Sari 2021 - Metode GCMS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Vol 6 No.

1 (2021) 117-125 ISSN (Online) : 2502-0943

Jurnal Katalisator

Available Online
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/katalisator

IN VITRO ANTIOXIDANT ACTIVITY AND GC-MS ANALYSIS OF ETHANOLIC


MANGKOKAN LEAVES EXTRACT (Polyscias balfouriana ( Sander ex Andre)
L.H.Bailey)
Eni Kartika Sari1), Sholihatil Hidayati 2)
1
Program Studi Farmasi, STIKES Akbidyo, Jl. Parangtritis KM. 6 Sewon, Yogyakarta, Indonesia
2
Program Studi Farmasi, STIKES dr. Soebandi Jember, Jl. Dr. Soebandi No, 99 Jember, Indonesia

Detail Artikel .A B S T R A K

Daun mangkokan (Polyscias balfouriana (Sander ex


Diterima : 22 Mei 2021
Direvisi : 29 Mei 2021 Andre) L.H.Bailey) merupakan tanaman hias atau pagar
Diterbitkan : 1 Juni 2021 yang banyak tumbuh liar di lingkungan namun belum
Kata Kunci banyak dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini
Antioksidan dilakukan untuk mengetahui komponen senyawa serta
Ekstrak Etanol potensi ekstrak etanol daun mangkokan sebagai
Daun Mangkokan
antioksidan dalam menangkal radikal bebas dengan
DPPH
GC-MS menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl). Tahap penelitian meliputi skrining
Penulis Korespondensi fitokimia dari kandungan metabolit sekunder, analisis
komponen senyawa dengan metode GC-MS serta uji
Name : Eni Kartika Sari aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil
Affiliation : STIKES Akbidyo penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
Email : [email protected] mangkokan positif mengandung tanin, alkaloid,
terpenoid, saponin dan flavonoid. Hasil uji analisis GC-
MS menunjukkan bahwa kandungan terbanyak daun
mangkokan yaitu Hexadecanoic acid dengan luas area 12,28%. Berdasarkan hasil uji dengan
penghambatan radikal bebas dengan metode DPPH diperoleh data bahwa ekstrak etanol daun
mangkokan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 161,39 ppm. Ekstrak
etanol daun mangkokan memiliki aktivitas sebagai antioksidan sehingga sangat potensial
untuk dikembangkan dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas.

ABSTRACT

The leaves of mangkokan (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey) are


ornamental plants or fences that grow wild in the environment but have not been fully
utilized. This research was conducted to determine the components of the compound and the
potential of mangkokan leaf ethanol extract as an antioxidant in counter free radicals using
the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. The research stage included
phytochemical screening of secondary metabolites, component analysis using the GC-MS
method and antioxidant activity testing using the DPPH method. The results showed that the
117

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

ethanol extract of mangkokan leaves positively contained tannins, alkaloids, terpenoids,


saponins and flavonoids. The results of GC-MS analysis showed that the highest content of
mangkokan leaves was Hexadecanoic acid with an area of 12.28%. Based on the test results
with free radical inhibition with the DPPH method, it was found that the ethanol extract of
mangkokan leaves had antioxidant activity with an IC50 value of 161,39 ppm. The ethanol
extract of mangkokan leaves has antioxidant activity so that it is potential to be developed in
the treatment of diseases caused by free radicals.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam hayati yang melimpah dengan
jumlah spesies mencapai 20.000 spesies, yang mana 40% termasuk tumbuhan endemik atau
asli Indonesia (Kusmana & Hikmat, 2015). Namun, kekayaan alam tersebut belum di
manfaatkan secara maksimal, terutama dalam pengembangan obat-obatan.
Masyarakat Indonesia secara umum lebih familiar menggunakan pengobatan secara
tradisional, yakni dengan menggunakan tumbuhan dengan kandungan kimia yang dimiliki
(Hariana, 2008). Salah satu tanaman yang belum banyak dimanfaatkan secara maksimal yaitu
daun mangkokan. Daun mangkokan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tanaman
hias atau pagar yang tumbuh liar. Tanaman tersebut belum digunakan secara maksimal
karena masyarakat belum mengetahui manfaat dan kegunaannya sebagai tanaman obat.
Secara empiris tanaman ini digunakan masyarakat untuk menghilangkan bau badan, pelumas
kepala terhadap kerontokan rambut, infeksi, diuretika, dan peluruh keringat (Herawati, 2004).
Ekstrak metanol daun mangkokan terbukti memiliki aktivitas antioksidan (Eden & Badahdah,
2016).
Antioksidan terdiri dari dua jenis, yaitu alami dan sintetik. Antioksidan alami
bersumber dari bahan alam yang berpotensi menangkap radikal bebas, sedangkan antioksidan
sintetik dihasilkan dari hasil sintetis secara kimia (Isfahlan et al., 2010). Senyawa antioksidan
dapat mencegah efek negatif dari radikal bebas dengan cara memberikan elektron, mengikat
dan mengakhiri reaksi berantai pada radikal bebas (Halliwell & Whiteman, 2004). Senyawa
antioksidan memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya
reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya molekul radikal yang sangat reaktif
(Herry, 2011).
Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode penangkapan radikal bebas
menggunakan DPPH. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian terkait
kandungan senyawa serta uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangkokan mengggunakan
metode DPPH. Metode ini dinilai lebih menguntungkan karena sederhana, mudah, efisien, cepat dan
tidak membutuhkan jumlah sampel yang banyak (Badarinath et al., 2010).

