Sari 2021 - Metode GCMS
Sari 2021 - Metode GCMS
Sari 2021 - Metode GCMS
Jurnal Katalisator
Available Online
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/katalisator
Detail Artikel .A B S T R A K
ABSTRACT
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam hayati yang melimpah dengan
jumlah spesies mencapai 20.000 spesies, yang mana 40% termasuk tumbuhan endemik atau
asli Indonesia (Kusmana & Hikmat, 2015). Namun, kekayaan alam tersebut belum di
manfaatkan secara maksimal, terutama dalam pengembangan obat-obatan.
Masyarakat Indonesia secara umum lebih familiar menggunakan pengobatan secara
tradisional, yakni dengan menggunakan tumbuhan dengan kandungan kimia yang dimiliki
(Hariana, 2008). Salah satu tanaman yang belum banyak dimanfaatkan secara maksimal yaitu
daun mangkokan. Daun mangkokan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tanaman
hias atau pagar yang tumbuh liar. Tanaman tersebut belum digunakan secara maksimal
karena masyarakat belum mengetahui manfaat dan kegunaannya sebagai tanaman obat.
Secara empiris tanaman ini digunakan masyarakat untuk menghilangkan bau badan, pelumas
kepala terhadap kerontokan rambut, infeksi, diuretika, dan peluruh keringat (Herawati, 2004).
Ekstrak metanol daun mangkokan terbukti memiliki aktivitas antioksidan (Eden & Badahdah,
2016).
Antioksidan terdiri dari dua jenis, yaitu alami dan sintetik. Antioksidan alami
bersumber dari bahan alam yang berpotensi menangkap radikal bebas, sedangkan antioksidan
sintetik dihasilkan dari hasil sintetis secara kimia (Isfahlan et al., 2010). Senyawa antioksidan
dapat mencegah efek negatif dari radikal bebas dengan cara memberikan elektron, mengikat
dan mengakhiri reaksi berantai pada radikal bebas (Halliwell & Whiteman, 2004). Senyawa
antioksidan memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya
reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya molekul radikal yang sangat reaktif
(Herry, 2011).
Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode penangkapan radikal bebas
menggunakan DPPH. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian terkait
kandungan senyawa serta uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangkokan mengggunakan
metode DPPH. Metode ini dinilai lebih menguntungkan karena sederhana, mudah, efisien, cepat dan
tidak membutuhkan jumlah sampel yang banyak (Badarinath et al., 2010).
METODE PENELITIAN
Pengumpulan Sampel daun Mangkokan dan Ekstraksi
Sampel daun mangkokan didapatkan dari daerah Yogyakarta. Pelaksanaan determinasi
dilakukan di laboratorium Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Daun yang 118
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
telah disortasi, dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 50oC. Ekstraksi dilakukan
dengan cara mengambil sebanyak 400 gram sampel serbuk kering daun mangkokan,
kemudian dimaserasi dengan pelarut etanol 70% selama 24 jam sambil diaduk-aduk, dan di
remaserasi sebanyak 2 kali. Filtrat yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator,
kemudian hasil filtrat pekat ekstrak etanol daun mangkokan digunakan sebagai bahan uji.
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
Dibuat larutan sampel 500 ppm, ditambahkan 2 mL larutan DPPH dan diukur absorbansinya
dalam rentang waktu 0–60 menit pada panjang gelombang 516 nm.
f. Pengukuran Aktivitas Antioksidan
Dibuat larutan sampel ekstrak 100, 150, 200, 250, 300, 400 dan 500 ppm dalam labu ukur 5
ml. Pada masing-masing larutan, dipipet 1 mL larutan sampel lalu ditambahkan 1 mL larutan
DPPH, digojog hingga homogen dan diinkubasi pada range operating time pada suhu ruang
dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
g. Analisa Data
Persen inhibisi dihitung dengan rumus berikut.
