2 CP Edisi 11 Juni 2024 Paud

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

SALINAN

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR,
KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 032/H/KR/2024
TENTANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR,
DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA
KURIKULUM MERDEKA

CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE FONDASI DI AKHIR SATUAN PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI (TAMAN KANAK-KANAK, RAUDHATUL ATHFAL, KELOMPOK
BERMAIN, TAMAN PENITIPAN ANAK, ATAU BENTUK LAIN YANG SEDERAJAT)

A. Rasional
Capaian Pembelajaran PAUD atau disebut juga fase fondasi disusun
dengan mempertimbangkan beberapa rasional:
Pertama, Capaian Pembelajaran mencerminkan nilai karakter yang
tertuang di dalam profil pelajar Pancasila, serta kompetensi yang tertuang
di dalam Standar Kompetensi Lulusan untuk Anak Usia Dini (atau
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak - STPPA), yang
merupakan landasan atau fondasi sebelum membangun kemampuan
yang lebih kompleks pada jenjang pendidikan selanjutnya. Selaras
dengan profil pelajar Pancasila dan STPPA, rumusan Capaian
Pembelajaran dibuat fleksibel untuk memberikan lebih banyak ruang
kemerdekaan bagi satuan PAUD dalam merancang tujuan pembelajaran
yang mencerminkan visi dan misinya. Beragam keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan sumber daya masyarakat Indonesia adalah sinyal bahwa
penjabaran mengenai apa yang perlu dipelajari di satuan PAUD harus
tetap menyediakan ruang kemerdekaan bagi satuan pendidikan dan
ekosistemnya dalam menentukan bagaimana mereka akan menggunakan
semua potensi yang dimiliki untuk mencapai Capaian Pembelajaran.
Kedua, Capaian Pembelajaran dirumuskan sebagai suatu nilai dan
kompetensi untuk dicapai pada akhir partisipasi anak di satuan PAUD,
dan karenanya tidak perlu dikunci menjadi capaian per usia. Rancangan
ini didasarkan pada pendekatan konstruktivistik yang memposisikan
peserta didik sebagai individu yang aktif mengonstruksi pengetahuannya
sendiri, yang dipengaruhi oleh perbedaan pengalaman, latar belakang,
dan lingkungan, sehingga menyebabkan variasi dalam proses belajar.
Artinya, rancangan ini berpijak pada kepercayaan bahwa laju
perkembangan anak beragam, sehingga Capaian Pembelajaran tidak
dapat disekat-sekat berdasarkan rentang usia.
Ketiga, Capaian Pembelajaran fase fondasi juga mempertimbangkan
kemampuan yang perlu dimiliki anak untuk memudahkan transisinya
dari PAUD ke SD. Kemampuan tersebut merupakan enam kemampuan
fondasi, yang terdiri dari:

• mengenal nilai agama dan budi pekerti;


• kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar;
• keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi
sehat dengan teman sebaya dan individu lainnya;

• pemaknaan terhadap belajar yang positif;


• pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk
dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri;

• kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, seperti


dasar literasi, numerasi, serta pemahaman dasar mengenai
bagaimana cara dunia bekerja.
Kemampuan fondasional ini juga merupakan kemampuan yang dapat
membantu anak usia dini memiliki kesiapan bersekolah. Kesiapan
bersekolah tidak harus dicapai sebelum anak masuk ke jenjang
pendidikan dasar, melainkan dapat terus dibangun bertahap mulai dari
lingkup pembelajaran fase fondasi di PAUD hingga akhir fase A. Cara
pandang ini lebih sesuai untuk konteks Indonesia di mana tidak semua
anak pernah berpartisipasi di PAUD. Artinya, setiap anak berhak
mendapatkan pembinaan kemampuan fondasional, walaupun titik
berangkatnya ada yang dimulai sejak PAUD, maupun yang baru dibangun
saat duduk di jenjang pendidikan dasar. Cara pandang ini juga
menghargai keragaman anak dalam berproses. Landasan teori dari
penyusunan kemampuan fondasional yang dibangun mulai dari Capaian
Pembelajaran Fase Fondasi hingga Capaian Pembelajaran Fase A dalam
satu lajur pembelajaran, berpijak pada berbagai hasil studi yang
memaknai periode anak usia dini adalah usia 0-8 tahun (UNESCO;
Shonkoff et al., 2016). Konsekuensi dari hal ini adalah, pembelajaran di
satuan PAUD dan pendidikan dasar di fase A perlu dijaga kesinambungan
dan keselarasannya karena menyasar target peserta didik yang sama.
Penyusunan kemampuan fondasional sebagai dasar rumusan Capaian
Pembelajaran di PAUD hingga SD fase A, juga bermaksud untuk
menghilangkan miskonsepsi bahwa kemampuan calistung
(membacamenulis-berhitung) adalah satu-satunya bukti keberhasilan
belajar pada anak usia dini dan dapat dibangun secara instan. Literasi
tidak sebatas pada keaksaraan yang berujung pada baca dan tulis saja.
Pada kemampuan literasi, aspek kemampuan yang perlu dibangun juga
meliputi kemampuan bertutur, pengetahuan latar, perbendaharaan
kosakata, kesadaran fonemik, dan kesadaran cetak (Stewart, 2014 dalam
Pusat Perbukuan, 2023).
Kemampuan fondasi yang perlu dibangun pada anak usia dini juga bukan
hanya kemampuan literasi dan numerasi. Ada ragam kemampuan fondasi
yang perlu dimiliki anak usia dini agar dapat berkembang secara utuh,
antara lain kemampuan mengelola emosi, kemandirian, kemampuan
mengambil keputusan, kemampuan berbahasa, dan utamanya
pemaknaan terhadap belajar yang positif (BSKAP, 2023). Kemampuan
fondasi ini juga selaras dengan Peraturan Presiden No. 60 tahun 2013
tentang PAUDHI. Dengan membangun kemampuan fondasi ini secara
utuh melalui Capaian Pembelajaran Fase Fondasi dan kemudian
dilanjutkan melalui Capaian Pembelajaran Fase A, anak akan memiliki
bekal untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dan dapat menjalani
kehidupan dengan lebih baik. Dalam penyusunan Capaian Pembelajaran,
dirumuskan elemen-elemen atau domain yang membentuk kemampuan
yang penting dibangun pada anak usia dini. Elemen-elemen ini
dirumuskan berdasarkan pertimbangan aspek perkembangan anak yang
mencakup (1) nilai agama dan moral, (2) nilai Pancasila, (3) fisik motorik,
(4) kognitif, (5) bahasa, dan (6) sosial emosional, STPPA, profil pelajar
Pancasila, serta berbagai referensi literatur. Pertimbangan konseptual
untuk dasar perumusan elemen di dalam Capaian Pembelajaran Fase
Fondasi beserta lingkup Capaian Pembelajaran adalah sebagai berikut.

Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti

Lingkup Deskripsi Lingkup Capaian


Pertimbangan
konseptual untuk Capaian Pembelajaran
perumusan elemen Pembelajaran
Nilai Agama
Nilai Agama pada konteks
1. Nilai-nilai agama PAUD meliputi kemampuan
anak dalam mengenal konsep
serta praktiknya
Tuhan Yang Maha Esa serta
dalam ibadah kebiasaan praktik ibadah
penting dibiasakan agama atau kepercayaannya.

kepada anak sedini


mungkin. Budi Pekerti

2. Menunjukkan sikap
Budi Pekerti pada konteks
menjaga diri sendiri PAUD meliputi karakter dan
sebagai bagian dari perilaku baik yang dimiliki
oleh anak, dan ditunjukkan
rasa syukur saat anak berinteraksi dan
terhadap Tuhan menghargai sesama manusia
termasuk perbedaan agama
Yang Maha Esa.
dan kepercayaan, serta alam
3. Pentingnya menjaga dan makhluk hidup sebagai
hubungan dengan ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa.
sesama dan
merawat kelestarian
alam sebagai salah Rasa Syukur Rasa syukur terhadap Tuhan
satu bentuk terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks
Yang Maha Esa PAUD diwujudkan dengan
pengamalan nilai-
sikap menghargai diri yang
nilai ajaran agama. ditunjukkan saat anak
4. Sikap toleransi mampu menjaga diri,
dengan menghargai kebersihan, dan kesehatan
perbedaan agama diri.
dan kepercayaan
perlu dipupuk agar
terbentuk
kehidupan yang
harmonis dalam
keberagaman.