METODE PENELITIAN
Pengumpulan Sampel daun Mangkokan dan Ekstraksi
Sampel daun mangkokan didapatkan dari daerah Yogyakarta. Pelaksanaan determinasi
dilakukan di laboratorium Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Daun yang 118

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

telah disortasi, dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 50oC. Ekstraksi dilakukan
dengan cara mengambil sebanyak 400 gram sampel serbuk kering daun mangkokan,
kemudian dimaserasi dengan pelarut etanol 70% selama 24 jam sambil diaduk-aduk, dan di
remaserasi sebanyak 2 kali. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator,
kemudian hasil filtrat pekat ekstrak etanol daun mangkokan digunakan sebagai bahan uji.

Uji Skrining Fitokimia


Skrining fitokimia terdiri dari identifikasi senyawa terpenoid menggunakan asam sulfat
pekat, senyawa alkaloid pereaksi Wagner dan Mayer, senyawa flavonoid dengan HCl pekat,
senyawa saponin metode terbentuknya buih putih dan senyawa tannin dengan larutan FeCl 3
1%.
Analisis Kandungan Senyawa dengan metode Gass Chromatography Mass Spectrometri
(GC-MS)
Identifikasi sampel ekstrak etanol daun mangkokan menggunakan instrumen GC-MS seri
QP2010S SHIMADZU dengan jenis kolom Rtx 5 MS yang panjangnya 30 m. Deteksi sampel
dilakukan dengan menggunakan helium sebagai gas pembawa dengan energi ionisasi sebesar
70 eV. Suhu kolom oven diatur sebesar 70ºC, temperatur injeksi 300ºC, tekanan 13,7 kPa,
aliran total :28,0 mL/menit, aliran kolom :0,50 mL/menit, kecepatan linear :25,9 cm/detik.
Waktu mulai 3,20 menit, waktu berhenti pada menit ke 70,00 dan waktu setimbang 3 menit.
Jumlah% relatif setiap komponen dihitung dengan membandingkan rata-rata luas puncak
dengan luas total.
Uji aktivitas Antioksidan
a. Pembuatan reagen DPPH 0,15 mmol
Sebanyak 20 mg DPPH dilarutkan dalam 10 mL etanol p.a, dimasukkan dalam labu ukur 50
mL, kemudian ditambah etanol p.a sampai tanda batas dan homogenkan. Diambil 15 ml
larutan DPPH 0,15 mmol, dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, ditambahkan etanol p.a
sampai tanda batas dan homogenkan.
b. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Dipipet 1 mL DPPH 0,15 mmol tambahkan 1 mL etanol p.a digojog hingga homogen. Diukur
absorbansinya pada rentang panjang gelombang 450–600 nm terhadap blanko etanol p.a.
c. Penentuan Absorbansi pada Panjang Gelombang Maksimum
Dipipet 1 mL DPPH 0,15 mmol ditambahkan 1 mL etanol p.a digojok hingga homogen.
Diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
d. Pembuatan Larutan Sampel Induk Ekstrak Etanol Daun Mangkokan 10000 ppm
Ditimbang sampel sebanyak 100 mg dilarutkan dalam 5 ml etanol p.a. dan di masukkan ke
dalam sonikator selama 25 menit, lalu disaring. Kemudian dimasukkan dalam labu ukur 10
ml, tambahkan etanol p.a sampai tanda batas dan homogenkan.
e. Penentuan Operating Time 119

