Modul Ajar Geografi K-X SEM 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

MODUL AJAR BAB 1:

PENGANTAR ILMU GEOGRAFI


KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina Kelas / Semester : X/Ganjil
Satuan Pendidikan : MA Biroyatul Huda Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

KOMPETENSI AWAL
 Mengidentifikasi dan mendeskripsikan konsep geografi
 Menganalisis fenomena geosfer dengan konsep dasar geografi
 Menerapkan konsep dasar geografi dalam dalam kehidupan

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung
Sumber Belajar : Buku Panduan Guru dan Siswa IPS Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit
PT. Erlangga. Jakarta: 2022.

TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin

PROFIL PELAJAR PANCASILA MODEL PEMBELAJARAN


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Blended learning melalui model
yang maha Esa pembelajaran dengan menggunakan Project
2. Bergotong royong, Berkebinekaan global, Based Learning (PBL) terintegrasi
Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social
Emotional Learning (SEL).

KOMPETENSI INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mendeskripsikan konsep geografi
 Peserta didik mampu menganalisis fenomena geosfer dengan konsep dasar geografi
 Peserta didik mampu Menerapkan konsep dasar geografi dalam kehidupan

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Pada bab 1 ini, peserta didik dapat mengidentifikasi ruang lingkup kajian geografi yang meliputi
perkembangan ilmu geografi dari masa ke masa, aspek geografi untuk mengetahui keterkaitan
geografi dengan ilmu yang lain serta objek kajian geografi melalui sebuah artikel dan
menuliskannya dalam tabel fenomena geosfer yang terdapat dalam artikel tersebut.
 Peserta didik dapat menganalisis fenomena geosfer dengan konsep geografi melalui pengamatan
di lingkungan sekitar dan menuangkannya dalam sebuah laporan singkat berupa Powerpoint,
poster, maupun infografis kemudian dipresentasikan didepan kelas.
 Peserta didik dapat menerapkan konsep dasar geografi dalam kehidupan dengan mencari sumber
informasi dari berbagai sumber terkait fenomena atau gejala di lingkungan sekitar akibat
interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam bentuk desain rencana penelitian dengan
menfokuskan kajian pada rumusan 5 W+1H yang kemudian dituangkan dalam bentuk laporan
sederhana yang dipresentasikan didepan kelas

III. PERTANYAAN PEMANTIK


A. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 1
 Bagaimana perkembangan ilmu geografi mulai dari masa ke masa?
 Apa yang menjadi ruang lingkup kajian ilmu geografi?
 Bagaimana keterkaitan ilmu geografi dengan ilmu yang lainnya?

B. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 2


 Bagaimana konsep dasar geografi di dalam kehidupan sehari hari?

C. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 3


 Bagaimana pendekatan geografi dapat digunakan untuk memahami masalah atau gejala di
permukaan bumi?

D. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 4


 Bagaimana prinsip dasargeografi dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena atau
gejala disustu wilayah?

IV. PERSIAPAN BELAJAR


 Guru menyiapkan buku tentang IPS Geografi, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya.
 Komputer/Laptop
 Lcd projector
 Jaringan internet
 Gambar terkait dengan materi
 Kutipan berita koran/majalah/media digital seuai materi
 Kertas kerja/karton
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA Biroyatul Huda Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Perkembangan ilmu Geografi dan ruang lingkup objek kajian Geografi
Inti  Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi perkembangan ilmu geografi
(90 Menit) baik melalui tayangan video atau artikel.
 Setelah siswa menyimak video atau artikel yang diberikan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa.
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis.
 Guru membentuk kelas menjadi 5 kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari siswa
yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya dapat
memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan kesempatan untuk mengkaji fenomena atau gejala yang ada di di geosfer
yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Selama beberapa puluh
menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknya, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA Biroyatul Huda Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Pendekatan Geografi
Inti  Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi pendekatan geografi baik
(90 Menit) melalui tayangan video, gambar, atau artikel
 Setelah siswa menyimak video, gambar, atau artikel yang diberikan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan gambar tentang perkembangan ruang di suatu wilayah, misalnya gambar
alih fungsi lahan untuk perumahan. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa
berdiskusi dengan kelompoknya, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA Biroyatul Huda Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

Pertemuan Ke-3
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Konsep Geografi
Inti  Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi konsep geografi baik melalui
(90 Menit) tayangan video, gambar, atau artikel
 Setelah siswa menyimak video, gambar, atau artikel yang diberikan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi 10 kelompok dengan nama-nama konsep geografi,
setiap kelompoknya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda,
sehingga diharapkan tutor sebaya dapat memaksimalkan proses pembelajaran
berjalan baik. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk menganalisis
konsep sesuai dengan nama kelompok terkait lingkungan sekitar. Selama beberapa
puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknya, kemudian
mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Prinsip Geografi
Inti  Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi Prinsip geografi baik melalui
(90 Menit) tayangan video, gambar, atau artikel.
 Setelah siswa menyimak video, gambar, atau artikel yang diberikan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa.
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis.
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan gambar terkait info bencana dalam kurun waktu tertentu. Selama beberapa
puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknya, kemudian
mempresentasikan.
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

A. ASESMEN/PENILAIAN
Asesmen Individu (Esai, Pilihan Ganda)
Asesmen Kelompok (Diskusi, Presentasi, Menyusun Makalah)

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
kompetensi dasar (KD)
 Pengayaan dapat di tagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
 Berdasakan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi.

2. Remedial
 Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


1. Bagaimana yang menurutmu paling sulit di pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahamai pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 samapi 5. Berapa bintang yang akan kamu
berikan?
5. Bagian mana dari pelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Konsep Dasar Geografi

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Essay
1. Geografi adalah ilmu yang lekat dengan lingkungan sekitar. Bagaimana menurut kalian? Coba jelaskan?
2. Geografi dulu dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi saja, seiring
perkembangan jaman ilmu Geografi sekarang mempelajari lingkup yang kompleks, jelaskan oleh kalian
terkait hal tersebut ?
3. Geografi dinggap sebagai induk semua ilmu pengetahuan, Jelaskan pendapat kalian mengenai hal
tersebut!
4. Pembangunan pemukiman penduduk menjadi hal lumrah yang terus dikembangkan mengingat hal
tersebut menjadi suatu kebutuhan akan tempat tinggal. Tetap di lain sisi, ketersediaan lahan semakin
hari semakin terbatas. Dengan pendekatan geografi, apa yang dapat kalian kaji mengenai hal tersebut ?
5. Pendekatan geografi dapat digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer yang ada di sekitar kita.
Bagaimana kalian membedakan pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan dan pendekatan
kompleks wilayah ?
6. Berbicara tentang geografi kaitannya dengan ruang, konsep esensial geografi yang mana yang dapat
membedakan Geografi dengan ilmu yang lain ketika mengkaji gejala di suatu wilayah !
7. Berikan contoh penerapan konsep geografi yang dapat kalian amati selama kalian perjalanan
berangkat ke sekolah !
8. Berikan contoh fenomena geosfer disekitar kalian dengan menggunakan empat prinsip geografi yang
telah kalian pelajari !
9. Fenomena peningkatan jumlah penduduk di kota-kota besar setelah momen Hari Raya Idul Fitri
menjadi salah satu fenomena yang dapat dikaji dengan menggunakan prinsip Geografi, Kajilah terkait
hal tersebut !

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


A. Pengantar Ilmu Geografi
Tanpa kita sadari pengetahuan tentang ilmu geografi sebenarnya telah kita miliki, yaitu dengan kita
mengenal lingkungan sekitar kita. Misalnya saat kita berkunjung ke wilayah pegunungan atau
dataran tinggi, kita akan menggunakan pakaian yang tebal. Atau ketika kita akan pergi ke suatu
wilayah yang belum pernah kita kunjungi pasti kita akan menggunakan denah atau peta untuk
mempermudah perjalanan kita. Seiring dengan perkembangan imu pengetahuan, Geografi menjadi
salah satu ilmu yang mengkaji hubungan antar gejala dan mempelajari persamaan dan perbedaan
dari gela-gejala tersebut.

Ketika mendengar kata Geografi, mungkin kita akan berpikir bahwa geografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang bumi, termasuk lapisan-lapisan bumi, dan tempat-tempat yang ada di bumi.
Tetapi pada kenyataanya, kajian ilmu geografi lebih luas dari itu, karena menyangkut pula keadaan
lingkungan alam di luar manusia. Pendekatan yang digunakan untuk mempelajari ilmu geografi pun
beragam.

Perbedaan geografi dengan disiplin ilmu yang lain adalah pada bagian objek material yang
diaplikasikan dalam pendekatan, prinsip, dan konsep terhadap objek yang diteliti. Konsep dasar
sering juga disebut sebagai konsep utama yang menggambarkan esensi atau hakekat suatu ilmu.
Didalam ilmu Geografi ada 10 konsep dasar yang digunakan untuk mengkaji fenomena di lingkungan
sekitar.

Prinsip geografi dapat digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena fisik dan social dengan
memahami karakteristik dan keterkaitan fenomena yang terjadi di geosfer.

