Ringkasan Skripsi
Ringkasan Skripsi
Ringkasan Skripsi
SKRIPSI
Disusun oleh:
111729522
2022
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Latar Belakang
Bidang perpajakan merupakan sumber penerimaan yang terbesar bagi negara Indonesia. Pajak
yaitu sumbangsih yang harus diberikan kepada Negara yang mana terutang tiap individu atau
badan yang sifatnya memaksa dengan dasar Undang-Undang di mana tidak mendapatkan umpan
balik langsung dan dipakai demi kebutuhan Negara untuk kesejahteraan rakyat. Pajak yakni
muara utama dalam pendapatan negara (Sudirman dan Amiruddin : 2015). Pajak untuk negara ini
didapatkan dari warga negara yang menjadi objek pajak yang mana seperti PPh atau pajak atas
penghasilan, PPN atau pajak atas pertambahan nilai serta PPnBM atau pajak atas penjualan
barang mewah, bea cukai materai, pajak bumi dan bangunan, bea pendapatan hak atas tanah serta
bangunan. Berkembangnya dunia dalam perpajakan ini dapat dicermati dari reformasi pajak dan
dibuktikkan juga dari meningkatnya pendapatan dari segi perpajakan yang dapat dicermati ke
dalam APBN dan juga APBD.
Jika melihat UU Nomor 7 Tahun 1983 di mana sudah beberapa kali diamandemen terakhir
dengan UU.Nomor 36 Tahun 2008 PPh yakni pajak yang dibebankan diambil dari penghasilan
atas wajib pajak. Individu subjek pajak di dalam negeri yang berbentuk gaji, upah, honor dan lain
dengan suatu nama dan dalam bentuk apa saja berkaitan dengan suatu pekerjaan atau dapat juga
jabatan, sebuah jasa dan kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau orang pribadi subjek
pajak di dalam negeri, sebagaimana yang dimaksud ke dalam pasal 21 UU Pajak Penghasilan.
Jika melihat Peraturan Direktur Jenderal Pajak atau DJP Nomor PER-16/PJ/2016 PPh Pasal 21
yakni pajak atas suatu penghasilan berbentuk gaji, upah, honor dan lain dengan suatu nama dan
dalam bentuk apa saja berkaitan dengan suatu pekerjaan atau dapat jabatan, sebuah jasa, dan
aktivitas yang dilaksanakan oleh individu atau orang pribadi subyek pajak yang ada di dalam
negeri. Subjek pajak dari PPh pasal 21 ini diantaranya karyawan baik tetap maupun tidak tetap
dan ASN. PKPP atau Penghasilan tidak kena pajak tertulis dimulai tanggal 1 januari 2016 sudah
ditetapkan ke dalam PerMenKeu Nomor 101/PMK.101/2016 Tentang berapa besaran
penghasilan yang tidak terkena pajak. Dengan adanya suatu perubahan UU pajak ini maka berarti
wajib pajak harus dapat bertanggung jawab atas kewajiban pajaknya mulai pada saat pendaftaran
sebagaimana subjek pajak untuk mendapatkan NPWP atau Nomor Pokok.Wajib Pajak (NPWP)
dalam menghitung, menyetorkan pajak dan melaporkannya.ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
atas biaya yang terhutang, dengan hal ini bagi wajib pajak diharapkan dapat memenuhi
kewajiban pajaknya sesuai yang sudah tertulis.