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

Dibuat larutan sampel 500 ppm, ditambahkan 2 mL larutan DPPH dan diukur absorbansinya
dalam rentang waktu 0–60 menit pada panjang gelombang 516 nm.
f. Pengukuran Aktivitas Antioksidan
Dibuat larutan sampel ekstrak 100, 150, 200, 250, 300, 400 dan 500 ppm dalam labu ukur 5
ml. Pada masing-masing larutan, dipipet 1 mL larutan sampel lalu ditambahkan 1 mL larutan
DPPH, digojog hingga homogen dan diinkubasi pada range operating time pada suhu ruang
dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
g. Analisa Data
Persen inhibisi dihitung dengan rumus berikut.
% inhibisi = A blanko - A sampel x 100%
A blanko
Hubungan antara konsentrasi sampel dan % inhibisi dibuat persamaan regresi linier dan IC50
dihitung dengan memasukkan nilai persen inhibisi sebesar 50 pada persamaan tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN


Ekstraksi daun mangkokan dilakukan dengan cara maserasi. Penggunaan teknik ini
memberikan beberapa keuntungan diantaranya murah dan mudah dilakukan. Selain itu,
dengan adanya perendaman sampel dapat menyebabkan pemecahan dinding dan membran sel
yang terjadi akibat perbedaan tekanan antara luar dan dalam sel, sehingga senyawa aktif yang
terkandung di dalam sitoplasma dapat larut dalam pelarut (Yulianingtyas & Kusmartono,
2016). Pada penelitian ini, maserasi lakukan dengan menggunakan pelarut etanol 70% karena
diharapkan dengan adanya air maka semakin banyak senyawa polar yang berdifusi kedalam
pelarut (Indra et al., 2019). Menurut Sun, dkk pelarut etanol 75% memberikan hasil ekstraksi
lebih baik dan aktivitas antioksidan yang kuat dibanding dengan etanol 25%, 50%, 95% dan
100% (Sun et al., 2015). Penggunaan air lebih banyak juga diharapkan dapat mengurangi
toksisitas.
Tabel 1. Hasil Uji Skrining Fitokimia

Senyawa Uji Pereaksi Hasil Uji Keterangan


hitam kebiruan
Tannin Etanol + FeCl3 1% +
atau hijau
HCL 2N + Wagner Endapan jingga +
Alkaloid
HCL + Mayer Endapan Kuning -
Asam asetat anhidrat
Terpenoid kemerahan +
+ asam sulfat pekat
Air suling + dikocok
Saponin Terbentuk busa +
kuat
Etanol 70% + HCl
Flavonoid Merah tua +
pekat + Mg
120