Elemen Jati Diri

Lingkup Deskripsi Lingkup Capaian


Pertimbangan
konseptual untuk Capaian Pembelajaran
perumusan elemen Pembelajaran
Identitas Diri
Identitas diri pada konteks di
1. Rasa sayang dan
PAUD meliputi mengenali diri
perhatian kepada (gender, agama, dan sosial
diri sendiri penting budaya), keluarga, dan
negara.
dibiasakan sejak
dini sebelum dan Sosial
seiring Emosional Sosial emosional pada
memunculkan rasa konteks PAUD meliputi
memiliki kematangan emosi
sayang dan dan sosial untuk berkegiatan
perhatian kepada di lingkungan belajar.
orang maupun hal-
hal di luar diri Fisik Motorik Fisik motorik pada konteks

sendiri. PAUD meliputi kemampuan


motorik kasar, halus, dan
2. Kemampuan untuk taktil sehingga dapat
mengatur pikiran, mendukung kemudahan dan
kemandiriannya dalam
perasaan, dan
berkegiatan sehari-hari.
perilaku diri
menjadi dasar agar
dapat mencapai
tujuan belajar dan
pengembangan diri,
baik di bidang
akademik maupun
nonakademik.
3. Warga Indonesia
dengan
keberagamannya
perlu memiliki
perasaan bangga
terhadap identitas
diri, keluarga, serta
latar belakang
budaya dengan

Lingkup Deskripsi Lingkup Capaian


Pertimbangan
konseptual untuk Capaian Pembelajaran
perumusan elemen Pembelajaran

berlandaskan
Pancasila.
Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa,
dan
Seni

Pertimbangan Lingkup
Deskripsi Lingkup Capaian
konseptual untuk Capaian
perumusan elemen Pembelajaran
Pembelajaran

1. Masa PAUD menjadi Literasi


awal atau fondasi
Literasi pada konteks PAUD
bagi proses belajar
meliputi kemampuan dasar
secara formal
yang diperlukan anak untuk
sehingga penting
berkomunikasi dengan
menumbuhkan
lingkungan sekitarnya baik
rasa ingin tahu
secara lisan dan/atau tertulis
mengenai dirinya
melalui pengalaman dan
sendiri, orang lain,
praktik yang menyenangkan
dan dunia.
dan bermakna. Kemampuan
2. Pengetahuan
dasar literasi meliputi
dikonstruksi dari kemampuan dalam
proses belajar, menyimak, memahami pesan
sederhana, dan
praktik, mengekspresikan gagasan
pengalaman, dan maupun pertanyaan untuk
observasi berbagai berkomunikasi dan bekerja
sama, serta kesadaran
peristiwa, terhadap simbol, teks visual,
objekobjek, dan aksara, dan fonem.
orangorang yang
beragam.
Matematika
3. Bahasa lisan Matematika pada konteks
merupakan dasar PAUD meliputi kemampuan
menyatakan hubungan antar
bilangan dengan berbagai

Pertimbangan Lingkup
Deskripsi Lingkup Capaian
konseptual untuk Capaian
perumusan elemen Pembelajaran
Pembelajaran
dari literasi dan
berpikir kritis.
cara (kesadaran bilangan),
4. Keterampilan mengidentifikasi pola,
literasi dasar, mengenali bentuk dan
karakteristik benda di sekitar
numerasi dasar,
yang dapat dibandingkan dan
dan pengenalan diukur, mengklasifikasi objek,
tentang cara dunia kesadaran mengenai waktu
melalui proses eksplorasi, dan
bekerja merupakan pengalaman langsung dengan
hal penting untuk benda-benda konkret di
dipelajari sebagai lingkungan.

persiapan masuk
Sekolah Dasar.
Sains
5. Menumbuhkan
minat dan Sains pada konteks PAUD
meliputi kemampuan dasar
apresiasi seni pada anak untuk memahami dunia
anak dapat sekitarnya dengan
menyeimbangkan membangun pemahaman
akan hubungan sebab akibat
aspek kognitif, yang dipengaruhi oleh hukum
afektif/emosional, alam dan pengenalan strategi
dan psikomotor agar pemecahan masalah
anak memiliki seharihari.
mental yang sehat.