Upaya untuk meningkatkan jumlah penerimaan negara dalam bidang pajak ini salah satunya dapat
dilakukan dengan ekstensifikasi yakni usaha menumbuhkan pendapatan pajak, caranya yakni
menambah total wajib pajak Wajib Pajak yang tidak pernah mendaftar atau menambah jenis-jenis
pajak yang belum ada atau baru (Simanjuntak, dkk, 2012). Metode ini dinilai efisien untuk dapat
menumbuhkan kepatuhan akan pajak pada masyarakat, perbaikan atas pelayanan pada pajak, dan
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lainnya. Farouq (2018: 3) menjelaskan yaitu kepatuhan akan wajib pajak atau WP adalah kunci
utama keberhasilan dari pemerintah dalam mengumpulkan pendapatan di sektor pajak, bukan
sekedar menampilkan suatu aspek pemungutan pada pajak yang sifatnya memaksa, tetapi juga
wajib disertakan dengan rangkaian peraturan, prosedur dan juga pelayanan administrasi yang
elegan. Menurut Miladia (2010) supaya wajib pajak yang menjadi target dapat tercapai,
dibutuhkan suatu kesadaran serta kepatuhan dari WP untuk dapat memenuhi suatu kewajiban pajak
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Perihal ini yakni sebuah faktor yang dapat dibilang
penting untuk meningkatkan pendapatan pajak, sehingga butuh diadakan dengan rutin dalam
mengkaji tentang faktor-faktor yang dapat memberikan pengaruh akan. kepatuhan WP.
Peneliti menemukan fenomena yang bersumber dari situs online Kompas yaitu Menkop UKM
(Menteri Koperasi dan UKM) Teten Masduki menyatakan bahwa kontribusi pajak UMKM ini
masih rendah terhadap penerimaan pajak nasional. Maka dari itu, ia mulai mendorong para pelaku
UMKM untuk dapat patuh membayar pajak sebab Pajak Penghasilan (PPh) Final UMKM hanya
berkisar 0,5 persen dari omzet, Kamis (16/9/2021). Dilanjutkan dengan temuan fenomena lain
Pendapatan pajak di Kanwil DJP Jawa Tengah 2 meraih angka 53,35 persen atau sekitar
31/08/2021. Perwujudan ini mengalami suatu peningkatan netto sekitar 0,95 persen. Dengan
melihat hal lain, di lingkup yang sama pendapatan pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya
Surakarta relatif rendah 37,77%. Sementara KPP Pratama Surakarta ada di tingkatan ke delapan
dari total 11 KPP Pratama dan 1 KPP Madya di lingkup yang sama. Perolehan pendapatan pajak
KPP Pratama Surakarta ini senilai 56,18 persen atau sebesar Rp6.570.000.000 dari total target
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rumusan Masalah
Pajak merupakan penerimaan terbesar bagi negara Indonesia. Pendapatan pajak negara ini
didapatkan dari pajak di mana dibebankan kepada Wajib Pajak, yang mana salah satu objeknya
yakni Wajib Pajak individu atau Orang Pribadi. WP Orang Pribadi memliki kontribusi yang begitu
besar untuk meningkatkan pendapatan pajak suatu negara yakni WP OP yang melaksanakan suatu
usaha, baik itu usaha mikro, usaha kecil, ataupun usaha menengah. Wajib Pajak wajib patuh dalam
kegiatan pemenuhan kewajiban dan melakukan hak pajaknya. Banyak faktor dapat memengaruhi
kepatuhan akan wajib pajak yaitu kualitas dalam layanan petugas pajak, sanksi dalam pajak serta
patriotisme.
Didasarkan latar belakang yang sudah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah pada
penelitian ialah:
1. Apakah kualitas pelayanan petugas pajak berpengaruh pada kepatuhan akan wajib pajak
2. Apakah sebuah sanksi dalam pajak ini memiliki pengaruh pada kepatuhan akan wajib pajak
3. Apakah patriotisme memiliki pengaruh terhadap kepatuhan akan wajib pajak pelaku usaha
seperti UMKM?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan petugas pajak terhadap kepatuhan subjek
2. Untuk dapat mengetahui pengaruh sanksi pajak pada kepatuhan subjek pajak pelaku UMKM
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk dapat mengetahui pengaruh patriotisme pajak terhadap ketaatan wajib pajak pelaku UMKM
Kontribusi Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian sebelumnya dalam variabel yang
ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan variabel kualitas pelayanan pajak,
sanksi pajak dan patriotisme. Penelitian ini mengkolaborasikan beberapa hasil penelitian terdahulu
dengan menambahkan karakteristik individual berupa sikap patriotisme, yang masih jarang diteliti
oleh peneliti lain dalam kaitannya dengan kebutuhan wajib pajak dalam bidang perpajakan.
