Makalah Profesi Pendidikan - KLP 5
Makalah Profesi Pendidikan - KLP 5
Makalah Profesi Pendidikan - KLP 5
PROFESI PENDIDIKAN
KELOMPOK V :
RESTIANI (220403501015)
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tentang “Organisasi Profesi Dan Undang-Undang Perlindungan Guru”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah menyediakan
sumber referensi tersebut dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
2.1 Jelaskan hakikat organisasi profesi keguruan!................................................................2
2.2 Jelaskan fungsi dan tujuan organisasi profesi keguruan!................................................2
2.3 Jelaskan jenis-Jenis organisasi profesi keguruan di Indonesia!.......................................2
2.4 Jelaskan ruang lingkup organisasi profesi keguruan di Indonesia!.................................2
2.5 Jelaskan hakikat dan ruang lingkup UU perlindungan guru!..........................................2
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
3.1 Untuk mengetahui hakikat organisasi profesi keguruan.................................................2
3.2 Untuk mengetahui fungsi dan tujuan organisasi profesi keguruan..................................2
3.3 Untuk mengetahui jenis-Jenis organisasi profesi keguruan di Indonesia........................2
3.4 Untuk mengetahui ruang lingkup organisasi profesi keguruan di Indonesia...................2
3.5 Untuk mengetahui hakikat dan ruang lingkup UU perlindungan guru............................2
BAB ll PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 HAKIKAT ORGANISASI PROFESI KEGURUAN.........................................................3
2.2 Fungsi dan Tujuan Organisasi Profesi Keguruan................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Organisasi Profesi Keguruan di Indonesia........................................................6
2.4 Ruang Lingkup Organisasi Profesi Keguruan di Indonesia................................................6
2.5 Hakikat dan Ruang Lingkup Undang-Undang Perlindungan Guru.....................................7
BAB lll PENUTUP...................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Guru merupakan tenaga kependidikan yang mempunyai peran dan tanggung jawab
yang sangat besar serta mulia. Dalam rangka untuk meningkatan kompetensi guru yang
kompeten serta profesional maka diharuskan bagi calon-calon guru untuk mempelajari
dan melaksanakan tugas dan fungsi guru dengan benar. Disamping itu, calon guru juga
diwajibkan untuk menguasai 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seoorang guru.
Kompetensi tersebut ialah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Profesi menjadi guru juga memiliki kode etik yang
harus diterapkan bagi seluruh tenaga kependidikan termasuk guru di seluruh Indonesia.
Di Indonesia kode etik guru belum terealisasikan dengan baik pada kehidupan sehari-
hari. Akibatnya, banyak guru yang belum kenal dengan kode etik seoorang guru. Kode
etik jabatan merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur tingkah laku seseoorang
yang berhubungan dengan profesinya seperti yang diharapkan oleh masyarakat maupun
negara. Sehingga dengan adanya kode etik guru ini diharapkan dapat memajukan
pendidikan Indonesia.
1
seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Menjadi guru merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Banyak pandangan luar
yang menganggap bahwa mengajar adalah hal sepele yang hanya mengandalkan
kemampuan dalam memahami materi dan berbicara. Tetapi jauh dari pada itu, menjadi
seorang guru pada dasarnya membutuhkan kemampuan dalam mengontrol diri dan juga
orang lain.
Dalam Safitri (2019) setidaknya ada empat pokok minimal terkait dengan tugas dan
tanggung jawab guru dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu :
1.3 TUJUAN
2
3
BAB ll
PEMBAHASAN
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyatan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau
pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah
profesi merupakan simbol dari suatu pekerjaan itu sendiri, profesi mengajar adalah
suatu jabatan yang mempunyai kekhususan. Kekhususan itu merupakan kelengkapan
mengajar atau keterampilan yang menggambarkan bahwa seseorang melakukan tugas
mengajar, yaitu membimbing manusia (Musriadi, 2016: 30).
Berdasarkan pengertian di atas, meskipun profesi adalah karir seumur hidup dan
ada konsekuensi ekonomis atas pekerjaan di bidang profesi tersebut, akan tetapi fokus
utamanya terletak pada pengabdian dan tanggung jawab moral sesuai bidang keilmuan
profesi. Dengan demikian tanggung jawab insan profesi bukan hanya kepada atasan atau
pemerintah, melainkan juga kepada bidang keilmuan dan kemanusiaan. Tanggung
jawab tersebut juga menjadi pembeda antara profesi dengan bidang pekerjaan lain yang
bukan profesi.