Teknologi
Teknologi dalam konteks
PAUD meliputi kemampuan
awal untuk mengenali bentuk
dan fungsi benda buatan
manusia yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari
serta memahami
penggunaannya secara aman
dan bertanggung jawab.

Rekayasa Rekayasa dalam konteks

Pertimbangan Lingkup
Deskripsi Lingkup Capaian
konseptual untuk Capaian
perumusan elemen Pembelajaran
Pembelajaran
PAUD meliputi kemampuan
merencanakan dan merancang
sesuatu untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan
sehari-hari.

Seni
Seni pada konteks PAUD
meliputi berbagai kegiatan
sederhana yang ditujukan
untuk mengembangkan daya
imajinasi dan kreativitas
melalui eksplorasi, ekspresi,
dan apresiasi karya seni.

B. Tujuan
Capaian Pembelajaran merupakan rujukan bagi satuan PAUD dalam
merancang pembelajaran di satuan pendidikan bagi peserta didik usia
dini. Capaian Pembelajaran memberikan kerangka pembelajaran yang
memandu pendidik di satuan PAUD dalam membangun nilai-nilai,
pengetahuan, dan keterampilan fondasi yang dibutuhkan oleh anak usia
dini sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, serta sebagai pelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari Capaian Pembelajaran Fase Fondasi adalah terbangunnya
kemampuan fondasional dengan memperhatikan kesejahteraan
(wellbeing) anak. Well-being dimaknai sebagai keadaan/kondisi fisik,
mental, dan sosial emosional anak yang sehat, bahagia, aman, dan
nyaman. Kemampuan fondasional yang dibangun melalui Capaian
Pembelajaran Fase Fondasi, mencerminkan peran PAUD dalam
membangun kepemilikan nilai agama-moral, nilai Pancasila, serta
perkembangan fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional pada
anak usia dini.

C. Karakteristik
1. Karakteristik Lingkup Capaian Pembelajaran
Karakteristik lingkup Capaian Pembelajaran Fase Fondasi berbeda
dengan karakteristik lingkup Capaian Pembelajaran untuk jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Lingkup Capaian Pembelajaran Fase
Fondasi berisikan sejumlah kompetensi yang dapat diibaratkan
serupa dengan sejumlah mata pelajaran yang ada pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Capaian Pembelajaran bagi anak usia
dini perlu membangun enam aspek perkembangan berikut (sesuai
STPPA): nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial
emosional, bahasa, dan nilai Pancasila. Aspek perkembangan ini
kemudian dirumuskan menjadi tiga elemen di dalam Capaian
Pembelajaran Fase Fondasi yang dirumuskan secara terintegrasi.