Dalam perkembangan selanjutnya, geografi dikategorikan sebagai ilmu karena diselenggarakan


secara sistematis. Sebagai sebuah ilmu, geografi tidak hanya memberikan gambaran tentang bumi
tetapi juga kegiatan lebih lanjut seperti penelitian dan analisis, baik dari segi fisik maupun sosial.
Selanjutnya, untuk mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia, ilmuwan geografi
melakukan penelitian geografi. Hal ini tidak hanya terfokus pada penampakan yang terlihat dari luar,
tetapi juga sampai pada pertanyaan: Mengapa benda-benda yang kita lihat membentuk suatu pola
kesatuan? Mengapa dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan?
1. Perkembangan Ilmu Geografi
Berdasarkan asal-usulnya, ilmu geografi termasuk ilmu yang tua. Geografi muncul sejak abad
ke-300 SM ketika bangsa Yunani melalui Eratosthenes, memperkenalkan geografi se bagai
gambaran atau tulisan permukaan bumi (Maryani, 2006). Secara etimologis, dalam bahasa
Yunani kata geografi berasal dari kata “geo” yang berarti bumi dan “graphia” berarti gambaran.
Dengan demikian, geografi didefinisikan sebagai studi tentang tempat dan hubungan antara
manusia dan lingkungannya. Beberapa tokoh seperti Aristoteles, Strabo, Ptolemeus, dan
Herodotus kemudian mengembangkan ilmu geografi. Bahkan Ptolomeus, yang juga dikenal
sebagai ahli matematika dan astronomi, merupakan orang yang pertama kali mengenalkan
peta.

Perkembangan ilmu geografi seiring dengan sejarah manusia untuk mengenal lingkungan dan
wilayah yang lain. Ahli geografi mempelajari sifat fisik permukaan bumi maupun masyarakat
manusia yang tersebar di atasnya. Mereka juga meneliti interaksi budaya manusia dengan ling
kungan alam, serta dampak lokasi dan tempat tinggal pada manusia. Geografi berupaya
memahami ruang dan tempat suatu obyek ditemukan, proses dan alasan keberadaan obyek itu
di suatu tempat, serta perkembangan dan perubahannya seiring waktu.

Pada Abad Pertengahan, ilmu geografi juga dikembangkan oleh bangsa Arab ya itu oleh Idrisi,
Ibnu Battutah, dan Ibnu Khaldun. Mereka melakukan perjalanan ke berbagai penjuru negeri
yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia. Dalam salah satu karyanya,
Travels in Asia and Africa 1325-1354, Ibnu Battutah mendeskripsikan bentang alam
lingkungan yang ia kunjungi, sekaligus aspek budaya, ekonomi, dan po litik suatu masyarakat.
Di akhir Abad Per tengahan, Marco Polo, seorang penjelajah asal Italia, telah
mendokumentasikan per jalanannya ke berbagai penjuru negeri Asia hingga sampai ke Cina
melalui jalur sutera. Karya Marco Polo tersebut membangkitkan minat mempelajari geografi di
luar dunia Muslim. Beberapa wilayah di Nusantara pernah menjadi daerah persinggahan Ibnu
Battutah dan Marco Polo. Perkembangan ilmu geografi juga seiring dengan Abad Renaisans di
Eropa yang mendorong keinginan untuk menjelajahi bagian dunia yang belum diketahui.
Perjalanan tersebut nantinya mengarah pada penjelajahan untuk penemuan-penemuan besar.

Di Nusantara, perkembangan ilmu geografi diperkenalkan oleh Alfred Russel Wallace, naturalis
asal Inggris. Wallace menjelajahi Malaka, Singapura, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi,
Ambon, hingga Papua pada tahun 1854–1862. Kisah perjalanan Wallace kemudian diterbitkan
pada 1869 dengan judul The Malay Archipelago. Buku tersebut mendokumentasikan
keanekaragaman hayati di Nusantara. Tokoh yang dikenal dengan bapak biogeografi ini
kemudian memperkenalkan teori Garis Wallace, garis imajiner yang mengelompokkan flora
dan fauna berdasarkan wilayah di Indonesia. Perkembangan geografi juga sejalan dengan
berbagai penemuan teknologi seperti fotografi udara, sensor jarak, komputer, dan satelit yang
membantu pemahaman manusia tentang peta dan pemetaan.

Beberapa ahli geografi, menjelaskan geografi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara alam dan manusia di permukaan bumi. Berdasarkan KBBI, geografi adalah ilmu
tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.
Geografi menjelaskan sifat bumi melalui fenomena alam serta interaksi dengan manusia
sebagai penghuninya. Ahli geografi mempelajari lanskap bumi, atmosfer, lingkungan alam, dan
manusia. Geografi juga mengkaji perubahan dan proses kehidupan kumpulan manusia atau
penduduk seiring dinamika yang terjadi pada bumi dalam rentang waktu yang panjang.

2. Obyek Studi Ilmu Geografi


Setiap disiplin ilmu memiliki obyek studi atau hal pokok yang dikaji tersendiri dan menjadi
kekhasan ilmu tersebut. Walaupun memiliki kemiripan dalam hal yang dikaji, yaitu tentang
manusia dan lingkungan, geografi memiliki kekhasan. Terdapat dua obyek studi dalam ilmu
geografi yaitu obyek material dan obyek formal.
a. Obyek material adalah hal pokok yang dapat diamati dan dikaji dalam ilmu geografi. Hal
pokok tersebut bersifat bendawi dan nyata. Hal ini disebut obyek material atau
berbentuk “materi” yang dapat diamati. Obyek material geografi adalah fenomena
geosfer yaitu segala peristiwa alam yang terjadi pada bumi. Fenomena geosfer meliputi
atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (flora dan fauna),
hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia). Fenomena geosfer sebagai obyek material
geografi akan kita diskusikan lebih jauh dalam bagian selanjutnya dari buku ini. Kalian
dapat memperkaya informasi tentang obyek material studi ilmu geografi dari berbagai
sumber.
b. Obyek formal adalah pendekatan atau cara memahami fenomena geosfer yang terjadi di
permukaan bumi dan menjadi sebab geografi dipelajari. Fred K. Scaefer, seorang ahli
geografi, menyatakan obyek formal geografi adalah ilmu yang terkait dengan cara
mengatur pembagian keruangan di permukaan bumi. Obyek formal dari geografi terkait
dengan penyebab fenomena di permukaan bumi dan cara mempelajarinya (Suharsono &
Budi, 2006: 199). Terdapat tiga macam pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan
(spatial approach), pendekatan kelingkungan/ekologi (ecological approach), dan
pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach). Ketiganya akan kalian
pelajari lebih mendalam di bagian ini.

Obyek formal inilah yang membedakan ilmu geografi dan ilmu pendukung lainnya. Misalnya
geografi akan mudah dibedakan dengan biologi, oseanografi, hidrologi, klimatologi, geologi,
dan ilmu-ilmu kebumian lainnya. Sebagai contoh, klimatologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang iklim dan cuaca di suatu daerah. Klimatologi akan menjelaskan tentang kondisi cuaca,
curah hujan, tekanan udara di daerah tersebut. Namun, geografi memiliki cara penjelasan yang
berbeda dengan klimatologi.

Dengan perspektif keruangan, geografi menjelaskan dampak curah hujan di daerah tersebut
atau wilayah mana saja yang berpotensi tergenang. Dengan perspektif ekologi, geografi akan
menganalisis perilaku manusia menyikapi curah hujan dalam kaitannya dengan lingkungannya
Contoh lain, dalam alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman,
pendekatan ekologi akan menganalisis aspek lingkungan, terutama hutan, sebagai daerah
resapan air.

Geografi dengan pendekatan kewilayahan yang menggabungkan dua pendekatan terdahulu


akan memperhatikan hubungan antarwilayah. Dalam contoh terkait dengan curah hujan
misalnya, pendekatan ini tidak hanya menjelaskan dampak curah hujan di suatu daerah, tetapi
juga dampaknya bagi daerah lain yang bahkan tidak mengalami curah hujan tinggi. Pen
dekatan ini juga menekankan perilaku yang mesti dilakukan oleh manusia yang tinggal di
daerah tersebut dan daerah terdampak lainnya. Studi kasus berikut ini dapat memberikan
contoh dan penjelasan mengenai pendekatan kompleks wilayah.

3. Aspek Ilmu Geografi


Kajian Ilmu geografi mencakup dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Berikut
penjelasannya:
a. Aspek fisik adalah aspek non-manusia yang memengaruhi kehidupan manusia, yaitu
aspek topologi (terkait dengan letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah), aspek biotik
(terkait dengan flora dan fauna), dan aspek abiotik (terkait dengan kondisi tanah, air,
dan iklim).
b. Aspek sosial adalah yang terkait dengan tempat dan cara manusia hidup serta
berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Aspek sosial ini akan melihat dari dimensi
ekonomi, budaya, politik, dan kondisi sosial suatu masyarakat.