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

Uji fitokimia merupakan salah satu langkah penting dalam upaya mengungkap potensi
sumber daya tumbuhan obat sebagai antibiotik, antioksidan, dan antikanker (Astuti &
Rudiyansyah, 2013). Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
mangkokan mengandung senyawa tannin, alkaloid, terpenoid, saponin dan flavonoid
sebagaimana yang ditunjukkan oleh Tabel 1. Hal ini meunjukkan hahwa ekstrak etanol dapat
menarik metabolit sekunder daun mangkokan dengan baik. Penelitian lain juga melaporkan
bahwa ekstrak etanol 96% daun mangkokan terbukti positif flavonoid yaitu kuesetin (Farida
& Guntarti, 2017). Selain itu, dilaporkan juga bahwa ekstrak metanol daun mangkokan
mengandung senyawa saponin dan flavonoid (Eden & Badahdah, 2016).
Flavonoid merupakan antioksidan alami dari tumbuhan yang mampu berinteraksi
dengan produksi radikal hidroksil (Treml & Šmejkal, 2016). Kemampuan flavonoid sebagai
antioksidan dipengaruhi oleh struktur molekul dan posisi dari gugus hidroksilnya (Rajanandh
& Kavitha, 2010). Kuersetin merupakan salah satu komponen flavonoid yang banyak
digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok karena terbukti memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat (Xu et al., 2019).
Tabel 2. Kandungan Kimia Senyawa Ektrak Etanol Daun Mangkokan
Waktu
Area
Puncak Nama senyawa retensi SI
(%)
(menit)
1 Benzene,1,4-Dibenzyloxybutane 10,324 1,12 69
2 Pantolactone, dihydro-3-hydroxy-4,4-dimethyl- 10,733 1,46
3 2,4,5-trimethyl-1,3-dioxolane 13,672 0,93 83
1-Dimethilaminohexane,N,N-Dimethyl-n-
4 hexylamine,N,N-Dimethylhexylamine,1- 24,331 11,12 94
Hexanamine,N,N-dimethyl-
5 Pyrrolidine, 1-(1-pentenyl)- 28,583 1,36 62
6 Heptadecanoic acid, ethyl ester 28,799 4,38 68
1,3-Dioxolane-4-methanol, 2,2-dimethyl-.alpha.-
7 29,008 1,95 64
vinyl-, acetate
1-Dimethylaminohexane, N,N-Dimethyl-n-
8 29,331 5,27 94
hexylamine
Tetradecanoic acid, Methyl 12-
9 29,645 1,23 74
methyltetradecanoate
10 Octadecatrienoic acid 30,055 0,95 72
11 1,12-Dodecanediol 30,461 1,21 73
2-Undecanone, 6,10-dimethyl-
12 1,21 89
Hexahydropseudoionone
13 Octadecanoic acid,methyl ester 34,079 6,27 94
14 Hexadecanoic acid, Palmitinic acid 3,57 92
15 Hexadecanoic acid, ethyl ester 35,491 12,28 92
16 Falcarinol 36,494 1,79 84
17 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester 37,473 5,04 93
18 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester 37,598 4,25 88
19 1-Benzylpiperazine, N-Benzylpiperazine, Piperazine 37,948 3,82 74
20 Octadecanoic acid, methyl ester 38,086 1,47 95
21 7-Hexadecyne 38,315 1,38 84
22 2-Decyn-1-ol 38,436 2,16 82
23 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester 38,764 10,49 88
24 9,12,15-Octadecatrienal 38,883 9,32 84
25 Hexadecaoic acid, ethyl ester 39,349 5,29 94
1,2-Ethanediamine, N,N-dimethyl-N,
26 41,777 0,98 79
Ethylenediamine

121

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

Spektrometri massa menjadi alat penting untuk menentukan hasil kualitatif dan
informasi kuantitatif pada molekul berdasarkan komposisi struktural. GC-MS dapat
menganalisis campuran molekul kecil terutama senyawa organik rendah berat molekul (<600)
(Asha et al., 2017). Analisis kandungan senyawa dengan metode GC-MS dilakukan untuk
mengidentifikasi senyawa yang terdapat pada ekstrak etanol daun mangkokan. Hasil
pengujian GC-MS ekstrak etanol daun mangkokan teridentifikasi 26 senyawa dalam sampel
yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan hasil kromatogram yang ditunjukkan pada gambar 1.
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa senyawa utama yang terkandung dalam ekstrak etanol
daun mangkokan yaitu senyawa asam heksadekanoat dengan luas area sebesar 12,28% dan
terdapat pada nomor puncak 15. Senyawa tersebut memiliki nilai similarity Index (SI) sebesar
92 dengan waktu retensi 35,491 menit.
Asam heksadekanoat adalah jenis asam lemak jenuh yang memiliki efek antioksidan,
seperti agen lain seperti vitamin (Ranaei & Najafizadeh-sari, 2017). Beberapa penelitian telah
melaporkan aktivitas antioksidan dari beberapa tanaman yang mengandung tinggi asam
heksadekanoat (Kim et al., 2020). Selain itu, berdasarkan studi struktur dan kinetika, asam
heksadekanoat potensial menghambat fosfolipase A (2) sehingga sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai agen antiinflamasi (Aparna et al., 2012).
Pada hasil pengujian GC-MS (tabel 2.) senyawa alkaloid 1-Benzylpiperazine, N-
Benzylpiperazine, Piperazine dengan berat molekul 176,26 g/mol terdeteksi dengan luas area
3,82%, namun senyawa flavonoid tidak terdeteksi. Hal ini dimungkinkan karena flavonoid
memliki berat molekul relatif besar yaitu 302 g/mol sehingga membutuhkan temperature
oven lebih besar (Gates & Lopes, 2012).

