemantik. Yaitu pertanyaan yang jawabannya tidak tersedia begitu saja di buku atau
internet. Pertanyaan ini mendorong murid untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut.
Selama berproyek ada empat hal yang bisa dilakukan untuk mendorong murid-
murid agar mau dan mampu lebih terlibat dalam berproyek, yaitu membangun ikatan
dengan murid sebagai fasilitator pembelajaran, memberikan tantangan secara
bertahap, memelihara rasa ingin tahu dan melakukan refleksi secara berkala.
Pelibatan Mitra
Pembelajaran Project memberikan kesempatan kepada murid dan guru untuk
mengaplikasikan langsung proses belajar di kehidupan nyata murid dan pendidik
mengamati langsung lingkungan sekitar mereka lalu berusaha mengidentifikasi hingga
menyelesaikan masalah di dalamnya saat belajar dengan cara tersebut. Hal ini tentu
bisa menjadi pengalaman yang bermakna bagi semua pihak apabila dikelola dengan
baik.
Siapa yang akan dilibatkan dalam pembelajaran projek? pertama tentu ada orang
tua atau wali murid. Belajar Project adalah cara yang otentik untuk meningkatkan
keterlibatan orangtua di sekolah dengan melibatkan orangtua mereka akan menyadari
inovasi belajar yang sedang terjadi dan dampaknya bagi anak mereka mereka
mendapatkan wawasan dan pengalaman secara langsung sehingga dapat memberikan
apresiasi maupun masukan terhadap proses tersebut
Kedua, kita dapat melibatkan orang-orang yang ahli di sebuah bidang atau memiliki
keterampilan dan minat spesifik sebagai narasumber. Guru dapat mendatangkan ahli
kesatuan pendidikan atau pergi ke tempat ahli berada untuk mengamati aktivitas yang
dilakukan narasumber
Setelah mengetahui Siapa yang ingin diajak bekerjasama Kini kita dapat
menentukan strategi pelibatan pihak-pihak tersebut hal ini penting dilakukan agar
kehadiran mereka benar-benar bermakna dan membantu pencapaian tujuan belajar
yang kita harapkan.
Seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia fasilitator berarti orang yang
menyediakan fasilitas atau sebagai penyedia sesuatu. Dalam proyek penguatan profil
pelajar Pancasila ini peran guru berarti menjadi pihak yang mendukung murid untuk
mengeksplorasi berbagai hal Hai dengan minat dan kemampuannya.
Yang Pertama kenali murid bukan sekedar nama. Sebagai seorang fasilitator kita
perlu mengenal keunikan dari setiap murid mulai dari kebutuhan belajar minat
kekuatan dan tantangan mereka.
Hal ini penting agar nantinya stimulan dan tantangan yang ibu dan bapak guru
berikan sebagai fasilitator dapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap murid
kedua berikan hal-hal yang dapat mendukung murid dalam
Sebagai fasilitator, guru juga sangat perlu mengajari keterampilan proses inquiry
yang meliputi bertanya, investigasi, mengolah, dan menganalisis berbagai temuan atau
karya, serta refleksi dan evaluasi.
3. Hasil belajar projek
Kegiatan perayaan hasil belajar adalah ajang para murid menampilkan proses atau
produk hasil belajar mereka dalam sebuah acara yang melibatkan berbagai pihak
sebagai partisipan jadi tidak hanya murid dan guru saja.
Apa pun pilihan cara guru untuk merayakan hasil belajar murid perlu diperhatikan
bahwa ada beberapa prinsip yang harus kita perhatikan agar perayaan hasil belajar
dapat bermakna
Bagi murid prinsip pertama kegiatan ini adalah acara yang dimiliki oleh murid
bukan guru. Guru akan berperan sebagai fasilitator yang mendampingi perancangan
hingga pelaksanaan. Kedua kegiatan ini bertujuan untuk saling mengapresiasi bukan
mengevaluasi dan melakukan penilaian.
Perayaan memberikan kesempatan yang baik bagi murid dan guru untuk
Melakukan asesmen otentik. Selanjutnya, jadikan perayaan sebagai ajang yang baik
bagi murid untuk melatih kemampuan berinteraksi dengan masyarakat umum
Project perayaan hasil belajar tidak hanya berupa kegiatan yang menampilkan hasil
karya ide-ide dan pemikiran murid. Perayaan yang sesungguhnya adalah ketika murid
menyadari bahwa mereka mendapatkan keterampilan atau pengetahuan baru yang
bermakna bagi diri mereka bagaimana mereka dapat menyadari pencapaian tersebut.
Di sinilah pentingnya murid dan guru melakukan pembuatan refleksi akhir Project atau
refleksi tindaklanjut di penghujung Project.
Dengan melakukan ini murid akan memiliki rasa kepemilikan terhadap proses
belajar mereka dan mampu menentukan target serta tujuan belajar di masa depan.
Dalam pelaksanaannya refleksi dapat dilakukan secara verbal maupun tertulis, ada
banyak metode untuk melakukan refleksi yang dapat dipilih kita dapat memilih salah
satu diantaranya beberapa contoh kegiatan refleksi adalah diskusi kelas, menulis jurnal,
membuat video, dan membuat serta menceritakan gambar.
Untuk mendukung kegiatan refleksi yang tepat maka berikanlah Pertanyaan yang
tepat, seperti Apakah saya sudah berhasil mencapai tujuan belajar dari Project ini? Apa
bukti-buktinya? Bagaimana upaya yang sudah saya lakukan selama melaksanakan
aktivitas project ini? Hal apa saja tantangan yang saya alami apa yang biasanya saya
lakukan untuk menghadapinya? Apa yang akan saya lakukan berbeda agar bisa lebih
optimal mengikuti kegiatan Project selanjutnya? Bantuan seperti apa yang saya
harapkan dari guru dalam Project selanjutnya?
BAB III
BAGIAN PENUTUP
Hal yang saya pelajari dari Topik Projek Penguatan Profil Pancasila ini adalah
memberikan pemahaman kepada teman sejawat tentang Projek Penguatan Profil Pancasila. Apa
fungsi dan manfaat kurikulum dan memberikan penjelasan Projek Penguatan Profil Pancasila.
Serta memahamkan tentang implementasi Projek Penguatan Profil Pancasila dengan tujuan
supaya para guru bisa mengoptimalkan perannya dan bisa memberikan sumbangan yang paling
baik dalam berkarya bagi bangsa. Di samping itu, Projek Penguatan Profil Pancasila juga akan
membawa perubahan pada sistem pengajaran. Nuansa pembelajaran ini diharapkan akan
membuat setiap siswa menjadi lebih nyaman karena bisa lebih banyak berdiskusi dan akan
membentuk karakter dari para siswa.
Perasaan saya saat melakukan aksi nyata penerapan Projek Penguatan Profil Pancasila
ini sangat senang dan bangga dapat berbagi informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di
SD Negeri Candirejo. Melalui aksi nyata ini Kepala sekolah dan guru lebih memahami Projek
Penguatan Profil Pancasila.
Adapun hal yang ingin saya pelajari lebih mendalam yaitu melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan apa yang diamanatkan Projek Penguatan Profil Pancasila yaitu memerdekakan
dan selalu berpihak pada anak.
B. Tindak Lanjut
C. Dampak/Hasil