Etika - Dan - Profesi Kel 1
Etika - Dan - Profesi Kel 1
Etika - Dan - Profesi Kel 1
Disusun Oleh :
1. Ismi Wulan Agustin NIM. 40222041
2. Muh.Achsan Tudhonny NIM. 40222101
3. Iwan Muzaki NIM. 40222115
4. Laila Puspita Ramadhani NIM. 40222149
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Agung
Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan para pengikut jejaknya hingga
hari akhir nanti.
Makalah dengan judul “Konseo Profesi Kependidikan” ini, disusun guna
memenuhi tugas pada mata kuliah Etika dan Profesi Pendidik yang diampu oleh
Muhammad Shofi Mubarok, M.Pd. Makalah ini juga disusun oleh tim penyusun
untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam penelitian serta
penulisan karya ilmiah mahasiswa.
Penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu, tim penyusun menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Tim penyusun
berharap, makalah ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca dan
memperkaya pengetahuan kita tentang konsep profesi kependidikan. Selain itu,
saya juga berharap makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang
berminat untuk terlibat dalam dunia pendidikan
Kami sangat menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan maupun kekeliruan pada makalah yang tim penyusun buat, hal
ini disebabkan karena pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan masukan,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai koreksi agar
ke depannya menjadi lebih baik. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca mencakup semua kalangan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PERMASALAHAN....................................................................................3
PENUTUP..............................................................................................................17
Kesimpulan...............................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PERMASALAHAN
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari
perannya yang khusus di masyarakat.
Di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru
dan Dosen, Pasal 7, menyebutkan bahwa profesi guru dan profesi
dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut: (a) memiliki bakat, minat,
panggilan jiwa, dan idealisme, (b) memiliki komitmen untuk
meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, dan akhlak mulia, (c)
memiliki kulitas akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas, (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai
dengan bidang tugas, (e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan, (f) memperoleh penghasilan yang ditentukan
sesuai dengan prestasi kerja,
(g) memiliki kesempatan untuk mengembangankan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat, (h) memiliki
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, (1) memiliki organisasi profesi yang mempunyai
kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.
Profesi sebagai terminologi memiliki banyak makna, hanya saja
jika disederhanakan profesi itu dapat dimaknai sebagai pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian, ketrampilan, kejujuran dan sebagainya,
sedangkan profesional berkaitan dengan profesi, memerlukan
kepandaian khusus untuk menjalankannya dan mengharuskan adanya
pembayaran untuk melakukannya (Nasution dan Siahaan, 2009:46).
Dari kata profesi maka terdapat bentukan kata lainnya, seperti
profesional, profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi.
Menurut McLeod dalam Syah (2010:229) profesional adalah kata sifat
dari kata profesi yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan
sedangkan profesional sebagai kata benda, profesional adalah orang
yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profisiensi
5
sebagai mata pencaharian. Menurut Mudlofir (2014:17) profesional
menunjukkan pada dua hal yaitu: (1) orang yang menyandang suatu
profesi, dan (2) penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya
yang sesuai dengan profesinya.
Suatu profesi dilandasi dengan memiliki sejumlah pengetahuan
yang sistematis. Suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi, artinya
orang itu akan memiliki kebebasan yang besar dalam melakukan
tugasnya karena merasa punya tanggung jawab moral yang tinggi.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan, Profesi
adalah suatu bidang pekerjaan atau keahlian yang memiliki kode etik
yang harus diikuti oleh para praktisi yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang intensif, mempunyai tujuan untuk melayani orang lain
yang membutuhkannya, dan memiliki keterampilan yang mampu
menjalankan tugasnya dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung
jawab yang besar.
b. Pengertian Kependidikan
Kependidikan adalah sebuah program akselerasi yang terdiri dari
serangkaian kegiatan pendidikan yang diatur sedemikian rupa
sehingga dapat dilakukan oleh anak didik dalam waktu yang lebih
singkat dari biasanya. Program kependidikan ini bertujuan untuk
mempercepat proses pembelajaran bagi anak didik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
Kependidikan adalah sebuah program akselerasi seperangkat kegiatan
kependidikan yang diatur dengan sedemikian rupa sehingga bisa
dilakukan oleh anak didik di waktu yang lebih singkat dibandingkan
biasanya. Pengertian kependidikan tersebut juga merujuk pada tenaga
pendidik atau tenaga kependidikan yang bertugas sebagai pengajar,
pembimbing, maupun pelatih peserta didik.