Peneliti menambahkan variabel patriotisme sebagai variabel independen dan menjadikan wajib
pajak pelaku UMKM sebagai subjek dalam penelitian ini. Penggunaan variabel patriotisme belum
Kontribusi Praktis
1. Hasil dari penulisan skripsi yang ditulis oleh peneliti diharapkan dapat menjadi saran atau
masukan dan bahan untuk pertimbangan untuk Pemerintah Surakarta dalam mengambil
keputusan agar peraturan perpajakan dalam berjalan lebih baik sehingga mampu
2. Hasil dari penulisan skripsi yang ditulis oleh peneliti diharapkan dapat memberikan
informasi yng berkaitan dengan kepatuhan membayar pajak bagi pelaku UMKM sehingga
dapat digunakan sebagai evaluasi dan informasi tentang taat dan patuh membayar pajak di
3. Hasil dari penulisan skripsi yang ditulis oleh peneliti diharapkan dapat dijadikan sumber
referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai informasi tambahan dan dapat mendorong
peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih luas mengenai kepatuhan wajib pajak UMKM.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tinjauan Teori Dan Pengembangan Hipotesis
Menurut Ajzen (1991) menjelaskan bahwa Theory of Planned Behavior atau TPB yakni teori yang
harus dirancang untuk memperkirakan serta menerangkan tingkah laku manusia pada hal yang
khusus. Teori ini adalah penyempurnaan dari teori lain yakni Theory of Reasoned Action atau biasa
disingkat menjadi TRA. Hal utama yang menjadi fokus dalam Teori ini sendiri yakni intention dari
seseorang untuk melaksanakan suatu perilaku. Dijelaskan oleh Ajzen (2002) menjelaskan tentang
definisi dari Theory of Planned Behavior ialah tindakan individu yang berdasarkan niat hanya
Behaviour (TPB)
Kajian tentang atribusi pada awalnya dilakukan oleh Frizt Heider (1958). Menurut Heider, setiap
individu pada dasarnya adalah seseorang ilmuwan semu (pseudo scientist) yang berusaha untuk
mengerti tingkah laku orang lain dengan mengumpulkan dan memadukan potongan-potongan
informasi sampai mereka tiba pada sebuah penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab orang lain
bertingkah laku tertentu. Dengan kata lain seseorang itu selalu berusaha untuk mencari sebab
mengapa seseorang berbuat dengan cara-cara tertentu. Teori atribusi merupakan proses
menyimpulkan motif, maksud, karakteristik, orang lain dengan melihat pada perilaku yang
tampak. Atribusi adalah memperkirakan apa yang menyebabkan orang lain itu berperilaku tertentu.
Menurut Myers (1996), kecenderungan memberi atribusi disebabkan oleh kecenderungan manusia
untuk menjelaskan segala sesuatu, termasuk apa yang ada dibalik perilaku orang lain. attribution
theory merupakan posisi tanpa perlu disadari pada saat melakukan sesuatu menyebabkan orang-
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang yang sedang menjalani sejumlah tes bisa memastikan apakah perkataan-perkataan dan
dalam dirinya, atau hanya berupa reaksi-reaksi yang dipaksakan terhadap situasi tertentu. Atribusi
mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri.