4
Secara umum syarat suatu pekerjaan untuk dapat digolongkan menjadi suatu
profesi yaitu:
5
Organisasi profesi keguruan berasal dari tiga kata, yaitu organisasi, profesi, dan
keguruan. Ada banyak pendapat yang mengemukakan pengertian dari organisasi
diantaranya :
6
pembelajaran, antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa
pembelajaran, dan pemberian inspirasi belajar bagi peserta didik. Peran tersebut
menuntut guru untuk mampu meningkatkan kinerja dan profesionalismenya seiring
dengan prubahan dan tuntutan yang muncul terhadap dunia pendidikan dewasa ini.
a. Layanan Instruksional
Layanan instruksional merupakan layanan mengenai layanan pembelajaran
dan pendidikan dengan adanya tugas ini agar menuntut guru untuk menguasai
isi atau materi serta wawasan yang berhubungan dengan pembelajaran, dan
kemampuan merangkum materi sesuai latar perkembangan dan tujuan
pendidikan. Layanan instruksional berkaitan dengan PBM (Proses Belajar
Mengajar) dan kurikulum. Dalam PBM, yang akan disampaikan adalah
kurikulum (Ilmu Pengetahuan), jadi sebelum melaksanakan PBM, guru harus
berpedoman kepada kurikulum. Jika tidak, siswa akan miskin ilmu
pengetahuan.
b. Layanan Administrasi
Layanan ini sangat penting dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas
penyelenggaraan operasional pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di
suatu Lembaga pendidikan dan menentukan maju mundurnya suatu instansi
7
atau Lembaga yang mereka kerjakan. Contoh penggunaannya yaitu pada,
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, absen, evaluasi (cara-
cara memberikan penilaian), yang terkait dngan pengelolaan instruksional,
layanan administrasi lebih banyak dilaksanakan diluar kelas daripada didalam
kelas.
c. Layanan Bantuan
Layanan bantuan diberikan oleh seorang guru terkait dengan proses PBM dan
terkait dengan persoalan-persoalan pribadi. Dalam proses PBM, contohnya
saat siswa tidak mengerti dengan apa yang diterangkan, maka guru wajib
untuk mengulanginya lagi sampai siswa mengerti. Terkait dengan bantuan
terhadap masalah pribadi dan masalah-masalah dalam belajar maka bantuan
berkaitan dngan Bimbingan dan Koneseling (BK), Bimbingan dan Konseling
pada dasarnya harus dijalani selama 4 tahun. Sebagai guru (yang bukan guru
BK), harus memahami konsep dasarnya, misalnya mempelajari psikologi
anak. Layanan admin dan bantuan jarang dilakukan oleh seorang guru
langsung berhadapan dengan siswa. Dari 3 layanan yang diberikan kepada
siswa, sasaran akhirnya adalah “Perkembangan siswa secara optimal”. Optmal
disini maksudnya, dalam PBM dan kurikulum. Penanganan terhadap murid di
kelas lebih dahulu dihandle oleh guru kelas.
8
suasana sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Regulasi tersebut antara lain
dua undang-undang (UU), dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) yang dikeluarkan pada tahun 2015, 2016, dan 2017, antara lain :
9
peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidak wajar, pembatasan
dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan/atau, pembatasan
atau pelarangan lain yang dapat menghambat pendidik dan tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
10
perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kesehatan,
dan/atau resiko lainnya.
BAB lll
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
secarakeseluruhan pada dasarnya merupakan jaminan dan perlindungan bagiguru dan
dosen dalam menjalankan profesinya. Perlindungan bagi gurutermaktub dalam pasal 39,
meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja. Undang-undang ini telah merumuskan lingkup perlindungan
terhadap guru namunsecara yuridis-normatif konsep perlindungan tersebut
mengandungkelemahan, belumlah konkrit, tuntas, dan operasional atau aplikatif.
3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar lebih baik dalam penulisan
makalah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Buku Profesi Keguruan Oleh Irwan Abdullah, S. Pd, M.Pd, Pustaka Learning Center,
2021
Munawir, M., Najib, F,. & Aini, GN. (2023). Peningkatan Kemampuan Guru Melalui
Organisasi Profesi
journals.ums.ac.id/index.php/laj/article/view/2858
12