6
Menurut Yahya, 2013:17 (Rusydi Ananda, 2018), dalam konteks
pendidikan di Indonesia, kata pendidikan berarti sama dengan
menunjuk kata “keguruan dan ilmu pendidikan” sehingga apabila
dikaitkan dengan tenaga kependidikan berarti orang-orang yang
terlibat dalam proses kegiatan pendidikan.
Tenaga kependidikan merupakan seorang anggota masyarakat
yang diangkat dan mengabdikan dirinya dengan tujuan untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks ini adalah
anggota masyarakat dengan kriteria dan standar tertentu diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan proses pendidikan pada satuan
pendidikan seperti pendidik, kepala sekolah, pengawas, laboran,
pustakawan, peneliti, dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan
pendidikan. Secara umum tenaga kependidikan ini termaktub dalam
Undang- undang No. 20 tahun 2003 mengenai Sisdiknas, diantaranya
yaitu:
1) Tenaga kependidikan meliputi tenaga pendidik, penguji,
penilik, pustakawan, pengelola satuan pendidikan, peneliti dan
pengembang di bidang pendidikan, laboran, dan teknisi sumber
belajar.
2) Tenaga pendidik meliputi pembimbing, pelatih, dan pengajar.
3) Pengelola satuan pendidikan yang meliputi kepala sekolah,
direktur, rektor, ketua, dan pimpinan satuan pendidikan luar
sekolah.
7
yang besar. Selain itu profesi kependidikan juga merupakan bagian
dari kehidupan sehari-hari yang melibatkan profesionalisme dan
profesi yang melibatkan janji/ikrar dan pekerjaan yang memiliki peran
penting dalam dunia pendidikan.
Profesi adalah jenis pelayanan atau pekerjaan yang unik dan
memiliki batasan yang jelas dalam bidangnya. Salah satu profesi dalam
dunia pendidikan yaitu seorang pendidik, yang mana seorang pendidik
juga merupakan seorang tenaga kependidikan yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab meliputi penguji, pemilik, pustakawan, pengelola
satuan Pendidikan, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan,
laporan, dan teknisi sumber belajar.
Profesi kependidikan adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian dalam penyelenggaraan pendidikan, adapun yang
termasuk ke dalam profesi kependidikan yaitu guru, dosen, Kepala
Sekolah, Staff TU, Pustakawan, dan istilah lain yang berperan dalam
proses penyelenggaraan Pendidikan. Profesi kependidikan ini
melibatkan individu yang terlibat dalam dunia pendidikan dan
memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda.
Profesi kependidikan merujuk pada bidang pekerjaan yang
berkaitan dengan pendidikan dan melibatkan individu yang terlibat
dalam proses pembelajaran dan pengembangan anak-anak atau siswa.
Profesi kependidikan memiliki peran penting dalam membentuk masa
depan masyarakat melalui pendidikan. Para profesional dalam bidang
ini berperan dalam menginspirasi, membimbing, dan membantu siswa
mencapai potensi mereka yang penuh.
Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan, dapat disimpulkan
bahwa profesi kependidikan adalah bidang pekerjaan yang memiliki
peran penting dalam menyelenggarakan pendidikan dan membentuk
generasi muda. Para praktisi dalam profesi ini, seperti guru, dosen,
Kepala Sekolah, Staff TU, Pustakawan, dan lainnya, memiliki
tanggung
8
jawab untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, membimbing,
dan menginspirasi siswa agar mencapai potensi terbaik mereka. Profesi
kependidikan juga memiliki kode etik yang harus diikuti, didasarkan
pada pendidikan akademis yang intensif, dan dilandasi oleh
profesionalisme serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan
demikian, profesi kependidikan memiliki peran kunci dalam
membentuk masa depan masyarakat melalui pendidikan.
9
a. Ciri-ciri Profesi
Ciri profesi mengacu kepada mmutu pelayanan atau mutu dedikasi
yang menentukan keunggulan pengabdian atau sualu layanan.
Ikatan Sarjana Pendidkan Indonesia (ISPI) menjelaskan ciri-ciri
utama profesi adalah :
1) Memiliki fungsi dan signifikan sosial.
2) Memiliki keahlian dan keterampilan tingkat tertentu.
3) Memperoleh keahlian dan keterampilan melalui metode ilmiah.
4) Memilikki batang tubuh disiplin ilmu.
5) Studi dalam waktu lama di perguruan tinggi.
6) Pendidikan ini juga merupakan wahan sosialisasi nilai-nilai
profesional di kalangan mahasiswa yang mengikutinya.