% inhibisi = A blanko - A sampel x 100%
A blanko
Hubungan antara konsentrasi sampel dan % inhibisi dibuat persamaan regresi linier dan IC50
dihitung dengan memasukkan nilai persen inhibisi sebesar 50 pada persamaan tersebut
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
Uji fitokimia merupakan salah satu langkah penting dalam upaya mengungkap potensi
sumber daya tumbuhan obat sebagai antibiotik, antioksidan, dan antikanker (Astuti &
Rudiyansyah, 2013). Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
mangkokan mengandung senyawa tannin, alkaloid, terpenoid, saponin dan flavonoid
sebagaimana yang ditunjukkan oleh Tabel 1. Hal ini meunjukkan hahwa ekstrak etanol dapat
menarik metabolit sekunder daun mangkokan dengan baik. Penelitian lain juga melaporkan
bahwa ekstrak etanol 96% daun mangkokan terbukti positif flavonoid yaitu kuesetin (Farida
& Guntarti, 2017). Selain itu, dilaporkan juga bahwa ekstrak metanol daun mangkokan
mengandung senyawa saponin dan flavonoid (Eden & Badahdah, 2016).
Flavonoid merupakan antioksidan alami dari tumbuhan yang mampu berinteraksi
dengan produksi radikal hidroksil (Treml & Šmejkal, 2016). Kemampuan flavonoid sebagai
antioksidan dipengaruhi oleh struktur molekul dan posisi dari gugus hidroksilnya (Rajanandh
& Kavitha, 2010). Kuersetin merupakan salah satu komponen flavonoid yang banyak
digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok karena terbukti memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat (Xu et al., 2019).
Tabel 2. Kandungan Kimia Senyawa Ektrak Etanol Daun Mangkokan
Waktu
Area
Puncak Nama senyawa retensi SI
(%)
(menit)
1 Benzene,1,4-Dibenzyloxybutane 10,324 1,12 69
2 Pantolactone, dihydro-3-hydroxy-4,4-dimethyl- 10,733 1,46
3 2,4,5-trimethyl-1,3-dioxolane 13,672 0,93 83
1-Dimethilaminohexane,N,N-Dimethyl-n-
4 hexylamine,N,N-Dimethylhexylamine,1- 24,331 11,12 94
Hexanamine,N,N-dimethyl-
5 Pyrrolidine, 1-(1-pentenyl)- 28,583 1,36 62
6 Heptadecanoic acid, ethyl ester 28,799 4,38 68
1,3-Dioxolane-4-methanol, 2,2-dimethyl-.alpha.-
7 29,008 1,95 64
vinyl-, acetate
1-Dimethylaminohexane, N,N-Dimethyl-n-
8 29,331 5,27 94
hexylamine
Tetradecanoic acid, Methyl 12-
9 29,645 1,23 74
methyltetradecanoate
10 Octadecatrienoic acid 30,055 0,95 72
11 1,12-Dodecanediol 30,461 1,21 73
2-Undecanone, 6,10-dimethyl-
12 1,21 89
Hexahydropseudoionone
13 Octadecanoic acid,methyl ester 34,079 6,27 94
14 Hexadecanoic acid, Palmitinic acid 3,57 92
15 Hexadecanoic acid, ethyl ester 35,491 12,28 92
16 Falcarinol 36,494 1,79 84
17 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester 37,473 5,04 93
18 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester 37,598 4,25 88
19 1-Benzylpiperazine, N-Benzylpiperazine, Piperazine 37,948 3,82 74
20 Octadecanoic acid, methyl ester 38,086 1,47 95
21 7-Hexadecyne 38,315 1,38 84
22 2-Decyn-1-ol 38,436 2,16 82
23 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-, methyl ester 38,764 10,49 88
24 9,12,15-Octadecatrienal 38,883 9,32 84
25 Hexadecaoic acid, ethyl ester 39,349 5,29 94
1,2-Ethanediamine, N,N-dimethyl-N,
26 41,777 0,98 79
Ethylenediamine
121
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
Spektrometri massa menjadi alat penting untuk menentukan hasil kualitatif dan
informasi kuantitatif pada molekul berdasarkan komposisi struktural. GC-MS dapat
menganalisis campuran molekul kecil terutama senyawa organik rendah berat molekul (<600)
(Asha et al., 2017). Analisis kandungan senyawa dengan metode GC-MS dilakukan untuk
mengidentifikasi senyawa yang terdapat pada ekstrak etanol daun mangkokan. Hasil
pengujian GC-MS ekstrak etanol daun mangkokan teridentifikasi 26 senyawa dalam sampel
yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan hasil kromatogram yang ditunjukkan pada gambar 1.
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa senyawa utama yang terkandung dalam ekstrak etanol
daun mangkokan yaitu senyawa asam heksadekanoat dengan luas area sebesar 12,28% dan
terdapat pada nomor puncak 15. Senyawa tersebut memiliki nilai similarity Index (SI) sebesar
92 dengan waktu retensi 35,491 menit.