Intensitas

Waktu retensi
Gambar 1. Kromatogram ektrak etanol daun mangkokan

122

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

Metode DPPH merupakan metode sederhana dan murah untuk mengukur kapasitas
antioksidan dan banyak digunakan untuk mengukur aktivitas penghambatan radikal bebas
pada bahan alam dan ekstrak tanaman (Shekhar, 2014). Prinsip metode DPPH yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran absorbansi dari radikal DPPH yang
mengalami penurunan akibat adanya senyawa antioksidan dengan menggunakan
spektrofotometer visibel pada operating time dan panjang gelombang serapan maksimum
yang telah ditetapkan sebelumnya (Thangaraj, 2016).
Hasil penelitian uji aktivitas antioksidan sampel ekstrak etanol daun mangkokan
dengan menggunakan metode DPPH diperoleh hasil yang terlihat pada tabel 3. Berdasarkan
perhitungan persamaan linear yang didapatkan dapat ditentukan nilai IC50 ekstrak etanol daun
mangkokan sebesar 161,39 ppm. IC50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi
efektif yang mampu menghambat aktivitas suatu antioksidan sebesar 50% (Salamah &
Widyasari, 2015).
Tabel 3. Aktivitas Antioksidan dan IC50 Ekstrak Etanol Daun Mangkokan
Rata-rata
Konsentrasi % IC50
Absorbansi
(ppm) Penghambatan (ppm)
Sampel
500 0,156 81,20
400 0,211 74,57
300 0,298 66,50
250 0,298 63,89 161,39
200 0,356 61,60
150 0,438 45,46
100 0,535 36,98

Aktivitas antiaoksidan dari ekstrak etanol daun mangkokan dimungkinkan karena


adanya kandungan senyawa kimia terutama flavonoid, saponin dan asam heksadekanoat.
Flavonoid termasuk senyawa kelompok fenolik terbesar yang ditemukan di alam dan
merupakan sumber antioksidan poten karena memiliki struktur kimia ideal yang mampu
menangkal radikal bebas. Antioksidan berperan penting dalam perlindungan terhadap
kerusakan sel oksidatif yang dapat menyebabkan beberapa kondisi penyakit, seperti penyakit
Alzheimer, kanker, penyakit jantung dan juga terkait dengan peradangan kronis (Rajendran et
al., 2014).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat
diambil kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun mangkokan memiliki potensi aktivitas
antioksidan dengan kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya tannin, alkaloid,
terpenoid, saponin dan flavonoid. Hasil analisis kandungan senyawa dengan metode GC-MS,
diketahui bahawa ekstrak etanol daun mangkokan memiliki 26 senyawa kandungan dengan 123

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

senyawa kandungan terbesar yaitu asam heksadekanoat. Aktivitas antioksidan yang dianalisis
dengan menggunakan metode DPPH menunjukkan hasil nilai IC50 pada ekstrak etanol daun
mangkokan sebesar 161,39 ppm.