7) Berpegang teguh kepada kode etik yang dikontrol oleh
organisasi profesi dengan sanki-sanksi tertentu.
8) Bebas memutuskan sendiri dalam memecahkan masalah
berkaitan dengan pekerjaannya.
9) Memberi layanan sebaik-baiknya kepadaklien dan otonom
dari campur tangan pihak luar.
10) Mempunyai prestise yang tinggi di masyarakat dan berhak
mendapat imbalan yang layak (Pidarta, 1997:266)
1
3. Mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya untuk
memasuki profesi tersebut serta mampu meningkatkat
pengetahuannya yang berfungsi dalam pertumbuhan jabatan.
4. Mempunyai kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah
laku, sikap dan cara kerja.
5. Memiliki suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6. Adanya suatu pengalaman organisasi yang dapat meningkatkan
standar pelayanan, disiplin dalam profesi serta kesejahteraan
anggotanya.
7. Memiliki kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi, dan
kemandirian.
8. Menempatkan sebagai seorang yang profesinal dalam suatu
karier hidup dan menjadi seorang anggota yang permanen.
1
4. Mempunyai kepekaan terhadap dampak yang diberikan kepada
masyarakat dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
5. Mempunyai perkembangan ilmu yang sejalan dengan dinamika
kehidupannya.
1
b. Memperoleh penghasilan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
c. Memperoleh pembinaan karir sesuai dengan tuntunan
pengembangan kualitas.
d. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
dan hak atas hasil kekayaan intelektual.
e. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana,
prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.
1
3) Direktur atau istilah lainnya.
b. Pendidik.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan dengan tugas khusus
sebagai profesi pendidik. Termasuk dalam tenaga kependidikan
ini adalah:
1) Guru.
2) Dosen.
3) Konselor.
4) Pengawas.
5) Pamong belajar.
6) Widyaiswara.
7) Tutor.
8) Fasilitator.
9) Ustad dan sebutan dalam istilah lain yang berlaku di
masyarakat.
1
3.5 PROBLEMATIKA PROFESI GURU
Permasalahan guru merupakan salah satu dari sekian banyak
masalah pendidikan yang harus mendapatkan perhatian besar. Guru
memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Peran
seorang guru yaitu baik sebagai pendidik, model, pengajar, dan
pembimbing. Oleh karena itu, tidak heran jika guru menjadi faktor
penentu keberhasilan pendidikan siswa.
Amanat undang-undang guru dan dosen (UUGD) Pasal 20, di
antara tugas profesional guru adalah merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Selain itu, meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Belum lagi dalam pemenuhan empat kompetensi (kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional), yang harus dipenuhi
seorang guru profesional.
Sebagai seorang guru, ada beberapa problematika yang sering
dihadapi dalam profesinya antara lain :
a. Kurangnya penghargaan dan pengakuan. Guru sering kali tidak
mendapatkan penghargaan yang sepadan dengan pekerjaan yang
mereka lakukan. Mereka sering kali dianggap remeh atau
diabaikan oleh masyarakat, padahal peran mereka sangat penting
dalam membentuk generasi masa depan.
b. Beban kerja yang berat. Guru memiliki banyak tanggung jawab,
seperti menyusun kurikulum, mengajar, menilai, dan melakukan
tugas administratif. Semua ini sering kali harus dilakukan di luar
jam kerja, sehingga menyebabkan beban kerja yang berat dan
kurangnya waktu untuk istirahat.
1
c. Kurangnya sumber daya. Banyak guru yang menghadapi
keterbatasan sumber daya, seperti fasilitas dan materi
pembelajaran yang memadai. Hal ini dapat mempengaruhi
efektivitas pengajaran dan pembelajaran di kelas.
d. Disiplin dan perilaku siswa. Guru sering menghadapi tantangan
dalam mengelola disiplin dan perilaku siswa di kelas. Siswa
dengan perilaku yang tidak sesuai dapat mengganggu proses
pembelajaran dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif.
e. Kurangnya dukungan dan pelatihan.bGuru sering kali tidak
mendapatkan dukungan yang memadai dari pihak sekolah atau
lembaga pendidikan dalam hal pengembangan profesional dan
pelatihan. Hal ini dapat menghambat kemajuan dan peningkatan
kualitas mengajar.
f. Tekanan dan stres. Profesi guru dapat sangat menuntut, terutama
dalam hal tanggung jawab dan harapan yang tinggi dari siswa,
orang tua, dan masyarakat. Tekanan ini dapat menyebabkan stres
dan kelelahan pada guru.
1
BAB IV
KESIMPULAN
1
DAFTAR PUSTAKA