Topik 2-Rukol-2.4-Pse
Topik 2-Rukol-2.4-Pse
Topik 2-Rukol-2.4-Pse
Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial-
emosional?
Jawab:
Adapun tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan dalam hal sosio-emosional adalah
sebagai berikut:
a. Guru harus mampu mengelola emosi sendiri dengan baik dalam situasi yang menantang
di kelas.
b. Menunjukkan empati dan kepedulian yang tulus kepada setiap peserta didik dengan latar
belakang yang berbeda-beda.
c. Menjaga kesadaran diri (mindfulness) agar tidak terbawa emosi negatif saat menghadapi
konflik atau situasi sulit.
d. Tetap kritis dan objektif dalam mengamati dan mengevaluasi perkembangan sosial-
emosional peserta didik.
2. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati
proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
Jawab:
Saat mengajar, saya pernah melihat guru yang kurang bisa mengendalikan emosinya saat
menghadapi peserta didik yang berperilaku mengganggu. Guru tersebut membentak dengan
emosi yang penuh amarah, yang justru membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif.
3. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja tantangan bagi
sekolah?
Jawab:
a. Peran sekolah dalam mendukung pembelajaran sosial-emosional adalah sebagai berikut:
Mengintegrasikan kurikulum sosial-emosional dalam pembelajaran reguler.
Memberikan pelatihan dan sumber daya yang memadai bagi guru untuk
mengembangkan kompetensi sosial-emosional.
Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua peserta
didik.
Menjalin kemitraan dengan orang tua dan masyarakat untuk memperkuat
pembelajaran sosial-emosional.
b. Tantangan bagi sekolah:
Kurangnya waktu dan sumber daya untuk mengembangkan program sosial-
emosional yang efektif.
Kesulitan dalam mengukur dan mengevaluasi perkembangan sosial-emosional
peserta didik.
4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-
emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
Jawab:
Menurut kami, karakteristik peserta didik seperti latar belakang budaya, status sosial-
ekonomi, kemampuan kognitif, dan kebutuhan khusus dapat mempengaruhi penerapan
pembelajaran sosial-emosional. Misalnya, peserta didik dari latar belakang kurang beruntung
mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan dalam mengembangkan keterampilan sosial-
emosional.
Untuk menghadapi kendala tersebut, guru perlu:
Memahami dengan baik karakteristik dan kebutuhan setiap peserta didik.
Menggunakan pendekatan yang fleksibel dan disesuaikan dengan konteks peserta didik.
Berkolaborasi dengan ahli seperti psikolog atau konselor sekolah untuk memberikan
dukungan tambahan jika diperlukan.
Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam upaya pengembangan sosial-emosional
peserta didik.