2. Karakteristik Pembelajaran PAUD


Pendidik perlu memahami dan menerapkan karakteristik
pembelajaran yang perlu terjadi agar tujuan Capaian Pembelajaran
Fase Fondasi tercapai. Karakteristik pembelajaran sebagai berikut.
a. Interaksi dengan anak yang mencerminkan rasa menghargai
dan menghormati anak.
b. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mendorong rasa ingin
tahu anak dan memberikan pengalaman yang menyenangkan
agar tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Perancangan kegiatan pembelajaran memperhatikan laju
perkembangan, minat, dan kebutuhan anak yang berbeda.
d. Penyusunan tujuan pembelajaran mampu memunculkan
tantangan bagi anak.
e. Pencapaian tujuan pembelajaran dilakukan dengan pemberian
bimbingan dan dukungan pada anak.
f. Pencapaian tujuan pembelajaran dilakukan melalui kemitraan
dengan keluarga.
g. Pemanfaatan lingkungan dan teknologi sebagai sumber belajar.
h. Pelaksanaan asesmen selalu bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran selanjutnya.
i. Penerapan asesmen dilakukan dengan cara autentik (mengamati
perilaku/kemampuan anak secara alami dan apa adanya yang
ditampilkan anak), sehingga lebih adil dalam
mendokumentasikan perilaku dan kemampuan yang teramati.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir partisipasi anak di PAUD, Capaian Pembelajaran Fase Fondasi
memandu agar anak dapat memiliki nilai-nilai agama dan karakter budi
pekerti baik, menumbuhkan rasa positif anak terhadap diri, serta
memiliki berbagai kemampuan dasar yang akan menjadi bekalnya untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya dan menjadi pelajar
sepanjang hayat.
Rumusan Capaian Pembelajaran Fase Fondasi yang terdiri dari tiga
elemen yang saling terkait adalah sebagai berikut.
1. Nilai Agama dan Budi Pekerti
Anak mengenal konsep Tuhan Yang Maha Esa, mengenal kebiasaan
praktik ibadah agama atau kepercayaannya, menghargai diri,
sesama manusia, dan alam sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Subelemen di dalam Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti adalah
sebagai berikut.

• anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal


dan mempraktikkan ajaran pokok sesuai dengan agama dan
kepercayaannya;

• anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan,


dan keselamatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap
dirinya dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;

• anak menghargai sesama manusia dengan berbagai


perbedaannya dan mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak
mulia; dan
• anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan
menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup yang
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Jati Diri
Anak mengenali identitas diri, mampu menggunakan fungsi gerak,
memiliki kematangan emosi dan sosial untuk berkegiatan di
lingkungan belajar.
Subelemen di dalam Elemen Jati Diri adalah sebagai berikut.

• anak mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri,


serta membangun hubungan sosial secara sehat;
• anak memahami identitas dirinya yang terbentuk oleh ragam
minat, kebutuhan, karakteristik gender, agama, dan sosial
budaya;

• anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap identitas


dan perannya sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
masyarakat, dan anak Indonesia sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku; dan

• anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan


taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek
dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri.
3. Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan
Seni
Anak memiliki kemampuan literasi dasar, matematika dasar, dan
sains, mampu memanfaatkan teknologi dan rekayasa sederhana,
serta menciptakan dan mengapresiasi karya seni.
Subelemen di dalam Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika,
Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni adalah sebagai berikut.

• anak mengenali dan memahami berbagai informasi,


mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara lisan, tulisan,
atau menggunakan berbagai media serta membangun
percakapan;

• anak menunjukkan minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam


kegiatan pramembaca dan pramenulis;

• anak memiliki kemampuan menyatakan hubungan antar


bilangan dengan berbagai cara (kesadaran bilangan),
mengidentifikasi pola, mengenali bentuk dan karakteristik
benda di sekitar yang dapat dibandingkan dan diukur,
mengklasifikasi objek, dan kesadaran mengenai waktu melalui
proses eksplorasi dan pengalaman langsung dengan benda-
benda konkret di lingkungan;

• anak mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya,


mampu memecahkan masalah sederhana, serta mengetahui
hubungan sebab akibat dari suatu kondisi atau situasi yang
dipengaruhi oleh hukum alam;

• anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi,


eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan
sekitar dan media sebagai sumber belajar untuk mendapatkan
gagasan mengenai fenomena alam dan sosial;
• anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan
merekayasa teknologi serta untuk mencari informasi, gagasan,
dan keterampilan secara aman dan bertanggung jawab; dan

• anak mengeksplorasi berbagai proses seni,


mengekspresikannya, serta mengapresiasi karya seni.
KEPALA BADAN,

TTD.

ANINDITO ADITOMO
NI PPPK 197908262023211002
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Subbagian Tata Usaha,

IFAN FIRMANSYAH
NIP 198210152009121003

Anda mungkin juga menyukai