Tugas Perencanaan Promosi Kesehatan M. Rifqo Ardhana

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERENCANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

“BEDAH KASUS SAMPAH DILINGKUNGAN SEKITAR”

NAMA
M. Rifqo Ardhana (11195052210039)
SEMESTER IV

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
TAHUN AJARAN 2024/2025
DAFTAR ISI

Cover ...........................................................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................................

BAB I. LATAR BELAKANG ......................................................................................................

1. Penjelasan Kasus .........................................................................................................

2. Pihak-Pihak Terkait Dalam Penyelesaian Kasus ..........................................................

BAB II. ISI MATERI ...................................................................................................................

1. Gambaran Umum Lingkungan ...................................................................................

2. Permasalahan Yang Terjadi ........................................................................................

3. Penentuan Prioritas Masalah.......................................................................................

i. Metode BRYANT ........................................................................................

ii. Metode ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) ...........................

iii. Metode DELBEQUE ....................................................................................

iv. Metode DISEASE BURDEN........................................................................

BAB III. PENUTUP .....................................................................................................................

1. METODE BRYANT ...................................................................................................

2. METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) .....................................

3. METODE DELBEQUE ..............................................................................................

4. METODE DISEASE BURDEN ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dan memberikan
pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan yang
merupan faktor penentu status kesehatan seseorang. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila
keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal juga.

Sampah adalah sesuatu benda atau benda padat yang sudah tidak baik dipakai lagi oleh manusia, atau
benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Sampah erat kaitannya
dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab
penyakit, dan juga binatang serangga sebagai penyebar (vector) penyakit.

Sampah yang paling berbahaya adalah sampah anorganik, dimana sampah ini tidak dapat atau sulit
untuk diurai. Salah satu sampah anorganik yang menjadi masalah adalah sampah plastik. Sampah plastik
adalah salah satu jenis sampah yang digplongkan berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya.
Sampah plastik merupakan jenis sampah an-organik yang umumnya tidak dapat membusuk. Bahan plastik
merupakan bahan organik yang tidak bisa terurai oleh bakteri. Sampah plastik merupakan masalah yang
sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan, khususnya terhadap pencemaran tanah.

Penggunaan plastik memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, penggunaan plastik dilakukan
hamper pada seluruh kegiatan masyarakat, namun penggunaan yang tidak terkontrol nantinya akan
menimbulkan dampak negative bagi pencemaran lingkungan. Ribuan ton sampah plastik menjadi polutan
yang mengancam pencemaran lingkungan di dunia. Dari data dunia pada tahun 2004, tingkat konsumsi
plastik tertinggi di dunia adalah Eropa Barat (14,1 kg per kapita) dan Amerika Serikat (15,5 kg per kapita).
Menurut data kelautan research foundation, ribuan ton sampah pelastik yang berasal dari AS dan Jepan
mengapung di Samudera Pasifik, dimana sampah-sampah plastik ini telah membunuh ribuan ton ikan dan
merusak biota laut. Ribuan ton sampah plastik menjadi polutan yang mengancam pencemaran lingkungan
di dunia.

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahanbahan kimia yang cukup
berbahaya bagi lingkungan. Sampah plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Sampah
plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Ini adalah
sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika
proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat
berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit pernapasan, kanker, hepatitis,
pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Kantong plastik juga penyebab banjir,
karena menyumbat saluran-saluran air, dan pada tahap pembuangan di TPA sampah plastik mengeluarkan
gas rumah kaca.

Pengolahan sampah plastik adalah perlakuan terhadap sampah plastik yang bertujuan memperkecil atau
menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan. Dalam ilmu kesehatan lingkungan,
suatu pengolahan sampah dianggap baik jika sampah yang diolah tidak menjadi tempat berkembang
biaknya bibit penyakit serta tidak menjadi perantara penyebarluasan suatu penyakit dan tidak mencemari
udara, air, atau tanah (Azwar, 1990).

Pengelolaan sampah plastik merupakan cara meminimalkan pencemaran yang diakibatkan oleh plastik
yang selama ini di konsumsi oleh masyarakat. Pengelolaan ini tidak hanya mengenyampingkan masalah
kesehatan tapi juga melihat keindahan lingkungan. Pengelolaan sampah plastik dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu kesehatan manusia ataupun merusak ekologi lingkungan. Tindakan yang dapat
dilakukan dalam mengelola sampah plastik yakni dengan mulai mengumpulkan, meilih jinis, memipihkan,
mencacah, sampai pada peleburan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam penanganan sampah
plastik ini adalah dengan mendaur ulang. Bahan plastik merupakan bahan organik yang tidak bisa terurai
oleh bakteri.

Seperti yang diungkapkan oleh Vesilind et al (2003), bahwa dalam implementasi sebuah
manajemen/pengelolaan sampah dalam sebuah komunitas, hal pertama yang dilakukan adalah dengan
melakukan reduksi sampah langsung pada sumber penghasil sampah. Dibutuhkan sebuah cara efektif agar
dalam aktivitas ini, sampah plastik yang terkumpul sudah terpisah berdasarkan kategori jenis plastik,
sehingga proses daur ulang di tingkat selanjutnya dapat dilakukan lebih efisien. Pengelolaan daur ulang
sampah plastik yang ergonomis dan terintegrasi dengan baik akan dapat membantu kegiatan atau program
strategis dalam upaya pengurangan jumlah sampah plastik yang efektif.

1. PENJELASAN KASUS
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari
berbagai pihak dan warga sekitar. Karena untuk saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mendapati
kegagalan dalam hal penanganannya. Padahal jika dilihat dai dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat
jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas
kehidupan, keindahan lingkungan,potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup
kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir
dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah.

Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah, mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan. Hal
ini mengakibatkan berbagai macam penyakit bisa ditimbulkan di area polusi sampah tersebut seperti
terindeksi saluran pencernaan , tifus, disentri, dll. Faktor pembawa penyakit tersebut adalah lalat dan
berkembangnya nyamuk-nyamuk yang menginfeksi manusia dikarenakan sampah yang menggunung.
Tidak terbayang bagaimana virus-virus dan bibit-bibit penyakitnya sudah menyebar menginfeksi warga
yang kurang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan…Mungkin hal ini akan menjadi pangkal
masalah dalam artikel saya. Karena tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat didaerah itulah yang
membuang dan menumpuk sampah begitu saja. Pembuangan sampah yang dilakukan menyebabkan
pencemaran terhadap air, karena pembuangan sampah akan mengakibatkan terhambatnya proses air tanah.
Apalagi jika ada sampah -sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan
menumpuknya sampah dan limbah. Dampaknya saat musim hujan tiba, tanah tidak bisa menyerap air
dengan baik dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah yang tidak sanggup menahan tekanan air dan lalu
menguap mencaari daratan dan akhirnya akan menyebabkan banjir. Begitupun dampak dari sampah yang
langsung dibakar, bagaimanapun juga sampah yang akan dibakar dipekarangan rumah memang lebih
praktis, tetapi terbayangkah anda dalam jangka waktu panjang cara seprti ini akan merugikan indiviu
berbagai pihak bahkan individu yang tidak bersalahpun akan terkena imbasnya karena lingkungan yang
telah tercemar oleh polusi yang dihasilkan oleh pembakaran sampah tersebut. Orang yang seharusnya
hidup sehat menjadi sakit dikunjungi berbagai penyakit diantaranya gangguan pada pernafasan.

2. PIHAK-PIHAK TERKAIT DALAM PENYELESAIAN KASUS


1. Petugas kebersihan kewalahan karena banyaknya sampah plastik yg d timbun warga setiap harinya
2. Warga yang membuang sampah rumah tangga, ranting pohon dan dedaunan di bahu jalan
menimbulkan bau busuk.
3. Pemerintah Kota banjarmasin belum menerapkan sanksi tegas kepada masyarakat yang membuang
sampah tidak pada tempatnya sesuai Perda No. 3 Tahun 2022.
4. Armada unit pengangkut sampah di wilayah Kota banjarmasin masih belum mencukupi untuk
mengangkut sampah dari TPS ke TPA.
5. Pengelolaan sampah yang terjadi di Kota Banjarmasin sekarang ini adalah proses pengelolaan
sampah dengan menggunakan paradigma konvensional yakni kumpul - angkut - buang.
Pengelolaan belum menggunakan prinsip pengolahan sampah zero waste yaitu sampah yang
dikumpulkan dari warga langsung dipilah-pilah berdasarkan bahan.
6. Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Warga membuang sampah
secara sembarangan sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap bagi warga yang melintas
maupun warga yang bermukim di lokasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN


Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi,
tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah organik adalah sampah
yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan
manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan
bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat.
Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang
sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat. Sampah anorganik adalah sampah yang
sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat
menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan
sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan
tanah.
2. PERMASALAHAN YANG TERJADI

3. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

i. METODE BRYANT
DAFTAR KRITERIA & BOBOT

NO MASALAH TOTAL PRIORITAS

(SAMPAH)
P S C M

1 Penyakit 3 3 3 2 54 4
Pencernaan

2 Pencermaran 4 5 2 2 80 1
Tanah

ii. METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sampah
Dilingkungan
Sekitar

Habitat Biaya
Lingkungan

Perlu
Pemberian
Kewaspadaan
Edukasi
Pemerintah

iii. METODE DELBEQUE

NO Daftar Besar Gawat Biaya Mudah Jumlah Prioritas


(5) (10)
Masalah (7) (10)
1 Penyakit 5x7 5x10 5x5 5x10 160 4
Pencemaran = 42 = 80 = 30 = 80

2 Pencemaran 8x7 9x10 9x5 7x10 261 1


Tanah = 56 = 90 = 45 = 70

iv. METODE DISEASE BURDEN


Penggunaan plastik memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, penggunaan plastik
dilakukan hamper pada seluruh kegiatan masyarakat, namun penggunaan yang tidak terkontrol nantinya
akan menimbulkan dampak negative bagi pencemaran lingkungan. Ribuan ton sampah plastik menjadi
polutan yang mengancam pencemaran lingkungan di dunia. Dari data dunia pada tahun 2004, tingkat
konsumsi plastik tertinggi di dunia adalah Eropa Barat (14,1 kg per kapita) dan Amerika Serikat (15,5 kg
per kapita). Menurut data kelautan research foundation, ribuan ton sampah pelastik yang berasal dari AS
dan Jepan mengapung di Samudera Pasifik, dimana sampah-sampah plastik ini telah membunuh ribuan ton
ikan dan merusak biota laut. Ribuan ton sampah plastik menjadi polutan yang mengancam pencemaran
lingkungan di dunia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan.
Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam
maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah
dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya.

Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable. Contoh sampah
organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik
merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik
adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya.
Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta
dijadikan sebagai peluang usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 4851).

Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Penanganan
Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga. (Lembaran Daerah Kota Kupang
Tahun 2011 Sampah Nomor 03).

Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pengurangan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. (Lembaran Daerah Kota
Kupang Tahun 2011 Nomor 04).

https://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2020/12/Renstra_BPK_2020

https://www.kompasiana.com diakses pada tanggal 4 November 2022

https://www.djkn.kemenkeu.go.id diakses pada tanggal 4 November 2022

Anda mungkin juga menyukai