4. Pendekatan Geografi
Pendekatan atau cara mempelajari geografi sudah disinggung di awal materi. Ketika kalian
belajar ilmu geografi, hal yang membedakan dengan ilmu lainnya adalah pendekatan atau cara
berpikir geografi yang menjadi karakteristik ilmu ini. Terdapat tiga pendekatan yang menjadi
cara berpikir geografi yaitu:
a. Pendekatan keruangan (spatial approach)
Pendekatan keruangan adalah cara pandang yang menekankan pada lokasi atau tempat
(ruang) fenomena geosfer terjadi serta fenomena yang terjadi. Pendekatan ini lebih
memberi perhatian pada lokasi dan sebarannya, fenomena yang terjadi, penyebab
fenomena tersebut terjadi di lokasi itu, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh
terhadap fenomena tersebut.
Sebagai contoh, dalam melihat kasus banjir yang terjadi di Kota Yogyakarta, pendekatan
keruangan akan menganalisis lokasi daerah rawan banjir termasuk sebarannya,
penyebab banjir, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap banjir. Peta
ancaman banjir di Kota Yogyakarta berikut ini akan memberikan informasi mengenai
lokasi dan sebaran kawasan rawan banjir.

b. Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach)


Pendekatan lingkungan merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek
lingkungan fisik tempat fenomena geosfer terjadi. Pertanyaan dasar dalam pendekatan
ini: 1) Fenomena apa yang terjadi? 2) Di manakah terjadinya? Bagaimana sebaran,
luasan, dan dampaknya? 3) Bagaimana relasi fenomena tersebut dengan manusia?
Bagaimana cara berpikir manusia terhadap fenomena tersebut? Sejauh mana
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat manusia di daerah tersebut terhadap
fenomena yang terjadi?

Pada kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan lingkungan memusatkan perhatian


pada struktur tanah dan kondisi daerah cekungan yang menjadi penyebab banjir.
Pendekatan ini juga mengamati perilaku manusia dalam mengubah alam sehingga
memunculkan risiko banjir.

c. Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach)


Sedangkan pendekatan kompleks wilayah adalah cara pandang yang menggabungkan
dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer.
Pertanyaan mendasar dari pendekatan ini adalah: 1) fenomena apa yang terjadi? (ada
aspek yang kompleks terjadi di dua wilayah atau lebih sebaran dan luasannya). 2) di
mana terjadi (sebarannya dan luasannya disajikan dalam peta)? dan mengapa terjadi di
lokasi tersebut? 3) Faktor alam apa saja yang memengaruhi fenomena tersebut dan juga
faktor manusia (pengetahuan, cara pandang, sikap dan perilaku)? 4) bagaimana
dinamikanya?, 5) bagaimana pemecahan terhadap masalah tersebut? Pendekatan ini
menjelaskan hubungan antarwilayah yang berbeda, misalnya wilayah A, B, dan C yang
berpotensi saling memengaruhi baik korelasi maupun sebab-akibatnya.

Dalam kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan ini akan mencari penjelasan dari
pendekatan keruangan maupun ekologi, serta menganalisis potensi pengaruh dari
wilayah lain yang dapat memengaruhi terjadinya banjir. Kasus banjir di Kota Yogyakarta
akan menganalisis keterkaitan dengan alih fungsi lahan maupun kondisi cuaca di
Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Lalu cara pandang, pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat yang tinggal di tiga kota/kabupaten tersebut juga menjadi fokus
dari cara pandang ini.

5. Konsep Geografi
Dalam memahami geografi sebagai ilmu yang mengkaji manusia dengan lingkungannya dalam
kesatuan ruang, ada beberapa konsep geografi yang harus kalian pahami. Konsep geografi
merupakan hal pokok yang menjadi kekhasan ilmu geografi dalam menjelaskan berbagai
fenomena geografis. Terdapat beberapa konsep utama dalam geografi yaitu:
a. Konsep lokasi
Konsep lokasi dalam geografi menjelaskan fenomena geosfer yang terkait dengan letak.
Konsep lokasi biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan letak geografis suatu
obyek di permukaan bumi. Terdapat dua pemahaman tentang lokasi yaitu: Pertama,
lokasi absolut, yaitu lokasi yang tetap secara astronomis. Dengan kata lain, lokasi absolut
berdasarkan pada garis lintang dan garis bujur. Contohnya, lokasi absolut Pulau Flores
adalah terletak pada 8°40′29″ Lintang Selatan dan 121°23′04″ Bujur Timur. Kedua,
lokasi relatif, yaitu letak suatu wilayah di permukaan bumi yang sifatnya berubah-ubah
karena dipengaruhi oleh wilayah di sekitarnya. Contoh: lokasi relatif Pulau Flores
terletak di selatan Pulau Sulawesi.

b. Konsep Jarak
Konsep ini mengacu pada rentang dua lokasi. Jarak adalah pemisah alami. Jarak
berkaitan dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Contohnya, jauh-
dekatnya jarak mengangkut bahan baku ke pabrik memengaruhi besarnya biaya angkut.
Terdapat dua pemahaman akan jarak, yaitu: Pertama, jarak absolut yaitu jarak yang
sebenarnya. Sebagai contoh, jarak absolut Kabupaten Malang dan Ibukota Jakarta adalah
888,5 km. Kedua, jarak relatif yaitu penentuan jarak antara dua wilayah berdasarkan
waktu (waktu tempuh) apabila menggunakan moda transportasi yang berbeda. Sebagai
contoh, jarak relatif Kabupaten Malang dan Ibukota Jakarta adalah 1,5 jam apabila
menggunakan moda transportasi pesawat. Tetapi apabila menggunakan transportasi
kereta api maka jarak relatifnya adalah 15,5 jam. Apakah kalian sudah memahami
perbedaan antara jarak absolut dan jarak relatif?

c. Konsep keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi. Contohnya suatu daerah
terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang sulit dijangkau. Keterjangkauan
memperhatikan kondisi medan, ketersediaan prasarana infrasruktur seperti jalan,
kondisi kualitas prasarana yang tersedia, serta ketersediaan sarana transportasi dan
komunikasi. Berdasarkan konsep keterjangkauan, wilayah suatu daerah akan dilihat
berdasarkan akses dan keterjangkauannya.

Keterjangkauan pada umumnya berubah sesuai perkembangan ekonomi, kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi, serta transportasi. Situasi dan kondisi keterjangkauan bisa
berubah apabila terdapat bencana, misalnya banjir atau tanah longsor yang memutus
akses untuk menuju suatu tempat. Demikian pula sebaliknya, suatu daerah terisolasi
dapat menjadi daerah yang terbuka ketika dibangun jalan atau infrastruktur menuju
wilayah tersebut. Bagaimana dengan keterjangkauan lokasi kalian berada? Amatilah dan
jelaskan keterjangkauan di wilayah kalian!

d. Konsep Pola
Pola adalah karakteristik ketergantungan pada berbagai fenomena geografis suatu
tempat atau ruang di permukaan bumi. Geografi mempelajari tentang pola-pola bentuk
dan penyebaran fenomena geografis. Misalnya pemukiman penduduk di daerah dataran
tinggi didominasi oleh pola persebaran, pola vegetasi di Daerah Aliran Sungai (DAS),
pola pemukiman di daerah tepi pantai. Pola juga terkait dengan flora fauna, curah hujan,
dan lain-lain. Tentu, hal ini dapat kalian temukan di tempat tinggal kalian, misalnya pola
pemukimannya dan pola-pola yang lain.

e. Konsep Morfologi
Konsep morfologi mengacu pada gambaran dan bentuk suatu tempat di permukaan
bumi akibat kekuatan endogenik dan eksogenik. Misalnya dataran rendah di sepanjang
kawasan Pantai Utara Jawa didominasi oleh kondisi pendangkalan dan erosi daerah
aliran sungai akibat proses sedimentasi, dan lain sebagainya. Hal ini dapat kalian
temukan di lingkungan sekitar kalian.

f. Konsep Aglomerasi (pengelompokan)


Konsep ini mengacu pada kondisi persebaran dan pengelompokan suatu wilayah yang
relatif memusat dan saling menguntungkan. Misalnya daerah industri menunjukkan
adanya pemusatan dan pengelompokan kawasan industri. Kawasan konservasi yang
menunjukkan adanya pemusatan wilayah konservasi. Misalnya kawasan konservasi
tanaman bakau.

g. Konsep Nilai Guna


Nilai guna merupakan fenomena geografis atau sumber daya alam di permukaan bumi
yang saling berhubungan antarwilayah. Misalnya laut memiliki nilai kegunaan yang lebih
bagi nelayan dibandingkan dengan petani. Sedangkan hutan memiliki nilai kegunaan
lebih bagi pecinta alam dibandingkan pelajar. Coba amatilah lingkungan sekitar kalian,
temukan dan kenali nilai guna wilayah kalian!

h. Konsep Interaksi atau Saling Ketergantungan


Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat
menghasilkan fenomena, tampilan, dan masalah baru. Dalam interaksi, satu fenomena
bergantung pada fenomena lainnya. Misalnya, fenomena interaksi desa-kota terjadi
karena adanya perbedaan potensi alam. Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota
menghasilkan produk industri. Karena kedua wilayah saling membutuhkan, maka
terjadilah interaksi. Berdasarkan gambaran tersebut, amatilah konsep interaksi atau
ketergantungan antardaerah di tempat kalian!

i. Konsep Diferensiasi Area


Diferensiasi area sesuai dengan karakteristik antarwilayah di per mukaan bumi. Konsep
diferensiasi wilayah digunakan untuk mempelajari perbedaan fenomena geografis
antara satu daerah dengan daerah lain. Contoh: Jenis tanaman yang dibudidayakan di
dataran tinggi akan berbeda dengan jenis tanaman di dataran rendah.
Lampiran 3 : Glosarium
Geosfer, Ruang, Wilayah, Lingkungan, Interaksi, Peta, Proyeksi.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


 Buku Panduan Guru dan Siswa IPS Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit PT. Erlangga. Jakarta:
2022.
 Youtube, Google dan situs .
 Buku lain yang relevan.