3. Pajak
Pajak merupakan sumbangsih kepada suatu negara di mana masih terhutang dari wajib pajak OP
ataupun badan yang sifatnya ini pemaksaan didasari oleh UU, dengan tak memperoleh umpan
balik langsung sertadipakai untuk kebutuhan negara yang tinggi demi kesejahteraan rakyat, hal ini
tertulis (UU Nomor 28 2007). Pembayaran pajak ini ialah upaya dari kewajiban menjadi warga
negara dan kegunaan dari Wajib Pajak langsung serta bersama-sama melakukan kewajiban pajak
supaya dapat membiayai negara beserta pembangunan berskala luas. Sama apa yang ada di UU
pajak, memenuhi kewajiban pajak ini tidak cuma sebagai keharusan, akan tetapi ialah hak tiap
masyarakat untuk turut serta aktif atau berfungsi terhadap membiayai negara dan juga
UMKM ialah pengertia umum di dunia ekonomi yang menujuk kepada usaha ekonomi produktif
yang dipunyai seseorang ataupun badan usaha sesuai dengan jenis yang ditentukan oleh undang-
undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, usaha Kecil dan usaha Menengah. Penjelasan
dari Maharani (2015) memaparkan bisnis Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) ialah bagian
penting bagi segi ekonomi di sebuah daerah ataupun negara. Dalam Usaha mikro kecil dan
menengah cukup berguna dalam segi ekonomi Indonesia, sebagai contoh yaitu UMKM cukup
memiliki peranan ketika terjadi peristiwa darurat moneter pada 1998 dan dianggap sebagai sebuah
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atupun penyerapan atas tenaga kerja. Klasifikasi UMKM ini lazimnya dilaksanakan dengan
batasan pendapatan per tahun, total kekayaan dan jumlah dari karyawan.
WP ialah OP dan suatu lembaga, mencakup membayar pajak, memotong pajak, serta memungut
pajak, di mana memiliki hak serta kewajiban perpajakan yang sesuai dengan aturan peraturan UU
pajak yang berlaku. Thomas (2017:9) menerangkan bahwa wajib pajak yaitu orang pribadi atau
badan, mencakup pembayaran total pajak, pemotongan total pajak, dan pemungutan total pajak
yang memiliki hak serta kewajiban pajak yang sama dengan ketentuan peraturan UU pajak.
Kepatuhan wajib pajak yakni tingkat di mana wajib pajak OP atupun lembaga harus mematuhi UU
dan administrasi pajak yang berlaku tetapi tidak adanya otoritas hukum. Kepatuhan ini adalah
kepatuhan akan otoritas pajak juga regulasinya, sementara kepatuhan di dalam pajak ini ialah
tingkat sampai seberapa jauh WP dapat memenuhi sifat kepatuhan UU pajak (Nasucha, 2004).
Menurut Masinambow (2013) layanan dari fiskus yakni metode atau sebuah proses otoritas pajak
untuk melayani serta membantu dan mengurus, serta mempersiapkan segala keperluan yang mana
diperlukan WP. Pihak otoritas pajak diharapkan memberikan pelayanan terbaik kepada WP guna
pelayanan pajak harus dapat ditingkatkan oleh aparat pajak. kualitas pelayanan ini juga harus
dianggap sebagai perbandingan antara harapan yang diekspektasikan oleh klien dengan anggapan
dari mereka atas hasil kinerja nyata dari sebuah layanan. Niat dari wajib pajak demi dapat
membayarkan pajak didominasi oleh kualitas pelayanan yang mana diberikan pemerintah.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Sanksi Perpajakan
Sanksi atas perpajakan adalah putusan bahwa suatu peraturan UU pajak akan terjamin dipatuhi.
Sanksi dalam perpajakan ini ialah alat untuk mencegah supaya WP tak dapat melanggar peraturan.
