Nama Nurul Najah Nim 241322398

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

JM

Volume 12 No. 1 (April 2024)


© The Author(s) 2024

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG RESIKO TINGGI


KEHAMILAN DENGAN KELENGKAPAN ANTENATAL CARE (ANC)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERINGIN TIGA TAHUN 2023

THE RELATIONSHIP OF MOTHER'S KNOWLEDGE AND ATTITUDE REGARDING


HIGH RISK OF PREGNANCY AND COMPLETENESS OF ANTENATAL CARE (ANC)
IN THE WORKING AREA OF THE COMMUNITY HEALTH CENTER
OF BERINGIN TIGA IN 2023

ETI WIJAYANTI, YESI PUTRI, TITA SEPTI HANDAYANI


PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA (S-1), FAKULTAS ILMU KESEHATAN,
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
PRODI PROFESI NERS, FAKULTAS ILMU KESEHATAN,
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

ABSTRAK

Pendahuluan: Antenatal Care merupakan kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.
Resiko tinggi kehamilan merupakan kelainan yang berbahaya yang memungkinkan sebagai
penyebab kematian ibu. Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu indikator penting untuk
mengurangi angka kematian ibu dan anak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Pengetahuan dan sikap Ibu Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Dengan Kelengkapan
Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Tiga Tahun 2023. Metode:
Desain pada penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan Cross
sectional. Pengambilan sampel dengan metode nonprobability sampling dengan teknik
purposive sampling, Responden terdiri dari 35 seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 37-40
minggu yang berkunjung ke Posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas Beringin Tiga
pada bulan Juni 2023. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan Analisa bivariat uji chi-
square. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Hampir
sebagian dari responden memiliki pengetahuan baik, Sebagian besar dari responden memiliki
sikap favorable dan Sebagian besar dari responden melakukan antenatal care secara lengkap.
Dari hasil Analisa bivariat diketahui ada hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang Resiko
Tinggi Kehamilan Dengan Kelengkapan Antenatal Care (ANC) dengan nilai p value 0,003 < α
= 0,05 dan ada hubungan antara Sikap Ibu Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Dengan
Kelengkapan Antenatal Care (ANC) dengan nilai p value 0,002 < α = 0,05. Kesimpulan:
Diharapkan tenaga kesehatan dapat penerapan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan kepada keluarga agar memperhatikan
pentingnya mendampingi ibu hamil yang akan menjalani pemeriksaan ANC sebagai Upaya
menghindari terjadinya resiko tinggi pada kehamilan.

64 Journal Of Midwifery Vol. 12 No. 1 April 2024


Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Resiko Tinggi Kehamilan, Antenatal Care

ABSTRACT

Introduction: Antenatal Care is a visit by a pregnant woman to a midwife or doctor as early as


possible since she feels she is pregnant to get antenatal care/services. High-risk pregnancy is a
dangerous disorder that is possible as a cause of maternal death. Pregnancy checks are an
important indicator for reducing maternal and child mortality. The purpose of this study was to
determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers about high-risk
pregnancies and completeness of antenatal care (ANC) in the working area of the Beringin
Three Health Center in 2023. Methods: The design in this study used analytic observational
with a cross sectional approach. Sampling was taken using the non-probability sampling
method using purposive sampling technique. Respondents consisted of 35 pregnant women
with a gestational age of 37-40 weeks who visited the Posyandu which is in the working area of
the Beringin Tiga health center in June 2023. Statistical tests in this study used bivariate
analysis chi-square test. Results and Discussion: The research results obtained showed that
almost half of the respondents had good knowledge, most of the respondents had a favorable
attitude and most of the respondents had complete antenatal care. From the results of the
bivariate analysis, it was found that there was a relationship between mother's knowledge about
high-risk pregnancy and completeness of antenatal care (ANC) with a p-value of 0.003 <α =
0.05 and there was a relationship between mother's attitude about high-risk pregnancy and
completeness of antenatal care (ANC) with p value 0.002 <α = 0.05. Conclusion: It is hoped
that health workers can implement health education for pregnant women so that they can
improve the quality of midwifery services and for families to pay attention to the importance of
accompanying pregnant women who will undergo ANC examinations as an effort to avoid
high-risk pregnancies.

Keywords: Knowledge, Attitude, High Risk Pregnancy, Antenatal Care

PENDAHULUAN (Astuti dkk, 2016).