DAFTAR PUSTAKA
Aparna, V., Dileep, K. V, Mandal, P. K., Karthe, P., Sadasivan, C., & Haridas, M. (2012).
Anti‐inflammatory property of n‐hexadecanoic acid: structural evidence and kinetic
assessment. Chemical Biology & Drug Design, 80(3), 434–439.
Asha, K. R., Priyanga, S., Hemmalakshmi, S., & Devaki, K. (2017). GC-MS Analysis of the
Ethanolic Extract of the whole Plant Drosera indica L . 9(5), 685–688.
Astuti, J., & Rudiyansyah, G. (2013). Uji Fitokiia dan Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Paku
Uban (Nephrolepis biserrata (Sw) Schhott). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 2(2).
Badarinath, A. V, Rao, K. M., Chetty, C. M. S., Ramkanth, S., Rajan, T. V. S., &
Gnanaprakash, K. (2010). A review on in-vitro antioxidant methods: comparisions,
correlations and considerations. International Journal of PharmTech Research, 2(2),
1276–1285.
Eden, W. T., & Badahdah, N. K. (2016). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun
Mangkokan (Polyscias Scutellaria (Burn. f.) fosberg). Media Farmasi Indonesia, 11(2).
Farida, F., & Guntarti, A. (2017). Uji Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas Ekstrak Etanol
Daun Mangkokan (. 4(2), 73–78.
Gates, P. J., & Lopes, N. P. (2012). Characterisation of flavonoid aglycones by negative ion
chip-based nanospray tandem mass spectrometry. International Journal of Analytical
Chemistry, 2012.
Halliwell, B., & Whiteman, M. (2004). Measuring reactive species and oxidative damage in
vivo and in cell culture: how should you do it and what do the results mean? British
Journal of Pharmacology, 142(2), 231–255.
Hariana, H. A. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Penebar Swadaya.
Herawati, D. (2004). Studi Makroskopis, Mikroskopis dan Skrining Fitokimia Daun
Nothopanax scutellarium Merr. Skripsi : Universitas Airlangga.
Herry, W. (2011). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius.
Indra, I., Nurmalasari, N., & Kusmiati, M. (2019). Fenolik Total, Kandungan Flavonoid, dan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Mareme (Glochidion arborescense Blume.).
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(3), 206–212.
Isfahlan, A. J., Mahmoodzadeh, A., HASANZADEH, A., Heidari, R., & Jamei, R. (2010).
Antioxidant and antiradical activities of phenolic extracts from Iranian almond (Prunus
124
amygdalus L.) hulls and shells. Turkish Journal of Biology, 34(2), 165–173.

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)

Jurnal Katalisator Vol 6 No. 1 (2021) 117-125

Kim, B.-R., Kim, H. M., Jin, C. H., Kang, S.-Y., Kim, J.-B., Jeon, Y. G., Park, K. Y., Lee, I.-
S., & Han, A.-R. (2020). Composition and antioxidant activities of volatile organic
compounds in radiation-bred Coreopsis cultivars. Plants, 9(6), 717.
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Journal of
Natural Resources and Environmental Management, 5(2), 187.
Rajanandh, M. G., & Kavitha, J. (2010). Quantitative estimation of β-sitosterol, total phenolic
and flavonoid compounds in the leaves of Moringa oleifera. International Journal of
PharmTech Research, 2(2), 1409–1414.
Rajendran, P., Nandakumar, N., Rengarajan, T., Palaniswami, R., Gnanadhas, E. N.,
Lakshminarasaiah, U., Gopas, J., & Nishigaki, I. (2014). Antioxidants and human
diseases. Clinica Chimica Acta. https://doi.org/10.1016/j.cca.2014.06.004
Ranaei, A., & Najafizadeh-sari, S. (2017). Medical reviews. 4(4), 93–94.
https://doi.org/10.1185/03007
Salamah, N., & Widyasari, E. (2015). Aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun kelengkeng
(Euphoria longan (L) Steud.) dengan metode penangkapan radikal 2, 2’-difenil-1-
pikrilhidrazil. Pharmaciana, 5(1), 25–34.
Shekhar, A. (2014). Antioxidant Activity by DPPH Radical Scavenging Method of Ageratum
conyzoides Linn. Leaves. American Journal of Etnomedicine, 1(4), 244–249.
Sun, C., Wu, Z., Wang, Z., & Zhang, H. (2015). Effect of Ethanol / Water Solvents on
Phenolic Profiles and Antioxidant Properties of Beijing Propolis Extracts. 2015.
Thangaraj, P. (2016). Pharmacological Assays of Plant-Based Natural Products. Springer
International Publishing.
Treml, J., & Šmejkal, K. (2016). Flavonoids as potent scavengers of hydroxyl radicals.
Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 15(4), 720–738.
Xu, D., Hu, M. J., Wang, Y. Q., & Cui, Y. L. (2019). Antioxidant activities of quercetin and
its complexes for medicinal application. Molecules, 24(6).
https://doi.org/10.3390/molecules24061123
Yulianingtyas, A., & Kusmartono, B. (2016). Optimasi volume pelarut dan waktu maserasi
pengambilan flavonoid daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Teknik
Kimia, 10(2), 61–67.

125

http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International

Anda mungkin juga menyukai