WP diharapkan dapat memenuhi peraturan UU pajak jika ada sanksi pajak yang cukup tegas untuk
para kliennya. Ketidaselarasan akan wajib pajak ini dalam memberlakukan sistem self assessment
dapat meluas jika tidak disediakannya sebuah aturan yang tegas dari lembaga perpajakan
(Afriyanti, 2012). Resmi (2014) memaparkan bahwa alasan adanya sanksi suatu pajak yaitu
adanya pelanggaran terhadap aturan UU pada pajak, terus membesar kekeliruan yang dilaksanakan
oleh wajib sehingga sanksi yang dibebankan ini juga akan menjadi berat. Dalam undang-undang
dari perpajakan disebut dua sanksi yaitu sanksi administrasi serta sanksi pidana.
8. Patriotisme
Patriotisme ini diawali dari suku kata ‘patriot’ serta ‘isme’ yang mempunyai pengertian sifat dari
jiwa pahlawan, dapat diartikan sebagai heroisme dan patriotisme dalam bahasa asing. Sikap
berkorban ini dapat berbentuk materi atau jiwa serta raga dari seseorang. Dalam KBBI atau kamus
besar bahasa indonesia, didefinisikan patriotisme ialah sikap dari seseorang yang sedia untuk
mengorbankan semuanya demi mendapatkan kejayaan serta kemakmuran dari bangsanya, rasa
cinta tanah air. Seperti yang dijelaskan Davidov (2009) menerangkan kekuatan individu bagian
dari suatu negara ditampilkam dengan sikap mempunyai, cinta, loyalitas, bangga, dan melindungi
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengembangan Hipotesis
Hipotesesis adalah kutipan mengenai sesuatu hal yang wajib diuji kebenarannya. Hal ini supaya
penelitian ini ada arah serta sesuai dengan yang diekspektasikan maka peneliti menentukan
hipotesisnya yakni :
Menurut Masinambow (2013) pelayanan fiskus ialah cara atau proses petugas pajak untuk
melayani atau membantu, mengurus, serta menyiapkan segala keperluan yang diperlukan wajib
pajak. Hasil penelitian ini dilakukan oleh Kadek Juniati dan Putu Ery (2017) Desi Permata, dkk
(2019) mengatakan bahwa kualitas pelayanan pajak berpengaruh secara positif secara signifikan
terhadap kepatuhan akan wajib pajak. Sementara penelitian yang dilaksanakan oleh Stefani
Siahaan & Halimatusyadiah (2018), dan Listyowati, dkk (2021) menyatakan menyatakan bahwa
kualitas pelayanan pajak tidak berpengaruh sama sekali terhadap kepatuhan WP.
Sanksi akan pajak adalah ketegasan atas ketentuan UU pajak untuk dituruti. Sanksi pajak ini alat
untuk mencegah supaya WP tak dapat melanggar suatu aturan pajak. Hasil Penelitian yang
dilaksanakan oleh Kadek Juniati dan Putu Ery (2017), I Putu Indra dan Ni Ketut (2016), Stefani
Siahaan & Halimatusyadiah (2018) ini mengatakan bahwa sanksi pajak dapat berpengaruh positif
Pajak.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengaruh Patriotisme terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Di dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patriotisme ialah suatu sikap
individu yang bersedia berkoban seluruhnya demi sebuah glory dan kemakmuran akan bangsanya,
semangat tanah air. Bersikap patriotism ini akan mendorong seseorang dapat patuh atas semua
aturan dan memenuhi suatu kewajiban akan pajaknya sebab dirasa dapat membantu bangsa serta
negaranya atas pajak yang dibayar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rachmatika dan
Zulaikha (2016) serta Rio Johan (2017) menyatakan bahwa patriotisme memiliki pengaruh positif
Model Penelitian
Untuk memperoleh pemahaman dan gambaran penelitian yang lebih jelas, maka gambar sebuah
Kualitas Pelayanan
Petugas Pajak (X1)
Patriotisme (X3)
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif yang pendekatannya memakai pendekatan
survey. Dengan demikian model penelitian ini memakai model-model statistika yang alat
pengumpulan data utamanya menggunakan kuisoner. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis
pengaruh kualitas pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan patriotesme terhadapkepatuhan
Populasi yakni keseluruhan suatu objek atau subjek penelitian (Arikunto, 2013). yang ada di
penelitian ini research berkaitan dengan populasi di mana dipakai yakni semua pegiat usaha usaha
Convenience Sampling.