Pemeriksaaan antenatal care (ANC)
Kesehatan ibu sangat penting dalam merupakan hal yang sangat penting dilakukan
suatu bangsa, karena sosok ibu merupakan oleh ibu hamil, karena bertujuan untuk
sosok yang melahirkan dan mengantarkan memantau kemajuan kehamilanuntuk
generasi penerus menjadi manusia yang kelak memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
berguna bagi negara. kembang bayi, meningkatkan dan
Antenatal Care merupakan kunjungan mempertahankan kesehatan fisik, maternal
ibu hamil ke bidan atau dokter sedini dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil adanya ketidaknormalan atau komplikasi
untuk mendapatkan pelayanan/asuhan yang mungkin terjadi selama hamil, serta
antenatal. Pada setiap kunjungan ANC, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam
petugas mengumpulkan dan menganalisis menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis kembang secara normal (Yuliani dan
dan pemeriksaan fisik untuk dapat meminta Musdalifah, 2017). Ibu hamil sebaiknya
pertolongan dari anggota keluarga lain agar mengontrol dengan baik tumbuh kembang
membacakannya setelah mendapatkan janin dalam kandungan dengan pemeriksaan
penjelasan dari bidan, serta untuk rutin ke bidan/dokter tiap bulan dari awal
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin kehamilan hingga saatnya waktu melahirkan,
dan ada tidaknya masalah atau komplikasi untuk memastikan bahwa sang bayi nantinya

65 Journal Of Midwifery Vol. 12 No. 1 April 2024


akan lahir dengan sehat dan sempurna. melakukan Screening COVID 19 dengan
Kehamilan dapat menjadi masalah besar bagi Rapid test yaitu 7 hari sebelum persalinan
ibu apabila pemeriksaan kehamilan tidak /hari perkiraan persalinan, jika rapid test
dilakukan secara teratur, mulai dari menunjukan hasil reaktif maka ibu hamil
pemeriksaan K1 sampai dengan pemeriksaan dianjurkan untuk SWAB test dan persalinan
K6 (Kemenkes, 2020). dilakukan di Rumah sakit rujukan
Menurut laporan World Health (Kemenkes, 2020).
Organization (WHO) pada Tahun 2017 di Resiko tinggi kehamilan merupakan
seluruh dunia sekitar 830 wanita meninggal kelainan yang berbahaya yang
setiap hari karena komplikasi selama hamil memungkinkan sebagai penyebab kematian
atau persalinan. Untuk mengurangi resiko ibu. Berdasarkan Kementerian Kesehatan
kematian ibu secara global dari 216/100.000 Republik Indonesia Tahun 2014, penyebab
kelahiran hidup pada Tahun 2015 menjadi kematian ibu masih didominasi oleh
70/100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2030, penyebabklasik yaitu perdarahan 30,3%,
target Sustainable Development Goals hipertensi 27,1%, infeksi 7,3 % dan lain-lain
(SDGS) akan memerlukan tingkat (penyebab tidak langsung) cukup besar
penanggulangan global paling sedikit 7,5% termasuk didalamnya penyebab penyakit non
yang lebih dari tiga kali lipat tahunan obsteri 40,8%. Penyebab tersebut sebenarnya
pengurangan yang dicapai antara Tahun 1990- dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan
2015 (Baxter dkk, 2017). (Antenatal Care) yang memadai maka
Angka kematian ibu di Indonesia pada sebaiknya upaya meningkatkan cakupan
Tahun 2017 adalah sebesar 305 kematian ibu pelayanan antenatal semakin ditingkatkan
per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, (Kemenkes RI, 2015).
2018). Salah satu penyebab hal tersebut Cakupan pelayanan K4 di Provinsi
adalah minimnya pengetahuan dalam Bengkulu pada Tahun 2020 sebesar 87,09%.
perencanaan kehamilan, proses kehamilan, Kabupaten/Kota dengan pencapaian tertinggi
dan persalinan. Selain itu, beberapa adalah Kota Bengkulu (96,51%), Rejang
keterlambatan dalam penanganan akan Lebong (96,02%) dan Kepahiang (94,73%),
berisiko terhadap kematian ibu saat sedangkan Kabupaten/Kota dengan
persalinan. Terlambat mengetahui adanya pencapaian terendah adalah Bengkulu Utara
bahaya dan mendeteksi risiko bahaya dalam (51,68%), Muko-muko (60,85%), dan Kaur
suatu kehamilan, bisa berakibat fatal pada (63,93%). Berdasarkan capaian diatas,
saat persalinan. Melihat data tersebut, sangat cakupan pelayanan K4 belum memenuhi
penting meningkatkan akses perempuan target yang ditetapkan dalam Renstra Dinas
terhadap kualitas sebelum, selama dan setelah Kesehatan Provinsi Bengkulu yakni sebesar
melahirkan (Astuti, dkk, 2016). 95%.(Dinkes Bengkulu, 2020)
Setiap wanita hamil menghadapi risiko Pada Tahun 2020, di Kabupaten Rejang
komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Lebong cakupan K1 sebesar 106,6% dan K4
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai sebesar 86,5%. Tahun 2021 dilaporkan bahwa
dengan standar pelayanan yaitu minimal 6 cakupan K1 dan K6 sebesar 89,9% dan K6
kali pemeriksaan selama kehamilan,dan sebesar 88,5. Sedangkan Tahun 2022,
minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada cakupan K1 sebesar 84,4% dan K6 sebesar
trimester I dan III. 2 kali pada trimester 89,6% dalam hal ini jumlah tersebut
pertama (kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 mengalami penurunan dibanding tahun
kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas sebelumnya.
12 minggu sampai 26 minggu ) , 3 kali pada Perilaku merupakan salah satu faktor
trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu yang berperan penting dalam menentukan
sampai 40 minggu ) (Buku KIA Terbaru derajat kesehatan, karena status kelengkapan
Revisi tahun 2020). Ibu hamil wajib kunjungan pemeriksaan kehamilan