Asam heksadekanoat adalah jenis asam lemak jenuh yang memiliki efek antioksidan,
seperti agen lain seperti vitamin (Ranaei & Najafizadeh-sari, 2017). Beberapa penelitian telah
melaporkan aktivitas antioksidan dari beberapa tanaman yang mengandung tinggi asam
heksadekanoat (Kim et al., 2020). Selain itu, berdasarkan studi struktur dan kinetika, asam
heksadekanoat potensial menghambat fosfolipase A (2) sehingga sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai agen antiinflamasi (Aparna et al., 2012).
Pada hasil pengujian GC-MS (tabel 2.) senyawa alkaloid 1-Benzylpiperazine, N-
Benzylpiperazine, Piperazine dengan berat molekul 176,26 g/mol terdeteksi dengan luas area
3,82%, namun senyawa flavonoid tidak terdeteksi. Hal ini dimungkinkan karena flavonoid
memliki berat molekul relatif besar yaitu 302 g/mol sehingga membutuhkan temperature
oven lebih besar (Gates & Lopes, 2012).
Intensitas
Waktu retensi
Gambar 1. Kromatogram ektrak etanol daun mangkokan
122
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
Metode DPPH merupakan metode sederhana dan murah untuk mengukur kapasitas
antioksidan dan banyak digunakan untuk mengukur aktivitas penghambatan radikal bebas
pada bahan alam dan ekstrak tanaman (Shekhar, 2014). Prinsip metode DPPH yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran absorbansi dari radikal DPPH yang
mengalami penurunan akibat adanya senyawa antioksidan dengan menggunakan
spektrofotometer visibel pada operating time dan panjang gelombang serapan maksimum
yang telah ditetapkan sebelumnya (Thangaraj, 2016).
Hasil penelitian uji aktivitas antioksidan sampel ekstrak etanol daun mangkokan
dengan menggunakan metode DPPH diperoleh hasil yang terlihat pada tabel 3. Berdasarkan
perhitungan persamaan linear yang didapatkan dapat ditentukan nilai IC50 ekstrak etanol daun
mangkokan sebesar 161,39 ppm. IC50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi
efektif yang mampu menghambat aktivitas suatu antioksidan sebesar 50% (Salamah &
Widyasari, 2015).
Tabel 3. Aktivitas Antioksidan dan IC50 Ekstrak Etanol Daun Mangkokan
Rata-rata
Konsentrasi % IC50
Absorbansi
(ppm) Penghambatan (ppm)
Sampel
500 0,156 81,20
400 0,211 74,57
300 0,298 66,50
250 0,298 63,89 161,39
200 0,356 61,60
150 0,438 45,46
100 0,535 36,98
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat
diambil kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun mangkokan memiliki potensi aktivitas
antioksidan dengan kandungan senyawa metabolit sekunder diantaranya tannin, alkaloid,
terpenoid, saponin dan flavonoid. Hasil analisis kandungan senyawa dengan metode GC-MS,
diketahui bahawa ekstrak etanol daun mangkokan memiliki 26 senyawa kandungan dengan 123
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
senyawa kandungan terbesar yaitu asam heksadekanoat. Aktivitas antioksidan yang dianalisis
dengan menggunakan metode DPPH menunjukkan hasil nilai IC50 pada ekstrak etanol daun
mangkokan sebesar 161,39 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Aparna, V., Dileep, K. V, Mandal, P. K., Karthe, P., Sadasivan, C., & Haridas, M. (2012).
Anti‐inflammatory property of n‐hexadecanoic acid: structural evidence and kinetic
assessment. Chemical Biology & Drug Design, 80(3), 434–439.
Asha, K. R., Priyanga, S., Hemmalakshmi, S., & Devaki, K. (2017). GC-MS Analysis of the
Ethanolic Extract of the whole Plant Drosera indica L . 9(5), 685–688.
Astuti, J., & Rudiyansyah, G. (2013). Uji Fitokiia dan Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Paku
Uban (Nephrolepis biserrata (Sw) Schhott). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 2(2).
Badarinath, A. V, Rao, K. M., Chetty, C. M. S., Ramkanth, S., Rajan, T. V. S., &
Gnanaprakash, K. (2010). A review on in-vitro antioxidant methods: comparisions,
correlations and considerations. International Journal of PharmTech Research, 2(2),
1276–1285.