Penelitian ini diambil secara langsung dengan cara survei dan menggunakan jenis data primer.
Metode survey tersebut adalah media angket (kuesioner) yang digunakan untuk pengumpulan data
primer dengan cara.memberikan beberapa pertanyaan kepada responden lalu peneliti meminta
kepada respoden untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut sesuai pendapat mereka atau
kewajiban pajak yang sesuai dengan regulasi yang berlaku tanpa harus mengadakan suatu
penyidikan, investigasi, ancaman dan pengaplikasian sanksi di mana baik hukum ataupun
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
administrasi seperti yang dijelaskan oleh Gunadi (2013:94). Berikut ini pengukuran kepatuhan
Kualitas pelayanan Petugas Pajak merupakan tingkat.layanan yang diberikan oleh petugas
pajak yang berkaitan.dengan harapan dan kebutuhan pelanggan yang sedang melakukan
pengurusan pajak. Berikut ini indikator pengukuran kualitas pelayanan petugas pajak menurut
a. Pelayanan.
3. Sanksi Perpajakan
Sanksi atas perpajakan adalah sebuah kendali dari pemerintah demi terwujudnya taat pada
kewajiban pajak oleh WP, Siti Kurnia Rahayu (2017:170). Berikut ini indikator pengukuran
b. Sanksi pajak diharuskan tidak ada kompromi dan tak ada toleransi.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Sanksi diberikan harusnya adil.
4. Patriotisme
Patriotisme yakni rasa yang tumbuh cinta pada bangsanya sendiri di manarela berkorban
semuanya untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya, sepertu yabg diijelaskan oleh
216) yakni:
a. Jiwa nasionalisme tinggi, yakni kesadaran untuk melindungi tanah airnya di mana
b. Nasionalisme ini sudah diturunkan oleh pejuang zaman dulu, bahkan dari pemimpin di
c. Keyakinannya akan perjuangannya ini benar, jika dilihat dari segi agama, rasio ataupun
pesan dari bangsa untuk tetap memperjuangkan kemerdekaan dengan semua metode..
d. Kesadaran demi dapat berbuat terbaik untuk mengharumkan negara serta bangsa
a. Metode Pengukuran
Metode pengukuran data pada penelitian ini dengan cara menyebarluaskan kuiesioner sehingga
untuk pengambilan datanya dibagi menjadi dua kategori pengisian yaitu kategori pertama berisi
sembilan pertanyaan yaitu nama pengisi kuesioner, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
kepemilikan NPWP, nama usaha, jenis usaha, lama usaha, dan.tingkat penghasilan per bulan. Lalu,
kategori berikutnya berisi pertanyaan yang berkaitan dengan variabel pada penelitian ini yang
metode pengukurannya menggunakan metode pengukuran skala likert lima poin, dengan
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Jawaban S (Setuju) mendapatkan angka 4
Uji Validitas
Uji validitas dipakai untuk menguji apakah valid atau tidaknya kuesioner. Validity ini sebuah tolak
ukur di mana menampilkan level kevalidan pada sebuah instrumen, sebagaimana yang dijelaskan
oleh (Arikunto, 2013: 211). Uji validitas ini memakai software bernama SPSS. Kriteria dalam uji
ini merupakan sebuah item yang mana dapat dikatakan valid jika kemungkinan ditunjukkan < 0,05
atau kebalikannya apabila kemungkinan ≥ 0,05 itu berarti item tersebut dikatakan tak valid seperti
Uji Reabilitas
Uji reliabilitas dipakai untuk mengukur sebuah kuesioner di mana indicator dari suatu variabel.