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
MODUL AJAR BAB 2:
PETA, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil
Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

KOMPETENSI AWAL
 Menjelaskan dasar-dasar pemetaan, penginderaan jauh, dan SIG.
 Mengidentifikasi komponen-komponen dalam pemetaan, penginderaan jauh, dan SIG.
 Menguraikan pemanfaatan pemetaan, penginderaan jauh, dan SIG dalam kehidupan sehari-
hari.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung
Sumber Belajar : Buku Panduan Guru dan Siswa IPS Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit
PT. Erlangga. Jakarta: 2022.

TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin

PROFIL PELAJAR PANCASILA MODEL PEMBELAJARAN


3. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Blended learning melalui model pembelajaran
maha Esa dengan menggunakan Project Based Learning
4. Bergotong royong, Berkebinekaan global, (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi
Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif berbasis Social Emotional Learning (SEL).

KOMPETENSI INTI
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat menjelaskan dasar-dasar pemetaan, penginderaan jauh, dan SIG.
 Peserta didik mengidentifikasi komponen-komponen dalam pemetaan, penginderaan jauh, dan
SIG.
 Peserta didik dapat menguraikan pemanfaatan pemetaan, penginderaan jauh, dan SIG dalam
kehidupan sehari-hari.

VI. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Pada bab 2 ini, Peserta didik dapat menjelaskan dasar-dasar pemetaan, penginderaan jauh, dan
SIG melalui proses pengamatan fenomena geosfer yang ada dalam peta untuk mengkaji
persamaan dan perbedaan yang terlihat dari beberapa jenis peta. Diskusi terbimbing antara
kelompok sehingga peserta didik dapat menyimpulkan terkait dasar-dasar pemetaan,
penginderaan jauh, dan SIG.
 Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen-komponen dalam pemetaan, penginderaan jauh,
dan SIG dengan membuat secara mandiri atau berkelompok sebuah peta wilayah tempat tinggal
dengan berbasis data yang sebelumnya telah dicari informasinya, peta harus dibuat dengan detail
disertai komponen-komponen peta.
 Peserta didik dapat menguraikan pemanfaatan pemetaan, penginderaan jauh, dan SIG dalam
kehidupan sehari-hari melalui sebuah analisis keruangan dengan data sederhana dari beberapa
peta khusus yang dioverlay dan di deliniasi , dan selanjutnya dianalisis hasil dari kegiatan yang
telah dilakukan terkait informasi dan manfaat yang diperoleh .
VII. PERTANYAAN PEMANTIK
A. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 1
 Apa yang dimaksud dengan Peta dan apa manfaatnya bagi manusia?
 Apa fungsi peta secara umum?
 Apa saja jenis - jenis peta?

B. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 2


 Apa yang dimaksud dengan proyeksi peta?
 Apa saja jenis-jenis proyeksi peta?

C. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 3


 Apa saja Komponen-Komponen yang ada dalam Peta?
 Bagaimana cara membaca peta?
 Bagaimana proses pembuatan peta?
 Bagaimana menggambarkan bentuk wilayah di permukaan bumi pada bidang datar,
dengan kesalahan yang minimal ? mengingat bumi kita berbentuk ellipsoid ?

D. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 4


 Apa yang dimaksud dengan Penginderaan Jauh dan pemanfaatannya bagi kehidupan
manusia ?
 Komponen apa saja yang menjadi bagian dari penginderaan jauh ?
 Apa saja jenic citra penginderaan jauh ?

E. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 5


 Apa yang dimaksud dengan Interpretasi citra?
 Apa saja Langkah-Langkah Interpretasi Citra Pengindraan Jauh?
 Apa saja Unsur-Unsur Interpretasi Citra?
 Apa Manfaat Pengindraan Jauh?

F. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 6


 Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) dan fungsi dari Sistem
Informasi Geografi?
 Apa saja Komponen Sistem Informasi Geografis?

G. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 7


 Apa saja Subsistem SIG?
 Apa saja Manfaat SIG dalam berbagai bidang?
 Apa saja tahapan kerja SIG?

VIII. PERSIAPAN BELAJAR


 Guru menyiapkan buku tentang IPS Geografi, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya.
 Komputer/Laptop
 Lcd projector
 Jaringan internet
 Gambar terkait dengan materi
 Kutipan berita koran/majalah/media digital seuai materi
 Kertas kerja/karton
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Dasar-Dasar Pemetaan
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan yang dapat merangsang keaktifan
siswa, misalnya “Apakah kalian membutuhkan suatu petunjuk jika pergi ke suatu
tempat yang belum pernah kalian datangi? Apakah kalian denah dalam kartu
undangan pernikahan dapat disebut sebagai sebuah peta? Dan pertanyaan lainnya
 Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi tentang peta melalui
beberapa gambar peta
 Setelah siswa menyimak gambar yang diberikan, guru mengajukan pertanyaan
pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelompok diskusi, sehingga diharapkan tutor sebaya dapat
memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan kesempatan untuk mengkaji terkait gambar peta yang berbeda-berbeda dan
mendiskusikan apa yang menjadi perbedaan dari peta-peta tersebut, bagaimana syarat
sebuah peta yang baik. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa berdiskusi
dengan kelompoknya, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Proyeksi Peta
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa, misalnya dengan menunjukkan sebuah globe kepada siswa kemudian
memberikan stimulus yang mengarah ke materi yang akan diajarkan
 Guru memberikan stimulus dengan globe terkait proses proyeksi peta
 Setelah siswa menyimak pengantar yang diberikan, guru mengajukan pertanyaan
pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan gambar proyeksi yang berbeda-beda. Siswa dengan diskusi terbimbing
mengidentifikasi Negara-negara mana saja yang sesuai dengan bidang proyeksinya.
Selama beberapa puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknya,
kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-3
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Keterampilam membaca dan membuat peta
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa.
 Guru memberikan stimulus dengan menampilkan peta beberapa wilayah, siswa
mengamati informasi apa saja yang dapat dilihat dari peta-peta tersebut
 Setelah siswa mengamati gambar peta yang ditunjukkan, guru mengajukan pertanyaan
pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi kelompok kecil terdiri 2 tau 3 orang, setiap
kelompoknya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga
diharapkan tutor sebaya dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik.
Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk menggambar peta wilayah
tempat tinggal mereka lengkap dengan komponen petanya dengan alat-alat yang telah
diinfokan untuk dibawa pada pertemuan sebelumnya. Selama beberapa puluh menit
kedepan siswa bekerja dan berdiskusi untuk menyelesaikan keterampilan membuat
peta
 Selama proses diskusi dan praktik guru melakukan pengamatan dan penilaian sesuai
rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Pengetahuan dasar penginderaan jauh
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa, misalnya memperlihatkan beberapa foto udara / citra.
 Guru memberikan stimulus dengan memperbolehkan siswa menggunakan gadget nya
untuk menfoto objek dari tempat yang tinggi disekitar sekolah
 Setelah siswa menfoto dan menghasilkan banyak obyek yang terfoto, guru
mengajukan pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
berdiskusi tentang bagaimana sebuah objek dapat terekam seperti kegiatan yang telah
mereka lakukan menfoto objek. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa
berdiskusi dengan kelompoknya, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-5
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Interpretasi Foto Udara
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa, misalnya memperlihatkan beberapa foto udara / citra.
 Guru memberikan stimulus dengan memperlihatkan video tentang proses perekaman
pesawat atau satelit ruang angkasa
 Setelah siswa mengamati dan mencermati video yang ditayangkan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
berdiskusi dan melakukan interpretasi foto udara yang telah disiapkan guru. Siswa
menganalisis karakteristik yang terlihat dari objek yang terekam dan menyimpulkan
objek yang terdeteksi. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan
kelompoknya, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-6
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Komponen-komponen dalam SIG
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa.
 Guru memberikan stimulus dengan memperlihatkan salah satu peta yang informatif
 Setelah siswa mengamati dan mencermati gambar yang diperlihatkan, guru
mengajukan pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru memperlihatkan beberapa gambar yang menjadi komponen SIG, siswa mencari
informasi dari berbagai sumber tentang komponen-komponen SIG tersebut dan
manfaatnya. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan
berkelompok, kemudian saling Tanya jawab dengan siswa yang lain dalam diskusi
terbimbing dengan guru
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Pertemuan Ke-7
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Tahapan Kerja SIG
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa.
 Guru memberikan stimulus dengan memperlihatkan salah satu peta yang informatif
 Setelah siswa mengamati dan mencermati gambar yang diperlihatkan, guru
mengajukan pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk selanjutnya praktik mendeliniasi
beberapa peta tematik yang telah disediakan dan selanjutnya setiap kelompok dapat
membuat peta baru yang lebih informatif. Selama beberapa puluh menit kedepan
siswa berdiskusi dengan berkelompok, kemudian saling Tanya jawab dengan siswa
yang lain dalam diskusi terbimbing dengan guru
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

A. ASESMEN/PENILAIAN
Asesmen Individu (Esai, Pilihan Ganda)
Asesmen Kelompok (Diskusi, Presentasi, Menyusun Makalah)

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
kompetensi dasar (KD)
 Pengayaan dapat di tagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
 Berdasakan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi.

