SEL - Topik 2 - Demonstrasi Kontekstual LK 2.6

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 3

ANGGOTA

1. Arifah Syarifah Mahing


2.Janitarly S. Nino
3.Novalia Hede Data
4.Shelline Marsha Zefanya
5.Yelis Salomi Nothi
6.Yulita Abuk Seran

Social Emotional Learning – Topik 2


Demonstrasi Kontekstual LK 2.6 (Presentasi)

Lembar Kerja 2.4


Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai
pembagian dalam kelas)

1. Silakan diskusikan kondisi berikut:


o Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial-
emosional?
o Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda
mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
o Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja
tantanganbagisekolah?
o Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-
emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?

Jawab

1. Tantangan bagi Guru sebagai Contoh dalam Sosial-Emosional


Tantangan:
Guru memiliki tanggung jawab besar sebagai teladan dalam hal sosial-emosional bagi siswa.
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi guru termasuk:

1. Konsistensi Diri: Menunjukkan konsistensi dalam perilaku sosial-emosional yang


diharapkan kepada siswa, terutama dalam mengelola emosi, menyelesaikan konflik, dan
membangun hubungan yang positif.
2. Stres dan Tuntutan Kerja: Tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi
keseimbangan emosional guru, yang pada gilirannya dapat memengaruhi interaksi dan
respons sosial mereka terhadap siswa.
3. Perbedaan Nilai dan Norma: Guru harus mampu mengelola perbedaan nilai dan norma
di antara siswa dan memfasilitasi dialog yang menghormati dalam menangani masalah
sosial-emosional.

2. Pengalaman dalam Proses Belajar-Mengajar

Kasus yang Ada:


Kami pernah mengamati bagaimana guru yang memiliki kestabilan emosional dan kemampuan
interpersonal yang baik cenderung mampu menciptakan lingkungan kelas yang mendukung
pembelajaran sosial-emosional. Contohnya, guru yang mampu menunjukkan empati,
mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
siswa dapat membangun kepercayaan dan keterampilan sosial-emosional pada siswa.

3. Dukungan Sekolah untuk Pembelajaran Sosial-Emosional


Dukungan Sekolah:
Sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional dengan beberapa cara:

1. Program Khusus: Mengimplementasikan program pembelajaran sosial-emosional yang


terstruktur dan terintegrasi dalam kurikulum sekolah.
2. Pelatihan untuk Guru: Menyediakan pelatihan bagi guru dalam pengembangan
keterampilan sosial-emosional mereka sendiri dan dalam cara mengajar yang mendukung
pengembangan keterampilan sosial-emosional siswa.
3. Konseling dan Dukungan Psikologis: Menyediakan layanan konseling dan dukungan
psikologis bagi siswa dan guru untuk membantu mengelola emosi dan konflik secara
efektif.

4. Karakteristik Peserta Didik dan Penerapan Pembelajaran Sosial-Emosional


Pengaruh Karakteristik Peserta Didik:
Karakteristik siswa seperti latar belakang keluarga, pengalaman hidup, dan kondisi sosial
ekonomi dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menerima dan menerapkan
pembelajaran sosial-emosional. Siswa dengan latar belakang yang berbeda mungkin memiliki
kebutuhan dan respons yang berbeda terhadap pembelajaran ini.

Menghadapi Kendala:
Untuk menghadapi kendala ini, penting bagi sekolah untuk:
1. Pengakomodasian Kebutuhan Individual: Menyediakan pendekatan pembelajaran yang
beragam dan mendukung untuk memenuhi kebutuhan sosial-emosional individu siswa.
2. Pendekatan Holistik: Mengintegrasikan pembelajaran sosial-emosional ke dalam seluruh
aspek kehidupan sekolah, termasuk kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan
sehari-hari di sekolah.
3. Kemitraan dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam mendukung pengembangan
keterampilan sosial-emosional siswa di rumah dan di sekolah.
Dengan memperhatikan tantangan dan membangun strategi yang tepat, sekolah dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran sosial-emosional yang efektif dan
berkelanjutan bagi semua siswa.
Kelompok 3
Anggota
1. Arifah Syarifah Mahing
2. Janitarly sufnigel Nino
3. Novalia Hede Data
4. Shelline Marsha Zefanya
5. Yelis salomi Nothi
6. Yulita Abuk Seran