P-ISSN: 2338-7068 E-ISSN: 2722-4228 66


dipengaruhi oleh perilaku ibu ke tempat pentingnya pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan. Perilaku seseorang resiko tinggi kehamilan, yakni yang
sangat kompleks dan mempunyai bentangan melakukan kunjungan antenatal care secara
yang sangat luas. Perilaku dibagi dalam tiga lengkap dan teratur, sedangkan 5 orang ibu
domain perilaku yaitu ranah Kognitif, ranah hamil mengatakan tidak mengetahui
Afektif, dan ranah Psikomotor. Ketiga domain pentingnya pemeriksaan kehamilan dan
ini dikembangkan menjadi tiga ranah resiko tinggi kehamilan,yakni yang
perilaku, yaitu pengetahuan, sikap dan kunjungan antenatal care kurang dari 4 kali.
Tindakan (SN, 2016). Ibu hamil yang Data ibu hamil trimester I yang
memiliki pengetahuan lebih tentang berkunjung di Puskesmas Beringin Tiga pada
kehamilan risiko tinggi maka kemungkinan bulan Agustus – Oktober Tahun 2022 adalah
besar ibu akan berpikir untuk menentukan sejumlah 76 orang sementara pada bulan
sikap, tindakan untuk mencegah, menghindari November 2022 - Januari tahun 2023
atau mengatasi masalah risiko kehamilan ditemukan hanya 72 ibu hamil yang
tersebut. Ibu harus memiliki kesadaran untuk memasuki usia Trimester II yang melakukan
melakukan kunjungan antenatal untuk kunjungan pemeriksaan kehamilan, sejumlah
memeriksakan kehamilannya, sehingga 54 ibu hamil pada bulan Agustus-Oktober
apabila terjadi risiko pada masa kehamilan 2022 dalam hal ini hanya melakukan K1 dan
tersebut dapat ditangani secara dini dan tepat tidak melakukan K2 pada bulan November
oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga 2022 - Januari 2023.
dimaksudkan untuk dapat membantu Berdasarkan data uraian diatas, seorang
menurunkan angka kematian ibu yang cukup penulis bisa melaksanakan penelitian dengan
tinggi di Indonesia. judul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Penelitian Purboningsih dkk Tahun 2017 Ibu Tentang Resiko Tinggi Kehamilan
mengenai “Hubungan Pengetahuan Ibu hamil Dengan Kelengkapan Antenatal Care (ANC)
Tentang Antenatal Care (ANC) Terhadap Di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Tiga
Perilaku Kunjungan Antenatal Care(ANC)” di Tahun 2023”..
Bidan Praktek Mandiri Kecamatan Masaram
menunjukkan dari 65 orang sample METODE PENELITIAN
penelitian, 45 orang (69,2%) yang
berpengetahuan baik, 34 orang (75,6%) yang Penelitian ini adalah penelitian
memiliki perilaku kunjungan ANC baik, 11 kuantitatif dengan metode Cross Sectional.
orang (24,4%) memiliki perilaku kunjungan Sample penelitian didapatkan melalui teknik
ANC yang tidak baik, sedangkan 20 orang total sampling. Responden terdiri dari 35
(30,8%) respondennya memiliki pengetahuan seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 37-
tidak baik, 8 orang (40,0%) memiliki perilaku 40 minggu yang berkunjung ke Posyandu
kunjungan ANC baik, 12 orang (60,0%) yang berada di wilayah kerja puskesmas
respondennya memiliki perilaku kunjungan Beringin Tiga pada bulan Juni 2023.
ANC tidak baik. Hasil uji statistik dengan chi Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
square yang menggunakan program SPSS 16 pengetahuan ibu tentang resiko tinggi
for windows nilai ρ=0,006 (Purboningsih, kehamilan, Sikap ibu mengenai resiko tinggi
2017). kehamilan, dan Kelengkapan kunjungan
Berdasarkan survei awal yang dilakukan antenatal care. Data yang dikumpulkan akan
oleh peneliti di Puskesmas Beringin Tiga, dianalisis dengan menggunakan statistic
bahwa dengan mewawancarai 9 orang ibu correlation uji Chi Square di aplikasi SPSS
hamil yang melakukan kunjungan antenatal versi 22. Informed consent penelitian juga
care di Puskesmas Beringin Tiga yang disampaikan kepada responden langsung.
digunakan sebagai data awal, didapatkan 4
orang ibu hamil mengatakan mengetahui

67 Journal Of Midwifery Vol. 12 No. 1 April 2024


HASIL PENELITIAN Sebagian besar dari responden 24 (68,6 %)
melakukan antenatal care secara lengkap
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengetahuan ibu tentang Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Ibu
resiko tinggi kehamilan Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Dengan
Kelengkapan Antenatal Care (ANC)
Jumlah
Pengetahuan Presentase (%)
Responden Kelengkapan ANC Total
Kurang 7 20 Pengetahua p
n Lengka tidak
Cukup 12 34,3 % % F % value
p lengkap
Baik 16 45,7 Kurang 1 14,3 6 85,7 7 100 0,003
Total 35 100,0 Cukup 10 83,3 2 16,7 12 100
Baik 13 81,3 3 18,8 16 100
Sumber: Data Diolah, 2023 Total 24 68,6 11 31,4 35 100

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat Sumber: Data Diolah, 2023


diketahui bahwa dari 35 responden terdapat
Hampir sebagian dari responden 16 (45,7 %) Berdasarkan table 4, dari Hasil uji statitik
memiliki pengetahuan baik. chi square untuk Hubungan Pengetahuan Ibu
Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Dengan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Kelengkapan Antenatal Care (ANC) diketahui
Berdasarkan Sikap ibu mengenai resiko bahwa p = 0,003, p < 0,05 maka Ho ditolak
tinggi kehamilan dan Ha diterima yang berati ada hubungan
antara Pengetahuan Ibu Tentang Resiko
Sikap Frekuensi (f) Persentase (%) Tinggi Kehamilan Dengan Kelengkapan
Favorable 20 57,1 Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja
Unfavorable 15 42,9 Puskesmas Beringin Tiga Tahun 2023.
Total 35 100,0
Tabel 5. Hubungan Sikap Ibu Tentang
Sumber: Data Diolah, 2023 Resiko Tinggi Kehamilan Dengan
Kelengkapan Antenatal Care (ANC)
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat
diketahui bahwa dari 35 responden terdapat Kelengkapan ANC Total p
Sebagian besar dari responden 20 (57,1 %) Sikap tidak
Lengka
memiliki sikap favorable. % lengka % F % value
p
p
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden < 20 tahun 5 71,4 2 28,6 7 100 0,002
Berdasarkan Kelengkapan antenatal care 20 – 35 4 19,0 17 81 21 100
tahun
Kelengkapan Frekuensi (f) Persentase (%) > 35 tahun 4 25 12 75 16 100
antenatal care Total 13 29,5 31 70,5 44 100
Lengkap 24 68,6
Tidak Lengkap 11 31,4 Sumber: Data Diolah, 2023
Total 35 100,0
Berdasarkan table 5, dari Hasil uji statitik
Sumber: Data Diolah, 2023 chi square untuk Hubungan Sikap Ibu
Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Dengan
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat Kelengkapan Antenatal Care (ANC) diketahui
diketahui bahwa dari 35 responden terdapat bahwa p = 0,002, p < 0,05 maka Ho ditolak

P-ISSN: 2338-7068 E-ISSN: 2722-4228 68


dan Ha diterima yang berati ada hubungan secara umum dipengaruhi oleh faktor internal
antara Sikap Ibu Tentang Resiko Tinggi dan eksternal individu yang bersangkutan.
Kehamilan Dengan Kelengkapan Antenatal Faktor internal ibu hamil mungkin
Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas berpengaruh terhadap sikap tidak patuh
Beringin Tiga Tahun 2023. melaksanakan adalah umur dan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempengaruhi
PEMBAHASAN pembentukan perilaku patuh dalam
melaksanakan pemeriksaan ANC adalah
1. Pengetahuan Ibu Tentang Resiko Tinggi dukungan dari tenaga kesehatan dan
Kehamilan tersedianya sarana prasarana pelayanan ANC.
(Suciani, 2018).
Berdasarkan distribusi frekuensi
Pengetahuan Ibu Tentang Resiko Tinggi 3. Kelengkapan Antenatal Care (ANC)
Kehamilan dalam kategori baik, yaitu ada 16
responden (45,7%). Pengetahuan adalah salah Berdasarkan distribusi frekuensi
satu indikator yang menjadikan seseorang Pengetahuan Ibu Tentang Resiko Tinggi
untuk melakukan tindakan, dan pada saat Kehamilan dalam kategori baik, yaitu ada 16
seseorang melakukan tindakan berdasarkan responden (45,7%).
pengetahuan yang baik maka orang tersebut Menurut penelitian Purboningsih yang
akan memahami pentingnya untuk melakukan berjudul ”Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
pemeriksaan Antenatal Care, dan akan Tentang ANC (Antenatal Care) Terhadap
melakukan kunjungan rutin yang lebih teratur Perilaku Kunjungan ANC (Antenatal Care)“
ke Puskesmas. Pengetahuan memang menunjukan bahwa tingkat perilaku
diperlukan unutk mendukung dan kunjungan ANC selama kehamilan termasuk
menumbuhkan rasa percaya diri maupun dalam kategori baik yaitu 42 responden (64,6
sikap dan perilaku seseorang dalam setiap %) (Purboningsih, 2014). Hasil tersebut
melakukan tindakan dan menjadi faktor dipengaruhi karena baiknya informasi tentang
utama dalam mendukung tindakan seseorang perilaku kunjungan ANC selama hamil.
(Citrawati and Laksmi, 2021). Selain itu lingkungan juga berpengaruh
Menurut Sucian (2018) tingkat terhadap proses masuknya pengetahuan
pengetahuan ibu hamil yang memadai akan tentang ANC itu sendiri ke dalam individu
menjadikan ibu hamil semakin patuh dalam yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal
melaksanakan ANC, sedangkan jika ini terjadi karena adanya interaksi timbal
pengetahuannya kurang maka ibu hamil tidak balik ataupun tidak yang akan direspon
patuh dalam melaksanakan ANC. sebagai pengetahuan oleh setiap individu
Ketidakpatuhan ibu hamil dalam (Wawan, 2010)
melaksanakan ANC dapat menyebabkan tidak Menurut penelitian Wahyu yang berjudul
dapat diketahuinya berbagai komplikasi yang “Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil
dapat mempengaruhi kehamilan sehingga dengan Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal
tidak dapat segera di atasi. Care di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus”,
ketidakpatuhan ibu hamil dalam
2. Sikap Ibu Tentang Resiko Tinggi melaksanakan ANC dapat menyebabkan tidak
Kehamilan dapat diketahuinya berbagai komplikasi yang
dapat mempengaruhi kehamilan sehingga
Distribusi frekuensi Sikap Ibu Tentang tidak dapat segera diatasi (Sucian, 2018).
Resiko Tinggi Kehamilan dalam kategori Beberapa faktor yang menjadi penyebab
Sebagian besar favorable, yaitu ada 20 ketidakpatuhan pelaksanaan ANC yaitu, rasa
responden (57,1 %). Sikap patuh individu malas, jauhnya jarak antara rumah dengan
dalam berperilaku terhadap aturan kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan, dan kurangnya

69 Journal Of Midwifery Vol. 12 No. 1 April 2024


motivasi untuk melaksanakan ANC dari membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan
pelayanan kesehatan seperti Puskesmas yang dicakup dalam domain kognitif
(Kozier, 2010). mempunyai beberapa tingkatan diantaranya:
tahu (know) diartikan sebagai mengingat
4. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kembali (recall) terhadap suatu materi yang
Resiko Tinggi Kehamilan Dengan telah diperlajari sebelumnya. Oleh sebab itu
Kelengkapan Antenatal Care (ANC) tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
Pada penelitian ini didapatkan Hasil uji Menurut asumsi peneliti pengetahuan
statistic chi-square nilai ρ value = 0,003 < yang dimiliki responden berhubungan dengan
0,05 artinya ada hubungan antara kelengkapan kunjungan antenatal care
Pengetahuan Ibu Tentang Resiko Tinggi (ANC), Berdasarkan tabel tabulasi silang juga
Kehamilan Dengan Kelengkapan Antenatal menunjukkan bahwa sebagian besar
Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas responden yang berpengetahuan kurang tidak
Beringin Tiga Tahun 2023. melakukan pemeriksaan kehamilan secara
Hasil penelitian ini sejalan dengan lengkap. Hal ini disebabkan karena
penelitian Yanti (2016) tentang “Hubungan pengetahuan tidak hanya dipengaruhi oleh
Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang pendidikan, ada faktor lain yang
Bahaya Dan Komplikasi Kehamilan Dengan memengaruhi seperti usia dan paritas.
Kepatuhan Kunjungan Antenatal Dan Sebagian besar usia ibu yang kunjungannya
Pemilihan Tempat Bersalin Di Wilayah Tanah tidak lengkap yaitu usia > 35 tahun dengan
Sareal Bogor” Hasil penelitian ini paritas tinggi yaitu ibu yang memiliki jumlah
menunjukan bahwa sebagian pengetahuan anak 3-4 orang. Ibu yang paritas tinggi
responden mempunyai pengaruh signifikan beranggapan bahwa kunjungan ANC tidak
terhadap kelengkapan kunjungan antenatal perlu dilakukan karena pada kehamilan
care. Hal ini dapat dilihat dari hasil signifikan sebelumnya tidak melakukan kunjungan dan
p=0,009 <0,05. Kesimpulan pada penelitian kehamilannya normal. Namun data yang
ini adalah ada hubungan yang bermakna didapatkan dari hasil penelitian terdapat ibu
antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda yang berpengetahuan kurang namun
bahaya dan komplikasi kehamilan dengan melakukan kunjungan lengkap dikarenakan
kelengkapan kunjungan.(Yanti dan Ayu, ibu memiliki pengalaman dan memperoleh
2016). dukungan dari keluarga.
Hasil yang sama juga didapatkan dari Berdasarkan hasil penelitian ini, tindakan
penelitian yang dilakukan oleh Evayanti pemeriksaan kehamilan harus dilakukan
Tahun 2014 tentang “Hubungan Pengetahuan secara efektif untuk mencegah terjadinya
Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil resiko tinggi pada kehamilan. Pemeriksaan
Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal kunjungan lengkap masih sulit dilakukan
Care (Anc) Di Puskesmas Wates Lampung karena masih kurangnya pengetahuan dan
Tengah” hasil penelitian menunjukkan ada kepedulian masyarakat terhadap perilaku
hubungan antara pengetahuan ibu hamil hidup sehat di kalangan masyarakat. Upaya
dengan kunjungan antenatal care dapat dilihat yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan
dari hasil sig p = 0,001< 0,05. (Eva, 2015) kunjungan lengkap adalah dengan cara
Salah satu yang menentukan perilaku memberikan penyuluhan kesehatan dan
tentang kesehatan seseorang adalah peningkatan pengetahuan yang benar
pengetahuan. Semakin tinggi pengetahuan mengenai pentingnya kelengkapan dalam
seseorang, maka semakin dapat ia melakukan kunjungan antenatal care (ANC).
memanfaatkan kemampuan tersebut.
Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan 5. Hubungan Sikap Ibu Tentang Resiko
domain yang sangat penting dalam Tinggi Kehamilan Dengan Kelengkapan

P-ISSN: 2338-7068 E-ISSN: 2722-4228 70


Antenatal Care (ANC) untuk bertindak terhadap objek tertentu.
(Wawan, 2011)
Pada penelitian ini didapatkan Hasil uji Menurut asumsi peneliti sikap yang
statistic chi-square nilai ρ value = 0,002 < dimiliki responden berhubungan dengan
0,05 artinya ada hubungan antara Sikap Ibu kelengkapan kunjungan antenatal care (ANC)
Tentang Sehingga Tinggi Kehamilan Dengan di wilayah kerja Puskesmas Beringin Tiga.
Kelengkapan Antenatal Care (ANC) Di Berdasarkan tabel tabulasi silang juga
Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Tiga menunjukkan bahwa sebagian besar
Tahun 2023. responden yang sikap negatif tidak
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian melakukan pemeriksaan kehamilan secara
Fitrayeni (2015) dimana Hasil penelitian ini lengkap. Kecederungan sikap ibu hamil yang
sehingga sikap merupakan hal yang tidak lengkap dalam melakukan kunjungan
berpengaruh terhadap kelengkapan dalam antenatal care (ANC) disebabkan karena
melakukan kunjungan antenatal care. Hal ini pemahaman tentang kelengkapan dalam
dapat dilihat dari hasil signifikan p- melakukan kunjungan antenatal care (ANC)
value=0,000<0,05. Kesimpulan pada tidak secara menyeluruh. Selain itu
penelitian ini adalah ada hubungan sikap berdasarkan hasil penelitian juga terdapat ibu
dengan kelengkapan dalam melakukan yang sikap negatif melakukan kunjungan
kunjungan antenatal care (ANC).(Sari, 2015) lengkap ini disebabkan karena adanya
Penelitian yang sama oleh Kartika motivasi atau dukungan keluarga untuk
tentang “Hubungan Sikap Ibu Hamil tentang melakukan pemeriksaan antenatal care
Kunjungan Kehamilan dengan Kelengkapan (ANC).
Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Trimester Hasil penelitian juga menunjukkan
III Di Puskesmas Mergangsan” Tahun 2014. terdapat ibu yang memiliki sikap positif
Ibu yang memiliki sikap yang baik tentang namun kunjungan tidak lengkap dikarenakan
kunjungan kehamilan mencerminkan ibu hamil yang hanya memiliki tingkatan
kepeduliannya terhadap kehamilannya dan hanya sebatas menerima dan merespon saja
janinnya. Hasil analisis dengan chisquare tidak ketika diberitahu untuk melakukan
didapatkan nilai p value sebesar 0,019<0,05. kunjungan antenatal care (ANC). Hal ini
Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada disebabkan Usia ibu yang kunjungannya tidak
hubungan antara sikap ibu hamil dengan lengkap yaitu usia > 35 tahun yaitu ibu yang
kelengkapan dalam melakukan kunjungan memiliki jumlah anak 3-4 orang (multipara).
antenatal care (ANC).(Kartika, 2014) Ibu dengan beranggapan memiliki
Sikap merupakan reaksi atau respon yang pengalaman yang lebih banyak dalam proses
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu kehamilan sampai melahirkan sehingga
stimulasi atau obyek. Sikap sebagai suatu mereka tidak begitu peduli dengan program
tingkatan afeksi baik yang bersifat positif pemerintah yang dicanangkan dalam hal ini
maupun negatif dalam hubungannya dengan pemeriksaaan kehamilan (ANC), terlebih lagi
objek-objek psikologis. Sikap juga dapat bila selama kehamilannya ibu tidak
diartikan sebagai kecenderungan yang relatif mengalami peristiwa ataupun kejadian seperti
stabil, dimiliki seseorang dalam bereaksi pendarahan yang banyak dan lama mungkin
(baik reaksi positif maupun negatif) terhadap tidak merasa perlu untuk memeriksakan
dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kehamilannya.
kondisi sekitarnya. Sikap tumbuh diawali dari
pengetahuan yang dipersepsikan sebagai KESIMPULAN
suatu hak yang baik (positif) maupun tidak
baik (negatif), kemudian di internalisasikan Berdasarkan tujuan penelitian yaitu dapat
kedalam dirinya, sikap merupakan pandangan mengetahui adanya Hubungan Pengetahuan
atau perasaan yang disertai kecenderungan Dan Sikap Ibu Tentang Resiko Tinggi