2. Remedial
 Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


6. Bagaimana yang menurutmu paling sulit di pelajaran ini?
7. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
8. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahamai pelajaran ini?
9. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 samapi 5. Berapa bintang yang akan kamu
berikan?
10. Bagian mana dari pelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS (Geografi) Fase : E
Elemen Mapel : Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : X / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Essay
1. Peta dibuat untuk mempermudah dalam menunjukkan informasi keruangan, jelaskan oleh kalian
bagaimana syarat sebuat peta yang baik?
2. Apakah anda dapat membaca sebuah peta sederhana, misalnya peta tempat tinggal kalian? dan
memanfaatkan informasi keruangan dari peta tersebut!
3. Mungkinkah seluruh permukaan bumi yang melengkung dapat digambarkan sempurna dalam
bentuk peta pada bidang datar? Jelaskan pendapat kalian.
4. Wilayah Indonesia yang terletak pada 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410 BT akan terpetakan sempurna
dengan jenis bidang proyeksi seperti apa? Jelaskan tentang proyeksi tersebut!
5. Pernahkah kalian mengamati peta tertentu? Jealaskan bagian-bagian peta yang bisa kalian amati, dan
apa fungsinya!
6. Mampukah kalian membaca sebuah peta dengan symbol-simbol di dalamnya? Apakah semua peta
memberikan informasi yang lengkap tentang seluruh fenomena diermukaan bumi?
7. Apakah kalian dapat membedakan hasil penginderaan jauh yang diambil dengan wahana yang
berbeda?
8. Apakah prinsip penginderaan jauh sama dengan ketika kalian menfoto objek dengan menggunakan
kamera / kamera HP kalian?
9. Bagaimana kalian mengenali objek yang tergambar pada citra? bagaimana kalian mengidentifikasi
objek yang terlihat berwarna gelap dan terang, apa factor yang mempengaruhi?
10. Apakah sinar matahari berpengaruh terhadap hasil gambar objek pada citra, ketika perekaman objek
dilakukan oleh satelit? Jelaskan pendapat kalian!
11. Apakah hubungan Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan pemetaan dan penginderaan jauh?
12. Apakah perbedaan peta yang dibuat manual dengan peta hasil dari pengolahan menggunakan SIG?
13. Data seperti apakah yang menjadi sumber masukan dalam SIG ? jelaskan pendapat kalian!
14. Bagaimana proses kerja SIG, jelaskan secara sederhana!

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


A. Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
Peta menjadi salah satu alat yang mempermudah kita dalam menemukan letak atau lokasi tertentu,
entah berupa peta konvensional maupun peta digital. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
membuat peta yang dihasilkan lebih akurat, sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan secara
maksimal.

Proyeksi peta merupakan teknik untuk menggambarkan permukaan bumi melengkung diatas bidang
datar. Dalam prosesnya, proyeksi peta menyebabkan distorsi pada aspek-aspek geometri permukaan
bumi yaitu distorsi jarak, distorsi arah, distorsi bentuk, dan distorsi skala.

Peta berfungsi memberikan informasi dalam konteks keruangan, sehingga peta yang dibuat harus
lengkap dan jelas agar pengguna peta dapat membaca peta tersebut dengan tepat. Untuk itu
diperlukan keterampilan membuat peta, agar peta yang dibuat sesuai dengan kaidah dalam ilmu
pemetaan (kartografi).
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi suatu objek, daerah atau
fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan alat bantu tertentu tanpa interaksi langsung
dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Dengan penginderaan jauh informasi yang
didapatkan dapat efektif dan efisien.

Interpretasi citra merupakan kegiatan mengidentifikasi obyek pada citra. Untuk memudahkan
kegiatan mengidentifikasi obyek yang ada pada citra, dibutuhkan pemahaman tentang karakteristik
atau atribut obyek pada citra. Karakteristik obyek pada citra yang digunakan untuk mengidentifikasi
citra disebut sebagai unsur interpretasi citra. Citra hasil penginderaan jauh tidak dapat dimanfaatkan
jika tidak dilakukan interpretasi citra.

Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan,
memanipulasi dan menganalisis informasi geografi, yang semula informasi permukaan bumi
disajikan dalam bentuk peta dan dibuat secara manual. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat
mempresentasikan data geografis dari dunia nyata (permukaan bumi) ke layar monitor komputer.
Sistem Informasi Geografis (SIG) sama halnya dengan lembaran peta dalam bentuk digital, yang
lengkap akan informasi.

Sistem Informasi Geografis (SIG) mampu mengolah, menganalisis dan menyajikan data geospasial
dipermukaan bumi dengan secara cepat dan tepat. Peta yang dihasilkan dengan SIG, memberikan
informasi yang padat dan sangat bermanfaat. Sebagai sebuah system, SIG dilakukan melalui tahapan
yang terintegrasi.

Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi pada bidang datar dengan perbandingan skala.
1. Jenis-jenis peta berdasarkan isinya
a. Peta umum: menggambarkan kenampakan umum, seperti peta topografi (ketinggian), peta
batimetri (kedalaman laut), peta chorografi (peta dunia), peta benua, peta negara, peta
provinsi, peta kabupaten, dan peta pulau.
b. Peta tematik: menggambarkan bidang-bidang khusus atau kenampakan khusus, seperti
peta iklim, peta kepadatan penduduk, peta geologi, peta curah hujan, peta sebaran flora
fauna, dan peta wisata.

2. Jenis-jenis peta berdasarkan skalanya


a. Peta skala kadaster: berskala 1:100 – 1:5.000, seperti peta sertifikat tanah dan peta
rancang bangunan yang menggambarkan objek dengan luas kecil dan detail.
b. Peta skala besar: bersakala 1:5.000 – 1:250.000, seperti peta kelurahan dan peta
kecamatan.
c. Peta skala sedang: berskala 1:250.000 – 1:500.000, seperti peta kabupaten.
d. Peta skala kecil: berskala 1:500.000 – 1:1.000.000, seperti peta provinsi dan peta pulau
kecil.
e. Peta skala geografis: berskala lebih dari 1:1.000.000, seperti peta negara, peta benua, dan
peta chorografi yang menggambarkan objek dengan luas besar dan tidak detail.

3. Komponen-komponen peta

a. Judul peta: mencerminkan objek yang dipetakan.


b. Legenda: keterangan simbol-simbol peta.
c. Inset: peta kecil menunjukkan lokasi yang dipetakan atau objek yang tidak tergambar.
d. Orientasi: penunjuk arah.
e. Skala: perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya.
f. Simbol: tanda yang mewakili objek di lapangan.
g. Garis tepi: membatasi objek yang dipetakan.
h. Koordinat: garis lintang dan garis bujur.
i. Pembuat peta dan tahun pembuatan peta fuatcepat.
j. Sumber peta: sumber informasi dalam membuat peta.

Proyeksi peta adalah metode yang digunakan untuk mengubah bentuk bumi dari bidang
elipsoda ke bidang datar. Dalam memproyesikan peta, terdapat kesalahan-kesalahan dalam
mengubah bentuk bumi dari bidang elipsoda ke bidang datar yang disebut distorsi. Distorsi
menyebabkan peta dunia yang digambarkan dengan proyeksi silinder atau Mercator wilayah
utara dan selatan bumi terlihat lebih luas, misalnya Greenland lebih luas dari Benua Australia.

4. Syarat proyeksi peta


a. Ekuivalen : luas yang dipetakan harus sama dengan luas sebenarnya.
b. Ekuidistan : jarak yang dipetakan harus sama dengan jarak sebenarnya.
c. Konfrom : bentuk yang dipetakan harus sama dengan bentuk sebenarnya.
d. Arah utara selalu menunjukkan arah atas dan tidak terdapat penyimpangan arah.

5. Jenis proyeksi berdasarkan bidang proyeksinya

a. Proyeksi azimuth : menggunakan fuatcepat bidang datar, sesuai untuk memetakan wilayah
dengan lintang tinggi 45º LU/LS - 90º LU/LS seperti kutub utara/wilayah beriklim sedang
dan dingin.
b. Proyeksi silinder : menggunakan bidang tabung atau silinder, sesuai untuk memetakan
wilayah dengan lintang rendah 0º LU/LS – 23,5º LU/LS seperti Indonesia/wilayah beriklim
tropis.
c. Proyeksi kerucut : menggunakan bidang kerucut, sesuai untuk memetakan wilayah dengan
lintang sedang 23,5º LU/LS - 45º LU/LS, seperti Jepang/wilayah berikim subtropics.