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


TOPIK 2_ LK 2.5 RUANG KOLABORASI

Bahan Diskusi :
1. Bila anda sudah menonton film tersebut apa yang bisa anda pelajari dari film tersebut
berhubungan dengan guru yang menjadi agen perubahan? Anda bisa menonton alternatif film
lain berhubungan dengan guru sebagai agen perubahan, seperti :
 Dead poet society
 Sekolah Rimb
2. Apa yang bisa anda pelajari dari kejadian/film tersebut? dan apa hubungannya dengan
pembelajaran sosial emosional? (Dead poet society dan Sekolah Rimba)

Jawab
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan emosional pada individu, sehingga mereka dapat
memahami dan mengelola emosi, bekerja sama dengan orang lain, dan mengambil keputusan
yang baik dalam kehidupan sehari hari.
Terdapat beberapa nilai-nilai sosial dan emosional yang dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran PSE, di antaranya adalah:
Kerja sama dan solidaritas
Dalam film ini, para peserta didik dihadapkan pada berbagai tantangan dan kesulitan dalam
menjalani pendidikan di sekolah. Namun, mereka dapat melewati semua itu dengan cara bekerja
sama dan saling membantu. Hal ini dapat dijadikan contoh untuk mengajarkan pentingnya kerja
sama dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari.
Kemandirian dan keberanian
Para peserta didik di film ini juga dituntut untuk menjadi mandiri dan berani dalam menghadapi
berbagai situasi yang sulit. Mereka belajar untuk tidak mudah menyerah dan terus berjuang
untuk mencapai impian mereka. Hal ini dapat dijadikan contoh untuk mengajarkan pentingnya
kemandirian dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.
Empati dan penghargaan terhadap perbedaan
Dalam film ini, terlihat bagaimana para peserta didik dapat mengembangkan empati dan
penghargaan terhadap perbedaan. Mereka belajar untuk saling menghargai dan menghormati
perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dijadikan contoh untuk mengajarkan
pentingnya empati dan penghargaan terhadap perbedaan dalam hubungan sosial.

1. Film-film lain yang berhubungan dengan guru sebagai agen perubahan adalah:
a. Dead Poets Society: Film ini mengisahkan seorang guru bahasa Inggris yang menginspirasi
siswa-siswanya untuk mengeksplorasi kreativitas, berpikir kritis,dan mengejar passion mereka
melalui sastra. Guru ini mendorong pesertadidiknya untuk berani melawan norma dan
menemukan suara mereka sendiri.
b. Sekolah Rimba: Film ini bercerita tentang seorang guru yang mengajar disebuah desa terpencil.
Guru tersebut berusaha untuk membantu anak-anak didesa itu mendapatkan pendidikan yang
layak, meskipun terkendala olehkondisi alam yang sulit. Ia menggunakan metode yang kreatif
dan menghadapitantangan yang muncul dengan tekad yang kuat
2. Dari film-film tersebut, kami belajar beberapa hal terkait dengan pembelajaran sosial
emosional:
1) Pentingnya pendekatan personal dan empati dalam hubungan guru-siswa.

2) Guru dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi peserta didik dalam mengeksplorasi
minat, passion, dan bakat mereka.
3) Kreativitas dan inovas dalam metode pengajaran dapat membantu meningkatkan motivasi
dan keterlibatan peserta didik.
4) Membangun komunitas dan memanfaatkan sumber daya lokal dapat meningkatkan
pengalaman belajar dan keterhubungan sosial.

Hubungannya dengan pembelajaran sosial emosional adalah bahwa kedua film tersebut
menunjukkan bagaimana interaksi antara guru dan peserta didik dapat membentuk kompetensi
sosial emosional, seperti kesadaran diri, pengelolaan emosi,keterampilan sosial, dan penguatan
hubungan positif antara individu.

Link video presentasi:


https://drive.google.com/file/d/12GWp-H23R9FA9fZj99JzNfo43SKgHN4i/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai