Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kujungan Ibu Hamil Dalam Melakukan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kujungan Ibu Hamil Dalam Melakukan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kujungan Ibu Hamil Dalam Melakukan
Forward : Antenatal care visit are needed to detect as early as any complication or abnormalitas during
pregnancy, antenatal care visit should be done 6 time during pregnancy. Pregnancy check-ups aim to
ensure protection for pregnant women and/or fetuses in the form of early detection of risk factors,
prevention, and early treatment of pregnancy complications. Purpose: This study or research was to
determine the factors that influence the visit of pregnant women in conducting antenatal care at the
Kupang City Health Center (Puskesmas Kota Kupang). Methode: This research is a quantitative
research using descriptive method with a cross-sectional approach,. The number of samples in this
study were 250 pregnant women. Result: The research shows that 1) there is an effect of the level of
knowledge of pregnant women on antenatal care visits with a value of p = 0.000 (p <0.05) 2) there is
an influence of the level of attitudes of pregnant women towards antenatal care visits with a value of p
= 0.000 (p <0.05 ) 3) there is an effect of husband's support on pregnant women on antenatal care
visits with a value of p = 0.000 (p <0.05) 4) there is an effect of health care workers' support on
pregnant women on antenatal care visits with a value of p = 0.000 (p < 0, 05). Conclusion: There is
an influence between knowledge, attitude, husband's support and support of health workers on
antenatal care visits. Recommendation : Pregnant women are expected to be more concerned about
the health of mother’s and children by carrying out a complete ANC examination.
Key word : Knowledge, attitude, husband support, support of health worker, pregnant women ANC
400
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
401
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
persalinan. 99% dari semua kematian ibu antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit
terjadi di negara berpenghasilan rendah dan 4 (empat) kali selama kehamilan, 1 kali pada
menengah ke bawah (WHO, 2019). trimester pertama (K1), 1 kali pada trimester
Prevalensi antenatal care (ANC) di kedua (K2), dan 2 kali pada trimester ketiga
Indonesia mengalami peningkatan, pada (K3 dan K4), apabila terdapat kelainan atau
tahun 2013 sebesar 93,1% dan pada tahun penyulit kehamilan seperti mual, muntah,
2018 sebesar 95,2% (3). perdarahan kehamilan, kelainan letak dan
Adapun cakupan pelayanan kesehatan lain-lain, frekuensi kunjungan ANC
ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Timur disesuaikan dengan kebutuhan (5). Bila
pada tahun 2018 sebanyak 151.486. Laporan ditemukan adanya kelainan yang
profil dinas kesehatan Provinsi NTT pada memerlukan penatalaksanaan medis lain,
tahun 2015 pencapaian cakupan kunjungan maka pemeriksaan harus lebih sering
ibu hamil (K1) sebesar 72,7% pada tahun dilakukan dan intensif. Kunjungan antenatal
2016 sebesar 69,3%, dan pada tahun 2017 care yang tidak patuh dapat mengakibatkan
sebesar 78,2. Persentase cakupan kunjungan terlambatnya deteksi dini tanda bahaya
ibu hamil (K4) tahun 2015 sebesar 48,2%, kehamilan seperti: anemia, preeklamsi
pada tahun 2016 sebesar 50,9% dan pada /eklamsi, gameli, kelainan letak dan
tahun 2017 cakupan kunjungan ibu hamil penyakit menular (HIV/AIDS) bila
(K4) sebesar 56,6% (8). Berdasarkan uraian terlambat dilakukan deteksi dini, rujukan
data diatas menunjukkan bahwa cakupan pun terlambat dilakukan, sehingga ibu dan
kunjungan ANC (K1) dari tahun 2016 janin tidak dapat ditangani secara maksimal
sampai tahun 2017 mengalami peningkatan dan dapat menyebabkan kecacatan bahkan
sebesar 15,3%, namun belum mencapai kematian pada janin maupun ibu (4).
target RENSTRA dinas kesehatan provinsi Banyak faktor yang mempengaruhi
NTT yaitu sebesar 100% dan cakupan perilaku kesehatan ibu hamil dalam
kunjungan ANC (K4) dari tahun 2016 memanfaatkan pelayanan antenatal yaitu
sampai tahun 2017 juga terjadi peningkatan faktor predisposisi (usia, pendidikan,
sebanyak 5,7% namun belum mencapai pekerjaan, paritas, pengetahuan dan sikap),
target RENSTRA yaitu sebesar 95%. faktor pemungkin (jarak tempat tinggal,
Pencapaian kunjungan ANC di kota penghasilan keluarga dan sarana media
Kupang menunjukkan cakupan (K1) pada informasi) dan faktor penguat (dukungan
tahun 2016 sebanyak 98,60% dan pada suami, dukungan keluarga dan dukungan
tahun 2017 sebanyak 94,50% berarti terjadi petugas kesehatan) (5).
penurunan sebanyak 4,1%, cakupan (K4) Penelitian terdahulu (Meo, M.L.N,
pada tahun 2016 sebanyak 83,90% dan 2019) menunjukkan penyebab keterlambata
cakupan (K4) pada tahun 2017 sebanyak ibu mengakses pelayanan ANC diawali
79,70%, data tersebut menunjukkan adanya dengan keterlambatan ibu membuat
penurunan cakupan sebesar 4,2% (9). keputusan. Hal tersebut disebabkan oleh
Kebijakan program pelayanan multifaktor yaitu faktor individu
antenatal menetapkan frekuensi kunjungan (pengetahuan), faktor sosiokultural (status
402
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
403
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
404
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
405
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
406
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
407
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
408
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
Dimana pengalaman akan mempengaruhi besar ibu hamil yang mendapat dukungan
sikap seseorang dalam melakukan dari suami memiliki kunjungan ANC yang
antenatal care baik dari pengalaman diri lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa
sendiri maupun orang lain.(22) Hal ini responden yang mendapat dukungan suami
sejalan dengan penelitian Junga (2016) akan melakukan kunjungan ANC dengan
yang menyatakan ada hubungan signifikan lengkap dibandingkan dengan responden
antara paritas dengan sikap ibu dalam yang kurang mendapat dukungan suami.
melakukan antenatal care di Puskesmas Sebagai calon seorang ayah, sikap
Ranotana Weru Kota Manado yang suami terhadap ibu hamil, yang dalam hal
memperlihatkan bahwa ibu multipara yang ini adalah istrinya, sangat menentukan rasa
banyak melakukan ANC tidak teratur(23). sayangnya terhadap kesehatan istri dan
Pada penelitian ini primipara lebih banyak calon anaknya. Melalui dukungan suami
yang melakukan pemeriksaan secara rutin yang baik sebagai pendamping terdekat
dibandingkan dengan kehamilan yang ibu, semakin tinggi dorongan yang
multipara. Hal ini dilatarbelakangi karena didapatkan ibu hamil untuk menjaga
ibu hamil yang primipara belum memiliki kehamilannya, sehingga ibu termotivasi
pengalaman dan tingkat kekhawatirannya untuk melakukan kunjungan ANC (6).
lebih tinggi dibandingkan multipara. Pada Keterlibatan suami sejak awal masa
ibu primipara kehamilan merupakan hal kehamilan, akan mempermudah dan
yang pertama bagi mereka, sehingga meringankan ibu dalam menjalani dan
secara tidak langsung lebih mengatasi berbagai perubahan yang terjadi
memperhatikan kehamilannya, mereka pada tubuhnya dan keikutsertaan suami
menganggap kalau pemeriksaan kehamilan secara aktif dalam masa kehamilan.
merupakan suatu hal yang baru. Namun Dukungan suami yang baik akan
pada ibu multipara, mereka sudah menyebabkan kecemasan pada ibu hamil
mempunyai pengalaman memeriksakan berkurang dengan demikian ibu akan
kehamilan dan riwayat melahirkan anak, merasa tenang, nyaman, aman dan
mereka menganggap sudah pernah kehamilan pun akan sehat, sehingga
memiliki pengalaman sehingga kurang harapan bahwa ibu dan bayi lahir sehat
termotivasi untuk melakukan pemeriksaan akan tercapai (4).
kehamilan berikutnya. Hasil dukungan suami ini diperoleh
dari rekapitulasi jawaban ibu hamil
Analisis Pengaruh Dukungan Suami mengenai instrument dukungan suami,
dengan Kunjungan ANC sebagian besar ibu hamil menjawab bahwa
Hasil uji statistik Chi square diperoleh suami selalu memberikan izin untuk
nilai p value = 0.000 (pada α<0,05) maka memeriksakan kehamilan, suami ikut
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan menemani melakukan pemeriksaan
signifikan antara dukungan suami dengan kehamilan dan selalu mendukung selama
kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil masa kehamilan ibu. Banyaknya jawaban
tabulasi silang menunjukkan sebagian dari ibu hamil yang menyatakan bahwa
409
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
410
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
Hasil penelitian ini sejalan dengan 4. Ada pengaruh signifikan antara sikap
penelitian Nurmawati (2018) didapatkan dengan kunjungan ANC pada ibu
bahwa sebagian besar responden mendapat hamil di Puskesmas Kota Kupang.
dukungan yang baik dari petugas 5. Ada pengaruh signifikan antara
kesehatan untuk melakukan kunjungan dukungan suami dengan kunjungan
ANC.(26) ANC pada ibu hamil di Puskesmas
Menurut pendapat peneliti, Kota Kupang.
dukungan petugas kesehatan dapat berupa 6. Ada pengaruh signifikan antara
dukungan sosial dalam bentuk dukungan dukungan petugas kesehatan dengan
informasi dan motivasi. Dengan petugas kunjungan ANC pada ibu hamil di
kesehatan memberikan informasi yang Puskesmas Kota Kupang.
jelas mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kehamilan dan selalu memotivasi SARAN
ibu serta mengingatkan ibu untuk rutin 1. Bagi Peneliti
melakukan pemeriksaan kehamilan maka Peneliti dapat mengambil manfaat
ibu menjadi paham kalau pemeriksaan dari penelitian ini dalam memperkaya
kehamilan merupakan hal penting dan pengetahuan sehingga dapat
wajib dilakukan selama kehamilan, serta diaplikasikan dalam dunia kerja
ibu lebih termotivasi memeriksakan melalui pemberian pemahaman
kehamilannya secara rutin. tentang pentingnya melaksanakan
pemeriksaan ANC.
KESIMPULAN 2. Bagi Institusi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Diharapkan hasil penelitian ini dapat
faktor-faktor yang mepengaruhi kunjungan dijadikan bahan bacaan di
antenatal care pada ibu hamil di perpustakaan sebagai referensi dan
Puskesmas Kota Kupang dapat acuan dalam melakukan penelitan
disimpulkan bahwa : selanjutnya.
1. Sebagian besar responden memiliki 3. Bagi Institusi Kesehatan
kunjungan ANC yang lengkap Institusi kesehatan di Kota Kupang
2. Sebagian besar responden memiliki diharapkan dapat menentukan
pengetahuan yang kurang, sikap yang kebijakan terkait dengan program
negatif, mendapat dukungan yang baik kesehatan ibu dana anak, terutama
dari suami dan mendapat dukungan tentang ketepatan kunjungan ANC
yang baik dari petugas kesehatan. dalam hal ini peningkatan program
3. Ada pengaruh signifikan antara kelas ibu hamil, program suami
pengetahuan dengan kunjungan ANC SIAGA, penyuluhan tentang
pada ibu hamil di Puskesmas Kota kehamilan serta menyebarkan
Kupang. informasi melalui leaflet untuk
meningkatkan pengetahuan ibu
tentang kehamilan
411
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
412
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
413
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2022
WAHYU%20ANJARSARI_08010517
0.pdf. Diakses pada tanggal 15 Agustus
2021 Jam 20.00 WITA
23. Junga, M.R. (2016).
Faktor-faktor yang Berhubungan
Dengan Keteraturan Pemeriksaan
Antenatal Care (ANC) ibu hamil
trimester III Di Puskesmas Ranotana
Weru Kota Manado, Jurnal
Keperawatan Volume 5, No.1 Februari
2017.
http://repository.usu.ac.id/handle/12345
6789/56823. Diakses pada tanggal 15
Februari 2021 Jam 21.00 WITA.
24. Kemenkes
RI.(2015).Profil Kesehatan Indonesia
2014.Jakarta
25. Armaya, R. (2018).
Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
kunjungan antenatal care dan faktor
yang mempengaruhi. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 7(01), 43-50.
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jik
m/article/view/51. Diakses pada tanggal
06 Januari 2021 Jam13.34 WITA.
26. Nurmawati, N., & Indrawati, F. (2018).
Cakupan Kunjungan
Antenatal Care pada Ibu
Hamil. HIGEIA (Journal of Public
Health Research and
Development), 2(1), 113-124.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php
/higeia/article/view/18317. Diakses
pada tanggal 26 Faebruari 2021 Jam
18.05 WITA
414