Peta kontur adalah peta yang menunjukkan ketinggian suatu wilayah dengan menggunakan
symbol garis. Garis kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama. Garis kontur
yang rapat menandakan wilayah tersebut curam atau terjal dan garis kontur yang renggang
menandakan wilayah tersebut landai.

a. Mencari ketinggian antarkontur/kontur interval (CI)


= Garis kontur kedua dikurangi garis kontur pertama
= 100 – 50
= 50
Kontur interval 50 meter
b. Mencari skala peta kontur
= kontur interval x 2.000
= 50 x 2.000
= 100.000
Skala 1: 100.000

c. Mencari ketinggian di garis kontur tertentu


= mencari ketinggian garis kontur D
= ketinggian di sekitarnya ditambah CI
= 150 + 50
= 200
Ketinggian garis kontur D adalah 200 m

d. Mencari ketinggian di titik tertentu


= mencari ketinggian titik C
= diketahui JP A-B = 6 cm dan JP B-C = 4 cm
= mencari ketingian setiap cm jika JP A-C = 10 cm
= CI = 50 / 10 = 5 m per cm
= JP A-B = 6 x 5 = 30 m
= Ketinggian garis kontur A = 0 + 30 = 30 m
Ketinggian titik C adalah 30 m

e. Mencari kemiringan lereng


= mencari kemiringan liring AB
= beda tinggi / jarak sebenarnya x 100 %
= beda tinggi = 50 – 0 = 50 m
= JS = JP x skala = 10 x 100.000 = 1.000.000 cm = 10.000 m
= 50 /10.000 x 100 %
= 5/10 % = 1/2 % = 0,5 %
Kemiringan lereng AB adalah 0,5 %

f. Mencari skala peta yang kedua


= JP A-B = 3 cm pada peta I berskala 1:100.00
= JP A-B = 12cm pada peta II berskala ?
= rumus d1 / d2 x skala (d1 jarak berskala)
= 3/12 x 100.000
= ¼ x 100.000
= 25.000
Skala peta II adalah 1:25.000

g. Mencari skala peta dengan garis lintang


= diketahui JP A-B = 10 cm, garis lintang kota A 10º LS dan garis lintang kota B 6 º LS
= mencari selisih antardua garis lintang = 10 º – 6 º = 4º
= setiap 1º = 111 km, 1’ = 1,86 km, dan 1” = 0,031 km
= 4 º x 111 km = 444 km = 44.400.000 cm
= skala = JP/JS
= 10/44.400.000 = 4.440.000
Skala 1:4.440.000

h. Mencari jarak dengan garis lintang


= diketahui kota A terletak pada 6º10’50” LS dan kota B terletak pada 8º20’30”
= jarak kedua kota tersebut? (1º = 60’ dan 1’ = 60”)
= setiap 1º = 111 km, 1’ = 1,86 km, dan 1” = 0,031 km
= 8º20’30” - 6º10’50”
= 8º19’60” - 6º10’50”
= 2º09’40”
= (2º x 111 km) + (9’ x 1,86 km) + (50” x 0,031 km)
= 222 + 16,74 + 1,55 = 240,29 km
Jarak kota A ke kota B adalah 240,29 km

Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi mengenai objek di
permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang dikaji. Pengindraan jauh
menggunakan data berupa citra foto atau citra nonfoto yang dikaji dengan menggunakan
stereoskop cermin sehingga objek yang ditambilkan berbentuk tiga dimensi.

4. Komponen pengindraan jauh


a. Sumber tenaga: cahaya yang menyinari objek dengan system pasif (matahari) dan aktif
(buatan)
b. Atmosfer: lapisan udara yang memantulkan gelombang elektromagnetik
c. Objek: permukaan bumi baik alami dan buatan
d. Sensor: alat yang merekam objek, seperti kamera dan scanner
e. Wahana: alat yang membawa sensor, seperti pesawat dan satelit
f. Data: informasi yang dihasilkan dari proses perekaman objek
g. Pengguna: orang atau Lembaga yang menggunakan data

5. Jenis-jenis citra foto berdasarkan spektrum elektromagnetiknya


a. Citra foto ultraviolet : mendeteksi pencemaran air laut
b. Citra foto pankromatik : pengenalan objek mudah karena menggunakan warna asli
c. Citra foto ortokramatik : studi pantai dan survey vegatasi
d. Citra foto inframerah : membedakan jenis vegetasi sehat dan sakit

6. Perbedaan citra foto dengan citra nonfoto


a. Wahana: citra foto dirgantara dan citra nonfoto satelit.
b. Sensor: citra foto kamera dan citra nonfoto scanner.
c. Perekaman: citra foto serentak dan citra nonfoto parsial.
d. Proses: citra foto kimiawi dan citra nonfoto elektronik.
e. Sumber tenaga: citra foto pasif dan citra nonfoto aktif.

7. Jenis-jenis satelit pengindraan jauh


a. Oceanografi : National Oceanic and Atmospheric Angsit Ufki Romaina, S.Sosistration
(NOAA) dan Marine Observation Satelite (MOS)
b. Sumber daya alam : Land Sat dan Satellite Pour l'Observation de la Terre (SPOT)
c. Meteorologi: National Oceanic and Atmospheric Angsit Ufki Romaina, S.Sosistration
(NOAA) dan Himawari
d. Luar Angkasa: Viking, Ranger, dan Voyager

Interpretasi citra adalah kegiatan menganalisis foto yang dihasilkan dari suatu alat dengan
tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek tersebut. Tahapan dalam
interpretasi citra yaitu:
a. Deteksi : pengamatan awal untuk mencari keberadaan objek
b. Identifikasi : mengenal objek melalui ciri spectral (tingkat kecerahan/rona), ciri spasial
(keruangan), dan ciri temporal (waktu).
c. Analisis : pengelompokan karakteristik objek yang sama dengan objek lain.
d. Deduksi : mendeskripsikan dan membuat kesimpulan sehingga objek yang tergambar
dapat dikenali.

Ciri spasial:
a. Bentuk: kerangka suatu objek, misalnya persegi, persegi panjang, garis, tajuk bintang, dll.
b. Ukuran: atribut berupa luas, jarak, tinggi, dan volume.
c. Tekstur: frekuensi perubahan rona, misalnya perubahan mencolok (kasar) dan tidak
mencolok (halus).
d. Pola: susunan kerangka objek yang memiliki keteraturan, misalnya menyebar,
mengelompok, dll.
e. Asosiasi: keterkaitan suatu objek dengan objek lainnya, misalnya rumah dengan jalan.
f. Situs: letak suatu objek, misalnya pantai.
g. Bayangan: dapat menyembunyikan dan kunci pengelanan objek.

8. Contoh hasil interpretasi objek pengindraan jauh:


a. Jalan raya: rona cerah, bentuk garis panjang, pola seragam berpotongan tegak lurus, dan
asosiasi rumah.
b. Sungai: rona gelap pada sungai yang jernih, bentuk garis panjang, pola tidak seragam
berpotongan sudut lancip, dan asosiasi jembatan.
c. Perkebunan sawit: tekstur kasar, pola teratur, bentuk tajuk bintang, dan situs daratan.
d. Nipah: tekstur kasar, pola menyebar, bentuk tajuk bintang, dan situs air.

System Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja
komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi
uraian.

9. Komponen SIG:
a. Perangkat keras : memasukkan data (input) seperti scanner, digitizer, ketikus, papan ketik,
dan kamera; mengeluarkan data (output) seperti monitor, proyektor, printer, dan plotter;
dan penyimpanan (storage) seperti flesdisk, hardisk, otg, dan cd.
b. Perangkat lunak : pemograman computer (system operasi) seperti windows, macintos, dan
linux; bahasa pemograman (utilitas); dan system aplikasi untuk mengelola, memanipulasi,
dan menganalisis data geografis sepertin ArcView, ArcGIS, Illwis, Erdas, dan MapInfo.
c. Data : informasi geografis berupa data spasial/grafis seperti titik, garis, dan polygon (data
raster), koordinat objek (data vector), dan data berupa tulisan/angka data
atribut/nongrafis. Sumber data SIG berasal dari hasil penelitian/observasi (data teristrial)
dan data dari pihak lain berupa peta tematik, citra foto, citra nonfoto, dan data monografi
suatu wilayah (data geografis).
d. Pengguna : sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengelola dan memanfaatkan
SIG.

10. Tahapan kerja SIG:


a. Tahap persiapan: mempersiapkan sumber fuatcepat data, teknik analisis, dan kajian teori
mengenai objek yang akan diteliti
b. Tahap pemasukan data: mengubah format data cetak ke dalam format data digital
(akuisisi) menggunakan scanner/digitizer; memperbaiki kesalahan pada data (editing);
pemberian nama/angka (anotasi); pemberian warna pada objek (labelling); dan mengubah
koordinat peta menjadi koordinat UTM (digitasi).
c. Tahap analisis data: pembentukan peta baru dengan menggunakan teknik tumpang susun
peta (overlay), pemberian nilai dari sifat parametrik (skoring), dan pembuatan polygone
baru berdasarkan jarak tertentu (buffering).
d. Tahap keluaran data: pemberian layout peta dan penataan data yang dihasilkan untuk
kemudian dicetak atau disimpan.

11. Keunggulan SIG:


a. Pengintegrasian data spasial dan data atribut dapat dilakukan dengan mudah
b. Mampu mengurai unsur-unsur geografis melalui beberapa data spasial
c. Dapat diolah dan diintegrasikan dengan berbagai perangkat lunak
d. Proses pembaruan data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
e. Pengolahan data spasial berkesinambungan dan dapat bersifat statis atau dinamis
f. Data dapat berupa gambar tiga dimensi melalui analisis spasial dengan teknik pemodelan

12. Pemanfaatan citra dan SIG dalam berbagai bidang kehidupan:


a. Transportasi: penentuan lokasi terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.
b. Oceanografi: pengamatan kondisi air laut, sedimentasi pantai fuatcepat, dan potensi
penangkapan ikan.
c. Pertanian: inventarisasi hasil pertanian dan penentuan lokasi tanam.
d. Hidrologi: pemetaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan luas wilayah terdampak banjir.
e. Meteorology: pengamatan perubahan pola angin dan perkiraan cuaca.
f. Tata guna lahan: perencanaan dan pemantauan kawasan industry dan perdagangan.
g. Sumber daya alam: pemantauan potensi sumber daya alam bahan tambang.
h. Kependudukan: pengamatan perubahan kepadatan permukiman.
i. Telekomunikasi: penentuan lokasi pembangunan Base Transceiver Station (BTS).
j. Mitigasi bencana: penentuan zona kawasan rawan bencana alam.

Lampiran 3 : Glosarium
Peta, Proyeksi, Skala, Penginderaan Jauh, Satelit, Citra, Foto Udara, Sistem Informasi Geografi, Data
Raster, Data Vektor.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


 Buku Panduan Guru dan Siswa IPS Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit PT. Erlangga. Jakarta:
2022.
 Youtube, Google dan situs .
 Buku lain yang relevan.

Mengetahui, Cilongok, Juli 2024


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Eko Rubiyantoro, S.E Angsit Ufki Romaina, S.Sos


NIP. 197705112009121003 NIP. -
MODUL AJAR BAB 3:
PENELITIAN GEOGRAFI
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, Kelas / Semester : X/Ganjil
S.Sos
Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

KOMPETENSI AWAL
 Menjelaskan pengertian, sifat, dan jenis penelitian geografi
 Menjelaskan fenomena, dan masalah geografi serta menyusun rumusan maslah geografi
 Menguraikan sistematika penulisan laporan dan menyusun laporan penelitian geografi

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung
Sumber Belajar : Buku Panduan Guru dan Siswa IPS Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit
PT. Erlangga. Jakarta: 2022.

TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin

PROFIL PELAJAR PANCASILA MODEL PEMBELAJARAN


5. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Blended learning melalui model
yang maha Esa pembelajaran dengan menggunakan Project
6. Bergotong royong, Berkebinekaan global, Based Learning (PBL) terintegrasi
Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social
Emotional Learning (SEL).

KOMPETENSI INTI
IX. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, sifat, dan jenis penelitian geografi
 Peserta didik dapat menjelaskan fenomena, dan masalah geografi serta menyusun rumusan
maslah geografi
 Peserta didik dapat menguraikan sistematika penulisan laporan dan menyusun laporan penelitian
geografi

X. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Pada bab 3 ini, peserta didik dapat menjelaskan pengertian, sifat, dan jenis penelitian geografi
dengan mengkaji salah satu artikel sehingga dapat menjelaskan jenis penelitian yang menjadi
arah pembahasan dari artikel tersebut.
 Peserta didik dapat menjelaskan fenomena, dan masalah geografi serta menyusun rumusan
masalah geografi dengan mengkaji jurnal penelitian yang telah disiapkan oleh guru selanjutnya
peserta didik mengkaji masalah yang menjadi penelitian jurnal tersebut dan merumuskan
masalahnya .
 Peserta didik dapat menguraikan sistematika penulisan laporan dan menyusun laporan penelitian
geografi melalui pengamatan berbagai masalah yang ada di lingkungan sekitar , untuk kemudian
dengan bimbingan dari guru menyusun laporan penelitian dari masalah yang menarik untuk
dijadikan fokus penelitian.

XI. PERTANYAAN PEMANTIK


A. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 1
 Apa yang dimaksud dengan Penelitian ?
 Apa saja Jenis-Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Tujuan?
 Apa saja Jenis-Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Metodologi yang Digunakan?

B. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 2


 Bagaimana cara menentukan rumusan masalah penelitian geografi?
 Apa saja Syarat Data penelitian geografi yang Baik?
 Bagaimana cara Mengumpulkan Data Penelitian?

C. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 3


 Fenomena apa saja yang dapat dijadikan objek untuk penelitian geografi ?
 Apakah yang membedakan penelitian geografi dengan penelitian ilmu yang lainnya?
 Bagaimana menentukan masalah yang dapat dijadikan objek penelitian geografi ?
 Bagaimana teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan untuk menjawab masalah yang
sedang diteliti?

D. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 4


 Bagaimana cara Penyusunan Laporan Penelitian?
 Komponen apa saja yang harus ada dalam laporan penelitian geografi, apakah harus
berurut atau boleh tidak berurutan?

XII. PERSIAPAN BELAJAR


 Guru menyiapkan buku tentang IPS Geografi, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya.
 Komputer/Laptop
 Lcd projector
 Jaringan internet
 Gambar terkait dengan materi
 Kutipan berita koran/majalah/media digital seuai materi
 Kertas kerja/karton
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Jenis-jenis Penelitian dalam Geografi
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan yang dapat merangsang keaktifan
siswa.
 Guru memberikan stimulus dengan berdiskusi kepada siswa tentang hal / masalah
yang dilihat ketika berangkat sampai pulang sekolah, baik dilingkungan rumah, di
jalan, maupun disekolah
 Setelah siswa menyimak penjelasan yang disampaikan, guru mengajukan pertanyaan
pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan kesempatan untuk mengkaji fenomena atau gejala yang ada di lingkungan
sekitar. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknya,
kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Perumusan Masalah
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan yang dapat merangsang keaktifan
siswa.
 Guru memberikan stimulus melalui tayangan video, gambar, atau artikel
 Setelah siswa menyimak video, gambar, atau artikel yang diberikan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan artikel menarik dari media massa yang telah disiapkan guru. Selama
beberapa puluh menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknya terkait analisis
pertanyaan 5W+1 H yang dikaji dalam artikel, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

Pertemuan Ke-3
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Teknik Pengumpulan Data
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa.
 Guru memberikan stimulus dengan menampilkan materi konsep geografi baik melalui
tayangan video, gambar, atau artikel
 Setelah siswa menyimak video, gambar, atau artikel yang diberikan, guru mengajukan
pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan kesempatan untuk menganalisis teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Selama beberapa puluh menit kedepan siswa
berdiskusi dengan kelompoknya, kemudian mempresentasikan
 Selama proses tanya jawab, diskusi, dan presentasi guru melakukan pengamatan dan
penilaian sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan yang
pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek yang
menarik.
Kegiatan Penyusunan Laporan Geografi
Inti  Guru memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif
(90 Menit) dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan atau gambar yang dapat merangsang
keaktifan siswa.
 Guru memberikan stimulus dengan menampilkan beberapa artikel penelitian
 Setelah siswa menyimak artikel yang diberikan, guru mengajukan pertanyaan
pemantik untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa
 Guru memperhatikan semua keaktifan siswa, jika Untuk peserta didik berkebutuhan
khusus disesuaikan dengan jenis kekurangannya dan level pertanyaan disesuaikan
pula untuk melatih kemandirian dan bernalar kritis
 Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, sehingga diharapkan tutor sebaya
dapat memaksimalkan proses pembelajaran berjalan baik. Masing-masing kelompok
diberikan saalah satu masalah yang ada disekitar mereka. Selama beberapa puluh
menit kedepan siswa berdiskusi dengan kelompoknyadan segera menyusun laporan
penelitain sederhana sesuai dengan standar penyusunan laporan. Tugas ini dapat
dijadikan tugas projek agar para siswa dapat melengkapi bagian-bagian dari laporan
penelitian yang akan disusun
 Selama proses tanya jawab dan diskusi, guru melakukan pengamatan dan penilaian
sesuai rublik pengamatan/penilaian yang telah dibuat.
 Guru menyampaikan kepada siswa untuk dapat membaca terlebih dahulu materi
selanjutnya untuk di bahas pada pertemuan selanjutnya.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dan diakhiri dengan berdoa.
......, ............... 20..
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP.
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

A. ASESMEN/PENILAIAN
Asesmen Individu (Esai, Pilihan Ganda)
Asesmen Kelompok (Diskusi, Presentasi, Menyusun Makalah)

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
kompetensi dasar (KD)
 Pengayaan dapat di tagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
 Berdasakan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi.

2. Remedial
 Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru
dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman
mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan.

......, ............... 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP.
REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


11. Bagaimana yang menurutmu paling sulit di pelajaran ini?
12. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
13. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahamai pelajaran ini?
14. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 samapi 5. Berapa bintang yang akan kamu
berikan?
15. Bagian mana dari pelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

......, ............... 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : Angsit Ufki Romaina, S.Sos Kelas / Semester : X/Ganjil


Satuan Pendidikan : MA BIROYATUL HUDA Alokasi Waktu :
Mata Pelajaran : IPS Geografi Fase : E
Elemen Mapel : Penelitian Geografi

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : X / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Essay
1. Bagaimana laporan geografi dapat memberikan gambaran masalah yang menarik? Apakah semua
gejala atau fenomena geografi dapat dijadikan objek penelitian ? syarat seperti apa yang harus
dipenuhi agar fenomena / gejala tersebut dapat dijadikan objek kajian masalah?
2. Apa manfaat yang diperoleh jika suatu gejala atau objek dapat diteliti secara sistematis dalam bentuk
penelitian Geografi ?
3. Apa yang membedakan penelitian geografi dengan penelitian kajian ilmu yang lain ?