Apabila jawaban dari pengisi atas pertanyaan stabil dari periode tertentu maka angket tersebut
dipakai dapat dinyatakan reliabel (Ghozali, 2011:42). Penelitian ini research melaksanakan uji
reliabilitas memakai aplikasi SPSS dengan uji statistik menggunakan Cronbach Alpha (𝛼). Varibel
dapat dinyatakan reliabel apabila nilai tersebut besarnya sebagai berikut Cronbach Alpha > 0,60
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji yang dipakai untuk mengukur tentang adanya suatu hubungan
antar variabel independen di dalam suatu model regresi. Pengujian dihitung menggunakan
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria uji multikolineritas adalah
apabila nilai tolerance > 0,10 serta nilai VIF < 10 maka tak akan terjadi hubungan multikolinearitas
dalam penelitian, sebaliknya apabila angka tolerance < 0,10 dan VIF > 10 dapat dikatakan ada
hubungan multikolinearitas. Jika terjadi multikolinearitas berarti tidak lolos uji tersebut (Ghozali,
2011).
Uji Autokorelasi
Pengujian statistik untuk dipakai dalam melihat autokorelasi yaitu menggunakan metode Runs
Test. Jika p value di atas 0,05 itu berarti tak terjadi adanya autokorelasi, sebaliknya bila p value di
bawah 0,05 maka hal ini membuktikan terjadi adanya autokorelasi (Ghozali, 2011: 119).
Uji Heterokedastisitas
. Apabila varian residual 1 pengamat lain. Maka tetap disebut homokedastisitas dan apabila
berbeda maka dikatakan heterokedatisitas. Model pada regresi yang baik yakni tidak terjadi
adalah jika p-value 0,05 itu berarti tak terjadi heteroskedastisitas, jika dibalik yaitu p-value < 0,05
itu berarti menujukkan heteroskedastisitas, seperti yang sudah dijelaskan di atas (Ghozali, 2011).
Uji Normalitas
Pengujian normalitas pada penelitian ini research memakai pengujian Kolmogorov Smirnov
dengan aplikasi SPSS. Kriteria putusan jika p value di atas 0,05, itu berarti sebaran data residual
tersebut distribusi normal. Apabila kebalikan jika p value < 0,05 itu berarti sebaran data residual
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisa ini dipakai untuk memahami langkah suatu korelasi antara variabel bebas dengan variabel
yang terikat apakah tiap-tiap variabel bebas berkaitan positif atau negative dan untuk
Uji t
Pengujian t ini bertujuan untuk membuktikkan suatu signifikansi pengaruh dari variabel bebas atas
suatu variabel dependen. Jika melihat suatu p value, itu dapat dipilih atas suatu hipotesa nihil (Ho)
didukung atau ditolak. Jika p value di atas 0,05 itu berarti Ho ini akan didukung dan Ha akan
ditolak, dalam artian tak adanya pengaruh signifikan variabel bebas atas variabel dependen,
kebalikannya jika p value di bawah 0,05 maka Ha didukung dan Ho akan ditolak, dalam artian ada
Uji F
Uji F ini dipakai untuk menguji apakah semua variabel bebas memiliki pengaruh secara sama
terhadap variabel terikat. Apabila nilai (F-statistik) < 5% maka model ini layak atau fit dimana
variabel independen atau bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen
atau bebas terhadap suatu variabel dependen. Nilai pada koefisien determinasi ini antara nihil dan
satu. Besaran nilai R2 yang kecil itu tandanya kemampuan variabel-variabel bebas di dalam
menerangkan variasi variabel dependen cukup terbatas. Angka atau nilai yang dekat satu itu
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tandanya variabel - variabel bebas mendominasi sebagian besar seluruh informasi di mana
Kesimpulan
Penelitian ini mengukur pengaruh quality kualitas pelayanan otoritas pajak, sanksi pajak serta
patriotisme atas kepatuhan akan wajib pajak. Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan dan hasil