Eden, W. T., & Badahdah, N. K. (2016). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun
Mangkokan (Polyscias Scutellaria (Burn. f.) fosberg). Media Farmasi Indonesia, 11(2).
Farida, F., & Guntarti, A. (2017). Uji Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas Ekstrak Etanol
Daun Mangkokan (. 4(2), 73–78.
Gates, P. J., & Lopes, N. P. (2012). Characterisation of flavonoid aglycones by negative ion
chip-based nanospray tandem mass spectrometry. International Journal of Analytical
Chemistry, 2012.
Halliwell, B., & Whiteman, M. (2004). Measuring reactive species and oxidative damage in
vivo and in cell culture: how should you do it and what do the results mean? British
Journal of Pharmacology, 142(2), 231–255.
Hariana, H. A. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Penebar Swadaya.
Herawati, D. (2004). Studi Makroskopis, Mikroskopis dan Skrining Fitokimia Daun
Nothopanax scutellarium Merr. Skripsi : Universitas Airlangga.
Herry, W. (2011). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius.
Indra, I., Nurmalasari, N., & Kusmiati, M. (2019). Fenolik Total, Kandungan Flavonoid, dan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Mareme (Glochidion arborescense Blume.).
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(3), 206–212.
Isfahlan, A. J., Mahmoodzadeh, A., HASANZADEH, A., Heidari, R., & Jamei, R. (2010).
Antioxidant and antiradical activities of phenolic extracts from Iranian almond (Prunus
124
amygdalus L.) hulls and shells. Turkish Journal of Biology, 34(2), 165–173.
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International
Kartika Sari et. all | In vitro antioxidant activity and GC-MS Analysis Of Ethanolic Mangkokan Leaves
Extract (Polyscias balfouriana (Sander ex Andre) L.H.Bailey)
Kim, B.-R., Kim, H. M., Jin, C. H., Kang, S.-Y., Kim, J.-B., Jeon, Y. G., Park, K. Y., Lee, I.-
S., & Han, A.-R. (2020). Composition and antioxidant activities of volatile organic
compounds in radiation-bred Coreopsis cultivars. Plants, 9(6), 717.
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Journal of
Natural Resources and Environmental Management, 5(2), 187.
Rajanandh, M. G., & Kavitha, J. (2010). Quantitative estimation of β-sitosterol, total phenolic
and flavonoid compounds in the leaves of Moringa oleifera. International Journal of
PharmTech Research, 2(2), 1409–1414.
Rajendran, P., Nandakumar, N., Rengarajan, T., Palaniswami, R., Gnanadhas, E. N.,
Lakshminarasaiah, U., Gopas, J., & Nishigaki, I. (2014). Antioxidants and human
diseases. Clinica Chimica Acta. https://doi.org/10.1016/j.cca.2014.06.004
Ranaei, A., & Najafizadeh-sari, S. (2017). Medical reviews. 4(4), 93–94.
https://doi.org/10.1185/03007
Salamah, N., & Widyasari, E. (2015). Aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun kelengkeng
(Euphoria longan (L) Steud.) dengan metode penangkapan radikal 2, 2’-difenil-1-
pikrilhidrazil. Pharmaciana, 5(1), 25–34.
Shekhar, A. (2014). Antioxidant Activity by DPPH Radical Scavenging Method of Ageratum
conyzoides Linn. Leaves. American Journal of Etnomedicine, 1(4), 244–249.
Sun, C., Wu, Z., Wang, Z., & Zhang, H. (2015). Effect of Ethanol / Water Solvents on
Phenolic Profiles and Antioxidant Properties of Beijing Propolis Extracts. 2015.
Thangaraj, P. (2016). Pharmacological Assays of Plant-Based Natural Products. Springer
International Publishing.
Treml, J., & Šmejkal, K. (2016). Flavonoids as potent scavengers of hydroxyl radicals.
Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 15(4), 720–738.
Xu, D., Hu, M. J., Wang, Y. Q., & Cui, Y. L. (2019). Antioxidant activities of quercetin and
its complexes for medicinal application. Molecules, 24(6).
https://doi.org/10.3390/molecules24061123
Yulianingtyas, A., & Kusmartono, B. (2016). Optimasi volume pelarut dan waktu maserasi
pengambilan flavonoid daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Jurnal Teknik
Kimia, 10(2), 61–67.
125
http://doi.org/10.22216/jk.v5i2.5717
Published by LLDIKTI Wilayah X Copyrights by Attribution-NonCommercial 4.0 International