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


A. Penelitian Geografi
Fenomena di lingkungan sekitar dapat menjadi objek kajian yang menarik dalam penelitian Geografi.
Untuk mengkaji objek geografi dibutuhkan sebuah kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui kebenaran yang terjadi dan bahkan kita dapat menemukan pemecahan masalah untuk
mengatasi masalah yang muncul. Penelitian geografi diartikan sebagai kegiatan ilmiah yang
dilakukan untuk menguji kebenaran dan memecahkan masalah geografi secara sistematis.

B. Apa itu Penelitian Geografi


Penelitian geografi merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran data guna mencari pemecahan masalah-masalah geosfer.

Penelitian geografi ini berarti sebuah pengamatan yang terjadi di muka bumi dengan tujuan
menemukan penjelasan akan berbagai fenomena yang terjadi di muka bumi. Enggak heran kalau
penelitian ini jadi satu hal vital bagi kehidupan manusia karena penelitian ini berperan untuk
memberikan kita pengetahuan. Dengan pengetahuan ini pula, umat manusia bisa mengambil
menambah pengetahuan dan melakukan persiapan untuk masa depan.

Epon Ningrum dalam diktat berjudul Metode Penelitian Geografi (2008) menjelaskan bahwa
penelitian geografi adalah suatu kegiatan ilmiah dengan tujuan memecahkan permasalahan dalam
lingkup geografi. Penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan objek yang harus berhubungan
dengan geografi. Tujuan utamanya adalah menemukan permasalahan atau mencari data di lapangan,
kemudian mencoba memecahkannya dengan sudut pandang geografi.

C. Sifat Penelitian Geografi


1. Berikut ini sifat-sifat yang bisa ditemukan dalam penelitian jenis ini.
2. Ilmiah: menggunakan metode berpikir ilmiah dan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai
landasan teori.
3. Berbasis penemuan: berawal dari penemuan masalah di lingkungan geosfer.
4. Berbasis pengembangan: memperluas kajian terhadap geosfer dengan analisis secara mendalam.
5. Menguji kebenaran: semua penelitian harus diuji kebenarannya guna mendapat hasil yang lebih
akurat agar bisa dijadikan dasar penelitian selanjutnya.
6. Memecahkan masalah: bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan geosfer.

D. Jenis-jenis Penelitian Geografi


1. Penelitian Eksploratif: Bertujuan untuk mendalami atau mengembangkan dasar pengetahuan
mengenai suatu fenomena geosfer.
2. Penelitian Deskriptif: Bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena geosfer dalam bentuk
deskripsi, seperti gambar dan sistematika.
3. Penelitian Eksplanatif: Bertujuan untuk menemukan penyebab suatu fenomena geosfer
berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan.

E. Metode Penelitian Geografi


Setidaknya ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu:
1. Studi kasus: penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi (studi lapangan), guna
memecahkan masalah geosfer yang dianggap kompleks atau mengganggu keseimbangan hidup
manusia dengan lingkungannya.
2. Survei: penelitian yang dilakukan dengan uji hipotesis (dugaan sementara) berdasarkan
hubungan aspek fisik dan sosial, dengan melakukan wawancara pada responden dan observasi
lapangan.
3. Eksperimen: penelitian dengan percobaan-percobaan untuk mencari tahu pengaruh aspek fisik
atau sosial terhadap masalah geosfer. Ada 2 kelompok eksperimen; kelompok eksperimen yang
sengaja dibentuk dan kelompok kontrol yang sengaja tidak dibentuk. Penelitian ini dilakukan
dengan cara wawancara, observasi, dan angket.

F. Jenis Metode Penelitian


Terdapat 2 jenis metode penelitian yang digunakan.
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Menggunakan analisis statistik berdasarkan data angka yang bisa diukur dan dihitung. Metode
ini diterapkan jika keadaannya sebagai berikut.
 Permasalahan yang mau diteliti sudah jelas.
 Mau menguji kebenaran data yang sudah ada.
 Mau mendapatkan data yang akurat dan lebih lengkap.

2. Metode Penelitian Kualitatif


Memberikan penjelasan umum tentang suatu masalah. Metode ini digunakan bila keadaannya
sebagai berikut.
 Permasalahan yang mau diteliti belum jelas
 Kebenaran data belum pasti
 Mau mengetahui permasalahannya sesuai dengan fakta yang ada
 Mau meneliti latar belakang timbulnya masalah
 Mau mengetahui hubungan sebab-akibat yang jadi akar permasalahan.

3. Teknik Pengumpulan Data


Lantas, bagaimana cara mengumpulkan data untuk penelitian geografi? Berikut ini beberapa
teknik pengumpulan data yang bisa kamu lakukan.
 Observasi (studi lapangan)
 Wawancara
 Angket
 Pemetaan
 Studi kepustakaan
 Penggunaan sarana ilmiah.

4. Contoh Penelitian Geografi


Penelitian geografi dapat dilakukan berdasarkan pilihan objeknya, yakni fisik atau manusia. Ini
dia pengertian dan contoh penelitian geografi fisik maupun manusia.

5. Penelitian Geografi Fisik


Geografi fisik mempelajari seisi bumi, mencakup atmosfer hingga inti bumi dan luar angkasa.
Oleh karena itu, objek penelitian geografi fisik adalah atmosfer, pedosfer, litosfer, biosfer,
hidrosfer, dan antroposfer.

6. Penelitian Geografi Manusia


Menurut Cambridge Dictionary Human Geography atau Geografi Manusia adalah “the study of
the different ways in which human societies develop and operate in relation to their physical
environment” yang diartikan dalam bahasa Indonesia “studi tentang berbagai cara di mana
masyarakat manusia berkembang dan beroperasi dalam kaitannya dengan lingkungan fisik
mereka.”. Bisa diasumsikan objek penelitian geografi manusia adalah manusia itu sendiri,
meliputi aktivitas sosial budaya, politik, dan ekonomi, serta aspek kependudukan.

7. Cara Melakukan Penelitian Geografi


Siap memulai penelitian geografi, Quipperian? Yuk, langsung saja ikuti langkah dan caranya
berikut ini!

8. Perumusan Masalah Penelitian


Langkah pertama adalah mencari permasalahan geografi yang ada di sekitarmu, entah itu fisik
maupun manusianya. Setelah itu, buatlah rumusan masalah, berupa pertanyaan yang akan
dicari tahu jawabannya lewat penelitian ini.

9. Analisis Tujuan Penelitian


Langkah kedua, analisis tujuan penelitian. Pastikan kamu sudah tahu apa yang diinginkan dari
penelitian, hasil akhirnya seperti apa dan berupa apa, serta manfaatnya untuk ilmu
pengetahuan maupun masyarakat umum.

10. Penentuan Landasan Teori


Langkah ketiga, pilih dan tentukan landasan teori yang akan memperkuat penelitian kamu.
Setiap penelitian ilmiah wajib memiliki teori yang mendasari landasan atau pondasinya.

11. Penyusunan Hipotesis Penelitian


Langkah keempat, buat hipotesis berupa pernyataan atau jawaban sementara atas
permasalahan yang akan kamu teliti. Hipotesis ini bisa berubah maupun tetap, sesuai dengan
data akhir yang didapat.

12. Penentuan Ranah & Penarikan Sampel


Langkah kelima, saatnya kamu terjun melakukan penelitian lapangan. Pilih ranah dan ambil
sampel untuk mewakili populasi yang akan diteliti. Penarikan sampel akan memudahkan dan
menyederhanakan penelitian.

13. Teknik Pengumpulan & Pengolahan Data


Langkah keenam, setelah kamu mengambil sampel, ambil data yang diperlukan dalam
penelitian. Supaya hasilnya lebih akurat, pilih teknik pengumpulan data paling tepat. Setelah
data didapat, saatnya kamu mengolahnya untuk mendapatkan hasil penelitian.

14. Analisis dan Interpretasi Data


Langkah ketujuh, kamu harus menganalisis dan menginterpretasikan data yang sudah diolah.
Temukan arti dari data yang didapat, dan bagaimana data tersebut bisa menjawab pertanyaan
dari tujuan penelitian kamu.

15. Penarikan Kesimpulan


Langkah terakhir, setelah kamu menganalisis dan menginterpretasikan data, buatlah
kesimpulan yang jadi jawaban akhir atas penelitian geografi ini. Penarikan kesimpulan ini
tidak selalu berupa pernyataan maupun jawaban atas rumusan masalah, tapi bisa juga berupa
saran untuk penelitian berikutnya.

Lampiran 3 : Glosarium
Observasi, Fenomena Geosfer, Masalah Penelitian, Hipotesis, Pengumpulan Data, Pengolahan Data,
Penarikan Kesimpulan, Survei, Wawancara, Sampel Populasi, Karya Tulis.

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


 Buku Panduan Guru dan Siswa IPS Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit PT. Erlangga. Jakarta:
2022.
 Youtube, Google dan situs .
 Buku lain yang relevan.

......, ............... 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP.

Anda mungkin juga menyukai