71 Journal Of Midwifery Vol. 12 No. 1 April 2024


Kehamilan Dengan Kelengkapan Antenatal Kelengkapan Kunjungan ANC Pada Ibu
Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Hamil Trimester III Di Puskesmas
Beringin Tiga, maka dapat disimpulkan Mergangsan. Glob Media Commun
bahwa kondisi yang melakukan kunjungan [Internet]. 2014;6(2):177– 97. Available
Antenatal Care (ANC) lengkap dalam masa From:
kehamilannya, dimana akan membantu ibu Http://Digilib.Unisayogya.Ac.Id/Id/Eprin
yang menyiapkan diri, baik siap jasmani atau t/1052
rohani untuk menyiapkan persalinan yang Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia
aman bagi ibu dan bayi. (Demografi) [Internet]. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. 2015.
SARAN Available From:
Www.Depkes.Go.Id//Profil-Kesehatan-
Diharapkan Penelitian Selanjutnya dapat Indonesia-2015.Pdf
Membahas Penelitian Tentang Hubungan Kozier, E. (2010). Buku Ajar Fundamental
Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Resiko Keperawatan : Konsep, Proses Dan
Tinggi Kehamilan dengan Kelengkapan Praktik, Vol. 1 Edi(EGC: Jakarta).
Antenatal Care (ANC) dengan pendekatan Purboningsih T. Pengetahuan Ibu Hamil
keilmuan yang berbeda. Tentang Antenatal Care (ANC) Terhadap
Perilaku Kunjungan Antenatal Care
DAFTAR PUSTAKA (ANC)” Di Bidan Praktek Mandiri
Kecamatan Masaram. 2017; Available
Astuti S, Susanti AI, Nurparidah R, Mandiri From:
A. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Http://Eprints.Ums.Ac.Id/28328/Pengeta
2016. 4 P. huan-Ibu-Hamil-Tentang-Natal- Care-Di-
Baxter R, Hastings N, Law A, Glass EJ. Bidan-Prakyek=Mandiri-Masaram.Pdf
World Health Organization World Health Purboningsih, T. (2014). Hubungan
Statistics. Vol. 39, Animal Genetics. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc
2017. 561-563 P. (Antenatal. Kesehatan, 1–13.
Citrawati, N. K dan and Laksmi, I. P. S, http://eprints.ums.ac.id/28328/22/NASK
“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil AH_PUBLIKASI.pdf
tentang ANC terhadap Kepatuhan Sari L. Identifikasi Kelengkapan Kunjungan
Kunjungan ANC Di Puskesmas Tampak Antenatal Care (Anc) Pada Ibu Hamil
Siring II,” J. Keperawatan Sriwij., vol. 8, Trimester III Dan Faktor - Faktor Yang
no. 2, pp. 19–26, 2021. Mempengaruhinya Di Puskesmas
Diki Retno Yuliani, Ulfah Musdalifah S. Mergangsan Yogyakarta. 2015;101–7.
Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kehamilan Available From:
Ter-Update. 2017. 158 P. Http://Digilib.Unisayogya.Ac.Id/Id/Eprin
Evayanti Yulistiana. Hubungan Pengetahuan t/1079 Yanti, RD Dan Ayu N. Hubungan
Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Tanda Bahaya Dan Komplikasi
Antenatal Care (Anc) Di Puskesmas Kehamilan Dengan Kepatuhan
Wates Lampung Tengah Tahun 2014. J Kunjungan Antenatal Dan Pemilihan
KEBIDANAN Vol 1, No 2, Juli 2015 81- Tempat Bersalin Di Wilayah Tanah
90 [Internet]. 2015;1(2):81–90. Available Sareal Bogor. J Ilm Kesehat Diagnosis
From: [Internet]. 2016;8(1):2302–1721.
Http://Ejurnalmalahayati.Ac.Id/Index.Ph Available From:
p/Kebidanan/Article/View/550 Http://Ejournal.Stikesnh.Ac.Id/Index.Php
Kartika. Hubungan Sikap Ibu Hamil Tentang /Jikd/Article/Download/223/110
Kunjungan Kehamilan Dengan SN. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

P-ISSN: 2338-7068 E-ISSN: 2722-4228 72


2016. 26 P.
Sucian, Wahyu Noor. (2018). Hubungan
Antara Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care
Di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.
Suciani, W. N.. “Hubungan Antara
Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care
Di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus,”
Pros. HEFA, vol. 2, no. 2, 2018,
Accessed: Jun. 13, 2023. [Online].
Available:
https://prosiding.stikescendekiautamakud
us.ac.id/index.php/pros/article/view/346.
Wawan, A. (2010). Pengetahuan Sikap Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha.
Wawan, A. M D. Teori & Pengukuran
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku
Manusia. 2011. 18 P.

73 Journal Of Midwifery Vol. 12 No. 1 April 2024

Anda mungkin juga menyukai