1. Kualitas pelayanan petugas pajak tidak memiliki pengaruh atas kepatuhan akan wajib pajak.
2. Sanksi perpajakan tidak memiliki pengaruh atas kepatuhan akan wajib pajak.
Keterbatasan Penelitian
Dalam proses menulis dan menyelesaikan penelitian, tak lepas dari suatu hambatan, yang mana
tak peneliti sendiri harapkan terjadi pada penelitian berikutnya. Berikut ini adalah hambatan saat
1. Total pengisi akhir yang cuma 56 orang, di mana masih jauh untuk keadaan yang sebenarnya.
Jumlah tersebut tidak dapat mencerminkan keseluruhan jumlah Wajib Pajak UMKM yang
2. Penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga dikhawatirkan adanya respon bias dari
kuesioner.
Didasarkan dengan keterbatasan dari penelitian yang telah diterangkan, sehingga peneliti dapat
membuat rekomendasi untuk penelitian selanjutnya supaya penelitian yang dilaksanakan lebih
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Peneliti berikutnya lebih dapat mengatur jadwal penyebaran kuesioner supaya memperoleh
hasil sesuai dan menggunakan metode wawancara untuk mengurangi respon bias dari
responden.
2. Peneliti berikutnya dapat menambahkan variabel. lain untuk memperkuat hasil dari
penelitian.
3. Penelitian yang akan datang dapat memakai obyek lain dengan variabel sama. Obyek
Daftar Pusaka
Adiningtyas, S dan Zulaikha. 2016. Pengaruh Kompetensi Pembukuan, Risiko Pemeriksaan, Dan
Accounting. Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, Halaman 1-15. ISSN (Online): 2337-3806.
Farouq, M. 2018. Hukum Pajak di Indonesia. Edisi Pertama. Perpustakaan Nasional: Katalog
Hasan M, Ma’ruf dan Supatminingsih, Sri. 2020. The Effect Of Pajak Rate Perception, Pajak
Understanding, And Pajak Sanctions On Pajak Compliance With Small And Medium
Accounting Research (IJEBAR). Vol. 04, Issue. 04, 2020. E-ISSN: 2614-1280 P-ISSN
2622-4771.
James, Simon, Clinton Alley. 2004. Pajak Compliance, Self Assessment and Pajak
page: 27-42.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Johan, Rio, P. 2017. Pengaruh Patriotisme, Commitment, dan Caputilation Terhadap Kepatuhan
Juniati, K, Putri dan Ery P, Setiawan. 2017. Pengaruh Kesadaran, Pengetahuan Dan Pemahaman
Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 18, No. 2, Februari 2017. ISSN:
1112-1140.
Listyowati, dkk. 2021. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Akuntansi Indonesia. Vol. 10, No. 1, Januari 2021, Hal. 41 – 59. ISSN: 0216-6747 ; E-
ISSN: 2655-9552.
Maxuel, Afeni dan Primastiwi, Anita. 2021. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Umkm E-Commerce. JRMB. Vol. 16, No.
1, Juni 2021.
Nazaruddin, Ietje. 2019. The Role of Religiosity and Patriotism in Improving Pajakpayer
Compliance. Journal of Accounting and Investment. Vol. 20, No. 1, January 2019. 115-
129.
Permata, Desi, dkk. 2019. Pengaruh Pemahaman Pajak, Pelayanan Aparat Pajak, Sanksi
Perpajakan Dan Preferensi Risiko Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak( Studi
Dan Sistem Informasi Bisnis. Vol. 01, No. 02, Juli, 2019. ISSN : 2655-8238.
Paramartha, I Putu dan Rasmini, Ketut N. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Pengetahuan Dan
Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siahaan, Stefani dan Halimatusyadiah. 2018. Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sosialisasi
Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Simanjuntak, dkk. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta:
repository.stieykpn.ac.id